Professional Documents
Culture Documents
Kimia Organik
Kimia Organik
Kimia Organik
JUDUL PERCOBAAN
Dalam Kamus Kimia (Balai Pustaka, 2002) kloroform diartikan sebagai zat cair
tanpa warna, dengan bau manis, menyenangkan dan anestetik. Kloroform disebut juga
haloform. Hal ini disebabkan karena brom dan klor juga bereaksi dengan metal keton;
yang menghasilkan masing-masing bromoform dan kloroform. Hal ini disebut CHX3 atau
haloform, maka reaksi ini sering disebut reaksi haloform.
Kloroform juga dikenal sebagai trichloromethane, trikloridmetana, trichloroform,
trikloridmetil, dan trikloridformyl. Rumus molekul kloroform : CHCl3 . Sedangkan
struktur kimia kloroform dapat dilihat di bawah ini :
Sebagaimana senyawa lain, kloroform memiliki cirri atau sifat tersendiri. Diantara
sifat-sifatnya tersebut adalah :
1. Berbentuk cairan
3. Mudah menguap
1. Klorinasi metana
1. Etanol
2. 2-propanol
3. 2-butanol
4. propanon
5. 2-butanon, dll
Halogenasi sering berjalan secara eksplosif dan hamper tanpa kecuali
menghasilkan campuran produk, karena alasan inilah halogenasi kadang saja digunakan
dalam laboratorium.
Struktur senyawa haloalkana yang terbentuk dari proses halogenasi terdiri dari
ikatan sigma karbon-halogen yang terbentuk oleh saling menindihnya suatu orbital atom
halogen dan suatu orbital hibrida atom karbon. Sebuah halogen membentuk satu ikatan
kovalen dan karena itu tak terdapat sudut ikatan di sekitar atom ini. Namun, karbon
menggunakan orbital hibrida yang sama tipenya untuk mengikat halogen, hydrogen
maupun atom karbon lain.
Kloroform yang dapat dari alkohol dengan kapur klor (bleaching powder) melalui tiga
tingkatan reaksi yaitu :
1. Oksidasi oleh halogen
CH3CH2OH + Cl2CH3CHO + 2HCl
2. Klorinasi dari hasil oksidasi
CH3CHO + Cl2CCl3CHO + HCl
3. CCl3CHO + Ca(OH)2 CHCl3 + (HCOO)2Ca
Sedangkan pada reaksi dengan aseton lebih kuat, sehingga dalam proses sintesa
digunakan susunan alat yang agak berbeda. Reaksinya dapat dilihat sebagai berikut :
1. CH3COCH3 + 3 Cl2CCl3COCH3 + 3 HCl
2. CCl3COCH3 + Ca(OH)2 CHCl3 + (CH3COO)2Ca
IV. ALAT DAN BAHAN
V. PROSEDUR KERJA
1) 100 g kaporit digerus sambil ditambahkan aquadest sedikit demi sedikit sebanyak 250 ml.
2) Larutan yang terjadi disaring, dapatkan filtratnya
3) Suspense kaporit ini dimasukkan ke dalam labu leher tiga.
4) Siapkan corong pemisah yang telah dimasukkan 16 ml aseton yang diencerkan dengan air
yang volumenya sama.
5) Siapkan peralatan destilasi dan lakukan pemanasan dan proses destilasi pada suhu 90ºC.
6) Aseton dalam corong pemisah diteteskan sebanyak 25 tetes, maka labu akan membuih,
dijaga agar tidak turut bersama destilat, labu dikocok. Jika pembuihan terjadi cepat
matikan pemanas, dan labu didinginkan.
7) Tamping destilat dalam sebuah Erlenmeyer yang sebelumnya telah diisi 5 ml air, detilat
akan terlihat keruh.
8) Teteskan aseton sampai senyawa habis.
9) Kemudian corong diisi 2,5 - 5 ml air dan campurkan, untuk mencegah larutan yang sisa
aseton dalam corong pemisah.
Volume Awal = 50 ml
Volume Akhir = 90 ml
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan percobaan pembuatan senyawa kloroform
(CHCl3) dari aseton dan kaporit. Kloroform adalah senyawa organik cair yang mudah menguap,
tidak berwarna, memiliki bau yang tajam dan menusuk, Bila terhirup dapat menimbulkan kantuk.
Kloroform mempunyai berat molekul 119,38 gr/mol, titik didih 61,30, titik lebur - 63,50 dan
massa jenis 1,49 gr/cm3. Kloroform dapat digunakan sebagai obat bius dan dapat digunakan
sebagai pelarut dalam industri ataupun di labolatorium.
Praktikum ini menggunakan reaksi pembuatan kloroform yaitu reaksi substitusi. Reaksi
substitusi adalah suatu reaksi dimana suatu atom, ion atau gugus disubstitusikan untuk
(menggantikan) atom, ion atau gugus lain. Dalam reaksi substitusi alkil halida, alkil halida
disebut gugus pergi (leaving group) suatu istilah yang berarti gugus apa saja yang dapat digeser
dari ikatannya dengan suatu atom karbon. Dari segi praktis hanyaCl, Br, I merupakan gugus
pergi yang cukup baik, sehingga bermanfaat dalam reaksi-reaksi substitusi. Proses substitusi
pada umumnya terjadi pada spesinukleofil (suka inti positif) dan spesielektofil (suka inti negatif).
Suatu nukleofil adalah spesi apa saja yang tertarik ke satu pusat positif. Jadi sebuah nukleofil
adalah suatu basa Lewis. Sedangkan suatu elektrofil adalah adalah spesi apa saja yang tertarik ke
suatu pusat negatif. Jadi suatu elektrofil adalah suatu asam Lewis. Suatu reaksi substitus
ielektrofilik terjadi karena adanya spesi yang bersifat elektronegatif dan tertarik kearah atom
yang kaya elektron.
Langkah awal yang dilakukan dalam pembuatan kloroform yaitu mereaksikan kaporit
(CaOCl2) yang merupakan serbuk putih (padat) sebanyak 50 gram dengan air 125 ml kedalam
labu dasar bulat sambil digoyang-goyang sehingga terbentuk suspensi yang sempurna kemudian
disaring hingga didapat filtratnya. Namun pada praktikum kali ini menggunakan larutan kaporit
dengan kadar 100g/125ml karena terbatasnya kaporit dalam bentuk padatan. Larutan kaporit
dimasukan kedalam labu leher tiga yang akan dibuat menjadi kloroform dengan menggunakan
alat Destilator. Prinsip kerja alat destilator yaitu dengan memisahkan fraksi-fraksi senyawa kimia
berdasarkan titik didihnya.
Reaksi-reaksi kloroform :
1. Jika terkena udara dan cahaya, kloroform mengalami oksidasi secara lambat
membentuk fosgen dengan toksitas yang tinggi.
2. Kloroform dipanaskan dengan alkali akan terurai menjadi alkali formiat.
3. Reaksi natrium etilat dengan kloroform membentuk trioksi metana atau metal
ester asam formiat.
Kloroform yang didapat dari alkohol dengan kapur klor melebihi tiga tingkatan
reaksi, yaitu :
1. Oksidasi Halogen
CH3CH2OH + Cl2→ CH3CHO
2. Klorinasi dari hasil oksidasi
CH3CHO + Cl2→ CCl3CHO + HCl
3. CCl3CHO + Ca(OH)2→ CHCl3+ (HCOO)2Ca
Sedangkan pada reaksi dengan aseton lebih kuat, sehingga dalam proses sintesa
digunakan susunan alat yang agak berbeda . Reaksinya adalah sebagai berikut :
1. CH3COCH3 + 3Cl2 → CCl3COCH3 + 3HCl
2. CCl3COCH3 + Ca(OH)2→ CHCl3 + (CH2COO)2Ca
VIII. KESIMPULAN
Carey, Francis A. 2006. Organic Chemistry Sixth Edition. New York: Mcgraw-hill.