Pembasahan Suhu-Disolusi

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

Disolusi merujuk pada proses dimana suatu fase padat (misalnya tablet atau serbuk)

menuju fase larutan. Pada percobaan kali ini dilakukan uji laju disolusi terhadap asam benzoat.
Tujuan dilakukannya uji laju disolusi yaitu untuk mengetahui seberapa cepat kelarutan suatu zat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pelarutan suatu zat yaitu temperatur, viskositas, pH
pelarut, pengadukan, ukuran partikel, polimorfisme, dan sifat permukaan zat. (Martin,2006)

Uji disolusi digunakan untuk berbagai alasan dalam industri farmasi; dalam pengembangan
produk baru, untuk pengawasan mutu, dan untuk membantu menentukan kesetaraan hayati.
Banyak faktor perlu di perhitungkan jika uji disolusi hendak dikatakan biorelevan. Beberapa faktor
fisikokimia dan fisiologis mengendalikan disolusi produk obat dalam tubuh manusia dan ini perlu
dipertimbangkan ketika merancang uji disolusi. Faktor-faktor tersebut adalah komposisi, pola
pencampuran(hidrodinamika), dan volume isi saluran cerna. (Martin 2006)

Untuk melihat pengaruhnya suhu terhadap kecepatan disolusi asam benzoat menggunakan
perbandingan suhu yaitu 30ºC dan 40ºC.Dibuat dengan larutan asam bezoat 0.25g sebanyak 100
ml aqudest dan kecepatan pengadukan sama yaitu 50 rpm. Pada rentang waktu 1, 5, 10, 15, 20, 25,
30 menit setelah pengadukan dilakukan, dipipet 5 ml larutan kemudian digantikan dengan 5 ml
1
aquadest, hal ini bertujuan untuk menjaga sink condition yaitu kondisi dimana reseptor donor
10

atau kondisi dimana konsentrasi antara pelarut dan zat terlarut memiliki selisih yang tinggi.

Penentuan kadar asam benzoat oleh NaOH, dipipet 5ml larutan asam benzoate lalu
ditambahkan indikator fenolftalein 3 tetes, lalu dititrasi oleh NaOH sampai warna merah muda,
penambahan indikator bertujuan untuk melihat titik akhir tirasi. Dalam titrasi kali ini jika sudah
terlihat sedikit warna merah muda, titrasi dilakukan melewati Erlenmeyer bertujuan untuk tidak
melewati titik akhir titrasi.

Meningginya suhu umumnya memperbesar kelarutan suatu zat. Saat suhu dinaikkan,
ukuran partikel akan mengecil dan luas permukaan partikel akan semakin luas sehingga hal
tersebut dapat meningkatkan laju disolusi dari suatu zat. Semakin tinggi suhu, maka kelarutan
asam benzoat semakin tinggi. Akibatnya, konsentrasi asam benzoat dalam larutan semakin tinggi
pula. Selain suhu, waktu pengadukan juga mempengaruhi kelarutan azam benzoat. Semakin lama
waktu pengadukan, semakin tinggi kelarutan asam benzoat. (Martin,2006)
Sinko, Patrick J. 2006. Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika Martin. Edisi ke-5.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

You might also like