Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA


MATA PELAJARAN IPA Kelas Vll SMP N 1 MAJALENGKA
(Penelitian Terhadap Siswa Kelas Vll SMP Negeri 1 Majalengka)

Diajukan Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu : Drs. R. Ading Pramadi, M.Si

Lutfi Agung Irawan


1152060055
Pendidikan Biologi Semester VI/A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga proposal penelitian ini dapat
diselesaikan. Proposal penelitian yang disusun penulis dengan judul “Korelasi antara Motivasi
dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas Vll SMP N 1 Lohbener Indramayu”
adalah salah satu syarat untuk memperoleh nilai dalam tugas akhir mata kuliah Metodelogi
penelitian.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya proposal penelitian ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Ading pramadi, M. Si selaku dosen mata kuliah Metodelogi penelitian yang
telah memberi bimbingan kepada penulis dalam penulisan karya ilmiah ini.
2. Kepala sekolah, guru-guru serta tata usaha Sekolah Menengah Pertama 1 Majalengka yang
telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.
3. Orang tua karena beliau adalah alasan terindah yang selalu mendorong penulis untuk terus
bekerja keras meraih impian yang telah dicita-citakan. Terimakasih atas motivasi dan
dukungan yang tiada henti, sehingga penulis mampu menyelesaikan Proposal Penelitian
ini.
4. Sahabat, keluarga, teman-teman dan rekan seperjuangan yang senantiasa memberikan
dukungan dan masukan yang bersifat positif sehingga penulis dapat dengan semangat
menyelesaikan proposal penelitian ini dan senantiasa memperbaiki demi kesempurnaan
proposal penelitian ini.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan
bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan proposal
penelitian ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi kita semua dan semoga Proposal ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dalam
mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuannya.
Bandung, 27 Mei 2018

Penulis,
Lutfi Agung Irawan
A. Latar Belakang
Setiap peserta didik memiliki potensi untuk mengembangkan kemampuannya masing-
masing. Kemampuan tersebut dapat berupa pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) maupun
keterampilan (psikomotorik). Kemampuan yang dimiliki peserta didik akan terealisasi dengan
baik jika motivasi belajar peserta didik itu juga baik. Selain itu motivasi belajar tentu juga
berpengaruh besar pada hasil belajar. Dengan demikian, berawal dari motivasi belajar peserta
didik akan mengembangkan kemampuannya dan berujung pada hasil yang memuaskan.
Dalam kenyataanya para peserta didik khususnya di sekolah dasar justru mempunyai
motivasi yang rendah untuk belajar. Hal ini terlihat dari antusiasme mereka ketika mengikuti
proses pembelajaran. Kebanyakan peserta didik hanya duduk diam tanpa merespon guru yang
memberikan materi.
Rendahnya minat peserta didik tersebut tentu betolak belakang dengan harapan yang
diinginkan. Peserta didik yang seharusnya memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar agar
mendapatkan hasil yang baik, justru melakukan hal sebaliknya. Kesenjangan antara harapan
dan kenyataan yang tidak sejalan ini membuat pendidikan di Indonesia menjadi
memprihatinkan. Hal inilah yang menjadi perhatian penulis.
Oleh karena itu penulis ingin menganalisi secara mendalam dengan metode ilmiah.
Adapun judul yang penulis usung dalam karya ilmiah ini adalah “Korelasi antara Motivasi
dengan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan alam di Kelas Vll
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negri 1 Majalengka”. Dengan demikian diharapkan
penelitian ini dapat memberikan perbaikan untuk pendidikan peserta didik, khususnya di
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) kedepannya.
B. Masalah Penelitian
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Apakah ada hubungan yang signifikan
antara motivasi belajar dengan hasil belajar IPA pada siswa kelas Vll SMP Negeri 1
Majalengka?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara
motivasi belajar dengan hasil belajar IPA pada siswa kelas Vll SMP Negeri 1 Majalengka.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat secara teoritis dan
manfaat secara praktis
1. Secara Teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan sumbangan wawasan dan ilmu
pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya Pendidikan keguruan yang nantinya
setelah menjadi guru dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya di
sekolah.
2. Secara Praktis
Manfaat praktis penelitian ini dibedakan dalam manfaat praktis bagi siswa,
manfaat praktis bagi guru, manfaat praktis bagi peneliti dan manfaat praktis bagi peneliti
lain.
a. Bagi Siswa
Membantu siswa untuk lebih termotivasi dalam meningkatkan hasil belajarnya di
sekolah.
b. Bagi Guru
Menambah informasi bagi guru tentang hubungan motivasi belajar dengan hasil
belajar IPA siswa sehingga guru dapat memberikan bantuan dan menumbuhkan motivasi
belajar siswa, terutama kepada siswa yang hasil belajarnya rendah di sekolah sehingga
hasil belajarnya dapat meningkat.
c. Bagi Peneliti
Dapat bermanfaat sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai motivasi siswa
dalam belajar.
d. Bagi Peneliti Lain
Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti lain mengenai hubungan
bimbingan orang tua dengan hasil belajar siswa.

E Definisi oprasional
Definisi operasional bertujuan untuk memberikan gambaran yang sama antara pembaca dan
penulis dalam memahami istilah yang digunakan dan memberi batasan kepada peneliti
mengenai ruang lingkup penelitian.
1. Korelasi
Menurut Anas Sudijonon (2010: 179) kata, “korelasi” berasal dari bahasa
InggrisCorrelation. Dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan “hubungan”,
atau “saling berhubungan”, atau “hubungan timbal balik”. Korelasi yang dimaksud
dalam penelitian ini yaitu korelasi antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa
pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V Sekolah Dasar Negeri 71 Pontianak
Barat

2. Motivasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 930) “Motivasi yaitu dorongan yang
timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu
tindakan dengan tujuan tertentu”. Khususnya untuk meningkatkan hasil belajar pada
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V Sekolah Dasar Negeri 71 Pontianak
Barat.
3. Belajar
Menurut Slameto (2010:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
4. Hasil Belajar
Asep Jihad dan Abdul Haris ( 2009: 15) menyatakan “Hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melakukan kegiatan belajar yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran”. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah skor atau nilai yang
diperoleh melalui tes yang dilakukan kepada siswa yang diajar khususnya pada
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas Vll Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negri 1 Lohbener Indramayu
5. Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi menyatakan bahwa IPA
merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai
SMP/MTs/SMPLB. IPA mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi
yang berkaitan dengan Alam. Pada jenjang SMP/MTS mata pelajaran IPA memuat
materi Biologi, Fisika dan Kimia. Melalui mata pelajaran IPA, peserta didik diarahkan
untuk dapat berfikir kritis dan ilmiah sesuai dengan fakta yang ada, dan bertanggung
jawab, serta warga bumi yang cinta terhadap lingkungan. Berdasarkan pendapat para ahli
di atas, penulis simpulkan bahwa IPA adalah penyederhanaan dari disiplin ilmu-ilmu
Alam, mengakaji tentang fakta-fakta ilmu alam yang berhubungan dengan lingkungan
sekitar. Melalui mata pelajaran IPA siswa diarahkan untuk berfikir kritis dan ilmiah dan
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
F Metode Penelitian
Menurut Arikunto (2006:160) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2012:8) penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umummya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan
G Bentuk Penilitian
Bentuk penelitian merupakan bagian dari metode penelitian, artinya didalam metode
penelitian terdapat berbagai bentuk penelitian yang dapan digunakan. Hadari Nawawi (2007:
68) menyatakan bentuk penelitian yang dapat digunakan dalam penelitian deskriptif ini adalah
a. Survei (Survey Studies)
b. Studi Hubungan (Interrelationship studies)
c. Studi Pengembangan (Developmental Studies)
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dalam penelitian ini menggunakan
bentuk penelitian studi hubungan (Interrelationship Studies) dengan menggunakan cara
penelitian Studi Korelasi (Correlation Studies).
Penelitian dengan cara ini bermaksud untuk mencari ada tidaknya hubungan variable
bebas dengan variable terikat. Bentuk penelitian studi hubungan (Interrelationship Studies)
dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh informasi mengenai
hubungan antara motivasi dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial kelas V Sekolah Dasar Negeri 71 Pontianak Barat.
H. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2012:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan, menurut
Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Jadi yang
dimaksud populasi adalah individu yang memiliki sifat yang sama walaupun prosentase
kesamaan itu sedikit, atau dengan kata lain seluruh individu yang akan dijadikan sebagai
obyek penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri
71 Pontianak Barat yang berjumlah 90 siswa dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Bersekolah di Sekolah Dasar Negeri 71 Pontianak Barat
b. Siswa duduk dikelas V
c. Usia siswa minimal 11 tahun
2. Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang menjadi sumber data dalam suatu
penelitian. Menurut Sugiyono (2011: 118) mengemukakan bahwa sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Jika hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian
tersebut disebut dengan penelitian sampel.
Arikunto (2006:134) berpendapat bahwa apabila populasi kurang dari 100, maka sampel
di ambil dari keseluruhan populasi yang ada sehingga disebut penelitian populasi.
Berdasarkan pertimbangan pendapat ahli tersebut, maka jumlah sampel yang akan diambil
dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari jumlah populasi. Jumlah populasi sebesar 90
siswa, sehingga dengan demikian peneliti mengambil 100% dari jumlah populasi atau
penelitian populasi.
I. Prosedur Penelitian
1. Perencanaan
Kegiatan Perencanaan antara lain sebagai berikut. (1) identifikasi masalah, (2)
perumusan masalah dan analisis penyebab masalah dan (3) pengembangan intervensi.
2. Tindakan
Tindakan (intervensi) dilaksanakan peneliti untuk memperbaiki masalah. Langkah –
langkah praktis tindakan diuraikan seperti Apa yang pertama kali dilakukan ? Bagaimana
organisasi kelas ? Siapa yang perlu menjadi kolaborator ? Siapa yang mengambil data ?.
3. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan ( pengambilan data ) untuk memotret seberapa
jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.
4. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis (reflective) tentang perubahan yang
terjadi (a) pada siswa, (b) suasana kelas, dan (c) guru.

Sedangkan pada penelitian tindakan kelas ini keempat tahapan tersebut sebagai berikut:
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, guru merencanakan tindakan. Langkah –langkah
merencanakan tindakan meliputi sebagai berikut :
a. Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
b. Menyesuaikan materi dengann Kompetensi Dasar yang disesuaikan dengan waktu
penelitian.
c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
d. Menyiapkan media pembelajaran, yaitu kantong bilangan dan sedotan.
e. Menyiapkan materi pembelajaran.
f. Membuat alat observasi untuk guru
g. Membuat alat evaluasi untuk siswa.

2. Pelaksanaan

Setelah tahap perencanaan, tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan penelitian.


Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh guru selaku peneliti yaitu pembelajaran Matematika
dengan materi pengurangan dua bilangan dua angka dengan media kantong bilangan.

3. Pengamatan

Tahap selanjutnya adalah pengamatan, pada tahap pengamatan guru selaku peneliti
dibantu oleh kolaborator untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran. Matematika materi
pengurangan dua bilangan dua angka. Kolaborator akan mengamati pembelajaran untuk
mendapatkan data keberhasilan ataupun kegagalan terhadap pelaksanaan pembelajaran.

4. Refleksi

Pada tahap refleksi, guru selaku peneliti berkolaborasi menganalisis informasi yang
diperoleh masing-masing tentang perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
dan nilai hasil belajar siswa tentang pengurangan dua bilangan dua angka dengan media
kantong bilangan. Pada tahap refleksi akan ditentukannya tindakan selanjutnya

J. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Angket / Kuisioner
Menurut Sugiyono (2012:142) kuesioner merupakan teknik pengumpulandata yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan ataupertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data tentang motivasi belajar adalah angket atau kuesioner tertutup.
Arikunto (2006:194)mmengemukakan bahwa kuesioner tertutup merupakan jenis
kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Isi
kuesioner berjumlah 25 soal pernyataan dengan 4 pilihan jawaban.
2. Tes
Menurut Arikunto (2008:193) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat
lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Sedangkan menurut Sukardi
(2012:138) tes merupakan prosedur sistematik dimana individual yang dites
direpresentasikan dengan suatu set stimuli jawaban mereka yang dapat menunjukkan ke
dalam angka. Teknik tes ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa.
Soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar IPS siswa pada materi pelajaran yang
telah disampaikan guru yaitu KD 2.1. Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang
pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Tes ini berisi 20 pertanyaan yang berbentuk
soal objektif pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Depdiknas. 2003.Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.
Jakarta: Sinar Grafika Offset
Rusman, 2011. Model-model Pembelajaran – Mengembangkan Profesionalisme Guru.Jakarta;
Rajawali Pers.
Sugiyono, E. 2006. Evaluasi Pembelajaran Biologi. Bandung: IMSTEP.

Slavin, R.E. 1998. Educational Psychology: Theory and Practice. Fourth Edition. Boston
: Allyn and Bacon.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta


Ika, berdiati. 2010. Pembelajaran Nbahasa Indonesia Berbasis Pakem. Bandung: Sega Arsy

Sutikno, Sobry. 2004. Menuju Pendidikan Bermutu. Surakarta: NTP Press.

Dimyati dan Mujiono, 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta; LPPTK Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Depdiknas.

Ennis, Robert H. 2011.The Nature of Critical Thingking : An Outline of Critical Thingking


Dispositions and Abilities. Emeritus Professor. University of Illinois
Bodner, G. 2007. ”Cooperative Learning An Alternative to Teaching at a Medieval
University”. Australian Sciene Teachers Journal. 43, 23-28.

http://www.biologylessons.sdsu.edu/philosophy/cooperative2.html.diakses tanggal
04 April 2014

Garfield, J. 2008. ”Teaching Statistics Using Small-Group Cooperative Learning”. Journal of


Statistic Education. 1, 15-24. http://CL and Reading Aloud.htm, diakses tangaal 04
April 2014

Asep Jihad dan Abdul Haris. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia Widia Sarana
indonesia

Hamalik, O. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Kimball. 1987. Biologi jilid I. Jakarta: Erlangga.

You might also like