Professional Documents
Culture Documents
Proposal Penelitian Sosial
Proposal Penelitian Sosial
SMA N 1 JEPARA
TP 2017/2018
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas karunia
kasih sayangnya saya dapat menyelesaikan karya tulis ini. Walaupun belum
sempurna. Karena karya tulis ini saya mengambil judul “Pelanggaran Berlalu
Lintas”. Karya Tulis ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Pelajaran
Sosiologi.yang Dalam adanya Karya Tulis ini saya berharap tidak hanya teman-
teman yang disiplin akan berlalu lintas, begitu juga dengan masyarakat umum
lainnya. Laporan ini jauh lebih dari kata sempurna, oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna sempurnanya Karya
Tulis ini, semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.1.Kesimpulan..........................................................................................
4.2.Saran....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II
Lalu lintas didalam undang-undang no. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas
dan angkutan jalan didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang diruang lalu
lintas jalan. Sedangkan ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukan
bagi gerak pinah kendaraan, orang atau barang yang berupa jalan dan fasilitas
pendukung.
2.2 Pengertian Pelanggaran Lalu lintas
Pelanggaran lalu lintas atau sering disebut tilang merupakan kasus hukum
pidana yang diatur dalam UU No. 14 tahun 1992. Hukum pidana mengatur
perbuatan yang dilarang oleh UU dan ditetapkannya hukuman bagi siapa yang
melakukannya. Tujuan hukum pidana adalah untuk menakuti-nakuti orang agar
tidak baik dan mendidik seseorang yang pernah melakukan perbuatan yang tidak
baik menjadi baik dan dapat diterima.
Pelanggaran lalu lintas atau tilang yang sering pelanggaran terhadap pasal
54 mengenai SIM dan STNK serta pasal 59 mengenai muatan berlebihan truk
angkutan kemudian pelanggaran pasal 61 memasuki jalur lalu lintas kendaraan.
Persidangan kasus lalu lintas dalam proses tersebut para terdakwa pelanggaran
ditempatkan di suatu ruangn. Kemudian hakim akan memanggil nama terdakwa
untuk membacakan denda. Setelah denda dibacakan hakim akan mengetukan
palu sebagai tanda keluarnya suatu putusan.
BAB III
METODE PENELITIAN
4.1 Kesimpulan
Penegakan peraturan lalu lintas secara baik sangat tergantung pada faktor
yang kurang mendapatkan perhatian yang seksama, yakni: pemberian taladan
kepatuhan hukum dari penegak hukum sendiri, sikap yang lugas, penyesuan
peraturan lalu lintas. Penegak hukum di jalan raya merupakan suatu hal yang
sangat rumit. Pertama penegak hukum harus menjaga kewibawaanya untuk
kepentingan profesinya. Harus mempunyai kepercayaan diri untuk mengambil
keputusan yang bijaksana sehingga menghasilkan keadilan.
4.2 Saran
Para pengguna jalan harus jalan harus memiliki etika kesopanan dijalan
serta harus mematuhi dan melaksanakan peraturan lalu lintas, misalnya kekiri
jalan terus kekiri ikuti lampu, dilarang parkir juga tidak membuang sampah.
Kecepatan dalam mengendarai kendaraan harus disesuaikan dengan jalan.
Walaupun itu merupakan hak setiap orang namun, setiap orang berkewajiban
untuk menjaga kesopanan dijalan, salah satunya dengan mematuhi peraturan lalu
lintas yang ada.