WATER TREATMENT TRAINING

PT. KASTRACO ENGINEERING

ISO 9002
CERTIFIED
Siklus Hidrologi
SUMBER AIR UNTUK INDUSTRI

Air terbagi menjadi 2 :

• Air Permukaan
o Danau
o Sungai
o Laut
• Air Tanah
o Sumur
 ZAT PENGOTOR DALAM AIR

Mineral Air Earth

Calcium
Oxygen Mud
Magnesium
Carbon- Silt
Iron
dioxide Clay
Silica

Padatan terlarut Gas terlarut Padatan tersuspensi

 PADATAN TERLARUT UTAMA

 Kalsium Bikarbonat dan Sulfat

 Magnesium Bikarbonat dan Sulfat
 Sodium Bicarbonat, Sulfat, Klorida
 Silika Oksida
 Besi Bikarbonat, Hidroksida,
Sulfat, Oksida
Parameter–parameter Utama
 pH
 CONDUCTIVITY
 ALKALINITY
 HARDNESS
 SILICA
 BESI
 CONDUCTIVITY
definisi : kemampuan air untuk menghantarkan arus listrik
satuan : micromhos/cm (µmhos/cm)
Dipengaruhi oleh jumlah padatan terlarut (TDS) dalam air
dengan pendekatan
TDS (ppm) = 0.7 x Conductivity (µmhos/cm)

e-

Cl- Na+ Ca++

Ca++ Na+
Mg+
Na+
Cl- Cl- Ca++

PURE WATER / NO IONS WATER WITH DISSOLVED IONS

ALKALINITY DISTRIBUTION
M-alkalinity (OH + CO3 + HCO3)

0 4.4 8.3 14

P-alkalinity (OH + ½ CO3)

HCO3 CO3 OH

P=0 M 0 0
P=M 0 0 M

P = M/2 0 M 0
P < M/2 M – 2P 2P 0

P > M/2 0 2 (M-P) 2P - M

EXTERNAL & INTERNAL TREATMENT
I. External Treatment/Pretreatment
 Klarifikasi
 Filtrasi
 Pertukaran Ion : Softening/Demineralisasi
 Deaerasi

II. Internal Treatment

 Treatment untuk Boiler
 KLARIFIKASI AIR
Tujuan :
Untuk memisahkan padatan tersuspensi dengan air,
sehingga didapatkan air yang jernih
Tahap klarifikasi :
• Koagulasi
• Flokulasi
 KOAGULASI
+ - + - +-+-
+--+ -+-
+ +-+ +- +--
- - +++ -+- +-
+-

-+ -+-
++ -- + -+
+ - ++ +-+-+ Penambahan koagulan
-+
untuk menetralisir
muatan, membuat
koloid dapat
beraglomerasi
-+ +
- - -
+ +
 TIPE KOAGULAN
Tipe Efektif Keunggulan Kekurangan
Koagulan pH
Alum 5 - 7,5 Murah Flok kecil
Liquid 8% Relatif kurang korosif Tidak efektif di
Powder 16% atas pH 8

PAC 5,5 – 8 Flokulasi lebih baik  Mahal

Liquid 10% dari Alum  Tidak efektif di
 Membutuhkan sedikit atas pH 8
netralizer
Ferric Chloride 5 –11  Flok lebih besar  Relatif Korosif
Ferric Sulfate  Efektif pada pH tinggi  Mahal
FLOKULASI

Pengikatan antara flokulan dan

aglomerasi partikel koloid,
sehingga membentuk partikel
yang lebih besar dan dapat
mengendap
 POLYMER
 Merupakan substansi yang terbentuk dari
gabungan molekul-molekul yang lebih kecil
(monomer)

 Memiliki berat molekul yang besar

 Merupakan flokulan yang paling efektif dalam

menarik berbagai macam partikel tersuspensi
 SEDIMENTASI
Pengendapan Suspended Solid dalam air dengan cara
gravitasi

Zone Pengendapan Outflow

Inflow

Zone Lumpur
FAKTOR YG BERPENGARUH PADA PROSES KLARIFIKASI

• TIPE PENGOTOR
• MIXING KOAGULASI/FLOKULASI
• PENGINJEKSIAN BAHAN KIMIA
• TIPE POLYMER/FLOKULAN
• DOSIS BAHAN KIMIA
• DESAIN CLARIFIER
• KETINGGIAN SLUDGE BLANKET
• pH
 JAR TEST
Metode untuk menentukan dosis polymer dan koagulan
anorganik dalam proses klarifikasi

Menentukan tipe koagulan yang paling efektif

Menentukan tipe flokulan yang paling efektif

 FILTRASI
Filtrasi adalah operasi melewatkan air melalui suatu ungun
material berbentuk butiran yang akan menahan padatan
tersuspensi dan memisahkannya dari air itu.
Filter dapat dibedakan berdasar pada :
• Tipe : Bertekanan atau gravitasi
• Arah Aliran : Downflow atau Upflow
• Media : Pasir, Anthracite
• Backwash : Air saja atau air dengan udara
Air yang didapat dari hasil filtrasi diharapkan memiliki turbidity
maksimal 1 ppm ( 1 NTU)
 PRETREATMENT
DENGAN RESIN PERTUKARAN ION

SOFTENING
DEALKALISASI
DEMINERALISASI
 SOFTENING
Hardness yang terlarut dihilangkan dengan cara
penukaran ion Ca & Mg dengan ion Sodium (Na)
Reaksi Softening :
R(-SO3Na)2 + Ca(HCO3)2 R(-SO3)2Ca + 2NaHCO3
R(-SO3Na)2 + MgSO4 R(-SO3)2Mg + 2Na2SO4

Reaksi Regenerasi :
R(-SO3)2Ca + 2NaCl R(-SO3Na)2 + CaCl2
R(-SO3)2Ca + 2NaCl R(-SO3Na)2 + MgCl2
 Proses Softening
Mg 2+ HCO 3 -
Ca 2+
NaCl 10%
Cl-
Na + SO 4 2-

SiO 2

HCO 3-

Na + Cl-
SO 4 2-

S iO 2
 DEALKALISASI
Hardness (Ca & Mg) serta bicarbonate (HCO3-) dibuang
dengan cara mempertukarkan dengan ion Na+ dan H+

H-bed :
R(-SO3H)2 + Ca(HCO3)2 R(-SO3)2Ca + CO2 + H2O
R(-SO3H)2 + MgSO4 R(-SO3)2Mg + H2SO4
R(-SO3H)2 + NaCl R(-SO3)2Na + HCl

Na-bed :
R(-SO3Na)2 + Ca(HCO3)2 R(-SO3)2Ca + 2NaHCO3
R(-SO3Na)2 + MgSO4 R(-SO3)2Mg + 2Na2SO4
 DEMINERALISASI
Mengganti anion dan kation dengan ion OH- dan H+
Cation Bed :
R(-SO3H)2 + Ca(HCO3)2 R(-SO3)2Ca + CO2 + H2O
R(-SO3H)2 + MgSO4 R(-SO3)2Mg + H2SO4
R(-SO3H)2 + NaCl R(-SO3)2Na + HCl

Anion Bed :
R-NOH +H2CO3 R-NHCO3 + H2O
R(-NOH)2 + H2SO4 R(-N)2SO4 + 2H2O
R-NOH + HCl R-NCl + H2O
R-NOH + H2SiO3 R-NHSiO3 + H2O
 Proses Demineralisasi
Mg2+ HCO 3-
Ca2+
HCl 4-10%
Cl-
NaOH 2-5%
Na+ SO 42-

SiO 2

HCO 3-

H+ Cl- H2O
SO 4 2-

SiO 2
SERVICE
BACKWASH
REGENERASI
RINSE
 DEAERASI
Untuk mereduksi gas-gas terlarut (O2 dan CO2)
pada air umpan boiler

Tipe :
1. Thermal Deaerator
Gas terlarut dikurangi dengan memanaskan air umpan
boiler
2. Vacuum Deaerator
Gas terlarut dikurangi dengan penurunan tekanan
 DEAERATOR
VENT

LP Steam

TRAYS

Storage Section
 PRESSURE DEAERATOR

Temperature Dissolved O2 Sulphite ppm Sulphite

oC ppm Kg/day

104 0.05 3.4 0.65

100 0.1 3.8 0.70
95 1 11 2.0
90 1.7 16 3.0
85 2.2 21 3.9
80 2.8 25 4.6
75 3.2 29 5.4
70 3.8 33 6.1
60 4.6 40 7.4
50 5.3 45 8.4
 TUJUAN PERLINDUNGAN AIR BOILER

1. MENCEGAH KERAK/DEPOSIT PADA SISTEM

BOILER

2. MENCEGAH KEBOCORAN
• DAN KERUSAKAN
YANG DIAKIBATKAN OLEH KOROSI

3. MENCEGAH CARRY OVER IMPURITIES KE

JARINGAN STEAM •
 SASARAN PENTING PADA PEGOPERASIAN BOILER

• MENGHASILKAN UAP (STEAM) DENGAN BIAYA

SERENDAH MUNGKIN
• MEMPERKECIL KERUGIAN AKIBAT PEMBOROSAN AIR
• MEMPERKECIL KERUGIAN AKIBAT PEMBOROSAN
BAHAN KIMIA
• MENURUNKAN BIAYA OPERASI DAN PERAWATAN
• MENCEGAH UNSCHEDULED SHUTDOWN
KOROSI
 JENIS KOROSI

Water Water

Base Metal
Base Metal

General Corrosion Pitting Corrosion

 Effect of Conductivity
Corrosion Rate

Conductivity
Effect of Temperature and Oxygen

120 °F
CORROSION

90 °F

48 °F

OXYGEN
 Corrosion and pH
CORROSION

SAFE RANGE

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
pH
Erosion Corrosion
SYSTEM DEPOSITS
Tuberculation
 PENYEBAB KOROSI
Korosi Karena Oksigen terlarut (O2)

Fe + 2H2O Fe(OH)2 + H2
Fe(OH)2+O2 Fe3O4 + 2H2O + H2

Temperatur air boiler yang tinggi akan

mempercepat laju korosi
KOROSI PADA ALIRAN KONDENSAT
 Disebabkan oleh dekomposisi thermal
bicarbonate dan carbonate pada air boiler

2NaHCO3 Na2CO3 +CO2 + H2O

Na2CO3 + H2O 2NaOH + CO2

CO2 + H2O H2CO3

 EFFEK DARI KOROSI

• TRANSPORTASI DAN AKUMULASI PRODUK KOROSI

KEDALAM BOILER

• KERUSAKAN PADA BOILER TUBE

• KERUSAKAN PADA SISTEM AFTER BOILER

• BIAYA REPARASI DAN PERAWATAN YANG TINGGI

• UNSCHEDULED SHUT DOWN

DEPOSIT
 PENYEBAB DEPOSIT
1.Komponen Hardness (Ca dan Mg)
2.Silika (SiO2)
3.Oksida logam

Kerak terbentuk apabila konsentrasi suatu

komponen telah melampaui batas kelarutannya
pada temperatur dan tekanan tertentu
 TRANSFER PANAS DI PIPA BOILER

Boiler Water
Tube Metal

Heat Flux = Q = fn( k )

k = koefisien heat transfer dari
logam pipa.
Hot Gases
PENGHAMBATAN TRANSFER PANAS AKIBAT KERAK

Boiler Water
Scale
Tube Metal

Heat Flux = Q = fn( k’ )

Hot Gases k’ = heat transfer coefficient of

tube metal and scale
k - metal = very large - good conductor of heat
k’ - scale = very small - poor conductor of heat
 EFFEK DARI DEPOSIT

• PENGERAKAN PADA PIPA BOILER

• UNDER DEPOSIT CORROSION
•MENGHAMBAT PERPINDAHAN PANAS DAN
MENYEBAKAN OVER HEATING
• KEHILANGAN EFFISIENSI PRODUKSI STEAM
•BIAYA CLEANING, REPARASI DAN PERAWATAN
YANG TINGGI
CARRY OVER
 CARRYOVER
Peristiwa terbawanya komponen padatan dari air
boiler ke aliran steam

Penyebab :
1. Faktor Kualitas Air Boiler
 TDS over limit
 Organik, misalnya minyak/lemak
2. Faktor Operasional
 Level air di steam drum tinggi
 Steam load meningkat secara mendadak
3. Faktor Mekanik
 Kerusakan peralatan
 MECHANICAL ENTRAINMENT

• Priming : terutama disebabkan penurunan

tekanan steam yang mendadak karena kenaikkan
steam load yang cepat
• Foaming : terutama disebabkan karena kandungan
zat-zat yang terdapat dalam air boiler seperti
alkalinity, senyawa organik, minyak, dan garam-
garam terlarut
•Kerusakan peralatan : kerusakan pada sistim
pemisahan steam kering dengan air (baffles, screens,
mesh demisters, chevron separators, ataupun
centrifugal separators pada steam drum)
 EFFEK DARI CARRY OVER

• DEPOSIT PADA SUPERHEATER DAN PIPA DRYER

• MENURUNNYA TEMPERATUR DRYER KARENA
DEPOSIT DI PIPA DRYER
•OVERHEATING PADA SUPERHEATER - FAILURE
•BIAYA MAINTENANCE LEBIH BESAR
•UNSCHEDULED SHUT DOWN
 PADATAN PENYEBAB KERAK
DI PIPA SUPERHEATER DAN DRYER

- SiO2
Tekanan boiler >> Kelarutan SiO2 di steam >>
pH boiler >> Kelarutan SiO2 di steam <<

- NaOH
- NaCl
- Na2SO4
 PENCEGAHAN KOROSI

1) MENGONTROL pH air boiler (10,5 – 11,5)

2) MENGONTROL KONSENTRASI OKSIGEN TERLARUT

• SECARA MEKANIK DENGAN DEAERATOR
• SECARA KIMIAWI DENGAN OXYGEN SCAVENGER
(SULFIT, HYDRAZINE, DEHA, etc)

3) MENGONTROL pH ALIRAN KONDENSAT (8 - 10)

BAHAN KIMIA : Amine
 PENCEGAHAN DEPOSIT
1. Mengontrol kualitas air umpan boiler
 Hardness, Silica

2. Mengontrol kualitas air boiler

 Hydrate Alkalinity ~ 2,5 x silica

3. Bahan Kimia
 Phospate

 Dispersant
CRYSTAL FORMATION CHEMICAL INTERFERENCE

CRYSTAL MODIFICATION
 ANTI DEPOSIT

1) PROGRAM PENGENDAPAN/PRECIPITATING PROGRAM

- Alkaline phosphates

2) PROGRAM PELARUTAN/SOLUBILIZING PROGRAM

- Polymers dispersants
- Chelant
 PROGRAM PHOSPHATE-
PHOSPHATE-BASED

• PENGONTROLAN DEPOSIT
10 Ca2+ + 6 PO42+ + 2 OH- 3 Ca3(PO4)2.Ca(OH)2
Calcium Hydroxyapatite

3 Mg2+ + 2 SiO32- + 2 OH- 2 MgSiO3.Mg(OH)2

Serpentine
Mg2+ + 2 OH- Mg(OH)2
Brucite
WATER TREATMENT
FOR PALM OIL MILL

ISO 9002
CERTIFIED
 Pemakaian Air di PKS

Kebutuhan untuk 1 ton TBS :

Air :
•Boiler 550 liter
•Process 400 liter
Pemakaian Steam :
•Sterilisasi 400 kg
•Nut 30 kg
•Kernel 25 kg
•Press 40 kg
•Crude 50 kg
•Oil tank 5 kg
Water treatment di PKS

Oxygen scavenger

Anti scale
Alum, Alkalinity booster
Kasfloc
 Pengolahan Air Baku

• Alum, PAC adalah koagulan yang paling banyak

digunakan. Alternatif : KASFLOC-837 CL, dapat
memberikan hasil yang lebih baik daripada alum.
•pH air diatur dengan soda ash.
• KASFLOC-832 AP sebagai flocculant untuk
meningkatkan hasil klarifikasi.
 Perlindungan Air Boiler

•Water tube boiler

• Bahan kimia yang disetujui oleh FDA/USDA
•Tekanan : 18-20 kg/cm2, bisa lebih rendah kalau tidak
ada turbin
•Kapasitas umumnya : 20 – 30 ton/jam
•Rata-rata produksi 30-80 ton FFB/ jam
•Program perlindungan Phosphate based paling banyak
digunakan dalam program di PKS
• Program polimer digunakan oleh PKS yang memiliki
masalah deposit besi, phosphate dan kerak.
Kriteria BWT yang baik di PKS

 Produksi 1 ton FFB untuk setiap 0.5 – 0.6

ton steam
 Program yang efektif, dengan total cost
yang kompetitif dalam Rp/ton steam
 Produksi steam yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan pabrik
 Metode Iron Removal

•Oksidasi Mekanis – Aerasi diikuti dengan filtrasi, biasanya

dengan filter manganese zeolite
•Oksidasi Kimiawi – Penambahan klorine atau potasium
permanganate diikuti dengan filtrasi

Sayangnya tak ada satu pun metode diatas itu murah.

BL-1102+ atau BL-1356 dapat digunakan oleh pabrik yang
mempunyai masalah besi
 Iklim Indonesia –
Musim Kemarau dan Musim Hujan

•Sewaktu musim hujan, SS dalam air sungai biasanya tinggi,

sedangkan TDS-nya rendah.

•Akan tetapi sewaktu musim kemarau, nilai TDS meningkat

tinggi karena laju penguapan yang tinggi.
 PENENTUAN PARAMETER
SIKLUS OPERASI BOILER

PARAMETER LIMIT KONTROL

pH 10,5 – 11,5
Conductivity (uS/cm) 3500 max
Hydrate Alkalinity (ppm CaCO3) 2,5 x Silika
Total Alkalinity (ppm CaCO3) 700 max
Total Hardness (ppm CaCO3) Trace
Chloride (ppm Cl-) 300 max
Silica (ppm SiO2) 150 max

Parameter yang dapat dijadikan patokan siklus operasi boiler

 INTERNAL BOILER TREATMENT DI PKS

1. Anti Korosi
- senyawa sulphite (oxygen scavenger)
2. Anti kerak
- senyawa phosphate
- polimer
3. Alkali booster
4. Senyawa amine (optional, untuk after boiler)
 LIMIT KONTROL AIR BOILER
PARAMETER LIMIT KONTROL
pH 10,5 – 11,5 Diatur dengan BL 1301+
Conductivity (uS/cm) 3500 max Blowdown, jika over limit

Hydrate Alkalinity (ppm CaCO3) 2,5 x Silica Diatur dengan BL 1301+

Total Alkalinity (ppm CaCO3) 700 max Blowdown, jika over limit

Total Hardness (ppm CaCO3) Trace Blowdown, jika over limit

Besi (ppm Fe) 1,0 max Blowdown, jika over limit
Chloride (ppm Cl-) 300 max Blowdown, jika over limit

Silica (ppm SiO2) 150 max Blowdown, jika over limit

Phosphate (ppm PO4) 15-25 Diatur dengan BL 171, 141

Sulphite (ppm as SO3) 30-50 Diatur dengan BL 120+
Raw Water Treatment :

- Kasfloc 837CL : polymeric coagulant

- Kasfloc 877CL: polymeric coagulant
- Kasfloc 832 AP : anionic polymer flocculant
- Kasfloc 833 NP: nonionic polymer flocculant
Boiler Treatment
 Alkalinity
booster : BL-1301+
 Oxygen scavenger : B-120+
 Anti Scale : BL-171, BL-141
 Dispersant : BL-1356, BL-1102+

** telah disetujui FDA untuk pemakaian steam yang kontak

dengan bahan makanan
 BL 1301+
(ALKALINITY BOOSTER)

• DESKRIPSI : MERUPAKAN FORMULA ALKALI YANG DIBUAT

UNTUK MENJAGA KESTABILAN ALKALINITAS DIDALAM AIR.

• FEATURE :
1) MENGONTROL PH AIR BOILER UNTUK MENCEGAH KOROSI
2) MEMBERIKAN KONDISI ALKALINITY OPTIMUM UNTUK
PENCEGAHAN KERAK SILICA DAN PEMBENTUKAN SLUDGE
 B 120 +
(ANTI KOROSI)

• DESKRIPSI : OXYGEN SCAVENGER BERBAHAN DASAR

SODIUM SULFITE YANG SANGAT CEPAT BEREAKSI
DENGAN OKSIGEN TERLARUT DIDALAM FEED WATER

• FEATURE :
1) MENCEGAH KOROSI YENG TERJADI AKIBAT ADANYA
OKSIGEN TERLARUT
2) BERKONSENTRASI TINGGI
3) DISETUJUI OLEH FDA DAN USDA
 BL – 171
(ANTI SCALE)

• DESKRIPSI : MERUPAKAN PRODUK YANG MENGANDUNG

POLYPHOSPHATE DAN POLYMER SEBAGAI DISPERSANT
• KOMPONEN : PHOSPHATE
POLYMER
• FEATURE :
1) MENCEGAH PEMBENTUKAN KERAK
2) PENDISPERSI SLUDGE
3) DISETUJUI OLEH FDA
 B – 141
(ANTI SCALE)

• DESKRIPSI : MERUPAKAN PRODUK YANG MENGANDUNG

POLYPHOSPHATE DENGAN KONSENTRASI TINGGI

• FEATURE :
1) MENCEGAH PEMBENTUKAN KERAK
3) MEMILIKI KONSENTRASI TINGGI
4) DISETUJUI OLEH FDA
 BL 1356
(DISPERSANT)

• DESKRIPSI : MERUPAKAN POLYMER SINTETIS DENGAN

KONSENTRASI DAN BERAT MOLEKUL YANG TINGGI

•FEATURE :
1) MENGKONDISIKAN SLUDGE HASIL PRESIPITASI AGAR
MUDAH DIKELUARKAN LEWAT BLOWDOWN.
2) MENCEGAH DEPOSIT OKSIDA LOGAM
 BL 1102+
(DISPERSANT)

• DESKRIPSI : MERUPAKAN BLEND POLYMER SINTETIS

DENGAN CHELANT
• FEATURE :
1) KOMPONEN CHELANT BEREAKSI DENGAN ION HARDNESS
MEMBENTUK SENYAWA KOMPLEKS, SEHINGGA TIDAK
TERJADI PEMBENTUKAN KERAK
2) POLYMER MENDISPERSIKAN SLUDGE DALAM BOILER AGAR
MUDAH DIKELUARKAN LEWAT BLOWDOWN.
3) DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PROGRAM ON-STREAM
CLEANING
PT. KASTRACO ENGINEERING
Post Test

1. Sebutkan tiga golongan bahan pengotor di dalam air beserta contohnya

contohnya..
2. Jelaskan proses
proses--proses berikut :
- Koagulasi - Softening
- Flokulasi - Demineralisasi
- Filtrasi - Deaerasi
3. Sebutkan dan jelaskan tiga problem boiler yang berhubungan dengan air
air..
Jelaskan juga cara pencegahannya
pencegahannya..
4. Gambarkan diagram alir proses pengolahan air dari raw water (sungai)
sampai boiler
boiler..