Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

LAPORAN REFLEKSI KASUS KOMUDA

Nama : Adist Azizy Mara Ditta


No. Mahasiswa : 20120310105
Puskesmas : Sewon 2

1. Pengalaman
Komuda yang dilaksanakan dua hari di Puskesmas Sewon 2 ini
dilaksanakan pada tanggal 2 dan 9 April 2016. Pada blok kedokteran komunitas
ini kami mendapat penjelasan mengenai basic six Puskesmas dari masing-masing
pihak terkait, pada hari pertama. Bahan yang akan saya angkat pada refleksi kasus
kali ini adalah dari disiplin Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Kegiatan yang
dilakukan oleh Tim KIA Puskesmas Sewon 2 sudah sangat komprehensif dan
lengkap. Namun, di sisi lain terdapat garis besar yang menarik perhatian. Salah
satu program kerja KIA yaitu Kesehatan Reproduksi (Kespro), terutama edukasi
untuk calon pengantin yang selama ini bekerja sama dengan pihak Kantor Urusan
Agama (KUA) mengalami hambatan yang cukup bermakna saat KUA sempat
bermasalah dengan birokrasi pembayaran penghulu dan ijab-kabul pernikahan.
Karena KUA tidak lagi memiliki sumber dana untuk bekerja sama dengan
Puskesmas dalam rangka mengadakan edukasi Kespro pada calon pengantin,
program promosi kesehatan ini sempat terhenti selama satu tahun. Pada saat itu,
calon pengantin yang mendaftarkan diri ke KUA tidak mendapat edukasi Kespro
dari Puskesmas.
2. Masalah yang Dikaji
a. Mengapa kerjasama antara KUA-KIA Puskesmas terhenti?
b. Masalah apa yang mungkin timbul ketika edukasi Kespro pada calon
pengantin tidak dilaksanakan?
c. Bagaimana cara menanggulangi masalah tersebut?
3. Analisa Kritis
a. Mengapa kerjasama antara KUA-KIA Puskesmas terhenti?
Kerjasama antara Puskesmas dan KUA terhenti karena dana sumber dana
yang digunakan untuk usaha Promosi Kesehatan Reproduksi bersumber dari
KUA. Sumber dana yang dimiliki KUA berasal dari biaya administrasi yang
dibayarkan calon pengantin untuk penghulu. Akibat peraturan baru yang
mengharuskan calon pengantin membayar langsung pada rekening KUA jika
ingin menikah di luar KUA, mereka tidak lagi memiliki sumber dana untuk
melakukan edukasi kesehatan reproduksi pada pengantin.
b. Masalah apa yang mungkin timbul ketika edukasi kespro pada calon
pengantin tidak dilaksanakan?
Calon pengantin adalah kelompok masyarakat yang paling pas untuk menjadi
target edukasi kesehatan reproduksi dan pernikahan. Di satu sisi, mereka harus
mengenal kesehatan reproduksi tingkat lanjut sebagai bekal berumah tangga.
Di sisi lain mereka adalah calon orang tua sehingga edukasi mengenai
kehamilan, melahirkan, dan membesarkan anak sangat dibutuhkan. Tahap
emas kehidupan seorang anak bahkan dimulai ketika ia baru direncanakan
oleh orang tua nya. Dengan pendidikan yang baik tentang kesehatan
reproduksi pada pernikahan, persiapan kehamilan, melahirkan, dan tumbuh
kembang anak, banyak hal yang bisa “diselamatkan” demi melahirkan
generasi emas dalam keluarga yang sakinah mawaddah dan rahmah. Selain
membangun keluarga yang baik, pendidikan pra-pernikahan juga mewujudkan
ekonomi masyarakat yang intak dan basis pendidikan yang baik.
c. Bagaimana cara menanggulangi masalah tersebut?
Setelah vakum selama satu tahun karena tidak adanya biaya untuk
melaksanakan program ini, pihak KIA-Puskesmas tidak berdiam diri. Mereka
mencari sumber dana alternatif yang berasal dari Pemda dan Puskesmas itu
sendiri. Sehingga, sejak tahun 2016 awal, mereka kembali bisa melaksanakan
program edukasi kesehatan reproduksi yang bekerja sama dengan KUA
kembali. Program ini dilaksanakan beberapa kali dalam setahun dengan
setting mengumpulkan warga yang hendak menikah pada rentang waktu yang
sama untuk kemudian diadakan edukasi kespro oleh pihak KIA-Puskesmas.
Dengan berjalannya program ini diharapkan, calon pengantin yang akan
menikah memiliki dasar pemahaman yang baik mengenai kesehatan
reproduksi, persiapkan kehamilan, melahirkan, dan mengawasi tumbuh
kembang anak.
4. Dokumentasi
Program KIA-Puskesmas Sewon 2
a. Pelayanan Ibu Hamil, KB, Imunisasi, Papsmear, dan IVA
b. Pemantauan Wilayah Setempat-Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
c. Stimulasi Dini Intervensi Deteksi Tumbuh Kembang (SDI-DTK)
d. Kesehatan Reproduksi (Kespro) untuk remaja sekolah dan calon
pengantin
e. Kunjungan Panti Balita
f. Kunjungan ke TK
g. Jejaring dengan kader/kepala masyarakat
Bagian KIA dari puskesmas ini tidak melayani pertolongan persalinan.

You might also like