Professional Documents
Culture Documents
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan padaNy. I G1P0 A0 Usia
Kehamilan 40 Minggu Janin Tunggal Hidup Intra Uterin Preskep Inpartu Kala I Fase Laten
Memanjang di RSUD Gambiran secara Komprehensif.
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
- Kesimpulan
- Saran
Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Persalinan Normal
2.1.1 Definisi
Persalinan normal adalah pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
(37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18
jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawiroharjo, 2001).
c. Pengeluaran cairan
b. Kala II
Kala II adalah kala pengeluaran bayi dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir.
Proses ini berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida. Diagnosa kala
II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
dan kepala janin sudah tampak divulva denagn diameter 5-6 cm. (Sulistyowati, 2010)
Gejala utama kala II adalah sebagai berikut :
1. His semakin kuat dengan interval 2-3 menit dengan durasi 50- 100 detik
2. Menjelang akhir kala I ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan
secara mendadak.
3. Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan meneran.
4. Dua kekuatan yaitu, his dan meneran akan mendorong kepala bayi sehingga
kepala beyi membuka pintu berturut-turut ubun-ubun besar, dahi, hidung, muka,
serta kepala seluruhnya.
5. Kepala lajir seluruhnya dan diikuti dengan putar paksi luar yaitu penyesuaian kepala dan
punggung.
6. Setelah putar paksi luar, maka persalinan bayi ditolong dengan jalan berikut.
a. Pegang kepala pada tulang oksiput dan bagian bawah dagu, kemudian tarik cunam kebawah
untuk melahirkan bahu depan dan cunam keatas untuk melahirkan bahu belakang.
b. Setelah kedua bahu lahir, ketiak dikait untuk melahirkan sisa badan bayi.isa air ketuban.
c. Bayi lahir diikuti sisa air ketuban.
7. Lamanya kala II untuk primigravida 50 menit dan multigravida 30 menit.
(Sulistyawati. 2010: 8)
d. Kala IV (Observasi)
Kala IV mulai dari lahirnya plasenta selama 1-2 jam. Pada kala IV dilakukan observasi
terhadap pascapersalianan, paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Tingkat kesadaran pasien.
2. Pemeriksaan tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan.
3. Kontraksi uterus.
4. Terjadinya perdarahan, perdarahan dianggap normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-500
cc. (Sulistyawati. 2010: 9)
2.2.3 Diagnosis
Menurut Suprijadi dalam buku asuhan intrapartum pada fase laten memanjang ini
memungkinkan terjadinya partus lama. Maka dari itu bidan harus bisa mengidentifikasi
keadaan ini dengan baik.
Diagnosa partus lama ialah :
Tanda dan Gejala Diagnosa
1. Serviks tidak membuka Belum inpartu
Tidak didapatkan his/his tidak teratur
Pembukaan serviks tidak melewati 4 cm sesudah Fase laten memanjang
8 jam inpartu dengan his yang teratur
3.- Pembukaan serviks melewati kanan garis Fase aktif memanjang
waspada partograf
a. - Frekuensi his kurang dari 3 x his per 10 menit Inersia uteri
dan lamanya kurang dari 40 detik
b. - Pembukaan serviks dan turunnya bagian janin CPD
yang dipresentasi tidak maju, sedangkan his baik
c. - Pembukaan serviks dan turunnya bagian janin
Obstruksi kepala
yang dipresentasi tak maju dengan caput, terdapat
moulase hebat, oedema serviks, tanda ruptura
uteri imins, gawat janin
Pembukaan serviks lengkap, ibu ingin mengedan, Kala II lama
tetapi tidak ada kemajuan penurunan
2. Persalinan Semu
a. Tidak ada perubahan serviks
b. Rasa nyeri tidak teratur
c. Tidak ada perubahan internal antara nyeri yang satu dan yang lain
d. Tidak ada perubahan pada waktu dan kekuatan kontraksi
e. Kebanyakan rasa nyeri dibagian depan saja
f. Tidak ada perubahan rasa nyeri dengan berjalan
g. Tidak ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi uterus dengan intensitas rasa nyeri
h. Tidak ada lendir darah
i. Tidak ada kemajuan penurunan bagian terendah janin
j. Kepala belum masuk PAP walaupun ada kontraksi
k. Pemberian obat yang efisien menghentikan rasa nyeri pada persalinan
2.1.4 Penatalaksanaan
1. Penanganan secara umum (menurut Sarwono Prawirohardjo)
a. Nilai secara cepat keadaan umum wanita hamil tersebut termasuk tanda-tanda vital dan
tingkat hidrasinya. Apakah ia kesakitan dan gelisah, jika ya pertimbangkan pemberian
analgetik.
b. Tentukan apakah pasien benar-benar inpartu
c. Upaya mengedan ibu menambah resiko pada bayi karena mengurangi jumlah O2 ke plasenta,
maka dari itu sebaiknya dianjurkan mengedan secara spontan dan mengedan dengan tidak
menahan napas terlalu lama dan perhatikan DJJ
2. Penanganan secara khusus
Apabila ibu berada dalam fase laten lebih dari 8 jam dan tidak ada tanda-tanda
kemajuan, lakukan pemeriksaan dengan jalan penilaian ulang serviks :
a. Bila tidak ada perubahan penipisan dan pembukaan serviks serta tak didapatkan tanda gawat
janin, kaji ulang diagnosisnya kemungkinan ibu belum dalam keadaan inpartu
b. Bila ada kemajuan dalam pendataran dan pembukaan serviks lakukan amniotomi dan induksi
persalinan dengan oksitosin atau prostoglandin. Lakukan drip oksitosin dengan 5 unit dalam
500 cc dekstrose atau NaCl mulai dengan 8 tetes per menit, setiap 30 menit ditambah 4 tetes
sampai His adekuat (maksimum 40 tetes/menit) atau diberikan preparat prostaglandin.
Lakukan penilaian ulang setiap 4 jam. Bila ibu tidak masuk fase aktif setelah dilakukan
pemberian oksitosin lakukan seksio sesarea.
c. Pada daerah yang prevelensi HIV tinggi, dianjurkan membiarkan ketuban tetap utuh, selama
pemberian oksitosin untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penularan HIV
d. Bila didapatkan tanda-tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau) lakukan akselerasi
persalinan dengan oksitosin 5 unit dalam 500 cc dekstrose atau NaCl mulai dengan 8 tetes
permenit setiap 15 menit ditambah 4 tetes sampai his adekuat (maksimum 40 tetes/menit atau
diberikan preparat prostaglandin, serta berikan antibiotika kombinasi sampai persalinan yaitu
amplisilin 29 gr IV. Sebagai dosis awal dan 1 gr IV setiap 6 jam ditambah dengan gestamisin
setiap 24 jam.
e. Jika terjadi persalinan pervaginam stop antibiotika pasca persalinan
f. Jika dilakukan seksiosesarea, lanjutkan antibiotika ditambah metronidazol 500 mg IV setiap
8 jam sampai ibu bebas demam selama 48 jam.
2.3 Konsep Managemen Asuhan Kebidanan Pada Inpartu Kala 1 Fase Laten
2.3.1 Pengertian Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau intervensi yang dilakukan bidan pada ibu yang
mempunyai kebutuhan atau permasalahan dalam bidang KIA. (Dep. Kes. RI, 1993)
2.3.2 Langkah – langkah (7 Langkah Menurut Varney)
I Pengkajian
A. Data subjektif
Merupakan data yang didapat dari hasil wawancara langsung pada klien dan keluarga
serta dengan tim tenaga kesehatan.
1) Biodata
Biodata yang dikumpulkan dari ibu dan suaminya, meliputi : nama, umur, agama, suku/
bangsa, pendidikan, pekerjaan dan alamat lengkap.
2) Keluhan Utama
Data ini didapat dari pihak pasien berupa keluhan yang sedang pasien rasakan saat ini.
Meliputi : Kenceng-kenceng bertambah sering, keluarnya lender/ darah.
3) Riwayat Menstruasi
Meliputi HPHT, siklus haid, pendarahan pervaginam dan fiuor albus.
4) Riwayat Kehamilan Sekarang
Meliputi riwayat AIVC, gerakan janin, tanda – tanda bahaya atau penyulit keluhan utama,
obat yang dikonsumsi termasuk jamu.
5) Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu
Meliputi keadaan saat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu serta masalah selama
kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
6) Riwayat KB
Meliputi jenis metode yang dipakai, waktu, tenaga dan tempat saat pemakaian dan berhenti,
keluhan/ alasan berhenti.
7) Riwayat Psikologi
Meliputi : pengetahuan dan respon ibu terhadap kehamilan dan kondisi yang dihadapi saat
ini, jumlah keluarga di rumah, respon keluarga terhadap kehamilan, dukungan keluarga,
pengambilan keputusan dalam keluarga, tempat melahirkan dan penolong yang diinginkan
ibu.
8) Riwayat Kesehatan Keluarga
Meliputi apakah terdapat keturunan kembar, penyakit keturunan, dan jenis penyakit lain
dalam keluarga.
9) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Meliputi penyakit menahun, penyakit menurun, dan penyakit menular yang pernah di derita
ibu.
10) Latar Belakang Sosial Budaya
Meliputi kebiasaan / upacara adat budaya setempat, kebiasaan keluarga yang mendukung dan
menghambat serta dukungan dari keluarga dan suami.
11) Pola Kebiasaan Sehari – hari
Meliputi pola nutrisi, pola eliminasi, pola istirahat, pola aktivitas dan perilaku kesehatan.
B. Data Objektif
1) Keadaan umum
Meliputi tingkat energi, keadaan emosional, postur badan ibu selama pemeriksaan TB dan
BB.
2) Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 110/70 – 130/90 mmHg
Nadi : 60 – 100 x/menit
Respirasi : 16 – 25 x/menit
Suhu : 36,50c – 37,50c.
Tinggi Badan : > 145 cm
BB saat hamil : ….. kg
BB sekarang : ….. kg
Kenaikan BB : ….. kg
LILA : ≥23,5 cm
Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi:
pala : simetris/ tidak, warna rambut, apakah ada ketombe/tidak, kebersihan kulit kepala, ada
lesi/tidak ada benjolan/tidak.
2. Muka : simetris/tidak, pucat/tidak,cloasma gravidarum/ tidak
3. Mata : simetris/tidak, bersih/tidak, conjungtiva anemis/ tidak, sclera ikterus/
tidak
ung : simetris/tidak, ada pernafasan cuping hidung/tidak, ada sekret/tidak, ada pembesaran
polip/tidak, bersih/tidak.
ut dan gigi : ada hipersalivasi/tidak, gigi ada caries/tidak, ada stomatitis/tidak, bibir lembab/tidak, lidah
bersih/tidak.
6. Telinga : simetris/ tidak, ada serumen/ tidak, ada gangguan pendengaran atau tidak.
7. Leher : adakah pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
8. Axilla : ada pembesaran kelenjar limfe/tidak, bersih/tidak.
ayudara : bentuk simetris/tidak, pembesaran normal/tidak, hiperpigmentasi pada areola ada/tidak, ada
tumor/tidak, bersih/tidak.
bdomen : pembesaran sesuai UK/tidak, terdapat strie/tidak, adalinea/tidak, pembesaran lien ada/tidak.
11. Punggung : posisi tulang belakang normal/tidak.
enetalia : oedem/ tidak, ada varices/ tidak, bersih/ tidak, ada pengeluaran/tidak, ada luka
parut/tidak, adakah candiloma akuminata, anus ada hemoroid/tidak.
kstremitas : simetris/ tidak, oedem/ tidak, varices/ tidak, ada gangguan pergerakan/ tidak, jumlah jari
normal atau tidak.
b. Palpasi
1) Leher : adakah pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.
2) Payudara : ada nyeri tekan/ tidak, colostrum sudah keluar/ belum
3) Abdomen : Leopold I :3 jari bawah px, bagian apa yang ada di fundus
Leopold II : menentukan letak punggung dan bagian terkecil janin
Leopold III : apakah yang menjadi bagian terendah janin, dan apakah sudah masuk PAP
Leopold IV : bagian terendah janin seberapa besar masuk ke PAP
4) Ekstremitas : ada odema/tidak.
c. Auskultasi
rut : Bising usus normal. DJJ dapat didengar dengan menggunakan stetoskop monorektal 120 –
160 x/menit.
d. Perkusi
1) Reflek patela : Positif.
e. Pemeriksaan Dalam
- Vulva atau Vagina : bersih atau kotor, ada pengeluaran pervaginam atau tidak
- Pembukaan Serviks : 4 – 10 cm
- Effacement/Penipisan : …%
- Air Ketuban : warna, jenis, mekonium atau tidak, khas
- Presentasi : kepala atau bokong
- Denominator : UUK.
- Moulage : Ada / tidak
- Penurunan : hodge ke berapa
f. Pemeriksaan penunjang
V. Intervensi
Pada langkah ini ditentukan oleh hasil pengkajian data pada langkah sebelumnya jika ada
informasi / data yang tidak lengkap bisa dilengkapi, juga dapat mencerminkan rasional yang
benar / valid.
VI. Implementasi
Langkah ini melaksanakan rencana asuhan secara aman dan efektif sesuai dengan
intervensi.
VII. Evaluasi
Pada langkah ini dievaluasi keefektifan asuhan yang telah diberikan dengan SOAP sesuai
dengan kriteria hasil.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, I.B. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KeluargaBerencana. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono.
Saifuddin, A.B. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Simkin, P. 2005. Buku Saku Persalinan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Stead. 2007. First Aid for the Obstetrics & Gynecology clerkship. United Stated of America:
The McGraw-Hill Companies.
Sulistyowati, Ari. 2010. Buku Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta : CV Andi
Offset
Tucker. 2004. Pemantauan & Pengkajian Janin. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.