Professional Documents
Culture Documents
Pembelajaran Membaca Dan Menulis Permulaan Bahasa Indonesia Di Kelas Awal
Pembelajaran Membaca Dan Menulis Permulaan Bahasa Indonesia Di Kelas Awal
Pembelajaran Membaca Dan Menulis Permulaan Bahasa Indonesia Di Kelas Awal
Asep Muhyidin
FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
muhyidin21@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai proses
pembelajaran membaca dan menulis permulaan bahasa Indonesia di kelas II Sekolah Dasar
Negeri Serang 2 Kota Serang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode
etnografi. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi berupa catatan lapangan, dan
studi dokumen. Data yang telah terkumpulkan dianalisis dengan teknik analisis kualitatif model
Spradley. Ada dua temuan dalam penelitian ini. Pertama adalah temuan tentang pendekatan,
metode, dan teknik dalam pembelajaran membaca permulaan yaitu: 1) pendekatan harfiah, bunyi,
suku kata, dan kata; 2) metode abjad, bunyi, suku kata, dan kata lembaga; dan 3) teknik teknik
ceramah, tanya jawab, latihan, pemberian tugas, dan demonstrasi. Kemudian yang kedua adalah
temuan tentang pendekatan, metode, dan teknik dalam pembelajaran menulis permulaan yaitu: 1)
pendekatan struktural, harfiah,dan suku kata; 2) metode Struktural Analitik Sintetik (SAS), abjad,
dan Kupas Rangkai Suku Kata (KRSK); dan 3) teknik demonstrasi, ceramah, latihan, tugas, dan
tanya jawab.
Kata Kunci: pembelajaran membaca dan menulis permulaan, etnografi
Abstract
The objective of the research was to gain comprehensively understanding of the early reading and
writing learning processes at grade II Public Elementary School Serang 2, Serang City at Banten
Province. The methods in this research is qualitative research with ethnography design. The data
were collected through participant observation using interview, observation, and document
study.The data were analyzed based There are two findings in this study. The first
is the finding of approaches, methods, and techniques in learning of early reading, such as: 1) the
approaches are literal, sounds, syllable, and word; 2) the methods are alphabet, sound, syllable,
and word institution; and 3) the techniques are discourse, discussion, practice, assignment, and
demonstration. Then the second is the finding of approaches, methods, and techniques in learning
early of writing, such as: 1) te approaches are structural, literal, and syllable; 2) the methods are
Structural Analytical Synthetic (SAS), alphabet, and analysis of syllable; and 3) technical
demonstration, discourse, assigment, and discussion.
Keywords: learning of early reading and writing, ethnography
tidak
bunyi-bunyi dalam bahasa Indonesia /menguraikan suku kata yang diper-
digabungkan, misalnya k-a (keh dan kenalkan ke dalam unsur-unsur hu-
a) sama dengan ka; k-I (keh dan i) rufnya. Menurut Slamet (2014: 43)
sama dengan ki. Pendekatan fonik Karena metode ini mulai dengan
menekankan pembelajaran membaca suku kata maka seringkali juga
berfokus pada fonik atau suara untuk disebut metode kupas rangkai suku
menerjemahkan simbol tertulis men- kata.
jadi suara. Pembelajaran membaca Pembelajaran membaca per-
pada tahap awal harus melibatkan mulaan menggunakan pendekatan
materi yang sederhana. Setelah mere- kata, yaitu anak langsung diperkenal-
ka mempelajari aturan yang menghu- kan dengan kata-kata. Berdasarkan
bungkan fonem terucap dengan huruf pendekatan ini guru menggunakan
alfabet yang mewakilinya, barulah metode kata lembaga, yakni pembe-
anak diberi materi bacaan yang lajaran dimulai dengan pengenalan
kompleks, seperti buku dan puisi beberapa kata yang dikenal oleh sis-
(Santrock,2009:92). Kemudian Pur- wa. kata tersebut diuraikan menjadi
wanto dan Alim(1997:31) mengata- suku kata; suku kata diuraikan men-
kan metode bunyi memandang bah- jadi huruf. setelah siswa mengenal
wa pemaduan bunyi merupakan cara huruf-huruf itu, guru merangkai-
terbaik dalam mengajarkan membaca kannya kembali menjadi suku kata,
permulaan. Dalam hubungan dengan dan akhirnya menjadi kata, misalnya:
ini fonem-fonem yang ada dalam Ni-na -- Nina, De-li -- Deli. Dengan
bahasa Indonesia tidak dilafalkan pendekatan ini muncul metode kata
sebagaimana lafal abjad, melainkan lembaga (The words method), sering
bunyinya. pula disebut dengan metode lembaga
Pembelajaran membaca per- kata. Menurut Slamet (2014: 69)
mulaan menggunakan pendekatan metode kata lembaga, kepada siswa
suku kata, yaitu pembelajaran mem- disajikan kata-kata: salah satu dian-
baca permulaan dimulai dengan pe- taranya merupakan kata lembaga,
ngenalan beberapa suku kata. Ber- yaitu kata yang sudah dikenal oleh
dasarkan pendekatan ini guru meng- siswa. Kata tersebut diuraikan men-
gunakan metode suku kata, yakni jadi satu suku, suku kata diuraikan
siswa diperkenalkan beberapa suku menjadi huruf, setelah itu dirangkai
kata. Setelah siswa mampu membaca lagi menjadi suku kata, dan suku kata
suku kata, suku kata tersebut diga- dirangkaikan lagi menjadi kata,
bung menjadi kata. Metode suku kata misalnya: Baju -- b-a-j-u -- ba- ju
dimulai dengan pengenalan beberapa -- baju, dst.
suku kata. Setelah siswa mampu Pembelajaran membaca per-
membacanya, suku-suku kata itu mulaan di kelas rendah melaksana-
dirangkapkan menjadi kata-kata kan teknik tanya jawab, misalnya:
dengan menggunakan tanda Penghu- tanya jawab tentang informasi yang
bung. Tanda penghubung itu diguna- terdapat dalam bacaan yang sudah
kan untuk beberapa lamanya; sesu- dibaca, dengan langkah: 1) guru
dah siswa itu belajar membaca kali- mempersiapkan materi membaca, 2)
mat. Dengan metode ini, anak belajar guru mempersiapkan sejumlah perta-
mengenali huruf dengan mengupas nyaan, 3) menginformasi materi yang
lengkap, 4) memberi waktu cukup tuntutan. Siswa diminta untuk be-
pada siswa untuk menjawab, 5) sis- kerja sendiri atau dituntun oleh guru.
wa diminta bertanya yang berhu- Pembelajaran membaca per-
bungan dengan materi membaca, 6) mulaan di kelas rendah melak-
guru meminta siswa menjawab per- sanakan teknik demonstrasi, missal-
tanyaan dengan cara menyebarkan nya: siswa diminta melafalkan huruf,
pertanyaan, 7) guru menyimpulkan membaca kata, dan kalimat di depan
jawaban pertanyaan dari siswa. kelas. Untuk melaksanakan teknik
Pembelajaran membaca per- demonstrasi guru menggunakan
mulaan di kelas rendah melak- langkah-langkah sebagai berikut: a)
sanakan teknik latihan, misalnya: la- menetapkan tujuan, b) mempersiap-
tihan mengucapkan fonem, mema- kan media, c) menetapkan langkah-
hami makna teks, dengan langkah: 1) langkah demonstrasi, d) menyedia-
guru mempersiapkan tempat, materi, kan waktu, e) mengadakan evaluasi.
peralatan, dan penggunaan waktu. 2) Teknik demonstrasi adalah cara
kegiatan latihan memperhatikan mengajar di mana seorang guru
ketepatan dan kecepatan mengguna- menunjukkan, memperlihatkan se-
kan keterampilan, 3) latihan dilak- suatu proses. Iskandarwassid dan
sanakan secara kelompok atau per- Sunendar (2009: 69) mengatakan
orangan, 4) melakukan penilaian dan teknik demonstrasi adalah memper-
perbaikan.Kemudian Grellet dalam lihatkan aktivitas pengajar melaku-
Subana dan Sunarti (2009: 225) kan suatu kegiatan sehingga proses
mengatakan untuk mengembangkan penerimaan peserta didik terhadap
keterampilan membaca, kita mem- pelajaran lebih mendalam, mem-
bagi latihan dua kategori, yaitu: la- bentuk pengertian dengan baik dan
tihan memahami susunan bacaan dan sempurna.
latihan memahami isi/pesan bacaan.
Pembelajaran membaca per- Pendekatan, Metode, dan Teknik
mulaan di kelas melaksanakan teknik Pembelajaran Menulis Permulaan
pemberian tugas kepada siswa, Pendekatan yang digunakan
misalnya: Siswa diminta menyimpul- dalam pembelajaran menulis per-
kan isi teks yang sudah dibaca. mulaan di kelas II SD adalah pen-
Pemberian tugas dilakukan dengan dekatan struktural, pendekatan har-
langkah: 1) menetapkan tujuan tugas, fiah, dan pendekatan suku kata.
2) merumus tugas yang sesuai siswa, Seiring dengan pendekatan itu ada
3) merencanakan bentuk pertang- beberapa metode yang digunakan,
gung jawaban, 4) mengevaluasi. yaitu: metode Struktural Analitik
Menurut Winkel (2012:309) pem- Sintetik (SAS), metode abjad, dan
berian tugas dapat dipandang dari metode Kupas Rangkai Suku Kata
tiga sudut, yaitu: a) menurut tujuan (KRSK). Kemudian ada beberapa
instruksional yang harus dicapai, teknik yang digunakan yaitu teknik
apakah termasuk ranah kognitif, demonstrasi, teknik ceramah, teknik
ranah afektif, dan ranah psiko- latihan, teknik tugas, dan teknik
motorik, b) menurut jumlah siswa tanya jawab.
yang mengerjakan, c) menurut kadar Pendekatan struktural, siswa
belajar menulis dengan memperhati-
kan seperangkat kaidah-kaidah da- merupakan kata dengan huruf di-
lam bahasa. Berkaitan dengan pende- rangkaikan menjadi kalima.
katan ini metode yang digunakan Pendekatan suku kata, yaitu
adalah metode Struktural Analitik pembelajaran menulis dimulai de-
Sintetik (SAS). Dalam metode ini, ngan pengenalan beberapa suku kata.
pembelajaran menulis permulaan Berdasarkan pendekatan ini guru
diawali dengan cerita yang disertai menggunakan metode Kupas Rang-
sebuah gambar. Kemudian,guru me- kai Suku Kata (KRSK), yakni siswa
nguraikan kalimat yang diambil dari diperkenalkan beberapa suku kata
sebuah cerita menjadi kata-kata, suku kemudian menjadikan sebuah kata.
kata, maupun huruf kemudian disu- Setelah siswa mampu membaca suku
sun kembali dari huruf menjadi suku kata, suku kata tersebut anak-anak
kata,kata-kata, kembali menjadi kali- langsung menulis suku kata yang ada
mat. Berkaitan dengan pendekatan dalam rangkaian kata menjadi se-
structural, Slamet (2014:52) menga- buah kata. Menurut Slamet (2014:43)
takan pendekatan struktural yakni metode KRSK adalah metode untuk
pendekatan yang berasumsi bahasa memperkenalkan huruf kepada sis-
seperangkat kaidah. Oleh karena itu, wa, lalu suku kata yang sudah dike-
pembelajaran bahasa perlu menitik nal oleh siswa diuraikan menjadi
beratkan struktur bahasa. Dalam hal huruf, kemudian huruf dirangkaikan
ini pola kalimat, kata, dan suku kata lagi menjadi suku kata, misalnya:
menjadi sangat penting. Tujuan me- kaki ka-ki; ka-ki k a k i.
tode SAS ini adalah agar anak ber- Penelitian ini bersandar pada
usaha menggunakan bahasa Indo- paradigma kualitatif dengan metode
nesia dengan baik. etnografi seperti yang disarankan
Pendekatan harfiah, pembela- Spradley tentu membutuhkan kete-
jaran menulis dimulai dengan mem- kunan yang mendalam, dalam hal ini
pelajari huruf-huruf. Metode yang peneliti mengalami keterbatasan ber-
digunakan pada pendekatan harfiah kaitan harus membagi tugas antara
dalam pembelajaran menulis, yaitu meneliti dan bekerja. Kemudian, da-
metode abjad. Siswa mulai belajar lam kajian teoretis terdapat keterba-
abjad dengan membaca beberapa tasan berkaitan dengan pustaka-
huruf, misalnya a-z setelah anak pustaka baik buku maupun jurnal
dapat membaca beberapa huruf seca- internasional yang berbahasa asing
ra terpisah, anak dimulai menulis hu- sekaitan dengan penguasaan bahasa
ruf yang paling mudah. Setelah anak- asing penulis yang kurang memadai.
anak dapat menulis huruf secara Penelitian ini hanya terbatas meng-
terpisah, mereka diajarkan untuk me- kaji pembelajaran membaca dan
rangkai huruf tersebut menjadi suku menulis permulaan di kelas II seko-
kata, lalu menjadi kata. Menurut lah dasar saja, sedangkan pembela-
Subana dan Sunarti (2009:237) sete- jaran di kelas I belum mampu ter-
lah anak-anak dapat menulis huruf bahas dalam penelitian ini.
secara terpisah, mereka diajarkan
untuk merangkaikan huruf tersebut SIMPULAN
menjadi suku kata, lalu menjadi kata. Pembelajaran membaca per-
Dalam kalimat rangkaian huruf yang mulaan di kelas II SDN Serang 2
Kota Serang menggunakan beberapa Ghazali, A. Syukur Pembelajaran
pendekatan dan metode diantaranya Keterampilan Berbahasa dengan
adalah pendekatan harfiah, pendekat- Pendekatan Komunikatif-
an bunyi, pendekatan suku kata, dan Integratif. Bandung: Refika Aditama,
pendekatan kata. Metode yang digu- 2010.
nakan dalam pembelajaran membaca Merriam, Sharan B. and Associates,
permulaan adalag metode abjad, Qualitative Research in Practice.
metode bunyi, metode suku kata, dan San
metode kata lembaga. Teknik yang Francisco: Jossey Bass, 2002.
digunakan dalam pembelajaran Rahim, Farida. Pengajaran
membaca permulaan di kelas II SD Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta:
yaitu teknik ceramah, teknik tanya Bumi
jawab, teknik latihan, teknik pem- Aksara, 2009.
berian tugas, dan teknik demonstrasi.
Pendekatan yang digunakan Popp, Marcia S. Teaching
dalam pembelajaran menulis per- Languages and Literatures in
mulaan di kelas II SD adalah pen- Elementary
dekatan struktural, pendekatan har- Classrooms. London,
fiah, dan pendekatan suku kata . Lawrence Erlbaum Associates Inc,
Seiring dengan pendekatan itu ada 2008.
beberapa metode yang digunakan, Purwanto, M. Ngalim dan Djeniah
yaitu: metode Struktural Analitik Alim. Metodologi Pengajaran
Sintetik (SAS), metode abjad, dan Bahasa
metode Kupas Rangkai Suku Kata Indonesia di Sekolah Dasar.
(KRSK). Kemudian ada beberapa Jakarta: Rosda Jayaputra, 1997.
teknik yang digunakan yaitu teknik Pendidikan
demonstrasi, teknik ceramah, teknik Berpikir dan Implikasinya terhadap
latihan, teknik tugas, dan teknik Pembelajaran Bahasa
tanya jawab. Indonesia di Sekolah Dasar
(Kumpulan Pidato
DAFTAR PUSTAKA pengukuhan Jabatan Guru
Besar, 2007.
Arends, Richard I., Learning to Santrock, John W. Psikologi
Teach. New York: McGraw-Hill, Pendidikan. Jakarta: Salemba
2012. Humanika,
Iskandarwassid dan Dadang 2009.
Sunendar, Strategi Pembelajaran Slamet, St. Y. Pembelajaran Bahasa
Bahasa. dan Sastra Indonesia di Kelas
Bandung: PT Remaja Rendah dan Kelas Tinggi.
Rosdakarya, 2009. Surakarta: UNS Press, 2014.
Munandar, S.C. Utami. Spradley, James P. The Etnographic
Mengembangkan Bakat dan Interview. Yogyakarta: Tiara
Kreativitas Wacana, 2007.
Anak Sekolah. Jakarta: _______________. Participant
Gramedia Widiasarana Indonesia, Observation. USA: Holt, Rinehart
1999. and
Winston, 1980. Rendah. Jakarta:Depdikbud,
Subana, M. dan Sunarti, Strategi 1997.
Belajar Mengajar Bahasa Indonesia
Bandung: Pustaka setia,
2009.
Sukartiningsih, Wahyu. Peningkatan
Kualitas Pembelajaran Membaca
dan
Menulis Permulaan di Kelas I
Sekolah Dasar Melalui Media Kata
Bergambar (Jurnal Pendidikan
Dasar, 2004)
(https://lib.atmajaya.ac.id/default.asp
x?tabID=61&src=k&id=163005
diakses tanggal 24 Desember
2014 pukul 15.15 WIB)
Tjalla, Awaluddin. Potret Mutu
Pendidikan Indonesia Ditinjau dari
Hasil-
hasil Studi Internasional. p.1
(http://pustaka.ut.ac.id/pdfartikel/TI
G601.pdf
diakses tanggal 25 Desember
2015 pukul 21.05 WIB)
Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran.
Yogyakarta: Media Abadi, 2012.
Zuchdi, Darmiyati. Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia di
Kelas