Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Bahaya Merokok


Sasaran : Masyarakat Rw/Rt 14/02 Desa TegalPanjang
Tempat : Madrasah Nurul Islam
Hari : Rabu
Tanggal : 23 Mei 2018
Waktu : 20 menit

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Pada akhir proses penyuluhan, masyarakat diharapkan dapat
memahami tentang bahaya merokok.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan Masyarakat dapat :
1. Menyebutkan etika merokok
2. Menjelaskan kembali bahaya merokok

III. MATERI
Terlampir

IV. METODE
1. Diskusi
2. Tanya Jawab

V. MEDIA
 LEAFLET
VI. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Masyarakat ada di tempat
 Penyelenggaraan Penkes di Madrasah Nurul islam
2. Evaluasi Proses
 Masyarakat antusias terhadap materi penyuluhan
 Masyarakat tidak meninggalkan tempat penyuluhan
 Masyarakat mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
3. Evaluasi Hasil
 Masyarakat dapat menyebutkan bahaya merokok dan menyebutkan
etika merokok.

VII.KEGIATAN PENYULUHAN

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA


1. 2 Pembukaan :
menit  Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Menjelaskan tujuan dari  Mendengarkan
penyuluhan/PenKes  Memperhatikan
 Menyebutkan materi yang
akan diberikan  Memperhatikan
2. 8 Pelaksanaan :
menit  Menggali pengetahuan  Memperhatikan dan
masyarakat tentang bahaya menjawab pertanyaan yang
merokok diajukan
 Menjelaskan tentang bahaya  Memperhatikan
merokok
 Menjelaskan kandungan yang  Memperhatikan
ada didalam rokok
 Menjelaskan Etika dalam  Memperhatikan
merokok

3. 3 Evaluasi :
menit  Menanyakan kepada  Menjawab pertanyaan
masyarakat tentang materi
yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada
masyarakat jika dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 Terminasi :
menit  Mengucapkan terimakasih  Mendengarkan
atas peran sertanya
masyarakat
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam

VIII. PENGORGANISASIAN
Pembicara : N. ARTI LESTARI

MATERI
1. Bahaya Merokok di Dalam Rumah
Merokok di dalam rumah ternyata tak hanya berbahaya bagi perokok itu
sendiri, tetapi juga semua orang yang tinggal di rumah itu. Merokok di dalam
rumah akan meninggalkan zat-zat beracun di perabotan rumah, karpet, tirai,
bahkan dinding rumah.
Asap rokok yang dibuang di dalam rumah akan tersebar selama 4-6 jam dalam
ruangan dan berdampak merugikan bagi kesehatan anggota keluarga di dalam rumah
karena mengandung ribuan bahan kimia yang bisa tinggal di suatu permukaan.
Dari ribuan bahan kimia itu, banyak yang beracun dan bersifat
karsinogenik. Karsinogenik adalah sifat mengendap dan merusak terutama pada
organ paru-paru karena zat-zat yang terdapat pada rokok. Sehingga paru-paru
menjadi berlubang dan menyebabkan kanker. Semakin lama suatu lingkungan
terpapar bahan kimia, maka dapat mengubah senyawa kimia menjadi berbahaya.
Jika terpapar selama bertahun-tahun, dapat meningkatkan risiko kanker, serangan
asma, masalah pada paru-paru, iritasi di tenggorokan, dan mata. Asap rokok
memang dapat diserap ke semua permukaan yang berpori. Zat beracun dari asap
rokok itu kemudian akan menetap lama di semua perabot rumah tangga yang
terkontaminasi.
Merokok di dalam rumah tentu akan membahayakan kesehatan anak-anak
yang sering bermain-main di sofa maupun karpet di rumah mereka. Peneliti
menyebut anak-anak ini sebagai perokok ketiga atau mereka yang tidak merokok,
tidak terpapar asap rokok secara langsung, akan tetapi terpapar zat beracun dari
asap rokok yang telah mengendap di perabotan rumah.
Orangtua yang merokok di kebun atau halaman rumah juga tetap bisa
membahayakan anak-anak.

2. Isi Kandungan Dalam Rokok


Rokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan
bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Kemudian ada juga yang
menyebutkan bahwa rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk
cerutu atau bahan lainya yang dihasilkan dari tanamam Nicotiana Tabacum,
Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin
dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. (Hans Tendra, 2003)
Rokok terbuat dari tembakau yang diperoleh dari tanaman Nicotiana Tabacum
L. Tembakau dipergunakan sebagai bahan untuk sigaret, cerutu, tembakau untuk
pipa serta pemakaian oral. Di Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan bahan-
bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau juga
dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan
tembakau tanpa asap (chewing tobacco atau tembako kunyah).
Beberapa bahan kimia yang paling utama terkandung dalam sebatang rokok
adalah sebagai berikut.

Zat berbentuk cair tidak berwarna diperoleh


ACROLEIN
1 dengan mengambil cairan dari glyceril atau
C3H4O
dengan mengeringkannya. Pada dasarnya zat
ini mengandung alkohol yang pasti sangat
mengganggu kesehatan.
Gas yang tidak berbau. Zat ini dihasilkan dari
pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat
karbon. Jika karbon monoxida ini masuk ke
dalam tubuh dan dibawa oleh hemoglobin ke
KARBON MONOXIDA
2 dalam otot-otot tubuh. Satu molekul
CO
hemoglobin dapat membawa empat molekul
oksigen. Apabila didalam hemoglobin itu
terdapat karbon monoxida, berakibat seseorang
akan kekurangan oksigen.
Cairan berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa
NIKOTIN menghambat rasa lapar. Jadi menyebabkan
3
C10H14N2 seseorang merasa tidak lapar karena mengisap
rokok.
Gas yang tidak berwarna, terdiri dari nitrogen
dan hidrogen. Memiliki bau yang sangat tajam
AMMONIA dan merangsang. Zat ini sangat cepat memasuki
4
NH3 sel-sel tubuh dan kalau disuntikkan sedikit saja
pada aliran darah akan membuat pingsan atau
koma
FORMIC ACID Cairan tidak berwarna, tajam baunya, bisa
5
HCO2H bergerak bebas dan dapat membuat lepuh.
Gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada
rasa. Zat ini paling ringan dan mudah terbakar.
HYDROGEN CYANIDE Cyanide mengandung racun berbahaya dan jika
6
HCN dimasukkan langsung ke dalam tubuh akan
berakibat kematian.
7 NITROUS OXIDE Dikenal dengan nama gas tertawa. Gas tidak
N2O berwarna dan jika di hisap dapat menyebabkan
euforia. Zat ini awalnya adalah untuk zat
pembius pada saat operasi.
FORMALDEHYDE Gas tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini
8
CH2O bersifat pengawet dan pembasmi hama.
Zat ini bersifat asam terdiri dari campuran
kristal yang dihasilkan dari distilasi zat-zat
PHENOL
9 organik misalnya kayu dan arang. Phenol bisa
C6H5OH
terikat didalam protein dan menghalangi kerja
enzyme
Gas yang mudah terbakar dan berbau keras. Zat
HYDROGEN SULFIDE
10 ini menghalangi oksidasi enzym (zat besi berisi
H2S
pigmen).
Cairan tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini
PYRIDINE
11 mampu mengubah alkohol sebagai pelarut dan
C5H5N
pembunuh hama.
Merupakan campuran zat-zat bervalensa satu
atas mana hidrogen dan karbon sebagai unsur
utama. Merupakan bagian dari kandungan dari
METHYL CHLORIDE banyak produk rumah tangga, termasuk semir
12
CH2=CHCl sepatu semprot, cat anti bocor, penghilang
noda, pewarna kayu, vernis, termasuk juga lem,
minyak pelumas serta penghilang karat. Zat ini
merupakan penyebab kanker.
Cairan ringan yang mudah menguap dan
METHANOL
13 terbakar. Jika diminum dan dihisap dapat
CH3OH
berakibat pada kebutaan dan kematian.
Cairan kental berwarna coklat tua atau hitam
TAR didapatkan dengan cara distilasi kayu dan arang
14
C6H6 juga dari getah tembakau. Zat inilah yang
menyebabkan kanker paru-paru.
3. Kebiasaan buruk perokok :
Merokok itu sendiri adalah perbuatan yang buruk, bisa juga dikatakan sebagai
kebiasaan tak sehat. Sudah begitu ditambah dengan bad habbit yang biasa
dilakukan oleh perokok itu sendiri, antara lain :

1. Membuang puntung rokok sembarang;


2. Merokok di dalam ruangan
3. Merokok didekat anak kecil, ibu hamil/menyusui.

MEMULAI DENGAN ETIKA MEROKOK YANG BAIK

Sekali lagi menegaskan bahwa meminta seorang perokok untuk berhenti merokok
adalah sesuatu yang menyebalkan. Mereka akan tetap merokok sampai kapan pun.
Mungkin sampai maut menjemput, atau sampai penyakit datang menghampiri.

"Lebih baik tidak makan, daripada tidak merokok!"

"adalah hak bagi kami untuk merokok!"

Jika demikian adanya, hampir pasti sangat mustahil untuk menghentikan


kebiasaan merokok mereka. Karena itulah memang sebaiknya tidak kita usik lagi
kegiatan merokok mereka. Kita harus menghormati hak mereka untuk merokok.
Kapanpun dan dimanapun mereka ingin merokok, kita persilakan. Namun
demikian saya mengajukan untuk adanyaetika merokokdengan ketentuan dan
syarat yang berlaku, sebagai berikut :

1. Tidak merokok di dalam ruangan; baik di dalam rumah, di gedung perkantoran,


di fasilitas umum, di dalam kendaraan umum, atau di dalam toilet/wc. (Merokok
di dalam ruangan hanya berlaku di ruangan khusus untuk merokok!)
2. Tidak merokok sambil berkendara; kecuali bisa memastikan untuk tidak
membiarkan abunya beterbangan di jalanan dan menyimpan puntungnya di saku
atau di mobil anda.

3. Menghormati anak kecil, ibu hamil/menyusui; bahwa mereka adalah masa


depan kita. Janganlah meracuni mereka dengan asap rokok. Jangan mengedukasi
mereka untuk merokok. Jangan merokok di hadapan anak kecil dan jangan
menyuruh mereka untuk membelikan rokok anda.

4. Buang puntung dalam keadaan mati di dalam tempat sampah.

"Lantas pesan kesehatannya dimana? Kok tidak menolong orang lain (:baca :
perokok) untuk menjadi sehat?"

Memang benar. Tujuan dari etika merokok di atas memang bukan untuk
menyelamatkan para perokok dari kebiasaan tidak sehat mereka. Karena mereka
tidak mau untuk berhenti merokok. Akan tetapi, setidaknya, dengan etika
merokok ini akan bisa menyelamatkan orang lain yang tidak merokok dan tidak
kita inginkan terkena dampak bahaya rokok - karena dipaksa menjadi perokok
pasif.

You might also like