Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

Nama : Sarjan Hamzah

Nim : 15.135.076
Program Studi : MUM6/B
A. Aliran Pendapatan dan Syarat Keseimbangan dalam Perekonomian Terbuka
1. Aliran Pendapatan
Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang
melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan Negara-negara lain di dunia
Sirkulasi Aliran Pendapatan dalam Perekonomian Terbuka dan Ekspor, Impor dan
Pengeluaran Agregat
Siklus Aliran Pendapatan dalam Perekonomian Terbuka

Jika aliran-aliran tersebut diteliti akan didapati bahwa aliran yang berlaku dalam
perekonomian terbuka berbeda dengan perekonomian tiga sector sebagai akibat dari wujud
kegiatan ekspor dan impor.
Komponen Pengeluaran Agregat
Berdasarkan pada aliran-aliran pengeluaran ke atas produksi sector perusahaan dan ke atas
barang impor, dapat disimpulkan bahwa dalam ekonomi terbuka pengeluaran agregat
meliputi 5 jenis pengeluaran yaitu :
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke atas barang-barang yang dihasilkan di dalam
negeri (Cdn)
2. Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sector perusahaan menghasilkan
investasi barang dan jasa
3. Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh di dalam negeri (G)
4. Ekspor (X)
5. Impor (M)
Maka, pengeluaran agregat (AE) dapat diformulasikan berikut :
AE = Cdn + I + G + X + M
Penentu Ekspor dan Impor
1. Faktor-faktor yang menentukan ekspor
a. Tidak atau diperlukannya barang ekspor dan dapat atau tidaknya Negara lain
memproduksi barang ekspor tersebut.
b. Kemampuan dari Negara tersebut untuk mengeluarkan barang-barang yang dapat
bersaing dalam pasaran luar negeri.
Mutu dan harga barang yang diekspor tersebut haruslah paling sedikit sama
baiknya dengan yang diperjualbelikan dalam pasaran luar negeri. Semakin banyak
jenis barang yang mempunyai keistimewaan yang sedemikian yang dihasilkan oleh
suatu Negara, semakin banyak ekspor yang dapat dilakukan
c. Pendapatan nasional
Ekspor akan secara langsung mempengaruhi pendapatan nasional. Akan tetapi
hubungan yang sebaliknya tidak selalu berlaku
2. Faktor-Faktor yang Menentukan Impor
Tingkat pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional
Semakin tinggi pendapatan nasional maka semakin tinggi pula impor yang dilakukan,
2. Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan dimana :
a. Penawaran dan Pengeluaran Agregat dalam Perekonomian Terbuka
Dalam perekonomian terbuka, barang dan jasa yang diperjual belikan di dalam negeri
terdiri dari 2 golongan yaitu :
1. Yang diproduksi di dalam negeri dan meliputi pendapatan nasional (Y)
2. Yang diimpor dari luar negeri (M)
Dalam Formula : AS = Y + M
Aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka menunjukkan pengeluaran agregat
keatas pendapatan nasional meliputi 4 komponen yaitu: konsumsi RT (Cdn), investasi
perusahaan (I), pengeluaran pemerintah (G) dan ekspor (X). Maka pengeluaran agregat
keatas produksi dalam negeri (AEdn) adalah :
AEdn = Cdn + I + G + X +M
Konsumsi RT terdiri dari pengeluaran keatas produksi dalam negeri (Cdn) dan
pengeluaran keatas barang impor (M). Maka keseluruhan konsumsi RT (C) adalah:
C = Cdn + M
Dengan menggantikan Cdn + M menjadi C, persamaan perbelanjaan agregat dapat
dinyatakan dengan persamaan:
AE = C + I + G + X
Perekonomian akan mencapai keseimbangan, apabila penawaran agregat sama dengan
pengeluaran agregat. Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam perekonomian
terbuka, keseimbangan pendapatan nasional dicapai apabila:
Y + M = C + I + G + X Atau, Y = C + I + G + ( X – M)
b. Suntikan dan Bocoran dalam Perekonomian Terbuka
Dalam pendekatan suntikan – bocoran, keseimbangan pendapatan nasional akan
dicapai apabila :S+T+M=I+G+X
Syarat keseimbangan ini dibuktikan dalam uraian berikut. Aliran pendapatan yang
diwujudkan dari kegiatan memproduksi pendapatan nasional akan digunakan sebagai berikut:
1. Membiayai pengeluaran konsumsi keatas barang buatan dalam negeri (Cdn) dan
barang impor (M). Maka keseluruhan pengeluaran konsumsi adalah: C = Cdn + M
2. Membayar pajak (T), yaitu pajak keuntungan perusahaan dan pajak pendapatan RT.
3. Menyisihkan pendapatan untuk ditabung (S) dilembaga keuangan.
Ditinjau dari segi pendapatan, pendapatan nasional dapat dihitung, dengan formula berikut:
Y = Cdn + M + S + T Oleh karena : C = Cdn + M
Maka :Y =C+S+T
menurut pendekatan penawaran agregat – permintaan agregat keseimbangan dicapai pada
keadaan dimana : Y = C + I + G + ( X – M)
Apabila Y digantikan dengan : C + S + T, persamaan keseimbangan diatas dapat diganti
menjadi : C + I + G + ( X – M) = C + S + T
Apabila masing-masing ruas dikurangi dengan C dan M dipindahkan ke ruas kanan, maka
persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi :I + G + X = S + T + M
Terbukti dari uraian diatas bahwa syarat keseimbangan lain dalam perekonomian 4 sektor
adalah : I + G + X = S + T + M
B. Konsumsi, Tabungan dan Pendapatan dalam perekonomian tertutup
1. Pengertian dan Hubungan antara Konsumsi, Tabungan dan Pendapatan
 Tabungan (saving) adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati.
 Konsumsi ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan
daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa,
 Investasi adalah penempatan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh
tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut.
Besar kecilnya pendapatan mempengaruhi pengeluaran untuk konsumsi dan tabungan.
Makin besar pendapatan akan membuat leluasa bagi pemilik uang untuk mengatur
pengeluarannya sehingga tidak semua uang dipakai untuk konsumsi dan kemampuan untuk
menyisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan lebih besar. Sebaliknya pendapatan yang
kecil akan mengakibatkan hampir semua uang dihabiskan untuk konsumsi sehingga
kesempatan untuk menyisihkan pendapatan(menabung) rendah
2. Pengertian Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat
konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam suatu perekonomian.
Persamaannya. C = a + bY
Keterangan :
C = tingkat konsumsi
a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional 0
b = kecondongan konsumsi marginal
Y = tingkat pendapatan nasional
a. Kecenderungan Mengkonsumsi (Propensity to Consume)
Kecenderungan mengonsumsi dibedakan menjadi dua yaitu :
 Kecenderungan mengonsumsi marginal
 Kecenderungan mengonsumsi rata-rata
Kecenderungan mengonsumsi marginal yaitu perbandingan antara pertambagan (AC) yang
dilakukan dengan pertambahan pendapatan disporsabel (AY).
MPC= ∆C/∆Yd
Keterangan
MPC = Marginal Propensity to concume (kecondongan mengosumsi marginal)
∆C = pertambahan konsumsi
∆Yd = pertambahan pendapatan
b. Kecenderungan Mengonsumsi Rata-rata (Average Propensity to Consume)
Kecenderungan mengonsumsi rata-rata yaitu perbandingan antara tingkat konsumsi (C)
dengan tingkat pendapatan diposabel serta konsumsi itu dilakukan (Yd).
APC= C/Yd
Keterangan ; APC = konsumsi rata-rata
C = tingkat konsumsi
Yd = besarnya pendapatan disposabel

You might also like