9617 1 17468 1 10 20140807

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

E-Jurnal Matematika Vol. 3, No.

2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED


UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM

I GUSTI AYU KOMANG KUSUMA WARDHANI1, I NYOMAN WIDANA2,


NI KETUT TARI TASTRAWATI3

1,2,3
Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran-Bali
e-mail: 1kusumawardhanie0946@gmail.com, 2nwidana@yahoo.com, 3tastrawati@yahoo.com

Abstract
The company which provides the pension program needs the actuarial valuation to estimate the
fund amount required by the company to pay for pension funding. Actuarial method that used in this
research are projected unit credit and invidual level premium method. Through this research be
obtained the result of valuation pension benefits with career average salary assumption is lower
than the other salary assumptions. On the other hand, the result of normal cost final value valuation
using individual level premium method is smaller than projected unit credit method that suits for the
participants of the pension funding program.

Keywords: Pension Funding, Normal Cost, Projected Unit Credit, Individual Level Premium.

bungan penghasilan peserta pada hari tua.


1. Pendahuluan Pembayaran manfaat pensiun dilakukan ketika
Program dana pensiun merupakan salah pegawai telah mencapai usia pensiun tertentu
satu bentuk perencanaan masa depan yang berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam
bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup peraturan dana pensiun.
pegawai pada masa pensiun. Merupakan bentuk Beberapa penyebab seorang pegawai
tanggung jawab perusahaan terhadap pegawai pensiun, yaitu kematian yang terjadi pada saat
yang telah mendedikasikan dirinya selama masa masih aktif bekerja sehingga dibayarkan uang
kerja. Program dana pensiun dapat memberikan pensiun janda/dudanya, memilih berhenti
rasa aman akan kelangsungan hidup pegawai sebelum usia pensiun sehingga dibayarkan uang
setelah tidak aktif lagi serta menciptakan pensiun pada saat mencapai usia pensiun
ketenangan bagi pegawai karena kesejahteraan dengan memperhatikan masa kerjanya, pegawai
pegawai pada hari tua telah terjamin. yang masih aktif bekerja menjadi cacat sehingga
Beberapa perusahaan telah menjamin tidak bisa bekerja lagi, atau pegawai yang telah
kesejahteraan hari tua para pegawai dengan mencapai usia pensiun sehingga uang pensiun
menyelenggarakan program dana pensiun segera dibayarkan (Futami, 1993b).
(Aitken, 1994). Untuk itu, perusahaan membeli Banyak pegawai yang pensiun pada suatu
asuransi pensiun. Besar premi yang harus perusahaan tidak dapat diprediksi, sehingga
dibayarkan tiap pegawai dalam asuransi pensiun menyebabkan penurunan pegawai tidak
disebut dengan iuran normal. Pembayaran iuran menentu pada perusahaan. Hal ini
normal dilakukan dalam bentuk pemotongan mengakibatkan perusahaan harus membayarkan
gaji pegawai kemudian diinvestasikan selama uang pensiun kepada pegawainya. Oleh karena
masa kerja yang memungkinkan terbentuknya itu, apabila perusahaan tidak mempersiapkan
akumulasi dana yang cukup untuk pembayaran dan memperhitungkan pembayaran anuitas bagi
manfaat pensiun dalam memelihara kesinam- pegawai dalam bentuk program dana pensiun

1 Mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana 64


2 Staf Pengajar Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana
I G.A.K. Kusuma Wardhani, I Nyoman Widana, Ni Ketut Tari Tastrawati Perhitungan Dana Pensiun...

mengakibatkan keuangan perusahaan tidak Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik


stabil. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan untuk menghitung iuran normal yang
perhitungan khusus untuk memproyeksikan dibayarkan tiap tahun oleh peserta program
dana yang akan dikeluarkan perusahaan dalam pensiun dan besar manfaat yang diperoleh
membayar uang pensiun pegawainya. Besar berdasarkan tiga asumsi skala gaji seperti yang
manfaat pensiun yang akan diterima serta iuran telah disebutkan di bagian terdahulu dengan
normal yang harus dibayar oleh pegawai dapat metode projected unit credit dan metode
dihitung dengan metode perhitungan aktuaria individual level premium. Selanjutnya, juga
yang ada. akan dilakukan perbandingan hasil perhitungan
Metode perhitungan aktuaria yang dapat antara kedua metode tersebut.
digunakan adalah metode projected unit credit
dan individual level premium. Metode projected 2. Ulasan Pustaka
unit credit adalah metode perhitungan aktuaria 2.1 Program Dana Pensiun
dengan membagi total manfaat pensiun yang Program dana pensiun merupakan bentuk
kemudian dialokasikan selama masa kerja, balas jasa pemerintah terhadap pegawai negeri
sedangkan metode individual level premium yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya
adalah metode perhitungan aktuaria dengan kepada negara (Taspen, 2013).
mengalokasikan total manfaat pensiun secara Pada sistem dana pensiun, terdapat
merata sejak tanggal perhitungan aktuaria. beberapa manfaat yang diberikan sebagai
Kedua metode tersebut menggunakan asumsi manfaat tambahan karena kematian, pensiun
skala gaji yang akan diestimasi pada masa dipercepat (keluar), pensiun karena tidak bisa
depan (future value) dan diasumsikan bahwa bekerja (cacat), dan pensiun pada saat usia
gaji mengalami peningkatan. Terdapat tiga jenis pensiun. Adapun manfaat tambahannya adalah
penggunaan skala gaji dalam menghitung besar sebagai berikut (Futami, 1993b) :
manfaat pensiun, yaitu rencana gaji terakhir, 1. Manfaat pensiun janda/duda yang
rencana rata-rata gaji n tahun terakhir dan dibayarkan karena meninggal.
rencana rata-rata gaji selama bekerja. Besar
2. Manfaat pensiun dipercepat yang
manfaat pensiun akan dibayarkan sama setiap dibayarkan bagi peserta yang berhenti
tahun selama masa pensiun. bekerja atau keluar.
Beberapa penelitian tentang perhitungan
3. Manfaat pensiun cacat yang dibayarkan
dana pensiun telah dilakukan, antara lain oleh bagi peserta yang tidak bisa bekerja karena
Pratiwi (2008) dan Hapsari (2012). Penelitian cacat.
Pratiwi (2008) memperlihatkan bahwa besar
4. Manfaat pensiun yang dibayarkan bagi
iuran normal dan manfaat pensiun berdasarkan
peserta yang telah mencapai usia pensiun.
rata-rata gaji selama bekerja lebih kecil
dibandingkan dengan perumusan berdasarkan 2.2 Tabel Penyusutan Jamak
manfaat penghasilan tetap, sedangkan Tabel penyusutan jamak (multiple
berdasarkan rata-rata gaji terakhir, besar iuran decrement table) berisi peluang pegawai
normal dan manfaat pensiun lebih besar pensiun yang disebabkan oleh pensiun
dibandingkan dengan manfaat penghasilan dipercepat (keluar), kematian, dan pensiun
tetap. Hapsari (2012) menunjukkan bahwa besar karena tidak bisa bekerja (cacat). Peluang
iuran normal dengan menggunakan metode pegawai pensiun di antara usia 𝑥 dan 𝑥 + 1
projected unit credit terus meningkat seiring tahun pada perusahaan yang disebabkan oleh
dengan pertambahan gaji yang diterima, pensiun dipercepat (keluar), kematian, dan
sedangkan apabila menggunakan metode entry pensiun karena tidak bisa bekerja (cacat), secara
age normal besarnya sama untuk tiap tahunnya berturut-turut adalah (Futami, 1993b):
pada seorang pegawai.

65
E-Jurnal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175

𝑑𝑥𝑇 Oleh karena itu, manfaat


(2.15) pensiun yang
(𝑤) 𝑤𝑥 (𝑑) (𝑖) 𝑖𝑥
𝑞𝑥 = (𝑇) , 𝑞𝑥 = (𝑇) , dan 𝑞𝑥 = (𝑇) .
𝑙𝑥 𝑙𝑥 𝑙𝑥 masih harus dibayar sampai berusia 𝑥 tahun
Oleh karena itu, peluang pegawai yang masih adalah
aktif bekerja di antara usia 𝑥 dan 𝑥 + 1 tahun 𝐵𝑥 = 𝑘 𝐹𝐴𝑆 (𝑥 − 𝑒). (1.9)
(𝑇)
yang dinotasikan dengan 𝑝𝑥 adalah 3. Asumsi rata-rata gaji selama bekerja
(𝑇) (𝑑) (𝑤) (𝑖) Rata-rata gaji yang diharapkan selama
𝑝𝑥 =1− 𝑞𝑥 − 𝑞𝑥 − 𝑞𝑥 . (1.4)
bekerja adalah:
2.3 Fungsi Manfaat 1
= [𝑠 + ⋯ + 𝑠𝑥 + 𝑠𝑥+1 + ⋯ + 𝑠𝑟−1 ].
Fungsi manfaat digunakan untuk 𝑟−𝑒 𝑒
1 𝑠𝑥
menentukan jumlah manfaat yang dibayarkan = [ + ⋯ + 𝑠𝑥 + (1 + 𝑠)𝑠𝑥 +
𝑟−𝑒 (1+𝑠)𝑥−𝑒
pada saat pensiun dipercepat (keluar), kematian,
⋯ + (1 + 𝑠)𝑟−𝑥−1 𝑠𝑥 ]
pensiun karena tidak bisa bekerja (cacat), atau
pensiun pada saat usia pensiun. Jika 𝐵𝑟 adalah 1
= 𝑟−𝑒 𝑠𝑥 (1 + 𝑠)𝑒−𝑥 [1 + ⋯ + (1 + 𝑠)𝑥−𝑒 +
besar total manfaat selama peserta aktif bekerja
(1 + 𝑠)𝑥−𝑒+1 + ⋯ + (1 + 𝑠)𝑟−𝑒−1 ].(1.10)
dari umur 𝑒 tahun sampai 𝑟 tahun, sedangkan
besar manfaat yang diterima setiap tahunnya Nilai akhir anuitas yang dilakukan selama
pada peserta yang berusia 𝑥 tahun sebesar 𝑏𝑥 𝑟 − 𝑒 tahun dengan peningkatan sebesar 𝑠
(Aitken, 1994): dinotasikan dengan 𝑠𝑟−𝑒|𝑠 , sehingga
𝐵𝑟
persamaan (1.10) menjadi:
𝑏𝑥 = . (1.5)
𝑟−𝑒 1
= 𝑠 (1 + 𝑠)𝑒−𝑥 𝑠𝑟−𝑒|𝑠 .
𝑟−𝑒 𝑥
Manfaat yang diperoleh peserta program
pensiun merupakan proporsi gaji sebesar 𝑘 Oleh karena itu, manfaat yang diperoleh
persen yang diakumulasikan selama masa kerja pegawai sampai berusia 𝑥 tahun adalah:
(𝑥 − 𝑒) tahun berdasarkan tiga skala gaji, yaitu: 𝑘
𝐵𝑥 = 𝑟−𝑒 [𝑠𝑥 (1 + 𝑠)𝑒−𝑥 𝑠𝑟−𝑒|𝑠 ](𝑥 − 𝑒).
1. Asumsi gaji terakhir
Present value of future benefit (PVFB)
Gaji terakhir pada usia 𝑟 − 1 tahun yang
adalah nilai sekarang dari manfaat pensiun yang
diharapkan yang dinotasikan dengan 𝑠𝑟−1
akan diterima peserta program dana pensiun
dirumuskan dengan
saat peserta memasuki usia pensiun yaitu saat
𝑠𝑟−1 = (1 + 𝑠)𝑟−1−𝑥 𝑠𝑥 . (1.6) peserta berusia 𝑟 tahun. Pembayaran manfaat
Dengan demikian, manfaat pensiun yang pensiun dilakukan tiap tahun sampai peserta
akan dibayar sampai usia 𝑥 tahun yang meninggal. Winklevoss (1993) dalam Oktiani
dinotasikan dengan 𝐵𝑥 dirumuskan dengan (2013), menyatakan 𝑟(𝑃𝑉𝐹𝐵)𝑥 dirumuskan
sebagai berikut :
𝐵𝑥 = 𝑘 𝑠𝑟−1 (𝑥 − 𝑒). (1.7)
𝑟
(𝑃𝑉𝐹𝐵)𝑥 = 𝐵𝑟 𝑣 𝑟−𝑥 𝑎̈ 𝑟 𝑟−𝑥𝑝𝑥 .
2. Asumsi rata-rata gaji selama 𝑛 tahun
terakhir Rumus tersebut dapat dijelaskan dengan
Rata-rata gaji yang diharapkan 𝑛 tahun skema pembayaran seperti disajikan pada
terakhir (Final Average Salary) adalah Gambar 1:

𝐹𝐴𝑆
1
= (1 + 𝑠)𝑟−𝑥−1 [(1 + 𝑠)1−𝑛 + ⋯ + 1]𝑠𝑥
𝑛
1
𝐹𝐴𝑆 = 𝑛 (1 + 𝑠)𝑟−𝑥−1 𝑎̈ 𝑛|𝑠 𝑠𝑥 . (1.8)

Gambar 1. Skema Pembayaran Manfaat

66
I G.A.K. Kusuma Wardhani, I Nyoman Widana, Ni Ketut Tari Tastrawati Perhitungan Dana Pensiun...

Berdasarkan skema pembayaran pada (Berdasarkan fungsi komutasi)


Gambar 1, maka nilai keseluruhan pembayaran 1 𝐷𝑟
(𝑇)
𝑃𝑈𝐶
(𝑁𝐶)𝑥 = 𝐵 𝑎̈ 𝑟 . (1.14)
di tahun ke-𝑟 adalah: (𝑟−𝑒) 𝑟 𝐷𝑥
(𝑇)

= 𝐵𝑟 [1 + 𝑣𝑝𝑟 2.4.2 Metode Individual Level Premium


+ 𝑣 2 2𝑝𝑟 + ⋯ + 𝑣 𝑤−𝑟 𝑤−𝑟𝑝𝑟 ]
Metode individual level premium
= 𝐵𝑟 𝑎̈ 𝑟 . merupakan metode yang termasuk dalam
Selanjutnya, anuitas manfaat akan kelompok metode projected benefit cost.
diproyeksikan pada tahun sekarang (pada saat Metode individual level premium adalah nilai
peserta berusia 𝑥 tahun), sehingga nilai sekarang pada tanggal perhitungan aktuaria dari
sekarang manfaat pensiun saat peserta berusia total manfaat pensiun dialokasikan secara
𝑥 tahun yang dinotasikan dengan 𝑟(𝑃𝑉𝐹𝐵)𝑥 merata pada setiap tahun masa kerja, yaitu sejak
adalah: tanggal perhitungan aktuaria hingga usia
pensiun normal. Metode tersebut menggunakan
𝑟 (𝑇)
(𝑃𝑉𝐹𝐵)𝑥 = 𝐵𝑟 𝑎̈ 𝑟 𝑣 𝑟−𝑥 𝑟−𝑥𝑝𝑥 . (1.12) asumsi kenaikan gaji dengan besar anuitas yang
telah ditentukan berdasarkan masa kerja yang
2.4 Metode Perhitungan Aktuaria
telah lewat dan masa kerja di waktu yang akan
Metode perhitungan aktuaria yang datang (Jonatan, 2006).
digunakan pada penelitian ini, adalah metode Besar iuran normal dengan menggunakan
projected unit credit dan metode individual metode individual level premium dirumuskan
level premium sebagai berikut (Aitken, 1994):
(𝑇) (𝑇) (𝑇)
𝑁𝑒 −𝑁𝑟 𝐷𝑟
2.4.1 Metode Projected Unit Credit 𝑁𝐶 ( (𝑇) ) = 𝐵𝑟 𝑎̈ 𝑟 (𝑇) . (1.15)
𝐷𝑒 𝐷𝑒
Metode projected unit credit adalah
Pada dasarnya, iuran normal yang dibayarkan
membagi total manfaat pensiun pada usia
peserta secara berkala (PVFNC) pada saat
pensiun normal dengan total masa kerja menjadi
peserta berusia 𝑒 tahun sampai usia 𝑟 tahun
satuan unit manfaat pensiun yang kemudian
digunakan untuk membayarkan manfaat
dialokasikan ke setiap tahun selama masa kerja
(PVFB) yang akan diterima peserta pada saat
(Bowers, et al. 1997).
pensiun. Sehingga, nilai sekarang dari iuran
Iuran normal dengan metode projected unit
normal saat peserta berusia 𝑒 tahun
credit 𝑃𝑈𝐶 (𝑁𝐶)𝑥 dirumuskan dengan persamaan 𝑟
(𝑃𝑉𝐹𝑁𝐶)𝑒 nilainya akan sama dengan nilai
(1.13) (Aitken, 1994):
(𝑇)
sekarang dari manfaat pensiun saat peserta
𝐷𝑟
𝑃𝑈𝐶
(𝑁𝐶)𝑥 = 𝑏𝑥 (𝑇) 𝑎̈ 𝑟 . (1.13) berusia 𝑒 tahun 𝑟(𝑃𝑉𝐹𝐵)𝑒 . Oleh karena itu,
𝐷𝑥
diperoleh persamaan:
Rumus tersebut dapat dijelaskan sebagai 𝑟
(𝑃𝑉𝐹𝐵)𝑒 = 𝑟(𝑃𝑉𝐹𝑁𝐶)𝑒 . (1.16)
berikut:
Berdasarkan definisi iuran normal dengan Present value of future normal cost
metode projected unit credit, maka diperoleh: (PVFNC) adalah nilai sekarang dari iuran
normal yang dibayarkan secara berkala oleh
𝑃𝑈𝐶 1 𝑟
(𝑁𝐶)𝑥 = (𝑃𝑉𝐹𝐵)𝑥 peserta dimulai dari peserta berusia 𝑒 tahun
(𝑟 − 𝑒)
sampai memasuki usia pensiun berusia 𝑟 − 1
𝑃𝑈𝐶 1 (𝑇)
(𝑁𝐶)𝑥 = (𝑟−𝑒) 𝐵𝑟 𝑎̈ 𝑟 𝑣 𝑟−𝑥 𝑟−𝑥𝑝𝑥 . tahun, yang dinotasikan dengan 𝑟(𝑃𝑉𝐹𝑁𝐶)𝑒 .
(𝑇) Besar pembayaran berkala iuran normal yang
(𝑇) 𝑙𝑟
(Karena 𝑟−𝑥𝑝𝑥 = (𝑇) ,) dilakukan setiap awal tahun sebesar 𝑁𝐶 dimulai
𝑙𝑥
dari peserta masuk program pensiun (usia 𝑎
(𝑇)
𝑃𝑈𝐶 1 𝑣 𝑟 𝑙𝑟
(𝑁𝐶)𝑥 = (𝑟−𝑒) 𝐵𝑟 𝑎̈ 𝑟 𝑣 𝑥 (𝑇) . tahun) sampai memasuki usia pensiun (usia 𝑟 −
𝑙𝑥

67
E-Jurnal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175

1 tahun), dapat dijelaskan dengan skema 2.5 Nilai Akhir Pembiayaan Iuran Normal
pembayaran seperti tampak pada Gambar 2: Pada program dana pensiun, nilai akhir
pembiayaan iuran normal digunakan untuk
mengetahui total pembiayaan iuran normal yang
dikeluarkan peserta selama mengikuti program
dana pensiun sampai memasuki usia pensiun.
Jika seorang peserta masuk program dana
pensiun pada usia 𝑒 tahun dan masih hidup saat
memasuki usia pensiun (berusia 𝑟 tahun), maka
nilai akhir total iuran nomal yang dibayar
Gambar 2 Skema Pembayaran Iuran Normal peserta saat berusia 𝑟 tahun yang dinotasikan
Selama Masa Kerja dengan 𝑟(𝑁𝐴)𝑒 adalah (Oktiani, 2013):
Berdasarkan skema pembayaran pada
𝑟
Gambar 2, pembayaran berkala iuran normal (𝑁𝐴)𝑒 = ∑𝑟−1
𝑥=𝑒 (𝑁𝐶)𝑥 (1 + 𝑖)
𝑟−𝑥
.
selama masa kerja pada peserta dari usia 𝑎
tahun sampai berusia 𝑟 − 1 tahun adalah: 3. Metode Penelitian
= 1 + 𝑣𝑝𝑎 Jenis data yang digunakan dalam penelitian
+ 𝑣 2 2𝑝𝑎 + ⋯ + 𝑣 𝑟−1−𝑎 𝑟−1−𝑎𝑝𝑎 ini adalah data kuantitatif yaitu gaji pegawai
= 𝑎̈ 𝑎:𝑟−𝑎 . Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali tahun
2012, berupa data peserta program pensiun yang
Oleh karena itu, nilai sekarang iuran normal saat
terdiri dari gaji pegawai dan proporsi dari gaji
peserta berusia 𝑎 tahun yang dinotasikan dengan yang dipersiapkan untuk manfaat pensiun. Pada
𝑟
(𝑃𝑉𝐹𝑁𝐶)𝑎 adalah penelitian ini digunakan data pegawai yang
𝑟 diambil secara acak untuk perhitungan dana
(𝑃𝑉𝐹𝑁𝐶)𝑎 = 𝑁𝐶(𝑎̈ 𝑎:𝑟−𝑎 ).
pensiun.
Diasumsikan bahwa usia peserta saat masuk
program pensiun sama dengan usia peserta saat Pengolahan data dilakukan dengan
masuk kerja (𝑎 = 𝑒). Maka dari itu, diperoleh menggunakan software Microsoft Excel 2007
persamaan: sebagai alat bantu perhitungan. Langkah-
𝑟
(𝑃𝑉𝐹𝑁𝐶)𝑒 = 𝑁𝐶(𝑎̈ 𝑒:𝑟−𝑒 ) langkah analisis yang dilakukan untuk
memperoleh hasil perhitungan dana pensiun
(𝑇) (𝑇)
𝑟 𝑁𝑒 − 𝑁𝑟 adalah:
(𝑃𝑉𝐹𝑁𝐶)𝑒 = 𝑁𝐶 ( (𝑇)
).
𝐷𝑒 1. Penyusunan Tabel Penyusutan Jamak
(Multiple Decrement Table).
Berdasarkan hal tersebut, maka persamaan
2. Menyusun tabel perhitungan, berdasarkan
(1.16) menjadi:
tabel penyusutan jamak dan Tabel
(𝑇) (𝑇) (𝑇)
𝑁𝑒 − 𝑁𝑟 𝐷𝑟 Mortalitas Indonesia 1993 dengan asumsi
𝑁𝐶 ( (𝑇)
) = 𝐵𝑟 𝑎̈ 𝑟 (𝑇) tingkat suku bunga sebesar 10% per tahun.
𝐷𝑒 𝐷𝑒
(𝑇) (𝑇) (𝑇) 3. Menghitung besar manfaat pensiun masing-
𝑁𝑒 − 𝑁𝑟 𝐷𝑟
( (𝑇)
) 𝑁 = 𝐵𝑟 𝑎̈ 𝑟 (𝑇) (𝑇)
. masing peserta berdasarkan skala gaji.
𝐷𝑒 𝑁𝑒 − 𝑁𝑟 4. Menghitung nilai sekarang manfaat pensiun
𝑟
Oleh karena itu, perhitungan iuran normal (𝑃𝑉𝐹𝐵)𝑥 , kemudian membandingkan
dengan metode individual level premium saat hasil perhitungan berdasarkan asumsi tiga
peserta berusia 𝑥 tahun 𝐼𝐿𝑃(𝑁𝐶)𝑥 dapat skala gaji dari sudut pandang perusahaan
dirumuskan dengan: penyelenggara program dana pensiun.
(𝑇)
5. Menghitung besar iuran normal dana
𝐼𝐿𝑃 𝐷𝑟
(𝑁𝐶)𝑥 = 𝐵𝑟 𝑎̈ 𝑟 (𝑇) (𝑇) . (1.17) pensiun yang dibayar peserta program dana
𝑁𝑒 −𝑁𝑟
pensiun dengan menggunakan metode

68
I G.A.K. Kusuma Wardhani, I Nyoman Widana, Ni Ketut Tari Tastrawati Perhitungan Dana Pensiun...

projected unit credit dan individual level (𝑇)


𝑝30 = 0,960029.
premium, kemudian membandingkan hasil (𝑤) (𝑑) (𝑖)
Dengan cara yang sama, 𝑞𝑥 , 𝑞𝑥 , 𝑞𝑥 ,
perhitungan antara kedua metode.
(𝑇)
6. Menghitung besar nilai akhir pembiayaan dan 𝑝𝑥 dapat dihitung untuk 𝑥 = 18 sampai
iuran normal berdasarkan metode projected 𝑥 = 60, yang semuanya bisa disusun dalam
unit credit dan individual level premium. bentuk tabel.
7. Membandingkan hasil perhitungan nilai
akhir pembiayaan iuran normal dana 4.2 Pembuatan Tabel Perhitungan dengan
pensiun setiap tahun antara metode 𝒊 = 𝟏𝟎%
projected unit credit dan individual level
Tabel perhitungan dibuat untuk
premium dari sudut pandang peserta
program dana pensiun. memudahkan dalam perhitungan dana pensiun.
Tabel perhitungan disusun berdasarkan tabel
4. Hasil dan Pembahasan multiple decrement dengan asumsi tingkat
4.1 Pembuatan Tabel Multiple Decrement bunga sebesar 10% per tahun.
Misalkan pada saat pegawai berusia 30
Tabel penyusutan jamak (multiple
tahun, nilai komutasi untuk 𝑣 𝑥 , 𝑣 𝑟−𝑥 , dan
decrement table) menunjukkan peluang situasi
(1 + 𝑖)𝑟−𝑥 secara berturut-turut adalah,
penurunan pegawai pada perusahaan yang
1
disebabkan oleh pensiun dipercepat, kematian, 𝑣 30 = = 0,057309
(1 + 10%)30
pensiun karena tidak bisa bekerja, atau pensiun
pada saat usia pensiun. 1
𝑣 56−30 = = 0,083905
Misalkan banyaknya pegawai yang masih (1 + 10%)26
(𝑇)
aktif bekerja saat berusia 30 tahun sebesar 𝑙30 , (1 + 10%)56−30 = (1,1)26
sedangkan banyaknya pegawai yang keluar, = 11,918177.
meninggal atau cacat di antara usia 30 dan 31 Perhitungan untuk peluang pegawai
tahun, secara berturut-turut sebesar berusia 30 tahun yang masih aktif bekerja
𝑇
𝑤30 , 𝑑30 , dan 𝑖30 , maka peluang pegawai sampai berusia 31 tahun adalah
pensiun di antara usia 30 dan 31 tahun pada (𝑇)
(𝑇) 𝑙31 37.180
perusahaan yang disebabkan oleh pensiun 𝑝30 = (𝑇) = = 0.960029.
𝑙30 38.728
dipercepat (keluar), kematian, atau pensiun
karena tidak bisa bekerja (cacat), secara Perhitungan untuk peluang pegawai
(𝑤) (𝑑) berusia 30 tahun yang masih aktif bekerja
berturut-turut dinotasikan dengan 𝑞30 , 𝑞30 ,
sampai berusia 𝑟 tahun adalah:
(𝑖)
atau 𝑞30 . Berdasarkan data pada service table (𝑇)
(Futami, 1993b), diperoleh (𝑇) 𝑙26+30 26.371
26𝑝30 = (𝑇)
= = 0.680929.
(𝑤) 𝑤30 1.510 𝑙30 38.728
𝑞30 = (𝑇) = 38.728 = 0,038990,
𝑙30
Perhitungan untuk nilai komutasinya
(𝑇)
(𝑑) 𝑑30 29 adalah:
𝑞30 = (𝑇) = 38.728
= 0,000749, atau
𝑙30
(𝑇)
𝑖30 9
𝐷30 = 38.728 (1 + 0,1)−30
(𝑖)
𝑞30 = (𝑇) = 38.728
= 0,000232. = 2.219,446.
𝑙30
Dari sini diperoleh:
Dari sini diperoleh, peluang pegawai
(𝑇) (𝑇) (𝑇)
yang masih aktif bekerja di antara usia 30 dan 𝑁30 = 𝐷30 + ⋯ + 𝐷56
31 tahun adalah (𝑇) (𝑇) (𝑇)
𝑁30 = 𝑙30 𝑣 30 + ⋯ + 𝑙56 𝑣 56
(𝑇) (𝑑) (𝑤) (𝑖)
𝑝30 = 1 − 𝑞30 − 𝑞30 − 𝑞30 (𝑇)
𝑁30 = 38.728 (1,1)−30 + ⋯ + 26.371(1,1)−56
(𝑇)
𝑝30 = 1 − 0,000749 − 0,038990 − (𝑇)
0,000232 𝑁30 = 2.219,446 + ⋯ + 126.805

69
E-Jurnal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175

(𝑇) 𝑆55
𝑁30 = 19.034,619.
1
Dengan cara yang sama, 𝑣 𝑥 , 𝑣 𝑟−𝑥 , = (1,05)30 (4,545951) 17.008.800
5
(𝑇) (𝑇) (𝑇) (𝑇)
(1 + 𝑖)𝑟−𝑥 , 𝑝𝑥 , 𝑟−𝑥𝑝𝑥 , 𝐷𝑥 , dan 𝑁𝑥 𝑆55 = 66.835.522.
dapat dihitung untuk 𝑥 = 25 sampai 𝑥 = 56,
Manfaat pensiun yang akan diterima peserta
yang semuanya bisa disusun dalam bentuk tabel.
pada saat pensiun adalah
4.3 Contoh Kasus Penerapan (2)
𝐵56 = 2,25% 66.835.522 (56 − 25)
Berikut ini, diberikan suatu contoh kasus
𝐵56 = 46.617.777.
penerapan. Misalkan, seorang pegawai negeri
dengan golongan II/b, berjenis kelamin laki- Jadi besar total manfaat pensiun yang akan
laki, mulai menjadi peserta pada usia 25 tahun diterima peserta adalah Rp46.617.777,-
(𝑒 = 25), dan mulai terhitung pensiun pada
tanggal 1 Januari 2035 dengan usia 56 tahun c) Asumsi rata-rata gaji selama bekerja:
(𝑟 = 56). Gaji pokok pada tahun pertama (𝑠𝑒 ) Pada kasus ini diketahui gaji pada tahun
diterima dalam setahun sebesar Rp17.008.800, pertama yaitu 𝑠𝑒 , maka:
Perhitungan pembiayaan pensiun pada 1
= [𝑠 + ⋯ + 𝑠𝑟−1 ]
saat peserta berusia 34 tahun (𝑥 = 34) adalah: 𝑟−𝑒 𝑒
1. Perhitungan manfaat pensiun 1
= [𝑠 + ⋯ + 𝑠𝑒 (1 + 𝑠)𝑟−1−𝑒 ]
Perhitungan manfaat pensiun berdasarkan 𝑟−𝑒 𝑒
asumsi 3 skala gaji adalah 1
a) Asumsi gaji terakhir = 𝑠 [1 + ⋯ + (1 + 𝑠)𝑟−1−𝑒 ]
𝑟−𝑒 𝑒
𝑠55 = (1 + 5%)56−1−25 𝑠25 1
= 𝑠 𝑠 .
𝑆55 = (1,05)30 17.008.800 𝑟 − 𝑒 𝑒 𝑟−𝑒|𝑠
𝑆55 = 73.511.053. Perhitungan untuk 𝑠56−25|0,05 adalah:

Manfaat pensiun yang akan diterima peserta 𝑠31|0,05 = 1 + ⋯ + (1 + 𝑠)56−1−25


pada saat pensiun adalah 𝑠31|0,05 = 1 + ⋯ + 4,321942
(1)
𝐵56 = 2,25% (56 − 25)𝑠55 𝑠31|0,05 = 70,760790.
𝐵56 = (0,6975) 73.511.053 Perhitungan skala gaji dengan asumsi rata-
𝐵56 = 51.273.959. rata gaji selama bekerja adalah:

Jadi besar total manfaat pensiun yang akan 1


= 𝑠 𝑠
diterima peserta adalah Rp51.273.959,- 56 − 25 25 31|0,05
1
b) Asumsi rata-rata gaji selama 5 tahun terakhir = 17.008.800 (70,760790)
31
Akan dilakukan perhitungan untuk 𝑎̈ 5|0,05
= 38.824.391.
terlebih dahulu yaitu:
Manfaat pensiun yang akan diterima peserta
𝑎̈ 5|0,05 pada saat pensiun adalah
= (1 + 0,05)−4 + ⋯ + (1 + 0,05)0
(3)
𝑎̈ 5|0,05 = 0,822702 + ⋯ + 1 𝐵56 = 2,25% 38.824.391 (56 − 25)

𝑎̈ 5|0,05 = 4,545951. 𝐵56 = 27.080.013.

Perhitungan skala gaji dengan asumsi rata- Jadi besar total manfaat pensiun yang akan
rata gaji selama 5 tahun terakhir adalah: diterima peserta adalah Rp27.080.013,-
1
𝐹𝐴𝑆 = (1 + 5%)56−25−1 𝑎̈ 5|0,05 𝑠25
5

70
I G.A.K. Kusuma Wardhani, I Nyoman Widana, Ni Ketut Tari Tastrawati Perhitungan Dana Pensiun...

2. Perhitungan nilai sekarang manfaat pensiun Jadi iuran normal yang harus dibayar
(Present Value of Future Benefit) peserta saat berusia 34 tahun adalah sebesar
𝑅𝑝692.596,-
a) Asumsi gaji terakhir
56 1
(1) (𝑇) b. Metode individual level premium
(𝑃𝑉𝐹𝐵)34 = 𝐵56 𝑎̈ 56 𝑣 56−34 56−34𝑝34
Perhitungan iuran normal dengan metode
56 (1) 𝑁56 (𝑇) individual level premium adalah:
(𝑃𝑉𝐹𝐵)34 = 𝐵56 𝑣 56−34 56−34𝑝34
𝐷56 (3) (𝑇)
𝐼𝐿𝑃 𝐵56 𝐷56
56
(𝑃𝑉𝐹𝐵)34 = 40.652.747. 𝑁𝐶34 = (𝑇) (𝑇)
𝑎̈ 56
𝑁25 − 𝑁56
Jadi nilai sekarang total manfaat pensiun
(3) (𝑇)
pada usia 34 tahun sebesar 𝑅𝑝40.652.747,- (1)
𝐵56 (𝑙56 𝑣 56 ) 𝑁56
𝐼𝐿𝑃
𝑁𝐶34 = (𝑇) (𝑇) (𝑇) 𝐷
b) Asumsi rata-rata gaji selama 5 tahun 𝐷25 + 𝐷26 + ⋯+ 𝐷55 56
terakhir 𝐼𝐿𝑃 (1)
𝑁𝐶34
56 2
(2) (𝑇)
(𝑃𝑉𝐹𝐵)34 = 𝐵56 𝑎̈ 56 𝑣 56−34 56−34𝑝34 27.080.013 (126,805)
= (8,276628)
36.752,72962
56 2
(2) 𝑁56 56−34 (𝑇)
(𝑃𝑉𝐹𝐵)34 = 𝐵56 𝑣 56−34𝑝34 𝐼𝐿𝑃 (1)
𝐷56 𝑁𝐶34 = 773.302.
56
(𝑃𝑉𝐹𝐵)34 = 36.961.076. Jadi pembayaran iuran normal yang
dilakukan tiap tahun oleh peserta saat
Jadi nilai sekarang total manfaat pensiun
berusia 34 tahun adalah sebesar
pada usia 34 tahun sebesar 𝑅𝑝36.961.076,-
𝑅𝑝773.302,-
c) Asumsi rata-rata gaji selama bekerja
Dengan cara yang sama, perhitungan nilai
56 3 (3) (𝑇)
(𝑃𝑉𝐹𝐵)34 = 𝐵56 𝑎̈ 56 𝑣 56−34 56−34𝑝34 sekarang total manfaat pensiun, pembiayaan
iuran normal setiap tahun, dan nilai akhir
56 3
(3) 𝑁56 56−34 (𝑇)
(𝑃𝑉𝐹𝐵)34 = 𝐵56 𝑣 56−34𝑝34
pembiayaan iuran normal dapat dihitung
𝐷56 untuk 𝒙 = 𝟐𝟓 sampai 𝒙 = 𝟓𝟔.
56 4. Perhitungan nilai akhir pembiayaan iuran
(𝑃𝑉𝐹𝐵)34 = 21.470.488.
normal dengan metode aktuaria adalah:
Jadi nilai sekarang total manfaat pensiun a) Metode projected unit credit
pada usia 34 tahun sebesar 𝑅𝑝21.470.488,- Perhitungan nilai akhir pembiayaan iuran
3. Perhitungan iuran normal dengan metode normal dengan metode projected unit
aktuaria. credit adalah:
a. Metode projected unit credit 55
𝑃𝑈𝐶
Perhitungan iuran normal dengan metode 𝑁𝐴 = ∑ 𝑃𝑈𝐶 (𝑁𝐶)𝑥 (1 + 𝑖)56−𝑥
projected unit credit adalah: 𝑥=25
(3) (𝑇) 𝑃𝑈𝐶 𝑃𝑈𝐶
𝑃𝑈𝐶 𝐵56 𝐷56 𝑁𝐴 = (𝑁𝐶)25 (1,1)31 + ⋯
𝑁𝐶34 = 𝑎̈
(𝑟 − 𝑒) 𝐷 (𝑇) 56
34 + 𝑃𝑈𝐶(𝑁𝐶)56 (1,1)1
(3) (𝑇)
𝐵 𝑙 𝑣 56 𝑁56 𝑃𝑈𝐶
𝑁𝐴 = (3.659.706) + ⋯ + (7.953.042)
𝑃𝑈𝐶
𝑁𝐶34 = 56 56
(𝑟 − 𝑒) 𝑙 (𝑇) 𝑣 34 𝐷56 𝑃𝑈𝐶
34 𝑁𝐴 = 185.155.205.
𝑃𝑈𝐶
𝑁𝐶34 Jadi, total nilai akhir pembiayaan iuran
27.080.013 126,805 normal dengan metode projected unit
= (8,276628)
(56 − 25) 1.323,722 credit adalah sebesar 𝑅𝑝192.385.244,-
𝑃𝑈𝐶
𝑁𝐶34 = 692.596.

71
E-Jurnal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175

b) Metode individual level premium pembiayaan yang terjadi pada awal masa
Perhitungan nilai akhir pembiayaan iuran kepesertaan bagi peserta yang memperoleh
normal dengan metode individual level peningkatan penghasilan tiap tahunnya.
premium adalah: Berdasarkan Gambar 3 juga diperoleh
55 bahwa penggunaan asumsi rata-rata gaji selama
𝐼𝐿𝑃
𝑁𝐴 = ∑ 𝐼𝐿𝑃(𝑁𝐶)𝑥 (1 + 𝑖)56−𝑥 5 tahun terakhir akan menimbulkan biaya dan
𝑥=25 manfaat pensiun yang lebih kecil dibandingkan
𝐼𝐿𝑃 𝐼𝐿𝑃 dengan penggunaan asumsi gaji terakhir. Hal ini
𝑁𝐴 = (𝑁𝐶)25 (1 + 0,1)56−25 + ⋯
+ 𝐼𝐿𝑃(𝑁𝐶)56 (1 + 0,1)56−55 berarti besar manfaat yang diterima peserta
𝐼𝐿𝑃
sesuai dengan gaji yang diperoleh menjelang
𝑁𝐴 = (773.302)(19,194342) + ⋯
masa pensiun. Selain itu, Gambar 3 juga
+(773.302)(1,1)
menunjukkan bahwa penggunaan asumsi rata-
𝑃𝑈𝐶
𝑁𝐴 = (14.843.022) + ⋯ + (850.632) rata gaji selama bekerja menghasilkan manfaat
𝑃𝑈𝐶
𝑁𝐴 = 154.766.918. pensiun paling rendah dibandingkan ketiga
asumsi skala gaji yang lain. Akibatnya
Jadi, total nilai akhir pembiayaan iuran penggunaan asumsi skala gaji ini menghasilkan
normal dengan metode individual level
manfaat pensiun yang relatif stabil tiap tahun,
premium adalah sebesar 𝑅𝑝154.766.918,-
sehingga perusahaan dapat terhindar dari
4.4 Perbandingan Hasil Perhitungan kewajiban pembiayaan iuran normal akibat
Penggunaan asumsi skala gaji untuk peningkatan gaji pada tahun-tahun tertentu.
menghitung nilai sekarang manfaat pensiun tiap Berdasarkan hal tersebut, maka asumsi
tahunnya disajikan dengan grafik garis seperti skala gaji yang sesuai bagi perusahaan
pada Gambar 3. penyelenggara program pensiun untuk terhindar
dari kerugian adalah asumsi rata-rata gaji
selama bekerja.
Selanjutnya akan dilakukan per-bandingan
perhitungan pembiayaan iuran normal dengan
metode projected unit credit dan individual
level premium dengan asumsi rata-rata gaji
selama bekerja.

Gambar 3. Grafik nilai sekarang dari manfaat


pensiun (Present Value of Future
Benefit) dengan asumsi 3 skala gaji.
Gambar 3 menunjukkan bahwa
penggunaan asumsi gaji terakhir menghasilkan
manfaat pensiun yang paling tinggi. Hal ini
berarti bahwa penggunaan skala gaji terakhir
akan menimbulkan biaya yang paling tinggi
dibandingkan dengan penggunaan asumsi gaji Gambar 4. Grafik pembiayaan iuran normal
yang lain, mengingat gaji pegawai selalu menggunakan metode projected unit
meningkat tiap tahun dan gaji terakhir credit (PUC) dan individual level
premium (ILP) berdasarkan rata-rata
merupakan gaji tertinggi yang diperoleh
gaji selama bekerja
pegawai. Selain itu, penggunaan asumsi gaji
terakhir dapat merugikan bagi perusahaan Grafik garis yang ditunjukkan pada
karena harus membayar kekurangan Gambar 4 menunjukkan bahwa pembiayaan
iuran normal dengan metode projected unit

72
I G.A.K. Kusuma Wardhani, I Nyoman Widana, Ni Ketut Tari Tastrawati Perhitungan Dana Pensiun...

credit terus meningkat setiap tahunnya yang karena itu, perhitungan pembiayaan iuran
ditunjukkan dengan grafik garis yang berwarna normal dari sudut pandang peserta asuransi
biru sedangkan grafik dengan garis berwarna disarankan untuk menggunakan metode
merah menunjukkan pembiayaan iuran normal projected unit credit pada program dana
dengan metode individual level premium yang pensiun. Dengan demikian, peserta dapat
cenderung tetap selama bekerja sampai memaksimalkan manfaat yang diperoleh dalam
memasuki usia pensiun, hal ini disebabkan menginvestasikan dananya dalam bentuk
karena perhitungan pembiayaan iuran normal program dana pensiun.
dengan metode individual level premium tidak
dipengaruhi oleh usia peserta saat tahun 5. Kesimpulan
perhitungan aktuaria (saat peserta berusia 𝑥 Berdasarkan pembahasan, kesimpulan
tahun), namun hanya dipengaruhi oleh usia yang bisa diambil adalah:
peserta saat memasuki program pensiun (saat
1. Penggunaan asumsi rata-rata gaji selama
peserta berusia 𝑒 tahun). Pada awal tahun masuk
bekerja menghasilkan besar manfaat pensiun
program pensiun sampai peserta berusia 35
yang relatif stabil tiap tahun, sehingga
tahun, perhitungan pembiayaan iuran normal
perusahaan dapat terhindar dari kewajiban
dengan metode individual level premium lebih
pembiayaan iuran normal akibat peningkatan
tinggi dibandingkan dengan metode projected
gaji pada tahun-tahun tertentu.
unit credit. Sedangkan perhitungan pembiayaan
2. Perhitungan nilai akhir pembiayaan iuran
iuran normal saat peserta berusia 36 tahun
normal dengan metode individual level
sampai memasuki usia pensiun dengan metode
premium memperoleh hasil bahwa
projected unit credit jauh lebih tinggi
penggunaan metode individual level
dibandingkan dengan perhitungan pembiayaan
premium lebih baik digunakan dari sudut
iuran normal dengan metode individual level
pandang peserta program dana pensiun
premium dengan besar manfaat pensiun yang
dibandingkan dengan metode projected unit
sama untuk kedua metode tersebut.
credit.
Berdasarkan hasil perbandingan
pembiayaan iuran normal setiap tahun, belum
bisa ditentukan metode yang bisa disarankan
bagi peserta program dana pensiun. Berikut ini Daftar Pustaka
dilakukan perbandingan hasil nilai akhir
Aitken, W. H. 1994. A Problem Solving
pembiayaan iuran normal setiap tahun, yang Approach to Pension Funding and
diasumsikan bahwa setiap peserta yang masuk Valuation. 2nd edition. Winsted : Actex
program dana pensiun pada usia 𝑒 tahun dan Publications.
masih hidup saat memasuki usia pensiun Bowers, Newton. L. et al. 1997. Actuarial
(berusia 𝑟 tahun). Berdasarkan perhitungan nilai Mathematics. 2nd edition. IPC Publishing.
akhir pembiayaan iuran normal, diperoleh total
Futami, T. 1993a. Matematika Asuransi Jiwa
akhir pembiayaan iuran normal dengan metode Bagian I. Herliyanto, Gatot, penerjemah.
individual level premium sebesar Tokyo: Oriental Life Insurance Cultural
𝑅𝑝154.766.918,-, sedangkan total nilai akhir Development Center. Terjemahan dari :
pembiayaan iuran normal dengan metode Seimei Hoken Sugaku, Jokan (“92
projected unit credit sebesar 𝑅𝑝185.155.205,-. Revision).
Penggunaan metode aktuaria dengan projected _________. 1993b. Matematika Asuransi Jiwa
unit credit menghasilkan nilai akhir pembiayaan Bagian II. Herliyanto, Gatot, penerjemah.
iuran normal yang lebih tinggi dibandingkan Tokyo: Oriental Life Insurance Cultural
dengan nilai akhir pembiayaan iuran normal Development Center. Terjemahan dari :
Seimei Hoken Sugaku, Jokan (“92
dengan metode individual level premium. Oleh Revision).

73
E-Jurnal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175

Hapsari, Ayu. 2012. Penggunaan Metode


Projected Unit Credit dan Entry Age
Normal dalam Pembiayaan Pensiun.
Jurnal Gaussian, Volume 1, Nomor 1,
Halaman 47-54.
Jonatan, Ponno. 2006. Alternatif Pendanaan
untuk Imbal Pasca Kerja Berdasarkan UU
No 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Tesis. Jurusan
Manajemen FE UI. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Oktiani, Irma.2013.Perhitungan Aktuaria untuk
Manfaat Pensiun Normal Menggunakan
Metode Projected Unit Credit dan Entry
Age Normal. Skripsi. Bogor:Institut
Pertanian Bogor
Pratiwi, Anggi Noor. 2008. Penentuan Dana
Pensiun dan Perhitungan Premi dengan
Metode Accrued Benefit Cost pada
Asuransi Dana Pensiun. Skripsi.
Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta.
Taspen. 2013. Program Pensiun. diakses
melalui
web:http://www.taspen.com/produk/pensi
un#navigasi. pada tanggal 2 Maret 2013

74

You might also like