Professional Documents
Culture Documents
9617 1 17468 1 10 20140807
9617 1 17468 1 10 20140807
9617 1 17468 1 10 20140807
1,2,3
Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran-Bali
e-mail: 1kusumawardhanie0946@gmail.com, 2nwidana@yahoo.com, 3tastrawati@yahoo.com
Abstract
The company which provides the pension program needs the actuarial valuation to estimate the
fund amount required by the company to pay for pension funding. Actuarial method that used in this
research are projected unit credit and invidual level premium method. Through this research be
obtained the result of valuation pension benefits with career average salary assumption is lower
than the other salary assumptions. On the other hand, the result of normal cost final value valuation
using individual level premium method is smaller than projected unit credit method that suits for the
participants of the pension funding program.
Keywords: Pension Funding, Normal Cost, Projected Unit Credit, Individual Level Premium.
65
E-Jurnal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175
𝐹𝐴𝑆
1
= (1 + 𝑠)𝑟−𝑥−1 [(1 + 𝑠)1−𝑛 + ⋯ + 1]𝑠𝑥
𝑛
1
𝐹𝐴𝑆 = 𝑛 (1 + 𝑠)𝑟−𝑥−1 𝑎̈ 𝑛|𝑠 𝑠𝑥 . (1.8)
66
I G.A.K. Kusuma Wardhani, I Nyoman Widana, Ni Ketut Tari Tastrawati Perhitungan Dana Pensiun...
67
E-Jurnal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175
1 tahun), dapat dijelaskan dengan skema 2.5 Nilai Akhir Pembiayaan Iuran Normal
pembayaran seperti tampak pada Gambar 2: Pada program dana pensiun, nilai akhir
pembiayaan iuran normal digunakan untuk
mengetahui total pembiayaan iuran normal yang
dikeluarkan peserta selama mengikuti program
dana pensiun sampai memasuki usia pensiun.
Jika seorang peserta masuk program dana
pensiun pada usia 𝑒 tahun dan masih hidup saat
memasuki usia pensiun (berusia 𝑟 tahun), maka
nilai akhir total iuran nomal yang dibayar
Gambar 2 Skema Pembayaran Iuran Normal peserta saat berusia 𝑟 tahun yang dinotasikan
Selama Masa Kerja dengan 𝑟(𝑁𝐴)𝑒 adalah (Oktiani, 2013):
Berdasarkan skema pembayaran pada
𝑟
Gambar 2, pembayaran berkala iuran normal (𝑁𝐴)𝑒 = ∑𝑟−1
𝑥=𝑒 (𝑁𝐶)𝑥 (1 + 𝑖)
𝑟−𝑥
.
selama masa kerja pada peserta dari usia 𝑎
tahun sampai berusia 𝑟 − 1 tahun adalah: 3. Metode Penelitian
= 1 + 𝑣𝑝𝑎 Jenis data yang digunakan dalam penelitian
+ 𝑣 2 2𝑝𝑎 + ⋯ + 𝑣 𝑟−1−𝑎 𝑟−1−𝑎𝑝𝑎 ini adalah data kuantitatif yaitu gaji pegawai
= 𝑎̈ 𝑎:𝑟−𝑎 . Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali tahun
2012, berupa data peserta program pensiun yang
Oleh karena itu, nilai sekarang iuran normal saat
terdiri dari gaji pegawai dan proporsi dari gaji
peserta berusia 𝑎 tahun yang dinotasikan dengan yang dipersiapkan untuk manfaat pensiun. Pada
𝑟
(𝑃𝑉𝐹𝑁𝐶)𝑎 adalah penelitian ini digunakan data pegawai yang
𝑟 diambil secara acak untuk perhitungan dana
(𝑃𝑉𝐹𝑁𝐶)𝑎 = 𝑁𝐶(𝑎̈ 𝑎:𝑟−𝑎 ).
pensiun.
Diasumsikan bahwa usia peserta saat masuk
program pensiun sama dengan usia peserta saat Pengolahan data dilakukan dengan
masuk kerja (𝑎 = 𝑒). Maka dari itu, diperoleh menggunakan software Microsoft Excel 2007
persamaan: sebagai alat bantu perhitungan. Langkah-
𝑟
(𝑃𝑉𝐹𝑁𝐶)𝑒 = 𝑁𝐶(𝑎̈ 𝑒:𝑟−𝑒 ) langkah analisis yang dilakukan untuk
memperoleh hasil perhitungan dana pensiun
(𝑇) (𝑇)
𝑟 𝑁𝑒 − 𝑁𝑟 adalah:
(𝑃𝑉𝐹𝑁𝐶)𝑒 = 𝑁𝐶 ( (𝑇)
).
𝐷𝑒 1. Penyusunan Tabel Penyusutan Jamak
(Multiple Decrement Table).
Berdasarkan hal tersebut, maka persamaan
2. Menyusun tabel perhitungan, berdasarkan
(1.16) menjadi:
tabel penyusutan jamak dan Tabel
(𝑇) (𝑇) (𝑇)
𝑁𝑒 − 𝑁𝑟 𝐷𝑟 Mortalitas Indonesia 1993 dengan asumsi
𝑁𝐶 ( (𝑇)
) = 𝐵𝑟 𝑎̈ 𝑟 (𝑇) tingkat suku bunga sebesar 10% per tahun.
𝐷𝑒 𝐷𝑒
(𝑇) (𝑇) (𝑇) 3. Menghitung besar manfaat pensiun masing-
𝑁𝑒 − 𝑁𝑟 𝐷𝑟
( (𝑇)
) 𝑁 = 𝐵𝑟 𝑎̈ 𝑟 (𝑇) (𝑇)
. masing peserta berdasarkan skala gaji.
𝐷𝑒 𝑁𝑒 − 𝑁𝑟 4. Menghitung nilai sekarang manfaat pensiun
𝑟
Oleh karena itu, perhitungan iuran normal (𝑃𝑉𝐹𝐵)𝑥 , kemudian membandingkan
dengan metode individual level premium saat hasil perhitungan berdasarkan asumsi tiga
peserta berusia 𝑥 tahun 𝐼𝐿𝑃(𝑁𝐶)𝑥 dapat skala gaji dari sudut pandang perusahaan
dirumuskan dengan: penyelenggara program dana pensiun.
(𝑇)
5. Menghitung besar iuran normal dana
𝐼𝐿𝑃 𝐷𝑟
(𝑁𝐶)𝑥 = 𝐵𝑟 𝑎̈ 𝑟 (𝑇) (𝑇) . (1.17) pensiun yang dibayar peserta program dana
𝑁𝑒 −𝑁𝑟
pensiun dengan menggunakan metode
68
I G.A.K. Kusuma Wardhani, I Nyoman Widana, Ni Ketut Tari Tastrawati Perhitungan Dana Pensiun...
69
E-Jurnal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175
(𝑇) 𝑆55
𝑁30 = 19.034,619.
1
Dengan cara yang sama, 𝑣 𝑥 , 𝑣 𝑟−𝑥 , = (1,05)30 (4,545951) 17.008.800
5
(𝑇) (𝑇) (𝑇) (𝑇)
(1 + 𝑖)𝑟−𝑥 , 𝑝𝑥 , 𝑟−𝑥𝑝𝑥 , 𝐷𝑥 , dan 𝑁𝑥 𝑆55 = 66.835.522.
dapat dihitung untuk 𝑥 = 25 sampai 𝑥 = 56,
Manfaat pensiun yang akan diterima peserta
yang semuanya bisa disusun dalam bentuk tabel.
pada saat pensiun adalah
4.3 Contoh Kasus Penerapan (2)
𝐵56 = 2,25% 66.835.522 (56 − 25)
Berikut ini, diberikan suatu contoh kasus
𝐵56 = 46.617.777.
penerapan. Misalkan, seorang pegawai negeri
dengan golongan II/b, berjenis kelamin laki- Jadi besar total manfaat pensiun yang akan
laki, mulai menjadi peserta pada usia 25 tahun diterima peserta adalah Rp46.617.777,-
(𝑒 = 25), dan mulai terhitung pensiun pada
tanggal 1 Januari 2035 dengan usia 56 tahun c) Asumsi rata-rata gaji selama bekerja:
(𝑟 = 56). Gaji pokok pada tahun pertama (𝑠𝑒 ) Pada kasus ini diketahui gaji pada tahun
diterima dalam setahun sebesar Rp17.008.800, pertama yaitu 𝑠𝑒 , maka:
Perhitungan pembiayaan pensiun pada 1
= [𝑠 + ⋯ + 𝑠𝑟−1 ]
saat peserta berusia 34 tahun (𝑥 = 34) adalah: 𝑟−𝑒 𝑒
1. Perhitungan manfaat pensiun 1
= [𝑠 + ⋯ + 𝑠𝑒 (1 + 𝑠)𝑟−1−𝑒 ]
Perhitungan manfaat pensiun berdasarkan 𝑟−𝑒 𝑒
asumsi 3 skala gaji adalah 1
a) Asumsi gaji terakhir = 𝑠 [1 + ⋯ + (1 + 𝑠)𝑟−1−𝑒 ]
𝑟−𝑒 𝑒
𝑠55 = (1 + 5%)56−1−25 𝑠25 1
= 𝑠 𝑠 .
𝑆55 = (1,05)30 17.008.800 𝑟 − 𝑒 𝑒 𝑟−𝑒|𝑠
𝑆55 = 73.511.053. Perhitungan untuk 𝑠56−25|0,05 adalah:
Perhitungan skala gaji dengan asumsi rata- Jadi besar total manfaat pensiun yang akan
rata gaji selama 5 tahun terakhir adalah: diterima peserta adalah Rp27.080.013,-
1
𝐹𝐴𝑆 = (1 + 5%)56−25−1 𝑎̈ 5|0,05 𝑠25
5
70
I G.A.K. Kusuma Wardhani, I Nyoman Widana, Ni Ketut Tari Tastrawati Perhitungan Dana Pensiun...
2. Perhitungan nilai sekarang manfaat pensiun Jadi iuran normal yang harus dibayar
(Present Value of Future Benefit) peserta saat berusia 34 tahun adalah sebesar
𝑅𝑝692.596,-
a) Asumsi gaji terakhir
56 1
(1) (𝑇) b. Metode individual level premium
(𝑃𝑉𝐹𝐵)34 = 𝐵56 𝑎̈ 56 𝑣 56−34 56−34𝑝34
Perhitungan iuran normal dengan metode
56 (1) 𝑁56 (𝑇) individual level premium adalah:
(𝑃𝑉𝐹𝐵)34 = 𝐵56 𝑣 56−34 56−34𝑝34
𝐷56 (3) (𝑇)
𝐼𝐿𝑃 𝐵56 𝐷56
56
(𝑃𝑉𝐹𝐵)34 = 40.652.747. 𝑁𝐶34 = (𝑇) (𝑇)
𝑎̈ 56
𝑁25 − 𝑁56
Jadi nilai sekarang total manfaat pensiun
(3) (𝑇)
pada usia 34 tahun sebesar 𝑅𝑝40.652.747,- (1)
𝐵56 (𝑙56 𝑣 56 ) 𝑁56
𝐼𝐿𝑃
𝑁𝐶34 = (𝑇) (𝑇) (𝑇) 𝐷
b) Asumsi rata-rata gaji selama 5 tahun 𝐷25 + 𝐷26 + ⋯+ 𝐷55 56
terakhir 𝐼𝐿𝑃 (1)
𝑁𝐶34
56 2
(2) (𝑇)
(𝑃𝑉𝐹𝐵)34 = 𝐵56 𝑎̈ 56 𝑣 56−34 56−34𝑝34 27.080.013 (126,805)
= (8,276628)
36.752,72962
56 2
(2) 𝑁56 56−34 (𝑇)
(𝑃𝑉𝐹𝐵)34 = 𝐵56 𝑣 56−34𝑝34 𝐼𝐿𝑃 (1)
𝐷56 𝑁𝐶34 = 773.302.
56
(𝑃𝑉𝐹𝐵)34 = 36.961.076. Jadi pembayaran iuran normal yang
dilakukan tiap tahun oleh peserta saat
Jadi nilai sekarang total manfaat pensiun
berusia 34 tahun adalah sebesar
pada usia 34 tahun sebesar 𝑅𝑝36.961.076,-
𝑅𝑝773.302,-
c) Asumsi rata-rata gaji selama bekerja
Dengan cara yang sama, perhitungan nilai
56 3 (3) (𝑇)
(𝑃𝑉𝐹𝐵)34 = 𝐵56 𝑎̈ 56 𝑣 56−34 56−34𝑝34 sekarang total manfaat pensiun, pembiayaan
iuran normal setiap tahun, dan nilai akhir
56 3
(3) 𝑁56 56−34 (𝑇)
(𝑃𝑉𝐹𝐵)34 = 𝐵56 𝑣 56−34𝑝34
pembiayaan iuran normal dapat dihitung
𝐷56 untuk 𝒙 = 𝟐𝟓 sampai 𝒙 = 𝟓𝟔.
56 4. Perhitungan nilai akhir pembiayaan iuran
(𝑃𝑉𝐹𝐵)34 = 21.470.488.
normal dengan metode aktuaria adalah:
Jadi nilai sekarang total manfaat pensiun a) Metode projected unit credit
pada usia 34 tahun sebesar 𝑅𝑝21.470.488,- Perhitungan nilai akhir pembiayaan iuran
3. Perhitungan iuran normal dengan metode normal dengan metode projected unit
aktuaria. credit adalah:
a. Metode projected unit credit 55
𝑃𝑈𝐶
Perhitungan iuran normal dengan metode 𝑁𝐴 = ∑ 𝑃𝑈𝐶 (𝑁𝐶)𝑥 (1 + 𝑖)56−𝑥
projected unit credit adalah: 𝑥=25
(3) (𝑇) 𝑃𝑈𝐶 𝑃𝑈𝐶
𝑃𝑈𝐶 𝐵56 𝐷56 𝑁𝐴 = (𝑁𝐶)25 (1,1)31 + ⋯
𝑁𝐶34 = 𝑎̈
(𝑟 − 𝑒) 𝐷 (𝑇) 56
34 + 𝑃𝑈𝐶(𝑁𝐶)56 (1,1)1
(3) (𝑇)
𝐵 𝑙 𝑣 56 𝑁56 𝑃𝑈𝐶
𝑁𝐴 = (3.659.706) + ⋯ + (7.953.042)
𝑃𝑈𝐶
𝑁𝐶34 = 56 56
(𝑟 − 𝑒) 𝑙 (𝑇) 𝑣 34 𝐷56 𝑃𝑈𝐶
34 𝑁𝐴 = 185.155.205.
𝑃𝑈𝐶
𝑁𝐶34 Jadi, total nilai akhir pembiayaan iuran
27.080.013 126,805 normal dengan metode projected unit
= (8,276628)
(56 − 25) 1.323,722 credit adalah sebesar 𝑅𝑝192.385.244,-
𝑃𝑈𝐶
𝑁𝐶34 = 692.596.
71
E-Jurnal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175
b) Metode individual level premium pembiayaan yang terjadi pada awal masa
Perhitungan nilai akhir pembiayaan iuran kepesertaan bagi peserta yang memperoleh
normal dengan metode individual level peningkatan penghasilan tiap tahunnya.
premium adalah: Berdasarkan Gambar 3 juga diperoleh
55 bahwa penggunaan asumsi rata-rata gaji selama
𝐼𝐿𝑃
𝑁𝐴 = ∑ 𝐼𝐿𝑃(𝑁𝐶)𝑥 (1 + 𝑖)56−𝑥 5 tahun terakhir akan menimbulkan biaya dan
𝑥=25 manfaat pensiun yang lebih kecil dibandingkan
𝐼𝐿𝑃 𝐼𝐿𝑃 dengan penggunaan asumsi gaji terakhir. Hal ini
𝑁𝐴 = (𝑁𝐶)25 (1 + 0,1)56−25 + ⋯
+ 𝐼𝐿𝑃(𝑁𝐶)56 (1 + 0,1)56−55 berarti besar manfaat yang diterima peserta
𝐼𝐿𝑃
sesuai dengan gaji yang diperoleh menjelang
𝑁𝐴 = (773.302)(19,194342) + ⋯
masa pensiun. Selain itu, Gambar 3 juga
+(773.302)(1,1)
menunjukkan bahwa penggunaan asumsi rata-
𝑃𝑈𝐶
𝑁𝐴 = (14.843.022) + ⋯ + (850.632) rata gaji selama bekerja menghasilkan manfaat
𝑃𝑈𝐶
𝑁𝐴 = 154.766.918. pensiun paling rendah dibandingkan ketiga
asumsi skala gaji yang lain. Akibatnya
Jadi, total nilai akhir pembiayaan iuran penggunaan asumsi skala gaji ini menghasilkan
normal dengan metode individual level
manfaat pensiun yang relatif stabil tiap tahun,
premium adalah sebesar 𝑅𝑝154.766.918,-
sehingga perusahaan dapat terhindar dari
4.4 Perbandingan Hasil Perhitungan kewajiban pembiayaan iuran normal akibat
Penggunaan asumsi skala gaji untuk peningkatan gaji pada tahun-tahun tertentu.
menghitung nilai sekarang manfaat pensiun tiap Berdasarkan hal tersebut, maka asumsi
tahunnya disajikan dengan grafik garis seperti skala gaji yang sesuai bagi perusahaan
pada Gambar 3. penyelenggara program pensiun untuk terhindar
dari kerugian adalah asumsi rata-rata gaji
selama bekerja.
Selanjutnya akan dilakukan per-bandingan
perhitungan pembiayaan iuran normal dengan
metode projected unit credit dan individual
level premium dengan asumsi rata-rata gaji
selama bekerja.
72
I G.A.K. Kusuma Wardhani, I Nyoman Widana, Ni Ketut Tari Tastrawati Perhitungan Dana Pensiun...
credit terus meningkat setiap tahunnya yang karena itu, perhitungan pembiayaan iuran
ditunjukkan dengan grafik garis yang berwarna normal dari sudut pandang peserta asuransi
biru sedangkan grafik dengan garis berwarna disarankan untuk menggunakan metode
merah menunjukkan pembiayaan iuran normal projected unit credit pada program dana
dengan metode individual level premium yang pensiun. Dengan demikian, peserta dapat
cenderung tetap selama bekerja sampai memaksimalkan manfaat yang diperoleh dalam
memasuki usia pensiun, hal ini disebabkan menginvestasikan dananya dalam bentuk
karena perhitungan pembiayaan iuran normal program dana pensiun.
dengan metode individual level premium tidak
dipengaruhi oleh usia peserta saat tahun 5. Kesimpulan
perhitungan aktuaria (saat peserta berusia 𝑥 Berdasarkan pembahasan, kesimpulan
tahun), namun hanya dipengaruhi oleh usia yang bisa diambil adalah:
peserta saat memasuki program pensiun (saat
1. Penggunaan asumsi rata-rata gaji selama
peserta berusia 𝑒 tahun). Pada awal tahun masuk
bekerja menghasilkan besar manfaat pensiun
program pensiun sampai peserta berusia 35
yang relatif stabil tiap tahun, sehingga
tahun, perhitungan pembiayaan iuran normal
perusahaan dapat terhindar dari kewajiban
dengan metode individual level premium lebih
pembiayaan iuran normal akibat peningkatan
tinggi dibandingkan dengan metode projected
gaji pada tahun-tahun tertentu.
unit credit. Sedangkan perhitungan pembiayaan
2. Perhitungan nilai akhir pembiayaan iuran
iuran normal saat peserta berusia 36 tahun
normal dengan metode individual level
sampai memasuki usia pensiun dengan metode
premium memperoleh hasil bahwa
projected unit credit jauh lebih tinggi
penggunaan metode individual level
dibandingkan dengan perhitungan pembiayaan
premium lebih baik digunakan dari sudut
iuran normal dengan metode individual level
pandang peserta program dana pensiun
premium dengan besar manfaat pensiun yang
dibandingkan dengan metode projected unit
sama untuk kedua metode tersebut.
credit.
Berdasarkan hasil perbandingan
pembiayaan iuran normal setiap tahun, belum
bisa ditentukan metode yang bisa disarankan
bagi peserta program dana pensiun. Berikut ini Daftar Pustaka
dilakukan perbandingan hasil nilai akhir
Aitken, W. H. 1994. A Problem Solving
pembiayaan iuran normal setiap tahun, yang Approach to Pension Funding and
diasumsikan bahwa setiap peserta yang masuk Valuation. 2nd edition. Winsted : Actex
program dana pensiun pada usia 𝑒 tahun dan Publications.
masih hidup saat memasuki usia pensiun Bowers, Newton. L. et al. 1997. Actuarial
(berusia 𝑟 tahun). Berdasarkan perhitungan nilai Mathematics. 2nd edition. IPC Publishing.
akhir pembiayaan iuran normal, diperoleh total
Futami, T. 1993a. Matematika Asuransi Jiwa
akhir pembiayaan iuran normal dengan metode Bagian I. Herliyanto, Gatot, penerjemah.
individual level premium sebesar Tokyo: Oriental Life Insurance Cultural
𝑅𝑝154.766.918,-, sedangkan total nilai akhir Development Center. Terjemahan dari :
pembiayaan iuran normal dengan metode Seimei Hoken Sugaku, Jokan (“92
projected unit credit sebesar 𝑅𝑝185.155.205,-. Revision).
Penggunaan metode aktuaria dengan projected _________. 1993b. Matematika Asuransi Jiwa
unit credit menghasilkan nilai akhir pembiayaan Bagian II. Herliyanto, Gatot, penerjemah.
iuran normal yang lebih tinggi dibandingkan Tokyo: Oriental Life Insurance Cultural
dengan nilai akhir pembiayaan iuran normal Development Center. Terjemahan dari :
Seimei Hoken Sugaku, Jokan (“92
dengan metode individual level premium. Oleh Revision).
73
E-Jurnal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175
74