Professional Documents
Culture Documents
Penilaian Risiko Fraud
Penilaian Risiko Fraud
PERTAMA
Memahami Memahami
pengertian risiko bagaimana
fraud mengidentifikasi
dan upaya
menyikapi risiko
fraud
Lord Acton 1887 :
Akuntansi Kebangkrutan
Akuntan forensik berperan dalam mengungkapkan
kemungkinan penyimpangan, kecerobohan, atau
mis manajemen.
Akuntan forensik melakukan “supplemental review”
atas sistem pengendalian intern dengan tujuan:
Menilai apakah sistem pengendalian intern, dalam
kenyataannya (bukan teorinya) memperhitungkan
risiko dalam berbagai lingkungan hingga tingkatan
yang akseptabel;
Menilai apakah risiko yang akseptabel selaras
dengan tujuan pengelolaan risiko;
Perbuatan-perbuatan yang melawan hukum
dilakukan dengan sengaja
untuk tujuan tertentu (manipulasi atau memberikan
laporan yang keliru terhadap pihak lain)
dilakukan oleh orang-orang dari dalam ataupun dari
luar organisasi
untuk mendapatkan keuntungan pribadi ataupun
kelompok yang secara langsung atau tidak langsung
merugikan pihak lain.
• Adanya perbuatan-perbuatan yang melawan
1 hukum.
Penyebab FRAUD
Niat (intent)
Motif
Kesempatan (opportunity)
Penyembunyain (concealment)
Pembenaran (rationalization)
Niat adalah karakteristik yang membedakan korupsi dari
kesalahan dan kelalaian dalam proses akuntansi dan
pelaporan pada suatu organisasi.
Pelaku berniat melakukan korupsi untuk keuntungan dirinya
atau orang lain dan merugikan pihak lain.
Motif adalah suatu hal memaksa seseorang melakukan
fraud atau terikat melakukan perbuatan yang melanggar
aturan.
Motif melakukan fraud dikelompokkan menjadi motif
internal dan motif eksternal. Motif tersebut dapat riil atau
persepsi.
Contoh motif internal :
− Seorang pegawai merasa diberi kompensasi yang terlalu
rendah;
− Seorang bawahan menjadi subjek penyalahgunaan atasannya;
− Seorang pegawai merasa diperlakukan tidak adil ;
corruption
Opportunity Rationalization