Professional Documents
Culture Documents
Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1
2
peyandang cacat atau sekitar 295. 250 anak berada di masyarakat dalam
pembinaan dan pegawasan orang tua dan keluarga. Dari data tersebut 3%
diantaranya mengalami retardasi mental. Data dari Riskesdes tahun 2013
sebanyak 14% anak dengan retardasi mental dari 130.572 anak penyandang
disabilitas. Anak retardasi mental di Provinsi Jawa Timur yang tertampung di
SLB-C tahun 2014 berjumlah 6.633 orang atau 61.21% dari seluruh anak
berkebutuhan khusus di Jawa Timur yang jumlahnya 10.836 orang anak
tunagrahita (Idris. 2014). Di Kabupaten Jombang jumlah anak disabilitas
yang tertampung di SLB pada tahun 2015 adalah 642 siswa, dengan
perbandingan siswa laki-laki 63% dan siswa perempuan 37%. Dengan jumlah
siswa retardasi mental terbanyak pertama di SDLBN Balongsari Megaluh
sebanyak 36 siswa dan yang kedua di SLBN Jombang sebanyak 28 siswa
(Dinas Pendidikan Kab Jombang, 2015).
Saat ini diperkirakan terdapat 5-10% populasi didunia yang mengalami
depresi dan membutuhkan penanganan, depresi lebih sering terjadi pada
wanita dibanding pria (WHO, 2011). Berdasarkan hasil RISKESDAS 2007,
prevelensi gangguan mental seperti gangguan kecemasan dan depresi sebesar
11,6% dari populasi orang dewasa di indonesia (Pusat Komunikasi Publik
Sekertariat Jenderal Departemen Kesehatan 2011). Setelah dilakukan hasil
studi pendahuluan dengan teknik wawancara pada 10 responden di SDLBN
Jombang pada tanggal 31 Maret 2016, didapatkan hasil dukungan keluarga
yang mendukung dengan tingkat depresi minimal sebanyak 3 orang dan
dukungan keluarga yang tidak mendukung sebanyak 7 orang dengan tingkat
depresi ringan sebanyak 2 orang dan 5 orang dengan tingkat depresi sedang
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami
depresi. Awitan gangguan depresi terjadi pada rerata usia 40 tahun dengan
30% orang memiliki awitan antara usia 20- 50 tahun. Data epidemiologis
terkini mengesankan bahwa insiden gangguan deresi mungkin meningkat
diantara orang berusi dibawah 20 tahun. Hal ini mungkin berkaitan dengan
meningkatnya penggunaan alkohol serta penyalahgunaan obat pada kelompok
ini. Gangguan depresif juga paling sering terjadi pada orang tanpa hubungan
3
atar personal yang dekat atau orang yang mengalami perceraian atau
perpisahan. (Sadock, 2012)
Faktor lain penyebab depresi adalah terjadi krisis kehidupan yaitu
keadaan yang biasanya terjadi begitu mendadak sehingga menyebabkan orang
tegang, beberapa keadaan dalam hidup yang dinamakan krisis kehidupan
diantaranya: dipecat dari pekerjaan, pensiun, mendapat luka berat atau
penyakit, salah satu anggota keluarga menderita sakit, gangguan dalam
finansial dan kesulitan hubungan social (Ibrahim, 2011). Dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh Anki Tias Yolanda pada tahun 2012 dengan judul “
Hubungan Dukungan Sosial dengan Tingkat depresi orang tua yang memiliki
anak retardasi mental SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta” diperoleh
hasil yaitu responden tidak mengalami depresi/depresi minimal, yakni
sebanyak 61,3%. Sebanyak 19,4% responden mengalami depresi ringan-
sedang. Responden yang mengalami depresi sedang-berat sebanyak 12,9%,
depresi berat sebanyak 6,4% responden.
Oleh sebab itu berdasarkan uraian diatas maka peneliti merasa tertarik
untuk melakukan penelitian denga judul “Analisis Faktor yang Mempengaruhi
Tingkat Depresi Keluarga Dalam Perawatan Anak Retardasi Mental”