Professional Documents
Culture Documents
Laporan Fermentasi 3
Laporan Fermentasi 3
0leh
Endah Asokawaty
2012 20 012
Latar Belakang
Pikel umumnya dibuat dari ketimun yang belum masak, dicuci bersih dan dimasukkan
dalam wadah tertentu (tangki) yang berisi larutan garam. Dalam pembuatan pikel juga
ditambahkan gula 1 persen, karena kadar gula ketimun rendah. Selain itu, fungsi penambahan
gula adalah untuk menyediakan sumber energi bagi mikroorganisme. Larutan garam yang
ditambahkan dapat berkisar dari 8% NaCl sampai 10,5% NaCl tergantung dari pembuatan dan
kebutuhan untuk menekan pertumbuhan bakteri pembusuk yang mungkin ada pada ketimun.
Ketimun-ketimun tersebut diletakkan di bawah permukaan larutan dan fermentasi dapat mulai
berlangsung. Garam ditambahkan dengan interval satu minggu untuk mencapai kadar garam
Pikel merupakan bahan makanan yang diawetkan, dengan cara fermentasi asam laktat. Di
Indonesia, jenis makanan yang termasuk pikel disebut acar, yang dibuat dari irisan ketimun dan
direndam dalam larutan asam dan garam. Pikel merupakan produk fermentasi asam laktat yang
penting disamping sauerkraut. Pada pembuatan pikel, proses fermentasi yang diharapkan adalah
yang dapat menghasilkan asam laktat dari gula. Fermentasi pada dasarnya adalah laktat dan
memakan waktu antara 6-9 minggu tergantung pada penambahan garam dan suhu. Bakteri
berbentuk batang, gram negatif yang tidak diinginkan biasanya tumbuh lebih dahulu
Selanjutnya jenis Lactobacillus plantarum yang lebih tahan terhadap asam dan garam akan
tumbuh dan berperan menyelesaikan proses fermentasi (jumlah total asam tertitrasi adalah 0,60-
0,80%). Khamir kadang-kadang tumbuh baik pada permukaan atau di dalam larutan yang
mengakibatkan pembusukan dengan merusak asam laktat yang dihasilkan bakteri. Variasi dari
bagian produksi dasar ini termasuk penambahan bumbu-bumbu dan campuran rempah-rempah
ke dalam larutan garam untuk memberi pikel yang renyah (dill pickles).
Pikel sayuran lainnya termasuk lobak, radish, chard, blumkol (cauli-flower), brussel
sprouts, lettuce, tomat, ercis, dan buncis. Dalam pembuatan pikel ini digunakan penggaraman
awal, kemudian diikuti oleh fermentasi asam laktat yang dimulai oleh Leuconostoc
mesenteroides dan diselesaikan oleh bakteri asam laktat lainnya seperti Lactobacillus brevis dan
Lactobacillus plantarum.
Menurut Luh dan Woodrof (1975) pikel dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
a. “Dill pickle” yaitu pikel yang diberi bumbu sebagai penambah cita rasa.
b. “Sweet pickle” atau pikel manis, yaitu pikel yang rasanya asam manis. Rasa manis diperoleh
Prederson (1971), menyatakan bahwa pikel yang mengalami proses fermentasi masih
a. pikel yang difermentasi dalam larutan berkadar garam rendah (“dill pickle”). Pikel ini dapat
b. Pikel yang difermentasi dalam larutan berkadar garam tinggi (“salt stock pickle”). Sebelum
dikonsumsi, pikel ini harus di “desalting” dulu, supaya terlalu asin dan biasanya diolah
kembali, misalnya menjadi pikel manis (“sweet pickle”), pikel asam (“sour pickle”) atau
“mixed pickle”.
c. Pikel yang difermentasi menggunakan kristal garam (Drysalting) dengan konsentrasi rendah
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan pikel serta
Data yang dihasilkan dari praktikum ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi
yang lebih lanjut lagi bagi masyarakat dalam memilih bahan-bahan yang baik, yang akan
Pikel adalah sayuran yang diperam dalam larutan garam. Pikel sebagian besar dibuat dari
ketimun dan beberapa dibuat dari sayuran lainnya. Produk lain sejenis pikel adalah sauerkraut,
produk yang dihasilkan dari pemeraman irisan kunis, juga dalam larutan garam. Pikel, lebih
dikenal masyarakat dengan nama acar, dibuat melalui proses fermentasi. Beberapa jenis sayuran
dan buah-buahan dapat diolah menjadi pikel. Ada tiga macam pikel yang dikenal di masyarakat,
yaitu pikel asam, manis dan asin. Pikel asam yang sudah ada di pasaran antara lain pikel
mentimun, cabai, bawang, terung, dan wortel. Pikel asin adalah pikel sawi. Sementara pikel
manis antara lain pikel bengkuang, jambu biji dan salak (Anonim, 2007 ).
Pikel adalah produk hasil fermentasi bahan nabati (buah, sayur dan umbi) di dalam
larutan garam 15-20%. Selama fermentasi mikroba tahan asam tumbuh menghasilkan asam, rasa
dan aroma yang khas pikel. Garam di larutan akan berdifusi ke dalam jaringan bahan sehingga
jaringan menjadi asin, dan cairan di dalam jaringan akan mengalir ke dalam larutan garam
membawa berbagai nutrisi sehingga larutan garam menjadi media tumbuh bagi mikroba tahan
garam. Walaupun demikian, produksi produk ini merupakan alternatif usaha yang mungkin
menguntungkan karena cara pembuatannya sederhana, biaya tidak mahal, dan penampilan
Pikel merupakan bahan makanan yang diawetkan, dengan cara fermentasi asam laktat. Di
Indonesia, jenis makanan yang termasuk pikel disebut acar, yang dibuat dari irisan ketimun dan
direndam dalam larutan asam dan garam. Pikel merupakan produk fermentasi asam laktat yang
penting disamping sauerkrout. Banyak sayuran dan buah-buahan dapat dibuat pikel , dengan
keuntungan tidak hanya dari harga produk, tetapi juga dari flavor pikel yang baik pikel dari
sayuran dan buah terdiri dari pikel timur, pikel buah per, pikel prem dan buah persik, serta pikel
Pikel didefinisikan sebagai sebuah produk makanan yang telah dibumbui dan diawetkan
dalam air asin, tergolong dalam makanan yang berasa asam, serta merupakan makanan tambahan
yang berfungsi sebagai pembangkit selera dan nafsu makan. Sejarah mengenai pengawetan
sayuran belum bisa dipastikan kapan dan dimana asal usulnya, tetapi anggapannya bahwa
pengolahan dan pengawetan sayuran diawali di daerah Asia timur, seperti Cina, Korea, Jepang.
(Zubaidah, 1998).
Tujuan utama pembuatan pikel adalah untuk mencegah pembusukan, sehingga bahan
makanan akan tahan lebih lama, dan akan menghasilkan cita rasa yang lebih disukai. Dinegara
maju, pikel sudah menjadi makanan yang sukar dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari
(Anonim, 2007).
METODE PRAKTIKUM
Alat
Adapun peralatan yang digunakan pada praktikum ini adalah : wadah fermentasi dengan
penutup, pisau, talenan, dan waterbath.
Bahan
Bahan yang dapat digunakan pada praktikum ini adalah : buah ketimun, air, garam, vinegar,
gula, dan rempah pilihan.
Prosedur Praktikum
1. Pengolahan Pikel :
Variabel yang diamati pada praktikum ini adalah : warna ketimun sebelum fermentasi dan
sesudah fermentasi, pH cairan sebelum fermentasi dan sesudah fermentasi, aroma sebelum
fermentasi dan sesudah fermentasi, kekentalan cairan sebelum dan sesudah fermentasi, dan
tekstur pikel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum ini maka diperoleh data seperti yang
terdapat pada Tabel 1 dibawah ini.
Table 1. Hasil pembuatan pikel.
Parameter
Klmpk Perlakuan sebelum fermentasi sesudah fermentasi
warna pH aroma kekentalan tekstur warna pH aroma kekentalan tekstur
ketimun
ketimun
garam 15% Putih + rempah putih tidak
6 agak kental keras 4 + rempah lunak
+ gula 5% segar + garam pucat kental
+ cabe
+gula
ketimun
1 garam 15% ketimun
Putih + rempah putih tidak
+ gula 6 agak kental keras 4 + rempah lunak
segar + garam pucat kental
10% + cabe
+gula
ketimun
garam 15% ketimun
Putih + rempah putih tidak
+ gula 6 agak kental keras 4 + rempah lunak
segar + garam pucat kental
15% + cabe
+gula
ketimun
garam 5%
Putih + rempah putih tidak
+ gula 6 kental keras 4 bawang lunak
segar + garam pucat kental
15%
2 +gula
ketimun cabe
garam 10% Putih + rempah putih sedikit, tidak
6 kental keras 4 lunak
+ gula 5% segar + garam pucat aroma kental
+gula bawang
ketimun
garam 10%
Putih + rempah putih tidak
+ gula 6 cair keras 4 cabe lunak
segar + garam pucat kental
10%
3 +gula
ketimun
garam 10%
Putih + rempah putih
+ gula 6 kental keras 4 bawang kental lunak
segar + garam pucat
15%
+gula
ketimun
garam 5% Putih + rempah tidak putih tidak
6 keras 4 rica lunak
+ gula 5% segar + garam kental pucat kental
4 +gula
ketimun
garam 5%
Putih + rempah tidak putih rica tidak
+ gula 6 keras 4 lunak
segar + garam kental pucat busuk kental
10%
+gula
Pembahasan
Berdasarkan tabel hasil pengamatan diatas maka dapat dibahas berdasarkan variabel yang
Pikel umumnya dibuat dari ketimun yang belum masak, dicuci bersih, dipotong-potong
dan dimasukkan dalam wadah tertentu yang berisi larutan garam. Dalam pembuatan pikel juga
ditambahkan gula sekitar 5-10 persen, karena kadar gula ketimun rendah. Selain itu, fungsi
Larutan garam yang ditambahkan dapat berkisar dari 5-10% NaCl tergantung dari
pembuatan dan kebutuhan untuk menekan pertumbuhan bakteri pembusuk yang mungkin ada
pada ketimun. Selain penggunaan gula dan garam dapat ditambahkan juga rempah, penggunaan
rempah pada pikel ketimun bertujuan untuk memberikan aroma pada pikel. Ketimun-ketimun
tersebut diletakkan di bawah permukaan larutan dan fermentasi dapat mulai berlangsung.
Warna
Dari tabel hasil pengamatan diatas dapat dilihat bahwa warna ketimun sebelum fermentasi
dan sesudah fermentasi memiliki warna yang berbeda. Dari masing-masing perlakuan pada hari
pertama sebelum fermentasi semua warna sama yaitu hijau mudah. Sedangkan selama 3 minggu
sesudah fermentasi setiap kelompok dengan perlakuan yang berbeda memiliki warna yang
Berdasarkan masing-masing perlakuan yang terdapat pada tabel diatas dapat diketahui
bahwa dari masing-masing kelompok memilki aroma yang berbeda-beda yaitu aroma ketimun,
aroma rempah, aroma rempah dan cabe serta aroma busuk. Aroma ketimun yaitu aroma yang
terdapat sebelum fermentasi, sedangkan aroma busuk dan rempah yang menyengat , yaitu aroma
pH
Nilai pH cairan pikel yang disimpan pada suhu ruang pada hari ke-0 yaitu pada masing-
masing kelompok dan masing-masing perlakuan memiliki nilai pH yang sama yaitu pH 6,
sedangkan 3 minggu sesudah fermentasi pH yang ada disetiap perlakuan memiliki pH yang
sama yaitu 4.
Menurut Luh dan Woodroof, (1975) nilai pH yang lebih rendah ini menguntungkan karena
semakin rendah pH pertumbuhan bakteri pembusuk akan semakin dihambat sehingga dapat
diperoleh pikel ketimun yang lebih tahan lama disimpan. Tetapi dapat kita lihat pada table 1 nilai
pH yang rendah ini tidak menguntungkan dan tidak menghambat bakteri pembusuk tetapi malah
pikel tersebut rusak dan busuk sehingga pikel ketimun tersebut tidak bisa tahan lama disimpan.
Hal itu dapat dilihat pada beberapa kelompok yang terjadi pertumbuhan kapang atau khamir.
Khamir kadang-kadang tumbuh baik pada permukaan atau di dalam larutan yang
Kekentalan
Kekentalan cairan pada hari ke-0 pikel ketimun tersebut cair, dan sesudah fermentasi tetap
cair. Dapat dilihat Pada tabel 1 semua pelakuan berbentuk cair tetapi tidak semua perlakuan
memiliki cairan yang kental maupun cair, ada beberapa perlakuan yang memiliki cairan agak
kental.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan di atas maka praktikum ini dapat kami menyimpulkan bahwa:
Pikel umumnya dibuat dari ketimun yang belum masak, dicuci bersih, dipotong-potong dan
dimasukkan dalam wadah fermentasi kemudian dimasukan juga bawang merah dan cabe, dengan
penambahan larutan garam dan gula. Dalam pembuatan pikel juga ditambahkan larutan garam
sekitar 5 % + Gula 5 % dan 10 %, dan larutan garam 10 % + gula 5 % dan 10 %. Selain itu,
fungsi penambahan gula adalah untuk menyediakan sumber energi bagi mikroorganisme.
Larutan garam yang ditambahkan tergantung dari pembuatan dan kebutuhan untuk
menekan pertumbuhan bakteri pembusuk yang mungkin ada pada ketimun. Dari semua
perlakuan yang diberikan saat pembuatan pikel konsentrasi larutan garam dan gula yang baik
Saran
Dari praktikum ini saya menyarankan agar bahan yang disediakan sesuai dengan yang
Hardinsyah dan D. Briawan. 1990. Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan. Jurusan
GMSK, IPB, Bogor.