Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 84

ISSN 2088-6527 APRIL 2018

VOL. 9 NO. 1

GEMA BNPB
Indonesia Ta n g g u h Menghadapi Bencana

BNPB – BPBD
Bekerja untuk Rakyat
Fokus Berita
Awal Tahun Puncak Jumlah
Kejadian Bencana

Liputan Khusus
BNPB Anugerahi Penghargaan
BPBD Terbaik dan Mitra
Penanggulangan Bencana

ISSN 2088-6527

9 772088 652013
DAFTAR ISI
GEMA BNPB
Vol. 9 No. 1 April 2018

03 Pengantar Redaksi

08 Lima Pandangan
Sebagai Landasan
Menuju Organisasi
Berkualitas
10 Catatan Diskusi
Rakernas
Penanggulangan
Bencana 2018
14 Rekomendasi
Rapat Kerja Nasional
Penanggulangan
Bencana 2018
20 Pertunjukkan Wayang

04
Cenk Blonk Hibur
LAPORAN UTAMA Penyintas di Pos Rendang

BNPB - BPBD 22 Belajar dari


Kesiapsiagaan Bali,
Bekerja untuk Rakyat Pihak Hotel Informasikan
Potensi Bahaya kepada
Tamu
24 Longsor Brebes dan
Pentingnya Upaya
Budaya Sadar Bencana
32 30 Warga Terpapar Gas
Berbahaya Gunung Ijen
36 LEWS Indonesia
Jadi Rujukan dan
Berstandar Internasional

16 FOKUS BERITA 38 LIPUTAN KHUSUS 43 Indonesia


Kirim Bantuan
Awal Tahun BNPB Anugerahi Penghargaan Kemanusiaan Pengungsi
Puncak Jumlah BPBD Terbaik dan Mitra Rohingnya
Kejadian Bencana Penanggulangan Bencana
52 Perencanaan Awal
Latihan ARDEX-18
54 Kemitraan BNPB dan
Pemerintah Daerah
dalam Penanggulangan
Bencana
62 Belajar Penanggulangan
Bencana
Amerika Serikat
68 Penyelenggaraan PFA
58 TEROPONG 76 PROFIL pada Pengungsi akibat
Bencana
Indeks Ketahanan Daerah PAS E B AYA
untuk Ketangguhan Relawan Tanpa Arah Hingga Mandiri 72 Mengenal Table Top
Exercise Lebih Dekat
dan Berdaya
82 Snapshot
Pengantar
ISSN 2088-6527 APRIL 2018 VOL. 9 NO. 1

GEMA BNPB
Indonesia Ta n g g u h Menghadapi Bencana

BNPB – BPBD
Bekerja untuk Rakyat
Fokus Berita
Awal Tahun Puncak Jumlah
Kejadian Bencana
Redaksi

T
Liputan Khusus
BNPB Anugerahi Penghargaan
BPBD Terbaik dan Mitra
Penanggulangan Bencana

erbit awal tahun, majalah GEMA BNPB edisi Volume 9 Nomor


1 April 2018 menyajikan Laporan Utama mengenai kegiatan
ISSN 2088-6527 Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Penanggulangan Bencana
9 772088 652013
yang menghadirkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
seluruh Indonesia. Pada rakernas tersebut, sidang komisi dan
Sampul Depan diskusi berbagai pengetahuan dan pengalaman menjadi kesempatan
Andri Cipto Utomo (ACU) yang sangat berharga bagi para peserta. Rangkaian rapat akbar ini
juga menghadirkan beberapa menteri dan kepala yang memberikan
dukungan dan semangat bagi para pelaku kemanusiaan.
Penanggung Jawab
Sutopo Purwo Nugroho Pada rubrik Fokus Berita, kami menyajikan artikel mengenai trimester
bencana di Indonesia. Berdasarkan data BNPB hingga pertengahan
Redaktur Maret 2018, 695 kejadian bencana mengakibatkan lebih dari 93 jiwa
Rita Rosita S. meninggal dan 13.890 unit rumah rusak. Bencana hidrometeorologi,
Hermawan Agustina seperti banjir, longsor dan puting beliung, masih sangat dominan.
I Gusti Ayu Arlita Kemudian masih dalam mendukung kegiatan Rakernas 2018, kegiatan
Ario Akbar Lomban
wayang cenk blong diselenggarakan di pos pengungsian yang berada di
Andri Cipto Utomo (ACU)
Theophilus Yanuarto (PHI) Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali. Lalu, artikel lain, seperti longsor
Brebes, kesiapsiagaan pihak hotel di Bali, dan sistem peringatan dini
Editor longsor yang baru saja mendapatkan ISO lanjutan sebagai rujukan dan
Linda Lestari berstandar internasional.
Teguh Harjito
Ignatius Toto Satrio Kemudian pada rubrik Liputan Khusus, GEMA BNPB menghadirkan
Rusnadi Suyatman Putra beberapa artikel seperti penganugerahan penghargaan pada Rakernas
Suprapto (SPT) Penanggulangan Bencana 2018, penyerahan bantuan Indonesia kepada
pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar, Bangladesh, kemitraan BNPB dan
Kontributor Artikel pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana serta kegiatan
Aminingrum (AMI) persiapan jelang Ardex 2018.
Oktavi Andaresta (OKA)
Ratih Nurmasari (RNS)
Pada rubrik Teropong, kami dapat belajar mengenai pengetahuan
Rizky Tri Septian (TES)
Syek Abdul Qodir (MAS) penanggulangan bencana seperti terkait dengan penanggulangan
Sridewanto Edi Pinuji (DEW) bencana di Amerika Serikat. Melalui artikel ini, kita mengetahui bagaimana
Tri Utami Handayaningsih (UUT) organisasi masyarakat sangat berperan dalam penanggulangan
bencana di negara adidaya ini dan bagaimana penanganan insiden
Fotografer yang terstandar sehingga penanganan dapat berjalan dengan efektif. Di
M. Arfari Dwiatmodjo samping itu, rubrik juga menyajikan mengenai indeks ketahanan daerah
Dume Harjuti Sinaga untuk ketangguhan, dan pendekatan psikososial dalam penanganan
pengungsi akibat bencana alam. Pada rubrik profil, kali ini GEMA BNPB
Desain Grafis menampilkan profil organisasi masyarakat berupa forum beranggotakan
Slamet Riyadi kepala desa dan warga yang berperan dalam mengeduksi warga dan
membangun kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi erupsi Gunung
Alamat Redaksi
Agung di Provinsi Bali.
Badan Nasional Penanggulangan
Bencana, Pusat Data, Informasi
dan Humas, GRAHA BNPB Akhir kata, kami berharap artikel-artikel yang kami sajikan pada
Jl. Pramuka Kav. 38 awal tahun 2018 ini secara berkelanjutan memberikan wawasan dan
Jakarta Timur 13120 pengetahuan penanggulangan bencana di Indonesia. Salam Tangguh!
Telp. : +62 21 - 2982 7793
Fax. : +62 21 - 2128 1200 Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB
Email : humas@bnpb.go.id Dr. Sutopo Purwo Nugroho, M.Si.

GEMA BNPB APRIL 2018 | 3


LAPORAN UTAMA

BNPB – BPBD
Bekerja untuk Rakyat

‘BNPB – BPBD Bekerja untuk Rakyat’


merupakan tema rapat kerja nasional
(rakernas) penanggulangan bencana
pada Februari 2018.

4 | GEMA BNPB APRIL 2018


T
ema ini ingin menegaskan Senada dengan penurunan jumlah kejadian
kembali bahwa Badan Nasional bencana dan korban meninggal, Kepala BNPB
Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei menyampaikan bahwa
dan Badan Penanggulangan Bencana kerja keras bersama dalam penanggulangan
Daerah (BPBD) baik di tingkat bencana perlu diukur tingkat keberhasilan.
provinsi, kabupaten dan kota bekerja keras Salah satu cara mengukur keberhasilan itu
untuk penanggulangan bencana. End to end dari adalah melihat kecenderungan penurunan
bekerja keras tadi adalah keselamatan rakyat. indeks risiko bencana di tingkat kabupaten dan
Melihat data kejadian bencana sepanjang kota.
2017, BNPB sangat mengapresiasi BPBD dalam
penanggulangan bencana. “Secara umum saya bisa sampaikan bahwa
telah terjadi penurunan risiko bencana untuk
Data BNPB 2017 mencatat 2.372 bencana terjadi setiap Kabupaten/Kota Prioritas. Namun,
dengan jumlah korban meninggal 377 jiwa dan penurunan ini masih jauh dari target yaitu terjadi
terdampak dan mengungsi 3,49 juta jiwa. Angka penurunan risiko bencana hingga 30 % di tahun
jumlah kejadian dan korban meninggal lebih 2019 dari tahun 2015. Kita masih mempunyai
kecil dibandingkan pada tahun 2016, yaitu 2.384 waktu 2 tahun yaitu 2018 dan 2019 untuk
bencana dengan 521 korban meninggal. Secara meningkatkan penurunan secara signifikan,”
statistik menunjukkan kinerja penanggulangan jelas Willem Rampangilei pada Pembukaan
bencana yang ditunjukkan BPBD meningkat. Rakernas Penanggulangan Bencana 2018 di

GEMA BNPB APRIL 2018 | 5


Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali penyelenggaraan penanggulangan bencana,
pada Rabu, 21 Februari 2018. (2) kapasitas manajerial di tingkat pimpinan
BPBD, (3) keterpaduan rencana kerja pusat dan
Keberhasilan tadi tidak terlepas dari daerah dalam mencapai sasaran RPJMN 2015 –
profesionalitas BPBD yang terus meningkat 2019, serta (4) kapasitas pengetahuan melalui
serta peran aktif dan partisipasi dunia usaha knowledge sharing.
dan masyarakat. Tiga pihak tersebut selalu
menjadi pilar utama penanggulangan bencana. Tujuan rakernas terwujud pada agenda kegiatan
Dengan kata lain, penanggulangan bencana yang diselenggarakan sepanjang rakernas.
adalah urusan setiap individu dan tugas semua Panitia BNPB menyelenggarakan diksusi
pihak. dan arahan dari narasumber kunci, seperti
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia
Sementara itu, Rakernas Penanggulangan dan Kebudayaan dan Menteri Dalam Negeri,
Bencana 2018 bertujuan untuk meningkatkan sedangkan tema yang diangkat dalam setiap
(1) koordinasi dan komunikasi dalam sesi diskusi sangat relevan pada dinamika

6 | GEMA BNPB APRIL 2018


penanggulangan bencana di tingkat daerah. bencana yang berkualitas,” demikian kata
Di samping diskusi tematik dari kementerian/ Willem Rampangilei.
Lembaga, BNPB juga menyajikan diskusi khusus
mengenai knowledge sharing dari daerah, BNPB memilih Bali karena kami ingin
seperti penanganan banjir di Kota Manado. mendukung provinsi ini kembali pulih
pascaerupsi Gunung Agung, tidak hanya pulih
Rakernas Penanggulangan Bencana yang dari sektor pariwisata tetapi juga Bali sebagai
selalu diselenggarakan setiap tahun ini tempat penyelenggaraan pertemuan tingkat
sangat istimewa. Selain bertempat di Pulau internasional. Sekitar 3.000 peserta dari BNPB,
Dewata, penyelenggaraan rakernas dengan BPBD provinsi, kabupaten dan kota seluruh
tema "BNPB – BPBD Bekerja untuk Rakyat" Indonesia hadir pada Rakernas Penanggulangan
masih dalam suasana hari ulang tahun BNPB Bencana 2018 yang digelar pada 21 – 23 Februari
yang telah berkarya 10 tahun. Selama kurun 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali.
waktu tersebut, "BNPB telah banyak belajar
dan terus belajar dari setiap penanggulangan Pada laporan utama majalah GEMA Edisi IX
bencana yang terjadi di daerah. Kami juga Nomor 1 April 2018 menampilkan beberapa
mengharapkan bapak dan ibu dapat belajar topik terkait dengan Rakenas Penanggulangan
penanggulangan bencana dari daerah lain dan Bencana 2018, seperti pemikiran Kepala BNPB,
terus mengembangkan diri sehingga mampu diskusi panel tematik penanggulangan bencana
memberikan penyelenggaraan penanggulangan dan rekomendasi akhir rakernas. (PHI)

GEMA BNPB APRIL 2018 | 7


LAPORAN UTAMA

LIMA
PANDANGAN
Sebagai Landasan Menuju
Organisasi Berkualitas

8 | GEMA BNPB APRIL 2018


Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem
Rampangilei menyampaikan lima pandangan dalam Rapat Kerja
Nasional (Rakernas) Penanggulangan Bencana 2018 pada Rabu, 21
Februari 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali.

W
illem mengatakan bahwa BNPB “Semua harus memiliki emergency mindset,
dan BPBD sebagai organisasi artinya cepat dalam berpikir, mengambil
penanggulangan bencana perlu keputusan dan bertindak dan selalu siap kapan
menekankan pada beberapa pun ketika dibutuhkan oleh organisasi,” kata
aspek. “Organisasi ini memberi Willem di hadapan perwakilan 472 BPBD provinsi,
manfaat sebesar-besarnya untuk rakyat,” papar kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
Willem di hadapan 3.000 peserta rakernas.
Pandangan tersebut memberikan makna “Jangan terpaku pada rutinitas, jadilah
bahwa negara hadir di tengah rakyat dalam organisasi yang sibuk memperbaiki diri dan
penanggulangan bencana. sibuk membuat terobosan serta tidak cepat
puas atas apa yang sudah dicapai.”
“Rakyat menjadi titik fokus dalam perencanaan
kegiatan penanggulangan bencana dan selalu Pandangan keempat yaitu organisasi yang
berupaya memberikan yang terbaik untuk berbasis sistem dan teknologi. Willem
rakyat,” demikian tambah Willem. menyampaikan bahwa teknologi dan inovasi
dibutuhkan untuk mengubah cara bekerja dan
“Saya sudah melihat di lapangan, bapak menjadikan hal tersebut sebagai kekuatan dalam
dan ibu hadir secara fisik bekerja keras dan penanggulangan bencana. Sistem dan teknologi
mengerahkan sumber daya. Saya sangat yang dibangun harus mampu untuk menembus
mengapresiasi itu.” ego sektoral dan mendorong kinerja organisasi.

Pandangan kedua yaitu kerja tuntas dan Menutup arahan kepada para peserta, Willem
fokus pada hasil akhir. Willem menjabarkan juga menekankan pada aspek sumber daya
pandangannya bahwa BNPB dan Badan manusia yang terpilih, terdidik dan terlatih.
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Menurutnya, penguatan sumber daya manusia
jangan terpaku di proses namun lalai di hasil merupakan pilar utama BNPB dan BPBD dan
akhir. Menurut Willem, kedua institusi tersebut harus menjadi prioritas.
perlu memfokuskan pada kegiatan prioritas
dapat memberikan dampak besar dan “Harus ada master plan penguatan sumber
dikerjakan secara totalitas dan tuntas. Willem daya manusia sehingga pelatihan dan
mencontohkan mengapa dibutuhkan prioritas penguatannya dapat dilakukan secara
karena salah satunya anggaran yang terbatas. sistematis, bertahap, berjenjang dan terukur
sesuai dengan bidang dan jabatan untuk
Selanjutnya, Willem menyampaikan semua level.”
pandangan ketiga bahwa BNPB dan BPBD
berpegang pada emergency mindset dan Sehubungan dengan sumber daya manusia
pantang terhadap business as usual. Hal tersebut, BNPB sedang merencanakan untuk
tersebut dilatarbelakangi bahwa BNPB dan membentuk suatu akedemi yang bertujuan
BPBD merupakan institusi yang dinamis dan untuk memberikan solusi strategis dan jangka
harus siap setiap saat, siap dari sisi organisasi Panjang untuk membangun sumber daya
dan siap dari sisi individu. manusia yang tangguh dan profesional. (PHI)

GEMA BNPB APRIL 2018 | 9


LAPORAN UTAMA

Catatan Diskusi
RAKERNAS
PENANGGULANGAN
BENCANA 2018
Pada perhelatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
Penanggulangan Bencana 2018 hari kedua, 22 Februari 2018,
hadir berbagai pihak, baik itu dari DPR, DPD, Kantor Staf
Presiden (KSP), hingga relawan.

10 | GEMA BNPB APRIL 2018


P
ara narasumber tersebut Silaturahim. Tidak lupa, pembicara yang
membagikan informasi mengenai sangat menarik dengan candaan ringannya
aktivitas, kebijakan, rencana, dan ini pun berpesan agar tidak ada perbedaan
pengalaman penanggulangan penanggulangan bencana di seluruh wilayah
bencana kepada peserta Rakernas Republik Indonesia yang bhinneka ini.
dari BNPB dan BPBD seluruh Indonesia.
2. Kementerian PUPR
Sebagian narasumber menyampaikan Pembicara kedua adalah Adam Ahmad, Staf
pesan bahwa ancaman bencana dapat Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
terjadi setiap saat. Oleh sebab itu, mereka Rakyat (PUPR). Beliau menjelaskan bahwa
berpesan agar BNPB dan BPBD senantiasa pembangunan infrastruktur yang dilakukan
meningkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan, di Indonesia sudah berbasis pengurangan
dan ketangguhan dengan cara meningkatkan risiko bencana. Strategi yang ditempuh adalah
sinergi dan kerja sama di antara BNPB dan menyeluruh. Ini berarti mulai dari perencanaan,
BPBD itu sendiri, serta dengan Kementerian/ pembangunan, dan pemeliharaannya
Lembaga (K/L) terkait. memerhatikan aspek bencana.

Berikut ini beberapa catatan dari para


narasumber rakernas:

1. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


Pembicara pertama adalah Ali Taher, Ketua
Komisi VIII, DPR RI. Beliau mengingatkan,
bahwa bencana juga perlu dilihat dari sudut
pandang religius. Peristiwa bencana adalah
wujud kekuasaan Tuhan di muka bumi. Apalagi
jika mengingat lokasi Indonesia yang rawan
bencana, DPR mendukung semua upaya yang
dilakukan oleh BNPB.

Dari sisi perencanaan, sudah mulai


memerhatikan risiko bencana. Pada proses
pembangunan, dilakukan pengawasan yang
ketat. Selanjutnya dalam pemanfaatan dan
pengoperasian infrastruktur ada sertifikasi
operasi.

Adam Ahmad juga menjelaskan


Ali Taher tidak lupa memberikan pesan perlunya keterlibatan Kementerian PUPR dalam
sinergi yang lebih baik lagi antara BPBD dan upaya penanggulangan bencana seperti
BNPB untuk melindungi rakyat Indonesia pembangunan infrastruktur pada masa
dari ancaman bencana dan hadir lebih awal tanggap darurat. Beliau pun mencontohkan,
ketika bencana terjadi. Beliau memberikan bahwa pembangunan satu infrastruktur seperti
rumusan yang menarik, yaitu KISS, singkatan waduk memiliki manfaat ganda, yaitu untuk
dari Koordinasi, Informasi, Sinkronisasi, dan pengendali banjir dan irigasi.

GEMA BNPB APRIL 2018 | 11


3. Badan Meteorologi, Klimatologi dan mengharapkan agar BNPB dan BPBD mampu
Geofisika (BMKG) secara cepat mengatasi masalah kebencanaan
Pada Rakernas BNPB tahun 2018 ini, di daerah.
hadir Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.
Beliau menjabarkan peran BMKG dalam
penanggulangan bencana terutama pada
masa prabencana. Pada tahap ini, BMKG
memberikan informasi potensi bencana
hidrometeorologi dan tsunami. Informasi
tersebut sangat penting untuk mengurangi
dampak bencana.

Mengingat banyaknya kearifan lokal yang ada


di daerah dalam menghadapi bencana, maka
Parlindungan menyarankan agar BNPB dan
BPBD menyusun bunga rampai kearifan lokal
tersebut ke dalam satu buah buku. Tidak
kalah penting adalah sarannya mengenai
asuransi bencana, penggabungan upaya
penanggulangan bencana dalam RTRW, serta
memerhatikan destinasi wisata.

5. Badan Pengawasan Keuangan dan


Pembangunan (BPKP)
Selanjutnya BNPB memperoleh berbagai
masukan dari Ardan Adi Perdana, Kepala BPKP.
Saat ini, BMKG melakukan observasi, Beliau menyampaikan bahwa penanganan
perekaman data (cuaca dan iklim), analisis, bencana sangat penting dilakukan agar
dan prakiraan. Setelah bencana gempabumi berbagai hasil pembangunan dapat
yang masih belum bisa diprediksi, petugas berkelanjutan. Namun dalam melakukannya,
BMKG juga menganalisis potensi terjadinya penggunaan dan pelaporan anggaran harus
tsunami. Selain itu, potensi karhutla, lokasi akuntabel.
yang berpotensi terjadi gempa dan gelombang
tinggi juga telah mampu diprediksi oleh BMKG. Guna mencapai akuntabilitas, maka diperlukan
Dwikorita menyampaikan bahwa untuk cuaca berbagai tindakan untuk pencegahan, deteksi,
ekstrem, BMKG sudah mampu memprediksi dan tindak lanjut berbagai penyimpangan
tiga jam sebelumnya. Sementara untuk
tsunami, maka lima menit setelah gempa
akan diberikan peringatan terjadi atau tidak
terjadi tsunami. Di bidang iklim, prediksi dapat
dilakukan enam bulan sebelumnya, sehingga
para petani dapat melakukan berbagai
persiapan yang dilakukan.

4. Dewan Perwakilan Daerah Republik


Indonesia (DPD)
Dari DPD, pembicara adalah Parlindungan
Purba, Ketua Komite II DPD. Beliau

12 | GEMA BNPB APRIL 2018


anggaran. Mengingat penggunaan anggaran informasi yang lebih baik untuk memudahkan
dalam penanggulangan bencana meliputi koordinasi. Selain itu, perlu adanya
tahap pra, saat, dan pascabencana, maka peningkatan partisipasi berbagai pihak yang
beberapa aspek perlu mendapat perhatian, lebih luas, percepatan pengambilan keputusan
yaitu integritas, etika, risiko, dan pengawasan. pada saat bencana, dan pengenalan berbagai
Semua hal tersebut membutuhkan komitmen faktor yang mungkin menghambat upaya
dari pemimpin BNPB dan BPBD, sumber daya penanganan bencana untuk menentukan
manusia yang memadai, dan pengorganisasian langkah antisipasinya. (DEW)
yang baik.

6. Kantor Staf Presiden (KSP)


Abet Nego Tarigan dari KSP menyampaikan
bahwa Presiden Joko Widodo selalu
mengusahakan hadir di lokasi-lokasi bencana.
Melalui KSP, Presiden juga melakukan
pengendalian, penyelesaian masalah,
percepatan, pemantauan, komunikasi
publik, dan pengumpulan data berkaitan
penanggulangan bencana.

KSP juga memberikan apresiasi kepada BNPB


dan BPBD yang telah mampu menggerakkan
seluruh elemen pemerintah, masyarakat, dan
dunia usaha untuk melakukan berbagai upaya
penanggulangan bencana.

Kendati demikian, KSP memberikan beberapa


saran dalam hal pengelolaan data dan

GEMA BNPB APRIL 2018 | 13


LAPORAN UTAMA

Rekomendasi
RAPAT KERJA NASIONAL
PENANGGULANGAN
BENCANA 2018

Rapat kerja nasional (Rakernas) yang berlangsung


pada 21 – 23 Februari 2017 telah menghadirkan
narasumber dari lintas kementerian/Lembaga.

14 | GEMA BNPB APRIL 2018


P
ara peserta mendapatkan
pengetahuan dan kisah pengalaman 5 Upaya penanggulangan bencana
tidak bisa dilakukan hanya oleh satu
penanggulangan bencana dari instansi BPBD saja, perlu integrasi
beberapa wilayah dari para Organisasi Perangkat Daerah lain, TNI/
narasumber tadi. Di samping itu, Polri, Lembaga Usaha dan masyarakat
BNPB juga menyelenggarakan sidang komisi
dengan tema yang berbeda. 6 Pembangunan infrastruktur
penataan ruang di daerah agar
dan

Rakernas yang bertujuan untuk meningkatkan mempertimbangkan risiko bencana.


mutu pelayanan masyarakat dalam
penanggulangan bencana diharapkan bersama
7 Daerah dengan tingkat risiko bencana
tinggi, agar mengembangkan sistem
tidak berhenti pada penyelenggaraan saja peringatan dini yang handal.
tetapi pada proses selanjutnya, yaitu program
kerja dan implementasi konkret di lapangan. 8 Peningkatan kapasitas sumber daya
manusia di BNPB dan BPBD harus
dilakukan dengan penguatan sarana
Melalui sidang komisi selama rakernas ini, pendidikan formal, pendidikan dan
berikut adalah hasil rangkuman diskusi yang pelatihan, serta Lembaga Sertifikasi
muncul untuk ditindaklanjuti secara bersama Profesi dengan modul yang sudah
antara BNPB dan BPBD. terstandarisiasi (Standar Nasional
Indonesia)
1 Terkait PP Nomor 18 Tahun 2016
khususnya pasal 117, hendaknya 9 Penyelenggaraan
penanggulangan bencana
anggaran
harus
dapat ditinjau kembali Permendagri akuntabel dan transparan, BPBD
Nomor 46 Tahun 2008 tentang bermitra dengan BPKP perwakilan
Pembentukan BPBD sehubungan provinsi dan TP4D (Tim Pengawalan,
dengan penanggulangan bencana Pengamanan, Pemerintahan dan
sudah menjadi urusan wajib pelayanan Pembangunan Pusat dan Daerah).
dasar.
(PHI)
2 Menyarankan peninjauan kembali
Permendagri Nomor 31 Tahun 2006
tentang Penggunaaan Dana BTT
(APBD), tidak hanya digunakan pada
masa tanggap darurat saja tetapi
juga dapat digunakan pada masa
siaga darurat dan transisi darurat
kepemulihan sebagai mana yang
berlaku pada dana DSP APBN.

3 Setiap daerah (provinsi/kabupaten/


kota) harus mencantumkan program
penanggulangan bencana sebagai
program prioritas di dalam RPJMD

4 Setiap daerah harus melaksanakan


Standar Pelayanan Minimal bidang
penanggulangan bencana, untuk
melindungi masyarakat dari
ancaman bencana dan memperkuat
ketangguhan daerah

GEMA BNPB APRIL 2018 | 15


FOKUS BERITA

Awal Tahun
Puncak Jumlah
Kejadian Bencana

16 | GEMA BNPB APRIL 2018


Kejadian Bencana Terbanyak pada Dua Menurut data yang dikumpulkan oleh Pusat
Bulan Pertama Data, Informasi dan Humas (Pusdatinmas)
Wilayah negara Indonesia merupakan wilayah BNPB, selama sepuluh tahun terakhir rata-
yang rawan bencana. Beberapa pakar dan rata bencana yang terjadi setiap tahunnya
praktisi bahkan menyebut Indonesia sebagai tidak kurang dari 1.700 kejadian. Dari segi
laboratorium bencana karena banyaknya jenis jenis kejadiannya, bencana yang paling sering
kejadian bencana yang terjadi. Semua jenis terjadi adalah banjir, longsor serta puting
kejadian bencana ada di Indonesia, mulai dari beliung. Setiap tahun ketiga bencana tersebut
banjir, longsor, puting beliung dan bencana mendominasi jumlah kejadian bencana dengan
lain yang disebabkan oleh faktor cuaca hingga persentase lebih dari 83% dari keseluruhan
bencana geologi seperti gempabumi maupun jumlah kejadian bencana.
tsunami pernah terjadi di Indonesia.
Bencana banjir, longsor serta puting
beliung termasuk dalam golongan bencana
hidrometeorologi yang dipengaruhi oleh faktor
cuaca. Ketika musim penghujan tiba, ketiga
bencana tersebut berpotensi besar terjadi
pada wilayah dengan karakteristik tertentu.
Banjir berpotensi terjadi pada wilayah dataran
rendah, terutama pada daerah bantaran
sungai. Sebaliknya, wilayah dataran tinggi
dengan kemiringan curam dan lereng terjal
berisiko tinggi terkena bencana longsor. Puting
beliung disebabkan karena bertemunya udara
panas dan udara dingin sehingga bentrok dan
terjadilah puting beliung. Selain itu, puting
terjadi karena adanya arus udara yang naik
ke atas dengan kuat dan menghambat titik
air hujan dan kristal es. Oleh karena itu puting
beliung dapat terjadi di mana saja dan biasanya
terjadi pada musim pancaroba atau peralihan.

Dominasi bencana hidrometeorologi di


Indonesia memicu timbulnya siklus atau pola
tertentu setiap tahun dimana pada musim
penghujan jumlah kejadian bencana cenderung
lebih banyak. Berdasarkan data bencana
selama 20 tahun terakhir, rata-rata jumlah
kejadian bencana mengalami puncaknya pada
dua bulan pertama, yaitu Januari dan Februari.
Rata-rata pada bulan Januari terjadi sekitar
168 kejadian, sedangkan bulan Februari 143
kejadian. Kejadian bencana kemudian menurun
terus hingga pertengahan tahun dan kembali
meningkat pada awal musim penghujan, sekitar
bulan Oktober, hingga akhir tahun. Pola jumlah
kejadian bencana bulanan ini sesuai dengan
musim penghujan sebagian besar wilayah di
Indonesia yang biasanya puncaknya terjadi
pada akhir tahun hingga awal tahun berikutnya.

GEMA BNPB APRIL 2018 | 17


Peningkatan Kejadian Bencana Tengah dengan alasan kerap terendam banjir.
Pada dua bulan pertama tahun 2018, jumlah Kalau dulu saat banjir warga masih sempat
kejadian bencana yang terjadi adalah sebanyak mengemasi dan menyelamatkan harta
507 kejadian, yaitu 213 kejadian pada bulan bendanya karena air banjir datang secara
Januari dan 294 kejadian pada bulan Februari. perlahan, kini air datang tiba-tiba dan menyapu
Jumlah tersebut jauh lebih besar dibandingkan desa dalam sekejap. Hal ini mengakibatkan
rata-rata bencana bulanan. Tingginya jumlah kerusakan yang timbul menjadi lebih besar
kejadian bencana pada dua bulan pertama (Rahmani, 17 Maret 2016).
di tahun 2018 ini mengindikasikan sedikitnya
dua hal. Yang pertama adalah jumlah kejadian Jumlah kejadian bencana yang meningkat
bencana memang meningkat, sedangkan juga mengindikasikan semakin baiknya sistem
indikasi lainnya adalah semakin baiknya sistem pencatatan bencana di Indonesia. Hal ini tidak
pendataan bencana di Indonesia. terlepas dari kelembagaan yang sudah semakin
baik dan tertata dengan rapi. Hampir seluruh
Peningkatan jumlah kejadian bencana kabupaten/kota saat ini sudah memiliki Badan
merupakan hal yang dapat dikatakan wajar. Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Dengan adanya peningkatan jumlah populasi yang salah satu tugasnya adalah melakukan
manusia, daya dukung yang dibutuhkan untuk pencatatan kejadian bencana. Hingga bulan
menunjang kehidupan manusia juga pasti September 2017, dari 508 kabupaten/kota di
akan meningkat. Kebutuhan akan daya dukung Indonesia, 472 diantaranya sudah memiliki
inilah yang kemudian membawa manusia pada BPBD, sedangkan pada tingkat provinsi, seluruh
tingkat risiko terpapar bencana yang lebih provinsi sudah memiliki BPBD.
tinggi. Misalnya saja kebutuhan akan tempat
tinggal. Semakin banyaknya populasi manusia Bencana pada Awal Tahun 2018
menyebabkan orang terpaksa untuk tinggal di Hingga akhir bulan Februari 2018, kejadian
wilayah yang sebelumnya tidak dihuni, seperti bencana yang terjadi adalah sebanyak 507
di lereng gunung atau di bantaran sungai. kejadian. Kejadian paling banyak terjadi adalah
puting beliung (181 kejadian), banjir (164
Selain menimbulkan jumlah kejadian yang kejadian), dan tanah longsor (137 kejadian).
cenderung lebih banyak, peningkatan populasi Korban meninggal dan hilang akibat bencana
manusia juga cenderung menyebabkan sebanyak 62 orang. Korban meninggal dan
dampak bencana yang lebih besar. Banjir hilang paling banyak disebabkan karena
di DAS Bengawan Solo adalah salah satu bencana longsor di Desa Pasir Panjang,
contohnya. Sejak dulu Sungai Bengawan Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes pada 22
Solo yang meluap dan menimbulkan banjir Februari 2018. Akibat bencana longsor di Brebes
telah menyebabkan kerusakan pada lahan tersebut, 11 orang hilang sementara 7 lainnya
pertanian. Pada tahun 1943, banjir Bengawan hilang. Pencarian korban dilakukan bersama
Solo menyebabkan kurang lebih 1.225 hektar
lahan pertanian terendam (Tjahaya, 19 Januari
1943). Luas lahan pertanian yang terendam
saat ini jauh lebih besar dibandingkan dengan
tahun 1943. Saat ini, luas lahan pertanian yang
terendam banjir Bengawan Solo, tepatnya
pada bulan Februari 2018, tidak kurang dari
2.000 hektar (data dari Pusdatinmas BNPB).
Contoh lain adalah banjir di wilayah Bandung,
yaitu di 3 kecamatan langganan: Dayeuhkolot,
Baleendah, dan Bojongsoang. Banjir di daerah
tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak dulu,
bahkan pada awal abad 19 Bupati Bandung
saat itu memindahkan ibukota Bandung dari
Krapyak (sekarang Dayeuhkolot) ke Bandung

18 | GEMA BNPB APRIL 2018


105.91 BT yaitu 81 km barat daya Lebak, Banten.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG), gempa dirasakan di 5 provinsi,
yaitu Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa
Barat, dan Jawa Tengah, dengan intensitas
bervariasi antara I hingga V MMI (Modified
Mercally Intensity). Berdasarkan laporan dari
BPBD setempat, gempa menyebabkan korban
dan atau kerusakan di 3 provinsi, yaitu Banten
(Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, dan
Tangerang), Jawa Barat (Kabupaten Bogor,
Sukabumi, Cianjur, dan Kota Bogor), dan DKI
Jakarta. Total kerusakan rumah akibat gempa
ini adalah sebanyak 8.243 unit, yaitu 1.034 rusak
berat, 2.466 rusak sedang, dan 4.743 rusak
oleh tim gabungan dan dilakukan selama 7 hari ringan.
masa tanggap darurat. Setelah 7 hari pencarian
korban hilang tidak dilanjutkan lagi dengan Selain kategori rusak berat, sedang, dan
beberapa alasan, yaitu keselamatan tim pencari ringan, kategori kerusakan rumah lainnya
dan kondisi korban hilang yang kemungkinan adalah rumah terendam. Rumah terendam ini
besar sudah tidak dapat ditolong lagi. Keluarga terjadi akibat bencana banjir. Kendati tidak
para korban setuju untuk mengikhlaskan sanak menyebabkan kerusakan yang relatif parah,
saudaranya yang hilang dan sepakat untuk tidak rumah yang terendam banjir juga cukup
melanjutkan pencarian lagi. mengganggu kehidupan masyarakat. Selama 2
bulan pertama pada tahun 2018, rumah yang
Bencana yang terjadi juga menyebabkan terendam adalah sebanyak 80.849 unit. Banjir
sejumlah korban terdampak dan terpaksa yang paling banyak merendam pemukiman
mengungsi. Korban yang terdampak dan warga adalah peristiwa banjir di Demak pada 13
mengungsi akibat bencana sejak awal tahun Februari 2018. Sebanyak 5 desa di Kecamatan
2018 hingga akhir bulan Februari adalah Sayung, Demak, terendam banjir. Kelima desa
sebanyak 392.546 orang. Korban terdampak tersebut adalah Desa Sayung, Kalisari, Dombo,
dan mengungsi paling banyak disebabkan oleh Pemapelan, dan Purwosari. Pada saat puncak
peristiwa banjir di Cirebon pada 9 Februari banjir di Demak tersebut, sebanyak 10.822
2018. Ketika itu banjir merendam beberapa rumah dilaporkan terendam banjir. (RTH)
kecamatan diantaranya Kecamatan Plered,
Mundu, Kedawung, Sumber, Plumbon, dan
Gunung Jati. Akibat banjir ini hampir 30 ribu
orang terdampak dan sekitar 1.500 orang
mengungsi.

Selain menimbulkan korban jiwa, bencana juga


menyebabkan kerusakan, baik pemukiman
maupun fasilitas umum. Sebanyak 12.096
rumah mengalami kerusakan selama kurun
waktu dua bulan pertama tahun 2018. Dari
jumlah tersebut, 1.564 diantaranya rusak berat,
3.141 rusak sedang, dan sisanya sebanyak 7.391
rusak ringan. Kerusakan rumah paling banyak
disebabkan oleh bencana gempabumi pada 23
Januari di Lebak, Banten. Gempa berkekuatan
6,4 SR tersebut terjadi pada pukul 13:34:50
WIB. Pusat gempa terletak pada 7.21 LS dan

GEMA BNPB APRIL 2018 | 19


FOKUS BERITA

Sumber: dailymotion.com

Pertunjukkan
Wayang Cenk Blonk
Hibur Penyintas di Pos Rendang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana


(BNPB) menghibur para penyintas dengan
pertunjukan wayang cenk blonk.

20 | GEMA BNPB APRIL 2018


K
egiatan ini bagian dari program
pemulihan pascaerupsi Gunung
Agung. Pertunjukan digelar di pos
penyintas yang berlokasi di UPT
Pertanian Rendang, Karangasem,
Bali pada Jumat, 23 Februari 2018.

Warga penyintas sangat senang dengan


pertunjukan yang digelar di pos penyintas.
"Saya baru kali ini melihat langsung,
sebelumnya hanya dari kaset," ujar Panengah,
warga Desa Besakih yang masih mengungsi di
pos penyintas.

"Senang Pak, wayang seperti ini menghibur,


pikiran jadi fresh dan pesan-pesannya "Pada kesempatan ini saya mengajak bapak,
memberikan inspirasi." ibu dan saudara-saudara sekalian untuk
terus berharap akan hari esok yang lebih
"Melalui Wayang Cenk Blonk ini, BNPB baik, berharap akan masa depan yang lebih
berupaya menghadirkan kegiatan seni dan gemilang dan mengubah rasa takut menjadi
budaya sebagai media intervensi dalam kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana."
proses pemulihan sosial sehingga masyarakat
terdampak dapat terhindar dari trauma BNPB mengelar pertunjukan ini dengan
mendalam, meminimalkan kesedihan dan tujuan (1) memberikan dukungan psikososial
kecemasan berkepanjangan yang timbul dengan kegiatan rekreasional, pemulihan
pascabencana," ujar Hutomo Kasubdit sosial budaya, dan kesenian, (3) menyediakan
pemulihan dan peningkatan sosial BNPB hiburan bagi masyarakat terdampak erupsi
jelang pertunjukan di UPT Pertanian Rendang, Gunung Agung, (3) mensosialisasikan materi
Jumat (23/2). tentang edukasi bencana dalam pagelaran seni
budaya. Di samping pagelaran wayang, BNPB
Sementara itu, Direktur Pemulihan dan juga mengajak para penyintas, baik dewasa
Peningkatan Sosial Ekonomi BNPB Taufik dan anak-anak, untuk mengikuti lomba dan
Kartiko memberikan semangat kepada para permainan tradisional, seperti lari kelereng,
penyintas yang masih dalam pengungsian tarik tambang, tangkap belut dan balap karung.
serta mengapresiasi atas kolaborasi antar PMI
dan MDMC yang membantu penyelenggaraan Wayang Cenk Blonk merupakan seni pementasan
kegiatan ini. yang populer dan sangat diminati masyarakat
Bali saat ini. Pertunjukan dikemas secara ringan
berisi petuah dan tutur serta lebih menonjolkan
humor dalam penyampaian. Selain menghibur,
wayang Cenk Blonk juga bersifat edukatif karena
sang dalang dapat diminta untuk menyampaikan
isu-isu tentang pengetahuan kebencanaan
kepada para penyintas maupun warga setempat.

Status Gunung Agung telah turun dari level IV ke


III sejak 10 Februari 2018 lalu. Meskipun status
turun, masyarakat yang tinggal di luar radius 4
km dari puncak Gunung Agung dapat kembali
ke tempat tinggalnya. Hingga kini sekitar 167 KK
(554 jiwa) masih bertahan di pos penyintas, UPT
Pertanian Rendang, Karangasem. (PHI)

GEMA BNPB APRIL 2018 | 21


FOKUS BERITA

Belajar dari
Kesiapsiagaan Bali,
Pihak Hotel Informasikan
Potensi Bahaya kepada Tamu

Informasi publik terkait bencana sangat penting sebagai


bentuk edukasi maupun peringatan dini. Belajar dari
kesiapsiagaan Bali, sejumlah pihak manajemen hotel telah
melakukan upaya dalam mengedukasi dan memberikan
peringatan dini kepada para tamu atau penghuni hotel.

22 | GEMA BNPB APRIL 2018


H
al tersebut disampaikan oleh Kepala
Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati
pada diskusi hari ke-2 Rapat Kerja
Nasional di Bali Nusa Dua Convention
Center pada Kamis, 21 Februari 2018.

Penyebarluasan informasi oleh pihak


manajemen hotel ini tak lepas dari peran
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Provinsi Bali. BPBD kemudian menjalin
kolaborasi tidak hanya dengan pihak hotel tetapi
juga BMKG dan Perkumpulan Hotel dan Restoran
Indonesia (PHRI). Dwikorita menjelaskan bahwa
tamu hotel akan memperoleh informasi potensi
bahaya ketika mereka menyalakan televisi di
kamar hotel yang telah tersertifikasi. Informasi diprakirakan, diprediksi dan peringatan dini
tadi berupa informasi cuaca, potensi hujan, sehingga bisa dicegah dan tidak ada korban jiwa.”
maupun informasi lain terkait peringatan dini.
Sementara itu, BPBD Provinsi Bali akan
Hal tersebut tidak terlepas dari peran BMKG yang memberikan sertifikasi kepada pihak hotel yang
berfokus pada fase sebelum terjadi bencana memiliki kesiapsiagaan yang baik terhadap
dengan memberikan informasi meteorologi, bencana, seperti upaya peringatan dini, kondisi
klimatologi dan geofisika mengenai potensi fisik bangunan serta pengetahuan tentang
bencana hidrometeorologi seperti cuaca bencana baik pihak manajemen hotel dan
ekstrem dan siklon serta bencana geologi. karyawan.

“Peran BMKG melalukan observasi, merekam “Sudah berjalan ke kabupaten, kota, saat ini
data-data cuaca, iklim untuk dianalisis, sudah beberapa hotel di Kabupaten Badung,
Kota Denpasar, Kabupaten Karangasem,
Kabupaten Tabanan sudah mengikuti sertifikasi
kesiapsiagaan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD
Provinsi Bali Dewa Made Indra. Menurut Indra,
sejumlah 46 hotel telah mendapatkan sertifikasi
siaga bencana.

Melalui kesiapsiagaan terhadap bencana,


tamu hotel dan wisatawan tidak takut pada
saat berkunjung ke Bali. Mereka akan merasa
aman dan nyaman sekaligus waspada selama
menikmati liburan ke Pulau Dewata.

Bali dengan sektor pariwasata sebagai


jantung penghidupan masyarakat memiliki
potensi bahaya seperti gempabumi, tsunami,
dan longsor. Upaya pencegahan, mitigasi
dan kesiapsiagaan sangat dibutuhkan oleh
berbagai pihak baik masyarakat dan dunia
usaha. “Bentuk kolaborasi dengan dunia usaha
merupakan upaya yang masih jarang dilakukan,
khususnya pada fase prabencana,” demikian
kata Dwikorita. (PHI)

GEMA BNPB APRIL 2018 | 23


FOKUS BERITA

LONGSOR BREBES
dan Pentingnya Upaya
Budaya Sadar Bencana
Musim penghujan yang terjadi di wilayah Indonesia
berpengaruh terhadap jenis bencana. Biasanya
saat penghujan, bencana banjir dan tanah longsor
meningkat intensitasnya.

24 | GEMA BNPB APRIL 2018


B
NPB dan BPBD sebagai organisasi berangsur-angsur berubah menjadi batupasir
penanggulangan bencana perlu kehijauan dengan beberapa sisipan napal
menekankan pada beberapa aspek. pasiran berwarna abu-abu sampai kekuningan
“Organisasi ini memberi manfaat (Tpt). Daerah hulu masih terjaga dengan
sebesar-besarnya untuk rakyat,” papar baik yaitu ditanami pepohonan besar. Hutan
Willem Rampangilei di hadapan 3.000 peserta ini ditanami dengan jenis pohon pinus dan
rakernas. Pandangan tersebut memberikan merupakan milik perhutani bukit Gunung Lio.
makna bahwa negara hadir di tengah rakyat
dalam penanggulangan bencana. Berdasarkan hasil kajian dari Pusat
Vulkanologi, faktor penyebab terjadinya
Musim penghujan tahun ini telah berdampak tanah longsor diperkirakan karena :
terhadap terjadinya longsor di Kabupaten
Brebes. Lokasi tepatnya adalah di Desa Pasir • Kemiringan lereng yang terjal.
Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, • Batunapal diperkirakan sebagai bidang
Provinsi Jawa Tengah. Tanah longsor terjadi gelincir.
pada hari Kamis, 22 Februari 2018 sekitar pukul • Sifat tanah pelapukan yang sarang dan
08.00 WIB. Sebelum longsor terjadi, wilayah ini mudah luruh jika terkena air.
telah diguyur hujan selama 2 minggu. Terdapat • Curah hujan tinggi sebagai pemicu
juga mata air yang tersumbat sebelum longsor gerakan tanah.
terjadi.
Berdasarkan peta prakiraan wilayah terjadinya
Topografi di wilayah ini secara umum berupa gerakan tanah bulan Februari 2018 Kabupaten
perbukitan dengan kemiringan lereng agak Brebes, lokasi longsor berada di zona potensi
curam hingga curam. Daerah bencana disusun terjadi gerakan tanah tinggi, artinya Pada zona
oleh batuan dari Formasi Tapak yang terdiri dari ini dapat terjadi tanah longsor jika curah hujan
batupasir kasar kehijauan yang ke arah atas di atas normal.

GEMA BNPB APRIL 2018 | 25


Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Geologi potensi gerakan tanah/longsor di kabupaten
Brebes Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Provinsi Kab/Kota Kecamatan Potensi Terjadinya Gerakan Tanah


Jawa Brebes Banjarharjo Menengah-Tinggi Berpotensi Banjir Bandang/
Tengah Aliran Bahan Rombakan
Bantarkawung Menengah-Tinggi
Bumiayu Menengah-Tinggi
Ketanggungan Menengah-Tinggi
Larangan Menengah-Tinggi
Paguyangan Menengah-Tinggi
Salem Menengah-Tinggi
Sirampog Menengah-Tinggi
Songgom Menengah-Tinggi
Tonjong Menengah-Tinggi
Banjarharjo Menengah-Tinggi Berpotensi Banjir Bandang/
Aliran Bahan Rombakan

Keterangan:
Menengah: Daerah yang memiliki potensi menengah untuk potensi gerakan tanah. Pada zona ini dapat
terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan
dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
Tinggi: Daerah yang memiliki potensi tinggi untuk potensi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi
gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif
kembali.

Ribuan Kubik Material Meluncur Akibat penyelamtan dan evakuasi korban, tercatat
Longsor sebanyak 11 orang meninggal dunia, 7 orang
Lebar mahkota longsoran diperkirakan hilang dan 4 orang masih dirawat di rumah
mencapai 100 meter. Estimasi dari luas sakit. Tebalnya material longsor dan cuaca yang
longsoran adalah 16,8 hektar. Panjang landasan cenderung hujan pada sore hari menyebabkan
longsor dari mahkota hingga bagian bawah proses evakuasi korban terkendala. Kondisi
mencapai 1 km. Volume material sekitar 840 bekas longsoran yang masih labil dikawatirkan
ribu meter kubik. Cukup luas dan banyak akan menimbulkan korban jika terjadi longsor
volume material akibat longsoran ini. Tebalnya susulan.
material longsor mencapai 20 meter pada
beberapa bagian. Longsor yang terjadi pada Pada awal-awal longsor terjadi masyarakat
pagi hari ini berdampak pada petani yang mengungsi ke tempat yang lebih aman.
sedang menggarap sawah mereka. Pagi itu, Tercatat sebanyak 245 jiwa mengungsi akibat
suasana lokasi kejadian tanah longsor tidak bencana tanah longsor di Desa Pasirpanjang,
dalam guyuran hujan. Longsor tiba-tiba datang Salem, Brebes, Jawa Tengah. Beberapa lokasi
dari bukit Pegunungnan Lio, dan menerjang apa pengungsian antara lain:
saja yang dilaluinya. a. lokasi rumah Bu Ulis (Ds. Pebuaran)
b. lokasi rumah Pak Sarya
Petani yang sedang menggarap sawah mereka c. MADIN AL-Amin (Ds. Pasirpanjang)
seketika itu juga tergulung oleh material longsor d. SMPN 2 Salem (Ds. Pasirpanjang)
beserta dengan beberapa pengendara yang e. Rumah Bpk Toni Pabuaran Rt 3/1
melintas di jalan. Hingga akhir masa pencarian f. Rumah Bpk Maryadi Rt 2/1

26 | GEMA BNPB APRIL 2018


Pencarian Penyelamatan dan Evakuasi pengerahan sumber daya baik dalam bentuk
Korban alat maupun personil.
Proses pencarian, penyelamatan dan evakuasi
korban longsor di Desa Pasir Panjang Kecamatan Operasi pencarian, penyelamatan dan evakuasi
Salem Kabupaten Brebes terus dilakukan oleh korban longsor di Desa Pasir Panjang Kecamatan
Tim SAR gabungan. Pada Minggu 25/2/2018 Salem Kabupaten Brebes, Jawa Tengah
sebanyak 400 personil tim SAR gabungan dari dihentikan oleh Tim SAR gabungan. Sesuai
TNI, Polri, BPBD, Basarnas, PMI, Tagana, relawan prosedur dalam pencarian korban bencana
dan masyarakat melakukan pencarian korban berlangsung selama 7 hari. Sebab lebih dari
longsor. Lima alat berat dikerahkan membantu 7 hari korban hilang diperkirakan kondisinya
pencarian korban. Komandan Kodim 0713/ sudah rusak dan dapat membahayakan petugas
Brebes selaku Komandan Tanggap Darurat SAR. Dengan demikian korban longsor Brebes
Bencana Longsor Brebes terus memimpin sampai dengan Rabu (28/2/2018). Namun,
percepatan evakuasi korban. upaya pascabencana terus dilakukan untuk
memberikan rasa aman terhadap masyarakat
Guna mempercepat pencarian, penyelamatan yang terdampak.
dan evakuasi korban serta kegiatan kedaruratan,
maka Pemerintah Daerah kabupaten Brebes Operasi pencarian, penyelamatan dan evakuasi
menetapkan status tangap darurat bencana korban di longsor Brebes ini dilakukan dengan
selama 2 minggu terhitung dari 22 Februari-17 membagi wilayah menjadi 4 sektor. Pembagian
Maret 2018. Penetapan status darurat bencana ini bertujuan untuk lebih mengefektifkan waktu
ini berfungsi untuk mempercepat proses pencarian yang sangat terbatas.

GEMA BNPB APRIL 2018 | 27


Empat Sektor Wilayah Operasi Pencarian, Tujuh Sub-Sistem Sistem Peringatan Dini
Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana Longsor
• Sektor 1 di lokasi utama di area pertanian 1 Penilaian risiko (Survey geologi,
• Sektor 2 di lokasi bantaran sungai Cileweng kelembagaan, sosial, budaya dan
• Sektor 3 di lokasi menyisir sungai ke arah ekonomi dll).
desa Bentar
• Sektor 4 di lokasi Desa Banjarharjo
2 Pembentukan Tim Siaga Bencana di
tingkat Desa/Dusun.

Budaya Sadar Bencana, Meminimalkan 3 Pembuatan peta kerentanan longsor


dan jalur evakuasi oleh Tim Siaga
Dampak Akibat Bencana
Bencana Desa/Dusun.
Longsor merupakan bencana yang mematikan.
Itulah fakta yang terungkap dari data kejadian 4 Penyusunan Prosedur Tetap (protap)
bencana selama beberapa tahun ke belakang. Evakuasi.
Banyaknya daerah rawan longsor yang 5 Instalasi alat deteksi dini (EWS) dan
menjadi sentra ekonomi dan rumah penduduk training operasi dan pemeriharaan alat
menyebabkan bencana ini sering menelan EWS bersama masyarakat.
korban jiwa. Skala bencana tanah longsor
terkadang kecil, namun bisa mematikan jika 6 Pelaksanaan gladi evakuasi oleh
masyarakat.
menimbun orang yang berada di bawahnya.
Pemerintah baik pusat maupun daerah telah 7 Membangun komitmen pemerintah
berupaya untuk meminimalisir dampak dari daerah dan masyarakat dalam
bencana ini. BNPB bekerja sama dengan BPBD, pengoperasian dan pemeliharaan
kementerian/Lembaga dan perguruan tinggi system.
telah memasang alat peringatan dini longsor di
beberapa wilayah.

28 | GEMA BNPB APRIL 2018


Upaya mitigasi dan kesiapsiagaan merupakan terancam tanah longsor.
langkah prabencana agar masyarakat • Segera hubungi pihak yang memiliki
semakin sadar dengan ancaman di sekitar wewenang untuk menangani tanah
mereka. Melalui pengumuman, pelatihan dan longsor.
pemasangan alat peringatan dini longsor
diharapakan mampu untuk mengedukasi 2. Pada saat kejadian tanah longsor yang
masyarakat akan bencana. Pengetahuan menimbulkan korban :
masyarakat yang meningkat, dapat sejalan • Segera hubungi pihak yang memiliki
dengan kesadaran mereka akan ancaman wewenang untuk melakukan evakuasi
bencana. Tidak hanya cukup sampai korban.
mengetahui, masyarakat juga wajib dilibatkan • Lakukan pemindahan korban bersama
dalam upaya pengurangan risiko bencana. pihak yang memiliki wewenang/
Upaya ini demi mewujudkan masyarakat yang keahlian.
tangguh bencana. • Lakukan pemindahan korban dengan
hati-hati.

Beberapa Langkah yang Dapat Dilakukan 3. Setelah kejadian tanah longsor :


Sebagai Antisipasi Longsor • Amankan daerah kejadian dari adanya
penduduk yang masih tinggal di
1. Sebelum kejadian tanah longsor : daerah. tersebut agar terhindar dari
Kenali tanda – tanda tebing akan longsor longsoran susulan.
seperti adanya : • Lakukan pemindahan penduduk ke
• Kondisi hujan terus menerus dengan tempat yang aman.
intensitas sedang s/d tinggi. • Adakan penelitian sebab-sebab
• Terdapat retakan. kejadian tanah longsor dan gunakan
• Terdengar suara bergerak. hasil penelitian tersebut untuk
• Kenampakan tanaman/pohon yang antisipasi kejadian tanah longsor
tidak tegak (menjadi miring). selanjutnya.
• Segera mengevakuasi atau • Lakukan pemulihan daerah yang
memindahkan penduduk yang terkena longsor.

GEMA BNPB APRIL 2018 | 29


Berbagai upaya pengurangan risiko bencana Rekomendasi Pengurangan Risiko Bencana
tanah longsor telah dilakukan, seperti Longsor
reboisasi, penghijauan, konservasi tanah dan
air, sosialisasi, pemasangan sistem peringatan • Implementasi penataan ruang dan
dini, pemetaan dan lainnya. Namun upaya ini pemanfaatan ruang merupakan kunci untuk
kalah cepat dibandingkan dengan faktor-faktor mengurangi risiko bencana longsor.
penyebabnya sehingga longsor terus terjadi. • Pengurangan risiko bencana harus menjadi
Implementasi penataan ruang merupakan pengarusutamaan dalam pembangunan
kunci untuk mengurangi risiko bencana longsor. nasional. Pencegahan bencana dapat
Kebijakan dalam ijin mendirikan bangunan perlu mengurangi kerugian akibat bencana.
memperhatikan potensi bencana yang mungkin Berdasarkan penelitian 1 US$ yang
terjadi. Sehingga masyarakat benar-benar tinggal diinvestasikan untuk kegiatan pengurangan
di daerah aman bencana. Wilayah yang memang risiko bencana mampu mengurangi
sebagai Kawasan hutan atau daerah yang rawan kerugian ekonomi bencana sebesar 7-40
longsor sebaiknya dibiarkan seperti semula dan US$.
tidak dialihfungsikan. Untuk masyarakat yang • Perlu ditingkatkan budaya sadar bencana,
sudah terlanjur tinggal di daerah rawan longsor baik yang bersifat struktural maupun non
harus diperkuat mitigasinya, baik struktural struktural.
maupun non struktural. (SPT) • Peringatan dini longsor, sosialisasi,

30 | GEMA BNPB APRIL 2018


penegakan hukum, dan lainnya harus yang perlu ditanam pada daerah-daerah
ditingkatkan. lembah adalah jenis tanaman lokal yang
• Permukiman perlu ditempatkan pada sudah nyata terbukti tumbuh dengan baik
daerah yang lebih aman dengan sistem di daerah tersebut. Beberapa jenis pohon
cluster di berbagai lokasi. Pemilihan lokasi yang dapat ditanam adalah: Jenis pohon :
mempertimbangan analisis risiko bencana Puspa (Schima walichii), Rasamala (Altingia
dan tata ruang detil excelsa), Huru (Litsia chinensis), Surian
• Konservasi berbasis biogeo-engineering. (Toona sureni merr), bambu manggong
Pada lembah-lembah perbukitan perlu (Gigantochloa manggong) dan Kayu baros
ditanami dengan pepohonan jenis kayu (Manglietia glauca BI).
yang memiliki perakaran dalam yang • Lahan dengan kelerengan >40%
berfungsi sebagai penahan longsor. dipertahankan sebagai kawasan lindung
Buffer zone antara kawasan perlindungan berupa ekosistem hutan alam dengan
(kelerengan tinggi) dengan kawasan kerapatan pohon yang tinggi. 1 hektar lahan
budidaya di bagian bawahnya dibuat ditanami 400 pohon.
dengan tanaman pohon yang kuat, ditanam • Perlu dibangun sistem peringatan dini
rapat dan membentuk sabuk hijau yang longsor berbasis kondisi geologi dengan
tebal /berlapis. Jenis vegetasi aspek dinamis curah hujan.

GEMA BNPB APRIL 2018 | 31


FOKUS BERITA

30 Warga Terpapar
Gas Berbahaya
Gunung Ijen
Gunung Ijen mengeluarkan gas
berbahaya saat letusan freatik terjadi
pada Rabu malam (22/3/2018), pukul
19.15 waktu setempat.

32 | GEMA BNPB APRIL 2018


Sumber: wikipedia

S
ebanyak 30 warga terpapar gas
belereng pascaletusan sekitar 1
jam kemudian. Mereka tinggal di
Dusun Margahayu, Desa Kalianyar,
Kecamatan Ijen, Bondowoso yang
berjarak 1,5 km dari kawah.

Warga merasakan sesak nafas dan beberapa


warga lain muntah. Pemerintah daerah setempat
telah melakukan upaya darurat terhadap
mereka yang terdampak gas berbahaya. Kepala
Pusat Data, Informasi dan Humas Badan
Nasiona Penanggulangan Bencana (BNPB)
Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan bahwa
sebanyak 178 jiwa warga sudah dievakuasi
dari 4 dusun terpapar yaitu Dusun Margahayu,
Dusun Krepekan, Dusun Watucapil, dan Dusun
Kebun Jeruk. Mereka diungsikan ke tempat
aman, seperti masjid Sempol, rumah warga dan
puskesmas.

“Tidak semua warga dari dusun bersedia


dievakuasi. Saat ini bau menyengat mulai
berkurang.” Sumber: BPBD Jatim

GEMA BNPB APRIL 2018 | 33


“Sebanyak 30 orang warga dirawat akibat harmonik satu kali, gempa vulkanik dangkal
terpapar gas belerang pekat dan dirawat di 19 kali, gempa vulkanik dalam 2 kali dan
puskesmas dan rumah sakit yaitu 24 orang gempa tektonik jauh 3 kali.
di Puskesmas Sempol, 4 orang di Puskesmas
Tlogosari dan 2 orang di rujuk ke RS Koesnadi Meskipun aktivitas vulkanik Gunung Ijen
Bondowoso. Kondisi pasien makin membaik,” yang berada di Kabupaten Bondowoso dan
ucap Sutopo melalui keterangan pers pada 22 Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur
Maret 2018 lalu. stabil, tidak ada kenaikan aktivitas vulkanik.
Namun dapat mengeluarkan gas yang
“BPBD Bondowoso bersama TNI, Polri, SKPD, berbahaya berupa gas belerang yang pekat.
SAR, Tagana, dan relawan mengevakuasi Gas tersebut dapat menyebabkan sesak
warga. Sebanyak 25.000 masker dibagikan napas dan dampak lainnya.
ke warga, sedangkan 20 mobil ambulan
dari sejumlah Puskesmas disiagakan di Pascainsiden, pemerintah daerah setempat
sekitar Desa Sempol. Dapur umur dan pos menutup sementara pendakian ke arah
kesehatan telah didirikan. Posko BNPB terus puncak dan kawah Ijen dari mulai Paltuding.
berkoordinasi dengan BPBD dan PVMBG Penutupan ini berdasarkan rekomendasi
dalam penanganan dampak gas beracun dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Gunung Ijen.” Geologi (PVMBG) yang telah berkoordinasi
dengan BKSDA Wilayah III Jember, penambang
Hingga kini status Gunung Ijen masih Normal belerang, Kepala Puskesmas Ijen, Polsek Ijen
(level I). Tidak ada kenaikan aktivitas vulkanik dan Dandim Bondowoso.
yang mengkhawatirkan. Laporan dari Pos
Pengamatan Gunungapi Ijen PVMBG terjadi Potensi bahaya erupsi Gunung Ijen yang
gempa hembusan satu kali, tremor non pernah erupsi pada 1999 ini berupa ancaman

Sumber: BPBD Jatim

34 | GEMA BNPB APRIL 2018


Sumber: BPBD Jatim Sumber: BPBD Jatim

aliran gas racun, aliran awan panas, lumpur Gunung Ijen merupakan gunungapi aktif yang
panas, aliran lava, hujan abu lebat dan memilki danau kawah. Berada di Jawa Timur.
lahar letusan dalam radius 1,5 km dari pusat Erupsi Ijen yang tercatat dalam sejarah berupa
erupsi. Material vulkanik serta longsoran letusan-letusan freatik yang bersumber dari
puing vulkanik dan lontaran batu pijar dapat kawah utama. Erupsi freatik terakhir terjadi
mencapai radius 6 km dari pusat erupsi. pada tahun 1999. Aktivitas Gunung Ijen yang
Sementara itu, landaan aliran lahar hujan, terletak antara Kabupaten Banyuwangi dan
kemungkinan perluasan awan panas atau Bondowoso ini umumnya dicirikan oleh
lahar letusan, hujan abu lebat, kemungkinan hembusan asap kawah berwarna putih tipis,
dapat terkena lontaran batu pijar dalam tekanan lemah dengan ketinggian berkisar
radius 8 km dari pusat erupsi. antara 50 - 200 meter dari puncak. (PHI)

REKOMENDASI TERHADAP POTENSI ANCAMAN ERUPSI GUNUNG IJEN

• Masyarakat setempat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati bibir kawah maupun.
• Mendekati dasar kawah yang ada di puncak Gunung Kawah Ijen serta tidak boleh
menginap dalam kawasan Gunung Kawah Ijen.
• Masyarakat setempat atau wisatawan tidak perlu panik dengan pemunculan fenomena
munculnya gas beracun, serta tidak mempercayai isu-isu terkait keadaan di Gunung Ijen
yang tidak jelas sumbernya.
• Masyarakat setempat atau wisatawan agar tetap mengikuti arahan dari pengelola wisata
• Gunung Ijen (BKSDA).
• Pengelola wisata Gunung Ijen (BKSDA) hendaknya membuat papan peringatan “Awas
Bahaya Gas Beracun” mulai dari Paltuding sampai kawah Gunung Ijen.
• Jika tercium bau gas belerang yang menyengat, maka masyarakat agar menggunakan
masker penutup alat pernapasan. Untuk jangka pendek/darurat dapat menggunakan kain
basah sebagai penutup alat pernapasan (hidung/mulut).
• Pengelola wisata Gunung Ijen (BKSDA) diharapkan agar senantiasa berkoordinasi dengan
Pos Pengamatan Gunung Ijen di Licin, dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
di Bandung secara langsung atau melalui telepon (022) 7272606.

GEMA BNPB APRIL 2018 | 35


FOKUS BERITA

LEWS INDONESIA
Jadi Rujukan dan Berstandar Internasional

Organisasi Standar Internasional atau International


Organization for Standardization (ISO) secara resmi
menetapkan sistem peringatan dini longsor (LEWS) dari
Indonesia untuk dipublikasikan sebagai ISO 22327.

W
illem mengatakan bahwa BNPB Sekretariat ISO TC 292 terkait dengan Security
dan BPBD sebagai organisasi and Resilience menyampaikan hal tersebut
penanggulangan bencana perlu pada Jumat (16/3) di Kantor Standarisasi
menekankan pada beberapa Australia, Syndey. Melalui proses ini, LEWS yang
aspek. “Organisasi ini memberi dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada
manfaat sebesar-besarnya untuk rakyat,” papar dan dukungan Badan Nasional Penanggulangan
Willem di hadapan 3.000 peserta rakernas. Bencana ditingkatkan menjadi ISO 22327
Pandangan tersebut memberikan makna sebagai Guidelines for Implementation of a
bahwa negara hadir di tengah rakyat dalam Community-based Landslide Early Warning
penanggulangan bencana. System.

36 | GEMA BNPB APRIL 2018


Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada tahun 2014 Indonesia juga mengajukan
(BNPB) Willem Rampangilei menyampaikan usulan untuk penyusunan Standar Internasional
bahwa sistem peringatan dini longsor ini sebagai melalui ISO. Usulan tersebut disetujui dan masuk
bentuk kontribusi Indonesia dalam berbagi dalam komite ISO/TC 292: Security and Resilience
kepada dunia untuk menyelamatkan masyarakat pada Working Group 3: Emergency Management,
dari ancaman bahaya longsor. “Mari menciptakan sebelum akhirnya mendapatkan ISO 22327.
bumi yang aman dari bencana untuk generasi
mendatang,” kata Willem pada Jumat (16/3) di Proses Panjang untuk mendapatkan ISO sejak
Plenary Meeting ISO Sydney, Australia. 2014 ini tidak terlepas dari inisiatif dan upaya
bersama BNPB, Badan Standardisasi Nasional
“Sistem peringatan dini yang baik tidak hanya (BSN) dan UGM. Namun demikian, LEWS ini
pada peralatan yang berdiri sendiri tetapi pada pada akhirnya dapat berkontribusi signifikan
akhirnya sistem tersebut dapat saling terkait dalam konteks bahaya longsor di Indonesia.
sebagai suatu sistem peringatan dini yang Lebih dari 40 juta masyarakat di 274 kabupaten/
efektif.” kota terpapar bahaya longsor. Longsor sendiri
merupakan bencana paling mematikan di
“Komunitas sangat penting sebagai bagian inti Indonesia.
dari sistem tersebut karena merekalah yang
akan mendapatkan ancaman. Komunitas harus Proses ISO
menjadi bagian dari sistem dan harus paham Proses pengajuan ISO tersebut sudah dimulai
bagaimana sistem ini bekerja.” sejak tahun 2014 di Cape Town, Afrika Selatan
dimana delegasi Indonesia dari BNPB dan BSN
Melalui penetapan ISO, sistem peringatan mengusulkan ISO tersebut. Selanjutnya, BNPB,
dini longsor dapat menjadi penguatan wujud BSN dan UGM mempersiapkan sebuah proposal
Indonesa sebagai laboratorium bencana dunia. yaitu New Work Item Proposal (NWIP) untuk
Di samping itu, industri kebencanaan dapat pembahasan draf pengusulan ISO di Bali pada
tumbuh dan berkontribusi untuk melindungi 2015.
masyarakat dari ancaman bencana sehingga
berdampak positif dalam pembangunan Dengan disetujuinya NWIP oleh Working Group
ekonomi yang berkelanjutan. 3, status NWIP berubah menjadi Working Draft
(WD). Pada pertemuan ISO di Edinburg, Inggris,
Sistem Peringatan Dini Longsor atau Landslide tahun 2016 dilakukan pembahasan WD menjadi
Early Warning System (LEWS) terdiri dari 7 Committee Draft (CD).
sub sistem yang dikembangkan dari konsep
peringatan dini berbasis masyarakat milik Pada pertemuan ISO tahun 2017 di Jeju,
badan PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana Korea Selatan, delegasi Indonesia berhasil
(UNISDR). Sub sistem tersebut adalah (1) meningkatkan status CD menjadi Draft
penilaian risiko, (2) sosialisasi, (3) pembentukan International Standard (DIS). Pada pertemuan
tim siaga bencana, (4) pembuatan panduan ISO di Sydney, Australia tahun 2018 ini, DIS
operasional evakuasi, (5) penyusunan tersebut langsung disetujui untuk dipublikasi.
prosedur tetap, (6) pemantauan, peringatan
dini, dan gladi evakuasi, serta (7) membangun Proses untuk mendapatkan standarisasi
komitmen otoritas lokal dan masyarakat dalam internasional ini membutuhkan waktu yang
pengoperasian dan pemeliharaan keseluruhan relative cepat, yaitu 2 tahun. Rata-rata untuk
sistem peringatan dini tanah longsor. pengesahan ISO diperlukan 3 tahun. Hal ini bisa
dilakukan karena kerja sama tim yang baik dan
Pada awal mula LEWS ini telah diuji coba di persiapan dokumen usulan yang berdasarkan
lebih dari 150 lokasi di Indonesia. Kemudian pengalaman lapangan, dari pemasangan lebih
sistem ini dikembangkan untuk mendapakan dari Sistem Peringatan Dini Longsor di berbagai
Standar Nasional Indonesia (SNI) dan akhirnya wilayah Indonesia bahkan juga dipasang di
ditetapkan pada tahun 2017. Bersamaan dengan Myanmar, Srilanka, Vietnam dan Timor Leste.
proses penyusunan SNI tanah longsor tersebut, (PHI)

GEMA BNPB APRIL 2018 | 37


LIPUTAN KHUSUS

BNPB Anugerahi
Penghargaan
BPBD Terbaik dan Mitra
Penanggulangan Bencana

NUSA DUA – Di penghujung acara Rapat Kerja Nasional


(Rakernas) Penanggulangan Bencana 2018, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) menganugerahi piagam
penghargaan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) terbaik dengan beberapa kategori.

38 | GEMA BNPB APRIL 2018


K
epala BNPB Willem Rampangilei BPBD Wilayah 1 Tingkat Provinsi
menyampaikan bahwa apresiasi
tersebut sebagai wujud sinergitas yang 1. Sulawesi Utara
konkret di lapangan. Sinergitas benar- 2. Maluku
benar menjadi kunci dalam setiap 3. Papua Barat
penanggulangan bencana.
BPBD Wilayah 1 Tingkat Kabupaten/Kota
“Saya mengucapkan terima kasih atas upaya 1. Kota Ambon
koordinasi, kolaborasi dan kerjasama yang 2. Kota Gorontalo
telah dilakukan BNPB, BPBD dan berbagai pihak 3. Kabupaten Sula
untuk kepentingan yang lebih besar. Dan, saya
berharap sinergitas ini dapat terus ditingkatkan
BPBD Wilayah 2 Tingkat Provinsi
sehingga kita semua dapat memberikan
kualitas pelayanan yang lebih baik terhadap 1. Jawa Tengah
masyarakat,” ujar Willem pada penutupan 2. Bali
Rakernas, Kamis , 22 Februari 2018 di Bali Nusa 3. Jawa Timur
Dua Convention Centre, Bali.
BPBD Wilayah 2 Tingkat Kabupaten/Kota
Kategori tersebut meliputi BPBD Wilayah 1 dan 2 1. Kabupaten Purworejo
di tingkat provinsi, kabupaten dan kota. Berikut 2. Kabupaten Magelang
ini BPBD terbaik penerima penghargaan. 3. Kota Solo

GEMA BNPB APRIL 2018 | 39


BPBD Wilayah 3 Tingkat Provinsi Penerima Piagam Penghargaan Mitra
1. Sumatera Selatan BNPB dalam Penanggulangan Bencana
2. Aceh 1. Pramuka
3. Riau 2. Palang Merah Indonesia Provinsi Bali
3. Organisasi Amatir Radio Indonesia
BPBD Wilayah 3 Tingkat Kabupaten/Kota (Orari)
4. Muhammadiya Disaster Management
1. Kota Medan
Center (MDMC)
2. Kapubaten Lima Puluh Kota
5. Taruna Siaga Bencana (Tagana)
3. Kabupaten Serang
6. Artha Graha
7. IDEP Foundation
Di samping BPBD terbaik dengan kategori tadi,
8. Pasematonan Jagabaya (Pasebaya)
BNPB juga menganugerahi piagam penghargaan
9. Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda
kepada mitra BNPB dalam penanggulangan
Indonesia)
bencana. Mereka adalah organisasi masyarakat,
10. Badan Penanggulangan Bencana
dunia usaha dan media massa yang memberikan
(Baguna)
kontribusi besar dalam penanganan bencana.

40 | GEMA BNPB APRIL 2018


GEMA BNPB APRIL 2018 | 41
Sementara itu, sejumlah media massa 11. Republika.co.id
mendapatkan penghargaan atas kontribusinya 12. Okezone.com
yang sering melakukan pemberitaan berita 13. Tribunnews.com
kebencanaan kepada publik. Penilaian 14. Antaranews.com
tersebut berdasarkan media monitoring BNPB 15. Detik.com
sepanjang tahun 2017. 16. Elshinta
17. RRI Pro 3
Media Massa Penerima Penghargaan 18. Smart FM
1. Metro TV 19. MNC Trijaya FM
2. TV One 20. Sonora FM
3. TVRI
4. Kompas TV Meskipun penutupan berakhir pada
5. I News TV malam itu, masih ada satu agenda dalam
6. Kompas rangkaian rakernas 2018 ini. Esok hari 23
7. Pikiran Rakyat April 2018 peserta akan meninjau program
8. Media Indonesia psikososial/trauma healing dan gelar
9. Republika budaya terkait dengan penanganan erupsi
10. Koran Jakarta Gunung Agung. (PHI)

42 | GEMA BNPB APRIL 2018


LIPUTAN KHUSUS

INDONESIA
Kirim Bantuan Kemanusiaan
Pengungsi Rohingnya

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi)


melepas bantuan kemanusiaan yang akan diberikan
kepada warga Rohingnya yang saat ini masih
mengungsi di negara tetangga, Bangladesh.

GEMA BNPB APRIL 2018 | 43


B
antuan ini merupakan bentuk Pengiriman bantuan kemanusiaan juga
kepedulian tinggi Pemerintah menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia
Indonesia terhadap krisis konsisten terhadap permasalahan kemanusiaan
kemanusiaan yang terjadi di kawasan dan perdamaian, khususnya yang dialami para
Asia Tenggara. Presiden Jokowi yang pengungsi Rohingnya.
didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla melihat
langsung bantuan yang telah siap di landas Bantuan kemanusiaan yang diberikan terdiri
pacu Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, dari 12 jenis seperti makanan tambahan gizi bayi
Jakarta, pada Rabu, 24 Januari 2018 lalu. dan ibu hamil, peralatan sekolah, lampu darurat
dan family kits. Jenis bantuan yang dikirimkan
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ini berdasarkan kajian lapangan kebutuhan
bantuan yang diberikan sangat dibutuhkan pengungsi. Bantuan seberat 10,43 ton akan
oleh para pengungsi. Menurut Presiden, para didistribusikan kepada para pengungsi sesuai
pengungsi yang jumlahnya ratusan ribu sangat dengan rekomendasi dari otoritas setempat.
membutuhkan uluran tangan dari Indonesia
tetapi juga negara-negara lain. "Organisasi maupun institusi mitra dari
pemerintah setempat yang akan mendistribusikan
"Bantuan ini sangat dibutuhkan sekali, terutama bantuan," kata Junjungan Tambunan, Direktur
obat-obatan dan permakanan." Presiden juga Tanggap Darurat BNPB saat itu.
menyampaikan bahwa dirinya akan menengok
para pengungsi, apabila waktu memungkinkan Pengiriman bantuan kemanusiaan ini
saat kunjungan kerja di Bangladesh nanti. merupakan kali kedua bagi para pengungsi

44 | GEMA BNPB APRIL 2018


GEMA BNPB APRIL 2018 | 45
Rohingnya yang masih tinggal di Bangladesh. Kedutaan Besar Indonesia di Dhaka sangat
Badan Nasional Penanggulangan Bencana membantu dalam memfasilitasi pengiriman
(BNPB) memimpin tim kemanusiaan yang bantuan hingga dikirimkan ke Cox's Bazar.
diangkut dengan pesawat Hercules TNI
Angkatan Udara. Bantuan tiba di Bandar Udara Bantuan kemanusiaan yang diberikan terdiri
Internasional Hazrat Shah Amanat, Chittagong, dari 12 jenis seperti makanan tambahan
Bangladesh pada Kamis siang, 25 Januari gizi bayi dan ibu hamil, peralatan sekolah,
2018, pukul 12.00 waktu setempat. Pengiriman lampu darurat dan family kits. Bantuan akan
bantuan melalui pesawat Hercules yang didistribusikan oleh organisasi mitra dari
bertolak dari Bandara Udara Iskandar Muda, pemerintah setempat. Sementara itu Presiden
Aceh, ini mendapatkan dukungan dari TNI AU Republik Indonesia Joko Jokowi dijadwalkan
yang dipimpin oleh Marsekal Muda Anang. untuk memberikan bantuan kepada pengungsi
Selanjutnya bantuan akan disalurkan melalui warga Rakhine di Cox's Bazar, wilayah yang
jalur darat menuju Cox's Bazar yang berjarak berbatasan dengan Myanmar.
157 km dari Chittagong.
Pengiriman bantuan kemanusiaan ini
Perwakilan Kedutaan Besar Indonesia Md. merupakan kali kedua bagi para pengungsi
Sirajul Islam menerima kedatangan tim Rakhine yang masih tinggal di Bangladesh.
kemanusiaan yang dikawal oleh Badan Bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Presiden Jokowi menunjukkan bahwa

46 | GEMA BNPB APRIL 2018


Pemerintah Indonesia konsisten terhadap ISCG (Inter Sector Coordination Group) per
permasalahan kemanusiaan dan perdamaian, 28/12/2017 pengungsi dari Rakhine di camp
khususnya yang dialami para pengungsi dari Jamtoli sekitar 48.845 jiwa. Sementara itu,
Rakhine, Myanmar. total pengungsi di Bangladesh berjumlah
868.051 jiwa.
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Bagi
Pengungsi Rakhine Pada kunjungan yang disambut oleh Kepala
Presiden Jokowi menyempatkan diri untuk Baznas Bambang Sudibyo, Direktur Tanggap
melihat secara langsung para pengungsi Darurat BNPB Junjungan Tambunan, dan
dari wilayah Rakhine, Myanmar pada Minggu Koordinator IHA dr. Corona Rintawan,
(28/1) di Jamtoli, Cox’s Bazar, Bangladesh. Presiden Jokowi berkesempatan untuk
Presiden Jokowi mengunjungi pos pengungsi berdialog dengan pekerja kemanusiaan dan
atau kamp Jamtoli di wilayah Ukhia, Cox’s menyapa pengungsi di kompleks pelayanan
Bazar. Pos pengungsi Jamtoli merupakan kesehatan yang dioperasikan oleh Indonesian
salah satu pos pengungsi yang ada di Sub- Humanitarian Alliance (IHA).
distrik Ukhia, Cox’s Bazar. Ketika berada
di pos ini, tampak pembagian zona untuk "Alhamdulilah, hari ini saya dapat berkunjung
mempermudah pelayanan bagi para di kamp pengungsi Jamtoli di Cox'z Bazar,"
pengungsi. Terpasang papan besar dengan kata Presiden Jokowi di Kompleks Pelayanan
tulisan ‘BLOCK A’ dan seterusnya. Data Medis IHA.

GEMA BNPB APRIL 2018 | 47


Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi sanitation for health (WASH), relief, serta hunian
kepada Pemerintah Bangladesh yang telah dan fasilitas umum. Perwakilan IHA Corona
menerima para pengungsi. menyampaikan bahwa penerima manfaat
untuk pelayanan kesehatan hingga 10 Januari
"Saya berterima kasih kepada masyarakat 2018 sejumlah 15.950 jiwa, sedangkan program
dan organisasi kemanusiaan Indonesia yang nutrisi bagi anak-anak berjumlah 1.863 jiwa.
telah bekerja dan terlibat dalam penanganan
pengungsi." Terkait dengan program kesehatan, IHA
memberikan pelayanan medis seperti
Dalam waktu dekat Indonesia akan memberikan pengobatan dokter yang dibantu perawat,
bantuan berupa rumah sakit lapangan, shelter, penyediaan obat-obatan, pendirian klinik
pusat edukasi dan trauma healing, panel solar, darurat, dan mobile clinic. Menurut dr. Corona,
dan penjernih air, tambah Presiden Jokowi. jenis penyakit yang dominan ditangani IHA
seperti infeksi pernafasan, kulit, demam, dan
Presiden Jokowi bertemu 30 perwakilan diare. Berdasarkan pantauan lapangan, kondisi
pengungsi yang sedang mendapatkan kamp berdebu dan sanitasi sangat buruk.
pelayanan kesehatan di beberapa ruang.
Pada kesempatan selanjutnya, Presiden juga Sementara itu, IHA yang telah berada di
memberikan secara simbolis paket bantuan Bangladesh sejak 18 September 2017 memiliki
kepada mereka. Paket yang diberikan antara beberapa ruang pelayanan medis dalam satu
lain sarung, selimut, dan perlengkapan sekolah. kompleks kecil yang bersebelahan dengan
Bantuan kemanusiaan lain diberikan oleh pos MSF. Tampak di lapangan, beberapa
Pemerintah Indonesia berdasarkan kebutuhan ruang tersebut antara lain ruang pendaftaran,
mendesak para pengungsi di kamp. ruang dokter, gudang obat, ruang isolasi,
ruang psikososial, ruang penjernih air dan
Program utama IHA untuk para pengungsi toilet. Menurut dr. Afa yang ditugaskan dari RS
mencakup 4 sektor, yaitu kesehatan, water and Nirboyo, Kediri, Jawa Timur, rata-rata setiap

48 | GEMA BNPB APRIL 2018


hari sekitar 200 pasien berobat di pos IHA. IHA Selama kunjungan Cox's Bazar, Presiden
terdiri dari 12 organisasi masyarakat, antara Jokowi didampingi oleh Menteri Luar
lain Rumah Zakat, Forum Zakat, Pusat Zakat Negeri, Sekretaris Kabinet serta Duta Besar
Umat, Baznas, Lazis Wahdah, PKPU, Dompet Indonesia untuk Bangladesh. Sementara itu
Dhuafa, LMI, LPBI NU, Muhammadiyah Aid, dan Pemerintah Bangladesh diwakili oleh Menteri
Al Irsyad. Namun dalam pelayanan kesehatan Luar Negerinya selama di Cox's Bazar. Hari
di pos pengungsi Jamtoli hanya 8 organisasi ini juga Presiden dan Ibu Negara langsung
yang berkolaborasi. Operasional pelayanan bertolak menuju kembali ke ibu kota negara
kesehatan dilakukan oleh para sukarelawan Bangladesh, Dhaka.
dokter dan perawat yang diusung dari setiap
organisasi tersebut. Berdasarkan laporan IHA Kunjungan Presiden Jokowi ini merupakan
15 Januari 2018, anggaran yang telah salurkan solidaritas dan kepedulian besar pemerintah
untuk pelayanan pengungsi mencapai Rp 15 Indonesia terhadap krisis kemanusiaan yang
miliar. menimpa warga Rakhine di Myanmar.

Berdasarkan laporan IHA, seluruh program Berdasarkan data Inter Sector Coordination
IHA berjalan setelah mendapatkan perizinan Group (ISCG) per 20 Januari 2018, jumlah
dari pihak-pihak terkait (pemerintah dan pengungsi Rohingya berjumlah 688.000 jiwa
militer) melalui kerjasama mitra lokal yang yang terhitung sejak gelombang pengungsian
ada di Bangladesh. Di samping itu, program pada Agustus tahun lalu. Sebagian besar
kesehatan IHA mendapatkan apresiasi dari pengungsian terkonsentrasi di Distrik Cox’s
militer Bangladesh yang ada di camp, hal ini Bazar, seperti di Kutupalong, Mainnerghona,
dikarenakan pelayanan IHA dianggap sangat Hakimpara, Balukhali dan Jamtoli.
lengkap dan rapi terutama dalam pendataan
pasien, serta durasi pelayanan yang lebih lama, Pada dokumen Humanitarian Responsse
jika dibandingkan dari pelayanan medis yang Plan terkini menyebutkan bahwa 3 tujuan
diselenggarakan oleh pihak/lembaga lain. strategi untuk penanganan krisis kemanusiaan

GEMA BNPB APRIL 2018 | 49


pengungsi Rohingya yang berada di wilayah menyebabkan sekitar 509.000 warga Rohingya
Bangladesh. Ketiga hal tersebut mencakup melintasi batas negara menuju Cox’s Bazar,
penyediaan kebutuhan dasar di resettlement, Bangladesh. Krisis kemanusiaan ini masih
kamp dan masyarakat setempat, peningkatan menyebabkan terjadinya pengungsian di
kondisi fisik dan manajemen, termasuk wilayah Bangladesh hingga kini.
infrastruktur dan perencanaan wilayah.
Terakhir, penyediaan perlindungan dan Jenis bantuan tersebut berdasarkan hasil kajian
keamanan bagi para pengungsi. lapangan yang dihimpun oleh Kementerian
Kesehatan dan Kementerian Sosial. Bantuan
Kekerasan di wilayah Rakhine, Myamnar yang kemanusiaan seberat 10,430 ton ini terdiri dari
bermula pada 25 Agustus tahun lalu telah 12 jenis, sebagai berikut:

No Jenis Barang Berat Keterangan


1 Perlengkapan sekolah 400 kg BNPB
2 Perlengkapan rekreasi 600 kg BNPB
3 Suplemen tambahan bayi 2.000 kg Kemenkes
4 Supemen tambahan ibu hamil 1.000 kg Kemenkes
5 Masker 10 kg Kemenkes
6 Selimut 893 kg Kemensos
7 Family kit 574 kg Kemensos
8 Kidsware 586 kg Kemensos
9 Pakaian 3.417 kg Kemensos
10 Lampu darurat 140 kg Kemensos
11 Metal rod 144 kg Kemensos
12 Sarung 666 kg Kemensos
TOTAL 10.430 kg

50 | GEMA BNPB APRIL 2018


Berdasarkan Inter-Sector Coordination Group organisasi kemanusiaan dari dalam dan luar
(ISCG) per 28 Januari 2018 menyebutkan bahwa negeri.
sejumlah 688.000 pendatang baru dilaporkan
hingga 21 Januari 2018. Jumlah tersebut Berbagai organisasi tersebut berkomitmen untuk
dihimpun dari International Organization of penanganan krisis kemanusiaan pengungsi
Migration (IOM) dari pendataan kebutuhan dan Rohingya pada kegiatan yang terwadahi dalam
monitoring populasi atau Needs and Population dokumen Humanitarian Responsse Plan periode
Monitoring (NPM). Jumlah ini masih dalam September 2017 – Februari 2018. Komitmen
proses evaluasi dan triangulasi untuk jumlah tersebut terfokus pada 3 tujuan strategi, yaitu
terverifikasi akhir. penyediaan kebutuhan dasar di resettlement,
kamp (pos pengungsi) dan masyarakat setempat,
Sejumlah pendatang baru atau pengungsi peningkatan kondisi fisik dan manajemen,
(refugee) ini dipicu oleh krisis kemanusiaan termasuk infrastruktur dan perencanaan
yang terjadi di negara bagian Rakhine, wilayah. Terakhir, penyediaan perlindungan dan
Myanmar. Masyarakat etnis Rohingya di keamanan bagi para pengungsi. Resettlement
Rakhine mendapatkan tindakan kekerasan merupakan terminologi untuk penempatan
dan persekusi oleh otoritas setempat hingga hunian bagi para pengungsi di sebuah negara
menyebabkan pengungsian besar-besaran yang penerima, yang berada di luar negaranya.
terjadi sejak 25 Agustus 2017 lalu. Sebagian
besar dari mereka mengungsi dengan melintasi Sejak pengungsi terjadi pada Agustus 2017
batas negara menuju Bangladesh, wilayah lalu, organisasi internasional di bawah
terdekat dengan perbatasan. Perserikatan Bangsa Bangsa, United Nations
High Commissioner for Refugees (UNHCR) terus
Pengungsian di Bangladesh tersebar di beberapa memberikan perlindungan bagi para pengungsi
wilayah, seperti Bagghona, Hakimpara, yang berada di wilayah Bangladesh. Pengungsian
Mainneghona, Balukhali, Kutu Palong, dan Rohingya terus mendapatkan perhatian dari
Jamtoli. Pengungsian tersebut dihuni oleh komunitas internasional, termasuk Pemerintah
jumlah pengungsi yang berbeda. Mayoritas Indonesia. Berbagai organisasi internasional
pengungsi berada di Kutu Palong (178.000 jiwa), terlibat dalam pelayanan kemanusiaan seperti
Sub-distrik Ukhia, Distrik Cox’s Bazar. Saat ini WVI, MSF, Islamic Relief, Save the Children, Oxfam,
mereka mendapatkan pelayanan dasar dan IOM, ICRC dan badan PBB, seperti UNFPA, WFP,
perlindungan dari organisasi internasional dan UNHCR, Unicef, dan FAO. (PHI)

GEMA BNPB APRIL 2018 | 51


LIPUTAN KHUSUS

Perencanaan Awal Latihan

ARDEX-18
Pada November 2018 nanti, Indonesia akan menjadi tuan rumah
penyelenggaraan ARDEX-18 atau ASEAN Regional Disaster Emergency
Responsse and Simulation Exercise 2018. ARDEX merupakan salah
satu acara tahunan anggota negara ASEAN.

Sumber: ahacentre.org

52 | GEMA BNPB APRIL 2018


Sumber: ahacentre.org
J
elang ARDEX-18, Badan Nasional Lebih lanjut, ARDEX merupakan upaya untuk
Penanggulangan Bencana (BNPB) meningkatkan kolaborasi dalam penanggulangan
sebagai focal point penanggulangan bencana, khususnya di Kawasan ASEAN sebagai
bencana Indonesia dan AHA bentuk operasional One ASEAN One Responsse.
Centre (ASEAN Coordinating Centre Selain itu ARDEX merupakan amanat dari AADMER
for Humanitarian Assistance on Disaster (ASEAN Agreement on Disaster Management and
Management) mengundang para perancang Emergency Responsse) yang ditandatangani pada
latihan dari negara-negara anggota ASEAN dalam 2005.
acara Initial Planning conference/IPC.
Adelina menyatakan bahwa ARDEX merupakan
IPC berlangsung pada tanggal 14 – 15 Maret sebuah platform yang diperlukan untuk latihan
2018 di Hotel Sari Pacific Jakarta. Di dalam acara bersama di tingkat ASEAN dalam rangka
tersebut para perancang membahas kesamaan menghadapi kompleksitas kejadian bencana
konsep dalam pelaksanaan latihan ARDEX-18. dengan semakin banyaknya aktor yang terlibat
Latihan tahun ini disepakati bahwa Kota Cilegon, dan semakin parahnya situasi.
Provinsi Banten sebagai tempat pelaksanaan
ARDEX-18. ARDEX-18 ini akan mengedepankan “ARDEX merupakan platform dalam memahami
skenario penanggulangan bencana tsunami dan kompleksitas penanggulangan bencana dan
penanganan material berbahaya dari industri kekurangan dalam mekanisme penanganan.”
kimia yang memerlukan penerimaan bantuan
sumber daya dari ASEAN. Sementara itu, Sekretaris Utama BNPB Dody
Ruswandi menyatakan bahwa ARDEX merupakan
Direktur Eksekutif AHA Centre, Ibu Adelina bentuk latihan yang sangat penting untuk menilai
Kamal menyampaikan bahwa urgensi ARDEX mekanisme respons bencana terutama di tingkat
sebagai upaya untuk menguji dan memperbaiki lokal, nasional dan regional ASEAN.
mekanisme Standard Operating Procedure for
Regional Standby Arrangement and Coordination Pertemuan IPC ini dihadiri oleh perwakilan
of Joint Disaster Relief and Emergency Responsse negara-negara ASEAN, AHA Centre, UNOCHA,
Operation (SASOP) dan panduan ASEAN USFS, USAID, kementerian/Lembaga terkait, TNI,
Emergency and Responsse Assessment Team dan BPBD Kota Cilegon dibuka oleh Sekretaris
(ERAT). Utama BNPB. (AMI)

GEMA BNPB APRIL 2018 | 53


LIPUTAN KHUSUS

Kemitraan BNPB dan


Pemerintah Daerah
dalam Penanggulangan Bencana

Kepala BNPB Willem Rampangilei menyampaikan


paparannya pada rapat kordinasi Gubernur se-
Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta (7/2).

54 | GEMA BNPB APRIL 2018


A
cara yang digawangi oleh yang belum sensitif terhadap risiko bencana dan
Kementerian Dalam Negeri ini, opini publik tentang upaya PRB dianggap hanya
mengusung tema ”Optimalisasi menghabiskan anggaran. “Tingkat ketidakpastian
Peran Pemerintah Daerah dalam kejadian bencana tinggi ditambahnya ekstrim
Penanganan Radikalisme, Terorisme perubahan iklim. Maka diperlukannya koordinasi,
dan Bencana’’. Pada kesempatan tersebut Willem sinergi dan sinkronisasi kebijakan antar lintas
Rampangilei membawakan materi Penguatan sektor” ucap Willem. Serta belum tersedianya
Kemitraan BNPB dan Pemerintah Daerah dalam perencanaan strategis PRB jangka panjang
Penanggulangan Bencana di Daerah. berbasis kewilayahan yang belum tersedia juga
disinggung. Bersama Bapenas, BNPB sedang
Kepala BNPB mengatakan banyak tantangan membuat blueprint tentang Rencana Induk
dalam menanggulangi bencana di Indonesia. Penanggulangan Bencana” tambahnya.
Antara lain, pertambahan jumlah penduduk
disertai pemahaman risiko masyarakat yang Penguatan kemitraan BNPB dan pemerintah
masih rendah karena bertambahnya ancaman daerah dalam Penanganan Bencana alam
baru. Perencanaan wilayah dan pembangunan memerlukan juga dukungan di daerah.

GEMA BNPB APRIL 2018 | 55


7 (tujuh) Target Global Sendai Framework 9 Berpartisipasi dalam geladi/ simulasi
for DRR 2015-2030 pada Hari Kesiapsiagaan Bencana
setiap tanggal 26 April.
1 Mengurangi kerusakan infrastruktur.
2 Mengurangi jumlah kerugian akibat 10 Pemanfaatan kajian & peta risiko untuk
penyusunan Tata ruang, Ren PB &
bencana.
Renaksi PRB Daerah.
3 Mengurangi jumlah penduduk
terdampak bencana. 11 Memastikan integrasi Ren PRB kedalam
RPJMD disemua tingkatan untuk
4 Mengurangi kematian akibat bencana. menurunkan indeks risiko bencana.
5 Meningkatkan ketersedian informasi 12 Meningkatkan sinergitas BNPB dan
dan EWS. Pemerintah Daerah untuk mewujudkan
6 Meningkatkan kerjasama internasional. target 5000 Desa Tangguh hingga tahun
2019.
7 Meningkatkan strategi PRB nasional dan
lokal. 13 Penyusunan renkon Kab/Kota.

14 Pengembangan & pemanfaatan IPTEK


Kemudian BNPB Menjabarkan Perlunya & pendidikan.
Dukungan Pemerintah Daerah untuk 15 Mendorong peran Pemerintah
Prabencana di Daerah, Antara Lain : Daerah dan Pemerintah Desa dalam
1 Menggunakan Juknis BNPB terkait Penyusunan Regulasi di Daerah dan
Pelaksanaan Perpres No 2 Tahun 2018 Desa terkait PRB.
tentang SPM bidang Penanggulangan 16 Penyediaan SDM, logistik, peralatan,
Bencana. infrastruktur mitigasi & kesiapsiagaan
2 Menyediakan informasi rawan (EWS, rambu, dan jalur evakuasi)
bencana dan peringatan dini kepada untuk respons dan recovery yang lebih
masyarakat. baik.
3 Menyediakan anggaran yang memadai 17 Pembentukan & penguatan forum PRB
untuk PRB dan kemudahan akses dana di daerah.
BTT. 18 Sinergi Pemerintah daerah dan Dunia
4 Menyusun Rencana Penanggulangan Usaha untuk memperkuat kapasitasa
Bencana Daerah minimal sesuai Relawan di daerah.
dengan Perka BNPB No. 8/2008.
5 Melaksanakan latihan penanggulangan
bencana terpadu mulai dari Dalam Rangka Menjaga Efektivitas
masyarakat, kab/kota, provinsi, dan Pemantauan Serta Evaluasi
nasional. Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
di Daerah, BNPB Membutuhkan Dorongan
6 Memastikan pembangunan
dari Kemendagri kepada Pemda untuk :
Infrastruktur & pemukiman
mempertimbangkan risiko bencana a Melakukan penilaian kapasitas daerah
dan standar kualitas bangunan dari secara mandiri dengan menggu-nakan
Kemen PU-PR. mekanisme dan perangkat yang telah
disusun BNPB (71 indikator).
7 Menjalankan program Sekolah/
Madrasah Aman Bencana sesuai b Melaporkan secara reguler kepada unit
pedoman BNPB dan Kemendikbud. terkait di BNPB terkait dengan program
dan kegiatan penyelenggaraan PB di
8 Menjadikan Gerakan PRB sebagai salah
daerahnya.
satu Program Daerah untuk Gerakan
Revolusi Mental. Acuan pelaksanaan c Menjaga konsistensi personil di BPBD
menggunakan Modul BNPB. minimal 3 tahun masa jabatan.

56 | GEMA BNPB APRIL 2018


andil dari pemerintah daerah. Sebab tanpa
d Dibangunnya Kerjasama lebih lanjut
bersama BNPB dalam peningkatan ada dukungan dan kerjasama yang baik dari
kapasitas dan komitmen pemerintah pemerintah daerah, bencana asap akan sulit
desa untuk PB yang inklusif di desa. diatasi. "Saya berterima kasih kepada kepala
daerah di daerah bencana kebakaran hutan
e Sinkronisasi program dan kegiatan PB & dan lahan yang berkompromi dengan baik
ketangguhan masyarakat berbasis desa dengan BNPB dalam menangani kebakaran
yang dikelola Kementerian/ Lembaga hutan dan lahan. Dimana pencegahan yang
dengan Pemda. dilakukan, telah dilakukan dengan baik.
f Peningkatan pengelolaan data penduduk Sehingga dapat mengurangi titik api di daerah
desa secara terpilah gender, usia dan dan tidak menganggu lagi kehidupan kita
disabilitas sebagai bagian pengkajian dengan negara tetangga," ucap Wiranto.
desa guna perencanaan pembangunan
desa. Menteri Keuangan Sri Mulyani, menyarankan
untuk melakukan perubahan pola
penanganan bencana, serta dua ancaman
BNPB Berhasil Meredam Bencana utama negara. “Ini berkaitan dengan minat
Pada kesempatan tersebut hadir pula investasi dan pemerataan pembangunan
Menkopolhukam, Wiranto yang mengingatkan di Indonesia. Disinyalir, potensi bencana di
seluruh kepala daerah, harus siap siaga Indonesia cukup tinggi. Utamanya, akibat
menghadapi potensi bencana. Sebab, arus urbanisasi di daerah berkembang di
bencana datang tidak terduga. Terbangunnya Indonesia" kata Sri Mulyani.
kesiapsiagaan, dampak parah dari bencana
dicegah, Wiranto mencontohkan keberhasilan Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H. Irianto
Indonesia dalam mengatasi bencana asap Lambrie juga menyampaikan terima kasih
yang banyak menuai pujian dari negara kepada BNPB dan aparat lainnya dalam
lain. "Banyak hal yang telah dilakukan oleh penanganan dan pencegahan bencana alam
Indonesia untuk menanggulangi bencana selama ini. Utamanya, bencana kebakaran
kebakaran hutan dan lahan. Misalnya yang hutan dan lahan, yang dipicu penebangan liar
paling gawat dari tahun ke tahun masalah atau pembukaan lahan untuk perladangan.
asap, masalah kebakaran hutan. Negara “Titik api menurut laporan Menkopolhukam
ASEAN seperti Singapura, Malaysia berterima telah menurun. Tetapi, Kaltara harus tetap
kasih tahun ini mereka tidak komplain, karena waspada dan antisipasi. BPBD dan BNPB
berhasil kita redam," kata Wiranto. harus bersinergi dan koordinasi, tak hanya
dari sisi anggaran. Tapi juga dalam hal
Keberhasilan meredam dampak bencana transfer ilmu pengetahuan dan lainnya,” ujar
bukan kerja pemerintah pusat saja, tapi juga Irianto. (ACU)

GEMA BNPB APRIL 2018 | 57


TEROPONG

INDEKS
KETAHANAN
DAERAH
untuk Ketangguhan

Banyak daerah di Indonesia mengalami hambatan


proses pembangunan karena peristiwa bencana
yang terjadi di luar batas kemampuan mereka.

58 | GEMA BNPB APRIL 2018


D
engan risiko bencana yang tersebar indeks risiko bencana sebesar 30% dalam
hampir merata di seluruh penjuru dua periode Rencana Pembangunan Jangka
nusantara, isu kebencanaan Menengah Nasional (RPJMN). Untuk memenuhi
menjadi sangat penting untuk target tersebut, salah satu strategi utama untuk
dipertimbangkan agar tidak menurunkan angka indeks risiko adalah dengan
mengganggu proses pembangungan yang telah meningkatkan kapasitas pemerintah daerah
berjalan tersebut. Oleh karena itu, Indonesia dalam penanggulangan bencana yang diukur
perlu mempertimbangkan ketersediaan menggunakan Indeks Ketahanan Daerah (IKD).
sumber daya yang ada untuk mengupayakan
pembangunan berkelanjutan yang tangguh Indeks Ketahanan Daerah (IKD) merupakan
terhadap bencana di wilayah prioritas. Wilayah nilai untuk mengukur upaya pengurangan risiko
prioritas ditentukan dengan parameter daerah dalam penanggulangan bencana yang secara
sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan khusus tertuang dalam dokumen Kebijakan dan
memiliki risiko bencana yang tinggi. Dari Strategis Penanggulangan Bencana. Kebijakan
pemilihan prioritas tersebut, terdapat 136 Strategis menekankan pada kolaborasi lintas
kabupaten/kota yang menjadi fokus penurunan instansi dan sektor serta menekankan pada
indeks risiko bencana. peningkatan 7 fokus prioritas, yaitu perkuatan
kebijakan dan kelembagaan, pengkajian risiko
Pemerintah Indonesia, melalui Badan Nasional dan perencanaan terpadu, pengembangan
Penanggulangan Bencana (BNPB), memberikan sistem informasi, diklat dan logistik, penanganan
fokus pada daerah untuk mengelola risiko tematik kawasan rawan bencana, peningkatan
bencana dengan menentukan target penurunan efektivitas pencegahan dan mitigasi bencana,

GEMA BNPB APRIL 2018 | 59


perkuatan kesiapsiagaan dan penanganan kecil, daerah memiliki ketahanan daerah yang
darurat bencana, dan pengembangan sistem lebih baik.
pemulihan bencana.
Namun demikian, perjuangan Indonesia
Indeks Ketahanan Daerah merupakan nilai untuk mengusung ketangguhan tidak terhenti
yang didapatkan dari proses penilaian secara dalam barisan angka – angka saja. Diperlukan
mandiri menggunakan perangkat 71 indikator. peran aktif dan kontribusi baik pemerintah,
Setiap indikator yang ada diturunkan dalam masyarakat, dan dunia usaha untuk senantiasa
empat level pertanyaan. Pertanyaan tersebut mengarusutamakan pengurangan risiko
mengukur inisiatif dan output (level pertama bencana dalam setiap fase penanggulangan
dan kedua) serta outcome dan impact (level tiga bencana dan dalam seluruh fase pembangunan.
dan keempat). Proses pengukuran dilaksanakan Aksi – aksi nyata dalam pengurangan
melalui sebuah forum diskusi terfokus yang risiko bencana harus menjadi “virus” yang
melibatkan Organisasi Perangkat Daerah dan menyebar ke seluruh penjuru nusantara untuk
dipandu oleh fasilitator nasional dalam mengisi mewujudkan Indonesia tangguh.
71 indikator. Indikator dalam IKD disusun
tidak hanya berdasarkan isu bencana, namun Tantangan Pembangunan Berkelanjutan
juga dengan mempertimbangkan isu-isu lain Kecenderungan tingkat urbanisasi selalu
yang berkaitan erat dengan pembangunan meningkat. Laporan United Nations Human
berkelanjutan yang secara global dituangkan Settlement Programme (UN-Habitat)
dalam SDGs, serta isu lingkungan dan perubahan menyebutkan bahwa lebih dari dari 50%
iklim yang ditegaskan dalam Paris Agreement. penduduk tinggal di wilayah perkotaan.
Persentase ini akan meningkat hingga 2/3
Sejak tahun 2015 IKD telah menjadi salah jumlah populasi di dunia yang menghuni
satu instrumen utama dalam mengukur level perkotaan. Bertambahnya manusia mengusung
ketahanan daerah sekaligus untuk melihat tantangan dalam pembangunan berkelanjutan,
capaian penurunan indeks risiko bencana. khususnya di wilayah perkotaan, seperti
Rata-rata Indeks Ketahanan Daerah di tahun degradasi lingkungan, kebutuhan ruang, pangan
2015 menunjuk pada nilai 169,4. Sementara itu, dan energi, pekerjaan dan peningkatan masalah
di tahun 2016 sebesar 167,6 dan 2017 sebesar sosial lain. Perpindahan penduduk dari desa ke
156,2, sedangkan tahun 2019 harus dicapai kota meningkatkan konsentrasi risiko di wilayah
penurunan sebesar 118,6. Semakin bernilai perkotaan yang akan memperburuk skenario
ketika kota mengalami goncangan dan tekanan
dari peristiwa bencana, yang diperparah oleh
isu kerusakan lingkungan dan perubahan iklim.

Dalam konteks Indonesia, Pemerintah memiliki


kebijakan yang tertuang dalam RPJMN 2015-
2019 dengan menitikberatkan pertumbuhan
ekonomi sebagai fokus pembangunan. Adapun
136 kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai
pusat pertumbuhan ekonomi diantaranya
merupakan wilayah yang telah mengalami
pergeseran pola keruangan, seperti wilayah
rural menjadi wilayah urban. Bergesernya
pola keruangan ini berpotensi membawa
permasalahan yang biasa terjadi di wilayah
perkotaan, tidak terkecuali urusan bencana.

Kawasan yang diproyeksikan sebagai pusat


perekonomian pada umumnya memiliki
risiko yang sangat tinggi, sebagai gambaran

60 | GEMA BNPB APRIL 2018


Indonesia menggunakan pendekatan kapasitas
organisasi yang menitikberatkan pada kapasitas
pemerintah daerah. Berbicara tentang risiko
bencana, tidak terlepas dari faktor pembentuk
risiko yaitu ancaman, kerentanan, dan
kapasitas. Ancaman bencana dapat dikatakan
sulit untuk ditekan mengingat beban – beban
terhadap sebuah wilayah cenderung bertambah
dan tidak sebanding dengan kecepatan upaya
untuk memperkecil nilai ancaman tersebut.
Kerentanan juga memiliki kecenderungan
yang sama yaitu tidak dapat secara langsung
dikendalikan. Ancaman dan kerentanan
berbanding lurus terhadap fungsi risiko,
bangunan-bangunan tinggi yang dibangun sedangkan faktor terakhir yaitu Kapasitas yang
tanpa mempertimbangkan kekuatan struktur akan menekan nilai risiko jika kapasitasnya
akan hancur seketika jika terjadi gempa. Contoh ditingkatkan.
lain, minimnya ruang terbuka hijau dan alih
fungsi wilayah resapan air akan menyebabkan Dari ketiga faktor tersebut, komponen
banjir di wilayah tersebut menjadi bencana kapasitas adalah yang paling mungkin untuk
tahunan, hal ini diperparah dengan ancaman- diintervensi. Upaya intervensi yang dimaksud
ancaman lain yang menjadi parameter misalnya dengan meningkatkan kualitas
perubahan iklim. pemahaman dan membudayakan pengurangan
risiko bencana, menanamkan kesiapsiagaan
Wilayah perkotaan sebagai pusat perekonomian terhadap bencana, melibatkan teknologi
dengan penduduk yang besar menuntut dalam pengelolaan ancaman bencana.
pengelolaan risiko yang maju, termasuk strategi Namun demikian, beragamnya tantangan dan
pengurangan risiko bencana yang inklusif. kebutuhan di tingkat bawah mengharuskan
Untuk menjawab tantangan tersebut, salah kacamata nasional menyepakati pendekatan
satu upaya yang dapat dilakukan ialah melalui kapasitas yang seperti apa sebagai standar
pendekatan peningkatan kapasitas pemerintah untuk mengukur seluruh Indonesia. Setelah
daerah dalam penanggulangan bencana yang dilakukan kajian serta diskusi panjang para
tentu saja melibatkan peran seluruh OPD yang ahli, kapasitas pemerintah daerah yang dirasa
berkaitan dengan penanggulangan bencana reliable dan feasible untuk menggambarkan
mulai dari fase perencanaan, pelaksanaan, kondisi negara ini saat ini. (UUT/TES)
serta monitoring dan evaluasi.

Berdasarkan Laporan Hyogo Framework for


Action (HFA) yang direkam pada tahun 2013-2015
(sebelum kemudian kerangka kerja tersebut
digantikan oleh Sendai Framework for Disaster
Risk Reduction), menyebutkan bahwa Indonesia
masih dihadapkan dengan isu kesenjangan
kapasitas baik kapasitas antara daerah satu
dengan daerah lain maupun daerah dengan
nasional. Sementara John Twigg, peneliti
masalah urban dan ketangguhan, menegaskan
bahwa ‘Kapasitas’ merupakan kombinasi dari
seluruh kekuatan, atribut dan sumber daya yang
memungkinkan pada komunitas, masyarakat,
ataupun organisasi yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan, yaitu ketangguhan.

GEMA BNPB APRIL 2018 | 61


TEROPONG

Sumber: fema.gov

Belajar Penanggulangan Bencana

AMERIKA
SERIKAT
Mirip dengan karakteristik wilayah nusantara kita, Amerika Serikat juga
memiliki fenomena alam yang dapat berujung bencana. Bencana yang
sewaktu-waktu melanda negara dengan populasi terbesar ketiga dunia
ini mencakup banjir, banjir bandang, kekeringan, kebakaran hutan,
gempabumi dan tsunami hingga badai.

62 | GEMA BNPB APRIL 2018


Sumber: fema.gov

K
ita tentu ingat bencana hebat yang seperti badai dan gempabumi, mendorong
melanda Amerika Serikat di abad pemerintah federal mulai membenahi
20 ini, yaitu Badai Katrina yang penanggulangan bencana.
menewaskan lebih dari 1.000 jiwa,
serta badai yang terjadi beberapa Beberapa langkah pembentukan badan
waktu lalu, Badai Harvey di wilayah selatan mewarnai perkembangan penanggulangan
Amerika Serikat. Wilayah selatan Amerika bencana. Seperti pada tahun 1930-an,
Serikat memang langganan badai dahsyat pemerintah nasional atau federal membentuk
karena berada pada jalur badai yang bermula reconstruction finance corporation yang
di lautan Pasifik. memiliki otoritas pemberian pinjaman
pascabencana karena gempabumi dan jenis
Dalam membangun sistem penanggulangan bencana lain. Kemudian pada 1960-an dan awal
bencana, Amerika Serikat dengan 50 negara 1970-an ketika beberapa bencana besar terjadi,
bagian atau state ini memiliki sejarah yang pemerintah federal mengerahkan sumber
panjang. Sejarah itu diawali pada 1803 ketika daya besar untuk melakukan tanggap darurat
suatu kebijakan dikeluarkan oleh Kongres dan pemulihan, yang dilakukan oleh Federal
Amerika Serikat untuk memberikan dukungan Disaster Assistance Administration. Lembaga ini
dana kepada kota New Hampshire, yang berada di bawah Departemen Perumahan dan
saat itu dilanda kebakaran hebat. Sejarah Pembangunan Wilayah Urban (HUD). Banjir,
perkembangan selanjutnya tidak terlepas dari salah satu bencana besar yang terjadi pada
insiden yang lebih besar. Insiden yang menjadi periode tahun tersebut, mendorong terbitnya
perhatian utama pemerintah federal kala itu beberapa regulasi seperti National Flood
ketika penanganan banjir di beberapa wilayah. Insurance Act, Flood Disaster Protection Act,
Seiring berjalan waktu, kompleksitas insiden, serta Disaster Relief Act. Sepanjang periode ini,

GEMA BNPB APRIL 2018 | 63


lebih dari 100 institusi federal terlibat dalam Penanggulangan Bencana Amerika
penanggulangan bencana di Amerika Serikat. Serikat
Melihat sistem penanggulangan bencana di
Ketika bencana terjadi, institusi-institusi Amerika Serikat tidak terlepas dari sistem
tersebut terkadang memiliki program yang pemerintahan negara ini. FEMA sebagai
sama dan beragam kebijakan, baik di tingkat institusi penanggulangan bencana di tingkat
negara bagian dan lokal. Kondisi itu menuntut federal memiliki kewenangan lebih tinggi
sebuah solusi bagaimana menyederhanakan dibandingkan institusi lain di tingkat negara
kompleksitas birokrasi sehingga bagian maupun lokal. Dalam konteks negara
memaksimalkan upaya penanggulangan dengan sistem pemerintahan federal Amerika
bencana di bawah pemerintah federal. Pada Serikat, empat hal kepentingan yang menjadi
akhirnya the National Governor’s Assosiation tanggung jawab di tingkat federal, yaitu
meminta Presiden Jimmy Carter, Presiden pertahanan (defence), keuangan (monetary),
Amerika Serikat ke-39, untuk mengajukan hubungan luar negeri (foreign affairs) dan
kepada kongres sebuah rencana reorganisasi perniagaan antar negara bagian (interstate
dalam penanggulangan bencana. Reorganisasi commerce). Keempat kepentingan itu yang
tersebut bertujuan untuk memusatkan mengikat setiap negara bagian dalam hal
fungsi penanggulangan bencana federal. regulasi dan penanggulangan bencana
Faktor penting dalam reorganisasi tersebut menjadi salah satu faktor yang terkait dengan
menekankan pada upaya kesiapsiagaan, kepentingan pertahanan tersebut.
mitigasi, dan tanggap darurat yang berada di
bawah satu institusi. Lahirlah sebuah institusi Penanggulangan bencana merupakan suatu
yang bernama Federal Emergency Management kepentingan di luar dari keempat kepentingan
Agency atau FEMA, yang terbentuk sejak 1979. tadi. Hal ini berarti negara bagian dapat
menentukan kebijakan apakah dan bagaimana
Selama 38 tahun berdiri, misi FEMA adalah mereka dapat berkolaborasi secara luas dengan
memimpin warga Amerika untuk menyiapkan kepentingan-kepentingan lain. Bagaimanapun
langkah-langkah penanggulangan bencana, juga, dalam konteks penanggulangan bencana,
yaitu pencegahan, tanggap darurat, dan negara bagian lain dan pemerintah federal
pemulihan. FEMA yang berada di bawah dapat memberikan bantuan kepada negara
Departemen Kemananan Nasional bermandat bagian terdampak bencana. Melalui kolaborasi
untuk mengkoordinasikan peran dari setiap dan koordinasi, pemerintah federal pun dapat
institusi federal dalam upaya pencegahan, memobilisasi sumber daya nasional apabila
mitigasi, penanganan darurat dan pemulihan negara bagian tertimpa bencana mengajukan
dari setiap jenis bencana, baik bencana alam permintaan.
maupun non-alam, termasuk teror.
Berpijak dari sini, sistem
penanggulangan terbangun
dan berkembang hingga
kini. Beberapa institusi
memberikan dukungan
dalam penyelenggaraan
pada setiap tahapan pra,
saat dan pascabencana.
Koridor koordinasi, kolaborasi
dan kerjasama terangkum
ke dalam dokumen legal
National Responsse Framework
(NRF) dan National Incident
Management System (NIMS).
Apa itu NRF dan NIMS? Kedua
Sumber: fema.gov
dokumen ini saling melengkapi

64 | GEMA BNPB APRIL 2018


Sumber: fema.gov

dalam penyelenggaraan penanggulangan command system (ICS), dimana Indonesia telah


bencana. NRF memaparkan struktur dan mengadaptasi sistem ini. Suatu kewajiban
mekanisme kebijakan di tingkat nasional bagi para responder untuk mengetahui apa itu
terhadap penanganan insiden, sedangkan NIMS ICS karena sistem ini mampu mengefektifkan
merupakan pola manajemen insiden tanpa penanganan insiden.
melihat apakah ukuran, cakupan dan penyebab
insiden tersebut kecil atau besar. Sementara itu, pengurangan risiko sebagai
pengarusutamaan dalam penanggulangan
Dalam penanganan insiden atau bencana, bencana mendapatkan perhatian khusus
beberapa faktor penting menjadi perhatian Presiden Amerika Serikat. Sebuah komite
berbagai pelaku atau responder. Faktor- dengan nama Subcommittee on Disaster
faktor tersebut antara lain gambaran umum Reduction (SDR) sebagai think-tank dari Komisi
operasi penanganan, interopabilitas, Nasional Sains dan Teknologi berfungsi untuk
manajemen sumber daya, komando dan menyediakan forum dalam pertukaran informasi,
manajemen penanganan, Berbicara mengenai pengembangan kolaborasi dan kesempatan,
interopabilitas, instusi penanggulangan formulasi sain dan teknologi sebagai panduan
bencana di tingkat federal, negara bagian, bagi pengambil keputusan dan dialog dengan
county, municipality memahami posisi mereka para komunitas. Pembahasan isu-isu strategis
dalam koordinasi dan kolaborasi. Di sisi lain, terkait penanggulangan bencanca menjadi
interopabilitas juga berlaku pada sistem tugas komite ini.
komunikasi yang dapat dipahami pada setiap
tingkatan tersebut. Salah satu contoh, para Pemerintah federal juga mendukung sebuah
responder di semua tingkatan menggunakan program bernama Community Emergency
WebEOC, suatu sistem penanganan krisis Responsse Team atau CERT. Konsep CERT
berbasis web, dalam komunikasi penanganan digagas sejak awal oleh Departemen
insiden. Kemudian, pada komando dan Pemadam Kebakaran Kota Los Angeles pada
manajemen penanganan mereka menerapkan 1985. Kemudian FEMA mengadopsi program
sistem komando tanggap darurat atau incident ini secara nasional di tahun 1993. Melalui

GEMA BNPB APRIL 2018 | 65


CERT ini, masyarakat dibekali kemampuan seperti pembekalan pengetahuan bagi para
teknis ketika berhadapan dengan bencana. personel organisasi, yang tidak lain relawan.
Mengingat masyarakat yang berada di garis
terdepan saat insiden, merekalah yang dapat Selain peran organisasi masyarakat, Palang
merespons terlebih dahulu. Oleh karena itu, Merah Amerika Serikat atau American Red Cross
penyiapan masyarakat atau komunitas menjadi (ARC) berperan luas dalam penanggulangan
sangat penting dalam penanggulangan bencana tidak hanya tingkat nasional bahkan
bencana. Program CERT melibatkan organisasi internasional. Pendanaan untuk seluruh
masyarakat, lembaga swasta, palang merah, kegiatan ARC berasal dari kemurahan hati warga
dan relawan. Program yang telah melatih Amerika.
lebih dari 600.000 individu ini memfasilitasi
masyarakat dalam rangka peningkatan Edukasi sebagai Investasi Membangun
kapasitas seperti keterampilan saat tanggap Masyarakat Tangguh
darurat, penanganan kebakaran, pencarian Beberapa poin yang menarik dicermati yaitu
dan pertolongan, pengorganisasian tim, hingga bagaimana institusi pendidikan menjadi
penanganan medis sederhana. Kantor CERT tempat paling baik dalam mengedukasi warga
yang didukung FEMA pun menyediakan gudang sejak dini. Hal tersebut dapat dilihat pada
khusus yang dapat dimanfaatkan oleh mitra sekolah UCLA Community School yang berada
kerja lain untuk menempatkan kendaraan di kota Los Angeles, California. Guru-guru
maupun barang propertinya. mengajarkan dan mengajak berdiskusi para
murid terkait potensi bahaya yang berada di
Di sisi lain, beberapa hal yang membedakan wilayah mereka. Murid-murid yang berada di
dengan konteks Indonesia bahwa kontribusi kota itu sangat paham bahwa mereka terpapar
dari organisasi masyarakat atau community potensi bahaya gempabumi mengingat berada
organization. Berbagai organisasi masyarakat
yang ada di Amerika Serikat memiliki jutaan
relawan yang dapat digerakkan pada saat
tanggap darurat. Melalui organisasi, warga
yang tertarik lebih dalam mengenai apa yang
mereka geluti dapat mengikuti pelatihan untuk
peningkatan kapasitas. Mereka pada akhirnya
cakap dan terstandarisasi secara nasional.
Sementara itu kompetensi yang dikembangkan
pun beragam, mulai dari pertolongan
pertama, penanganan korban, shelter, hingga
pencarian dan pertolongan. Relawan dengan
kompetensi tersebut dapat dikerahkan baik
melalui organisasinya maupun permintaan dari
pemerintah dalam penanggulangan bencana
baik pada skala kecil maupun besar.

Organisasi-organisasi ini secara mandiri


maupun bekerja sama dengan pemerintah di
setiap tingkatan dalam mencetak sumber daya
manusia yang berstandar tinggi, seperti Red Rock
Search and Rescue (RRSAR) yang mandiri dalam
pengadaan peralatan SAR dan peningkatan
kapasitas. Organisasi ini hanya mengandalkan
100% donasi dari publik. Ada juga Maryland
Search and Rescue (MSAR) yang beranggotakan
relawan terlatih. Di samping itu, dukungan dari
para profesional maupun perguruan tinggi,

66 | GEMA BNPB APRIL 2018


dekat dengan patahan seperti San Andreas Pada lingkungan sekolah, Amerika Serikat
atau pun Laguna Salada. memiliki suatu institusi bernama school
district. Institusi yang berjumlah sekitar
Para murid mengenal betul mengenai 13.506 merupakan institusi khusus yang
bagaimana merespons kondisi krisis atau saat menjalankan sekolah-sekolah publik di
bencana; mereka mengetahui potensi bahaya tingkat sekolah dasar hingga sekolah
yang ada di sekelilingnya hingga bagaimana menengah atas yang berada di wilayah
membuat rencana evakuasi apabila bencana county dan municipality. Salah satu institusi
terjadi. Mereka pun sudah merencanakan pendukung pada school district ini adalah
bagaimana harus bertemu dengan anggota police school district. Police school district
keluarga lain ketika mereka sedang tidak bertugas salah satunya untuk mendukung
bersama. Tidak hanya itu, murid-murid keamanan dan kenyamanan di lingkungan
bersama para guru dan responder melakukan sekolah; penanggulangan bencana termasuk
geladi bersama secara rutin di lingkungan teror menjadi bagian tanggung jawab dari
sekolah pada bulan September setiap tahun. institusi ini. (PHI)

GEMA BNPB APRIL 2018 | 67


TEROPONG

Penyelenggaraan PFA
pada Pengungsi akibat Bencana

Undang-Undang Penanggulangan Bencana Nomor 24 Tahun 2007 tentang


Penanggulangan Bencana, khususnya Pasal 48 dan Pasal 53, menegaskan
bahwa pemenuhan kebutuhan dasar dalam penanggulangan bencana
salah satunya adalah pelayanan psikososial.

68 | GEMA BNPB APRIL 2018


A
spek psikososial merupakan setelah kejadian bencana/krisis hingga minggu-
hubungan timbal balik antara minggu awal oleh orang yang terlatih. Dalam
pengaruh perubahan lingkungan konteks pemberi bantuan, siapa saja dengan
sosial dengan kondisi psikologis latar belakang apapun dapat melakukan PFA,
manusia. Sejatinya, bencana alam tentunya dengan mengikuti pelatihan khusus
yang terjadi sebagai ancaman dan mengganggu dengan mengikuti serangkaian pemahaman
kehidupan maupun penghidupan manusia konsep, praktek simulasi dan penilaian.
maka pelayanan psikososial mutlak diperlukan. Praktek terbaik melakukan PFA yaitu di lokasi
Model layanan dukungan psikososial, khususnya pos-pos pengungsian atau tempat evakuasi
pada situasi penanganan darurat bencana bencana ketika masyarakat terdampak bencana
antara lain berupa penjajakan kebutuhan, (penyintas) berada.
psycho-social first aid (PFA), percakapan yang
menyenangkan, kegiatan rekreasional dan PFA merupakan upaya pertolongan psikologis
terakhir adalah kelompok dukungan. untuk pemberdayaan dan perlindungan
pengungsi dalam rangka penempatan
Lalu apa itu PFA? Terjemahan istilah PFA dapat pengungsi dan kompensasi serta pengembalian
diartikan sebagai sebuah pelayanan psikologis hak dalam konteks penanganan darurat dan
awal, bisa juga pertolongan pertama secara memprioritaskan kelompok rentan akibat
psikologis, atau istilah lain sebagai bantuan bencana. Durasi pelaksanaan PFA juga
pertama psikososial. Terminologi PFA juga disesuaikan dengan kondisi kedaruratan seperti
merujuk pada alternatif pemulihan psikologis. fase siaga darurat, tanggap darurat, transisi
Dikatakan alternatif karena mekanisme darurat menuju pemulihan. Tujuannya sendiri
pemulihan psikologis memiliki berbagai metode adalah rasa aman dan keberfungsian sosial
dan pendekatan namun pengungsi yang baru sedangkan sasaran PFA yaitu semua pengungsi
saja mengalami kejadian traumatis (bencana) dari tingkatan usia.
dipandang mesti segera dilakukan pertolongan
darurat. Kegiatan PFA yang dilakukan Direktorat
Penanganan Pengungsi Badan Nasional
Tujuan PFA yaitu memberikan rasa aman dan Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatu
mengurangi dampak stres fisik. Dalam pedoman dengan fase penanganan darurat bencana
teknis penanggulangan krisis kesehatan seperti kegiatan inventarisasi cepat kebutuhan
akibat bencana oleh Kementerian Kesehatan pengungsi, pendampingan penanganan
(2011) disebutkan bahwa respons orang yang pengungsi dan pemantauan penanganan
terkena bencana khususnya respons psikologis pengungsi. Pengalaman praktek PFA
membutuhkan PFA. Respons psikologis diimplementasikan BNPB pada bencana
seseorang ketika menghadapi bencana pada banjir bandang Kota Bima (2016), pengungsi
keadaan negatif dalam diri pribadi (distress) pascaerupsi Gunung Sinabung Karo (2013
yaitu kesedihan dan kecemasan. Perlu menjadi hingga kini), penanganan pengungsi Gunung
pegangan bahwa secara alami seiring dengan Agung Bali (2017 hingga kini).
waktu jika kebutuhan dasar terpenuhi maka
orang akan pulih dengan sendirinya dan hanya Persiapan
sebagian saja yang tetap mengalami kesulitan Seseorang yang akan melakukan PFA harus
(stress) sehingga butuh bantuan profesional. mempelajari kejadian krisis atau bencana
yang terjadi. Tipologi jenis krisis atau bencana
World Health Organization (2011) menyebutkan pastinya berbeda satu dengan lain. Kejadian
bahwa PFA merupakan bentuk bantuan banjir memiliki kekhasan dengan bencana
kemanusiaan berupa dukungan dan praktek seperti longsor atau gempa karena dapat
untuk membantu orang yang baru saja ditinjau dari sisi dampak kerusakan, seperti
mengalami musibah atau pada saat segera kerusakan rumah atau kehilangan rumah.

GEMA BNPB APRIL 2018 | 69


Banjir memiliki kecenderungan ke arah surut sisi kepastian keamanan dari potensi bencana
dan lingkungan kembali normal dengan cepat, susulan, dan juga potensi tindak kejahatan
pengungsi secara alami dipastikan akan yang mengancam keamanan selama dalam
kembali ke rumah rumah mereka, pintar pintar lingkungan pengungsian.
kita memprediksi jangka waktu pengungsi
akan bertahan. Data sekunder berupa laporan Hal lain adalah meninjau lokasi pengungsian
bencana yang memuat data-data bencana dan terutama yang dari kelompok rentan dengan
terkait pengungsian perlu dicermati dengan memastikan pemenuhan kebutuhan dasar,
seksama sebelum ke lapangan. seperti makanan, kesehatan dan pakaian.
Kelompok rentan mencakup ibu hamil,
Sementara itu, penyelenggaraan penanganan bayi/balita, anak-anak, lanjut usia (lansia),
darurat perlu memperhatikan ketersediaan penyandang cacat, dan pengungsi yang sedang
kebutuhan dan pelayanan dasar. Sebagai sakit.
petugas kebencanaan fokus utama di awal yaitu
memetakan kegiatan pemenuhan kebutuhan
dasar. Tentu, peran Organisasi Perangkat Daerah
sangat signifikan dalam pemberian bantuan-
bantuan logistik seperti sandang, pangan dan
papan, dan bila dibutuhkan, pemerintah pusat
dapat juga memberikan pendampingan dan
bantuan kebutuhan logistik.

Selanjutnya upaya PFA dapat diimplementasikan


dengan beberapa pendekatan berikut:

1. Pengamatan
Tahapan pertama PFA adalah pengamatan
atau look. Mengamati adalah bagaimana
mengobservasi aspek keselamatan para
pengungsi di lokasi pengungsian, terutama dari

70 | GEMA BNPB APRIL 2018


Pengamatan juga memastikan ada tidaknya Selanjutnya adalah mendengarkan secara
orang yang dengan tingkat stres/ depresi aktif yaitu sambil menanyakan kebutuhan dan
paling serius. Terminologi dalam intervensi meminta penjelasan apa saja yang menjadi
komunitas pada praktik pekerjaan sosial adalah kekhawatiran para pengungsi. Proses selama
assesment. Assesment merupakan penilaian pengungsi mengutarakan kekhawatiran mereka
awal dalam rangka identifikasi masalah yaitu diarahkan dengan merespons untuk
kebutuhan yang dirasakan maupun kebutuhan tujuan pertolongan menenangkan. Proses look
yang diekspresikan (ditemukan) dan digunakan dan listen merupakan kegiatan yang dinamis
untuk rencana intervensi di lapangan. dan dapat dilakukan berulang-ulang.
Kegiatan-kegiatan persiapan hingga tahapan
pengamatan juga dapat dikatakan merupakan 3. Hubung
sebuah assesment. Elemen penting terakhir dari aktivitas PFA
adalah menghubungkan atau link. Kegiatan
2. Dengar link pun dapat langsung dilakukan di tempat
Mendengar atau listen merupakan sebuah pengungsian, namun jika terkoordinir dalam tim
keterampilan, ini bukan sekedar kalimat biasa, dengan jangkauan penerima manfaat layanan
karena tidak semua orang bisa menggunakan yang lebih luas seperti dengan pengungsi yang
kekuatan kesabaran untuk mendengarkan ribuan jumlahnya, tentu perlu direkapitulasi
orang lain. Salah satu syarat melakukan PFA hasil look-listen untuk dirapatkan dan dievaluasi
adalah harus bisa mendengarkan orang lain. terlebih dahulu.

Prinsip dari kegiatan link yaitu membantu orang


mendapatkan kebutuhan dasar dan akses
pelayanan. Proses menghubungkan pengungsi
kepada layanan pemenuhan kebutuhan dasar
menjadi tugas wajib di lapangan. Memastikan
layanan sudah dilakukan atau bantuan-
bantuan kebencanaan sudah diberikan
ke pos-pos pengungsian dapat sekaligus
dilakukan pemantauannya. Di samping itu,
membantu memecahkan masalah pengungsi
dan memberikan informasi serta kadang
menghubungkan orang dengan orang tertentu
untuk dukungan sosial dirinya. (MAS)

Pada kasus-kasus tertentu, kebutuhan


orang untuk didengarkan lebih besar tingkat
emosi di saat stress. Prinsip pertama dalam
mendengarkan pertama kali adalah melakukan
kontak kepada mereka yang kemungkinan
membutuhkan dukungan. Melakukan kontak
dapat menggunakan salah satu tips ketrampilan
wawancara yaitu melakukan small talk. Apakah
itu? yaitu pembuka pembicaran awal dengan
lawan bicara kita kepada siapa saja ketika
berada di pos pengungsian, seperti memberikan
salam sapa, menanyakan kabar, kesehatan, bisa
juga dengan cukup menanyakan sudah makan
belum. Diharapkan dengan small talk sebelum
memperkenalkan diri membuka persepsi positif
untuk melangkah lebih jauh dalam proses
penggalian informasi.

GEMA BNPB APRIL 2018 | 71


TEROPONG

Mengenal
Table Top Exercise
Lebih Dekat

Table top exercise merupakan salah satu kegiatan yang tidak asing
dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),
terutama oleh Pusdiklat PB serta Direktorat Kesiapsiagaan.

72 | GEMA BNPB APRIL 2018


P
ada tahun 2018 ini, BNPB telah metode yang dapat dikelompokkan menjadi 3
menyelenggarakan table top exercise tahap, yaitu (a) pelatihan: bersifat pembekalan
(TTX) Erupsi Gunung Agung di untuk meningkatkan pemahaman; (b) simulasi:
Denpasar, Bali, tepatnya pada Januari memberikan latihan kemampuan/keterampilan;
2018 lalu. Masih menjadi agenda tahun (c) uji: menilai hasil latihan.
ini, TTX juga diselenggarakan sebagai rangkaian
kegiatan ASEAN Regional Disaster Emergency Tujuh metode latihan di atas diselenggarakan
Response Exercise (ARDEX) 2018 yang bertempat secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut.
di Cilegon, Provinsi Banten, pada bulan Latihan memiliki fungsi untuk meningkatkan
November. Beberapa TTX yang pernah dilakukan pengetahuan dan keterampilan untuk
oleh BNPB sebelumnya antara lain Ambon DiREx: operasi tanggap darurat bencana, antara lain
EAS Rapid Disaster Response Toolkit (2016) dan komando, kendali, koordinasi, komunikasi,
Mentawai Megathrust DiREx (2013). serta menyusun dan/atau memperbaiki
perencanaan, prosedur, mekanisme secara
Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan berlanjut. Dalam mekanismenya, latihan
TTX dan mengapa BNPB menganggap perlu dipersiapkan berdasarkan identifikasi risiko
melakukannya? Untuk menjawab pertanyaan dan/atau rencana kontinjensi suatu bencana
ini, pertama-tama kita perlu melihat pentingnya dan/atau prosedur operasi standar yang
latihan dalam penanggulangan bencana, diterjemahkan menjadi skenario latihan.
terutama dalam siklus kesiapsiagaan.
TTX merupakan jenis latihan yang fokus pada
Dalam siklus kesiapsiagaan, latihan ‘software’ seperti sistem, kebijakan, dan
merupakan suatu elemen yang berperan perencanaan latihan yang berbasis diskusi
sangat penting dalam meningkatkan upaya dan ditujukan bagi para pengambil keputusan.
kesiapsiagaan secara sistematis. Upaya Tujuan TTX adalah (a) memvalidasi, menguji,
peningkatan pengetahuan dan kemampuan dan mengevaluasi kebijakan, rencana,
atau keterampilan dilakukan melalui berbagai prosedur, peran, dan tanggung jawab; (b)

JENIS LATIHAN TTX DAPAT DIBEDAKAN MENJADI:

DISCUSSION BASE OPERATION BASED

Pelatihan Tahap Simulasi Uji sistem

Geladi
Geladi Lapangan
Posko (FTX)
KAPABILITAS

Drill
(CPX)
Permainan
Geladi
Lokakarya Ruang
Seminar (TTX)

ALUR BERTAHAP - BERTINGKAT - BERLANJUT

GEMA BNPB APRIL 2018 | 73


memperjelas peran, tugas dan tanggung jawab; Dalam kaitannya dengan rencana kontinjensi,
(c) meningkatkan koordinasi dan komunikasi; pelaksanaan TTX dapat ditujukan untuk
(d) mengidentifikasi permasalahan yang timbul ‘pemahaman’ apabila belum terdapat
sebagai persiapan menuju latihan selanjutnya. renkon sehingga tujuannya adalah untuk
Dokumen utama yang diperlukan dalam TTX penyusunan renkon dan renops serta peserta
terdiri dari direktif latihan, rencana garis besar atau pelakunya adalah pejabat teknis yang
(RGB) beserta lampiran, rencana operasi latihan membidangi penyusunan dokumen tersebut.
(ROL), panduan pelaku, panduan fasilitator, dan Dapat pula ditujukan untuk ‘penyempurnaan’
panduan evaluasi. apabila sudah ada rencana kontinjensi (renkon)
namun isinya belum dipahami oleh para
Sebagai latihan yang berbasis diskusi, TTX pengambil kebijakan atau belum operasional
pada umumnya difasilitasi oleh satu atau lebih dan pesertanya adalah pejabat teknis yang
fasilitator serta menggunakan skenario yang membidangi. Namun apabila sudah ada renkon
tidak diketahui oleh para pelaku. Skenario dan dipahami isinya, maka latihan dibutuhkan
disusun untuk memberikan konteks diskusi untuk mengkaji dan menguji renkon serta
mengenai hal-hal yang sebenarnya terjadi rencana operasi dengan pesertanya adalah
dalam situasi yang dilatihkan, sehingga skenario pejabat pengambil keputusan.
tidak seharusnya menjadi fokus diskusi. Fokus
diskusi adalah peran dan fungsi perencanaan, Pelaksanaan TTX dapat dilakukan dalam
mekanisme koordinasi, dampak dan keputusan tiga format/bentuk, yaitu plenary sessions,
terhadap organisasi dan hal-hal lainnya. groups, dan kombinasi keduanya, sedangkan
Sehingga diharapkan dapat memberikan mekanisme pelaksanaan TTX terdiri dari
kesempatan bagi peserta untuk memahami 3 bagian, yaitu academic session atau sesi
peran dan tanggung jawab masing-masing serta pembekalan, TTX, dan after action review (AAR)
keterkaitan satu sama lain. atau dengan istilah ‘evaluasi.’

74 | GEMA BNPB APRIL 2018


Sesi pembekalan dilakukan sebelum latihan ROL digunakan oleh pengendali latihan untuk
TTX dilaksanakan dan diselenggarakan dengan melakukan pengawasan terhadap jalannya
tujuan untuk memberikan pemahaman atau latihan dan mengendalikan fasilitator jika keluar
informasi terkait materi serta mekanisme latihan dari ROL. Partisipasi pelaku sangat dibutuhkan
kepada peserta. Beberapa materi diberikan selama diskusi, dalam bentuk peran yang sesuai
sebagai referensi oleh para narasumber (subject dengan tugas dan fungsi dari jabatan atau
matter experts/SMEs) yang ahli di bidangnya. posisi yang sebenarnya. Fasilitator memfasilitasi
Sesi latihan biasanya dimulai dengan pengantar diskusi dan memastikan setiap permasalahan
dari direktur latihan, penyampaian tujuan atau isu yang didiskusikan mengarah pada
dan sasaran latihan, penyampaian tata tertib closed loops.
kegiatan selama latihan, pelaksanaan TTX
(biasanya terbagi dalam beberapa
move atau fase).

TTX dalam bentuk plenary lebih


efektif bilamana tujuan dari
latihan adalah untuk sharing
informasi. Dalam bentuk plenary,
diperlukan fasilitator yang mampu
mengendalikan jalannya diskusi
dengan alokasi waktu dan target
yang telah ditentukan, terutama
jika jumlah pelaku cukup besar.
Biasanya terdapat peserta yang
terlalu mendominasi sementara ada
peserta yang terlihat pasif dan dalam
kondisi tersebut fasilitator berperan
untuk mendorong keaktifan semua
pelaku sehingga diskusi berjalan
seimbang. Fasilitator diperbolehkan
untuk mengarahkan pertanyaan-
pertanyaan kepada pelaku
tertentu, namun pelaku lain juga
diperbolehkan untuk memberikan
masukan ataupun menambahkan
komentar.

Adapun mekanisme pelaksanaan


TTX diawali dengan menggunakan
rencana operasi latihan (ROL). ROL
merupakan dokumen yang berisi
fase, permasalahan atau isu yang
akan dilatihkan, pertanyaan-pertanyaan, Pada saat diskusi selesai dilakukan, tim AAR
tanggapan yang diharapkan, dan referensi yang telah mengkompilasi evaluasi akan
yang digunakan sebagai rujukan. Terdapat menyampaikan temuan-temuan mereka secara
alokasi waktu untuk setiap permasalahan yang umum. Oleh karena keterbatasan waktu, dalam
diangkat dalam diskusi dengan melemparkan sesi ini tim AAR hanya menyampaikan hal-hal
pertanyaan kepada pelaku. Yang dimaksud kunci atau prioritas, sedangkan penjelasan
dengan pertanyaan merupakan inject persoalan detail akan disampaikan tidak lebih dari
yang digunakan oleh fasilitator sebagi alat seminggu setelah TTX diselenggarakan.* (OKA)
kendali dalam mengarahkan diskusi ke arah
yang sesuai dengan tujuan dan sasaran latihan. *) Disarikan dari beberapa sumber.

GEMA BNPB APRIL 2018 | 75


PROFIL

PASEBAYA
Relawan Tanpa Arah Hingga
Mandiri dan Berdaya

Siapa yang tidak mengenal Pasebaya bagi mereka


yang tinggal di Kabupaten Karangasem. Pasebaya
atau Pasemetonan Jagabaya berperan sangat
penting di tengah aktivitas vulkanik Gunung Agung
yang sempat bergejolak beberapa waktu lalu.

76 | GEMA BNPB APRIL 2018


P
eran itu tidak secara instan melekat yang kita share bersama. Jadi kita sebut
pada Pasebaya. Ketua Pasebaya I relawan tanpa arah. Tetapi tetap kita bergerak
Gede Pawana berkisah bahwa awal untuk membantu masyarakat, mengedukasi,
mula dirinya dan para perbekel atau mengevakuasi dan sebagainya,” ucap Pawana
kepala desa merupakan relawan dalam suatu siaran dengan radio swasta
tanpa arah, yang saat itu terancam oleh potensi setempat.
erupsi Gunung Agung.
“Ini kemudian dilirik oleh BNPB bahwa kami itu
“Ya, sebenarnya kita itu relawan begitu mulai ada. Kemudian diinisiasi (oleh BNPB) untuk kita
ini kita relawan tanpa arah. Teman-teman berkumpul malahan mereka mendatangkan
perbekel ini berkumpul tetapi menjadi relawan relawan-relawan dari Jawa untuk kita diajak
dengan gabungan-gabungan itu permasalahan share bersama.”

GEMA BNPB APRIL 2018 | 77


Upaya Pasebaya ini dipupuk oleh suatu sinergi dan warga yang kemudian menjadi relawan
multipihak yang diinisiasi oleh Badan Nasional Pasebaya.
Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pusat
Studi Manajemen Bencana UPN Yogyakarta. Pawana menyampaikan bahwa gerakan
Kala itu, gagasan awal untuk membangun awal mereka lebih fokus pada edukasi warga
kesiapsiagaan masyarakat di Gunung Agung. terhadap potensi ancaman bahaya erupsi
Hal tersebut telah dipraktekkan seperti di Gunung Agung. Namun, dia ini menambahkan
Merapi dan Kelud. bahwa dalam perjalanan banyak permasalahan-
permasalahan yang muncul, jadi banyak
“Keinginan tersebut disambut oleh Pak Wisnu harapan terhadap Pasebaya untuk melakukan
(Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan tugas-tugas tambahan tetapi tidak mengikat.
BNPB) meminta saya untuk membuat konsep
pelatihan pemberdayaan masyarakat,” papar Ketua Pasebaya yang juga Perbekel Dude Timur
Eko Teguh Paripurno beberapa waktu lalu. ini mencontohkan ketika pemberian makanan
Selanjutnya pembentukan Pasebaya ini dimulai kepada kera sebagai wujud kepedulian terhadap
dengan kegiatan Wajib Latih Pemberdayaan makhluk hidup.
Masyarakat (WLPM), khususnya mereka yang
berada di Kawasan rawan bencana. Pasebaya Bergerak
Status Gunung Agung yang terletak di Kabupaten
Fasilitator dari lintas institusi, seperti dari Karangasem, Provinsi Bali telah dinaikkan ke
BNPB, UPN, Merapi dan Kelud serta fasilitator tingkat IV sejak 27 November 2017 lalu, tepatnya
pendukung menggali potensi dari para perbekel pukul 6 pagi waktu setempat. Masyarakat pun

78 | GEMA BNPB APRIL 2018


segera diinformasikan untuk mengungsi dari Meskipun pemilik radio komunikasi terbatas,
kawasan berbahaya sesuai rekomendasi Pusat namun para perbekel berupaya berbagi
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi informasi kepada para warga. Biasanya
(PVMBG). Informasi dengan cepat diberikan mereka berkumpul di banjar pada sore hari
oleh radio komunitas yang baru saja terbentuk, untuk mendengarkan informasi dari wilayah
yaitu Pasebaya. lain. Menurutnya, hampir 60% masyarakat
sekitar lereng di Gunung Agung memiliki HT
Setelah erupsi pada tanggal tersebut, Pasebaya untuk memonitor aktivitas vulkanik yang
Gunung Agung secara aktif melalui perangkat disampaikan oleh para relawan Pasebaya.
radio atau handytalky (HT) saling memberikan
informasi kondisi yang ada di setiap desa. Di “Sebelumnya ada komunitas-komunitas
samping itu, Pasebaya yang beranggotakan radio, namun selama ini parsial. Setelah kita
para perbekel dan amatir radio tetapi para difasilitasi oleh Orari, dan setelah terbentuk
relawan lain yang memiliki perangkat radio perkumpulan Pasebaya, kita difasilitasi oleh
memonitor aktivitas vulkanik siang-malam. Orari, diberikan fasilitas, jadi masyarakat
Mereka tersebar di 28 desa. Saat ini, Pasebaya masuknya satu pintu.”
masih menumpang di frekuensi Organisasi
Amatir Radio Indonesia (Orari), 146.800 MHz, Pawana menambahkan melalui jejaring
dan akan segera beralih ke frekuensi yang Pasebaya ini, informasi mengenai Gunung
khusus. Agung lebih akurat dan terkini. Informasi

GEMA BNPB APRIL 2018 | 79


mengenai situasi di wilayah administrasi menginformasikan situasi terkini di wilayahnya.
tingkat desa akan dicek terlebih dahulu Namun demikian, tuntutan warga terhadap
sebelum disebarkan melalui radio. Di samping Pasebaya semakin tinggi, seperti permintaan
jejaring melalui radio komunikasi, Pasebaya mengenai logistik bantuan.
juga menggunakan jalur komunikasi antar
seluruh anggota dengan aplikasi Whatsapp. Secara pribadi, Pawana memiliki harapan
dengan terselenggaranya Pasebaya ini dapat
Semangat pertama dibentuknya Pasebaya menghimbau masyarakat mengenai ancaman
adalah mengedukasi warga mengenai potensi bahaya erupsi. Pawana juga menambahkan
bahaya erupsi Gunung Agung. Edukasi bahwa dengan radio komunikasi
mengenai karakteristik kegunungapian dan memungkinkan informasi bisa menjangkau ke
kesiapsiagaan menjadi bahan informasi yang tingkat paling bawah. Kesiapsiagaan itu tidak
selalu diinformasikan kepada masyarakat hanya milik pengguna perangkat radio saja
setempat. Pada jam-jam tertentu, anggota tetapi setiap individu warga yang ada di 28
di 28 desa melakukan roll-call untuk desa.

80 | GEMA BNPB APRIL 2018


“Masyarakat mendapat edukasi yang baru untuk merupakan kekuatan yang harus diapresiasi.
menangani potensi bahaya erupsi.” Mereka dapat secara cepat untuk saling
mengingatkan warganya untuk melakukan
Pasebaya yang dideklarasikan pada 17 November evakuasi ketika ancaman bahaya erupsi
2017 lalu itu bertujuan untuk memberikan gunungapi segera terjadi. Di sisi lain mereka
informasi kepada warga, khususnya di 28 desa. dengan sukarela dapat melakukan evakuasi
Melalui informasi yang diterima warga di wilayah mandiri sehingga mampu mengoptimalkan
terpapar diharapkan dapat mengurangi dampak waktu dan menyelamatkan lebih para penyintas.
bencana erupsi Gunung Agung.
Pasebaya, kelompok relawan yang tak memiliki
Seiring bertambahnya pendengar yang hingga arah pada akhirnya mampu mandiri dan
membeli perangkat radio, Pasebaya secara berdaya. Mereka berada di tengah masyarakat
rutin memberitahukan mengenai aturan main dan mengabdi kepada masyarakat supaya
berkomunikasi. Kesiapsiagaan yang dibangun mereka bersama dapat terhindar dari ancaman
oleh masyarakat yang terpapar itu sendiri bahaya erupsi. (PHI)

GEMA BNPB APRIL 2018 | 81


SNAPSHOT

Kepala BNPB menerima Kunjungan dari KPAI.

Kunjungan BKB Paud Flamboyan VI Ke Diorama BNPB. Kunjungan Diorama BNPB dari mahasiswa
Universitas Prof. Dr. Hazairin Bengkulu.

Kunjungan Diorama BNPB dari TK Insan Kamil. Kunjungan Diorama BNPB dari TK Kids Republic.

82 | GEMA BNPB APRIL 2018


“ SIAGA BENCANA DIMULAI
DARI DIRI KITA, KELUARGA
DAN KOMUNITAS “

You might also like