Professional Documents
Culture Documents
Laporan Termin 1 Staff IE Ungaran Sari Garments
Laporan Termin 1 Staff IE Ungaran Sari Garments
Company Profile
PT Ungaran Sari Garment berdiri sejak tahun 1978, lokasi pabrik pertama
terletak di ungaran. Pabrik pertama diisi dengan 200 karyawan dan pada di tahun
pertama perusahaan ini sudah bisa melakukan export ke luar negeri. Pada dasarnya
perusahaan ini menjadi perusahaan yang bekerja dibawah naungan Busana Apparel
group. Ungaran Sari Garments dipimpin oleh bapak Natesan dan Ungaran Sari
Garment terbagi menjadi 3 daerah produksi yaitu di USG 1 Ungaran (Dress1, Dress
2, Shirt), USG 2 Congol (women’s shirt), USG 3 Pringapus (Man’s Shirt).
Perusahaan ini melakukan orientasi 100% export ke luar negeri, wilayah pengiriman
PT USG adalah di USA, Europa, dan daerah Asia. Partner brands PT USG antara
lain : Liz Claiborne, Jones Apparel Group, International Limited, Ann Inc, Talbots,
Philips-Van Heusen, Macy’s, Nygard, Polo Ralp Lauren, Perry Ellis, Calvin
Klein, Express, Donna Karan, Tommy Hilfiger, JC Penney, Khol’s, Hermes,
blacbery, Hugo Bross, Esprit, Uniqlo, etc. Sejauh ini pekerja yang sudah tergabung
di perusahaan ini mencapi angka sekitar 12 ribu orang dan saat ini USG 3 Unit
Pringapus ada project untuk pembuatan factory baru dengan menerapkan green
building dimana energi yang digunakan pada factory tersebut di desain ramah
lingkungan.
Program Training
Pengelolaan aset pada program penerimaan karyawan baru di Ungaran Sari
Garment yang meliputi kemampuan (Skills), pengetahuan (Knowledge),dan
perilaku (Behavior) sangat penting karena proses pengembangan sumber daya
manusia untuk mendapatkan karyawan baru dengan pengetahuan yang memadai
sehingga diharapkan ke depan akan dapat menganalisa permasalahan yang terjadi,
memberikan arahan yang tepat kepada anak buah serta menjadi karyawan yang
memiliki attitude, dedikasi serta integritas yang baik sehingga mampu memberikan
kontribusi optimal untuk perusahaan dalam jangka panjang. Adapun pengetahuan,
pengertian, dan pemahaman yang diharapkan adalah :
1. Company profile yang berisi tentang gambaran umum perusahaan.
2. Mengetahui Struktur Organisasi di PT Ungaran Sari garments
3. Flow Proses di industry garments.
4. Penjelasan masing-masing departemen atau section baik produksi maupun
departemen pendukung lainnya.
5. Karyawan memiliki kepercayaan diri karena telah memahami keseluruhan flow
proses dan dinamikanya.
6. Pemahaman yang menyeluruh pada proses di industry garments sehingga
Buyer
Marketing
PPMC
Line Planner
Prepare
Material
Bulk Executive
Final Inspection
Shipment
Gambar 1. FlowOrder
YES
Info ke
P4BM,
NO Cek Segel & No.
Planning,
Supp, Jgn Dbuka Container = NO Bill of
Surveyor Loading
YES
Info ke
P4BM, Stop Pembongkaran
Planning, Pembongkaran Material
MC
Kondisi
Container Quantity Material Buat
Berita Acara
Rusak = Quantity Invoice LPMK/LPME
Lanjutkan
Pembongkaran Approval Book Next Proces
5.1. Definisi
Department sample merupakan departemen yang bertanggung jawab menangani
produksi garment sample yang diminta oleh buyer. Lingkup kerjanya meliputi
pembuatan pattern, pembuatan sampel mulai dari cutting sampai finishing sesuai
permintaan buyer.
5.2. Ordering Sample
Setiap buyer yang ingin memberikan order ke PT. USG tidak langsung
berhubungan dengan factory. Akan tetapi semua order akan melalui head office yang
berada di Jakarta. Dari Head office marketing akan memberikan informasi kepada
PPMC yang ada di factory. PPMC kemudian akan melakukan request sampel kepada
sample room untuk pembuatan sample garment. Proses pembuatan sample garment di
sample room merupakan miniatur dari proses bulk produksi. Dimana dalam sample
room terdapat proses pembuatan pattern, cutting, sewing, dan finishing, check QC,
dan kemudian kirim sample.
5.3.Tahapan Sample
1. Proto Sample
Yaitu sample yang dibuat pertama kali sesuai dengan order dari buyer.
Pembuatannya berdasarkan techpack. Quantity dari proto sample biasanya 3
pcs. 2 pcs untuk dikirim ke buyer dan yang 1 pcs untuk disimpan di factory
yang nantinya akan digunakan sebagai analisa dari koment buyer. Jika di
approve maka akan dilanjutkan ke tahap sample selanjutnya.
2. Salesman sample
Yaitu sample yang dibuat untuk digunakan oleh buyer guna
mempromosikan style yang diorder ke counter-counter customer mereka
sehingga buyer dapat menentukan keputusan akan order atau tidak.
3. Fit/counter Sample
Yaitu sample yang dibuat berdasarkan comment buyer atas salesmen
sample yang sudah di approve buyer. Quantity yang dibuat adalah 3 pcs untuk
dikirm ke buyer dan 2 pcs untuk disimpan di factory.
4. PPS
Sample yang dibuat berdasarkan koment dari counter sample. PPS dibuat
sebanyak 4 pcs, 3 pcs untuk dikirim ke buyer, dan 1 pcs disimpan di factory.
Tujuan dibuat PPS adalah untuk mendapatkan approval bulk production.
5. Top Sample
Saat produksi berjalan di line sewing, QC buyer akan meminta 3 pcs
sampel sebagai representative produksi. Proses pengecekan dilakukan secara
menyeluruh, yaitu: workmanship, size spec, material, dan styling garment.
5.4. Hubungan Sample dengan IE
a. Menganalisa styling yang akan dikerjakan, analisa SMV pembuatan garment,
kalkulasi man power, kapasitas mesin, dan cost production.
b. Mempersiapkan mesin-mesin yang akan digunakan, cost man power, dan time
production.
Buyer
Head Office
Marketing
Factory
PPMC
Sample Room
Pattern Maker
Supervisor
Sample
Proses Cuttng
NO Proses Sewing NO
Checking QC
Finishing
Sending Sampel
Approved
Next Process
6.1. Definisi
Departement sewing merupakan departmen produksi yang berhubungan dengan
proses menjahit komponen menjadi 1 unit garment utuh. Proses sewing terbagi
menjadi 2, yaitu:
o Preparation
Merupakan area untuk mempersiapkan dan memproses komponen-
komponen garment sebelum digabungkan. Komponen-komponen yang
diproses dalam area preparation adalah collar, cuff, front, back, dan sleeve.
o Assembly
Merupakan proses penggabungan komponen-komponen garment
yang sudah disiapkan di proses preparation tadi menjadi satu produk garment
utuh.
Prep. Front Prep. Back Prep. Sleeve Prep. Cuff Prep. Collar
Transfer ke Assembling
Proses Assembling
Transfer ke Finishing
7.1. Definisi
Departement finishing merupakan department produksi dimana proses
pengerjaan finishing dilakukan setelah garment selesai dari sewing assembly line dan
lolos dari cek quality. Tujuan dilakukan proses finishing adalah sentuhan akhir
setelah proses sewing dan untuk memberikan nilai tambah.
7.2.Flow Process
o Blower
Setelan garment di transfer dari sewing, garment dibersihkan dari
benang-benang yang menempel atau debu dengan menggunakan mesin
blower.
o Ironing Yoke and Collar
Bagian yoke dan collar diproses gosok untuk mendapatkan hasil yang
lebih rapi.
o Collar Creasing
Setelah collar digosok, kemudian disisipi NCB (Neck Collar Board),
kemudian collar dipress dengan menggunakan collar creasing machine
untuk membuat collar stand up.
o Ironing Body
Ironing body garment diawali dari dari gosok bagian cuff dan sleeve
dari proses belakang, kemudian bagian body front. Setelah digosok,
kancingkan kemudian hanging.
o Folding
Operator akan mengambil garment dari hanging di konveyor,
kemudian melakukan proses folding/melipat.
o Polybag
Setelah selesai proses folding, garment akan dimasukkan ke polybag
yang sebelumnya telah dipasang aksesoris sesuai order dari buyer.
o Packing
Setelah garment di polybag, garment tersebut akan dimasukkan
menjadi satu ke dalam box karton yang nantinya akan di shipment.
Metode packing ada 2, yaitu:
a. Solid Methode, yaitu metode packing yang isi dalam box karton
berisi yang sama semua baik itu dari PO, style, size, dan color. Apabila
ada broken (sisa) maka akan dipacking secara campur.
b. Prepack Methode, yaitu metode packing dalam box karton yang berisi
garment dengan PO, style, color yang sama namun berbeda sizenya.
Blower
Creasing Collar
Ironing Body
Folding
Polybag
Packing
Fabric in House
PPMC Release
NO
Compare Bulk w/ Highlight to
Fabric Approval
PPMC
Swatch from PPMC
Fabric inspection
Identify defect
Shading Test
NO
Bowing Test
Review FIR
No Defect Deskripsi
1 Coarse Yarn Serat kain kasar
2 Stains/Fleck Noda pada kain (kotor)
3 Thick Pick Serat kain melebar tebal (Kecil)
4 Slub Serat/benang timbul pada kain
5 Knots Tonjolan benang pada kain
6 Bowing Serat kain arah lebar tidak lurus
7 Shade Bars Efek garis melebar yang timbul karena yarn berbeda
8 Smash Lubang besar
9 Neps Timbul simpul benang kecil, biasanya banyak
10 Skewing Serat waft (arah lebar)
11 White Spot Noda Putih
12 Skewing Serat waft (Arah Lebar) tidak bisa siku
13 Baggy Cloth Kain yang tidak flat ketika digelar
No Defect Deskripsi
1 Skip Stitch Jahitan Loncat
2 Run Off Jahitan Meleset
3 Row Edge Jahitan Jebol
4 Loose Stitch Jahitan Kendor
5 Slanting Jahitan Miring
6 Puckering Jahitan Berkerut
7 Shading Beda Warna
8 Over Stitch Kelebihan Jahitan
9 Unmatch Tidak Matching
10 High Low Jahitan Jonjang
11 Fullness Melembung
12 Twisting Jahitan Melintir
13 Poor Shape Bentuk Jelek
MECHANIC DEPARTMENT
9.1. Definisi
Departemen mekanik merupakan departmen pendukung produksi yang
bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yeng berhubungan dengan mesin produksi
meliputi pengalokasian, penyediaan, perawatan, dan perbaikan peralatan atau
mesindalam rangka menunjang kegiatan produksi sehingga berjalan lancar sesuai
dengan kualitas, kuantitas, serta waktu yang diharapkan.