Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

Masyarakat Multikultural - Bangsa Indonesia dikenal karena masyarkatnya yang bersifat multicultural.

Multi berarti banyak dan culture/ kultur yang berarti kebudayaan. Apa sih sebenarnya masyarakat multikultural
tersebut. Pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba menghadirkan penejelasan tentang Masyarakat
Multikultural secara lengkap. Semoga bisa bermanfaat.

A. Pengertian Masyarakat Multikultural


Masyarakat multikultur merupakan istilah lain bagi masyarakat majemuk. Indonesia merupakan salah satu
negara yang memiliki masyarakat yang majemuk. Negara lain yang memiliki masyarakat multikultur, di
antaranya Swiss dan Amerika Serikat.

Multikultural menurut Prof. Dr. Supardi Suparlan merupakan sebuah ideologi yang mengagungkan
perbedaan budaya atau sebuah keyakinan yang mengakui dan mendorong terwujudnya pluralisme
(keberagaman) budaya sebagai suatu corak kehidupan masyarakat.

Menurut Clifford Geertz, yang meneliti Indonesia di Mojokuto pada awal masa kemerdekaan Indonesia
mendifenisikan masyarakat majemuk sebagai masyarakat yang terbagi-bagi ke dalam subsistem yang kurang
lebih berdiri sendiri-sendiri, yang setiap subsistemnya terikat dalam ikatan-ikatan yang bersifat primordial.

Menurut Furnivall, bahwa masyarakat majemuk merupakan suatu masyarkat tempat sistem nilai yang
dianut oleh berbagai kesatuankesatuan sosial yang menjadi bagian-bagiannya sedemikian rupa sehingga
anggota masyarakat secara kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat secara keseluruhan kurang memiliki
homogenitas kebudayaan atau bahkan memiliki dasar-dasar untuk saling memahami satu sama lain.

Menurut C.W. Watson (1998) dalam bukunya Multiculturalism, membicarakan masyarakat multikultural
adalah membicarakan tentang masyarakat negara, bangsa, daerah, bahkan lokasi geografis terbatas seperti kota
atau sekolah, yang terdiri atas orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda dalam
kesederajatan.

B. Ciri-ciri Masyarakat Multikulltural


Ciri-ciri masyarakat Indonesia yang multikultur adalah sebagai berikut:
1. Adanya keanekaragaman suku bangsa, agama, dan adat istiadat.
2. Adanya keanekaragaman budaya.
3. Adanya keanekaragaman agama daerah.
4. Adanya keanekaragaman sosial-ekonomi.
C. Multikulturalisme
Berbicara mengenai masyarakat multikultural mau tidak mau pembahasan kita akan mengarah pada
multikulturalisme. Hal ini dikarenakan antara masyarakat multikultural dengan multikulturalisme memiliki
keeratan hubungan.

Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam
kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan. Dalam multikulturalisme, sebuah masyarakat
(termasuk juga masyarakat Indonesia) dilihat sebagai sebuah kebudayaan yang berlaku umum dalam
masyarakat tersebut yang coraknya seperti sebuah mozaik. Di dalam mozaik tercakup semua kebudayaan dari
masing-masing suku bangsa yang sangat jelas dan belum tercampur oleh warna budaya lain membentuk
masyarakat yang lebih besar.

D. Faktor Penyebab Terbentuknya Masyarakat Multikultural


Keanekaragaman atau kemajemukan masyarakat Indonesia dilatarbelakangi oleh beberapa faktor berikut ini:
1. Letak geografis
Indonesia berada pada posisi silang, yakni terletak antara dua samudera (Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik) dan antara dua benua (Benua Asia dan Benua Australia). Letak seperti ini membuat Indonesia menjadi
wilayah yang sangat strategis, yakni terletak di tengah-tengah lalu lintas perdagangan dan perhubungan
internasional. Posisi seperti ini sangat memungkinkan bagi masuknya berbagai pengaruh kebudayaan asing.
2. Kondisi geografis
Kondisi geografis Indonesia yang meliputi kurang lebih 13.667 pulau besar dan kecil, yang tersebar dari barat
ke timur sepanjang ekuator kurang lebih 3000 mil, dari utara ke selatan sepanjang ekuator kurang lebih 1000
mil. Keadaan semacam ini memungkinkan bagi nenek moyang bangsa Indonesia untuk tinggal dan menetap di
berbagai wilayah yang berbeda-beda dan cenderung terisolasi satu sama lain. Keadaan seperti itu telah
mendorong berbagai bangsa yang tersebar di wilayah Indonesia untuk mengembangkan sistem budaya, sistem
bahasa, sistem religi, adat istiadat, dan lain sebagainya.
3. Kondisi iklim dan struktur tanah
Wilayah Indonesia yang sangat luas telah memungkinkan adanya perbedaan dalam hal iklim dan struktur
tanahnya. Faktor alamiah seperti ini juga menjadi faktor pembentuk keanekaragaman (kemajemukan) regional.
Perbedaan curah hujan dan kesuburan tanah telah menciptakan dua macam lingkungan ekologis, yaitu: (1)
pertanian sawah yang banyak dijumpai di Pulau Jawa, Pulau Bali, dan beberapa wilayah di Pulau Sumatera,
dan (2) pertanian ladang yang banyak dijumpai di luar Pulau Jawa dan Pulau Bali.

You might also like