Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa semua jenis layanan bimbingan dan konseling di sekolah
mengacu pada bidang-bidang bimbingan dan konseling. Sedangkan bentuk dan isi layanan
disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. (Dra.Hallen.A.M.pd,81)
Hal ini merupakan bagian dari kompetensi supervisi manajerial yang harus dilakukannya
terhadap setiap sekolah yang berada dalam lingkup binaanya. Pendidikan sebagai salah satu bentuk
lingkungan bertanggung jawap dalam memberikan asuhan terhdap proses erkembang individu.
Melalui layanan bimbingan dan konseling siswa dibantu agar dapat mencapai tugas tugas
perkembangan.nya dengan baik.
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan komponen pendidikan yang dapat membantu
para siswa dalam proses perkembangannya.

B. Rumusan Masalah
c) apa yang dimaksud dengan layanan bimbingan dan koseling?
b) bagaimana bentuk bentuk layanan bimbingan koseling?
c) seperti apa kegiatan pendukung bimbingan dan konseling?

C. Tujuan Rumusan Masalah

a) Untuk mengetahui pengertian layanan bimbingan dan konseling


b) Untuk mengetahui bentuk-bentuk layanan bimbingan dan konseling
c) Untuk mengetahui kegiatan pendukung bimbingan dan konseling

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling


Di dalam KBBI layanan berasal dari kata layan yang kata kerjanya adalah melayani
yang mempunyai arti membantu menyiapkan (mengurus) apa-apa yang di perlukan
seseorang; meladeni, merima (menyambut) ajakan (tantangan, serangan, dsb) layanan
perihal atau melayani, meladeni. Sedangkan pengertian bimbingam secara harfyyah
bimbingan adalah menunjukan, memberi jalan, atau menuntun orang lain kearah tujuan
yang bermanfaat bagi hidupnya di amsa kini dan masa mendatang.
Istilah bimbingan merupakan terjemahan dari kata bahasa Ingris GUIDANCE yang
berasal dari lata kerja ‘to guide’ yang berarti menunjukan. Dari definisi di atas dapat diberi
kesimpulan bahwa bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang terus menerus
dari seorang pembimbing yang telah di persiapkan kepada individu yang membutuhkan
dalam rangka
Para ahli mendefinisikan layanan bimbingan itu dengan cara yang bervariasi,
namun selalu menunjukkan kepada hakikat, tujuan, dan prosedur yangserupa, yang secara
ringkasnya dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Layanan bimbingan (guidance services) merupakan bantuan yangdiberikan
kepada individu.
2. Layanan bimbingan bertujuan agar yang bersangkutan dapatmencapai taraf
perkembangan dan kebahagian secara optimal.
3. Dengan layanan bimbingan, kita dapat menjalani prosespengenalan,
pemahaman, penerimaan, pengarahan, perwujudan,serta penyesuaian diri, baik
terhadap dirinya sendiri maupunterhadap lingkungannya.
Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang
diberikan kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam pemahaman
diri, sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuaidengan tuntutan dan keadaan
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Dengan adanya bimbingan dan konseling
diharapkan dapat memberikan solus ibagi peserta didik di sekolah.

2
Agar peserta didik menjadi lebih baik dari segiprilakunya. Layanan
bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di Indonesia
dalam upaya membantu siswa agar mencapaiperkembangan yang optimal, sesuai
dengan potensinya. Oleh karena itu,pelaksanaan bimbingan dan konseling di
sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personel sekolah, yaitu kepala
sekolah, guru, konselor, dan pengawas.

B. Bentuk-bentuk layanan bimbingan dan konseling

Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan
pelayanan bimbingan terhadap sasaran layanan yaitu peserta didik. Masing-masing komponen
layanan diperlukan strategi implementasi program.

1. Layanan Orientasi

Pelayanan ini merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik dapat
memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama lingkungan
Sekolah/Madrasah, untuk mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di lingkungan
baru tersebut. Pelayanan orientasi ini biasanya dilaksanakan pada awal program pelajaran baru.
Materi pelayanan orientasi di Sekolah/Madrasah, staf dan guru-guru, kurikulum, program
bimbingan dan konseling, program ekstrakurikuler, fasilititas atau sarana dan prasarana, dan tata
tertib Sekolah/Madrasah.

2. Layanan Informasi

Yaitu pemberian informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta
didik melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun
elektronik, seperti: buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet). Layanan informasi bertujuan
untuk membekali seseorang dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal
yang berguna untuk kepentingan hidup dan perkembangannya.

3
3. Layanan Pembelajaran

Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik


mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi belajar atau
penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai
aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk
pengembangan.

4. Layanan Penempatan dan Penyaluran


Serangkaian kegiatan bimbingan dalam membantu siswa agar dapat menyalurkan atau
menempatkan dirinya dalam berbagai program sekolah.Layanan penempatan dan penyaluran
merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di
dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang,
kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat serta kondisi pribadinya, dengan
tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi
lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi untuk pengembangan.
Layanan penempatan dan penyaluran berkenaan dengan 3 fungsi, yaitu
a. fungsi pemahaman, terkait dengan dipahaminya potensi dan kondisi diri.

b. fungsi pencegahan, karena peserta didik telah memperoleh layanan penempatan dan
penyaluran yang merealisasikan dirinya pada keadaan dan posisi yang tepat sesuai dengan
potensi, bakat, minat dan kondisi pribadinya sehingga akan terhindar atau tercegah permasalahan
atau hambatan berkaitan dengan pengembangan diri.

c. fungsi pengembangan dan pemeliharaan, yaitu terpelihara dan berkembangnya potensi,


bakat, minat dan kondisi pribadi peserta didik itu sendiri.

5. Layanan Penguasaan Konten

Membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi. Layanan


Penguasaan Konten berkaitan dengan fungsi pemahaman dan fungsi pemeliharaan dan
pengembangan. Fungsi pemahaman menyangkut berbagai aspek konten, persepsi, afeksi, sikap
dan tindakan, dan sebagainya atau kebiasaan dalam kaitannya dengan kehidupan di sekolah,
sebagai peserta didik tugasnya adalah belajar, di dalam keluarga ia mengembangkan kebiasaan

4
dalam berhubungan dengan orang lain, saudara, teman sebaya dan di masyarakat. Fungsi
pemeliharaan dan pengembangan, yaitu menghasilkan terpelihara dan berkembangnya berbagai
potensi dalam perkembangan diri secara berkelanjutan, mengembangkan kebiasaan yang telah
terpelihara dan membangun prestasi.

6. Layanan Konseling Perorangan

Layanan yang memungkinkan siswa memperoleh secara pribadi melalui tatap muka
dengan konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialami siswa
tersebut. peserta didik memperoleh layanan secara langsung bertatap muka dengan Guru
Bimbingan Konseling atau Konselor. Dengan demikian diupayakan terbantu fungsi pengentasan
dari permasalahan yang dialami. Konseling individu sebagai pendekatan efektif bagi peserta
didik, dimana peserta didik bebas mengekspresikan diri, pengalaman dan perasaan tanpa beban,
sehingga dapat diharapkan adanya perubahan perilaku ke arah membangun diri dan lingkungan,
dimana peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan mampu mengambil
keputusan secara mandiri.

7. Layanan Konseling Kelompok

Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa memperoleh kesempatan


untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami melalui dinamika kelompok. Masalah yang
dibahas adalah masalah-masalah pribadi dari masing-masing anggota kelompok.

Membantu pengembangan pribadi dengan cara setiap anggota


dapat saling mengungkapkan perasaan secara leluasa yang berorientasi pada kenyataan yang
dihadapi dan mengembangkan kemampuan berhubungan sosial dalam kelompok untuk
meningkatkan pemahaman dan penerimaan terhadap nilai-nilai kehidupan dan tujuan kehidupan
serta belajar dan atau menghilangkan sikap perilaku tertentu. Layanan Konseling Kelompok terkait
dengan fungsi pencegahan dan pengentasan, yaitu mengatasi permasalahan sejenis melalui
dinamika kelompok mewujudkan kegiatan belajar, karir atau jabatan dan pengambilan keputusan.

8. Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa melalui dinamika kelompok
memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu. Sumber pembahasan bersifat aktual.

5
Memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama melalui dinamika kelompok, membahas
topik yang dipilih sesuai kebutuhan dalam kelompok. Layanan Bimbingan Kelompok terkait
dengan fungsi pencegahan, yaitu berperan dalam mencegah berkembangnya masalah atau
hambatan melalui pemahaman berbagai situasi dan kondisi lingkungan, terbinanya hubungan
dalam berkomunikasi di antara anggota kelompok sehingga dapat membantu pengembangan diri
pribadi, mengembangkan sikap dan komitmen pribadi dan berbagai kemampuan dalam
pengambilan keputusan.

9. Layanan Konsultasi
Layanan yang diberikan untuk memperoleh wawasan dan pemahaman dan cara-cara yang
perlu dilaksanakan dalam menangani atau membantu pihak lain.
Layanan konseling yang dilaksanakan oleh konselor terhadap seorang pelanggan (di
sekolah: orang tua atau wali peserta didik). Dalam melaksanakan layanan konsultasi ini, Guru
Bimbingan Konseling atau Konselor bisa bekerja sama dengan Guru Mata Pelajaran, Wali Kelas
dan instansi terkait (LPTK, psikolog, atau psikiater) dan dilaksanakan di kantor tempat praktik
konseling, bagi Guru Bimbingan Konseling yang telah berkewenangan membuka praktik
di luar sekolah dengan cara mengambil studi profesi konselor. Layanan Konsultasi ini terkait
dengan fungsi pemahaman, pemeliharaan dan pengembangan, yaitu untuk membantu peserta didik
dan atau pihak lain (orang tua atau wali peserta didik) memperoleh wawasan, pemahaman dan
cara-cara pemecahanan masalah maupun hambatan yang ditemui, sesuai kondisi lingkungan di
sekolah. Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas adalah teman sejawat dan institusi terkait (LPTK,
psikolog, atau psikiater) adalah mitra kerja bagi Guru Bimbingan Konseling atau Konselor.

10. Layanan Mediasi


Layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak yang
sedang dalam keadaan tidak menemukan kecocokan sehingga membuat mereka saling
bertentangan. Sehingga dapat mencapai tujuan yaitu kondisi hubungan yang positif dan kondusif
diantara pihak-pihak yang berselisih.
Layanan Mediasi terkait dengan fungsi pencegahan, yaitu Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor berusaha mengantarai atau membangun hubungan diantara mereka, dengan tujuan
membantu tercapainya hubungan positif dan kondusif guna memperbaiki hubungan antarpersonal

6
C. Kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling

Kegiatan-kegiatan pendukung pelayanan bimbingan koseling tersebut adalah


sebagai berikut:

1. Aplikasi instrumentasi
Aplikasi Instrumentasi adalah upaya pegungkapan melalui pengukuran dengan memakai alat
ukur atau instrument tertentu. Hasil aplikasi ditafsirkan, disikapi dan digunakan untuk
memberikan perlakuan terhadap klien dalam bentuk layanan konseling agar diperoleh data
tentang kondisi tertentu atas dirt klien (siswa). Data tersebut kemudian digunakan sebagai
bahan pertimbangan untuk penyelenggaraan bimbingan dan konseling.

2. Himpunan data
Merupakan suatu upaya penghimpunan, penggolongan-penggolongan, dan pengemasan data
dalam bentuk tertentu. Bertujuan untuk memperoleh pengertian yang lebih luas, lebih
lengkap dan lebih mendalam tentang masing-masing peserta didik dan membatu siswa
memperoleh pemahaman diri sendiri.

3. Konferensi kasus
Merupakan forum lerbatas yang dilakukan oleh pembimbing atau konselor guna membahas
suatu permasalahan dan arah pemecahannya Bertujuan untuk mengumpulkan data secara
lebih luas dan akurat serta menggalang komitmen pihak-pihak yang terkait dengan kasus
yang terkait dengan kasus dalam rangka pemecahan masalah.

4. Kunjungan rumah
Merupakan upaya mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan-
permasalahan individu atau siswa yang menjadi tanggung jawab pembimbing atau konselor
dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Kunjungan dilakukan apabila data siswa untuk
kepentingan layanan BK belum atau tidak diperoleh melalui wawancara dan angket.
Tujuannya untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat serta bertujuan untuk
menggalang komitmen antara orang tua dan anggota keluarga lainnya dengan pihak sekolah

7
yang berkenaan dengan pemecahan masalah siswa.

5. Alih tangan kasus


Merupakan upaya mengalihkan atau memindahkan tanggung jawab memecahkan masalah
atau kasus-kasus tertentu yang dialami siswa kepada orang lain yang lebih mengetahui dan
berwenang. Bertujuan untuk mem- peroleh pelayanan yang optimal dan pemecahan masalah
klien secara lebih tuntas.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Layanan Bimbingan adalah Layanan yang diberikan untuk membantu individu dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pembimbing.
Layanan konseling adalah layanan yang di berikan melalui salah satu teknik dimana proses
pemberian bantuan itu berlangsung melalui wawancara dalam serangkaian pertemuan.
komponen dalam program bimbingan, layanan Mediasi
layanan dasar bimbingan, layananlayanan responsive, sistem layanan individual
Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling:
Layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan
pembelajaran, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling
kelompok, layanan Bimbingan Kelompok, layanan Konsultasi,

Kegiatan pendukung yang pokok dalam bimbingan dan konseling yaitu: aplikasi instrumentasi,
himpun data, konferensi kasus, kunjungan rumah, alih tangan kasus.

B. Saran
Dengan terselesainya makalah ini,penyusun berharab para pembaca dapat memberikan
tanggapan ataupun sanggahan yang bersifat membangun. Dan juga penyusun tidak luput dari
kesalahan dalam menyusun makalah ini penyusun juga berharap disusunya makalah ini kita semua
dapat mengetahui “BENTUK-BENTUK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING”.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://hardika2.blogspot.co.id/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html

https://fitriariastuti.weebly.com/layanan-layanan-bimbingan-konseling.html

http://hardika2.blogspot.co.id/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://www.asikbelajar.com/2016/06/5-kegiatan-pendukung-pelayanan.html

10

You might also like