Klasifikasi Diphyllobothrium Latum

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

Klasifikasi Diphyllobothrium latum (Cacing Pita Ikan)

Diphyllobothrium latum merupakan cacing pita ikan penyebab penyakit diphyllobothriasis.


Secara morfologi, Diphyllobothrium latum merupakan cestoda terbesar yang menginfeksi
manusia (cacing dewasa panjang sampai 3-l0 meter). Menurut situs The Animal Diversity,
Klasifikasi Cacing Diphyllobothrium latum adalah sebagai berikut::

KLASIFIKASI ILMIAH CACING PITA IKAN


KINGDOM Animalia
FILUM Platyhelminthes
KELAS Cestoda
ORDO Pseudophyllidea
FAMILI Diphyllobothriidae
GENUS Diphyllobothrium
SPESIES Diphyllobothrium latum

PARASIT : DIPHYLLOBOTHRIUM LATUM

DIPHYLLOBOTHRIUM LATUM

Disebut juga dengan Difilobatriasis atau Penyakit Cacing Pita adalah salah satu jenis penyakit cacing
yang paling berbahaya. Bentuk cacingnya pipih seperti pita, bisa mencapai panjang 3 – 10 meter dan
hebatnya walau dipotong-potong, cacing ini masih bisa hidup. Bibit cacing terutama banyak
ditemukan didalam daging babi dan daging sapi.

Morfologi

Ditemukan pada usus halus manusia, anjing, kucing, babi, beruang, mamalia pemakan ikan.
Cacing memiliki ukuran 2-12 m warna abu-abu kekuningan dengan bagian tengah berwarna gelap
(berisi uterusdan telur). Testis dan gld. Vitellaria terletak di lateral, ovarium di tengah berlobus 2.
Uterus berbentuk bunga di tengah dan membuka di ventral. Porus uterus terletak disebelah porus
genitalis. Telur keluar terus menerus di tinja dengan ukuran 67-71 x 40-51 μ.

Cacing dewasa memiliki beribu-ribu proglotid (bagian yang mengandung telur) dan
panjangnya sampai 450-900 cm. Telurnya dikeluarkan dari proglotid di dalam usus dan dibuang
melalui tinja. Telur akan mengeram dalam air tawar dan menghasilkan embrio, yang akan termakan
oleh krustasea (binatang berkulit keras seperti udang, kepiting). Selanjutnya krustasea dimakan oleh
ikan. Manusia terinfeksi bila memakan ikan air tawar terinfeksi yang mentah atau yang dimasak
belum sampai matang.

Ciri-ciri

 Merupakan jenis cacing pita yang hidup sebagai parasit pada manusia, anjing, kucing dan
serigala.
 Sebagai inang perantaranya adalah katak sawah (Rana cancrivora), ikan dan Cyclops.
 Menyebabkan Diphyllobothriasis.
 Daerah penyebarannya meliputi wilayah eropa, afrika, amerika utara dan jepang.

SIKLUS HIDUP

Telur berkembang untuk beberapa minggu, coracidium (onchosphere berkait 6 dilengkapi


embriophore yang bercilia) berada di air, kemudian dimakan h.i. I cyclopid/diaptomid (berkembang
menjadi procercoid) di haemochole dalam 2-3 minggu selanjutnya h.i. I dimakan h.i. II ikan
(berkembang menjadi plerocercoid) di viscera dan otot. H.i. II dimakan h.d dan menjadi dewasa
dengan periode prepaten 3-4 minggu.
Gejala

infeksi biasanya tidak menimbulkan gejala, meskipun beberapa penderita mengalami


gangguan usus yang ringan. kadang cacing pita menyebabkan anemia karena pada penderita
awalnya kekurangan vitamin B12.

Diagnosa

diagnosis ditegakkan berdasarkan ditemukannya telur cacing dalam tinja.

Pengobatan

diberikan niklosamid atau prazikuantel per-oral (melalui mulut).

You might also like