Professional Documents
Culture Documents
Laporan Hazop Soekanto
Laporan Hazop Soekanto
LAPORAN HAZOP
YAHYO SW RFM
REV DATE DESCRIPTION
APPROVAL SIGNED
No part of this document may be reproduced, in any form or by any means, except as permitted by PERTAMINA
Doc. No.
Laporan Haz op SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1
Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 2 of 15
Projec t No : C.1601
Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 3 of 15
Projec t No : C.1601
DAFTAR ISI
1. TUJUAN .................................................................................................................. 4
2. DEFINISI ................................................................................................................. 4
4. KONSEP ................................................................................................................. 5
5 PROSEDUR ........................................................................................................... 7
Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 4 of 15
Projec t No : C.1601
1. TUJUAN
Dokumen ini menjelaskan Segala potensial bahaya (Hazard) dari seluruh kegiatan,
baik saat perencanaan, pembangunan (konstruksi). Operasinal harus diidentifikasi
agar dapat diketahui metode penanganannya jika terjadi kecelakaan kerja atau
kebocoran pipa atau kerusakan sistem pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas
(SPBG) Ecostation Tahap 2.
2. DEFENISI
Dalam spesifikasi ini, kata-kata atau kalimat maupun istilah harus mempunyai arti
sebagaimana ditentukan di bawah ini, kecuali ditentukan atau disebut lain.
Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 5 of 15
Projec t No : C.1601
4. KONSEP
Konsep Hazop
1. Tujuan Hazop
1.1 Tujuan penggunaan HAZOP adalah untuk meninjau suatu proses atau operasi pada suatu
system secara sistematis, untuk menentukan apakah proses penyimpangan dapat
mendorong kearah kejadian atau kecelakaan yang tidak diinginkan. Hazop Study dilakukan
sesegera mungkin dalam tahap perancangan untuk melihat dampak dari perancangan itu,
selain itu untuk melakukan suatu Hazop kita membutuhkan gambaran/perencanaan yang
lebih lengkap. Hazop biasanya dilakukan sebagai pemeriksaan akhir ketika perencanaan
yang mendetail telah terselesaikan. Juga dapat dilakukan pada fasilitas yang ada untuk
mengidentifikasi modifikasi yang harus dilakukan untuk mengurangi masalah resiko dan
pengoperasian
2. Jenis Jenis Hazop
2.1 Process Hazop, yang di kembangkan untuk menilai system proses.
Human Hazop, lebih fokus pada kesalahan manusia dari pada kegagalan teknik.
Procedure Hazop, meninjau kembali urutan operasi dan cara kerja yang biasanya
dinyatakan sebagai operasi pembelajaran SAFOP-SAFe.
Software Hazop, mengidentifikasi kemungkinan kesalahan-kesalahan dalam
pengembangan perangkat lunak.
3. Istilah Terminologi Hazop
3.1 Proses Hazop didasarkan pada prinsip bahwa pendekatan kelompok dalam analisis bahaya
akan mengidentifikasi masalah-masalah yang lebih banyak dibandingkan ketika individu-
individu bekerja secara terpisah kemudian mengkombinasikan hasilnya. Tim Hazop dibentuk
dari individu-individu dengan latar belakang dan keahlian yang bervariasi. Keahlian ini
digunakan bersama selama pelaksanaan Hazop dan melalui usaha pengumpulan
“brainstorming” yang menstimulasi kreatifitas dan ide-ide baru, keseluruhan ulasan dari suatu
proses dibuat menurut pertimbangan.
Berikut istilah – istilah terminologi (key words) yang dipakai untuk mempermudah
pelaksanaan Hazop antara lain sebagai berikut:
a) Deviation (Penyimpangan).
Adalah kata kunci kombinasi yang sedang diterapkan. (merupakan gabungan dari
guide words dan parameters).
b) Cause (Penyebab).
Doc. No.
Laporan Hazop SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1
Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 6 of 15
Projec t No : C.1601
Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 7 of 15
Projec t No : C.1601
4.4 Penerapan parameter akan bergantung pada jenis proses yang tengah dipertimbangkan,
jenis peralatan yang digunakan dan tujuan dari proses tersebut. Perangkat lunak untuk
Hazop-PC memasukkan dua daftar menu yang menyajikan daftar baik parameter khusus
maupun parameter umum. Parameter khusus yang paling lazim biasanya
mempertimbangkan flow, temperature, pressure, dan terkadang juga level. Hampir di semua
instansi parameter-parameter ini akan dievaluasi untuk setiap node.
4.5 Berikut ini adalah beberapa contoh parameter proses:
Temperature Composition pH
Pressure Addition Sequence
Mixing Signal Control
Stirring Time Start/Stop
Transfer Phase Operate
Level Speed Maintain
Viscosity Particle size Services
Reaction Measure Communication
5. Proses Hazop
5.1 Tim Hazop berfokus pada bagian-bagian spesifik dari suatu proses yang disebut “Node”.
Umumnya node diidentifikasi dari P&ID suatu proses sebelum penelitian dimulai. Parameter
proses diidentifikasi misalnya “flow” dan sebuah kesengajaan dibuat untuk node melalui
pertimbangan. Selanjutnya serangkaian guideword digabungkan dengan parameter flow
untuk menciptakan suatu penyimpangan . sebagai contoh guideword “NO” digabungkan
dengan parameter “flow” dan diperoleh penyimpangan berupa “no flow”. Tim kemudian fokus
Doc. No.
Laporan Haz op SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1
Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 8 of 15
Projec t No : C.1601
mendaftar semua yang dipercaya menjadi penyebab dari penyipangan “no flow” dimulai dari
sebab yang dapat mengakibatkan kemungkinan terburuk yang dapat dipikirkan oleh tim pada
saat itu. Segera setelah penyebab tersebut dicatat, tim kemudian mencatat konsekuensi,
pedoman keselamatan dan anjuran anjuran yang dianggap perlu. Proses yang sama terus
diulang untuk penyimpangan selanjutnya dan seterusnya sampai penyelesain suatu node,
selanjutnya tim berpindah ke node selanjutnya dan mengulang proses di atas.
5. PROCEDURE
1. Procedure
1.1 Yang dibutuhkan dalam melakukan studi hazop antara lain informasi detail dalam proses.
Informasi-informasi ini termasuk Process Flow Diagrams (PFD), Process and
Instrumentation Diagrams (P&ID), spesifikasi peralatan, konstruksi material, serta
keseimbangan massa dan energi.
Prosedur Hazop menggunakan tahap-tahap untuk menyelesaikan analisis, sebagai
berikut :
a. Mulai dengan flowsheet yang detail dan pilih unit mana yang akan dilakukan studi.
b. Pilih studi node (vessel, line, operating instruction).
c. Jelaskan desain dari studi node-nya. Sebagai contoh, vessel V-1 didesain untuk
menyimpan ketersediaan benzene dan menyediakannya untuk reaktor.
d. Ambil parameter proses : flow, level, temperature, pressure, concentration, pH,
viscosity, keadaan (padat, cair, gas), agitasi, volume, reaksi, sampel, komponen,
start, stop, stability, power, inert.
e. Terapkan guideword ke parameter proses untuk menyarankan penyimpangan
yang memungkinkan. Jika penyimpangan dapat dipakai, tentukan kemungkinan
penyebab-penyebab dan catat sistem pengaman yang ada.
f. Berikan saran (apa? oleh siapa? kapan?).
g. Catat semua informasi.
h. Ulangi tahap e ke tahap h sampai semua guideword yang digunakan diaplikasikan
pada parameter yang dipilih.
i. Ulangi tahap d ke tahap i sampai semua parameter proses dipertimbangkan
pada studi node yang diberikan.
j. Ulangi tahap b ke tahap j sampai studi node dipertimbangkan pada bagian yang
diberikan dan lanjutkan pada bagian lain di flowsheet.
Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 9 of 15
Projec t No : C.1601
Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 10 of 15
Projec t No : C.1601
Berikut istilah – istilah terminologi (key words) yang dipakai untuk mempermudah
pelaksanaan Hazop antara lain sebagai berikut:
k) Deviation (Penyimpangan).
Adalah kata kunci kombinasi yang sedang diterapkan. (merupakan gabungan dari
guide words dan parameters).
l) Cause (Penyebab).
Adalah penyebab yang kemungkinan besar akan mengakibatkan terjadinya
penyimpangan.
m) Consequence (Akibat/konsekuensi).
Adalah suatu akibat dari suatu kejadian yang biasanya diekspresikan sebagai
kerugian dari suatu kejadian atau resiko. Dalam menentukan consequence tidak
boleh melakukan batasan kerena hal tersebut bisa merugikan pelaksanaan
penelitian.
q) Severity.
Doc. No.
Laporan Haz op SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1
Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 11 of 15
Projec t No : C.1601
r) Likelihood.
Adalah kemungkinan terjadinya konsekwensi dengan sistem pengaman yang ada.
6. TABEL ANALISIS
Tabel analisis hazard and operability study hazard pada proyek PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR SPBG ECOSTATION TAHAP 2
Node
Deviasi
Penye
Akibat Implikasi Indikator Sev Lik Risk Pencegahan
bab
Kata
Parameter
panduan
kolom adsorpsi
rusakn
ya sel
pelindu
ng di
sekelili
ng melakukan
tidak
piston, penggantian
dicapainya kualitas
sehing seal
Tekanan Less spesifikasi akhir LPG Tekanan 2 E L
ga gas pistonuntuk
tekanan turun
dapat jangka waktu
produk
lewat tertentu
ke
bagian
belaka
ng
piston
Doc. No.
Laporan Hazop SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1
Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 12 of 15
Projec t No : C.1601
Tersu
mbatn
ya membersihkan
valve meledaknya saluran da
More Shut down 4 E H
keluar kompresor valve keluaran
an kompresor
kompr
esor
valve
pengo
ntrol Masuknya
laju alir cairan ke
tergan saluran gas
Less ggu yang ada di 2 D L
sehing bagian
ga bawah
aliran kolom
penyerapa
terlalu melakukan
n CO2
kecil pengecekan
tidak
Flow Flow valve kontrol
optimal;
valve laju alir secara
absorber
pengo berkala
Gas yang rusak
ntrol
keluar dari
laju alir
kolom
tergan
absorber
More ggu 3 D M
masih
sehing
mengandun
ga
g banyak
aliran
cairan
terlalu
besar
Tersu
mbatn
Melakukan
ya
beban pembersihan
valve absorber
More absorber 4 E H saluran dan
keluar meledak
berlebih valve keluaran
an
absorber
absorb
er
Tekanan Flow
rusakn
ya melakukan
tidak
selpeli kerja penggantian
dicapainya
ndung absorber seal
Less spesifikasi 3 D M
di tidak pistonuntuk
tekanan
sekelili optimal jangka waktu
produk
ng tertentu
piston,
sehing
Doc. No.
Laporan Hazop SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1
Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 13 of 15
Projec t No : C.1601
ga gas
dapat
lewat
ke
bagian
belaka
ng
piston
Kontrol
temper
melakukan
atur
pengecekan
menga Terjadi
pada unit
lami foaming,
furnace dan
gangg Terjadi sehingga
pengontrol
uan; kondensasi pengikatan
suhu secara
Less terjadi hidrokarbon CO2 oleh 3 C H
berkala;
scaling berat pada DEA tidak
memonitor bila
pada kolom berlangsun
terjadi
dinding g dengan
Flow and kerusakan
Temperatur absorb baik
Temperatur pada badan
er
absorber
sebela
h luar
Kurang
nya
supply
aliran
cooling
water;
penyu
mbata
n pada
pipa
Pendingina
aliran Perlu
n tidak
masuk Bukaan dilakukan
sempurna;
cooling valve pengecekan
Temperatur LPG tidak
Less water; cooling Temperatur 3 C H secara berkala
tube berubah
adany water pada dinding
menjadi
a scale diperbesar tube HE dan
cairan
pada pipa
semua
tube
HE;
adany
a
deviasi
pada
HE;
Pompa
tidak
bekerj
a
Doc. No.
Laporan Hazop SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1
Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 14 of 15
Projec t No : C.1601
maksi
mal
Boros
coolong
Aliran Bukaan
water;
cooling valve
Temperatur
More water cooling 3 C H
keluaran
overflo water
tidak sesuai
w diperkecil
dengan
keinginan
Adany
a
deviasi
Temperatu
pada
r fluida
HE, Pertukaran
yang ingin
Less pompa panas tidak 3 D M
dipanaska
tidak efektif
n lebih
bekerj
tinggi
Aliran hot a Pemeliharaan
Flow and
oil/ colling maksi HE dan
Temperatur
water mal pompa
Temperatu
r keluaran
Pompa Pertukaran tidak
More overflo panas tidak sesuai 3 D M
w efektif dengan
yang
diinginkan
Amine regenerator
Tidak
Proses
dicapainya
regenerasi
Less spesifikasi 3 C H
tidak
Kontrol temperatur Melakukan
optimal
temper produk pengecekan
atur pada unit
Flow and
Temperatur menga Pengikata furnace dan
Temperatur
lami n CO2 oleh pengontrol
gangg Amineakan DEA tidak suhu secara
More uan terdegradas berlangsun 3 D M berkala
i g dengan
baik
Pengiriman (Tanker)
Kesala
Penimbangan
han
Pompa tanker dalam
operat
vacum di keadaan
or saat Pengirima
No road tanker 5 D E kosong;
mentra n tidak
mengalami pengecekan
nsfer optimal
Material cair kapitasi rotogauge dan
materi dan Flow
(LPG) dokumen;
al menyebab
kan
Materi kerugian Memeriksa
al yang Kemungkin level dengan
Less 3 C H
diterim an menggunakan
a pengosong rotogauge
kurang
Doc. No.
Laporan Haz op SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1
Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 15 of 15
Projec t No : C.1601
dari an awal
pengiri tanker
man
normal
Overfilling
taker;
Ukuran terjadi
kalibrasi
tanker ekspansi
rotogauge;
kecil: thermal
More 4 C E memeriksa
pengisi pada pipa;
kapasitas
an tekanan
tanker
over dalam
tanker
meningkat