Professional Documents
Culture Documents
Evaluasi Keandalan Fisik Bangunan Gedung (Studi Kasus Di Wilayah Kabupaten Sleman)
Evaluasi Keandalan Fisik Bangunan Gedung (Studi Kasus Di Wilayah Kabupaten Sleman)
Evaluasi Keandalan Fisik Bangunan Gedung (Studi Kasus Di Wilayah Kabupaten Sleman)
ABSTRACT
Since 2002 has made rules about Bangunan Gedung (UUBG) that is UU no. 28 and
in 2005 also made rules of realization that is Rule of Government No. 36 where the
contain is a building should managed administration and also technical. This
research is to find outlevel of reliability of buildings from architect aspects there are
structure, utility, and fire protection, ability of access, and also building sand and
environment in Sleman regency. Survey method (measuring, counting and filling in
survey forms) was implemented to collect the primary data from the samples, and
the secondary data being used were IMBs (building construction licenses), PBB
(land and building tax) slips, etc. The data were analysed using descriptive statistic
and scoring depends on the book entitled Panduan Teknis Tata Cara Pemeriksaan
Keandalan Bangunan Gedung, 1998, Dept. PU, and Peraturan Permen PU
No.29/PRT/M/2007, Permen PU No.26/PRT/M/2008. The criteria being used to
determine the building reliability were Reliable for score of 95-100, Less Reliable
for score of 75-<95, Not Reliable for score of <75.The result shows that the building
reliability of the Stikes being 96.51, the PMI being 94.20, the BBLK being 93.10,
the RSUD being 93.36, and the Rukan being 87.68.
Keywords: building reliability, survey method.
REKOMENDASI
Andal : difungsikan,
disempurnakan
Kurang andal :
PEMERIKSAAN KEANDALAN difungsikan dengan
FISIK BANGUNAN GEDUNG DI perbaikan
KABUPATEN SLEMAN
Tidak andal :
– refungsi/ rekonst
– redesain/ rancang
Pemeriksaan Keandalan Fisik bangun kembali
Bangunan Gedung dalam rangka
menerapkan secara penuh isi dan
LATAR BELAKANG
amanat UUBG, guna memenuhi
syarat administrasi dan teknis, hingga
gedung laik fungsi. ANALISIS
Kriteria Keandalan,
Bangunan Gedung :
MAKSUD, TUJUAN, DAN DATA 5 BANGUNAN 1. Keamanan dan
RUMUSAN PERMASALAHAN
MANFAAT GEDUNG keselamatan
2. Kesehatan
3. Kenyamanan, dan
4. Kemudahan
Bagaimana bangunan gedung di Data primer : dokumentasi kondisi
Kabupaten Sleman, di dalam Pemeriksaan Keandalan Bangunan di lapangan, pengisian kuesioner
menerapkan secara penuh isi dan Gedung di Kab. Sleman, dalam dan form survey
amanat dari UUBG, guna memenuhi rangka mewujudkan bangunan Kriteria Keandalan, sesuai
Data sekunder : gambar kerja,
syarat administrasi, syarat teknis, gedung yang andal dari segi dengan :
perhitungan struktur, IMB, PBB,
fungsional, dan pemenuhan kebutuhan kenyamanan, kesehatan, – UU No.28 th.2002
dan dokumen data lainnya.
didasarkan pada perilaku pengguna keselamatan, dan kemudahan, serta – PP No.36 th.2005
bangunan, apakah sudah andal, kurang serasi dengan lingkungan – Permen dan Kepmen
andal ataupun tidak andal ? – SNI
GAMBAR 1. Alur pikir tata cara evaluasi keandalan fisik bangunan gedung
152 M. Priyo & I. H. Wijatmiko / Semesta Teknika, Vol. 14, No. 2, 150-159, November 2011
mulai
Survai Pendahuluan
Selesai
Keterangan :
Andal : µku = 95 – <100%; Kurang andal ; µku = 75 – <95%; Tidak andal : µku = <75 %
M. Priyo & I. H. Wijatmiko / Semesta Teknika, Vol. 14, No. 2, 150-159, November 2011 153
Andal
Kurang andal
Tidak andal
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah PU yang seimbang, serasi dan selaras dengan
No.29/PRT/M/2006 tentang pedoman lingkungannya, di dalam analisis kajian
persyaratan teknis bangunan gedung, arsitektur ini lebih ditekankan pada aspek
keandalan arsitektur berperan di dalam fungsi, kondisi interior dan eksteriornya yang
menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mendukung peningkatan nilai arsitektural.
didirikan berdasarkan karakteristik lingkungan,
Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat bahwa 5
ketentuan wujud bangunan, dan budaya daerah
gedung yang diteliti semuanya memperoleh
sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan
skor nilai keandalan arsitektur lebih besar dari
lingkungannya serta gedung yang dibangun
95%, sehingga dapat disimpulkan kelima
dapat dimanfaatkan dengan tidak
bangunan gedung tersebut masuk kriteria
menimbulkan dampak negatif terhadap
andal.
lingkungan.
2. Aspek struktur
Selanjutnya guna dapat menjamin karakteristik
gedung agar dapat dimanfaatkan oleh Hasil pengolahan data aspek struktur
pengguna bangunan tanpa menimbulkan ditampilkan selengkapnya pada Tabel 4 dan
dampak negatif terhadap lingkungan, dan Gambar 4.
gedung dapat memiliki karakteristik wujud,
Andal
Kurang andal
Tidak andal
Persyaratan keandalan struktur bangunan edisi terbaru) dan SK SNI lain yang mengatur
gedung diatur dalam Peraturan Menteri PU. teknis pelaksanaanya.
No.29/PRT/M/2006 tentang pedoman
Berdasarkan Gambar 4 dapat dilihat bahwa 5
persyaratan teknis bangunan gedung.
gedung yang diteliti semuanya memperoleh
Penentuan mengenai detail konstruksi, jenis,
skor nilai keandalan struktur lebih besar dari
intensitas dan cara bekerjanya beban, antara
95%, sehingga dapat disimpulkan kelima
lain harus mengikuti SNI 03-2847-1992 (Tata
bangunan gedung tersebut masuk kriteria
cara penghitungan struktur beton untuk
andal.
bangunan gedung), SNI 03-1726-2001 (Tata
cara perencanaan ketahanan gempa untuk 3. Aspek utilitas dan proteksi kebakaran
rumah dan gedung, atau edisi terbaru), SNI 03-
1727-1989 (Tata cara perencanaan Hasil pengolahan data aspek utilitas
pembebanan untuk rumah dan gedung, atau ditampilkan selengkapnya pada Tabel 5 dan
Gambar 5.
Andal
Kurang andal
Tidak andal
Andal
Kurang andal
Tidak andal
Andal
Kurang andal
Tidak andal
Persyaratan tata bangunan bertujuan untuk yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah
mengatur dan mengendalikan penataan pusat dan daerah. Adapun aspek-aspek yang
bangunan dalam suatu kawasan terbangun agar dinilai yaitu: koefisien dasar bangunan,
bangunan gedung yang direncanakan sesuai koefisien lantai bangunan, dan ketinggian
dalam rencana tata bangunan dan lingkungan bangunan sesuai dengan ketentuan yang
158 M. Priyo & I. H. Wijatmiko / Semesta Teknika, Vol. 14, No. 2, 150-159, November 2011
ditetapkan untuk lokasi yang bersangkutan. Berdasarkan Gambar 8 dapat dilihat bahwa
Bangunan gedung tidak boleh melebihi dari 5 gedung yang diteliti maka Stikes Ahmad
ketentuan maksimum kepadatan dan Yani dikatagorikan andal karena mempunyai
ketinggian yang ditetapkan pada lokasi yang nilai 96.51, sedangkan PMI cabang Sleman,
bersangkutan. Ketentuan mengenai tata cara BBLK, RSUD Sleman dan Rukan Gading Mas
perhitungan dan penetapan kepadatan dan dikatagorikan kurang andal karena mempunyai
ketinggian, diatur lebih lanjut dengan nilai di bawah 95. Banyaknya bangunan yang
peraturan pemerintah. kurang andal tersebut kebanyakan dikarenakan
kurangnya nilai pada aspek utilitas dan
Berdasarkan Gambar 7 dapat dilihat bahwa 5
aksesibilitas. Hal tersebut terjadi karena
gedung yang diteliti dikatakan andal, karena
kurangnya pemahaman masyarakat bahwa
semua bangunan gedung mempunyai nilai di
bangunan yang andal juga harus
atas 95.
memperhatikan utilitas dan aksesibilitas.
Nilai Total Keandalan Bangunan Gedung Walaupun aspek tersebut tidak begitu
diperlukan akan tetapi dalam perundangan hal
tersebut sangat penting untuk menciptakan
Dari hasil pengolahan data nilai total
bangunan gedung yang aman, nyaman dan
keandalan bangunan gedung ditampilkan sehat.
selengkapnya pada Tabel 8 dan Gambar 8.
Andal
Kurang andal
Tidak andal
M. Priyo & I. H. Wijatmiko / Semesta Teknika, Vol. 14, No. 2, 150-159, November 2011 159
DAFTAR PUSTAKA