Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Penggunaan Serbuk Arang Tempurung Kelapa Sebagai Filler Campuran Aspal
Pengaruh Penggunaan Serbuk Arang Tempurung Kelapa Sebagai Filler Campuran Aspal
Abstract
Using of charcoal dust of coconut shell in asphalt concrete mixture has been researched with some
variations of number of blow to characteristic of asphalt concrete mixture type III.
The aim of this research is to know characteristic of asphalt concrete mixture of type III which using
charcoal dust of coconut shell with vary number of blow.
Scenarios of variation of number of blow were twice of 75, twice of 100, twice of 200, and twice of 250 of
blows. Scenarious of variation of charcoal dust of coconut shell content were 0%, 2%, 4%, 6% and 8%.
Results of research showed that performance of stability, flow and durability of asphalt concrete mixture type
III increase at using 2 % of charcoal dust of coconut shell with twice of 75 of blows. The more number of
blows at asphalt concrete mixture of type III, tend to increase MQ value of asphalt concrete mixture for both
with or without charcoal dust of coconut shell; which meant asphalt more stiff and tend to brittle, which it
finally crash easily. The more number of blows and the higher percentage of charcoal dust of coconut shell
in making specimen can decrease characteristic of durability of asphalt concrete.
Keyword: Coconut shell, asphalt concrete, Marshall Stability and durability
*
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
Masalah lain adalah bagaimana suatu bahan lokal akan menghasilkan campuran Beton Aspal yang
seperti arang tempurung kelapa yang persediaannya berkualitas tinggi. Penentuan proporsi ini diawali
melimpah di Sulawesi Tengah dan di sepanjang dengan Percobaan Analisa Saringan di laboratorium
pantai barat Sulawesi Barat dapat dimanfaatkan dengan menggunakan satu set alat saringan yang
selain untuk bahan bakar rumah tangga. didasarkan pada tipegradasi yang dipilih. Tipe
Didasari oleh uraian di atas, maka gradasi agregat beton aspal bervariasi dari Tipe I
permasalahan yang mendasari tujuan penelitian ini, sampai dengan Tipe XI yang dapat dilihat pada
adalah mengetahui apakah penambahan serbuk tabel gradasi konvensional beton aspal dari buku
arang tempurung kelapa ke dalam campuran beton SNI No. 1737.
aspal Tipe III dapat meningkatkan kinerja nilai
stabilitas, nilai kelelehan plastis dan nilai 2.3 Kriteria campuran beton aspal
durabilitasnya. Kriteria campuran beton aspal berdasarkan
Untuk itu akan dilakukan sejumlah pada Metode Marshall dapat dilihat pada tabel
pengujian di laboratorium dengan membuat sampel Kriteria campuran beton aspal dalam Atkins, N.
benda uji campuran Beton aspal (AC) tipe III yang Harold, 1997 Highway Material, Soils, and
mengandung serbuk arang tempurung kelapa dan Concrete.
yang tidak mengandung serbuk arang tempurung
kelapa pada beberapa variasi perlakuan yaitu, 2.4 Kinerja campuran beton aspal
variasi terhadap suhu pencampuran agregat dengan Kinerja campuran beton aspal meliputi
aspal dan variasi jumlah tumbukan pada pembuatan Stabilitas dan flow, fleksibilitas, durabilitas,
benda uji. Pemeriksaan dilakukan dengan workabilitas, ekonomis.
Pengujian Marshall dan Uji Perendaman Sampel
untuk memeriksa dan mengamati nilai stabilitas dan 2.5 Arang tempurung kelapa
kelelehan plastis serta durabilitasnya pada dua Arang yang dipergunakan pada campuran
kondisi tersebut. beton aspal harus digiling dan disaring untuk
mendapatkan ukuran butir yang diinginkan (Produk
serbuk yang lolos saringan No. 200).
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Agregat dan jenisnya
Agregat adalah sekumpulan butir-butir
batu pecah, kerikil, pasir atau mineral lainnya, baik Arang Tempurung Kelapa
berupa hasil alam maupun hasil buatan (DPU
1987). Daya dukung, keawetan dan mutu
perkerasan jalan ditentukan juga dari sifat agregat
dan hasil campuran agregat dengan material Gilingan / Tumbuk
lain.Bahan yang paling umum adalah batu pecahan
atau terak, batu kerikil yang dipecah atau tidak, dan
pasir.
Jenis agregat menurut ukuran butirnya Ayakan
meliputi agregat kasar, agregat halus dan material
pengisi atau filler.
50
Pengaruh Penggunaan Serbuk Arang Tempurung Kelapa dan Variasi Jumlah Tumbukan
Terhadap Karakteristik Campuran Beton Aspal
Tabel 2. Skenario Desain Penelitian dan Rencana Jumlah Pembuatan Benda Uji
Gradasi By.
Perlakuan (Skenario) Portion Keterangan Total
AC Tipe III
Kondisi suhu
pemadatan dan
Pembuatan Benda Uji Untuk pencampuran
menentukan Kadar Aspal 3 x 5 BU normal dengan 15 BU
Optimum (KAO) 0% ATK (Tanpa
arang tempurung
kelapa)
Variasi
Variasi Jumlah Tumbukan Tumbukan: 2x 75, 30X5=150BU
2x100, 2x150,
2x200, 2x250
TOTAL 165
52
Pengaruh Penggunaan Serbuk Arang Tempurung Kelapa dan Variasi Jumlah Tumbukan
Terhadap Karakteristik Campuran Beton Aspal
Tabel 7. Hasil Uji Komposisi & Berat Jenis Arang Tempurung Kelapa
Parameter Uji Satuan Hasil Uji
4.3 Hasil pemeriksaan aspal Laboratorium Transportasi dan Jalan Raya Fakultas
Aspal yang digunakan pada campuran Teknik Universitas Tadulako. Hasil pengujian
Beton Aspal (AC) adalah aspal keras produksi yang diperoleh memenuhi spesifikasi campuran
Pertamina dengan penetrasi 60/70 berasal dari beraspal panas yang dapat dilihat pada tabel 8.
Gradasi camp.
Batas Atas
50.0
40.0
30.0
20.0 Batas Bawah
10.0
0.0
0.01 0.10 1.00 10.00 100.00
54
Pengaruh Penggunaan Serbuk Arang Tempurung Kelapa dan Variasi Jumlah Tumbukan
Terhadap Karakteristik Campuran Beton Aspal
2,40
90 R2 = 0,9994
VFB (%)
2,30 80
70
2,20 60
y = -0,0169x 2 + 0,1877x + 1,8326
2,10 R2 = 0,9957 50
40
2,00 30
3,50 4,00 4,50 5,00 5,50 6,00 6,50 3,50 4,00 4,50 5,00 5,50 6,00 6,50
kadar aspal (%) Kadar aspal (%)
Stabilitas (kg)
Stabilitas (kg)
1250 1250
1000 1000
750 750
500 500
3,50 4,00 4,50 5,00 5,50 6,00 6,50 3,50 4,00 4,50 5,00 5,50 6,00 6,50
Kadar aspal (%) Kadar aspal (%)
4
3 200
2
100 y = -76,888x 2 + 768,94x - 1592,1
1 y = 0,2943x 2 - 2,5689x + 9,326 R2 = 0,9692
R2 = 0,8803 0
0
3,50 4,00 4,50 5,00 5,50 6,00 6,50 3,50 4,00 4,50 5,00 5,50 6,00 6,50
Kadar aspal (%) Kadar aspal (%)
15
Stabilitas
14
13 VFB
y = 0,6123x 2 - 5,9115x + 30,153
12 VIM
R2 = 0,9863
11
10 Kepadatan
3,50 4,00 4,50 5,00 5,50 6,00 6,50
Kadar as pal (%) 4 4,5 5 5,29 5,5 6
Kadar as pal (%)
Dari gambar 3, diketahui kadar aspal 4.5 Analisa Hasil pemeriksaan Marshal Campuran
optimum adalah : 5,29 %. Setelah diperoleh kadar Beton Aspal kondisi Kadar Aspal Optimum
aspal optimum (KAO) kemudian dibuat benda uji (KAO) pada Variasi Jumlah Tumbukan
dengan proporsi agregat, kadar serbuk arang 4.5.1 Analisa nilai stabilitas campuran
tempurung kelapa dan KAO yang telah ditentukan. Hasil pemeriksaan Stabilitas Marshall
pada kondisi kadar aspal optimum, untuk campuran
aspal beton tanpa dan dengan serbuk arang
Tabel 10. Hasil pemeriksaan stabilitas Marshall untuk variasi jumlah tumbukan
Variasi Tumbukan (2x)
Karakteristik Kadar
Spesifikasi
Marshall Arang
75 100 150 200 250
2500.000
2300.000
2100.000
Stabilitas Marshal (kN)
1900.000
75 tumbukan
1700.000
100 tumbukan
1500.000 150 tumbukan
1300.000
200 tumbukan
250 tumbukan
1100.000
900.000
700.000
500.000
0% 1% 2% 3% 4% 5% 6% 7% 8% 9%
Kadar Arang tempurung kelapa (%)
Gambar 4. Grafik kecenderungan Perubahan Nilai Stabilitas Campuran Beton Aspal akibat penambahan
serbuk arang tempurung kelapa
56
Pengaruh Penggunaan Serbuk Arang Tempurung Kelapa dan Variasi Jumlah Tumbukan
Terhadap Karakteristik Campuran Beton Aspal
2500.000
1700.000
1500.000
1300.000
1100.000
900.000
700.000
50 100 150 200 250 300
Jumlah tumbukan
Gambar 5. Grafik kecenderungan Perubahan Nilai Stabilitas Campuran Beton Aspal akibat Variasi jumlah
tumbukan benda Uji dan %ATK
140
Daktilitas (cm)
120
100
80
60
40
0 2 4 6 8
Kadar ATK (%)
Gambar 6. Hubungan Kadar ATK dan Daktilitas
Pada Gambar 5, dapat diketahui bahwa campuran menjadi butiran butiran yang lebih kecil
Nilai Stabilitas Marshal akan cenderung mengalami sehingga daya saling mengunci antar agregat dalam
peningkatan bila jumlah tumbukan yang dilakukan campuran aspal menjadi kecil juga.
ke benda uji campuran beton aspal ditambah tetapi Untuk skenario variasi jumlah tumbukan,
bila jumlah tumbukan tersebut semakin banyak bila dilihat dari nilai Stabilitas Marshalnya maka
akan menyebabkan turunnya Nilai stabilitas persentase kadar serbuk arang tempurung kelapa
Marshal benda uji. Menurunan stabilitas ini yang memberikan Nilai stabilitas tertingi terjadi
disebabkan hancurnya agregat agregat kasar dalam pada kadar 2% (lihat tabel 10).
4.000
Kadar ATK 0%
Nilai Flow (mm)
2.500
2.000
50 100 150 200 250
Jumlah tumbukan
Gambar 7. Grafik kecenderungan perubahan nilai flow akibat jumlah tumbukan dan % ATK
58
Pengaruh Penggunaan Serbuk Arang Tempurung Kelapa dan Variasi Jumlah Tumbukan
Terhadap Karakteristik Campuran Beton Aspal
88.000
86.000
84.000
ATK 0%
Stabilitas Sisa
82.000 ATK 2%
ATK 4%
80.000 ATK 6%
ATK 8%
78.000
76.000
74.000
50 100 150 200 250
Jumlah tumbukan
Gambar 8. Grafik kecenderungan nilai Stabilitas sisa akibat jumlah tumbukan dan %ATK
60