Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

PENINGKATAN AKTIVITAS WARGA SEKOLAH DAN PRESTASI SEKOLAH

MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA DENGAN MENGGUNAKAN


PROGRAM JUM’AT BERSIH DI SMP KABUPATEN PATI

Sadiyo

ABSTRACT

The purpose of this research are 1) to increase the activity of school citizen with “Clean
Friday” program to be an Adiwiyata school or create the school environment. 2) Increase Adiwiyata
school achievement with “Clean Friday” program to be Adiwiyata School high level.
This research is school action research with the technique of the data are document and
experiment, that hold from January until May 2015. The object of the research is the school of Pati
Principal, especially SMP N 8 Pati, SMP N 7 Pati, and SMP N Gembong. The researcher took that
schools because based on the first data supervisi showed bad score.
The activity score and school achievement in cycle I or II took from instrument BLH Pati.The
result of the data in cycle I, the activity score of school citizen SMP N 8: 72.7, SMP N 7 : 75, and
SMP N Gembong 59. Meanwhile the Adiwiyata School achievement, SMP N 8 :71.5. SMP N 7 :
60.75. SMP N Gembong : 55. In cycle II the activity score of school citizen, SMP N 8 : 81. SMP N 7
: 79,5, and SMP N Gembong 63. And the adiwiyata school achievement, SMP N 8 :74.5. SMP N 7 :
72.25. SMP N Gembong : 67.75.
Based on the result of the research can concluded that the application of “Clean Friday”
program to be Adiwiyata school can increase the score are: the activity of school citizen of SMP N 8
is 8.3 or 11.4%. SMP N 7 is 3.5 or 4.6% and SMP N Gembong is 3.4 os 5.7%. Meanwhile the
adiwiyata school achievement, SMP N 8 is 3.0 or 4.1%. SMP N 7 is 12.5 or 2.05 % and SMP N
Gembong is 11.25 or 2.05 %.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Meningkatkan aktivitas warga sekolah dengan program Jum’at
Bersih untuk menuju sekolah adiwiyata atau sekolah berwawasan lingkungan. 2. Meningkatkan
prestasi sekolah adiwiyata dengan program Jum’at Bersih untuk menjadi sekolah yang berpridikat
adiwiyata yang lebih tinggi.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah dengan menggunakan metade pengumpulan
data secara: dokumentasi dan ekperimen, yang dilaksanakan mulai bulan Januari sampai dengan Mei
2015. Obyek penelitiannya adalah sekolah sekabupaten Pati khususnya SMP Negeri 8 Pati, SMP
Negeri 7 Pati, dan SMP Negeri Gembong. SMP ini diambil karena dari data hasil supervisi awal
menunjukan hasil yang kurang baik
Nilai aktivitas dan prestasi sekolah pada siklus I maupun siklus II diambil dengan intrumen
dari BLH Pati.
Hasil pengolahan data. Baik siklus I dan siklus II yang masing masing sudah melaksanakan
program Jum’at Bersih dengan hasil sebagai berikut: siklus I nilai aktiviatas warga sekolah, SMP N 8
: 72,7. SMP N 7 : 75, dan SMP N Gembong 59. Sedang nilai prestasi sekolah adiwiyata , SMP N 8
:71,5. SMP N 7 : 60,75. SMP N Gembong : 55. Pada siklus II nilai aktiviatas warga sekolah, SMP N 8
: 81. SMP N 7 : 79,5, dan SMP N Gembong 63. Sedang nilai prestasi sekolah adiwiyata , SMP N 8
:74,5. SMP N 7 : 72,25. SMP N Gembong : 67,75.
Secara keseluruhan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, penerapan program Jum’at
Bersih untuk sekolah menuju sekolah adiwiyata secara umum mengalami kenaikan sebagai berikut:
Untuk aktivitas warga sekolah SMP N 8 sebesar 8,3 atau 11,4%. SMP N 7 sebesar 3,5 atau 4,6 % dan
SMP N Gembong sebesar 3,4 atau 5,7 %. sedangkan untuk prestasi sekolah adiwiyata , SMP N 8
sebesar 3,0 atau 4,1%. SMP N 7 sebesar 12,5 atau 2,05 % dan SMP N Gembong sebesar 11,25 atau
2,05 %. Dibandingkan dengan kondisi awal.

Kata Kunci: Aktivitas, Prestasi warga sekolah, Program jum’at bersih.


A. Latar Belakang Masalah mendorong sekolah berlomba-lomba
Sekolah merupakan suatu lembaga membuat program untuk menjadikan sekolah
sebagai pusat budaya, pusat informasi, pusat adiwiyata. program yang akan diterapkan
ilmu pengetahuan, maka sekolah harus adalah program Juma’t Bersih yaitu program
dikondisikan selalu bersih , nyaman, rindang, yang didalamnya berisi program : kerja bakti,
sejuk, damai, dan asri atau sekolah berbudaya pemilahan sampah, komposter, biofori, bank
lingkungan. Agar semua warga sekolah dapat sampah, pembuatan ipal, kantin ramah
nyaman untuk belajar dan bekerja menjalankan lingkungan, penghijauan, 3R, Toga, aqua ponik,
kuwajibannya masing-masing. Hal ini bisa green hous, dan sel surya.
tercipta apabila kesadaran masyarakat sekolah Dari pantauan dan pengematan selama
akan arti kebersihan dan kerindangan sekolah satu tahun sekolah SMP dikabupaten Pati
menjadi suatu hal yang biasa dan suatu banyak yang belum memiliki kebiasaan hidup
kebutuhan dalam hidup.. Lingkungan yang asri bersih atau hidup sehat secara teratur dan
adalah lingkungan yang kondisinya bersih, berkesinambungan secara terus menerus atau
rindang dan banyak ditumbuhi tanaman yang sekolah yang berbudaya lingkungan, sehingga
terawat secara baik dan teratur. kekurang pedulian warga sekolah terhadap
SMP di kabupaten Pati pada dasarnya kebersihan lingkungan tidak terjamin, lebih-
secara tradisional sudah banyak yang telah lebih terhadap kerindangan lingkungan sekolah
mengkondisikan lingkungan sekolahnya khususnya dan lingkungan masyarakat pada
menjadi sekolah yang asri, dan nyaman. Namun umumnya. Hal ini telah dibuktikan dari 49
belum membiasakan melibatkan seluruh warga sekolah SMP negeri hanya satu SMP yang
sekolah menjadi pelaku secara keseluruhan atau menjadi sekolah adiwinyata tingkat nasional
totalitas, warga sekolah bertindak sendiri- yaitu SMP 1 Jakenan, dan satu sekolah
sendiri dengan cara siswa melaksanakan adiwiyata tingkat propinsi yaitu SMP Negeri 3
kebersihan kelas setiap mau memulai pelajaran, Pati. Peneliti sebagai pengawas sekolah bekerja
tukang kebun melaksanakan kebersihan pada sama dengan BLH (badan lingkungan hidup),
saat kebunnya sudah rungkut, atau dengan kata dan atas ijin dari bapak kepala Dinas
lain masing-masing warga sekolah berjalan Pendidikan Kabupaten Pati untuk memotifasi
sendiri dan tidak terprogram. Sehingga kondisi sekolah-sekolah agar aktifitas warga sekolah
sekolah kurang dapat membuat nyaman warga lebih bergairah untuk menuju sekolah yang
sekolahnya. Hal semacam ini perlu adanya cara berwawasan lingkungan atau sekolah adiwiyata
atau wadah yang dapat membuat sekolah dengan program Juma’t Bersih.
tersebut menjadi sekolah yang asri, nyaman, Sedangkan sekolah yang akan diberi
dan menyenangkan bagi warga sekolahnya. tindakan adalah SMP Negeri 8 Pati, SMP
Dengan kata lain sekolah dikabupaten Pati yang Negeri 7 Pati, SMP Negeri Gembong, ini
mendapat sebutan sekolah adiwiyata tingkat diberikan tindakan karena sekolah tersebut
nasional hanya satu yaitu SMP Negeri 1 dengan kondisi sebagai berikut:
Jakenan. Sehingga perlu adanya gebrakan untuk
Tabel Daftar Sekolah Tempat Penelitian
Nama Sekolah Kondisi Awal
Aktivitas Warga Prestasi
Sekolah Adiwiyata
SMP Negeri 8 Pati 70 69
SMP Negeri 7 Pati 69 59
SMP N Gembong Pati 66 55
Dari tiga sekolahan ini khusus SMP sumber belajar dan dikembangkan dalam satuan
Negeri 8 pernah masuk sekolah adiwiyata pendidikan.
tingkat jawa tengah, tetapi pemeliharaan B. Rumusan Masalah.
sarananya adiwiyata menurun, sehingga perlu Dari latar belakang masalah diatas maka perlu
dimotifasi lagi. dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
Dari keadaan lingkungan sekolah yang 1. Apakah program Jum’at bersih dapat
kurang nyaman dan rindang maka pengawas meningkatkan aktivitas warga sekolah
memberi motifasi kepada warga sekolah untuk dalam mendukung sekolah adiwiyata Atau
peduli dengan lingkungannya, atau memberikan Sekolah Berwawasan Lingkungan.
pendidikan cinta lingkungan, lingkungan yang 2. Apakah program Jum’at bersih dapat
diinginkan adalah lingkungan yang bersih, meningkatkan prestasi sekolah menuju
rindang dengan penghijauan sehingga membuat sekolah adiwiyata.
nyaman warga sekolah yang menempatinya. C. Tujuan Penelitian.
Maka untuk mencapai cita-cita itu perlu dibuat Penelitian ini dengan tujuan:
rencana dengan program Jum’at Bersih yaitu 1. Meningkatkan aktifitas warga sekolah
suatu program yang mendorong warga sekolah dengan program Jum,at Bersih untuk
untuk membiasakan diri dengan kegiata menuju sekolah adiwiyata atau sekolah
misalnya: Kerja bakti, pemilahan sampah, yang berwawasan lingkungan.
pembuatan bank sampah, biofori, 2. Meningkatkan prestasi sekolah adiwiyata
komposterisasi, green haus, TOGA, akuaponik, dengan program Jum.at bersih untuk
dan IPAL. Sedangkan untuk kantin sekolah menjadi sekolah yang bepridikat adiwiyata
warganya dibiasakan tidak menggunakan MSG, yang lebih tinggi.
plastik, zat pengawet, dan makanan disajikan D. Manfaat Penelitian
tidak dengan sterefom atau plastik melainkan Dari penelitian ini diharapkan dapat
dengan gelas dan piring. bermanfaat baik secara praktis , manfaat
Dari keadaaan sekolah yang pada teoritis yang diharapakan dalam penelitian
umumnya kurang memperhatikah kebersihan ini adalah untuk menambah khazanah
yang berwawasan lingkungan dengan banyak pengetahuan menajemen sekolah terkait
tanaman yang menunjang kenyamaan, pengelolaan lingkungan. Sedangakan secara
kesejukan dan keindahan maka dimunculkan teoritis yang diharapkan dalam penelitian
program Jum’at Bersih. Program Jum’at Bersih ini adalah:
adalah program kerja yang diharapkan mampu 1. Untuk siswa akan terbiasa hidup bersih
untuk meningkatkan kesadaran warga sekolah berwawasan lingkungan.
agar mampu mewujutkan sekolah yang 2. Untuk sekolah mempunyai lingkungan
berpridikat adiwiyata. Dengan program Jum’at yang bersih, terawat, sehingga akan
Bersih ini diharapkan semua siswa, guru, tata menambah kenyamanan warga sekolah.
usaha dan dimonitoring oleh kader adiwiyata 3. Untuk peneliti sebagai pengawas dapat
yang ada disekolahan Program Jum’at Bersih menggeneralisasi ke sekolah yang lain
ini dimotifasi oleh tenaga ahli lingkungan sehingga akan tumbuh sekolah-sekolah
hidup, sedangkan aktifitas dilakukan oleh yang menuju sekolah adiwiyata yang lebih
seluruh warga sekolah melalui program juma’t tinggi.
bersih yang dilakukan setiap hari juma’at secara
kontinue. Program-program tersebut tercantum A. Landasan teori.
dalam tujuan KTSP dan silabus yang kemudian 1. Pengertian Belajar.
dioperasionalkan dalam RPP. Belajar merupakan suatu proses yang
Tujuan KTSP adalah menjamin terjadi dalam diri menusia yang dapat
tercapainya tujuan pendidikan nasional, mengubah prilaku manusia itu sendiri. Prilaku
pengembangan sistim penilaian pada KTSP itu meliputi: berpikir, berbuat, dan bersikap.
selalu mengacu pada standart kompetensi, Manusia baru bisa dikatakan belajar bila ada
kopetensi dasar dan materi pembelajaran yang perubahan prilaku dari manusia itu sendiri,
terdapat pada silabus. Mulyana (2006 : 190) maka bila tidak ada perubahan prilaku menusia
menjelaskan silabus adalah rencana itu tidak dikatakan belajar. Sedangkan menurut
pembelajaran pada suatu kelompok mata teori kontruktivisme yang juga mendasari teori
pelajaran dengan tema tertentu yang mencakup kooperatif dan kognitif menyatakan:“Belajar
standart kompetensi, kompetensi dasar, materi merupakan proses terpadu yang berlangsung di
pelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dalam diri seseorang” (Asra M. Ed 2007: 47).
Dari pendapat Asra tersebut maka sekolah
sebagai stekholden secara terpadu antara siswa, Tujuan umum dari sekolah adiwiyata
guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan adalah membentuk sekolah yang peduli dan
bersatu padu melaksanakan proses untuk berbudaya lingkungan yang mampu
menuju pembangunan lingkungan atau sekolah berpartisipasi dan melaksanakan upaya
adiwiyata yang telah diinginkan. pelestarian lingkungan dan pembangunan
Sedangkan belajar menurut Skiner berkejutan bagi kepentingan generasi sekarang
(1958) belajar didefinisikan sebagai berikut maupun yang akan datang. Sedangkan tujuan
“learning is process of progressive bihavior khususnya adalah mewujutkan warga sekolah
adaptation” belajar adalah suatu proses adaptasi yang bertanggungjawab dalam upaya
yang bersifat progresif. Maka seseorang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
dikatakan belajar apabila prilakunya berubah, melalui tata kelola sekolah yang baik untuk
dari sini maka perlunya suatu stekholden untuk mendukung pembangunan berkelanjutan,
mengubah prilaku dari seluruh anggota dengan prinsip partisipasif dan berkelanjutan.
masyarakat dalam meningkatkan kinerja untuk Prinsip partisipatif adalah komonitas sekolah
meningkatkan pembangunan lingkungan atau terlibat dalam menajemen sekolah yang
meningkatkan status sekalah adiwiyata yang meliputi seluruh proses perencanaan,
lebih tinggi. pelaksanaan, dan evaluasi sesuai dengan
2. Pengertian Adiwiyata. tanggungjawab dan perannya, sedangkan
Adiwiyata bermakna sebagai tempat prinsip berkelanjutan adalah seluruh kegiatan
yang baik dan idial dimana dapat diperoleh harus dilaksanakan secara terencana dan terus
segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma menerus secara komprehensif, kedua prinsip
secara etika yang menjadi dasar manusia hidup tersebut adalah untuk mencapai sekolah
menuju kesejahteraan hidup (Dwiyatmo. 2007: adiwiyata atau sekolah yang berwawasan
18). Dari dasar diatas maka sekolah adiwiyata lingkungan.
dapat dimaknai sekolah yang diciptakan atau Untuk mencapai sasaran sekolah
mengkondisikan sebagai lingkungan untuk adiwiyata perlu ditetapkan empat komponen
mendorong demi terciptanya lingkungan adiwiyata, empat komponen tersebut adalah: 1.
sekolah yang nyaman, sejuk, dan asri yang Kebijakan berwawasan lingkungan, 2.
cocok untuk lingkungan proses belajar Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, 3.
mengajar. Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, dan
Penerapan prinsip dasar sekolah 4. Pengelolaan sarana pendukung ramah
adiwiyata yaitu: partisipatif, dimana komonitas lingkungan (BLH 2014) dari hal tersebut maka
sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang peneliti sebagai pengawas selalu menekankan
meliputi keseluruhan proses perencanaan, segala sesuatu kegiatan yang berada di sekolah
pelaksanaan, dan evaluasi sesui tanggungjawab harus berbasis lingkungan, mulai dari
dan peran serta berkelanjutan, dimana seluruh pembuatan APBS (anggaran pendapatan dan
kegiatan harus secara terus menerus secara belaja sekolah) khususnya pada bagian sarana
komperensif (Morgan 2009:42). prasarana, KTSP (kurikulum tingkat satuan
Sedangkan menurut (Purwodarminto ) pendidikan) khususnya pada visi dan misi,
dalam kamus bahasa Indonesia sekolah silabus, dan RPP (rencana pelaksanaan
adiwiyata adalah sekolah yang peduli pembelajaran), hal tersebut dapat diakses
lingkungan yang sehat, bersih, serta dengan supervisi menejerial dan supervifi
loingkungan yang indah. Dengan adanya akademik.
sekolah adiwiyata diharapkan semua warga Supervisi manajerial yang meliputi
sekolah dan lingkungannya dapat menyadari analisis APBS, KTSP, pada APBS diisaratkan
bahwa lingkungan yang hijau adalah dalam pembuatannya mengalokasikan dana
lingkungan yang sehat bagi tubuh kita. untuk sarana prasarana khusunya untuk biaya
Adiwiyata berasal dari dua kata yaitu adi dan ramah lingkungan sebesar 20 % dari seluruh
winyata. Adi sendiri mempunyai arti besar, dana yang dianggarakan di sekolah. Sedangka
agung, baik, idial atau sempurna. Sedangkan untuk KTSP diharapkan pada visi dan misinya
wiyata mempunyai arti tempat dimana mencamtumkan pembangunan lingkungan,
seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, apabila pada visi belum ada atau sudah terlajur
sehingga adiwiyata mempunyai arti tempat jadi maka dapat ditambahkan pada misi sekolah
yang agung dimana seseorang dapat menimba yang tercamtum di KTSP.
ilmu pengetahuan. Supervisi akademik, pada supervisi ini
3. Tujuan Adiwiyata. dilakukan untuk memastika bahwa pada silabus
dan RPP telah dicamtumkan tentang adanya
misi untuk membangun lingkungan, pada anggaran sekolah, aktivitas ini didorong atau
silabus bisa disisipka pada pelajaran IPA, dimotivasi oleh seluruh perangkat sekolah
Bahasa, PKn, IPS, dan Agama. Begitu juga dengan kepala sekolah sebagai
pada RPP dapat disipkan pada Indikator dan penanggungjawab stekholden dengan cara
tujuan pembelajaran pada masing-masing mata melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah
pelajaran. direncanakan terlebih dahulu. Dengan kegiatan-
4. Pengertian Program Jum’at Bersih. kegiatan inilah maka seluruh warga sekolah
Jumat Bersih adalah suatu program saling bau membau untuk beraktivitas menuju
gerakan kebersihan yang dikombinasi dengan sekolah yang berwawasan lingkungan.
pembangungan dan pengadaan sesuatu yang Aktivitas ini dapat dibagi menjadi
berwawasan lingkungan untuk mewujutkan beberapa jenis menurut Paul B. Diedric
prilaku hidup bersih dan sehat, serta (Sudirman, 2011 : 101) diantaranya : 1) visul
mengadakan sarana prasarana pendukungnya. activities, aktivitas ini meliputi: membaca,
Secara praktis ada 11 langkah gerakan Jum’at memperhatikan gambar, demontrasi, dan
Bersih yang merupakan akronim dari Jumat memperhatikan orang lain. 2) oral activities,
bersih adalah: yang termasuk aktivitas ini adalah: menyatakan,
J : jagalah jamban keluarga dan saluaran merumuskan, bertanya, memberi saran,
pembuangan air limbah. berpendapat, dan berdiskusi. 3) Listening
U : usahakan semua fasilitas tetap terjaga bersih activities, aktivitas ini meliputi : mendengarkan
dan terpelihara dengan baik. uraian, percakapan, diskusi, musik, dan pidato.
M : manfaatkan segala sumber daya yang ada 4) Writing activities, aktivitas ini meliputi :
secara efektif dan efisien. menulis cerita, karangan, laporan, dan
A : adakan kerjasama terpadu baik lintas menyalin.
program dan lintas sektoral. Sedangkan faktor-faktor yang
T : tetapkan setrategi yang harus direncanakan mempengaruhi aktivitas, antara lain: faktor
bersama. internal dan faktor eksternal. Foktor internal
B : berikan penyuluhan kesehatan kepada terdiri dari : a) faktor jasmani (fisiologis) Baik
seluruh warga sekolah. Yang Bersifat Bawaan maupun yang diperoleh
E : etika kerja perlu ditingkatkan secara dari lingkungan sekitar, misalnya pendengaran,
bertanggungjawab. penglihatan, dan sebagainya, b) faktor
R: rekomendasikan dan rembugkan bersama psikologis baik yang bersifat bawaan maupun
masalah kesehatan bersama. yang diperolehnya, terdiri dari : kecerdasan,
S : setiap kegiatan harus dicatat dan dilaporkan bakat, kecakapan, kepribadian, kebiasaan,
secara rutin. minat, kebutuhan , emosi, dan motivasi.
I : informasikan hasil kegiatan tersebut kepada Sedangkan faktor ekternal terdiri dari : a) faktor
orang lain. sosial, terdiri dari : lingkungan keluarga,
H : hasil yang terbaik diberikan rewards. lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat,
Langkah-langkah tersebut diatas dan lingkungan kelompok, b) ilmu pengetahuan
disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah dan teknologi, c) faktor lingkungan fisik terdiri
dengan wali kelas sebagai orang yang dari : fasilitas rumah, iklim, dan fasilitas
bertanggungjawab pada wilayahnya masing- belajar, d) faktor lingkungan spiritual dan
masing untuk dijadikan sebagai kawasan keamanan.
lingkungan yang berwawasan adiwiyata. B. Hasil Penelitian yang Relevan.
Sedangkan program Jum’at bersih kegiatanya Penelitian ini telah banyak yang melakukan
sebagai berikut: sebelumnya, penelitian itu diantaranya adalah :
5. Pengertian Aktivitas. 1. Penilitian Tri Rismawati. (Jurnal Pendidikan
Aktivitas adalah merupakan prinsip Kewarganegaraan, vol. 2, No. 1(2013)
atau asas dalam berintereaksi dalam proses dengan judul Penelitian : efektifitas program
belajar mengajar, menurut pandangan ilmu jiwa adiwiyata sebagai upaya penanaman rasa
lama aktivitas dalam belajar didominasi oleh cinta lingkungan di SMP Negeri 3 Malang.
guru, sedangkan menurut ilmu jiwa mederen Persamaannya adalah sama-sama menuju
maka aktivitas didominasi oleh siswa, maka sekolah adiwiyata, yaitu mengelola
pergeseran budaya inilah yang di perlakukan lingkungan sekolah.
untuk warga sekolah melaksanakan budaya 2. Sumarlin, Rini Rahmawati. (Jurnal Majalah
lingkungan atau sekolah adiwiyata yang Giografi Indonesia 2013, XXVII (1)) dengan
dicanangkan dalam KTSP dan telah didukung judul : Persepsi dan kepedulian pengelolaan
oleh RAPBS sebesar 20 % dari seluruh lingkungan sekolah melalui program
adiwiyata. Persamaan dengan penelitian ini Gembong Pati. Lingkungannya perlu lebih
adalah sama-sama membangun kepedulian ditingkatkan kualitasnya untuk menuju sekolah
lingkungan menuju sekolah adiwiyata. adiwiyata yang lebih tinggi. yaitu dengan dua
C. Kerangka Berpikir. siklus I memberi tindakan program jum’at
Dari keadaan dilapangan yaitu di SMP bersih, dan siklus II juga dengan jum’at bersih
negeri 8, SMP Negeri 7 dan di SMP negeri yang berkelanjutan Dengan kerangka seperti
dibawah ini

Pengawas Sekolah masih


Kondisi belum rendah setatus
melakukan adiwiyatanya
awal
tindakan

Siklus I
Pengawas Menggunakan
menggunakan program Jum’at
Perlakuan/ program bersih di sekolah,
Tindakan Jum’at Bersih aktivitas dan prestasi
akan meningkat

Siklus II
Diduga dengan
jum’at bersih Menggunakan program
Kondisi sekolah lebih Jum’at Bersih yang
akhir meningkat berkelanjutan aktivitas
aktivitasnya dan dan prestasi sekolah
prestasinya adiwiyata lebih
meningkat

Gambar 2.1 Sekema Kerangka Berpikir


D. Hipotesis Tindakan menuju sekolah adiwiyata atau sekolah yang
Adapaun hipotesis penelitian tindakan berwawasan lingkungan.
sekolah yang dilakukan oleh peneliti dengan Meningkatkan prestasi sekolah
Peningkatan Prestasi Menuju Sekolah adiwiyata dengan program Jum’at Bersih
Adiwiyata SMP di Kabupaten untuk menjadi sekolah yang bepridikat
Pati:Meningkatkan aktifitas warga sekolah adiwiyata yang lebih tinggi.
dengan program Jum’at Bersih untuk
METODOLOGI PENELITIAN Waktu penelitian dilaksanakan pada
A. Seting Penelitian semester ganjil yaitu pada bulan Januari
1. Tempat penelitian sampai dengan bulan Mei
Tempat penelitian ini dilaksanakan di 3. Subyek Penelitian.
SMP Kabupaten Pati tepatnya di SMP Subyek penelitian ini adalah SMP negeri
Negeri 8, SMP negeri 7 dan SMP Negeri 8, SMP Negeri 7, dan SMP Negeri
Gembong. Gembong di Kabupaten Pati, sekolah ini
2. Waktu Penelitian. dipilih karena SMP Negeri 8 sebagai
sekolah di tengah kota yang telah menuju
20

sekolah Adiwiyata, meskipun luas tanah c. Merancang alat evaluasi yang akan
yang ditempati kurang luas, SMP Negeri 7 digunakan untuk kemajuan/prestasi
adalah sekolah pinggiran kota yang sekolah adiwiyata
siswanya rata-rata berasal dari limpahan dari 2. Tahap Pelaksanaan (action).
SMP-SMP lain yang tidak diterima, Tahap pelaksanaan ini terdiri dari :
sedangkan SMP Negeri Gempong adalah a. Peneliti melakukan pengamatan atau
SMP di kecamatan yang tidak punya akses observasi sebagai langkah awal untuk
ke kecamatan lain kecuali ke kota mengetahui kondisi awal dari masing-
kabupaten, sehingga bila ketiga sekolahan masing sekolah untuk melakukan tindakan
tersebut bila diberi tindakan dengan program yang harus diberikan.
Jum’at Bersih maka akan terarah b. Menyampaikan tujuan dari program
aktivitasnya menuju sekolah yang jum’at bersih agar dapat dilakukan untuk
berwawasan lingkungan atau sekolah menuju prestasi sekolah yang
adiwiyata. berwawasan lingkungan atau sekolah
A. Prosedur Penelitian. adiwiyata.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan c. Warga sekolah membentuk kelompok
sekolah, sedangkan pelaksanaanya kader adiwiyata untuk melaksanakan
dilakukan oleh peneliti di beberapa sekolah tugas masing-masing yang telak
dengan perlakuan dan prosedur sama disepakati bersama selain tugas pokok
meskipun tempat dan anggota sekolah atau kerja bakti membersihkan lingkungan.
stekholdernya berbeda. Prosedur d. Setelah semua warga sekolah
penelitianya sebagai berikut: perencanaan melaksanakan tugasnya masing-masing,
(planning), tindakan (acting), pengamatan peneliti, kepala sekolah dan kader
(observing), dan refleksi (reflecting). adiwiyata (tim work) berkeliling untuk
Sebelum melakukan tindakan dalam evaluasi sekaligus membimbing dalam
penelitian, perlu memyiapkan hal-hal yang melaksanakan aktivitasnya apakah sudah
berkaitan dengan proses penerapan program berjalan sesuai dengan rencana atau
jum’at bersih dalam rangka menciptakan belum.
sekolah berwawasan linggkungan atau e. Tim evaluasi sekolah bersama sama
sekolah adiwiyata adalah : dengan kelompok tim adiwiyata
1. Menyiapkan kegiatan apasaja yang perlu melakukan pengamatan hasil aktivitas
dikemas dalam program jum’at bersih. yang telah dilaksanakan pada siklus I.
2. Menyiapkan intrumen yang akan yang akan tindaklanjuti pada siklus II
digunakan untuk mengevaluasi program sebagai prestasi sekolah adiwiyata atau
yang sudah dilaksanakan baik alat sekolah berwawasan lingkungan.
evaluasi peningkatan dan aktivitas 3. Tahap Pengamatan (Observation)
sekolah adiwiyata. a. Peneliti mengamati hasil dari aktivitas
3. Menyiapkan sarana prasarana bersama semua warga sekolah yang telah
sekolah yang akan diberi tindakan dikerjakan kelompok-kelompok tim
4. Menyiapakan jadwal yang harus dilakukan adiwiyata sebagai hasil prestasi dari
dalam mencapai sekolah adiwiyata. sekolah atau stekhalder masing-masing.
Sedangkan langkah-langkahnya dalam b. Peneliti dalam mengobservasi juga
penelitian ini adalah bersifat berkelanjutan melakukan penilaian hasil dari aktivitas
dari siklus ke siklus atau berulang-ulang siklus I yang kemudian dianalisis hasil
sehingga akan didapatkan hasil akhir yang dari masing-masing sekolahan.
lebih baik. Siklus yang akan digunakan 4. Reflektive.
adalah dua siklus, dan masing-masing siklus Melaksanaakan analisis dari hasil
terdiri dari perencanaan (planning), tindakan aktivitas masing-masing tim adiwiyata
(acting), pengamatan (observing), dan yang telah dilaksanakan pada siklus I
refleksi (reflecting). kemudian dilanjutkan pada siklus II
Siklus I seperti pada program jum’at bersih yang
1. Tahap Perencanaan (planning). telah ditentukan.
Tahap ini terdiri dari : Siklus II.
a. Mengindentifikasi dan merumuskan 1. Tahap Perencanaan (planning)
masalah. Tahap ini terdiri dari :
b. Merancang isi kegiatan program Jum’at a. Mengindentifikasi dan merumuskan
Bersih. masalah.
21

b. Merancang isi kegiatan program jum’at `Melaksanaakan analisis dari hasil aktivitas
bersih masing-masing tim adiwiyata yang telah
c. Merancang alat evaluasi yang akan dilaksanakan pada siklus I dan siklus II
digunakan untuk kemajuan/prestasi program jum’at bersih yang telah
sekolah adiwiyata ditentukan sebagai hasil akhir dari
2. Tahap Pelaksanaan (action) penelitian ini, dan sekolah dapat
Tahap pelaksanaan ini terdiri dari : melanjutkan program tersebut atau
a. Peneliti melakukan pengamatan atau program jum’at bersih agar kondisi
observasi sebagai langkah awal untuk sekolan terjaga atau terpilihara
mengetahui kondisi awal (siklus I) dari lingkungannya.
masing-masing sekolah untuk melakukan B. Metode Pengumpulan Data.
tindakan yang harus diberikan agar Metode pengumpulan data terdiri dari dua
hasilnya lebih baik. cara yaitu:
b. Menyampaikan tujuan dari program 1. Metode dokumentasi, metode ini
jum’at bersih kepada semua warga digunakan untuk mendapatkan data
sekolah agar dapat dilakukan bersama- keadaan awal dari sekolah tentang
sama untuk menuju prestasi sekolah yang budaya lingkungan sekolah tersebut
berwawasan lingkungan atau sekolah sehingga peneliti mendapat gambaran
adiwiyata yang telah ditentukan masing- yang sebenarnya tentang sekolah
masing sekolah. adiwiyata.
c. Warga sekolah membentuk kelompok 2. Metode pengamatan atau observasi,
kader adiwiyata untuk melaksanakan metode ini digunakan untuk mengamati
tugas masing-masing yang telak dan mengopservasi tentang :
disepakati bersama selain tugas pokok a. Metode pengamatan atau observasi
kerja bakti membersihkan lingkungan,d tentang aktivitas warga sekolah tentang
dan menanami pohon atau mengganti budaya lingkungan sekolah atau sekolah
pohon yang dianggap tidak layak lagi adiwiyata melalui angket yang diberikan
d. Setelah semua warga sekolah dan diisi oleh ketua tim adiwiyata
melaksanakan tugasnya masing-masing, sekolah, pada akhir siklus I dan akhir
peneliti, kepala sekolah dan kader siklus II. Data ini digunakan untuk
adiwiyata (tim work) berkeliling untuk mengetahui kemajuan aktivitas dari
evaluasi sekaligus membimbing, dan warga sekolah.
memperbaiki dalam melaksanakan b. Metode evaluasi yang dilaksanakan pada
aktivitasnya apakah sudah berjalan akhir siklus I dan siklus II, data ini
sesuai dengan rencana atau belum untuk digunakan untuk mengetahui kemajuan
menuju sekolah adiwiyata yang telah prestasi sekolah adiwiyata atau sekolah
disepakati bersama. yang berbudaya lingkungan pada sekolah
e. Tim evaluasi sekolah bersama sama masing-masing.
dengan kelompok tim adiwiyata Data aktivitas warga sekolah menggunakan
melakukan pengamatan hasil aktivitas angket yang diisi oleh ketua tim adiwiyata
yang telah dilaksanakan pada siklus I, baik pada awal penelitian dan akhir
dan siklus II sebagai prestasi sekolah penelitian tetapi perlakuannya berbeda, pada
adiwiyata atau sekolah berwawasan awal penelitian sekolah belum mendapatkan
lingkungan untuk diajukan penilaian perlakuan dengan program Jum’at Bersih
pada peneliti. tetapi pada siklus I dan siklus II sekolah
5. Tahap Pengamatan (Observation) sudah mendapat perlakuan program Jum’at
c. Peneliti mengamati hasil dari aktivitas Bersih.
semua warga sekolah yang telah Data prestasi sekolah adiwiyata
dikerjakan kelompok-kelompok tim menggunakan intrumen evaluasi pencapaian
adiwiyata sebagai hasil prestasi dari adiwiyata yang dikeluarkan oleh BLH. Data
sekolah atau stekhalder masing-masing. ini diambil pada awal penelitian dan akhir
d. Peneliti dalam mengobservasi juga penelitian tetapi perlakuannya berbeda, pada
melakukan penilaian hasil dari aktivitas awal penelitian sekolah belum mendapatkan
siklus II yang kemudian dianalisis hasil perlakuan dengan program Jum’at Bersih
dari masing-masing sekolahan sebagai tetapi pada siklus I dan siklus II sekolah
hasil akhir dari penelitian ini. sudah mendapat perlakuan program Jum’at
6. Reflektive. Bersih.
22

Data dari kedua siklus baik aktivitas warga aktivitasnya apakah ada peningkatan
sekolah maupun data prestasi sekolah ataupenurunan, kemudian dicari
adiwiyata dibandingkan untuk mendapatkan penyebabnya dan diakhiri dengan
apakah ada perubahan atau kemajuan dari kesimpulan dari hasil penelitian.
siklus I dan siklus II setelah mendapat D. Indikator Keberhasilan.
perlakukan program Jum’at Bersih. Indikator keberhasilan dari penelitian
C. Metode Analisis Data. tindakan sekolah yang diperlakukan pada
Metode analisis data adalah menganalisis sekolah yaitu: SMP Negeri 8, SMP Negeri 7,
data yang telah diambil pada saat awal, dan SMP Negeri Gembong dengan program
siklus I dan siklus II, terdiri dari : Jum’at Bersih adalah :
1. Metode analis data prestasi dan 1. Sekolah di kabupaten Pati, yaitu ; SMP
aktivitas sekolah adiwiyata awal merupakan Negeri 8, SMP Negeri 7, dan SMP
diskripsi dari prestasi sekolah sebelum Negeri Gembong aktivitas warga sekolah
diadakan tindakan berupa berupa program meningkat dari siklus I ke siklus II,
Jum’at Bersih, data ini digunakan untuk setelah diperlakukan program Jum’at
mengetahui skor awal sebelum diadakan Bersih.
tindakan, sehingga dari data awal ini peneliti 2. Sekolah di kabupaten Pati, yaitu ; SMP
dapat menentukan keberhasilan dari Negeri 8, SMP Negeri 7, dan SMP
penelitian Negeri Gembong prestasi sekolah
2. Metode analisis aktivitas warga sekolah, adiwiyata meningkat dari siklus I ke
merupakan diskripsi dari angket yang siklus II, setelah diperlakukan program
telah diisi dari ketua tim adiwiyata Jum’at Bersih.
sekolah, data yang dianalisis adalah data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
aktivitas sekolah setelah diadakan A. Diskripsi Kondisi Sekolah.
tindakan program Jum’at Bersih pada 1. Diskripsi Kondisi Sekolah.
siklus I dan siklus II, dan untuk data Pada awalnya peneliti mengadakan
siklus II adalah tindakan program Jum’at observasi di sekolah Kabupaten Pati
Bersih yang telah diperbaiki. khususnya sekolah SMP, tetapi yang peneliti
3. Metode analisis prestasi sekolah pilih yaitu : SMP Negeri 8, SMP Negeri 7,
adiwiyata, merupakan diskripsi kualitatif dan SMP Negeri Gembong. Dari ketiga
dari nilai prestasi sekolah adiwiyata pada sekolah tersebut menujukan gejalan
siklus I dan siklus II setelah sekolah penurunan aktivitas dan prestasi, seperti data
diadakan program Jum’at Bersih, dan diatas tetapi setelah diberi tindakan dengan
untuk siklus II merupakan program Jum’at Bersih maka didapat data sebagai
Jum’at Bersih yang telah diperbaiki berikut.

Tabel 4.1Data Aktivitas & PrestasiSiklus I


No Nama Sekolah Aktivitas Prestasi
1 SMP Negeri 8 Pati 72,7 71,5
2 SMP Negeri 7 Pati 75 60,75
3 SMP Negeri Gembong 59 55
19

Sedangkan pada siklus II didapatkan data sebagai berikut:


Tabel 4.2Data Aktivitas & Prestasi Siklus II
No Nama Sekolah Aktivitas Prestasi
1 SMP Negeri 8 Pati 81 74,5
2 SMP Negeri 7 Pati 79,5 72,25
3 SMP Negeri Gembong 63,6 67,75

Tabel 4.3.Hasil Aktivitas dan Prestasi Sekolah Adiwiyata


Nama Siklus I Siklus II Kenaikan
sekolah aktivitas Prestasi aktivitas Prestasi Aktivitas Prestasi
Adiwiyata Adiwiyata Adiwiyata
SMP N 8 Pati 72,7 71,5 81 74,5 8,3 3
SMP N 7 Pati 75 60,75 79,5 72,25 3,5 12,5
SMP N Gembong 59 55 63,6 67,75 3,4 11,25
Pati

Untuk lebih jelasnya dapat disajikan dengan diagram batang sebagaio berikut:
90

80

70

60

50
Gambar 4.5 SMP N 8 Pati
40 Diagram Hasil Aktivitas dan Prestasi Sekolah Adiwiya SMP N 7 Pati
30 SMP N Gembong

20

10

0
Nilai Aktivitas Nilai Aktivitas Nilai Prestasi Nilai Prestasi
Siklus I siklus II Adiwiyata Siklus I Adiwiyata Siklus II

mengalami kenaikan rata-rata sebesar: 5,06


A. Simpulan. atau 7,23 %.
Berdasarkan data yang telah dihimpun a) Untuk SMP Negeri 8 Pati mengalami
dari bab sebelumnya maka dapat ditarik kenaikan sebesar: 8,3 atau 11,4 %.
kesimpulan sebagai berikut: b) Untuk SMP Negeri 7 Pa
1. Aktivitas warga sekolah dalam
menerapkan program jum’at bersih
c) ti mangalami kenaikan sebesar: 3,5 atau a) Untuk SMP Negeri 8 Pati mengalami
4,6 %. kenaikan sebesar: 3,0 atau 4,1 %.
d) Untuk SMP Negeri Gembong Pati b) Untuk SMP Negeri 7 Pati mangalami
mengalami kenaikan sebesar: 3,4 atau kenaikan sebesar: 12,5 atau 2,05 %.
5,7 %. c) Untuk SMP Negeri Gembong Pati
2. Nilai prestasi sekolah adiwiyata dalam mengalami kenaikan sebesar: 11,25 atau
penerapan program Jum’at bersih 2,05 %.
mengalami kenaikan rata-rata sebesar: 8,91
atau 2,73 %
A. Saran.
20

Setelah diketahui bahwa penerapan program 3. diterapkan kesekolah lain agar sekolah-
Jum’at bersih untuk meningkatkan aktivitas sekolah tersebut tercipta suasana yang
warga sekolah dan nilai prestasi adiwiyata membangun lingkungan yang bersih,
maka: rindang dan menyenangkan.
1. Untuk lembaga (sekolah), penelitian 4. Untuk kepala sekolah, penelitian tindakan
tindakan sekolah ini agar dapat digunakan sekolah ini program adiwiyata dapat
sebagai bahan acuan untuk penanganan digunakan untuk memperbaharui
sekolah adiwiyata. pengelolaan sekolah adiwiyata.
2. Untuk pengawas, penelitian tindakan
sekolah ini program Jum’at bersih bisa

DAFTAR PUSTAKA

Dwiyanto B, Kus. 2007. Pencemaran Lingkungan dan Penangananya, Yogyakarta: Kanisius.


Mahmud, M. Dimyati. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.
Moran, Sally. 2009. Daur Ulang Sampah. Solo: Tiga Serangkai.
Neolaka, Amos. 2008. Kesadaran Lingkungan. Jakarta: Rineke Cipta.
Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Sastriwijaya, A. Tresna, 2009. Pencemaran Lingkungan, Jakarta: Rineke Cipta.
Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persda.
CMS, 2011.Aquaponik. CMS Made Simple. Aquaponik. Htm. Diakses 5 Juli 2011
Deustche Welle Indonesia, 2009.Pertanian Aquaponik Modern.Sains dan Teknologi Deustche
19

You might also like