Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Di BPM Siti Mursidah Ngargotirto Sumberlawang Sragen

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 10

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG

TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI BPM SITI MURSIDAH NGARGOTIRTO


SUMBERLAWANG SRAGEN

Knowledge Level Of Pregnant Women Primigravida Danger Sign In Pregnancy BPM


Siti Mursidah Ngargotirto Sumberlawang Sragen

Nur Hikmah, Nurhayati

Akademi Kebidanan Citra Medika Surakarta

ABSTRACT

Danger signs of pregnancy are the signs that indicate the presence of hazards that
occur during pregnancy / antenatal period , which if not reported or are not detected
can lead to maternal death. The purpose of this study was to determine the level of
knowledge of danger signs primigravida pregnancies in BPM Siti Mursidah
Ngargotiro Sumberlawang.
The design of this study was descriptive research. Nonprobability sampling with
sampling techniques types of accidental sampling, sample size of this study was 30
respondents. Data obtained by questionnaire and analyzed using univariate analysis.
Based on the results of the study indicate the level of knowledge of primigravida
pregnant women on danger signs of pregnancy less there are 25 respondents
(83.33%), in terms of knowledge of primigravida pregnant women about the danger
signs of pregnancy good understanding there were 15 respondents (50%). knowledge
primigravida pregnant women about the danger signs of pregnancy first trimester
less there are 23 respondents (76.67%), the second trimester is less there are 17
respondents (56.66%), less the third trimester there were 26 respondents (86.66%).
The conclusion that the level of knowledge of pregnant women about the danger
signs of pregnancy primigravida majority less . Based on the definition of a good
majority of the danger signs of pregnancy , based on the first trimester of pregnancy
danger signs lacking a majority, the majority is less second trimester, third trimester
majority less.

Keywords : Knowledge , danger signs of pregnancy

PENDAHULUAN Ibu (AKI) dan kematian anak


Kesehatan ibu dan anak sangat dibandingkan dengan Negara-negara
menentukan untuk tercapainya kualitas ASEAN yang menuntut tenaga
hidup yang baik pada keluarga dan kesehatan terutama di bidang kebidanan,
masyarakat. Di Indonesia dihadapakan agar mampu berkontribusi
pada masih tingginya Angka Kematian meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kesehatan ibu hamil adalah aspek yang

18
penting untuk diperhatikan dalam siklus periksa, 3 ibu hamil tahu tentang tanda
kehidupan seorang perempuan karena bahaya kehamilan dan 7 ibu hamil tidak
sepanjang masa kehamilannya dapat tahu tanda bahaya kehamilan, walaupun
terjadi komplikasi yang tidak diharapkan ibu hamil sudah mendapatkan buku KIA
(Salmah et al, 2006). yang salah satu halamannya berisi
Menurut Depkes RI (2008), Angka pengetahuan tentang tanda bahaya pada
Kematian Ibu (AKI) sampai saat ini kehamilan, namun pengetahuan ibu
masih merupakan masalah kesehatan hamil tentang tanda bahaya pada
yang paling utama. Angka Kematian Ibu kehamilan masih kurang.
menurun dari 307 per 100.000 kelahiran Tujuan penelitian adalah mengetahui
hidup pada tahun 2002 menjadi 228 per tingkat pengetahuan ibu hamil
100.000 kelahiran hidup. Target tahun primigravida tentang tanda bahaya pada
2014 adalah 110 per 100.000 kelahiran kehamilan di BPM Siti Mursidah
hidup.Kematian saat melahirkan Ngargotirto Kecamatan Sumberlawang
biasanya menjadi faktor utama Kabupaten Sragen.
mortalitas wanita muda pada masa
puncak produktifitasnya. METODE PENELITIAN
Penyebab kematian ibu di Indonesia Rancangan penelitian ini adalah
adalah perdarahan, pre-eklampsi/ penelitian deskriptif, metode penelitian
eklampsi dan infeksi (Wiknjosastro, deskriptif adalah suatu metode
2002: 19). Kematian ibu juga diwarnai penelitian yang dilakukan dengan tujuan
oleh hal-hal nonteknis yang masuk utama untuk membuat gambaran atau
kategori penyebab mendasar seperti deskriptif tentang suatu keadaan secara
rendahnya status wanita, obyektif. Metode penelitian deskriptif
ketidakberdayaannya dan taraf yang digunakan untuk memecahkan atau
pendidikan rendah (Saifudin menjawab permasalahan yang sedang
et all 2006 : 6). dihadapi pada situasi sekarang
Menurut Kusmiyati dkk (2008: 1) (Notoatmodjo, 2005: 183).
kehamilan merupakan hal yang Sampel adalah bagian dari jumlah
fisiologis. Namun kehamilan yang dan karakteristik yang dimiliki oleh
normal dapat berubah menjadi patologis. populasi tersebut (Sugiyono, 2007: 81).
Salah satu yang dilakukan oleh tenaga Sampel dalam penelitian ini adalah ibu
kesehatan untuk mencegah adanya hamil primigravida di BPM Siti
adanya resiko itu yaitu dengan Mursidah Ngargotirto Kecamatan
pendeteksian dini adanya komplikasi Sumberlawang Kabupaten Sragen.
kehamilan. Salah satu cara adalah Dalam penelitian ini menggunakan
mengenalkan tanda bahaya kehamilan teknik pengambilan sampel secara
sedini mungkin. sampel jenuh/ total sampel yaitu
Berdasarkan survei pendahuluan pada pengambilan sampel yang dilakukan
kunjungan ibu hamil di BPM Siti dengan mengambil semual kasus/
Mursidah Ngargotirto Kecamatan responden (Notoatmodjo, 2005: 85).
Sumberlawang Kabupaten Sragen
didapatkan 10 primigravida yang

19
Intrumen dalam penelitian ini, 1. Baik apabila skor responden 66-100%
peneliti menggunakan kuesioner, 2. Cukup apabila skor responden 56-
kuesioner dalam penelitian ini 65%
digunakan untuk menilai pengetahuan 3. Kurang apabila skor responden ≤
ibu tentang tanda bahaya kehamilan. 55%
Kuesioner yang digunakan adalah ( Arikunto, 2006: 220 ).
kuesioner tertutup karena jawaban yang
telah disediakan oleh peneliti, dan HASIL DAN PEMBAHASAN
responden menjawab pernyataan dengan Hasil karakteristik responden
memberi tanda “√” pada kolom jawaban berdasarkan umur mayoritas responden
yang telah tersedia. Pilihan jawaban berumur kurang dari 20 tahun sejumlah
yang digunakan adalah benar dan salah. 16 responden (53,33%), pendidikan
Setiap jawaban jenis pernyataan mayoritas responden mempunyai
favourable, jika responden menjawab pendidikan SD sejumlah 19 responden
benar maka nilai 1, jika menjawab salah (63.33%), pekerjaan mayoritas
maka nilai 0. Untuk setiap jawaban jenis responden bekerja sejumlah 23
pernyataan unfavourable, jika responden responden (76,66%), media info
menjawab salah maka nilai 1, jika benar mayoritas responden mendapat
maka nilai 0. informasi dari buku sejumlah 15
Setelah data terkumpul dan hasil responden (50%).
instrumen yang digunakan data tersebut 1. Tingkat Pengetahuan Tentang Tanda
dianalisa. Anaslisa yang digunakan Bahaya Kehamilan.
adalah analisa unvarian. Dan analisa Tabel 1 Distribusi frekuensi tingkat
unvarian yaitu analisa yang dilakukan pengetahuan tentang tanda bahaya
terhadap tiap data hasil penelitian. Pada kehamilan.
umumnya dalam data analisis ini hanya No Kriteria Frekuensi Prosentase
menghasilkan distribusi dan prosentase 1 Baik 3 10%
dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005: 2 Cukup 2 6,67%
188). Untuk analisi setiap pertanyaan 3 Kurang 25 83,33%
menggunakan perhitungan prosentase Jumlah 30 100%
yaitu :
F 2. Tingkat Pengetahuan Pengertian
P= X 100% Tanda Bahaya Kehamilan
N Tabel 2 Distribusi frekuensi tingkat
Keterangan pengetahuan tentang tanda bahaya
P : Prosentase kehamilan
F : Frekuensi hasil pencapaian No Kriteria Frekuensi Prosentase
N : Jumlah skor tertinggi 1 Baik 15 50%
( Partino dan Idrus, 2009 : 32 ) 2 Cukup 0 0
Dari data hasil pengukuran 3 Kurang 15 50%
pengetahuan berdasarkan jawaban Jumlah 30 100%
responden dapat dikategorikan dalam
beberapa kategori :

20
3. Tingkat Pengetahuan Tentang Tanda pendidikan SD sejumlah 19 responden
Bahaya Kehamilan Trimester I (63.33%).
Tabel 3 Distribusi frekuensi tingkat Hal ini sesuai dengan teori yang
pengetahuan tentang tanda bahaya dikemukakan oleh (Soekanto, 2002: 21)
kehamilan trimester I tentang faktor-faktor yang
No Kriteria Frekuensi Prosentase mempengaruhi pengetahuan antara lain
1 Baik 4 13,33% tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan
2 Cukup 3 10% mementukan mudah tidaknya seseorang
3 Kurang 23 76,67% menyerap dan memahami pengetahuan
Jumlah 30 100% yang mereka peroleh, semakin tinggi
4. Tingkat Pengetahuan Tentang Tanda pendidikan semakin baik pula
Bahaya Kehamilan Trimester II pengetahuannya.
Tabel 4 Distribusi frekuensi tingkat Penelitian terdahulu dalam jurnal
pengetahuan tentang tanda bahaya penelitian oleh Injawati Yuyun pada
kehamilan trimester II tahun 2006 yaitu hasil penelitian pada
No Kriteria Frekuensi Prosentase ibu hamil primigravida tentang tanda
1 Baik 8 26,67% bahaya kehamilan kurang sebanyak 22
2 Cukup 5 16,67% responden (68,75) karena dipengaruhi
3 Kurang 17 56,66% oleh faktor pendidikan, karena
Jumlah 30 100% pendidikan yang rendah seseorang sulit
5. Tingkat Pengetahuan Tentang Tanda menyerap dan memahami pengetahuan.
Bahaya Kehamilan Trimester III Berdasarkan tabel 2 distribusi
Tabel 5 Distribusi frekuensi tingkat frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil
pengetahuan tentang tanda bahaya primigravida tentang pengertian tanda
kehamilan trimester III bahaya kehamilan dari 30 responden
No Kriteria Frekuensi Prosentase sebagian besar memiliki pengetahuan
1 Baik 2 6,67% baik tentang tingkat pengetahuan ibu
2 Cukup 2 6,67% hamil primigravida tentang pengertian
3 Kurang 26 86,66% tanda bahaya kehamilan yaitu sebanyak
Jumlah 30 100% 15 responden (50%).
Berdasarkan tabel 1 distribusi Tanda bahaya kehamilan adalah
frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan
primigravida tentang tanda bahaya bayi dalam keadaan bahaya (Uswhaya,
kehamilan dapat dilihat bahwa dari 30 2009: 87).
responden sebagian besar memiliki Pengetahuan ibu hamil primigravida
pengetahuan kurang yaitu sebanyak 25 tentang pengertian tanda bahaya
responden (83,33%). kehamilan disebabkan karena
Pengetahuan ibu hamil primigravida karakteristik informasi responden
tentang tanda bahaya kehamilan mayoritas menerima informasi dari
disebabkan karena karakteristik buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
pendidikan responden mayoritas SD yaitu dari 30 responden yang menerima
yaitu dari 30 responden yang memiliki informasi dari buku KIA sebanyak 15
responden (50%).

21
Hal ini sesuai dengan teori Soekanto Nyeri perut yang hebat adalah nyeri
(2002: 21) informasi merupakan data perut pada kehamilan 22 minggu atau
yang berasal dari fakta yang tercatat dan kurang. Hal ini mungkin gejala utama
selanjutnya akan digunakan untuk pada kehamilan ektopik atau abortus
meningkatkan pengetahuan. Seseorang (Saifuddin, 2002: 98). Anemia adalah
yang mempunyai sumber informasi yang kondisi ibu dengan keadaan
lebih banyak akan memiliki haemoglobin dibawah 11 gr% pada
pengetahuan yang lebih baik. trimester I dan trimester III. < 10,5 gr%
Penelitian terdahulu dalam jurnal pada trimester II (Saifuddin, 2002: 108).
penelitian oleh Dyah pada tahun 2008 Anemia dapat ditangani dengan minum
yaitu hasil penelitian pada ibu hamil tablet zat besi dan istirahat cukup
tentang tanda bahaya kehamilan baik (Curtis, 2000: 47). Bahaya anemia
sebanyak 10 responden (50%) karena selama kehamilan adalah abortus,
dipengaruhi oleh faktor informasi. persalinan prematuritas, hambatan
Berdasarkan tabel 3 distribusi tumbuh kembang janin (Saifuddin,
frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil 2002: 111).
primigravida tentangtanda bahaya Pengetahuan ibu hamil primigravida
kehamilantrimester Idari 30 responden tentangtanda bahaya kehamilantrimester
sebagian besar memiliki pengetahuan I disebabkan oleh karakteristik
kurang tentang tingkat pengetahuan ibu responden mayoritas responden berusia
hamil primigravida tentang tanda bahaya kurang dari 20 tahun yaitu dari 30
kehamilan trimester I kurang yaitu responden yang berusia kurang dari 20
sebanyak 23 responden (76,67%). tahun sejumlah 16 responden (53,33%).
Tanda bahaya kehamilantrimester I Hal ini sesuai dengan teori dari
meliputi perdarahan, mual muntah Notoatmodjo (2007: 139) tentang faktor-
berlebihan nyeri perut, sakit kepala faktor yang mempengaruhi pengetahuan
hebat. Perdarahan yang terjadi pada adalah usia, semakin cukup usia
masa kehamilan kurang dari 22 minggu. semakin mudah dalam menerima dan
Macam-macam perdarahan pervaginam menyerap pengetahuan.
adalah abortus, kehamilan Ektopik, Penelitianterdahulu dalam jurnal
molahydatidos (Hamil Anggur) penelitian oleh Dewi pada tahun 2008
(Sarwono, 2005: 275). Mual muntah yaitu hasil penelitian ibu hamil
yaitu mual muntah yang berat dapat primigravida tentang tingkat
berlangsung selama 4 bulan, pekerjaan pengetahuan tanda bahaya kehamilan
sehari-hari menjadi terganggu dan trimester I adalah kurang sebanyak 17
keadaan umum menjadi buruk. Keadaan responden (56,67%), karena dipengaruhi
inilah disebut Hiporemesis Gravidarum oleh faktor usia.
(Sarwono, 2005: 275). Berdasarkan tabel 4 distribusi
Sakit kepala yang hebat yaitu sakit frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil
kepala yang menunjukkan masalah primigravida tentangtanda bahaya
serius dalam kehamilan adalah sakit kehamilantrimester IIdari 30 responden
kepala yang hebat, menetap, tidak hilang sebagian besar memiliki pengetahuan
dengan istirahat (Uswhaaya, 2009: 4). kurang tentang tingkat pengetahuan ibu

22
hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan 29 minggu atau selama
kehamilan trimester II kurang yaitu persalinan. Komplikasi yang timbul
sebanyak 17 responden (56,66%). adalah IUFD dan featal distress
Tanda bahaya kehamilantrimester II (Saifuddin, 2002: 109 ).
meliputi bengkak pada wajah, kaki dan Pengetahuan ibu hamil primigravida
tangan, keluar air ketuban sebelum tentangtanda bahaya kehamilantrimester
waktunya, Pusing yang hebat, Gerakan II disebabkan oleh karakteristik
bayi berkurang. responden mayoritas bekerja. Karena
Bengkak pada wajah, kaki dan dengan banyak pekerjaan, waktu untuk
tangan yang muncul mendadak dan menerima pengetahuan kurang, sehingga
cenderung meluas adalah bengkak yang pengetahuan rendah.
mengkhawatirkan (Tiran, 2007: 138). Sesuai dengan teori yang
Penanganan umum bengkak pada wajah, dikemukakan oleh Soekanto (2003: 21)
kaki dan tangan adalah istirahat cukup, tentang faktor-faktoryang
mengatur diet yaitu meningkatkan mempengaruhi pengetahuan antara lain
konsumsi makanan yang mengandung pekerjaan. Semakin tinggi tingkat
protein dan mengurangi makanan yang kemampuan seseorang untuk memenuhi
mengandung karbohidrat serta lemak. kebutuhan hidup sehingga tidak ada
Keluar air ketuban sebelum waktu untuk menerima pengetahuan,
waktunyayaitu pecahnya selaput ketuban tingkat pengetahuan semakin kurang.
yang terjadi pada kehamilan selama 37 Penelitianterdahulu dalam jurnal
minggu atau sebelum proses persalinan penelitian oleh Rusiana Sri Haryati
berlangsung(Prawiroharjo, 2009: (2009). Yaitu hasil penelitian ibu hamil
677).Komplikasi yang terjadi pada primigravida tentang tanda bahaya
keluar air ketuban sebelum trimester II adalah kurang karena
waktunyaadalah perdarahan pervaginam dipengaruhi oleh faktor pekerjaan.
dengan nyeri perut. Tanda tanda infeksi Berdasarkan tabel 5 distribusi
yaitu demam, cairan vagina berbau, frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil
persalinan preterm (Saifuddin, 2002: primigravida tentangtanda bahaya
114). kehamilantrimester IIIdari 30 responden
Pusing yang hebat yaitu sakit kepala sebagian besar memiliki pengetahuan
yang menunjukan suatu masalah serius kurang tentang tingkat pengetahuan ibu
dalam kehamilan, menetap dan tidak hamil primigravida tentang tanda bahaya
hilang dengan istirahat. Terkadang sakit kehamilan trimester III kurang yaitu
kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin sebanyak 26 responden (86,66%).
menemukan bahwa penglihatannya Tanda bahaya kehamilan trimester
menjadi kabur atau berbayang. Hal ini III adalah penglihatan kabur penglihatan
merupakan gejala dari pre-eklamsi dan menjadi kabur,gerakan janin berkurang,
jika tidak diatasi dapat menyebabkan serta bengkak pada wajah, kaki dan
kejang maternal, stroke, koagulopati dan tangan. Penglihatan kabur dapat
kematian (Uswhaaya, 2009; 4-5). disebabkan oleh sakit kepala yang hebat,
Gerakan bayi berkurang yaitu ibu tidak sehingga terjadi oedema pada otak dan
merasakan gerakan janin sesudah meningkatkan resistensi otak yang

23
mempengaruhi sistem saraf pusat, yang berpengaruh pada pengetahuan, semakin
dapat menimbulkan kelainan serebral tinggi pendidikan seseorang semakin
(nyeri kepala, kejang), dan gangguan baik dalam menerima informasi dan
penglihatan.Perubahan penglihatan atau pengetahuan.
pandangan kabur, dapat menjadi tanda Penelitian terdahulu dalam jurnal
pre-eklampsia (Uswhaaya, 2009: 5). penelitian oleh Restu Ariani pada tahun
Komplikasi yang ditimbulkan antala 2012 yaitu hasil penelitian pada ibu
lainn kejang dan eklampsi. hamil primigravida tentang tanda bahaya
Kejang pada umumnya kejang kehamilan kurang, sebanyak 15
didahului oleh makin memburuknya responden (46,87) karena dipengaruhi
keadaan dan terjadinya gejala-gejala oleh faktor pendidikan, karena
sakit kepala, mual, nyeri ulu hati pendidikan yang rendah seseorang sulit
sehingga muntah. Penanganan umum menyerap dan memahami pengetahuan.
pada kejang adalah membaringkan pada
sisi kiri tempat tidur arah kepala SIMPULAN DAN SARAN
ditinggikan, membebaskan jalan nafas, Simpulan
hindari jatuhnya pasien dari tempat 1. Tingkat pengetahuan ibu hamil
tidur(Saifuddin, 2002: 34). Demam primigravida tentang tanda bahaya
tinggi yaitu Ibu hamil menderita demam pada kehamilan di BPM Siti
dengan suhu tubuh lebih 38°C. Dalam Mursidah Ngargotirto Kecamatan
kehamilan merupakan suatu masalah. Sumberlawang Kabupaten Sragen,
Demam tinggi dapat merupakan gejala Kategori Kurang.
adanya infeksi dalam kehamilan. 2. Tingkat pengetahuan ibu hamil
Penanganan umum demam tinggi yaitu primigravida tentang pengertian tanda
dengan istirahat baring, minum banyak, bahaya kehamilan di BPM Siti
kompres untuk menurunkan suhu Mursidah Ngargotirto Kecamatan
(Saiffudin, 2002: 84).Bengkak pada Sumberlawang Kabupaten Sragen,
wajah, kaki dan tangan adalah normal KategoriBaik.
yang biasa hilang setelah istirahat. 3. Tingkat pengetahuan ibu hamil
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan primigravida tentang tanda bahaya
disebut dengan keracunan kehamilan. kehamilan trimester I di BPM Siti
Pengetahuan ibu hamil primigravida Mursidah Ngargotirto Kecamatan
tentangtanda bahaya kehamilantrimester Sumberlawang Kabupaten Sragen,
III disebabkan oleh karakteristik Kategori Kurang.
responden mayoritas pendidikan SD 4. Tingkat pengetahuan ibu hamil
yaitu dari 30 responden yang memiliki primigravida tentang tanda bahaya
pendidikan SD sejumlah 19 responden kehamilan trimester II di BPM Siti
(63.33%). Mursidah Ngargotirto Kecamatan
Hal ini sesuai dengan teori yang Sumberlawang Kabupaten
dikemukakan oleh (Harry, 1996) tentang Sragen,Kategori Kurang.
faktor-faktor yang mempengaruhi 5. Tingkat pengetahuan ibu hamil
pengetahuan antara lain tingkat primigravida tentang tanda bahaya
pendidikan. Pendidikan dapat

24
kehamilan trimester III di BPM Siti DAFTAR PUSTAKA
Mursidah Ngargotirto Kecamatan Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu
Sumberlawang Kabupaten Sragen, Pendekatan Praktek. Jakarta:
Kategori Kurang. Rineka Cipta. 2006. h. 220
Saran
1. Bagi institusi pendidikan Budiarto. Methode Penelitian. Jakarta.
Diharapkan bisa menjadi bahan 2007. h. 29.
bacaan untuk menambah pengetahuan
bagi mahasiswa kebidanan tentang Diah. Gambaran Tingkast Pengetahuan
tanda bahaya kehamilan. Ibu Tentang Tanda Bahaya
2. Bagi Instansi pelayanan kesehatan Kehamilan. KTI Akademi
Diharapkan bagi instansi kesehatan Kebidanan Kusuma Husada
khususnya bidan agar meningkatkan Surakarta. 2008
peran terutama dalam peningkatan
pengetahuan kesehatan tentang tanda Hidayat, A A.Methode Penelitian
bahaya kehamilan, karena banyak ibu Keperawatan dan Tehnik Analisa
hamil yang meninggal karena Data. Jakarta: Salemba Medika.
kurangnya tenaga kesehatan yang 2007. h. 87, 93-95.
bisa mendeteksi secara dini adanya
komplikasi pada masalah kehamilan. Kusmiyati, Y. Perawatan Ibu Hamil.
3. Bagi peneliti Jakarta. 2008.
Disarankan agar dapat dijadikan
masukan bagi peneliti lain untuk Notoatmodjo, S. Kesehatan Masyarakat
mengembangkan penelitian ini. Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka
4. Bagi keluarga dan masyarakat Cipta. 2007. h. 139-140.
Disarankan agar meningkatkan
pengetahuan tentang tanda bahaya Nursalam. Konsep dan Penerapan
kehamilan sehingga dapat mendeteksi Metode Penelitian Ilmu
lebih dini adanya komplikasi, Keperawatan. Jakarta: Salemba
sehingga angka kematian ibu bisa Medika. 2003. h. 100-111
turun.
5. Bagi Ibu Hamil Partino R. Idrus M. Stastistik Deskristif.
Disarankan agar rajin mengikuti Yogyakarta: Safitra Insani Pres.
pertemuan ibu hamil untuk 2009.
meningkatkan pengetahuan tentang
tanda bahaya pada kehamilan Prawirahardjo, Sarwono. Ilmu
sehingga dapat terdeteksi lebih dini Kebidanan. Jakarta: PT Bina
adanya komplikasi. Pustaka. 2005. h. 275

Rusiana Sri Haryanti. Pengetahuan Ibu


Hamil Tentang Tanda Bahaya
Kehamilan. KTI Akademi

25
Kebidanan Aisyiyah Surakarta. Syaifudin, Abdul Bari. Acuan Nasional
2009 Pelayanan Kesehatan Maternal
Saryono. Metode Penelitian Kesehatan. dan Neonatal. Jakarta: Yayasan
Yogyakarta: 2010. h. 125 Bina Pustaka. 2001

Sugiyono. Stastitik Untuk Penelitian. Tiran. Kehamilan dan


Bandung: Alfabeta. 2007. H.81 Permasalahannya. Jakarta:
EGC . 2007
Saifudin. 2002. Gangguan Kehamilan
Bisa Terjadi Mendadak. Avaiable Uswhaya. Kehamilan Beresiko dan
On http://www.mandiri.com Penanganannya. Jakarta. ECG.
2006
Soekamto, S. Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: PT Raja
Gafindo Persada. 2002

26

You might also like