Strategi Bisnis BUMN PDF

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol.

4(1), 2017, pp 113-124

Pengaruh Strategi Bisnis Terhadap Sistem Pengendalian Manajemen – Studi


pada BUMN Kategori Industri Strategis di Indonesia
Karsam

Fakultas Humaniora dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Pembangunan Jaya

*Corresponding author: karsam.sunaryo@upj.ac.id


https://doi.org/10.24815/jdab.v4i1.6792
ARTICLE INFORMATION ABSTRACT

Article history: The objective of this study is to investigate the influence of business strategy for
Received: date: 30 November 2016 management control system. The study was carried out on twelve state-owned
Received in revised form: 22 February 2017 enterprises strategic industries (BUMNIS) in Indonesia between 2015 and 2016.
Accepted: 6 March 2017
The studied BUMNIS were selected based on criteria. The data was collected
Available online: 29 March 2017
from questionaires that filled by top managements, the board of directors and
Keywords: internal control unit staff. In total, there were sixty respondents and 100%
BUMNIS, business strategy, management
respondent rate. Structural Equation Modelling (SEM) with PLS approach was
control systems, state owned enterprises .
used to analysis the survey results. This study demonstrates that business strategy
has an impact on management control systems of studied BUMNIS.

©2017 FEB USK. All rights reserved.

1. Pendahuluan masyarakat sebagai salah satu implementasi public


Pada saat ini terjadi perubahan yang cepat service obligations (UU No. 19/2003).
dalam lingkungan bisnis. Kompetisi dalam Peran BUMN dalam meningkatkan
berbagai sektor usaha menjadi kompetisi global perekonomian bangsa dan persaingan di dunia
dan terus mengalami perkembangan yang pesat. internasional sangatlah penting. Berdasarkan
Perubahan paradigma dari comparative advantage penjelasan atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun
ke competitive advantage menuntut perusahaan 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
untuk dapat bersaing secara tepat dengan (BUMN), BUMN mempunyai peran strategis
mengedepankan efisiensi dan efektifitas sebagai pelaksana pelayanan publik, penyeimbang
penggunaan sumberdaya yang dimiliki kekuatan-kekuatan swasta besar, dan turut
perusahaan. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membantu pengembangan usaha kecil/koperasi.
merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Negara BUMN juga merupakan salah satu sumber
juga menghadapi arus persaingan global sehingga penerimaan negara yang signifikan dalam bentuk
dituntut untuk mengalokasikan sumberdayanya berbagai jenis pajak, dividen dan hasil privatisasi.
secara efisien dan efektif dalam rangka mancapai Sebagai salah satu pelaku ekonomi, BUMN
tujuannya, yaitu memberikan pelayanan kepada dituntut menjalankan peran strategis dalam
pembangunan nasional. Agar BUMN dapat selalu

113
114
Karsam/ Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 4(1), 2017, pp 113-124

menjalankan peran strategisnya diperlukan (2007) dan Wheelen dan Hunger (2012), hal
langkah inovasi dan perangkat kebijakan yang tersebut diduga karena penerapan sistem
dapat mendorong perkembangan BUMN ke arah pengendalian manajemen telah gagal dan tidak
yang lebih baik, efisien dan efektif. efektif.
Berdasarkan, Masterplan BUMN periode Peran BUMN dalam meningkatkan
2010 s.d. 2014, kebijakan rightsizing/reorganisasi perekonomian bangsa dan persaingan di dunia
dilaksanakan melalui lima jenis tindakan, yaitu; internasional sangatlah penting. Berdasarkan
(1) Standalone; (2) Merjer/konsolidasi; (3) penjelasan atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun
Holding; (4) Divestasi; (5) Likuidasi. Sementara 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
Menurut hasil Penelitian World Bank (2004) (BUMN), BUMN mempunyai peran strategis
untuk dapat meningkatkan efisiensi pasar dan sebagai pelaksana pelayanan publik, penyeimbang
menghadapai persaingan, BUMN di Indonesia kekuatan-kekuatan swasta besar, dan turut
harus berupaya mengadakan langkah perbaikan membantu pengembangan usaha kecil/koperasi.
dan membenahi berbagai aktivitas, diantaranya BUMN juga merupakan salah satu sumber
strukturisasi usaha, pengurangan jumlah penerimaan negara yang signifikan dalam bentuk
karyawan, penerapan sistem pengendalian berbagai jenis pajak, dividen dan hasil privatisasi.
manajemen, dan kebijakan strategis lainnya. Sebagai salah satu pelaku ekonomi, BUMN
Setyanto (2005) menegaskan bahwa BUMN yang dituntut menjalankan peran strategis dalam
tidak melakukan langkah perbaikan akan pembangunan nasional. Agar BUMN dapat selalu
menghadapi kesulitan terutama kesulitan menjalankan peran strategisnya diperlukan
keuangan. langkah inovasi dan perangkat kebijakan yang
Lebih lanjut, BUMN telah mencapai tujuan dapat mendorong perkembangan BUMN kea rah
awal sebagai agen pembangunan dan pendorong yang lebih baik, efisien dan efektif.
terciptanya korporasi, namun tujuan tersebut Menurut hasil Penelitian World Bank (2004)
dicapai dengan biaya yang relatif tinggi. BUMN untuk dapat meningkatkan efisiensi pasar dan
kategori Industri Strategis dapat menghasilkan menghadapai persaingan, BUMN di Indonesia
berbagai produk berbasis teknologi dan inovasi harus berupaya mengadakan langkah perbaikan
tinggi, tentu dengan nilai tambah ekonomi yang dan membenahi berbagai aktivitas, diantaranya
tinggi pula, Setyanto (2005). Meskipun di satu sisi strukturisasi usaha, pengurangan jumlah
BUMN mempunyai kewajiban memenuhi karyawan, penerapan sistem pengendalian
kebutuhan publik, namun sebagai suatu badan manajemen, dan kebijakan strategis lainnya.
usaha, BUMN harus berupaya mencapai tujuan Meskipun di satu sisi BUMN mempunyai
jangka pendek ataupun tujuan stratejiknya agar kewajiban memenuhi kebutuhan publik, namun
tidak membebani keuangan Negara (Didu, 2009). sebagai suatu badan usaha, BUMN harus berupaya
Seperti yang dikatakan Wheelen dan Hunger mencapai tujuan jangka pendek ataupun tujuan
(2012) bahwa tujuan stratejik perusahaan adalah stratejiknya agar tidak membebani keuangan
pencapaian keunggulan bersaing perusahaan, Negara (Didu, 2009). Seperti yang dikatakan
dengan sasaran jangka pendek adalah pencapaian Wheelen dan Hunger (2012) bahwa tujuan
laba. Lebih lanjut dikatakan bahwa apabila stratejik perusahaan adalah pencapaian
perusahaan mengalami kerugian maka akan keunggulan bersaing perusahaan, dengan sasaran
menyebabkan tidak tercapainya tujuan organisasi, jangka pendek adalah pencapaian laba. Lebih
dimana sasaran jangka pendek perusahaan tidak lanjut dikatakan bahwa apabila perusahaan
tercapai (Wheelen dan Hunger, 2012). mengalami kerugian maka akan menyebabkan
Berdasarkan pendapat Anthony dan Govindarajan tidak tercapainya tujuan organisasi, dimana
115
Karsam/ Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 4(1), 2017, pp 113-124

sasaran jangka pendek perusahaan tidak tercapai Berdasarkan pendapat Anthony dan Govindarajan
(Wheelen dan Hunger, 2012). Berdasarkan (2007) dan Wheelen dan Hunger (2012), hal
pendapat Anthony dan Govindarajan (2007) dan tersebut diduga karena penerapan sistem
Wheelen dan Hunger (2012), hal tersebut diduga pengendalian manajemen telah gagal dan tidak
karena penerapan sistem pengendalian manajemen efektif. Sistem pengendalian manajemen
telah gagal dan tidak efektif. merupakan alat yang digunakan manajemen
Sistem pengendalian manajemen merupakan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
alat yang digunakan manajemen organisasi untuk (Anthony dan Govindaranjan, 2007). Hal senada
mencapai tujuan organisasi (Anthony dan dikatakan Widener dan Selto (1999) bahwa sistem
Govindaranjan, 2007). Menurut, Widener dan pengendalian manajemen dirancang untuk
Selto (1999) bahwa sistem pengendalian membantu manajemen dalam merencanakan dan
manajemen dirancang untuk membantu mengendalikan aktivitas organisasi.
manajemen dalam merencanakan dan Sistem pengendalian manajemen dalam setiap
mengendalikan aktivitas organisasi. Lebih lanjut, organisasi bersifat kontinjen terhadap faktor
fungsi sistem pengendalian manajemen adalah internal dan eksternal (Cadez dan Guilding, 2008).
untuk mempengaruhi perilaku pegawai dan Sementara Hoque (2004), menjelaskan bahwa
manajer dengan cara memotivasinya (Widener dan kunci untuk memformulasikan sistem
Selto, 1999). Fungsi sistem pengendalian pengendalian manajemen adalah memahami
manajemen adalah mempengaruhi perilaku ketergantungan sistem pengendalian manajemen
manajer dengan cara memotivasi, memberikan berdasarkan berbagai komponen. Hoque
insentif yang tepat, memberikan penghargaan atas (2004:50) selanjutnya menjelaskan bahwa sistem
pencapaian target manajer (Blocher, Chen dan Lin, pengendalian manajemen dipengaruhi oleh
2001) perilaku persaingan, sifat industri dan perubahan
Anthony dan Govindarajan (2007) juga lingkungan bisnis. Melalui sistem pengendalian
menjelaskan bahwa sistem pengendalian manajemen yang baik diharapkan implementasi
manajemen merupakan implementasi dari strategi strategi menjadi efektif dalam mencapai tujuan
yang dijalankan oleh perusahaan, sehingga perusahaan baik tujuan jangka pendek maupun
perusahaan membutuhkan adanya strategi bisnis jangka panjang (Sitorus dan Timbul, 2007).
sesuai dengan pendapat Langfield-Smith (1997) Dengan demikian apabila tidak tercapainya
dan Chenhall (2012). BUMN mempunyai perolehan laba, maka diduga adalah adanya
kewajiban memenuhi kebutuhan publik, namun kegagalan dalam penerapan sistem pengendalian
sebagai suatu badan usaha, BUMN harus berupaya manajemen dan implementasi strategi yang tidak
mencapai tujuan jangka pendek ataupun tujuan tepat.
stratejiknya agar tidak membebani keuangan Tujuan pokok dari sistem pengendalian
Negara (Didu, 2009). manajemen adalah mengarahkan setiap anggota
Seperti yang dikatakan Wheelen dan Hunger organisasi untuk senantiasa bertindak (berperilaku)
(2012) bahwa tujuan stratejik perusahaan adalah selaras dengan tujuan organisasi sesuai prinsip
pencapaian keunggulan bersaing perusahaan, goal congruence (Anthony, Dearden, dan Bedford,
dengan sasaran jangka pendek adalah pencapaian 1992). Rencana Strategis Kementerian Badan
laba. Lebih lanjut dikatakan bahwa apabila Usaha Milik Negara Periode 2010-2014
perusahaan mengalami kerugian maka akan menjelaskan bahwa arah strategi bisnis yang harus
menyebabkan tidak tercapainya tujuan organisasi, diterapkan oleh BUMN adalah strategi selalu
dimana sasaran jangka pendek perusahaan tidak bertumbuh. Perspektif ini menunjukkan bahwa
tercapai (Wheelen dan Hunger, 2012). arah strategi bisnis BUMN harus didasarkan
116
Karsam/ Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 4(1), 2017, pp 113-124

kepada pemikiran bahwa BUMN senantiasa untuk Ha = Strategi Bisnis berpengaruh terhadap
dikembangkan dalam pemenuhan kewajibannya Sistem Pengendalian Manajemen
kepada pelayanan publik yang optimal melalui Ho = Strategi Bisnis tidak berpengaruh terhadap
penerapan sistem pengendalian manajemen. Sistem Pengendalian Manajemen
Fakta penerapan sistem pengendalian
manajemen yang gagal terjadi pada BUMN-IS, Pada bagian berikutnya akan dijelaskan
dimana selama 6 (enam) tahun terakhir sejak tahun mengengai konsep dan teori mengenai strategi
2008-2013, beberapa BUMN-IS mengalami bisnis perusahaan. Bagian metode penelitian
kerugian hampir setiap tahun secara berturut- menggambarkan mengenai desain penelitian yang
turut., berdasarkan data laporan keuangan Laba- telah dijalankan untuk menguji hipotesis.
Rugi BUMN bahwa BUMN – IS yang mengalami Selanjutnya, hasil penelitian dan pembahasan
kerugian selama kurun waktu 6 tahun terakhir sebelum pengambilan kesimpulan penelitian.
secara berturut-turut adalah PT. PAL Indonesia
sebesar Rp 2.343 milyar. Kemudian BUMN – IS 2. Kerangka Teoritis dan Pengembangan
yang mengalami kerugian yang cukup signifikan Hipotesis
dalam dua tahun terakhir (2012-2013) adalah PT 2.1 Strategi Bisnis
Dok Surabaya, PT. Batan Teknologi, PT. Dok Strategi adalah penetapan maksud dan tujuan
Kodja, PT Dok Surabaya, PT INKA, PT BBI, dan utama perusahaan jangka panjang, dan penetapan
PT Krakatau Steel. Kerugian yang berturut-turut aktivitas serta alokasi sumber daya yang
mengakibatkan 4 BUMN-IS memiliki total ekuitas diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut
negatif yaitu PT. Dok dan Kodja Bahari, PT. Dok (Robbins dan Coulter, 2007). Strategi merupakan
dan Perkapalan Surabaya, PT. PAL Indonesia, dan pola dari suatu tujuan, atau target utama
PT. Boma Bisma Indonesia. Sedangkan PT. Batan perusahaan, dan kebijakan serta rencana
Teknologi mempunyai urutan posisi keuangan perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut, yang
terkecil dari 12 (dua belas) BUMN-IS. dinyatakan sedemikian rupa diketahui kondisi
Menurut Anthony dan Govindarajan (2011) perusahaan saat ini dan kondisi yang diinginkan
Sistem pengendalian manajemen merupakan diwaktu yang akan datang (Subhash, 1997).
implementasi dari strategi yang dijalankan oleh Strategi merupakan respon dari suatu organisasi
perusahaan, dengan kata lain bahwa sistem terhadap kenyataan yang ada pada organisasi
pengendalian manajemen dipengaruhi oleh strategi pihak yang berkepentingan dan kenyataan yang
bisnis perusahaan. ada pada lingkungan bisnis (Keegan, 1996).
Penelitian ini yang dilakukan Shin dan Yong Strategi dalam konteks aplikasi manajemen
(2001), Marginson (2002), dan Kober, Juliana, dan (strategic management) merupakan aktivitas dan
Paul (2004) mendukung hubungan antara strategi putusan manajerial oleh manajemen puncak
dan sistem pengendalian manajemen. Chenhall sehubungan penetapan dan pencapaian unjuk kerja
(2003), berdasarkan penelitian-penelitian perusahaan hingga periode waktu yang panjang
sebelumnya, membuat beberapa dalil (proposition) (Wheelen dan Hunger, 2012). Menurut Coulter
berdasarkan beberapa klasifikasi strategi yang (2012) bahwa ada beberapa arah strategi korporat
penting untuk memberikan kesimpulan untuk yang menunjukkan jenis strategi korporat yang
mendukung hubungan antara strategi dan sistem dipilih. Salah satu Arah strategi korporat yang
pengendalian manajemen. mungkin dilakukan BUMN saat ini adalah.
Berdasarkan model struktural dan hasil Strategi Pertumbuhan (growth strategy). Strategi
pengujian hipotesisinya maka dapat disimpulkan pertumbuhan (growth strategy) merupakan
sebagai berikut : langkah bagaimana menggerakkan organisasi ke
117
Karsam/ Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 4(1), 2017, pp 113-124

depan. Bergerak ke depan berarti manajer stratejik merupakan alat (tools) atau cara yang terstruktur
perusahaan berharap meningkatkan level yang digunakan oleh manajer untuk memastikan
operasinya, yakni tumbuh lebih cepat. Caranya bahwa orang-orang yang diawasinya
dengan melihat bermacam strategi pertumbuhan mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan.
perusahaan dan memillih salah satu atau lebih Menurut Soobaroyen (2006), yang dimonitor atau
yang mendekati karakteristik dan sasaran yang diatur dalam sistem pengendalian
organisasi tertentu. Sasaran pertumbuhan bagi manajemen adalah kinerja dari perilaku manajer
perusahaan meliputi peningkatan omset, laba atau di dalam mengelola perusahaan yang akan
kinerja yang lain. dipertanggungjawabkan kepada stakeholders.
Strategi bisnis perusahaan adalah strategi Sedangkan Wheelen dan Hunger (2012)
yang menitik beratkan pada pertanyaan jangka menjelaskan bahwa : strategy formulation is the
panjang dan luas mengenai bisnis apa yang akan development of long-range plans for the effective
di masuki oleh suatu organisasi dan apa yang management of environmental opportunities and
diinginkan dalam bisnis tersebut (Coulter, 2012), Threats, in light of corporate strengths and
peneliti yang lain mengatakan bahwa strategi weaknesses (SWOT). It includes defining the
korporat adalah suatu cara bagaimana perusahaan corporate mission, specifying achievable
menciptakan nilai melalui konfigurasi dan objectives, developing strategies, and setting
koordinasi dari aktifitas multi pasarnya policy guidelines.
(Montgomery dan Collis, 1998). Selanjutnya, Anthony dan Govindarajan
Implementasi strategi adalah sebuah proses (2007:6) menjelaskan bahwa pengendalian
yang mana strategi dan kebijakan diarahkan manajemen ini berada diantara formulasi strategi
kedalam tindakan melalui pengembangan dan pengendalian tugas. Formulasi strategi lebih
program,anggaran, dan prosedur. Proses ini fokus pada jangka panjang, pengendalian tugas
memerlukan perubahan dalam budaya, struktur, berfokus pada jangka pendek, dan pengendalian
dan sistem manajemen pada seluruh organisasi manajemen berada diantaranya. Formulasi strategi
atau perusahaan (Wheelen and Hunger, 2012:69). menggunakan data perkiraan masa yang akan
Dengan demikian berbagai tindakan dalam proses datang secara umum, pengendalian tugas
strategi dan kebijakan dalam sebuah organisasi menggunakan data akurat saat ini, dan
atau perusahaan dengan memperhatikan perubahan pengendalian manajemen terletak diantaranya.
dalam faktor internal dan eksternalnya menjadi Hipotesis ini dapat dituliskan sebagai berikut
arah atau implementasi strategi perusahaan. Strategi Bisnis berpengaruh terhadap Sistem
Pengendalian Manajemen
2.2 Sistem Pengendalian Manajemen Diagram jalur pengaruh Strategi Bisnis dan
Anthony dan Govindarajan (2007:3) Sistem Pengendalian Manajemen dapat dilihat
mengemukakan sistem pengendalian manajemen pada gambar berikut:

X PYX Y
έ
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
118
Karsam/ Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 4(1), 2017, pp 113-124

3. Metode Penelitian dimensi utama yaitu struktur pengendalian


Populasi dan Sampel manajemen dan proses pengendalian
Populasi Penelitian ini menggunakan Metode manajemen. (Anthony, dan Govindarajan, 2007;
Survei Penjelasan (Explanatory Survey Method) Marciello dan Kriby, 1997)
untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan
sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
menguji pengaruh strategi bisnis terhadap sistem 4.1 Deskripsi Data Penelitian
pengendalian manajemen. Selain itu dalam Penelitian ini dilakukan pada Badan Usaha
penelitian ini akan dijelaskan hubungan diantara Milik Negara Industri Strategis (BUMN-IS)
variabel-variabel melalui pengujian hipotesis sebanyak 12 BUMN IS di Indonesia. Adapun yang
(Cooper dan Shindler, 2001; Sekaran, 2003). menjadi unit observasi (responden) dalam
Metode survey ini dimaksudkan untuk penelitian ini adalah manajemen puncak (top
memperoleh fakta-fakta, mencari keterangan- management), yaitu dewan direksi dan satuan
keterangan faktual serta berusaha untuk pengendalian intern berjumlah 5 orang dari setiap
menggambarkan gejala-gejala dari praktek yang BUMNIS. Alasan pemilihan responden ini adalah
sedang berlangsung (Nazir, 2005:65). Sedangkan bahwa top management dalam konteks sistem
Jogiyanto (2008:3) menyebutkan bahwa metode pengendalian manajemen merupakan orang yang
survey adalah pengumpulan data primer dengan bertanggungjawab dalam merencanakan aktivitas,
memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada mengendalikan, mengarahkan dan mempengaruhi
responden-responden secara tertulis. Instrumen perilaku anggota organisasi dalam mencapai
yang digunakan berupa kuesioner yang diberikan tujuan organisasi. Kuisioner disebarkan dengan
kepada 60 responden yang terdiri dari para cara didatangi satu persatu ke BUMN yang
manajer puncak, dewan direksi dan staf bagian menjadi sampel dalam penelitian ini.
internal control unit.
Untuk mengukur variabel dalam penelitian 4.2 Strategi Bisnis
ini, peneliti menentukan indikator-indikator yang Secara keseluruhan untuk rekapitulasi
dibangun berdasarkan kajian teori dan penelitian tanggapan dari 12 Badan Usaha Milik Negara
sebelumnya. Variabel Stategi bisnis menggunakan Industri Strategis (BUMN-IS) di Indonesia, dilihat
teori dari Coutler, 2012, SK Menteri BUMN dari capaian rata-rata, persentase dan kategorinya
161/2012 menggunakan indikator Implementasi untuk variabel ini dan indikator-indikatornya dapat
Strategi pertumbuhan, Pengaruh Strategi Bisnis disajikan pada tabel berikut.
terhadap Sistem Pengendalian Manajemen
Sementara itu untuk variabel sistem
pengendalian manajemen diukur dengan dua

Tabel 1
Capaian Skor Rata-Rata, Standar Deviasi, Persentase, dan Kategori untuk Variabel Laten Strategi
Bisnis (X1)
Variabel Manifes Rerata SD Persentase Kategori
Konsentrasi 3,285 0,954 65,70 Cukup
Vertikal 3,138 0,930 62,76 Cukup
Horizontal 3,196 0,988 63,92 Cukup
Diversifikasi 3,191 0,919 63,82 Cukup
STRATEGI BISNIS (X1) 3,201 0,944 64,02 Cukup
Sumber: Pengolahan Data Primer (2016)
119
Karsam/ Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 4(1), 2017, pp 113-124

Dilihat dari rentang skor idealnya, capaian ini dapat disajikan pada gambar berikut.
skor rata-rata untuk setiap dimensi pada variabel

Gambar 1 Grafik Capaian Skor Rata-Rata

Berdasarkan hasil penelitian ini, implementasi pertumbuhan, ia menggunakan strategi


strategi bisnis dengan jenis konsentrasi konsentrasi.
merupakan jenis implementasi strategi yang paling
banyak digunakan oleh BUMN-IS. Ini 4.3 Sistem Pengendalian Manajemen
dimungkinkan karena BUMN-IS merupakan Sistem Pengendalian Manajemen (Y)
Badan Usaha yang dimiliki Negara dengan merupakan variabel endogen yang terdiri atas dua
menghasilkan produk-produk industri strategis, indikator (variabel manifes), yaitu (1) Struktur
khusus sesuai dengan kapasitas dan teknologi pada Pengendalian Manajemen dan (2) Proses
BUMN masing-masing industri strategis. Strategi Pengendalian Manajemen. Secara keseluruhan,
konsentrasi adalah strategi pertumbuhan dimana variabel ini terdiri atas 16 item pernyataan.
perusahaan memusatkan lini bisnis utamanya dan Rekapitulasi tanggapan dari 12 Badan Usaha
mencari cara untuk mencapai sasaran Milik Negara Industri Strategis (BUMN-IS) di
pertumbuhan melalui peningkatan level operasi Indonesia, dilihat dari capaian rata-rata, persentase
dalam bisnis utamanya. Dalam menggunakan dan kategorinya untuk variabel ini dan indikator-
strategi ini, organisasi tetap fokus pada bisnis indikatornya dapat disajikan pada tabel berikut.
intinya. Bila organisasi bisnis tunggal mengejar
Tabel 2
Capaian Skor Rata-Rata, Standar Deviasi, Persentase, dan Kategori untuk Variabel Laten Sistem
Pengendalian Manajemen (Y)
Variabel Manifes Rerata SD Persentase Kategori
Struktur Pengendalian Manajemen 2.921 1,040 58.41 Cukup
Proses Pengendalian Manajemen 3.025 1,051 60.50 Cukup
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN (Y) 2,999 1,049 59,98 Cukup
Sumber: Pengelohan Data Primer (2016)

Dilihat dari rentang skor idealnya, capaian


skor rata-rata untuk setiap dimensi pada variabel
ini dapat disajikan pada gambar berikut.
120
Karsam/ Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 4(1), 2017, pp 113-124

Gambar 2 Grafik Capaian Skor Rata-Rata

Berdasarkan data dari tabel dan gambar cenderung lebih tinggi daripada indikator lain
tersebut dapat dilihat bahwa secara keseluruhan adalah indikator Konsentrasi dan indikator
variabel laten Sistem Pengendalian Manajemen Horizontal, sedangkan yang relatif tidak terlalu
(Y) ini mendapatkan capaian skor rata-rata sebesar menonjol adalah indikator Vertikal dan
2,999 (dari rentang interval 1,000 – 5,000) dan Diversifikasi.
persentase capaian sebesar 59,98%. Dengan Berdasarkan hasil rerata skor tersebut dari
demikian variabel ini termasuk pada kategori implementasi strategi bertumbuh yang
sedang. Hal ini berarti bahwa pada umumnya dimanfestasikan dengan strategi jenis konsentrasi
Sistem Pengendalian Manajemen pada mencapai skor rerata tertinggi yaitu 3,285 dan
perusahaan-perusahaan yang diteliti sudah cukup implementasi strategi bertumbuh yang
tinggi. dimanfestasikan dengan strategi jenis horizontal
Tabel dan gambar tersebut menunjukkan adalah sebesar 3,196. Ini dimungkinkan karena
bahwa indikator (variabel manifes) yang termasuk BUMN-IS merupakan Badan Usaha yang dimiliki
pada kategori yang relatif lebih tinggi Negara dengan menghasilkan produk-produk
dibandingkan indikator lainnya adalah indikator industri strategis, khusus sesuai dengan kapasitas
Proses Pengendalian Manajemen. Dengan dan teknologi pada BUMN masing-masing
demikian indikator Proses Pengendalian industri strategis.
Manajemen lebih kentara dibandingkan dengan Berdasarkan data dapat dilihat bahwa secara
Struktur Pengendalian Manajemen. keseluruhan variabel laten Strategi Bisnis (X) ini
mendapatkan capaian skor rata-rata sebesar 3,201
4.4 Pembahasan (dari rentang interval 1,000 – 5,000) dan
Tabel Berdasarkan data dari tabel dan gambar persentase capaian sebesar 64,02%. Dengan
tersebut dapat dilihat bahwa secara keseluruhan demikian variabel ini termasuk pada kategori
variabel laten Strategi Bisnis (X) ini mendapatkan Cukup.
capaian skor rata-rata sebesar 3,201 (dari rentang Berdasarkan model persamaan struktural
interval 1,000 – 5,000) dan persentase capaian tersebut dapat diketahui besarnya pengaruh
sebesar 64,02%. Dengan demikian variabel ini Strategi Bisnis terhadap Sistem Pengendalian
termasuk pada kategori Cukup. Hal ini berarti Manajemen secara parsial adalah 0,284 atau
bahwa pada umumnya Strategi Bisnis di 28,4%. Model hipotesis ini dapat dituliskan
perusahaan-perusahaan yang diteliti sudah cukup sebagai berikut Strategi Bisnis berpengaruh
baik. Tabel dan gambar tersebut menunjukkan terhadap Sistem Pengendalian Manajemen.
bahwa indikator (variabel manifes) yang
121
Karsam/ Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 4(1), 2017, pp 113-124

Jalur Estimasi SE t-hitung t-tabel Signifikansi Keterangan


X-Y 0,284 0,137 2,028 1,995 Signifikansi Hipotesis diterima

Tabel Uji signifikansi menunjukkan bahwa t- bertumbuh BUMNIS tersebut memerlukan sistem
hitung sebesar 2,028 lebih besar dari t-tabel pengendalian manajemen. Hal tersebut diatas
sebesar 1,995. Dengan demikian nilai koefisien mendukung oleh apa yang dinyatakan Coutler
jalur setiap variabel independen strategi bisnis (2012) bahwa Strategi bisnis perusahaan adalah
berpengaruh terhadap variabel dependen sistem strategi yang menitik beratkan pada pertanyaan
pengendalian manajemen. Berdasarkan jangka panjang dan luas mengenai bisnis apa yang
perhitungan tersebut, hipotesis dapat diterima. akan di masuki oleh suatu organisasi dan apa yang
Dengan demikian bahwa strategi bisnis yang diinginkan dalam bisnis tersebut. Dalam
diterapkan dalam BUMNIS melalui implementasi melaksanakan aktivitas operasionalnya perusahaan
strategi pertumbuhan dengan jenis konsentrasi, diarahkan kepada pencapaian tujuan yang telah
integrasi vertikal, jenis horizontal dan jenis ditetapkan sebelumnya. Sistem pengendalian
diversifikasi akan mempengaruhi adanya manajemen merupakan salah satu alat untuk
pembagian kewenangan, tugas dan fungsi yang mengimplementasikan strategi yang dapat
jelas dalam struktur organisasi, adanya memotivasi seluruh anggota organisasi agar
pendelegasian otonomi/kewenangan kepada unit mampu mencapai tujuan.
dibawahnya, adanya penentuan pusat-pusat
pertanggungjawaban dalam perusahaan, adanya 5. Kesimpulan, Keterbatasan, dan Saran
perumusan dan penyusunan program, adanya Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,
penyusunan anggaran perusahaan, adanya serta pembahasan yang telah diuraikan
pelaksanaan dan pengukuran atas aktivitas dan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
anggaran, adanya pengevaluasian prestasi yang sebagai berikut : Terdapat pengaruh Strategi
dicapai perusahaan. Semua indikator baik struktur Bisnis terhadap Sistem Pengendalian Manajemen.
maupun proses sangat dipegaruhi oleh strategi Dengan kata lain bahwa sistem pengendalian
bisnis. manajemen dapat ditentukan oleh Strategi Bisnis.
Nilai R2 sebesar 0,701 atau 70,1% Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang
menunjukkan keragaman atau variansi konstruk menunjukkan adanya hubungan antar variabel
Sistem Pengendalian manajemen yang mampu Strategi Bisnis maka faktor ini harus menjadi
dijelaskan oleh konstruk Strategi Bisnis. Sisanya perhatian manajemen perusahaan dalam
sebesar 0,299 atau 29,9% dipengaruhi oleh faktor menentukan arah dan mengambil kebijakan agar
lain diluar model ini. Nilai F-hitung sebesar 35,96 tujuan perusahaan dapat tercapai. tepat
lebih besar dari F-tabel sebesar 2,35. Dengan Penerapan sistem pengendalian manajemen
demikian pengaruh ini signifikan. yang baik harus memenuhi prinsip-prinsip
Berdasarkan data hasil penelitian, responden penerapan sistem pengendalian manajemen yang
menilai bahwa strategi bisnis pada BUMNIS meliputi dimensi proses pengendalian manajemen
termasuk pada kategori cukup baik. Responden dan struktur pengendalian manajemen. Dalam
menilai bahwa implementasi strategi bisnis yang proses dan struktur pengendalian manajemen,
diterapkan pada BUMNIS adalah strategi perusahaan harus mampu menyusun program,
konsentrasi dan horizontal. Strategi bisnis rencana kerja, dan penganggaran secara
konsentrasi mengharuskan BUMNIS memusatkan terdesentralisasi. BUMNIS dalam upaya
fokus bisnisnya pada bisnis yang menghasilkan menerapkan sistem pengendalian manajemen yang
produk utamanya. Implementasi strategi bisnis baiknya harus dapat menyusun dan menetapkan
122
Karsam/ Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 4(1), 2017, pp 113-124

secara mandiri, program kerja, rencana anggaran Environmental Uncertainty and


perusahaan. Performance Measurement: Impact on
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Organizational Performance. International
Penelitian ini hanya terbatas kepada subjek Business Review, Vol. 13, No. 3, pp. 485-
BUMN dengan kategori Industri Strategis, dimana 502
karakteristik dan aktivitas dari subjek penelitian Langfield-Smith, K. 1997. Management Control
ini yang bersifat khusus. Selanjutnya, unit Systems and Strategy: A Critical Review.
analisis/responden yang dipilih dalam penelitian Accounting, Organizations and Society,
ini terbatas kepada top manajemen yang terdiri Vol. 22, No. 2, pp. 207-232.
dari dari dewan direksi yang hanya diwakili oleh Nazir, M.2005.Metode Penelitian.Jakarta: Ghalia
direktur operasional, dan satuan pengawas Indonesia
internal. Robbins, Stephen P. and Mary Coulter. 2007.
Selanjutnya, sampel yang digunakan relatif Strategic Management . 9th Edition.
sedikit. Walaupun pada penelitian ini seluruh Pearson Prentice Hall, Inc .
populasi dijadikan sampel, namun mengingat Setyanto,2005, www.investordaily.com
lingkup lokasi penelitian hanya berfokus pada Shin dan Yong, 2001. Management Control
BUMN IS maka hasil penelitian ini belum cukup System ..Business strategy
relevan untuk digeneralisasikan yang mewakili Kober, Juliana, dan Paul (2004)
kondisi penerapan sistem pengendalian Subhash, C.J. 1997, Marketing Planning and
manajemen Strategy : Fifth Edition South-Western
College Publishing, Cincinnati, Ohio,
Daftar Pustaka USA.
Anthony, Robert N., Dearden, dan Bedford.1992. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19
Sistem Pengendalian Manajemen (Alih Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik
bahasa Agus Maulana).Jakarta: Bina Rupa Negara
Aksara Wheelen, Thomas L. dan J.David Hunger.,2012.
Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan. Strategic Management and Business
2007. Management Control Systems.12th Policy.Pearson International Edition-
Edition. New York:McGraw-Hill. Eleventh Edition.New Jersey:Pearson
Blocher, Edward J., Chen, Kung H., dan Lin, Prentise Hall.
Thomas W., 2001, Cost Management: A Widener, S. K., and Selto, F. H. 1999.
Strategic Emphasis, Mc. Graw-Hill Management Control Systems and
Companies, Inc, USA. Boundaries of the Firm: Why Do Firms
Chenhall, R. H. 2003. Management Control Outsource Internal Audit Actvities?.
System Design Within Its Orgaizational Journal of Management Accounting
Context: Finding from Contigency-based Research, Vol. 11, No. 1, pp. 45-73.
Research and Directions for World Bank Group. 2014. Corporate Governance
Coulter, Marry, 2012. Strategic management in of State-Owned Enterprises: A Tool Kit.
action. 6th edition. Prentice Hall Available online:
Cynthya A. Montgomery, Collis David. Financial http://documents.worldbank.org/curated/en
Management : Creating Corporate /228331468169750340/pdf/913470PUB09
Advantage, May-June 1998 7810B00PUBLIC00100602014.pdf
Hoque, Z. 2004. A Contingency Model of the . Washington. DC: World Bank.
Association between Strategy,
123
Karsam/ Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 4(1), 2017, pp 113-124

--------, 2012., Artikel bebas : Membangkitkan


kembali BUMN Industri Strategis.
Tersedia pada
http://www.investor.co.id/home/membang
kitkan-kembali-bumn-industri-
strategis/40860
--------, 2012., Artikel bebas : Menanti industri
strategis yang the dream team. Tersedia
pada;
http://www.topsaham.com/new1/index.php
?view=articledancatid=48%3Agaya-
hidupdanid=6106%3Aalexdantmpl=compo
nentdanprint=1danpage=danoption=com_c
ontentdanItemid=62
--------, 2013., Artikel bebas : kemenperin sebut
industri strategis harus dikuasai negara.
Tersedia pada : www.neraca.co.id
124
Karsam/ Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 4(1), 2017, pp 113-124

You might also like