Professional Documents
Culture Documents
Sensore Optocoupuler
Sensore Optocoupuler
ABSTRACT
The moment of inertia is the tendency of an object to remain stationary or move straight regular
(maintaining position or situation). The moment of inertia of an object can be measured using a measuring
instrument works on the moment of inertia oscillation method. The purpose of this study was to design a
measuring tool moment of inertia of objects digitally using optocoupler sensor, as well as explaining the
specification of performance, accuracy and precision of the system. Three are results of this study. First, the
performance specifications of the system consists of mechanical systems and is supported by an electronic
system. Second, the measurement accuracy by comparing the calculation results with the system theoretically
has an average error percentage 3,948% and 96,05% for the relative accuracy of the measurement of some
moments of inertia of the object. Third, the precision measurements carried out by measuring the variation of
the moment of inertia for 6 items and 10 repetitions with precision the average was 0,979 with a standard
deviation of the average 0,000009152 and relative error average 0,834%.
81
energi kinetik benda tegar yang berotasi dengan laju Sensor optocoupler merupakan suatu
sudut ω tertentu[3],dengan persamaan: komponen yang bekerja berdasarkan picu cahaya [5].
1 Sensor optocoupler biasanya digunakan sebagai
𝐾 = 𝐼𝜔 (2)
2
saklar elektrik, yang bekerja secara otomatis. Bentuk
Alat momen inersia untuk mengukur momen
fisik dan rangkaian dasar sensor optocoupler dapat
inersia suatu benda bekerja berdasarkan metoda
dilihat pada Gambar 1.
osilasi. Osilasi terjadi karena torsi yang diberikan
pada pegas spiral dipasang pada poros alat ini dan
dilengkapi dengan jarum penunjuk skala derajat
transparan untuk memudahkan pengukuran. Proses
perhitungan momen inersia menggunakan alat ukur
momen inersia dapat diturunkan dari Hukum II
Newton dengan memfokuskan pada gerak rotasi
benda yang akan diukur momen inersianya sehingga
didapatkan persamaan untuk menghitung nilai omen
inersia benda yang terpasang pada alat momen Gambar 1. Rangkaian Dasar Optocoupler
inersia dengan persamaan
𝑇2
Prinsip kerja dari optcoupler dapat dilihat pada
𝐼 = − 1 𝐼0 (3) Gambar 1 yaitu jika antara transistor dan LED
𝑇0 2
Dengan, I adalah momen inersia benda, T perioda terhalang maka fototransistor tersebut akan off
osilasi benda, T0 perioda diri osilasi benda, dan I0 sehingga keluaran dari kolektor akan berlogika high.
merupakan momen inersia diri dari alat momen Namun jika antara transistor dan LED tidak terhalang
inersia yang digunakan. Nilai perioda diri dan maka fototransistor tersebut akan on sehingga
momen inersia diri merupakan suatu konstanta yang keluaran dari kolektor akan berlogika low. Prinsip ini
bergantung dengan alat yang digunakan yang lah yang digunakan pada alat momen inersia untuk
nilainya bergantung pada konstanta pegas dari alat mendeteksi banyaknya osilasi yang terjadi, ketika
momen inersia yang digunakan. Hasil dari momen osilasi terjadi maka antara transmitter dan receiver
inersia benda yang didapatkan pada alat momen dari sensor optocupler akan terhalang dan
inersia akan di bandingkan dengan nilai momen menyebabkan keluaran dari sensor optocoupler high
inersia yang dihitung secara teoritis. Secara teoritis dan tegangannya mendekati nilai Vcc dengan prinsip
nilai momen inersia suatu benda sebanding denga ini banyaknya osilasi akan terdeteksi dengan sensor
massa dan kuadrat jarak benda dari sumbu putar optocoupler.
seperti pada persamaan (3), pada penelitian ini ada 4 Keluaran dari sensor optocoupler ini akan
jenis variasi benda yang digunakan dengan diteruskan pada mikrokontroler arduino uno.
persamaan momen inersia seperti pada Tabel 1[4]. Mikrokontroler adalah komponen elektronika yang
Tabel 1. Momen Inersia Benda bisa diprogram dan mampu mengeksekusi langkah-
langkah yang telah diprogram[6]. Bentuk fisik dari
Benda Letak Sumbu Momen Inersia mikrokontroler arduino uno seperti yang terlihat pada
Sumbu Gambar 2.
Slinder Pejal Slinder 1/2(mR2)
Slinder Sumbu
m/2(R2+r2)
Berongga Slinder
82
SD card, dll yang dapat ditancapkan pada board tegangan yang menerapkan perbandingan lilitan,
Arduino[8]. dimana perbandingan lilitan dari suatu transformator
akan mempengaruhi perbandingan tegangan yang
Untuk menampilkan data hasil pengukuran dari
dihasilkan. Tegangan yang dihasilkan oleh trafo
alat momen inersia ini menggunakan Liquid Crystal
masih berbentuk gelombang AC dan harus
Display (LCD). LCD memberikan beberapa
disearahkan dengan menggunakan penyearah.
keuntungan dibandingkan dengan perangkat lain
Rangkaian penyearah yang digunakan memanfaatkan
untuk menampilkan sebuah data, antara lain hemat
4 buah dioda yang telah dirancang untuk bisa
energi, ringan dan proses perancangan yang relatif
meloloskan kedua siklus gelombang AC menjadi satu
lebih mudah. Disamping itu, LCD mampu
arah saja. Pada keluaran dari penyearah dihubungkan
menampilkan karakter sesuai dengan yang
dengan kapasitor sebagai filter, sehingga dihasilkan
diinginkan. Bentuk fisik LCD dan rangkaian display
keluaran DC.
LCD dapat dilihat seperti pada Gambar 3.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Elektronika dan Instrumentasi dan Laboratorium
Mekanika Jurusan Fisika Universitas Negeri Padang.
Penelitian di mulai pada bulan Oktober 2015 dengan
beberapa tahap kegiatan yaitu penulisan proposal
penelitian, perancangan sistem, perakitan komponen,
pengambilan data dan pengolahan data.
Penelitian ini tergolong kedalam penelitian
eksperimen laboratorium. Penelitian eksperimen
adalah penelitian yang mengamati dan meneliti
adanya pengaruh terhadap variabel terikat akibat
perlakuan dari variabel bebas, dengan variabel
bebasnya adalah bentuk benda yang akan diukur.
variabel terikatnya adalah nilai momen inersia benda.
Sedangkan variabel kontrolnya adalah nilai momen
inerisa diri dan perioda diri dari alat momen inersia.
Untuk blok diagram sistem dari alat ukur dapat
Gambar 3. Bentuk dan Rangkaian Display LCD[9] dilihat pada Gambar 5.
83
akan ditampilkan, dimana besaran yang akan
Star
ditampilkan pada LCD yaitu banyaknya osilasi yang
terjadi (n), waktu yang diperlukan untuk osilasi
tersebut dan nilai dari momen inersia benda yang
dikur. Desain mekanik alat ukur momen inersia n=0
secara digital diperlihatkan seperti pada Gambar 6.
Input teg
N Teg>
1000
Y Y
Timer on
n=n+1
N
n=
n set
Y
Gambar 6. Desain Mekanik Alat Ukur Momen Timer off
Inersia Benda Digital.
Desain mekanik dari sistem alat momen inersia yang T=t/n
akan di buat, yang terdiri dari dudukan benda (no.1)
merupakan tempat meletakkan benda yang akan di
𝑇2
ukur momen inersianya, beberapa contoh benda- 𝐼= − 1 𝐼0
benda yang akan di ukur momen inersia yaitu slinder 𝑇0 2
pejal ,slinder berongga,kerucut dan bola. Busur
derajat (no.10) sebagai skala untuk menetukan Output n, I
derajat osilasi benda, pegas (no.9) agar busur derajat
dapat berosilasi untuk mengatur sudut osilasinya,
potongan plat yang terhubungan dengan penunjuk Star
busur derajat (no.8) sebagai pengahalang sensor
optocoupler (no.2) untuk mendeteksi banyak osilasi Gambar 7. Diagram Alir Program
yang terjadi dimana, setiap 3 kali pengahalang ini Berdasarkan diagram alir pada Gambar 7 instruksi
melewati sensor maka akan terdeteksi sebagai sattu yang dilakukan dalam pemograman sistem alat ini
osilasi, kabel penghubung (no.3) digunakan sebagai adalah dimulai dari pendeteksian yang dilakukan
penghubung antara keluaran sensor optocoupler oleh sensor, jika tegangan terdeteksi oleh sensor di
dengan rangkaian, kotak rangkaian (no.4) sebagai arduino besar dari 1000 maka akan terdeteksi
tempat meletakkan rangkaian elektronika, tombol terjadinya osilasi dan ketika itu timer akan hidup
reset(no 6) sebagai reset program, tombol start (no 5) untuk mendeteksi banyaknya waktu yang digunakan
untuk mematikan dan menghidupkan alat,tombol (no untuk osilasi tersebut, jika nilai banyaknya osilasi
12) konstanta I0 untuk variasi sudut simpangan dan sudah mencapai nilai yang telah diset maka timer
LCD (no.7) sebagai output yaitu, untuk menampilkan akan mati. Nilai osilasi serta waktu osilasi yang
hasil dari banyaknyanya osilasi (n), waktu osilasi (t) didapatkan tadi akan digunakan untuk mendapatkan
dan momen inersia (I). nilai perioda osilasi benda, selanjutnya nilai perioda
Desain perangkat lunak dari sistem pengukuran osilasi benda akan digunakan untuk mendapatkan
berupa diagram alir dari program. Diagram alir ini nilai momen inersia benda tersebut.
berfungsi untuk memberikan instruksi dan Penentuan ketepatan pada sistem pengukuran
menjalankan mikrokontroler. Diagram alir program ini dengan cara membandingkan hasil pengukuran
yang akan dibuat yaitu seperti pada Gambar 7. dari sistem dengan hasil dari perhitungan secara
teori yang ada pada Tabel 1. Ketepatan dapat
ditentukan dari persentase kesalahan antara nilai
aktual dengan nilai yang terlihat. Presentase
kesalahan dapat ditentukan dari persamaan:
84
Persentase kesalahan Yn X n 100%
pengidentifikasian atau pengurai fungsi setiap bagian
(5)
Yn pembentuk sistem alat ukur momen inersia benda
digital. Adapun bentuk sistem alat ukur momen
Yn adalah nilai sebenarnya, Xn adalah nilai yang
inersia benda secara digital seperti Gambar 8.
terbaca pada alat ukur. Ketepatan pengukuran (A)
dari sistem pengukuran dapat ditentukan melalui
persamaan berikut :
Yn X n
A 1 (5)
Yn
1 n X i ( X i )
2 2
X
n n 1 (8)
X
KR 100%
X (9)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian Gambar 9. Tombol-Tombol Pengatur Alat Ukur
Hasil penelitian penelitian ini merupakan Momen Inersia
deskripsi dari dari alat ukur momen inersia benda
secara digital menggunakan sensor optocoupler Gambar 9 merupakan bagian hasil desain dari alat
secara terperinci dan data hasil pengukuran yang ukur momen inersia yang merupakan tombol-tombol
didapatkan. Deskripsi dari alat ukur momen inersia pengatur alat ukur momen inersia yang terdiri dari
benda secara digital menggunakan sensor tombol on/off yang berfungsi untuk menghidupkan
optocoupler ini terbagi atas spesifikasi perfomansi atau mematikan alat, tombol reset yang berfungsi
yakni identifikasi fungsi setiap bagian pembentuk untuk mereset program menjadikan nilainya ke nilai
sistem pengukuran dan spesifikasi desain yang awal, serta tombol variasi sudut simpangan benda
meliputi ketepatan dan ketelitian momen inersia yang yang akan diukur momen inersianya yang terdiri dari
diperoleh dari alat ukur. 3 variasi sudut simpangan yaitu 1800, 2100, dan 2400,
Spesifikasi performansi dari sistem alat ukur tiap variasi simpangan ini memiliki konstanta perioda
momen inersia benda digital merupakan diri dan momen inersia diri yang berbeda-beda. Pada
85
alat ini perbedaan simpangan benda sebelum di hanya terdiri dari rangkaian sensor optocoupler
osilasikan akan menyebabkan perbedan hasil momen dengan dua resistor dan board rangkaian arduino
inersianya. Jadi ketika menyimpangkan sudut beserta rangkaian power supply, sebagai catu daya
sebelum benda berosilasi harus di tekan terlebih alat ukur.
dahulu tombol sudut simpangan yang akan Ketepatan pengukuran pada sistem alat ini yaitu
digunakan, seperti jika ingin menyimpangkan sudut dengan membandingkan hasil pengukuran dari sistem
1800 tekan tombol 1, jika ingin menyimpangkan alat ukur momen inersia benda digital dengan hasil
sudut sebesar 2100 tekan tombol 2 terlebih dahulu, perhitungan secara teoritis. Ketepatan dari sensor
dan tombol 3 jika ingin menyimpangkan sudut yang terpasang pada alat ini yaitu 94,4%. Perbedaan
sebesar 2400, dengan hal ini akan menghasilkan nilai nilai yang didapat disebabkan pengaruh dari kabel
momen inersia benda yang sama untuk variasi sudut sensor yang cukup panjang sehingga terjadi jatuh
simpangan yang berbeda. tegangan pada sensor. Untuk ketelitian sensor
Untuk Sensor yang digunakan dalam sistem ini didapatkan dengan cara melakukan pengukuran
diletakkan didepan skala penunjuk busur derajat yang berulang pada sensor baik pada saat terhalang
terhubung dengan tempat dudukan benda melalui maupun tidak terhalang. Saat pemancar dan
tiang penyangga. Ketika busur derajat disimpangkan, penerima sensor optocoupler terhalang ketelitiannya
lalu dilepaskan maka benda yang berada ditempat adalah 0,999, sedangkan pada saat tidak terhalang
dudukan benda akan berosilasi, sehingga ketelitian sensor adalah 0,892. Sedangkan untuk
mengakibatkan busur derajat ikut berosilasi. pengukuran momen inersia benda dilakukan dengan
6 variasi benda yang memiliki momen inersia yang
berbeda.
Ketepatan pengukuran dari pengukuran momen
inersia ini berkisar antara 0,93 sampai 0,99.
Ketepatan relatif rata-rata pengukuran adalah
96,05%. Kesalahan rata-rata yang terjadi adalah
3,94%. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 12.
86
0.00350
c. Ketelitian Pengukuran Momen Inersia Benda
Momen Inersia (I) Data statistik pengukuran berulang untuk alat
0.00300
ukur momen inersia benda secara digital dengan
0.00250
melakukan 6 variasi benda dan 10 kali perulangan.
0.00200
I Hitung Seperti pada Tabel 2.
0.00150
I Ukur
Tabel 2. Ketelitian Pengukuran Momen Inersia
0.00100
Benda.
0.00050 ΔI
0.00000 N Nama
𝐼
Keteli- rata- KR
𝐼 ± ∆𝑇
o Benda tian rata (%)
0.14 0.0875 0.0192 (10-6)
Jari- Jari Benda (m) 0,00042
1 Slinder 0,00042 0,974 4,06 0,95
± 4,0610−6
Pejal
Gambar 13. Grafik Pengaruh Jari-Jari Benda
0,0006
Terhadap Momen Inersia Suatu Benda Baik Secara 2 Bola 0,00060 0,979 5,08 0,85
± 5,08,10−6
Pejal
Perhitungan Dan Pengukuran
0,00061
3 Slinder 0,00061 0,967 7,75 1,25
Gambar 13 menunjukkan pengaruh jari-jari benda ± 7,7 .10−6
Berongga
terhadap momen inersia suatu benda secara 0,00071
pengukuran maupun secara perhitungan, dari grafik 4 0,00071 0,984 4,34 0,60
Kerucut ± 4,3.10−6
terlihat bahwa jari-jari suatu benda berpengaruh
0,00198
terhadap momen inersia benda tersebut. Semakin 5 Piringan 0,00198 0,984 0,14 0,71
± 0,1.10−6
213
besar jari-jari suatu benda maka semakin besar
momen inersia suatu benda, hal ini dibuktikan 0,0032
6 Piringan 0,0032 0,986 0,19 ,614
± 0,19.10−6
dengan perhitungan secara teoritis maupun 714
menggunakan alat ukur momen inersia benda digital, Rata-rata 0,097 9,15 0,83
didapatkan hasil yang sesuai dan sama.
2) Ketepatan nilai momen inersia benda dengan Dari Tabel 2 terlihat bahwa alat ukur memiliki
variasi sudut simpangan ketelitian yang cukup tinggi untuk pengukuran
Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data momen inersia beberapa benda. Ketelitian rata-rata
untuk 3 variasi sudut simpangan dengan konstanta untuk 6 variasi pengukuran momen inersia benda
momen inersia diri yang berbeda- beda. Grafik adalah 0.979 dengan standar deviasi rata-rata
Ketepatan nilai momen inersia benda dengan variasi 0,00000915 dan kesalahan relatif rata-rata yaitu
sudut simpangan dan variasi benda dapat dilihat pada 0,834%.
Gambar 14. 2. Pembahasan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan baik
0.0035
secara grafik maupun statistik memberikan hasil
0.003 Simpan penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Momen Inersia (I)
87
dari sensor ini adalah berupa bilangan analog yang KESIMPULAN
kemudian di konfersi melalui Mikrokontroler Berdasakan hasil pengujian dan analisis
Arduino Uno, keluaran dari sistem ini adalah banyak terhadap besaran fisika yang ada pada alat ukur
osilasi yang terjadi,waktu yang diperlukan untuk momen inersia benda secara digital ini dapat
melakukan osialasi, dan momen inersia benda yang dikemukaakan beberapa kesimpulan dari penelitian
diukur. yaitu :
Pengujian alat ukur dilakukan dengan cara 1. Sistem ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian
membandingkannya nilai momen inersia benda rangkaian elektronik dan bagian mekanik. Bagian
dengan perhitungan yang dilakukan secara teoritis rangkaian elektronik meliputi rangkaian penyusun
dan dengan pengukuran. Dari hasil pengukuran sistem alat ukur momen inersia benda secara
didapatkan besar ketepatan relatif dari alat ukur ini digital, seperti rangkaian sensor optocoupler,
berkisar antara 0,93 sampai 0,99 dan persentase rangkaian power suppply, rangkaian catu daya
ketepatan adalah 96,05 % dengan persentase dan board rangkaian Mikrokontroler Arduino
kesalahan rata-rata 3,948%. Uno Rev3. Bagian mekanik terdiri dari tempat
Pada penelitian ini juga dilakukan pengambilan dudukan benda, busur derajat, pegas.
data dengan variasi sudut simpangan sebelum benda 2. Hasil Spesifikasi desain alat ukur ini adalah
berosilasi, karena secara pengukuran menggunakan sebagai berikut :
alat ukur momen inersia benda, momen inersia suatu a. Ketepatan dari sistem alat ukur momen inersia
benda bergantung pada perioda osilasi benda tersebut benda ini cukup baik, bahwa persentase kesalahan
setelah benda tersebut disimpangkan dengan sudut rata-rata 3,948 %, dengan persentase ketepatan
tertentu, semakin besar perioda osilasi suatu benda sistem yaitu 96,05%.
maka akan semakin besar momen inersia benda b. Ketelitian rata-rata dari sistem pengukuran juga
tersebut, hal ini juga sedikit berpengaruh kepada cukup baik. Untuk pengukuran momen inersia
sudut simpangan benda ketika akan berosilasi, beberapa benda diperoleh ketelitian rata-ratanya
semakin jauh benda dari sensor maka akan semakin adalah 0,979 dengan standar deviasi rata-rata
lama waktu yang diperlukan dan sebaliknya. Hal ini 0,000009152 dan kesalahan relatif rata-rata
akan mengahasilkan nilai momen inersia yang sedikit 0,834%.
berbeda untuk setiap variasi sudut simpangan. Untuk
DAFTAR PUSTAKA
mengatasi hal ini maka perlunya ditetapkan sudut
[1] Hikam, Muhamad,dkk. 2005. Eksperimen
simpangan benda sebelum benda berosilasi yaitu
Fisika Dasar Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
sudut ketika pengambilan data momen inersia diri
Kencana.
benda harus sama dengan sudut ketika pengambilan
[2] Prasetio,Lea. 1992 . Mengerti Fisika
data momen inersia benda tersebut.
.Yogyakarta:Andi
Pengambilan data ini dengan cara menekan
[3] Young & Freedman. 2002. Fisika Universitas.
tombol- tombol yang telah ada pada kotak rangkaian
Edisi Kesepuluh Jilid1. Jakarta:Erlangga.
alat ukur momen inersia benda digital, jika ingin
[4] Hasra,Amran & Syakbaniah. 2013. Eksperimen
menyimpangkan sudut osilasi sebesar 1800, maka
Fisika. Padang:UNP
menekan tombol 1 untuk simpangan 1800 terlebih
[5] Sukendar, Aang. 2013. Pembuatan Sistem
dahulu, dengan menekan tombol ini maka secara
Otomasi untuk Pengaturan Mekanisme Kerja
otomatis nilai konstanta momen inersia diri benda
Mesin Cetak Kerupuk menggunakan
sesuai dengan data pengambilan nilai perioda diri
Mikrokontroler Atmega. Jurnal FEMA Vol. 1,
ketika alat disimpangkan sebesar 1800 , dan begitu
No.1.
juga untuk simpangan sebesar 2100, 2400 dengan
[6] Yohandri. 2013. Mikrokontroler dan Antar
penekanan tombol-tombol ini momen inersia diri
Muka. Padang: Universitas Negeri Padang
akan berubah sesuai dengan nilai ketika sudut
[7] Arduino.(2013). Arduino Uno. http://arduino.cc/
simpanagn disimpangangkan dengan nilai tertentu.
en/Main/ArduinoBoardUno
Didapatkan hasil nilai momen inersia benda ketika
[8] Guntoro, Helmi dkk. 2013. Rancang Bangun
sudut disimpangkan sebesar 1800, 2100, 2400, dan
Magnetic Door lock Menggunakan Keypad Dan
dengan nilai momen inersia secara teoritis tidak jauh
Solenoid Berbasis Mikrokontroler Arduino
berbeda, dengan rata- rata ketepatan relativenya
Uno. Jurnal Elektrans Vol. 12 No.1.
95,83% dan kesalahan relativenya sebesar 4,16%.
[9] Triwiyanto. 2009. Petunjuk Praktikum
Untuk ketelitian rata-rata adalah 0.979 dengan Microcontroller AT89sXXX Trainer Kit (Edisi
standar deviasi rata 0,000009152 dan kesalahan V2.0-Update). Surabaya: Poltekes Depkes
relatif rata-rata yaitu 0,834%. Kelebihan dari alat Surabaya.
ukur ini adalah perhitungan yang dilakukan secara [10] Sutrisno, 1999. Elektronika Lanjut Teori dan
digital kemudian tampilan keluaran dari alat ukur ini Penerapan. ITB, Bandung
berupa LCD yang langsung menampilkan momen
inersia benda yang diukur.
88