Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

PILLAR OF PHYSICS, Vol. 8.

Oktober 2016, 81-88

PEMBUATAN ALAT UKUR MOMEN INERSIA BENDA DIGITAL


MENGGUNAKAN SENSOR OPTOCOUPLER

Nunung Rivia1) Yohandri 2) Zulhendri Kamus2)


1)
Mahasiswa Fisika, FMIPA Universitas Negeri Padang
2)
Staf Pengajar Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Padang
NunungRivia22@gmail.com

ABSTRACT
The moment of inertia is the tendency of an object to remain stationary or move straight regular
(maintaining position or situation). The moment of inertia of an object can be measured using a measuring
instrument works on the moment of inertia oscillation method. The purpose of this study was to design a
measuring tool moment of inertia of objects digitally using optocoupler sensor, as well as explaining the
specification of performance, accuracy and precision of the system. Three are results of this study. First, the
performance specifications of the system consists of mechanical systems and is supported by an electronic
system. Second, the measurement accuracy by comparing the calculation results with the system theoretically
has an average error percentage 3,948% and 96,05% for the relative accuracy of the measurement of some
moments of inertia of the object. Third, the precision measurements carried out by measuring the variation of
the moment of inertia for 6 items and 10 repetitions with precision the average was 0,979 with a standard
deviation of the average 0,000009152 and relative error average 0,834%.

Keywords : moment of inertia, sensor optocoupler, measuring tool

PENDAHULUAN yang ada di laboratorium mekanika jurusan Fisika


Universitas Negeri Padang. Pengukuran nilai momen
Eksperimen merupakan salah satu bagian
inersia pada alat ini masih dilakukan secara manual
terpenting dari fisika, karena fisika didasarkan pada
yaitu dengan menghitung banyak osilasi yang terjadi
penemuan gejala-gejala fisis yang terjadi di alam.
(n) pada alat momen inersia dan perhitungan waktu
Gejala-gejala fisis dapat dijelaskan dengan
yang dilakukan dengan stopwach. Hal ini
melakukan pengamatan dan eksperimen.
menyebabkan data yang didapatkan kurang tepat dan
Eksperimen fisika dapat dilakukan menggunakan
teliti, karena bisa menyebabkan beberapa kesalahan
suatu sistem pengukuran. Sistem pengukuran
seperti kesalahan dalam perhitungan banyak osilasi
merupakan gabungan aktivitas atu gabungan dari
yang terjadi dan ketidaktepatan pemencetan
beberapa aktivitas yang bertujuan untuk
stopwach dengan awal terjadinya osilasi. Oleh sebab
mendapatkan hasil data pengukuran terhadap besaran
itu perlunya alat ukur yang lebih efektif yang bisa
yang akan diukur. Salah satu aplikasi pengukuran
mengukur momen inersia benda secara otomatis
dalam eksperimen fisika adalah pengukuran momen
untuk mendapatkan hasil data yang tepat dan teliti.
inersia.
Alat ukur momen inersia digital merupakan
Momen inersia merupakan kecenderungan suatu
salah satu alat yang efektif dalam mengukur momen
benda untuk tetap diam atau bergerak lurus
inersia benda. Alat ini bekerja secara digital dalam
beraturan(mempertahankan posisi atau
menghitung nilai banyaknya osilasi, waktu yang
keadaannya)[1]. Aplikasi dari momen inersia dapat
diperlukan dan nilai momen inersia benda yang di
dilihat dari benda tegar, dimana benda tegar
ukur, serta menampilkannya pada LCD. Sensor
merupakan keadaan suatu benda untuk
optocoupler digunakan sebagai pendeteksi
mempertahankan posisinya ketika mendapat gaya
banyaknya osilasi yang terjadi, keluaran dari sensor
atau tekanan dari luar. Setiap benda tegar memiliki
ini diproses di arduino uno untuk mendapatkan nilai
momen inersia yang berbeda karena disebabkan
dari momen inersia suatu benda.
beberapa faktor yaitu pusat rotasi benda, massa
Momen inersia suatu benda bergantung pada
benda dan jari-jari benda tegar itu sendiri, untuk
distribusi massa terhadap sumbu putarnya. Semakin
membuktikan teori tersebut perlu dilakukan
jauh massa-massa itu dari sumbu putar, semakin
eksperimen yang membahas tentang momen
besar pula momen inersianya[2], Secara matematis
kelembaman atau momen inersia pada beberapa
momen inersia ditulis sebagai berikut
benda tegar, dengan mengetahui momen inersia suatu
𝐼 = 𝑚𝑖 𝑟𝑖2 (1)
benda kita dapat mengetahui ukuran kecenderungan
Momen inersia sering juga disebut inersia rotasi,
suatu benda untuk tetap diam untuk mempertahankan
semakin besar momen inersia benda, semakin sulit
posisi atau keadaannya .
benda itu melakukan perputaran dari keadaan diam
Momen inersia suatu benda dapat diukur
dan semakin sulit dia berhenti dari keadaan berotasi,
menggunakan alat ukur momen inersia yang bekerja
karena besar momen inersia sebanding dengan besar
berdasarkan metoda osilasi. Salah satunya seperti

81
energi kinetik benda tegar yang berotasi dengan laju Sensor optocoupler merupakan suatu
sudut ω tertentu[3],dengan persamaan: komponen yang bekerja berdasarkan picu cahaya [5].
1 Sensor optocoupler biasanya digunakan sebagai
𝐾 = 𝐼𝜔 (2)
2
saklar elektrik, yang bekerja secara otomatis. Bentuk
Alat momen inersia untuk mengukur momen
fisik dan rangkaian dasar sensor optocoupler dapat
inersia suatu benda bekerja berdasarkan metoda
dilihat pada Gambar 1.
osilasi. Osilasi terjadi karena torsi yang diberikan
pada pegas spiral dipasang pada poros alat ini dan
dilengkapi dengan jarum penunjuk skala derajat
transparan untuk memudahkan pengukuran. Proses
perhitungan momen inersia menggunakan alat ukur
momen inersia dapat diturunkan dari Hukum II
Newton dengan memfokuskan pada gerak rotasi
benda yang akan diukur momen inersianya sehingga
didapatkan persamaan untuk menghitung nilai omen
inersia benda yang terpasang pada alat momen Gambar 1. Rangkaian Dasar Optocoupler
inersia dengan persamaan
𝑇2
Prinsip kerja dari optcoupler dapat dilihat pada
𝐼 = − 1 𝐼0 (3) Gambar 1 yaitu jika antara transistor dan LED
𝑇0 2
Dengan, I adalah momen inersia benda, T perioda terhalang maka fototransistor tersebut akan off
osilasi benda, T0 perioda diri osilasi benda, dan I0 sehingga keluaran dari kolektor akan berlogika high.
merupakan momen inersia diri dari alat momen Namun jika antara transistor dan LED tidak terhalang
inersia yang digunakan. Nilai perioda diri dan maka fototransistor tersebut akan on sehingga
momen inersia diri merupakan suatu konstanta yang keluaran dari kolektor akan berlogika low. Prinsip ini
bergantung dengan alat yang digunakan yang lah yang digunakan pada alat momen inersia untuk
nilainya bergantung pada konstanta pegas dari alat mendeteksi banyaknya osilasi yang terjadi, ketika
momen inersia yang digunakan. Hasil dari momen osilasi terjadi maka antara transmitter dan receiver
inersia benda yang didapatkan pada alat momen dari sensor optocupler akan terhalang dan
inersia akan di bandingkan dengan nilai momen menyebabkan keluaran dari sensor optocoupler high
inersia yang dihitung secara teoritis. Secara teoritis dan tegangannya mendekati nilai Vcc dengan prinsip
nilai momen inersia suatu benda sebanding denga ini banyaknya osilasi akan terdeteksi dengan sensor
massa dan kuadrat jarak benda dari sumbu putar optocoupler.
seperti pada persamaan (3), pada penelitian ini ada 4 Keluaran dari sensor optocoupler ini akan
jenis variasi benda yang digunakan dengan diteruskan pada mikrokontroler arduino uno.
persamaan momen inersia seperti pada Tabel 1[4]. Mikrokontroler adalah komponen elektronika yang
Tabel 1. Momen Inersia Benda bisa diprogram dan mampu mengeksekusi langkah-
langkah yang telah diprogram[6]. Bentuk fisik dari
Benda Letak Sumbu Momen Inersia mikrokontroler arduino uno seperti yang terlihat pada
Sumbu Gambar 2.
Slinder Pejal Slinder 1/2(mR2)

Slinder Sumbu
m/2(R2+r2)
Berongga Slinder

Bola Pejal Pusat Bola 2/5(mR2)

Kerucut Sumbu 3/10(mR2) Gambar 2. Papan Kerja Arduino Uno [7]


Arduino memiliki beberapa kelebihan
Alat momen inersia ini bekerja berdasarkan diantaranya adalah Arduino telah dilengkapi dengan
metoda osilasi untuk menghitung nilai momen inersia bootloader didalamnya sehingga tidak perlu
suatu benda, yaitu dengan memperhatikan banyaknya menggunakan chip programer karena bootloader
osilasi yang terjadi pada alat momen inersia ketika akan menangani upload program dari komputer,
benda diletakkan serta waktu yang digunakan untuk Arduino memiliki sarana komunikasi USB, sehingga
osilasi tersebut. Sehingga didapatkan nilai dari untuk laptop yang tidak memiliki port komunikasi
perioda osilasi. Nilai perioda osilasi ini digunakan serial bisa menggunakannya, Software arduino telah
untuk mencari momen inersia suatu benda, dilengkapi dengan library yang cukup lengkap
perhitungan banyaknya osilasi yang terjadi pada alat sehingga programnya relatif lebih mudah, dan
momen inersia digital ini menggunakan sensor Arduino memiliki modul siap pakai seperti ethernet,
optocoupler.

82
SD card, dll yang dapat ditancapkan pada board tegangan yang menerapkan perbandingan lilitan,
Arduino[8]. dimana perbandingan lilitan dari suatu transformator
akan mempengaruhi perbandingan tegangan yang
Untuk menampilkan data hasil pengukuran dari
dihasilkan. Tegangan yang dihasilkan oleh trafo
alat momen inersia ini menggunakan Liquid Crystal
masih berbentuk gelombang AC dan harus
Display (LCD). LCD memberikan beberapa
disearahkan dengan menggunakan penyearah.
keuntungan dibandingkan dengan perangkat lain
Rangkaian penyearah yang digunakan memanfaatkan
untuk menampilkan sebuah data, antara lain hemat
4 buah dioda yang telah dirancang untuk bisa
energi, ringan dan proses perancangan yang relatif
meloloskan kedua siklus gelombang AC menjadi satu
lebih mudah. Disamping itu, LCD mampu
arah saja. Pada keluaran dari penyearah dihubungkan
menampilkan karakter sesuai dengan yang
dengan kapasitor sebagai filter, sehingga dihasilkan
diinginkan. Bentuk fisik LCD dan rangkaian display
keluaran DC.
LCD dapat dilihat seperti pada Gambar 3.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Elektronika dan Instrumentasi dan Laboratorium
Mekanika Jurusan Fisika Universitas Negeri Padang.
Penelitian di mulai pada bulan Oktober 2015 dengan
beberapa tahap kegiatan yaitu penulisan proposal
penelitian, perancangan sistem, perakitan komponen,
pengambilan data dan pengolahan data.
Penelitian ini tergolong kedalam penelitian
eksperimen laboratorium. Penelitian eksperimen
adalah penelitian yang mengamati dan meneliti
adanya pengaruh terhadap variabel terikat akibat
perlakuan dari variabel bebas, dengan variabel
bebasnya adalah bentuk benda yang akan diukur.
variabel terikatnya adalah nilai momen inersia benda.
Sedangkan variabel kontrolnya adalah nilai momen
inerisa diri dan perioda diri dari alat momen inersia.
Untuk blok diagram sistem dari alat ukur dapat
Gambar 3. Bentuk dan Rangkaian Display LCD[9] dilihat pada Gambar 5.

Gambar 3 merupakan rangkaian display LCD,display


karakter pada LCD ini diatur oleh pin EN, RS dan
RW. Jalur EN diset Enable untuk memberitahu LCD
bahwa data sedang dikirim.
Sumber energi dari alat ini menggunakan power
supply yang merupakan suatu perangkat yang
menyalurkan energi listrik, menurunkan tegangan
AC serta mengubah tegangan AC menjadi tegangan Gambar 5. Blok Diagram Sistem Elektronika
DC. Power supply dibangun dengan menggunakan
IC regulator tegangan, untuk regulasi tegangan yang Pada blok diagram sistem dijelaskan bahwa pada
tak terlalu besar dapat menggggunakan IC tiga sistem alat ini terdiri dari power supply yang
terminal yang dikenal dengan 78xx dan 79xx[10]. digunakan sebagai catu daya pada komponen alat
Rangkaian catu daya teregulasi dapat dilihat pada ukur. Rangkaian sensor optocoupler sebagai sensor
Gambar 4. pendeteksi banyaknya osilasi yang terjadi yaitu,
pada saat busur derajat pada alat disimpangkan lalu
dilepaskan, maka alat ini akan berosilasi, osilasi ini
akan dideteksi oleh sensor optocoupler. Sensor
optocoupler akan menangkap sinyal dan
meneruskannya ke mikrokontroler arduino uno, di
mikrokontroler arduino uno sinyal tersebut akan
diproses untuk mengetahui banyaknya osilasi yang
Gambar 4. Rangkaian catu daya teregulasi terjadi beserta waktu yang diperlukan, sehingga
diperoleh hasil momen inersia benda yang di ukur.
Gambar 4 merupakan salah satu contoh rangkaian
Sinyal akan di proses dan dibedakan menggunakan
power supply yang paling sering ditemui dalam dunia
port yang terdapat pada mikrokontroler tersebut,
elektronika. Tegangan 220 volt dari listrik PLN
kemudian untuk menampilkan pada LCD perlu
diturunkan oleh trafo atau transformator penurun
pengaturan kode untuk memanggil sinyal mana yang

83
akan ditampilkan, dimana besaran yang akan
Star
ditampilkan pada LCD yaitu banyaknya osilasi yang
terjadi (n), waktu yang diperlukan untuk osilasi
tersebut dan nilai dari momen inersia benda yang
dikur. Desain mekanik alat ukur momen inersia n=0
secara digital diperlihatkan seperti pada Gambar 6.
Input teg

N Teg>
1000
Y Y

Timer on

n=n+1

N
n=
n set
Y
Gambar 6. Desain Mekanik Alat Ukur Momen Timer off
Inersia Benda Digital.
Desain mekanik dari sistem alat momen inersia yang T=t/n
akan di buat, yang terdiri dari dudukan benda (no.1)
merupakan tempat meletakkan benda yang akan di
𝑇2
ukur momen inersianya, beberapa contoh benda- 𝐼= − 1 𝐼0
benda yang akan di ukur momen inersia yaitu slinder 𝑇0 2
pejal ,slinder berongga,kerucut dan bola. Busur
derajat (no.10) sebagai skala untuk menetukan Output n, I
derajat osilasi benda, pegas (no.9) agar busur derajat
dapat berosilasi untuk mengatur sudut osilasinya,
potongan plat yang terhubungan dengan penunjuk Star
busur derajat (no.8) sebagai pengahalang sensor
optocoupler (no.2) untuk mendeteksi banyak osilasi Gambar 7. Diagram Alir Program
yang terjadi dimana, setiap 3 kali pengahalang ini Berdasarkan diagram alir pada Gambar 7 instruksi
melewati sensor maka akan terdeteksi sebagai sattu yang dilakukan dalam pemograman sistem alat ini
osilasi, kabel penghubung (no.3) digunakan sebagai adalah dimulai dari pendeteksian yang dilakukan
penghubung antara keluaran sensor optocoupler oleh sensor, jika tegangan terdeteksi oleh sensor di
dengan rangkaian, kotak rangkaian (no.4) sebagai arduino besar dari 1000 maka akan terdeteksi
tempat meletakkan rangkaian elektronika, tombol terjadinya osilasi dan ketika itu timer akan hidup
reset(no 6) sebagai reset program, tombol start (no 5) untuk mendeteksi banyaknya waktu yang digunakan
untuk mematikan dan menghidupkan alat,tombol (no untuk osilasi tersebut, jika nilai banyaknya osilasi
12) konstanta I0 untuk variasi sudut simpangan dan sudah mencapai nilai yang telah diset maka timer
LCD (no.7) sebagai output yaitu, untuk menampilkan akan mati. Nilai osilasi serta waktu osilasi yang
hasil dari banyaknyanya osilasi (n), waktu osilasi (t) didapatkan tadi akan digunakan untuk mendapatkan
dan momen inersia (I). nilai perioda osilasi benda, selanjutnya nilai perioda
Desain perangkat lunak dari sistem pengukuran osilasi benda akan digunakan untuk mendapatkan
berupa diagram alir dari program. Diagram alir ini nilai momen inersia benda tersebut.
berfungsi untuk memberikan instruksi dan Penentuan ketepatan pada sistem pengukuran
menjalankan mikrokontroler. Diagram alir program ini dengan cara membandingkan hasil pengukuran
yang akan dibuat yaitu seperti pada Gambar 7. dari sistem dengan hasil dari perhitungan secara
teori yang ada pada Tabel 1. Ketepatan dapat
ditentukan dari persentase kesalahan antara nilai
aktual dengan nilai yang terlihat. Presentase
kesalahan dapat ditentukan dari persamaan:

84
Persentase kesalahan  Yn  X n 100%
pengidentifikasian atau pengurai fungsi setiap bagian
(5)
Yn pembentuk sistem alat ukur momen inersia benda
digital. Adapun bentuk sistem alat ukur momen
Yn adalah nilai sebenarnya, Xn adalah nilai yang
inersia benda secara digital seperti Gambar 8.
terbaca pada alat ukur. Ketepatan pengukuran (A)
dari sistem pengukuran dapat ditentukan melalui
persamaan berikut :
Yn  X n
A 1 (5)
Yn

Ketepatan relatif rata-rata dari sistem


pengukuran dapat ditentukan melalui persamaan:
 Y  Xn  (6)
A%  1  n   100%
 Yn 

Sedangkan ketelitian sistem pengukuran


dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran
sistem dengan perhitungan secara teoritis, kemudian
Gambar 8. Foto Hasil Desain Alat Ukur Momen
dilakukan pengukuran berulang dan memasukkan
data ke dalam tabel serta menyelidiki ketelitian dari Inersia Benda Digital
sistem alat ukur. Ketelitian alat ukur momen inersia Gambar 8 merupakan hasil desain alat ukur momen
ini dilakukan dengan melakukan pengukuran secara inersia benda digital, secara umum alat ukur ini
berulang sebanyak 10 kali. ketelitian dapat terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah bagian
dinyatakan dengan persamaan. sistem mekanik alat ukur momen inersia yang terdiri
dari tempat dudukan benda, busur derajat, pegas,
Xn  Xn kemudian yang kedua yaitu box atau kotak yang
P  1 (7)
Xn berfungsi untuk meletakkan rangkaian elektronika
pembangun sistem, serta tombol pengatur alat ukur
Xn adalah nilai dari pengukuran data ke –n dan X n momen inersia seperti tombol on/off, reset, dan
adalah rata-rata dari set pengukuran, untuk mengukur tombol variasi simpangan benda yang akan diukur
standar deviasi dapat digunakan persamaan berikut : momen inersianya, seperti pada Gambar 9.

1 n X i  ( X i )
2 2

X 
n n 1 (8)

Dari hasil pengukuran dapat dilihat seberapa besar


kesalahan relatif pengukuran pada alat dengan
menggunakan persamaan berikut :

X
KR   100%
X (9)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian Gambar 9. Tombol-Tombol Pengatur Alat Ukur
Hasil penelitian penelitian ini merupakan Momen Inersia
deskripsi dari dari alat ukur momen inersia benda
secara digital menggunakan sensor optocoupler Gambar 9 merupakan bagian hasil desain dari alat
secara terperinci dan data hasil pengukuran yang ukur momen inersia yang merupakan tombol-tombol
didapatkan. Deskripsi dari alat ukur momen inersia pengatur alat ukur momen inersia yang terdiri dari
benda secara digital menggunakan sensor tombol on/off yang berfungsi untuk menghidupkan
optocoupler ini terbagi atas spesifikasi perfomansi atau mematikan alat, tombol reset yang berfungsi
yakni identifikasi fungsi setiap bagian pembentuk untuk mereset program menjadikan nilainya ke nilai
sistem pengukuran dan spesifikasi desain yang awal, serta tombol variasi sudut simpangan benda
meliputi ketepatan dan ketelitian momen inersia yang yang akan diukur momen inersianya yang terdiri dari
diperoleh dari alat ukur. 3 variasi sudut simpangan yaitu 1800, 2100, dan 2400,
Spesifikasi performansi dari sistem alat ukur tiap variasi simpangan ini memiliki konstanta perioda
momen inersia benda digital merupakan diri dan momen inersia diri yang berbeda-beda. Pada

85
alat ini perbedaan simpangan benda sebelum di hanya terdiri dari rangkaian sensor optocoupler
osilasikan akan menyebabkan perbedan hasil momen dengan dua resistor dan board rangkaian arduino
inersianya. Jadi ketika menyimpangkan sudut beserta rangkaian power supply, sebagai catu daya
sebelum benda berosilasi harus di tekan terlebih alat ukur.
dahulu tombol sudut simpangan yang akan Ketepatan pengukuran pada sistem alat ini yaitu
digunakan, seperti jika ingin menyimpangkan sudut dengan membandingkan hasil pengukuran dari sistem
1800 tekan tombol 1, jika ingin menyimpangkan alat ukur momen inersia benda digital dengan hasil
sudut sebesar 2100 tekan tombol 2 terlebih dahulu, perhitungan secara teoritis. Ketepatan dari sensor
dan tombol 3 jika ingin menyimpangkan sudut yang terpasang pada alat ini yaitu 94,4%. Perbedaan
sebesar 2400, dengan hal ini akan menghasilkan nilai nilai yang didapat disebabkan pengaruh dari kabel
momen inersia benda yang sama untuk variasi sudut sensor yang cukup panjang sehingga terjadi jatuh
simpangan yang berbeda. tegangan pada sensor. Untuk ketelitian sensor
Untuk Sensor yang digunakan dalam sistem ini didapatkan dengan cara melakukan pengukuran
diletakkan didepan skala penunjuk busur derajat yang berulang pada sensor baik pada saat terhalang
terhubung dengan tempat dudukan benda melalui maupun tidak terhalang. Saat pemancar dan
tiang penyangga. Ketika busur derajat disimpangkan, penerima sensor optocoupler terhalang ketelitiannya
lalu dilepaskan maka benda yang berada ditempat adalah 0,999, sedangkan pada saat tidak terhalang
dudukan benda akan berosilasi, sehingga ketelitian sensor adalah 0,892. Sedangkan untuk
mengakibatkan busur derajat ikut berosilasi. pengukuran momen inersia benda dilakukan dengan
6 variasi benda yang memiliki momen inersia yang
berbeda.
Ketepatan pengukuran dari pengukuran momen
inersia ini berkisar antara 0,93 sampai 0,99.
Ketepatan relatif rata-rata pengukuran adalah
96,05%. Kesalahan rata-rata yang terjadi adalah
3,94%. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 10. Sensor Optocoupler Sebagai Pencacah


Sinyal.
Berdasarkan Gambar 10 dapat dilihat, bentuk sensor
optocoupler sebagai pendeteksi osilasi yang
terjadi,sensor optocoupler dapat membedakan antara
high dan low pada saat terjadi osilasi, yaitu pada saat
skala penujuk melewati sensor maka akan terdeteksi
high, dan low ketika skala penunjuk tidak melewati
sensor. Keluaran dari sensor optocoupler akan
terkirim ke sinyal ke board mikrokontroler Arduino
Uno. Berikut merupakan Gambar rangkaian dari
penyusun alat ukur momen inersia benda secara Gambar 12. Grafik Perbandingan Pengukuran
digital. Momen Inersia Benda Secara Digital dengan
Perhitungan Momen Inersia Benda Secara Teoritis.
Gambar 12 menunjukkan perbandingan pengukuran
momen inersia benda menggunakan alat ukur momen
inersia benda secara digital dengan perhitungan
momen inersia benda secara teoritis. Secara teoritis
nilai momen inersia benda sebanding dengan massa
dan jari- jari benda, semakin besar massa dan jari-
jari suatu benda maka semakin besar juga nilai
momen inersia suatu benda. Hal ini dapat dilihat pada
pengukuran dan perhitungan momen inersia benda
yang sejenis yaitu slinder pejal dengan 3 variasi jari-
jari benda dan massa yang sama. Grafik pengaruh
jari-jari benda terhadap momen inersia suatu benda
Gambar 11. Rangkaian Penyusun Alat Ukur baik secara perhitungan dan pengukuran seperti pada
Rangkaian dari penyusun dari alat ukur momen Gambar 13.
inersia benda digital ini sangat sederhana, yang

86
0.00350
c. Ketelitian Pengukuran Momen Inersia Benda
Momen Inersia (I) Data statistik pengukuran berulang untuk alat
0.00300
ukur momen inersia benda secara digital dengan
0.00250
melakukan 6 variasi benda dan 10 kali perulangan.
0.00200
I Hitung Seperti pada Tabel 2.
0.00150
I Ukur
Tabel 2. Ketelitian Pengukuran Momen Inersia
0.00100
Benda.
0.00050 ΔI
0.00000 N Nama
𝐼
Keteli- rata- KR
𝐼 ± ∆𝑇
o Benda tian rata (%)
0.14 0.0875 0.0192 (10-6)
Jari- Jari Benda (m) 0,00042
1 Slinder 0,00042 0,974 4,06 0,95
± 4,0610−6
Pejal
Gambar 13. Grafik Pengaruh Jari-Jari Benda
0,0006
Terhadap Momen Inersia Suatu Benda Baik Secara 2 Bola 0,00060 0,979 5,08 0,85
± 5,08,10−6
Pejal
Perhitungan Dan Pengukuran
0,00061
3 Slinder 0,00061 0,967 7,75 1,25
Gambar 13 menunjukkan pengaruh jari-jari benda ± 7,7 .10−6
Berongga
terhadap momen inersia suatu benda secara 0,00071
pengukuran maupun secara perhitungan, dari grafik 4 0,00071 0,984 4,34 0,60
Kerucut ± 4,3.10−6
terlihat bahwa jari-jari suatu benda berpengaruh
0,00198
terhadap momen inersia benda tersebut. Semakin 5 Piringan 0,00198 0,984 0,14 0,71
± 0,1.10−6
213
besar jari-jari suatu benda maka semakin besar
momen inersia suatu benda, hal ini dibuktikan 0,0032
6 Piringan 0,0032 0,986 0,19 ,614
± 0,19.10−6
dengan perhitungan secara teoritis maupun 714
menggunakan alat ukur momen inersia benda digital, Rata-rata 0,097 9,15 0,83
didapatkan hasil yang sesuai dan sama.
2) Ketepatan nilai momen inersia benda dengan Dari Tabel 2 terlihat bahwa alat ukur memiliki
variasi sudut simpangan ketelitian yang cukup tinggi untuk pengukuran
Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data momen inersia beberapa benda. Ketelitian rata-rata
untuk 3 variasi sudut simpangan dengan konstanta untuk 6 variasi pengukuran momen inersia benda
momen inersia diri yang berbeda- beda. Grafik adalah 0.979 dengan standar deviasi rata-rata
Ketepatan nilai momen inersia benda dengan variasi 0,00000915 dan kesalahan relatif rata-rata yaitu
sudut simpangan dan variasi benda dapat dilihat pada 0,834%.
Gambar 14. 2. Pembahasan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan baik
0.0035
secara grafik maupun statistik memberikan hasil
0.003 Simpan penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Momen Inersia (I)

0.0025 gan 180


Adapun hasil penelitian yang diperoleh yaitu
0.002 spesifikasi performansi sistem alat ukur dan
Simpan
0.0015 gan 210 spesifikasi desain sistem alat ukur.
0.001
Simpan Sistem ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian
0.0005 gan 240
rangkaian elektronik dan bagian mekanik. Bagian
0
I Hitung rangkaian elektronik meliputi rangkaian penyusun
sistem alat ukur momen inersia benda secara digital,
seperti rangkaian sensor optocoupler, rangkaian catu
Jenis Benda daya dan board rangkaian Mikrokontroler Arduino
Gambar 15. Hubungan Nilai Momen Inersia Dengan Uno Rev3. Bagian mekanik terdiri dari tempat
Jenis Benda Untuk 3 Variasi Sudut Simpangan dudukan benda, busur derajat,plat yang terhubung
dengan penunjuk busur derajat,dan pegas.
Gambar 15 menunjukkan ketepatan nilai momen
Prinsip kerja dari alat ukur yang ini yaitu ketika
inersia benda dengan variasi sudut simpangan dan
benda yang akan diukur momen inersianya
variasi konstanta momen inersia diri alat momen
diletakkan di atas tempat dudukan benda dan
inersia benda digital dengan nilai momen inersia
disimpangkan searah jarum jam, maka benda yang
secara perhitungan. Pada Gambar 15 dapat dilihat
berada didudukan benda akan berosilasi.
nilai momen inersia benda ketika sudut
Berosilasinya benda yang berada diatas dudukan
disimpangkan sebesar 1800, 2100, 2400, dan dengan
benda menyebabkan penunjuk yang berada pada
nilai momen inersia secara teoritis. hasilnya tidak
busur derajat juga ikut berosilasi, sehingga melewati
jauh berbeda, dengan rata- rata ketepatan relativenya
sensor optocoupler. Sensor kemudian mencacah
95,83% dan kesalahan relativenya sebesar 4,16%,
osilasi jarum penunjuk pada busur derajat. Keluaran

87
dari sensor ini adalah berupa bilangan analog yang KESIMPULAN
kemudian di konfersi melalui Mikrokontroler Berdasakan hasil pengujian dan analisis
Arduino Uno, keluaran dari sistem ini adalah banyak terhadap besaran fisika yang ada pada alat ukur
osilasi yang terjadi,waktu yang diperlukan untuk momen inersia benda secara digital ini dapat
melakukan osialasi, dan momen inersia benda yang dikemukaakan beberapa kesimpulan dari penelitian
diukur. yaitu :
Pengujian alat ukur dilakukan dengan cara 1. Sistem ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian
membandingkannya nilai momen inersia benda rangkaian elektronik dan bagian mekanik. Bagian
dengan perhitungan yang dilakukan secara teoritis rangkaian elektronik meliputi rangkaian penyusun
dan dengan pengukuran. Dari hasil pengukuran sistem alat ukur momen inersia benda secara
didapatkan besar ketepatan relatif dari alat ukur ini digital, seperti rangkaian sensor optocoupler,
berkisar antara 0,93 sampai 0,99 dan persentase rangkaian power suppply, rangkaian catu daya
ketepatan adalah 96,05 % dengan persentase dan board rangkaian Mikrokontroler Arduino
kesalahan rata-rata 3,948%. Uno Rev3. Bagian mekanik terdiri dari tempat
Pada penelitian ini juga dilakukan pengambilan dudukan benda, busur derajat, pegas.
data dengan variasi sudut simpangan sebelum benda 2. Hasil Spesifikasi desain alat ukur ini adalah
berosilasi, karena secara pengukuran menggunakan sebagai berikut :
alat ukur momen inersia benda, momen inersia suatu a. Ketepatan dari sistem alat ukur momen inersia
benda bergantung pada perioda osilasi benda tersebut benda ini cukup baik, bahwa persentase kesalahan
setelah benda tersebut disimpangkan dengan sudut rata-rata 3,948 %, dengan persentase ketepatan
tertentu, semakin besar perioda osilasi suatu benda sistem yaitu 96,05%.
maka akan semakin besar momen inersia benda b. Ketelitian rata-rata dari sistem pengukuran juga
tersebut, hal ini juga sedikit berpengaruh kepada cukup baik. Untuk pengukuran momen inersia
sudut simpangan benda ketika akan berosilasi, beberapa benda diperoleh ketelitian rata-ratanya
semakin jauh benda dari sensor maka akan semakin adalah 0,979 dengan standar deviasi rata-rata
lama waktu yang diperlukan dan sebaliknya. Hal ini 0,000009152 dan kesalahan relatif rata-rata
akan mengahasilkan nilai momen inersia yang sedikit 0,834%.
berbeda untuk setiap variasi sudut simpangan. Untuk
DAFTAR PUSTAKA
mengatasi hal ini maka perlunya ditetapkan sudut
[1] Hikam, Muhamad,dkk. 2005. Eksperimen
simpangan benda sebelum benda berosilasi yaitu
Fisika Dasar Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
sudut ketika pengambilan data momen inersia diri
Kencana.
benda harus sama dengan sudut ketika pengambilan
[2] Prasetio,Lea. 1992 . Mengerti Fisika
data momen inersia benda tersebut.
.Yogyakarta:Andi
Pengambilan data ini dengan cara menekan
[3] Young & Freedman. 2002. Fisika Universitas.
tombol- tombol yang telah ada pada kotak rangkaian
Edisi Kesepuluh Jilid1. Jakarta:Erlangga.
alat ukur momen inersia benda digital, jika ingin
[4] Hasra,Amran & Syakbaniah. 2013. Eksperimen
menyimpangkan sudut osilasi sebesar 1800, maka
Fisika. Padang:UNP
menekan tombol 1 untuk simpangan 1800 terlebih
[5] Sukendar, Aang. 2013. Pembuatan Sistem
dahulu, dengan menekan tombol ini maka secara
Otomasi untuk Pengaturan Mekanisme Kerja
otomatis nilai konstanta momen inersia diri benda
Mesin Cetak Kerupuk menggunakan
sesuai dengan data pengambilan nilai perioda diri
Mikrokontroler Atmega. Jurnal FEMA Vol. 1,
ketika alat disimpangkan sebesar 1800 , dan begitu
No.1.
juga untuk simpangan sebesar 2100, 2400 dengan
[6] Yohandri. 2013. Mikrokontroler dan Antar
penekanan tombol-tombol ini momen inersia diri
Muka. Padang: Universitas Negeri Padang
akan berubah sesuai dengan nilai ketika sudut
[7] Arduino.(2013). Arduino Uno. http://arduino.cc/
simpanagn disimpangangkan dengan nilai tertentu.
en/Main/ArduinoBoardUno
Didapatkan hasil nilai momen inersia benda ketika
[8] Guntoro, Helmi dkk. 2013. Rancang Bangun
sudut disimpangkan sebesar 1800, 2100, 2400, dan
Magnetic Door lock Menggunakan Keypad Dan
dengan nilai momen inersia secara teoritis tidak jauh
Solenoid Berbasis Mikrokontroler Arduino
berbeda, dengan rata- rata ketepatan relativenya
Uno. Jurnal Elektrans Vol. 12 No.1.
95,83% dan kesalahan relativenya sebesar 4,16%.
[9] Triwiyanto. 2009. Petunjuk Praktikum
Untuk ketelitian rata-rata adalah 0.979 dengan Microcontroller AT89sXXX Trainer Kit (Edisi
standar deviasi rata 0,000009152 dan kesalahan V2.0-Update). Surabaya: Poltekes Depkes
relatif rata-rata yaitu 0,834%. Kelebihan dari alat Surabaya.
ukur ini adalah perhitungan yang dilakukan secara [10] Sutrisno, 1999. Elektronika Lanjut Teori dan
digital kemudian tampilan keluaran dari alat ukur ini Penerapan. ITB, Bandung
berupa LCD yang langsung menampilkan momen
inersia benda yang diukur.

88

You might also like