Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

JSIKA Vol 3, No 1 (2014)/ ISSN 2338-137X

Jurnal Sistem Informasi


Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


ARSIP
RUMAH SAKIT BEDAH SURABAYA
BERBASIS WEB
Rizki Alfiasca Pascapraharastyan1) Antok Supriyanto 2) Pantjawati Sudarmaningtyas 3)
Program Studi/Jurusan Sistem Informasi
STMIK STIKOM Surabaya
Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298
Email : 1)azkhaalfiasca@gmail.com _ , 2)Antok@stikom.edu, 3)Pantja@stikom.edu

Abstract: Archives is an important documents in Rumah Sakit Bedah Surabaya (RSBS) for
support in decision-making can also be used as evidence when problems occur and can also be
made into accountability and bureaucratic transparency at the RSBS. Considering the importance
of archives in rsbs then archives should not be damaged, lost and distribution of archives should
be punctual to the destination department. But the conditions in RSBS archives frequent damage,
lost and the distribution of an archive of being late.
To overcome the obstacles in the archiving, the archives needs to be converted into digital data
archives to minimize damage, loss of archives and can be distributed in a timely manner to the
destination department. With this requirement it needs to make archive management information
system in the RSBS.
Archive management information systems have been tested to thirty users with questionnaires
using likert scale and assessment testing information systems directly. Based on the results of
questionnaires and tests, obtained a score ratings average 4.17 and archives can converted into
digital archives and can distribute the archive in a punctual manner to the destination department
. So it can be concluded that the archive management information systems can be used to manage
the archive rsbs.

Keywords: Archive Management Information System

Rumah Sakit Bedah Surabaya (RSBS) memori kolektif instansi (corporate memory),
adalah rumah sakit yang terletak di Jalan Raya (2) sebagai penyedia data atau informasi bagi
Manyar No. 9 Surabaya yang berdiri sejak pengambilan keputusan (decisions making), (3)
tanggal 20 Desember 2010. RSBS sendiri sebagai bahan pendukung proses pengadilan
memiliki bermacam kegiatan dari yang sifatnya (litigation support), dan (4) penyusutan berkas
medis maupun non-medis. Salah satu kegiatan kerja (retention). Dari uraian tersebut terlihat
non-medis di sini adalah kegiatan surat betapa penting fungsi sistem kearsipan sehingga
menyurat. tidak dapat dilepaskan dari kegiatan sehari-hari
Kegiatan pengarsipan seperti pada institusi, perusahaan perkantoran, tidak
pencatatan surat masuk dan surat keluar, terkecuali rumah sakit yang semakin hari arsip
penyimpanan dokumentasi, penentuan arsip serta dokumennya selalu bertambah jumlahnya.
kadaluwarsa membutuhkan pengolahan dan Kegiatan pengarsipan di RSBS masih
manajemen yang baik dan efisien, agar kegiatan dilakukan secara semi komputerisasi dalam hal
operasional dapat berjalan dengan baik. ini peranan komputer hanya sebatas pada
Menurut Sauki (1999 : 6) setidaknya pembuatan surat, sehingga sering sekali
ada 4 fungsi sistem kearsipan yaitu (1) sebagai dokumen tidak tertata rapi, rusak atau hilang
140

misalnya, pada saat dokumen dibutuhkan untuk


ditinjau kembali, karyawan sulit menemukan
dokumen tersebut, dan mengakibatkan
pendistribusian surat atau dokumen kepada yang
bersangkutan tidak tepat waktu. Masalah lain
yang terdapat pada RSBS yaitu belum terdapat
penentuan arsip atau dokumen yang telah
memasuki masa kadaluwarsa. Selain itu RSBS
juga membutuhkan sistem kearsipan yang aman
Gambar 1 Siklus Pengembangan Dengan
serta mudah diakses untuk mendukung kegiatan
Metode Waterfall
pengarsipan di RSBS tersebut
Saat ini telah tersedia salah satu sistem
Gambar di atas adalah tahapan umum
kearsipan yang disebut dengan “GARIS
dari model proses ini. Akan tetapi Pressman
(Government Archive Information System)” atau
(2008) memecah model ini menjadi 6 tahapan
"Sistem Informasi Kearsipan (SIMARSIP)".
meskipun secara garis besar sama dengan
Dengan menerapkan konsep paperless, sistem
tahapan-tahapan model waterfall pada
informasi ini diharapkan dapat menggantikan
umumnya. Berikut adalah penjelasan dari tahap-
sistem pengarsipan manual yang selama ini ada.
tahap yang dilakukan di dalam model ini
Konsep paperless merupakan suatu konsep yang
menurut Pressman:
menggantikan laporan dalam bentuk aplikasi dan
a. Requirements definition. Proses pencarian
laporan elektronik. Tetapi masih terdapat
kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada
kekurangan – kekurangan yang terdapat pada
software. Untuk mengetahui sifat dari
sistem informasi tersebut, misalnya belum
program yang akan dibuat, maka para
terdapat tata letak kearsipan dan penentuan masa
software engineer harus mengerti tentang
kadaluwarsa arsip dan dokumen.
domain informasi dari software, misalnya
Dengan adanya kendala diatas maka
fungsi yang dibutuhkan, user interface. Dari
dibutuhkan Sistem Informasi Manajemen Arsip
2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan
untuk membantu RSBS menyelesaikan kendala-
sistem dan software) harus didokumentasikan
kendala tersebut sesuai dengan ketentuan yang
dan ditunjukkan kepada pelanggan.
berlaku agar menghasilkan informasi yang
b. System And Software Design. Proses ini
relevan dan berguna..
digunakan untuk mengubah kebutuhan-
kebutuhan diatas menjadi representasi ke
METODE dalam bentuk “blueprint” software sebelum
Model Pengembangan coding dimulai. Desain harus dapat
Prosedur pengembangan yang mengimplementasikan kebutuhan yang telah
digunakan pada sistem informasi manajemen disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2
arsip ini adalah menggunakan prosedur aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga
pengembangan model Waterfall. Model ini harus didokumentasikan sebagai konfigurasi
melakukan pendekatan secara sistematis dan urut dari software.
mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke c. Implementation And Unit Testing. Untuk
tahap analisis, desain, coding, testing / dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini
verification, dan maintenance. Disebut dengan adalah komputer, maka desain tadi harus
waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat
harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa
dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap pemrograman melalui proses coding. Tahap
desain harus menunggu selesainya tahap ini merupakan implementasi dari tahap
sebelumnya yaitu tahap requirement. Secara design yang secara teknis nantinya
umum tahapan pada model waterfall dapat dikerjakan oleh programmer.
dilihat pada gambar 1 berikut. d. Integration And Sytem Testing. Sesuatu yang
dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga
dengan software. Semua fungsi-fungsi
software harus diujicobakan, agar software
bebas dari error, dan hasilnya harus benar-

R.A.Pascapraharastyan, A.Supriyanto, P.Sudarmaningtyas/JSIKA Vol 3, No 1 (2014)/ ISSN 2338-137X


141

benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah Sistem Kearsipan


didefinisikan sebelumnya. Sistem kearsipan adalah suatu sistem,
e. Operation And Maintenance. Pemeliharaan metode atau cara yang dipergunakan dalam
suatu software diperlukan, termasuk di penyimpanan dan penemuan kembali
dalamnya adalah pengembangan, karena arsip/dokumen. Filing System berbeda dengan
software yang dibuat tidak selamanya hanya Record Management. Record Management
seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja meliputi kegiatan planning, organizing,
masih ada error kecil yang tidak ditemukan actuating dan controlling.
sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur Agar record management dapat
yang belum ada pada software tersebut. berjalan secara efektif dan efisien, maka harus
Pengembangan diperlukan ketika adanya berpedoman pada ciri penyelenggaraan rekod
perubahan dari eksternal perusahaan seperti yang baik yaitu :
ketika ada pergantian sistem operasi, atau a. Mengurus sedikit warkat/arsip
perangkat lainnya. b. Warkat Yang Berkualitas
c. Warkat Yang Selektif
Arsip d. Dapat menghemat biaya, tenaga, dan waktu
Menurut Mulyono (1985) arsip Sistem kearsipan adalah pengaturan
berasal dari bahasa asing, orang Yunani atau penyimpanan arsip secara logis dan
mengatakan “Arcivum” yang artinya tempat sistematis, menggunakan abjad, nomor, huruf
untuk menyimpan.sering pula kata tersebut atau kombinasi nomor dan huruf sebagai
ditulis “Archeon” yang berarti Balai Kota identitas arsip yang bersangkutan.
(tempat untuk menyimpan dokumen) tentang Sistem Kearsipan yang baik harus
masalah pemerintahan. Menurut bahasa Belanda sesuai dengan kondisi organisasi, sederhana,
yang dikatakan “Archief” mempunyai arti. mudah dimengerti dan mudah dioperasikan,
1. Tempat untuk menyimpan catatan-catatan mudah diadaptasikan bila ada perubahan sistem
dan bukti-bukti kegiatan yang lain. serta fleksibel dan elastis untuk menampung
2. Kumpulan catatan atau bukti kegiatan yang perkembangan, murah, aman, akurat. Bagi
berwujud tulisan, gambar, grafik, dan lembaga, departemen atau perusahaan swasta
sebagainya. yang tidak begitu luas, dapat pula
3. Bahan-bahan yang akan disimpan sebagai menyelenggarakan susunan organisasi kearsipan
bahan pengingatan. dengan lebih sederhana dan mudah, dengan tidak
Menurut Undang-Undang No.7 Tahun mengurangi tugas penyelenggaraan kearsipan
1971 pasal (1) yang mendefinisikan arsip yang hemat dan cermat serta praktis.
sebagai berikut :
1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Analisis Dan Perancangan Sistem
lembaga-lembaga negara dan badan-badan Dari hasil observasi dan wawancara
pemerintahan dalam bentuk corak apapun baik dengan pihak sekretaris bahwa bagian sekretaris
dalam kadaan tunggal maupun berkelompok selama ini tidak memiliki sistem yang baku
dalam rangka pelaksanaan kegiatan untuk mengolah arsip yang terdapat pada RSBS,
pemerintahan. semua kegiatan pengarsipan dilakukan secara
2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh semi komputerisasi dan peranan komputer
badan-badan swasta dan atau perorangan dalam hanya sebatas pada pembuatan arsip. Maka dapat
bentuk corak apapun baik dalam keadaan disimpulkan beberapa kebutuhan dari tiap user
tunggal maupun berkelompok dalam rangka dalam melakukan pengolahan arsip di RSBS.
pelaksanaan kehidupan bangsa. Berikut beberapa kebutuhan user pada kegiatan
Sedangkan menurut Gie (1990:12) pengolahan arsip
Arsip adalah kumpulan warkat yang disimpan 1. Sekretaris, dapat melakukan upload arsip
secara sistematis karena mempunyai kegunaan menjadi data digital, melakukan disposisi, dan
agar setiap kali diperlukan dapat secara cepat peretensian arsip kadaluwarsa secara
diketemukan. Dari uraian diatas maka dapat komputerisasi.
disimpulkan bahwa yang dimaksud arsip adalah 2. Karyawan, dapat melakukan peminjaman
surat yang disimpan untuk kemudian diambil arsip dan pengembalian arsip.
atau diketemukan kembali bila diperlukan 3. Direktur, dapat melihat dan mencetak
dengan mudah dan cepat. laporan arus masuk, laporan peminjaman arsip,
dan laporan retensi arsip.

R.A.Pascapraharastyan, A.Supriyanto, P.Sudarmaningtyas/JSIKA Vol 3, No 1 (2014)/ ISSN 2338-137X


142

Dari kebutuan user diatas maka dapat dokumentasi yang digunakan untuk menyajikan
dibuat blok diagram yang dapat dilihat pada relasi antar entitas dalam sebuah sistem”. ERD
gambar 2. disajikan dalam dua bentuk yaitu, Conceptual
Data Model (CDM) dan Physical Data Model
(PDM).
Terdapat dua puluh tiga tabel yang
Peminjaman arsip, pengembalian arsip
Penerima arsip
dibutuhkan dalam database sistem informasi
Lihat laporan
manajemen arsip yaitu tabel jabatan, tabel unit
·
·
Autentikasi
Pencarian arsip
kerja, tabel kategori, tabel jenis arsip, tabel arsip
· Pengelolaan arsip
Pengirim arsip
·
·
Pengelolaan laporan
Disposisi arsip
masuk keluar, tabel karyawan, tabel rubrik, tabel
· Penelusuran arsip
·
·
Penyimpanan dokumen elektronik
Penyimpanan arsip
media, tabel sarana, tabel lokasi, tabel disposisi,
Pencatatan arsip masuk, pencatatan arsip keluar, status arsip, disposisi arsip, retensi arsip,
Laporan retensi arsip
tabel arsip masuk direksi, tabel peminjaman,
simpan arsip (dalam bentuk digital)
tabel arsip masuk unit, tabel berkas, tabel arsip
Arsip internal
Laporan peminjaman dan pengembalian arsip
keluar, tabel retensi, tabel detail disposisi arsip
Disposisi melalui email
dan notification
masuk direksi, tabel detail disposisi arsip masuk
Laporan arsip masuk dan keluar
unit, tabel detail disposisi arsip keluar, tabel
detail pinjam arsip masuk direksi, tabel detail
Gambar 2.Blok Diagram Sistem Informasi
pinjam arsip masuk unit, tabel detail pinjam
Manajemen Arsip
arsip keluar.
Pada masing-masing tabel yang
Context Diagram dibutuhkan dalam database sistem informasi
Menurut (Kristanto, 2004:12), Data Flow manajemen arsip memiliki relasi many to one
Diagram (DFD) adalah suatu model logika data dan many to many. Tabel yang memiliki relasi
atau proses yang dibuat untuk menggambarkan many to one yaitu tabel arsip masuk direksi,
dari mana asal data dan kemana tujuan data yang tabel arsip masuk unit, tabel arsip keluar dengan
keluar dari sistem, dimana data tersebut tabel lokasi, tabel media, tabel sarana, tabel jenis
disimpan, proses apa yang menghasilkan data arsip, tabel berkas, tabel karyawan, tabel rubrik
tersebut dan interaksi antara data yang kemudian tabel jenis arsip dengan tabel kategori,
tersimpan, dan proses yang dikenakan pada data tabel karyawan dengan tabel jabatan dan tabel
tersebut. unit kerja. Tabel yang memiliki relasi many to
Pada diagram conteks sistem informasi many yaitu tabel arsip masuk direksi, tabel arsip
manajemen terdapat empat entity, enam belas masuk unit, tabel arsip keluar dengan tabel
input data yang dibutuhkan sistem, dan enam disposisi dan tabel peminjaman sehingga
output yang dihasilkan oleh sistem. Berikut memunculkan tabel baru yaitu tabel history
gambar 5 adalah context diagram sistem disposisi arsip masuk direksi, history arsip
informasi manajemen arsip. masuk unit, history arsip keluar history
Data Arsip Keluar
peminjaman arsip masuk direksi, history
Instansi
Luar
Data Arsip Keluar
peminjaman arsip masuk unit dan history
Data Pengembalian

Unit Kerja
peminjaman arsip keluar.
0
Data Jabatan Data Arsip Masuk Direksi
Data Media

Data Sarana
Data Peminjaman
Data Disposisi
Hasil Dan Pembahasan
Data Lokasi Arsip

Data Berkas Arsip SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ARSIP


Data Karyawan
Hasil uji coba dengan metode
Data Unit Kerja
Data Rubrik Arsip
Data Jenis Arsip
Data Arsip Masuk Unit Kerja
blackbox yaitu dengan menginputkan data ke
Data Kategori Arsip + dalam sistem apakah telah diterima dengan benar
oleh sistem dan output yang dihasilkan apakah
Laporan Keluar Masuk Arsip
Data Arsip Aktif
Laporan Peminjaman Pengembalian Arsip
Data Arsip Inaktif
Direktur telah sesuai dengan yang diharapkan. Data yang
Sekretaris Laporan Retensi Arsip diinputkan dalam uji coba ini yaitu data arsip
masuk dan arsip keluar, data unit kerja, dan data
Gambar 3. Context Diagram Sistem Informasi karyawan. Berikut beberapa form yang di uji
Manajemen Arsip coba.

Entity Relationship Diagram (ERD) A. Form Input Data Arsip Masuk


Pengertian ERD menurut James A. Pada form ini sekretaris melakukan uji
Hall adalah “ERD adalah suatu teknik coba dengan menginputkan data arsip masuk dan
melakukan upload arsip dari arsip fisik. Output

R.A.Pascapraharastyan, A.Supriyanto, P.Sudarmaningtyas/JSIKA Vol 3, No 1 (2014)/ ISSN 2338-137X


143

yang dihasilkan yaitu data arsip masuk terupload yang terdapat pada Rumah Sakit Bedah
dan tersimpan di database arsip masuk. Surabaya (RSBS).
2. Website ini dapat menghasilkan data digital
B. Form Lihat Data Arsip Masuk arsip, informasi pemyimpanan arsip, data
Pada form ini sekretaris melakukan uji pendisposisian arsip, data arsip aktif, data
coba pencarian arsip, edit arsip dan hapus arsip. arsip inaktif, laporan arsip masuk keluar,
Output yang dihasilkan yaitu arsip yang dicari laporan peminjaman arsip dan laporan
berhasil ditemukan, arsip berhasil di edit dan retensi arsip. Laporan dan informasi yang
arsip yang dihapus berhasil dihapus dari dihasilkan tersebut nantinya dapat
database arsip. digunakan sebagai landasan untuk
mengambil keputusan oleh pihak direktur
C. Form Disposisi Arsip di RSBS.
Pada form ini sekretaris melakukan uji
coba pendisposisian arsip dengan menginputkan SARAN
tujuan disposisi arsip dan nota disposisi.Output Saran yang dapat disampaikan dalam
yang dihasilkan yaitu arsip terdisposisi sesuai pengembangan sistem informasi manajemen
dengan tujuan disposisi, notifikasi dan nota arsip berbasis web pada RSBS, yaitu:
disposisi diterima sesuai dengan tujuan disposisi. 1. Website ini dapat dikembangkan lagi
kedalam mobile aplikasi berbasis android,
D. Form Peminjaman Arsip ios, blackberry, windows sehingga lebih
Pada form ini karyawan melakukan mudah dan cepat diakses dimana – mana.
uji coba peminjaman arsip dengan menginputkan 2. Menyediakan alat scanner pada tiap user
tanggal kembali arsip, keterangan dengan file agar user lebih mudah dalam melakukan
arsip asli atau tidak dan keterangan peminjaman. upload data ke sistem informasi
Output yang dihasilkan yaitu arsip dapat manajemen arsip ini.
dipinjam dan dilihat pada form daftar file 3. Memperbesar kapasitas server karena
pinjam. database penyimpanan arsip ini
membutuhkan space yang besar.
E. Form Retensi Arsip 4. Meningkatkan keamanan jaringan pada
Pada form ini sekretaris melakukan RSBS sehingga website ini dapat berjalan
uji coba retensi arsip dengan melakukan secara online.
pengaktifan kembali arsip dan penghapusan dari
sistem. Output yang dihasilkan yaitu arsip aktif RUJUKAN
kembali dan arsip terhapus dari sistem. Gie, Liang. 1996. Administrasi Perkantoran
Modern. Yogyakarta: Liberty.
F. Form Laporan Hadiwardoyo, Sauki. 1999. Manajemen
Pada form ini direktur melakukan uji Kearsipan: Sebuah Pengantar.
coba pencetakan laporan dengan menginputkan Jurnal Diploma Fakultas Sastra
periode laporan yang akan dicetak. Output yang Universitas Gadjah Mada (Edisi
dihasilkan yaitu laporan tercetak sesuai dengan khusus No. 2, 1999, hlm. 2-13).
periode yang diinputkan. Hall, J.A. 2007. Accounting Information System.
Jakarta: Salemba Empat.
Setelah melakukan uji coba diatas Kristanto, Harianto. 2004. Konsep Dan
telah menunjukkan bahwa sistem manajemen Perancangan Database.
arsip yang dibuat telah memenuhi tujuan dan Yogyakarta: Andi
kebutuhan yang diharapkan serta laporan- Pressman, R.S. 2008. Software engineering: a
laporan yang dihasilkan memberikan informasi practitioner's approach seventh
yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh RSBS. edition. New York: McGrawHill.

KESIMPULAN
Berdasarkan implementasi dan hasil
evaluasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa:
1. Website ini dapat digunakan untuk
mengelola arsip masuk dan arsip keluar

R.A.Pascapraharastyan, A.Supriyanto, P.Sudarmaningtyas/JSIKA Vol 3, No 1 (2014)/ ISSN 2338-137X

You might also like