Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

Perancangan Mesin Perajang Daun Tembakau

PERANCANGAN MESIN PERAJANG DAUN TEMBAKAU

Oleh :
Anwar Hidayat, Drs. Bambang Setyo H.P, M.Pd *

T
he main purpose of making the tobacco leaf slicing machine is to get the
construction design, the working drawings of tobacco leaf slicing machine,
and the machine specification data. In addition, this machine making also
aims at helping to increase the production of tobacco leaf cutting. The stages in the
manufacture of tobacco leaf slicing machine comprises plan and task description,
product planning concepts, product design making, and product manufacture. The
product design making involves the calculation of cutting blades and needed motor
power, the choice of transmission components, and the determination of the materials
needed. The tobacco leaf cutting process makes use of a continuously rotating knife that
cut tobacco leaves from the conveyor. The production capacity of this machine is 216kg of
wet tobacco leaves per hour. The electric motor power used is 0.5 HP (372.85 watts) with
a rotation speed of 1400 rpm. The motor speed is reduced to 350 rpm in order to rotate
the cutting blade with 1:4 pulley ratio. The main shaft and shaft support use the material
ST 37 with the diameter 25,4 mm. The dimensions of the machine are 800 mm in lenght x
545 mm in width x 1,150 mm in height. The estimated selling price of the tobacco leaf
slicing machine is Rp3,450,000.00.

Keywords: Mechanical Design, Tobacco Leaves Slicing Machine.

*Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik UNY

Jurnal Riset Daerah Edisi Khusus Tahun 2013

76
Perancangan Mesin Perajang Daun Tembakau

Pendahuluan Lahan pertanian daun tembakau yang


Tingkat konsumsi rokok di Indonesia terus melimpah di seluruh Indonesia juga menjadi
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. tututan bagi para petani untuk selalu bisa
Selama kurun waktu 1970 hingga 2000, mengolah daun tembakau dengan cepat dan
konsumsi rokok di Indonesia meningkat tepat. Dalam proses produksinya, rokok
hingga tujuh kali lipat dari 33 milyar menjadi melewati beberapa proses yaitu pembibitan,
217 milyar batang pertahunnya. Pada tahun penanaman daun tembakau, pengecekan
2005, konsumsi rokok di Indonesia mencapai kadar air di lahan penanaman, proses panen,
214 milyar batang dan tahun 2008 menjadi penjemuran dan salah satunya adalah proses
240 milyar batang. (TCSC-IAKMI, 2009). perajangan daun tembakau. Pada proses
Dengan tingkat konsumsi 240 milyar perajangan, petani tembakau masih banyak
batang per tahun sama dengan 658 juta yang menggunakan cara manual, yaitu
batang rokok per hari atau sama dengan uang dengan menggunakan dudukan tembakau
senilai 330 milyar rupiah di bakar olah para yang terbuat dari kayu atau koplokan dan
perokok Indonesia setiap harinya. Dengan dipotong dengan menggunakan pisau rajang.
jumlah perokok di Indonesia yang mencapai Proses perajangan manual dibutuhkan waktu
lebih dari 60 juta, dan konsumsi rokok yang yang relatif lama, selain memakan waktu
mencapai 240 milyar batang per tahun, maka perajangan secara manual juga menghasilkan
dapat dikalkulasikan jumlah konsumsi rokok ukuran rajangan yang tidak seragam.
rata-rata per hari yaitu 10,95 batang per hari. Perajangan daun tembakau dengan koplokan
Tembakau merupakan salah satu komo- ini hanya mampu menghasilkan ±60-
ditas pertanian terbesar di Indonesia yang 80kg/jam daun tembakau basah, sedangkan
merupakan bahan dasar untuk pembuatan dalam sekali panen daun tembakau yang
rokok. Selain memberikan kenikmatan rokok harus mereka potong mencapai ±1 ton daun
juga dapat menunjang ekonomi suatu negara basah dan setelah dipanen harus segera
walaupun saat ini marak dikampanyekan dirajang dan dijemur. Untuk memenuhi
pengurangan rokok besar-besaran dengan produksi panen itu maka petani harus bisa
alasan kesehatan dan sebagainya. Tetapi hal merajang ±200kg/jam. Maka dari itu untuk
tersebut tidak menyurutkan pihak industri meningkatkan hasil produksi panen diper-
maupun konsumen rokok untuk tetap lukan mesin perajang daun tembakau yang
memproduksi dan mengkonsumsinya merupakan salah satu alternatif dan juga
dengan berbagai alasan. Selain itu dau memberi keamanan dalam proses atau
tembakau juga banyak memiliki manfaat lain perajangan daun tembakau pada para petani
seperti dapat menghasilkan zat protein anti tembakau terutama skala rumah tangga.
kanker, obat diabetes dan antibodi, obat anti
radang, sebagai pemelihara kesehatan Konsep Perancangan
ternak, obat luka, dan yang sedang marak Perancangan sebuah produk tidak lepas
akhir-akhir ini adalah penggunaan daun dari proses awal hingga akhir yang digam-
tembakau sebagai biofuel. barkan dengan diagram alir. Perancangan

Jurnal Riset Daerah Edisi Khusus Tahun 2013

77
Perancangan Mesin Perajang Daun Tembakau

mesin tersebut terdiri dari beberapa fase. but, sehingga dapat menghemat biaya
Menurut Pahl dan Beitz (Darmawan, 2004: operasional
29) dalam merancang sebuah produk terdiri c. Tuntutan Pemeliharaan dan Perawatan
dari 4 fase, antara lain: Pemeliharaan dan perawatan mesin
1. Perencanaan proyek dan penjelasan tugas perajang daun tembakau cukup
(clarification of the task) mudah. Ada tiga perawatan yang
Tahapan pertama ini meliputi paling utama:
pengumpulan informasi permasalahan 1) Kebersihan
dan kendala yang dihadapi serta Setelah selesai penggunaannya,
dilanjutkan dengan persyaratan mengenai mesin dimatikan. Langkah selan-
sifat dan performa tuntutan produk yang jutnya cukup disiram atau disem-
harus dimiliki untuk mendapatkan solusi. prot menggunakan air bersih. Sisa-
Terdapat beberapa tuntutan pada sisa daun tembakau yang masih
perencanaan mesin perajang daun tertinggal di sekitar pisau dan pintu
tembakau ini, antara lain: pengaman harus dibersihkan.
a. Tuntutan Konstruksi Menjaga kebersihan mesin ini
1) Mesin perajang daun tembakau ini sangat penting dan dilakukan setiap
dapat dibongkar dan dipasang selesai pemakaian agar mesin tetap
dengan mudah awet.
2) Perakitan rangka menggunakan 2) Pelumasan
sambungan las. Rangka tersebut Pelumasan dilakukan pada bagian
mampu menahan getaran yang mesin perajang daun tembakau ini
dihasilkan oleh motor penggerak menggunakan pelumas oli dan
dan putaran pisau. grease, hal ini bertujuan untuk
3) Pembersihan dapat dilakukan melindungi komponen dari korosi
tanpa membongkar mesin secara dan menghindari komponen terse-
menyeluruh. but pada keausan yang dikarenakan
4) Bantalan bearing mampu menahan putaran tinggi dan beban yang
putaran poros dengan baik terjadi. Pelumasan ini biasanya
sehingga poros dapat berputar dilakukan pada komponen-kompo-
secara optimal. nen berputar dan berge-sekan
b. Tuntutan Ekonomi seperti:
Mesin perajang daun tembakau ini a) Bantalan bearing
dapat berproduksi dalam waktu 3-6 b) Poros
jam perhari. Biaya perawatan dan c) Rantai dan gear
pembelian komponen yang lainnya d) Engsel
relatif murah. Cukup satu operator e) Kabel penarik
dapat mengoperasikan mesin terse- f) Batang penarik roller

Jurnal Riset Daerah Edisi Khusus Tahun 2013

78
Perancangan Mesin Perajang Daun Tembakau

3) Inspeksi disimpulkan beberapa varian solusi.


Pemeriksaan dilakukan setiap satu Berdasarkan identifikasi kebutuhan dan
bulan sekali atau setelah masa keterangan spesifikasi kebutuhan mesin
panen selesai. Pemeriksaan yang untuk mendapatkan klasifikasi kebutuhan
rutin dapat menjaga daya tahan komponen yang memiliki nilai ergonomis
mesin perajang daun tembakau dan ekonomis, maka dapat digunakan
tersebut sehingga jika ingin digu- alternative penyelesaian tugas desain
nakan pada masa panen berikutnya dengan pemberian varian-varian pada
mesin tetap bisa beroperasi setiap komponen yang akan digunakan.
sebagaimana mestinya
d. Tuntutan Keselamatan 3. Perencanaan produk (embodiment
Konstruksi mesin perajang daun design)
tembakau didesain sesuai dengan Perencanaan produk (embodiment
kenyamanan dan kemudahan peng- design) memerlukan beberapa pertim-
operasian. Komponen-komponen bangan untuk menentukan keputusan
yang berputar dan membahayakan atau solusi setiap proses perencanaan.
seperti V-belt, rantai, dan gear di beri Berdasarkan kasus masalah yang dihadapi
jarak dengan operator dengan cara yaitu perencanaan produk mesin perajang
diletakkan pada bagian dalam mesin. daun tembakau, pendekatan konsep yang
Pada bagian pisau pemotong diberi digunakan adalah perencanaan produk
pintu pengaman yang bisa dibuka dan dengan perencanaan simultan atau
ditutup tetapi operator masih bisa perencanaan dengan pendekatan proses
melihat keadaan mesin ketika sedang produksi. Langkah untuk perencanaan
beroperasi. produk terdiri dari:
a. Mencari produk jadi yang tersedia di
2. Perencanaan konsep produk (conceptual pasar
design) Pemilih dan memakai komponen yang
Perencanaan konsep produk berguna telah tersedia di pasar atau produk
untuk memberikan beberapa solusi khusus adalah jauh lebih murah
alternatif konsep produk selanjutnya dibandingkan merancang, mengem-
dievaluasi berdasarkan persyaratan bangkan dan membuat komponen
teknis, ekonomis, dan lain-lain. Tahapan sendiri, seperti: pulley, belt, bearing,
ini dapat diawali dengan mengenal dan mur, ring dan baut. Alternatif memilih
menganalisis spesifikasi produk yang telah produk jadi yang tersedia untuk me-
ada. menuhi fungsi komponen merupakan
Hasil analisis spesifikasi produk solusi penting perencanaan produk
dilanjutkan dengan memetakan struktur untuk menghemat waktu dan biaya
fungsi komponen sehingga dapat produksi

Jurnal Riset Daerah Edisi Khusus Tahun 2013

79
Perancangan Mesin Perajang Daun Tembakau

b. Memilih material dan teknik produksi beberapa alternatif pemilihan


Memilih material dan teknik produksi material merupakan solusi penting
merupakan alternatif kedua peren- perencanaan produk.
canaan produk jika produk jadi hasil c. Mendalami keterbatasan ruang
konsep produk tidak ditemukan di Salah satu persyaratan teknis peren-
pasar. Beberapa faktor yang perlu canaan produk adalah batasan-
diperhatikan pada proses pemilihan batasan ruang yang ditempati produk.
material dan teknik produksi adalah: Batasan-batasan ruang merupakan
1) Kuantitas produk yang harus dibuat dasar pembuatan gambar layout yang
Jika produk yang dirancang hanya berfungsi sebagai referensi batas
sebuah, maka tidak perlu menggu- dimensi produk atau komponen.
nakan alat produksi yang harganya d. M e n g i d e nt i f i ka s i ko m p o n e n -
mahal. komponen produk
2) Pengetahuan tentang penggunaan Identifikasi komponen-komponen
material pada aplikasi terdahulu produk berfungsi untuk memisahkan
Informasi pemakaian material beberapa komponen hasil sketsa kon-
serupa merupakan faktor pertim- sep produk. Pemisahan komponen-
bangan proses produksi terkait komponen produk bertujuan untuk
pada bagaimana teknik produksi mempermudah proses pemilihan
material yang baik, sifat dan kinerja material dan pembuatan komponen
material. yang sulit berdasarkan fungsi kom-
3) Pengetahuan dan pengalaman ponen.
Pengetahuan dan pengalaman yang e. Memberi bentuk
terbatas akan berpengaruh pada Proses pemberian bentuk diharapkan
keterbatasan pemilihan material menghasilkan produk yang memenuhi
dan teknik produksi, oleh karena itu tuntutan produk, seperti kuat, stabil,
perlu didukung dengan literatur korosi dan tahan aus yang terjadi harus
aplikasi material. dalam batas yang diijinkan
4) Syarat-syarat teknis tentang f. Evaluasi
material Evalusi produk dilakukan pada proses
Syarat-syarat teknis tentang mate- perencanaan produk bertujuan untuk
rial merupakan pertimbangan yang mendapatkan ketelitian yang lebih
dapat membatasi pemilihan baik. Pada langkah evaluasi dikum-
material dan teknis produksi. pulkan informasi yang lengkap agar
5) Faktor ketersediaan dapat dibandingkan dengan syarat-
Faktor ketersediaan material meru- syarat pada spesifikasi perancangan.
pakan hambatan utama setiap Tiga hal pertimbangan hasil evaluasi,
perencanaan, oleh karena itu yaitu:

Jurnal Riset Daerah Edisi Khusus Tahun 2013

80
Perancangan Mesin Perajang Daun Tembakau

1) Hasil evaluasi baik, sehingga beberapa tahapan sebelumnya. Hasil


produk hasil rancangan telah siap akhir dari tahapan ini adalah gambar
ditinjau ulang bersama produk hasil rancangan lengkap dan spesifikasi produk
rancangan alternatif lainnya atau untuk pembuatan yang biasa disebut
dilanjutkan pada perencanaan dokumen pembuatan produk.
detail.
2) Hasil evaluasi tidak memenuhi Pertimbangan Perancangan
syarat sebagai produk bermutu, Berdasarkan uraian analisis kebutuhan di
sehingga perlu dikembalikan pada atas maka pertimbangan perancangan yang
tahapan sebelumnya untuk ditinjau dilakukan pada mesin perajang daun
kembali sehingga diperoleh konsep tembakau antara lain:
yang lebih baik. 1. Pertimbangan Kinematika
3) Hasil evaluasi perlu perbaikan ber- Pertimbangan kinematika meliputi meka-
dasarkan kekurangan-kekurangan nismenya mudah dioperasikan serta
yang ditemukan pada proses menggunakan transmisi untuk menda-
evaluasi. Perbaikan terdiri dari dua patkan keuntungan mekanis.
jenis, yaitu: perbaikan material atau 2. Pertimbangan Geometri
cara pembuatannya dan perbaikan
Pertimbangan geometri meliputi mesin
bentuk produk atau komponen
memiliki panjang berkisar 800 mm, lebar
produk
545 mm, tinggi 1150 mm.
g. Perbaikan material dan cara produksi
3. Pertimbangan Penggerak Mesin
Langkah perbaikan ini bertujuan untuk
Pertimbangan penggerak mesin lebih
mendapatkan produk yang lebih baik
pada menggunakan tenaga motor sebagai
atau memenuhi syarat mutu evaluasi,
penggerak utama dari mesin ini.
seperti kekuatan bahan atau kualitas
4. Pertimbangan Material
dan efisiensi hasil perencanaan proses
produksi. Pertimbangan dalam pemilihan material
yaitu material yang digunakan mudah
h. Perbaikan bentuk
didapat dan harganya murah, sesuai
Langkah perbaikan bentuk berfungsi
dengan standart umum dan memiliki
untuk menghilangkan interferensi
umur pakai yang panjang serta memiliki
gangguan atau memperbaiki kinerja
sifat mekanis yang baik.
produk hasil evaluasi dengan cara
5. Pertimbangan Ergonomi
merubah ukuran hingga mengganti
bentuk komponen. Pertimbangan ergonomi meliputi mesin
sesuai dengan kebutuhan, mudah dipin-
dahkan, tidak bising, tidak berpolusi udara
4. Perencanaan detail (detail design)
dan mudah dioperasikan.
Perencanaan detail merupakan hasil
keputusan perencanaan berdasarkan

Jurnal Riset Daerah Edisi Khusus Tahun 2013

81
Perancangan Mesin Perajang Daun Tembakau

6. Pertimbangan Keselamatan 4) Bantalan bearing mampu menahan


Pertimbangan keselamatan lebih memen- putaran poros dengan baik sehingga
tingkan pada konstruksi harus kokoh serta poros dapat berputar secara optimal.
bagian yang berbahaya harus ditutup, b. Tuntutan Ekonomi
semua demi keselamatan pengguna Mesin perajang daun tembakau ini dapat
dalam proses produksi. berproduksi dalam waktu 3-6 jam perhari.
7. Pertimbangan Produksi Biaya perawatan dan pembelian kom-
Pertimbangan produksi dapat meliputi, ponen yang lainnya relatif murah. Cukup
mesin dapat diproduksi oleh bengkel kecil, satu operator dapat mengoperasikan
suku cadang mudah didapat dan murah. mesin tersebut, sehingga dapat meng-
8. Pertimbangan Perawatan hemat biaya operasional.
Biaya perawatan murah, perawatan c. Tuntutan Pemeliharaan dan Perawatan
mudah dilakukan kesemuanya meru- Pemeliharaan dan perawatan mesin
pakan bagian dari pertimbangan pera- perajang daun tembakau cukup mudah.
watan. Ada tiga perawatan yang paling utama:
9. Pertimbangan Transportasi 1) Kebersihan
Pertimbangan transportasi mencakup Setelah selesai penggunaannya, mesin
pada mesin mudah dipindahkan dan tidak dimatikan. Langkah selanjutnya cukup
memerlukan alat khusus untuk mengang- disiram atau disemprot menggunakan
katnya. air bersih. Sisa-sisa daun tembakau
yang masih tertinggal di sekitar pisau
Tuntutan Perancangan dan pintu pengaman harus diber-
Tuntutan pada perencanaan mesin perajang sihkan. Menjaga kebersihan mesin ini
daun tembakau ada beberapa tuntutan yang sangat penting dan dilakukan setiap
terdiri dari: selesai pemakaian agar mesin tetap
awet.
a. Tuntutan Konstruksi
2) Pelumasan
1) Mesin perajang daun tembakau ini
dapat dibongkar dan dipasang dengan Pelumasan dilakukan pada bagian
mudah mesin perajang daun tembakau ini
menggunakan pelumas oli dan grease,
2) Perakitan rangka menggunakan sam-
hal ini bertujuan untuk melindungi
bungan las. Rangka tersebut mampu
komponen dari korosi dan menghin-
menahan getaran yang dihasilkan oleh
dari komponen tersebut pada keausan
motor penggerak dan putaran pisau.
yang dikarenakan putaran tinggi dan
3) Pembersihan dapat dilakukan tanpa
beban yang terjadi. Pelumasan ini
membongkar mesin secara menye-
biasanya dilakukan komponen-
luruh.
komponen berputar dan bergesekan
seperti:

Jurnal Riset Daerah Edisi Khusus Tahun 2013

82
Perancangan Mesin Perajang Daun Tembakau

a) Bantalan bearing Untuk pengoperasian mesin perajang


b) Poros daun tembakau ini cukup mudah. Berikut
c) Rantai dan gear langkah-langkah pengoperasiannya:
d) Engsel 1) Sambungkan kabel saklar motor pada
e) Kabel penarik sumber daya listrik. Hidupkan motor
f) Batang penarik roller dengan memindah sakelar pada posisi
ON.
3) Inspeksi
2) Ketika motor berputar, putaran motor
Pemeriksaan dilakukan setiap satu
tersebut akan menggerakan pulley
bulan sekali atau setelah masa panen
pada motor dan menggerakkan belt
selesai. Pemeriksaan yang rutin dapat
untuk diteruskan ke pulley poros atas
menjaga daya tahan mesin perajang
yang berfungsi menggerakkan poros
daun tembakau tersebut sehingga jika
atas.
ingin digunakan pada masa panen
berikutnya mesin tetap bisa beroperasi 3) Ketika poros atas berputar, maka pisau
sebagaimana mestinya. pemotong juga akan berputar..
d. Tuntutan Keselamatan 4) Poros atas yang berputar juga akan
menggerakkan besi berbentuk “J” yang
Konstruksi mesin perajang daun temba-
telah tersambung dengan ball joint dan
kau di desain sesuai dengan kenyamanan
push rod guna menggerakkan poros
dan kemudahan pengoperasian. Kom-
engkol yang terhubung dengan one
ponen-komponen yang membahayakan
way gear di poros transmisi bawah.
seperti V-belt, rantai, dan gear di beri
jarak dengan operator dengan cara 5) Poros trasnmisi bawah akan berputar
diletakkan pada bagian dalam mesin. dan menggerakkan gear penggerak
Khusus bagian pisau pemotong diberi belt konveyor yang dihubungkan
pintu pengaman yang bisa dibuka dan dengan rantai.
ditutup dan terbuat dari besi jaring-jaring 6) Konveyor akan bergerak seiring pisau
(strimin) sehingga ketika beroperasi masih yang berputar. Daun yang sebelumnya
bisa melihat keadaan mesin. sudah ditata dan diikat dimasukkan
e. Tuntutan Pengoperasian kedalam konveyor dan akan ikut
bergerak terdorong ke dpan (kearah
Tuntutan pengoperasian dari mesin
pintu keluar) lalu akan terpotong oleh
perajang daun tembakau ini antara lain:
gerakan pisau. Gerakan tersebut akan
1) Proses pengoperasian mesin cukup
terjadi continue/ berkelanjutan selama
mudah, dan tidak terlalu banyak
mesin hidup.
setting yang mempersulit oleh
7) Setelah selesai penggunaan maka
operator.
matikan mesin dengan cara memindah
2) Mesin ini tidak menuntut pemakainya
tuas saklar ke posisi OFF.
untuk harus memiliki keahlian khusus
untuk mengoperasikannya.

Jurnal Riset Daerah Edisi Khusus Tahun 2013

83
Perancangan Mesin Perajang Daun Tembakau

f. Tuntutan Fungsi b. Motor Penggerak


Mesin perajang daun tembakau ini Perhitungan daya motor yang diguna-
diharapkan bisa merajang daun tembakau kan pada mesin perajang daun tem-
dengan cepat dan lebih efektif serta bakau ini menggunakan motor dengan
memberi keamanan kepada operator daya 0,462 HP. Daya motor yang
mesin. digunakan pada mesin sebenar-nya
menggunakan daya 0,5 HP dan putaran
motor 1400 rpm.
c. Sabuk-V
Sabuk-V terbuat dari karet dan mem-
punyai penampang trapesium, diper-
gunakan untuk membawa tarikan yang
besar. Sabuk yang digunakan pada
transmisi adalah tipe A dengan No. 52.
d. Poros utama
Pada perencanaan pemilihan elemen
poros, pemilihan bahan untuk pem-
buatan poros ini sudah tepat. Poros ini
Hasil Penelitian dan Pembahasan menggunakan bahan ST 37 yang
1. Analisis Teknik mempunyai kekuatan tarik 37 kg/mm2.
a. Transmisi Berdasarkan kekuatan tarik bahan
Sistem transmisi pada mesin perajang tersebut, penggunaan bahan untuk
daun tembakau ini diharapkan mampu konstruksi poros utama mesin pera-
menurunkan kecepatanwal dari motor jang daun tembakau ini menghasilkan
listrik sebesar 1400 rpm menjadi tegangan geser ijin ( )sebesar 3,08
kecepatan akhir sebesar 350 rpm. kg/mm2. Sedangkan tegangan geser
Transmisi yang digunakan mesin pera- maksimum ( ) yang terjadi pada poros
jang daun tembakau ini menggunakan akibat terkena beban puntir dan
puli dan gear sprocket. Pada transmisi bengkok sebesar 0,53 kg/mm2. Namun
pertama puli yang digunakan meng- demikian tegangan geser maksimum
gunakan perbandingan 1:4. Sedangkan yang terjadi poros utama Mesin
pada transmisi ke dua gear sprocket perajang daun tembakau ini masih
yang digunakan untuk menggerakkan lebih kecil dari pada tegangan geser ijin
konveyor memiliki perbandingan bahan, sehingga konstruksi poros
jumlah gigi (Z) yang sama, sehingga utama Mesin perajang daun tembakau
putarannya pun sama tanpa terjadi ini dalam batas aman. Dengan
reduksi putaran. demikian dapat disimpulkan bahwa
pemilihan bahan ST 37 untuk

Jurnal Riset Daerah Edisi Khusus Tahun 2013

84
Perancangan Mesin Perajang Daun Tembakau

Jurnal Riset Daerah Edisi Khusus Tahun 2013

85
Perancangan Mesin Perajang Daun Tembakau

5. Uji Kinerja Mesin Data hasil uji kinerja yang dilakukan


Uji kinerja mesin perajang daun tembakau pada mesin perajang daun tem-
merupakan upaya untuk mengetahui cara bakau menujukkan hasil sebagai
kerja dan kapasitas produksi dari mesin. berikut:
Pengujian ini juga bertujuan sebagai - Waktu pengukuran kapasitas (t)
langkah untuk memonitoring kekurangan- : 1 menit
kekurangan pada mesin yang belum dapat - Daun tembakau yang dihasilkan:
diatasi. 3,6 kg
a. Persiapan Uji Kinerja Jadi mesin perajang daun tem-
Persiapan awal yang dilakukan adalah bakau tersebut dapat mengha-
mempersiapkan daun tembakau yang silkan 3,6 kg potongan daun
sudah diikat dan dipadatkan menjadi tembakau dalam waktu 1 menit,
gulungan dengan jumlah pergulungan atau dapat memproduksi 216 kg
sekitar 6-8 daun dengan berat ±1kg daun tembakau dalam waktu 1 jam.
dan panjang daun 20cm. Setelah
digulung dan diikat, daun ditata Simpulan
kedalam konveyor secara bertumpuk Beberapa kesimpulan yang dapat ditulis
seperti bata pada tembok. adalah sebagai berikut :
b. Pelaksanaan dan hasil Uji Kinerja 1. Mesin perajang daun tembakau dirancang
1) Uji Kinerja pertama dengan sistem pemotongan daun tem-
Setelah persiapan telah selesai, bakau menggunakan pisau berputar. Pisau
maka mesin siap dihidupkan. Ketika diputarkan oleh poros yang terhubung
mesin di hidupkan mesin bergetar, dengan poros motor menggunakan puli
ternyata setelah diselidiki pisau dan v-belt. Pengumpanan pemotongan
pemotong dengan balancer kurang daun tembakau menggunakan konveyor
seimbang. Setelah itu kami mela- otomatis yang digerakkan oleh poros yang
kukan balancing pada pisau dan terhubung dengan putaran pisau pisau.
pemberat. Poros penggerak pisau dan poros
2) Uji kinerja kedua penggerak konveyor di sangga oleh rangka
Setelah proses balancing selesai, yang konstruksinya dibuat dari mild steel
maka mesin siap dihidupkan ST 37 profil L dengan ukuran rangka
kembali. pada uji kinerja kedua ini panjang 800 mm, lebar 545 mm, tinggi
getaran mesin sudah berkurang 1150 mm.
jauh. Operator mesin bekerja 2. Mesin ini mempuyai spesifikasi sebagai
menata dan menumpuk ikatan berikut: Kapasitas produksi mesin 210
daun ke dalam konveyor secara kg/jam dengan putaran pisau 350 rpm.
kontinyu sehingga proses pera- Kecepatan pengumpanan konveyor 2
jangan berlangsung terus menerus. mm/putaran pisau atau 120 mm/menit.

Jurnal Riset Daerah Edisi Khusus Tahun 2013

86
Perancangan Mesin Perajang Daun Tembakau

Mesin ini digerakkan motor listrik 1 phasa 4. Analisis teknik dibuat secara runtut agar
dengan tenaga 0,5 PK. Penggunaan motor memudahkan pembaca dalam mema-
0,5 PK (372,85 watt) ini karena tenaga hami sehingga dapat digunakan sebagai
motor yang cukup untuk menggerakkan referensi untuk perancangan mesin
putaran pisau pemotong mesin dan listrik perajang daun tembakau selanjutnya.
di rumah-rumah warga biasanya hanya 5. Perawatan dan pemeliharaan mesin
perajang daun tembakau ini harus
bertegangan 900 watt. Harga jual mesin
dilakukan secara teratur dan berkala agar
perajang daun tembakau ini ditentukan
mesin ini lebih tahan lama. Dengan
dari perhitungan biaya desain mesin,
demikian kinerja mesin akan maksimal
biaya pembelian komponen mesin, biaya dan diharapkan mampu menumbuhkan
pembuatan mesin, biaya non produksi minat konsumen terhadap mesin karena
mesin, laba mesin dan pajak penjualan. adanya kesesuaian antara mutu dengan
Sehingga didapati harga jual mesin harga yang ditawarkan.
perajang daun tembakau ini sebesar Rp
3.450.000,00
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat
disarankan:
1. Kapasitas produksi mesin perajang daun
tembakau ini juga tergantung oleh
kecakapan kerja operator. Jika operator
cekatan dalam menata dan meletakkan
daun di konveyor maka hasil rajangan juga
akan semakin banyak, tetapi jika operator
kurang cekatan dalam meletakkan daun
tembakau di konveyor maka intensitas
hasil perajangan juga berkurang.
2. Bahan untuk pisau perajang daun
tembakau harus memiliki ketajaman dan
kekerasan yang sangat baik dan tahan
lama (tidak mudah tumpul). Setiap
setelah proses perajangan pisau harus
segera dibersihkan.
3. Gambar kerja harus mudah dipahami oleh
pembuat produk sehingga akan mem-
percepat kerja pembuatan produk dan
hasilnya sesuai dengan maksud dan
tujuan yang direncanakan sebelumnya.

Jurnal Riset Daerah Edisi Khusus Tahun 2013

87
Perancangan Mesin Perajang Daun Tembakau

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ahmad dan Soedarmanto. 1982. Budidaya Tembakau. Jakarta: CV Yasaguna.

Achmad, Z. 2006. Elemen Mesin 1. Bandung : Refika Aditama.

Anonim. 2012. Baja Siku Sama Kaki. Diakses tanggal 15 Mei 2013 dari
http://websisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/detail_sni/7243.

Beumer, B. J. M. 1985. Ilmu Bahan Logam. Jakarta: Bharata Karya Aksara.

Darmawan, H. 2004. Pengantar Perancangan Teknik (Perancangan Produk). Bandung: ITB.

G. Niemann. 1999. Elemen Mesin. (Anton Budiman: terjemahan), Jakarta: Erlangga.

H. Siroed, dan Pardjono. 1983. Menggambar Teknik. Yogyakarta: UPP IKIP.

Harahap, G. 1986. Perencanaan Teknik Mesin Edisi Keempat Jilid I (Joseph E Shigley, dan Larry
D. Mitchell. Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

James M. Gere, Stephen P. Timoshenco. 1996. Mekanika Bahan. Jakarta: Erlangga.

Juhana, Ohan, dan Suratman, M. 2000. Menggambar Teknik Mesin dengan Standar ISO.
Bandung: Pustaka Grafika.

Khurmi, R. S., dan Gupta, J. K. 1982. A Text Book Of Machine Design. New Delhi: Eurasia
Publishing House.

Sato, G. T., dan Hartanto, N. S. 1996. Menggambar Mesin Menurut Standar ISO. Jakarta:
Pradnya Paramita.Sularso dan Suga, K. 1983. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen
Mesin. Jakarta:Pradnya Paramita.

Jurnal Riset Daerah Edisi Khusus Tahun 2013

88

You might also like