Peran Ulama' Dan Pesantren Dalam Menyelamatkan Generasi Muda Muslim Dari Bahaya Narkoba

You might also like

Download as rtf, pdf, or txt
Download as rtf, pdf, or txt
You are on page 1of 9

PERAN ULAMA’ DAN PESANTREN DALAM MENYELAMATKAN

GENERASI MUDA MUSLIM DARI BAHAYA NARKOBA

Oleh : TGH. Muhammad Ruslan Zayn

Khutbah Pertama

َ‫ ىَألبحللهدهه ىَهسلببلحاَنلهه ىَلوتَلللعلاَلل ىَلعللى‬،َ‫ضلماَئرر ىَلولخرفيي ىَاَللبسللراَرر ى‬ ‫ر‬ ‫ر رر‬


‫اَلبلللمهدر ىَل ىَاَلبلواَحد ىَاَلبلقبهاَر ىَاَلبلعظبيرم ىَاَبللبباَرر ىَاَلبلعاَ رل ىَربلاَ ىَر بف ىَاَلب ل‬
‫رر‬
‫ك ىَللهه ىَاَللك ربيهل‬ ‫ ىَلوأبشلههد ىَأبن ىَل ىَإلهل ىَإل ىَاَلهل ىَلوبحللدهه ىَل ىَلشل ريب ل‬،َ‫اَلنيللعرم ىَلوتَلللوبل ىَلكاَلبملطاَرر ىَلوألبشهكهرهه ىَهشبكلر ىَرعلباَده ىَاَلبخلياَرر ى‬
‫صل ليل ىَلع لل لىَ ىَلسل ليردنلاَ ىَهمليمل لدد ىَلولع لل لىَ ىَأللرلره‬‫ ىَاَللبههل لبم ىَ ل‬،َ‫صل لطللفىَ ىَاَلههختلللاَهر ى‬‫ ىَلوأبشل للههد ىَأبن ىَلملبمل لدداَ ىَلعببل لهدهه ىَلولرهسل لبولههه ىَاَله ب‬،َ‫اَلغلبفللاَهر ى‬
‫ ىَاَرتَبلهقلواَ ىَاَللل ىَلحلبق‬،َ‫لل ى‬
‫ ىَفلليلاَ ىَرعبللاَد ىَاَ ر‬:َ‫ ىَأملاَ ىَبعلهد ى‬،َ‫يل ىَملاَ ىَداَم ىَاَللبيلل ىَواَلنبلهلاَر ى‬
‫ل لل‬ ‫ر‬
‫صلللةد ىَلولسلللدماَ ىَلداَئلمبيل ىَهمتلللرزلم ب ل ل ل ب ه ل ل ه‬
‫ر ر‬ ‫و ر‬
‫صلبحبره ىَ ل‬ ‫لل‬
‫تَهلدقاَتَرره ىَلولل ىَلتهبوتَهبن ىَإلب ىَلوألنبلتهبم ىَهمبسلرهمبولن‬

Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah


Pertama-tama, marilah kita sama-sama meningkatkan rasa
taqwa kita kepada Allah, dengan menjalankan perintahNya dan
menjauhi laranganNya. Dengan pikiran yang jernih hati dan jiwa
yang tenang dan dijauhkan dari setiap perbuatan yang dapat
menimbulkan perilaku munkarat dan tidak ingat kepada Allah SWT.
Generasi Muslim, terutama remaja adalah harapan bagi
kemajuan bangsa, negara dan agama. Sehingga pendidikan
terhadap mereka haruslah menjadi prioritas utama, agar kelak
mereka besar menajdi generasi yang benar-benar dapat membawa
bangsa ke arah yang lebih baik. Namun, tantangan yang dihadapi
oleh setiap generasi tertulah berbeda, semakin berkembang
zaman, maka tantangan generasi muda tentulah semakin kompleks.
Tantangan yang dialami sekarang setidaknya bisa dibagi menjadi
dua; tantangan sekala lokal kemasayarakata dan tantangan sekala
nasional.
Tantangan dalam sekala lokal adalah terjadinya degradasi
moral di kalangan remaja Muslim, atau anak-anak muda bangsa
secara umum, akibat adanya kemajuan tekhnologi dan zaman.
Adapun tantangan dalam sekala nasional mencakup hal yang lebih
luas, seperti masipnya penggunaan narkoba dikalangan remaja
kita, prilaku pornografi, minuman keras, dan prilaku tidak baik
lainnya yang dalam agama masuk dalam kategori prilaku
munkarat. Perilaku munkarat ini jika kita mengambil contoh dalam
sekala nasional adalah salah satunya narkoba. Narkoba yang
kepanjangannya Narkotika Psikotropika dan bahan adiktif adalah
1
ancaman nasioanl yang masih nyata, bahkan negara harus
membentuk satu unit pemerintahan yang harus mengurus khusus
mengenai ancaman nasional ini, yaitu Badan Narkotika Nasioan
(BNN).

Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah


Dalam catatan yang dirilis pemeirntah, Kamenterian Agama
Republik Indonesia, 85-87 % penduduk Indonesia beragama
Islam, yang merupakan jumlah muslim terbanyak di dunia. Namun
hal lain yang justru mengakwatirkan, adalah catatan dari BBN
tahun 2015, bahwa Jumlah pengguna narkoba mencapai 5,9 juta
orang, 23 % diantaranya remaja. Hal ini tentu merupakan
kesedihan, dimana banyaknya penduduk muslim kita di iringi
dengan catatan remaja kita yang mengkonsumsi barang terlarang,
narkoba. Tentu banyak faktor yang menyebabkan seorang anak
(remaja) bisa terjerumus dalam prilaku konsumsi narkoba, di
antaranya tidak adanya relung kajian agama dalam sebuah
keluarga.
Pendidikan agama yang sejatinya merupakan petunjuk bagi
manusia menjadi pribadi yang berakhlak mulia, seringkali hanya
difahami dalam bentuk simbol dan ritual ibadah. Akibatnya, nilai-
nilai agama membentuk pribadi yang bertakwa dan berakhlak
mulia tidak muncul. Dalam lingkup perkotaan, masalah yang sering
ditemukan adalah belum terjadi sinergi antara pendidikan agama
di sekolah dan di keluarga, dimana sekolah atau madarasah sibuk
mendidik, sedangkan keluarganya malah sebaliknya sibuk bekerja.
Padahal pendidikan Islam sejatinya di mulai dari dalam rumah
sebuah keluarga.

Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah


Islam adalah agama yang kamil yang mengatur segala sendi
kehidupan ummatnya dari hal yang besar hingga hal yang terkecil.
Dalam peran sertanya dalam kehidupan, aturan dan hukum yang
ada dalam Islam selalu meyimpan hikmah dan manfaat. Hal ini
dapat kita pahami karena aturan dan ketetapan yang ada dalam
Islam itu sendiri sesuai dengan tujuan yang ada dalam maqashid
syari’ah yaitu hifdzu an-nafs, hifdzu ad-diin, hifdzu al-maal, hifdzu
al-‘aql, dan hifdzu an-nasab.
Merupakan salah satu hal yang penting dari maqashid
syari’ah tersebut ialah hifdzu al-‘aql. Hal ini dapat difahami, karena
dengan akal tersebutlah manusia manusia bisa mempunyai jati
dirinya sehingga dapat dibedakan dari makhluk lainnya. Terkait
dengan hifdzu al-‘aql, agam Islam menggariskan hal-hal yang
2
berhubungan dengan akal tersebut, baik yang sifatnya positif
maupun yang negatif. Dan sudah merupakan sesuatu yang lumrah
pula dalam kehidupan bahwa hal yang positif hendaklah dilakukan
dan hal yang negatif dijauhi. Hal yang negatif dalam hifzu al-‘aql
akan mengantarkan kita kepada hal-hal yang dapat merusak akal
itu sendiri. Salah satu unsur yang dapat merusak fungsi kerja dan
efektifitas dari akal ialah khamr. Dalam kajian Qiyas, maka
kontekstual masa sekarang untuk khamr adalah zat adiktif atau
NARKOBA.
Ali Ash-Shabuni dalam Tafsir Rawai’ul Bayan berpendapat
bahwa khamr diambil dari kata “khamara” yang bermakna
melindungi dan menutupi sesuatu. Disebut khamr karena menutupi
akal. Maka khamr secara bahasa adalah sesuatu yang menutupi
akal. Adapun secara Syari’at, menurut tafsir Ath-Thabary, khamr
adalah segala minuman yang dapat membuat akal menjadi tertutup
dan terhalang. Hal ini sejalan dengan pendapat Imam Syafi’i yang
mengatakan bahwa segala jenis minuman yang memabukkan
dianggap sebagai khamr tanpa membedakan dari bahan apa
minuman tersebut dibuat.
Akal adalah anugerah yang paling berharga dari penciptaan
manusia, dengan demikian, setiap hal yang dapat merusaknya
menjadi tanggung jawab agama. Termasuklah diantaranya dengan
pelarahangn khamr. Demikianlah yang dapat difahmi dari Firman
Allah SWT :

َ‫س ىَرمبن ىَلعلمرل ى‬ ‫ر‬ ‫ر‬


‫ب ىَلواَبللبزللمه ىَربج س‬ ‫صاَ ه‬‫يلاَ ىَأليللهاَ ىَاَلبذيلن ىَآللمنهواَ ىَإربنلاَ ىَاَبللبمهر ىَلواَلبلمبيسهر ىَلواَبللنب ل‬
‫اَلبشبيطلاَرن ىَفلاَبجتلنرهبوهه ىَللعلبهكبم ىَتَهلبفلرهحولن‬
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
(meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan”. (Q.S: al-Maidah; 90)

Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah


Khamr dan narkoba adalah dua hal yang sangat terkait.
Dalam ushul fiqh keduanya dapat disambungkan dengan qiyas,
mengingat kenudaratan yang ditimbulkan, bahkan kemduharatan
dari narkoba lebih berat dibandingkan khamar. Khamr adalah
cairan yang dihasilkan dari peragian biji-bijian atau buah-buahan
dan mengubah saripatinya menjadi alkohol dengan menggunakan
3
katalisator (enzim). Minuman sejenis ini dinamakan dengan khamr
karena dia mengeruhkan dan menyelubungi akal, artinya menutupi
dan merusak daya tangkapnya.
Sedangkan Semua jenis Narkoba mengancam terhadap jiwa
dan raga manusia, karena didalam Narkoba mengandung zat
adiktif yang menimbulkan gangguan mental organik yaitu
gangguan dalam berfikir, perasaan dan perilaku. Timbulnya
gangguan mental organik ini disebabkan reaksi langsung dari zat
adiktif pada sel-sel saraf pusat (otak). Karena itu orang yang
meminum, menghisap atau memakannya semakin lama akan
menambah takaran sampai pada dosis keracunan (intoksikasi) atau
mabuk. Pemakaian Narkoba dalam jangka waktu yang lama akan
menimbulkan gangguan pada organ otak, liver, alat pencernaan,
pancreas, otot, janin, endroktrin, nutrisi, metabolisme jantung dan
resiko kangker.
Baik dalam khamar dan apalahi Narkoba, gangguan demikian
yang sangat membahayakan dan digariskan hukumnya dalam
Islam, sebagaimana di isyaraktakn dalam Haidts Rasulullah SAW:

‫ ىَاَرنلبهه ىَنلللزلل ىَ لبت ربيهل‬،‫س‬ ‫ر‬


‫لعرن ىَاَببرن ىَعهلملر ىَاَلبن ىَعهلملر ىَلقاَلل ىَلعللىَ ىَمبن لربل ىَاَلنبر ي‬
‫ ىَاَل ليلهلاَ ىَاَلنبلاَ ه‬،‫ ىَاَلبملاَ ىَبللبعلهد‬:‫بل ىَص‬
َ‫ب ىَلو ىَاَلتببم ر ىَلو ىَباَللعلسرل ىَلو ىَاَبلربنطلرة ىَلو ىَاَلبشعر بري ىَلو ىَاَبللبم ر ىَلما‬ ‫ ىَرمن ىَباَلعرنل ر‬:‫اَبللبم ر ىَو ىَرهي ىَرمبن ىَلخبسدة‬
‫ل ل‬ ‫ل ل‬
‫َ ىَاَحد ىَو ىَاَلبخاَرى ىَو ىَمسلم‬.‫لخاَلملر ىَباَللعبقلل‬
“Dari Ibnu ‘Umar, bahwa ‘Umar RA berkata
(berkhutbah) di mimbar Nabi SAW, “Amma ba’du, hai
manusia, sesungguhnya telah turun ketetapan
haramnya khamr, dan khamr itu (terdiri)
dari lima macam, yaitu dari anggur, kurma kering,
madu gandum, sya’ir (gandum Belanda), dan khamr
itu suatu minuman yang menutupi akal”. [HR. Ahmad,
Bukhari dan Muslim]

Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah


Dengan demikian, perilaku munkarat dalam agama ini
berlaku rata diharamkan bagi semua jenis yang terkait dengannya,
meliputi memakai, membawa dan memperjualbelikan khamr dan
narkoba. Sebagaimana yang dtegaskan secara detail dalam sebuah
hadits Rasulullah SAW:

4
‫لحبدثَّللنلاَ ىَعهثبلماَهن ىَببهن ىَألرب ىَلشبيبلةل ىَلحلبدثَّللنلاَ ىَلوكريلهع ىَببلهن ىَاَبلللبراَرح ىَلعلبن ىَلعببلرد ىَاَلبلعرزيلرز ىَببلرن ىَعهلمللر ىَلعلبن ىَألربل‬
‫لعبللقلملةل ىَلملبوللههبم ىَلولعببلرد ىَاَلبربحللرن ىَببلرن ىَلعببلرد ىَاَللبلره ىَاَلبغلللاَفررقيىَ ىَألنلبههلملاَ ىَ لرسللعاَ ىَاَببللن ىَعهلمللر ىَيللهقللوهل ىَقلللاَلل‬
َ‫ ىَ» ىَللع للن ىَاَللب لهه ىَاَبللبم للر ىَلولشللاَربلللهاَ ىَلولسللاَرقيلللهاَ ىَلوبلاَئرلعلهللا‬-‫صلللىَ ىَاَل ل ىَعلي له ىَوسلللم‬-َ‫لرهسللوهل ىَاَللبلره ى‬
«َ‫صلرلهاَ ىَلولحاَرمللهاَ ىَلواَلبلمبحهمولةل ىَإرلبيره ى‬ ‫ومبتلاَعهاَ ىَوعاَرصرهاَ ىَومعتل ر‬
‫ل هب ل ل ل ل ل ل ل ه ب‬

“Diceritakan kepada kami kami oleh Utsman bin Abi


Shaybah, diceritakan kepada kami oleh Waqi’ bin
Jarrah, dari Abdul Aziz bin Umar dari Abu Alqamah
dan Abdul Rahman bin Abdullah Ghaafiqi, bahwa
mereka berdua mendengar Ibnu 'Umar mengatakan,
Rasulullah SAW bersabda: “orang yang meminumnya,
orang yang menuangkannya, penjualnya, pembelinya,
orang yang memerasnya, orang yang mengambil hasil
perasannya, orang yang mengantarnya dan orang
yang meminta diantarkan”. (HR. Abu Dawud)

Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah


Bahaya narkoba yang mengancam di depan mata kita harus
kita sikapi mulai dari kalanagn atu skup yang paling kecil,
keluarga. Bukankan anak adalah tangggung jawab keluarga dan
orang tua? Bukan kah agama Islam mengajarkan betapa
pentingnya kita menjaga keluarga kita, sebagaimana dipeirntahkan
oleh Allah SWT :

َ‫( ى‬6َ‫ ى‬:‫يلاَ ىَأليللهاَ ىَاَلبرذيلن ىَآلمنهواَ ىَقهواَ ىَلأنهفلسهكبم ىَلوألبهرليهكبم ىَلناَدراَ ىَ) ىَاَلتحري‬
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka” (Q.S: at_Tahrim;6).

Isyarat jelas dari ayat di atas adalah menjaga diri kita dan
keluarga dari hal-hal, perbuatan dan segala sesuatu yang sifatnya
munkarat dan mudarat bagi agama, keluarga dan bangsa. Atau
memelihara keluarga pada apa yang dipaparkan dalam maqasyid
asy-syari’ah, berupa: hifdzu an-nafs, hifdzu ad-diin, hifdzu al-maal,
hifdzu al-‘aql, dan hifdzu an-nasab.
Banyak pemakai Narkoba karena terkena pengaruh dari
teman, karena teman-temannya memakai pertama dia takut
dikucilkan dari pergaulan. Sekali mencoba akan ketagihan dan
segala upaya ditempuh untuk memperoleh zat haram tersebut.

5
Banyak orang yang terjerumus ke dalam lubang kemakisatan dan
kesesatan karena pengaruh teman bergaul yang jelek. Namun juga
tidak sedikit orang yang mendapatkan hidayah dan banyak
kebaikan disebabkan bergaul dengan teman-teman yang shalih.
Dalam sebuah hadits Rasululah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman
dalam sabda beliau :

‫ ىَفلحاَرمل ىَاَلبرمس ر‬،َ‫ك ىَولناَفررخ ىَاَلبركري ى‬


َ‫ك ىَإربماَ ىَألبن ى‬ ‫ر ر ر ر‬ ‫س ىَاَل ب ر‬ ‫لمثلل ىَاَبللرلي ر‬
‫ل ه ب‬ ‫صاَلرح ىَلواَليسبوء ىَلكلحاَمرل ىَاَلبمبس ل‬ ‫ه‬
َ‫ ىَلولناَفرهخ ىَاَلبركري ىَإربماَ ىَألبن ىَ هبي رلق ى‬،َ‫ ىَلوإربماَ ىَألبن ىَ لرتلد ىَرمبنهه ىَرريداَ ىَطليبلةد ى‬،َ‫ع ىَرمبنهه ى‬
‫ ىَلوإربماَ ىَألبن ىَتَللببلتاَ ل‬،َ‫ك ى‬
‫ر‬
‫هبيذيل ل‬
‫ ىَلوإربماَ ىَألبن ىَ لرتلد ىَرريداَ ىَلخربيلثة‬،َ‫ك ى‬ ‫ثَّرلياَبل ل‬
“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang
buruk ialah seperti pembawa minyak wangi dan
peniup tungku api pande besi. Pembawa minyak
wangi bisa jadi akan memberimu, boleh engkau
membeli darinya dan boleh jadi engkau
mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan peniup
tungku api pande besi, boleh jadi engkau
mendapatkan bau yang tidak sedap darinya”. (HR.
Bukhari-Muslim)

Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah


Dalam mengatasi permasalahan ini, remaja Muslim dan
kompleksitas tantangan kehidupan dan pergaulan modern, perlu
peran serta gerakan dari segala sendi krhidupan bangsa, termasuk
pesantren dan ulama’.
Pesantren adalah tempat yang paling tepat menyelamatkan
generasi dari banjirnya maksiat dan massifnya kerusakan moral.
Bahasa sejarahnya, pesantren adalah bagai perahu Nabi Nuh
dalam kehidupan kita. Ada beberapa alasan pesantren sebagai
perahu nabi Nuh, antara lain:
Pertama, adanya pengasuh pondok pesantren yang sangat
tulus mengayomi dan mendoakan para santri. Pengasuh pesantren
adalah orang-orang yang ikhlas dalam melaksanakan tugas agama,
mendidik atau tarbiyah. Mereka seumpama Nabi Nuh yang terus
bersabar dan bersyukur menjalani tugas agama. Kedua, kegiatan-
kegiatan yang dilakukan di pesantren semuanya berputar pada tida
pokok kegiatan: penguatan tauhid, pengaturan ibadah dan
penataan akhlak. Adakah lembaga selain pesantren yang
memberikan perhatian lebih pada tiga hal itu dibandingkan
pesantren? Perahu nabi Nuh adalah perahu keselamatan dan
6
pondok pesantren adalah wadah pengantar keselamatan di dunia
dan akhirat.

Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah


Tugas utama pesantren adalah i’dad-ul mutafaqqihina fid-din
(menyiapkan generasi ulama yang memiliki kedalaman ilmu
agama). Sebab, ilmu agama kelak akan diangkat oleh Allah dengan
wafatnya para ulama. Ketika para ulama telah wafat dan tidak
tersisa seorang pun dari mereka, maka masyarakat akan
mengulama’kan orang-orang bodoh (juhhal) yang pada akhirnya
akan sesat menyesatkan.
Sedangkan tugas utama ulama adalah himayat-ud din, yaitu
melindungi agama dari pengaruh-pengaruh al-‘aqaid al-fasidah
(akidah sesat) dan al-afkar al-munharifah (pemikiran-pemikiran
menyimpang) yang membahayakan agama, bangsa dan negara.
Tugas ulama lainnya adalah himayat-ud daulah (melindungi
negara). Saat ini negara tidak hanya menghadapi ancaman dari
kelompok politik, namun juga ancaman dari segi moral anak
bangsa. Untuk menghidupkan kembali semangat keagamaan (al-
ruh al-diniyah), maka ulama’ dan pesantren menjadi sentral kajian
ibadah dan ilmu, atau berzikir dan berfikir. Sehingga para santri
yang keluar adalah mereka yang tertata fikiran dan hatinya jernih,
generasi emas yang akan menghiasi kehidupan bangsa.
Tugas ulama yang berikutnya adalah islah al-ummah
(melakukan perbaikan umat). Sebagai rijal al-islah (aktor-aktor
perbaikan), ulama memiliki perinsip berpedoman pada kaidah
islahu ma huwa al-aslah fa al-aslah tsumma al-aslah (memperbaiki
apa yang sudah baik agar menjadi lebih baik, lalu menjadi lebih
baik lagi, dan seterusnya). Mari kita dukung pesantren, menta’dzim
kepada ulana’, mari ramaikan pesantren, baik untuk kita ataupun
anak-anak kita. Jangan terlambat memondokkan kita dan anak kita
di "perahu nabi Nuh" bernama pesantren, sehingga kelak mereka
lahir sebegai generasi Muslim yang unggur, terhindar dari
perbuatan munkarat dan mudarat seperti menkonsumsi narkoba,
miras atau perbuatan yang tercela lainnya.

Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah


Akhirnya, mari kita sama-sam berdoa kepada Allah SWT,
semoga kita senantiasa berada dijalur menuju muslim sejati,
mendoakan generasi kita agar terhindar dari perbuatan munkarat,
mendoakan para Kiyai, tuan guru dan ulama’ serta pondok
pesantren mereka agar tetap berjalan menegakkan ajaran agama

7
‫‪Allah dan tetap istiqomah dalam menjalankan tuga mulia, mendidik‬‬
‫‪anak bangsa. Aminn ya Rabbal Alamin‬‬
‫‪.‬‬
‫ضللآَءل ىَرفل ىَٱ ۡللخمۡ ر ىَلوٱ ۡللميۡرسل ر‬ ‫ر‬
‫أعوذ ىَباَل ىَمن ىَاَلشيطاَن ىَاَلرجيم‪ ,‬ىَ ىَإربنلاَ ىَيهريهد ىَٱلبشيۡطٰلهن ىَألن ىَهيوقلع ىَلبيۡنلهكهم ىَٱ ۡللعللدٰلوةل ىَلوٱ ۡللبغۡ ل‬
‫صبدهكمۡ ىَلعن ىَرذكۡر ىَٱللبره‪ َ.‬ىَ ىَ‬‫لويل ه‬
‫ت ىَلواَلليذبكر ىَاَبللركبيلرم‪ َ.‬ىَألقهلبوهل ىَقللبور بل ىَلهللذاَ‬ ‫باَرلك ىَاَل ىَرل ىَولهكم ىَرف ىَاَلبهقرآرن ىَاَلبعرظيرم‪ ،‬ىَونلللفعرنل ىَوإربياَهكم ىَربللاَ ىَفريلره ىَرملن ىَباَلْيلاَ ر‬
‫ب ل ب ل لب ل ب ب ل ل‬ ‫لل ه ب ل ب‬
‫ب‪ َ.‬ىَفلاَبستللبغرفهربوهه‪ ،‬ىَإرنبهه ىَههلو ىَاَلبغلهفبوهر ىَاَلبررحبيهم‬
‫ي ىَرمبن ىَهكيل ىَلذنب د‬ ‫رر‬ ‫ر ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬
‫لوألبستللبغفهر ىَاَلل ىَاَلبلعظبيلم ىَر بل ىَلولهكبم ىَلوللساَئر ىَاَلبهمبسلم ب ل‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ي ىَبرره ىَلويللبنللهبولن ىَاَلبلفلساَلد ىَلملكاَندلاَ ىَلعلريللاَ‪َ.‬‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر ر‬


‫اَلبللبمهد ىَل‪ ،‬ىَاَلبللبمهد ىَل ىَاَلبذبى ىَلجلعلل ىَاَبلبسلللم ىَطلريبلدقاَ ىَلسرويياَ‪ ،‬ىَلولولعلد ىَلبلهمتللميسك ب ل‬
‫ر‬
‫خي لسر ىَبملقاَدملاَ ىَلوألبحلسلهن ىَنللرديياَ‪ َ.‬ىَلوألبشللههد ىَألبن ىَلسليلدلناَ‬ ‫ر ر‬
‫ك ىَللهه‪ ،‬ىَلشللهاَلدلة ىَلملبن ىَههللو ىَ ل ب‬ ‫اَلبشللههد ىَألبن ىَلل ىَاَللهل ىَاَلب ىَاَلهل ىَلوبحللدهه ىَلللشلريب ل‬
‫صللحاَبرره‬ ‫رر‬ ‫د‬ ‫ر ر‬ ‫ر‬
‫صليل ىَلعللىَ ىَسيدناَ ىَهملبملد ىَ ىَلو ىَلعللىَ ىَآلله ىَلوأل ب‬ ‫صلبريياَ ىَ‪َ.‬لاَللبههلبم ىَ ل‬ ‫ف ىَبراَلبلملكلاَ رم ىَكبللاَدراَ ىَلو ل‬ ‫لحبدداَ ىَلعببهدهه ىَلولرهسبولههه ىَاَلبهمتبص ه‬
‫لولسل للبلم ىَتَلبسل للربيدماَ ىَلكربثي ل لدراَ‪ َ.‬ىَألبمل لاَ ىَبللبعل لهد؛ُفلليلاَآ ليلهل لاَ ىَاَبلأحْرضل لهربولن ىَاَلبركل للراَرم ىَ‪ َ.‬ىَاَتَبلهقل لواَ ىَاَللبل لهل ىَلحل لبق ىَتَهللقل للاَتَرره ىَلول ىَلتلهللوتَهبن ىَإرل ىَلوألنبلتهل لبم‬
‫همبسلرهمولن‪َ.‬‬

‫ت ىَاَرنلب ل ر‬ ‫ت ىَاَلبللحيلاَرء ىَرمبنلهلم ىَو ىَاَبللملواَ ر‬ ‫ت ىَو ىَاَلبمسلررمي ىَو ىَاَلبمسللرماَ ر‬ ‫ر ر‬ ‫ر ر رر‬
‫ب‬ ‫ك ىَلسلبيسع ىَقلريبل س‬ ‫بل ه ب ل ب ل‬ ‫ي ىَلو ىَاَلبهمبؤملناَ ل ه ب ب ل ل ه ب ل‬ ‫لاَللبههبم ىَاَبغفبر ىَلبلهمبؤمن ب ل‬
‫ف ىَلواَلغرلنل ل ل ل ل‪َ.‬‬ ‫ت ىَو ىَقلاَرضل ل ل ل لي ىَاَبلاَجل ل ل للاَ ر‬
‫ر‬ ‫ر‬
‫ت ىَ‪َ.‬اَللبههل ل ل ل لبم ىَإرنلبل ل ل لاَ ىَنلبسل ل ل ل أحْللله ل‬
‫ك ىَاَبللهل ل ل للدى ىَلواَلتيللقل ل ل ل لىَ ىَلواَللعلفل ل ل للاَ ل‬ ‫ل ل ل‬ ‫ب ىَاَلل ل ل ل لبدبعلواَ ل‬ ‫همبيل ل ل ل ل ه‬
‫صلاَرلداَ ىَلزاَكردياَ‪ ،‬ىَلورعبلدملاَ‬ ‫ر ر‬
‫صلاَدقداَ ىَلذاَكلدراَ‪ ،‬ىَلوقللبلبدلاَ ىَلخاَشلدعاَ ىَهمنبيبدلاَ‪ ،‬ىَلولعلملد ىَ ل‬
‫ك ىَألبن ىَتَلل رزلق ىَهكلي ىَرمنبلاَ ىَلرسلاَنداَ ىَ ر ر‬
‫ل ل‬ ‫به‬ ‫اَللبههلبم ىَإرنلباَ ىَنلبس أحْللله ل‬
‫صاَ‪ ،‬ىَلوربزقداَ ىَلحلللد ىَطليبداَ ىَلواَرسدعاَ‪ ،‬ىَيلاَ ىَلذاَ ىَاَبللللرل ىَلواَرلبكلراَرم‬ ‫نلاَفرعاَ ىَراَفرعاَ‪ ،‬ىَوإربياَنداَ ىَراَرسخاَ ىَثَّلاَبرتاَ‪ ،‬ىَويرقيلناَ ىَ ر ر‬
‫صاَدقداَ ىَلخاَل د‬ ‫د ل د ل ل ل د د لل بد ل‬
‫ض‪ ،‬ىَلوبلللاَ ربك ىَلنللاَ ىَفل ىَر لثاَ رنللاَ ىَلوهزهربورعنللاَ ىَوهكليل‬ ‫ت ىَاَللبر ر‬ ‫ت ىَاَلبسلماَء ىَوألخلرج ىَلنللاَ ىَرملن ىَخي لراَ ر‬
‫ب لب ل‬ ‫ل ل ب ب‬
‫ ىَ اَللبهلبم ىَألنبلرزبل ىَعلليلنللاَ ىَرملن ىَبلرلكللاَ ر‬
‫ل ب ب لل‬ ‫ه‬
‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬
‫ب ىَاَلبناَرر‬‫لأرلزاَقنلاَ ىَيلاَ ىَلذاَ ىَاَبللللل ىَلواَرلبكلراَم‪ َ.‬ىَلر لبنلاَ ىَآتَنلاَ ىَف ىَاَليدنبليلاَ ىَلحلسنلةد ىَلوف ىَاَلْخلررة ىَلحلسنلةد ىَلوقنلاَ ىَلعلذاَ ل‬

‫‪8‬‬
‫رعلباَلد ىَاَل!هل ىَاَربن ىَاَل ىَيلأحْبهمهر ىَبراَلبلعبدرل ىَلو ىَاَبرلبحلساَرن ىَلو ىَراَيبلتللاَرء ىَرذى ىَاَلبهقبرلبل ىَلو ىَيللبنللهلىَ ىَلعلرن ىَاَلبلفبحلشلاَرء ىَلو ىَاَلبهمبنلكل ر ىَلو ىَاَبلبللبغلرىَ‬
‫ر ر‬ ‫ر رر‬ ‫ر‬ ‫ر‬
‫يلعظههكبم ىَللعلبهكبم ىَتَلبذبكهربولن ىَلفاَبذهكهربواَ ىَاَلل ىَاَلبلعظبيللم ىَيلبذهكبرهكبم ىَلو ىَاَبشلهكهربوهه ىَلعللىَ ىَنلعمله ىَيلرزبدهكلبم ىَلو ىَللذبكهر ىَاَلل ىَاَلبكبل لهر ىَلو ىَاَله‬
‫صنللعهبولن ىَ‬
‫يللبعلهم ىَلماَ ىَتَل ب‬

‫‪9‬‬

You might also like