06 Laporan Jurnal Penelitian

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUASAN PENGHUNI TERHADAP DESAIN


BANGUNAN DAN SARANA PRASARANA DI
PERUMAHAN BOJONG MENTENG INDAH
Albertus Vendry Kuncoro Hadi1 dan Joni Hardi2
Program Studi Arsitektur, Universitas Mercu Buana, Jakarta-Indonesia
e-mail: albertusvendry@gmail.com
ABSTRACT
The unwell-developed housing products will impact to the reduction of quality of the
housing and the satisfaction of the residents. This research attempted to measure the
satisfaction of the residents based on the quality of the building design and the availability of
infrastructure in Bojong Menteng Indah housing, Bekasi. This research used descriptive
method and chi square test by using questionnaire as the methode of collecting data. The
result of the resident satisfaction to the quality of the building design and the availability of
infrastructure is moderate. The factors that effects the resident satisfaction in the aspect of
quality of the building design are the quality of building material, the ease of maintenance of
the building material, the size of supporting space, the room lay out, the design of the house,
the thermal comfort, the ceiling height, the size of the rooms, the size of the house-yard and
the natural lighting. The factor that is considered as the most unsatisfactory is the quality of
the building material. The factors that generates the satisfaction of the house residents, for
the aspect of infrastructure are the gutter of the house, the laystall, the public facilities
provided by the developer, the street lighting, the supply of the road network, the security
system, the amount of electrical power and water supply. The factor that is considered as the
most unsatisfactory, for the aspect of infrastructure is the gutter of the house.
Key word: satisfaction, house resident, building design, infrastructure

ABSTRAK
Produk perumahan yang tidak dikembangkan dengan baik akan berakibat pada
menurunnya kualitas perumahan dan berimbas pada menurunnya kepuasan penghuni
perumahan. Penelitian ini berusaha mengukur tingkat kepuasan penghuni berdasarkan
aspek kualitas desain bangunan dan ketersediaan sarana prasarana di perumahan Bojong
Menteng Indah, Bekasi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan uji chi square
dengan pengumpulan data lewat kuesioner. Hasilnya adalah tingkat kepuasan penghuni
terhadap desain bangunan dan sarana prasarana adalah sedang / biasa. Faktor yang
berpengaruh terhadap kepuasan penghuni dalam aspek desain bangunan adalah kualitas
bahan bangunan, kemudahan perawatan unsur bangunan, ukuran ruang pendukung,
pengaturan tata letak ruangan, model rumah, kenyamanan thermal, tinggi langit-langit,
ukuran kamar, ukuran halaman rumah dan pencahayaan alami. Faktor yang dirasakan paling
tidak puas adalah kualitas bangunan. Faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan penghuni
dalam aspek sarana dan prasarana adalah saluran air hujan, tempat pembuangan sampah
sementara, fasilitas umum, penerangan jalan, penyediaan jaringan jalan, sistem keamanan,
besaran daya listrik dan penyediaan air bersih. Faktor yang dirasakan paling tidak puas
adalah saluran air hujan.
Kata Kunci: Kepuasan, Penghuni perumahan, Desain Bangunan, Sarana,
Prasarana

1
Mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Mercubuana, Jakarta
2
Dosen Pengajar Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Mercubuana, Jakarta.

1
1 LATAR BELAKANG

Peningkatan jumlah penduduk menimbulkan peningkatan kebutuhan perumahan. Dalam


hal ini pemerintah berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan kawasan perumahan bagi para
warganya. Hanya saja upaya pemerintah dalam hal ini belum maksimal, pada kenyataannya
pemerintah belum tanggap terhadap permasalahan perumahan nasional yang akan semakin
berbahaya ke depan. Di sisi lain situasi ini dianggap sebagai peluang bagi pengembang
swasta dalam pemenuhan kebutuhan kawasan perumahan. Pemenuhan kebutuhan rumah
oleh pengembang swasta tersebut tidak hanya menarik minat pengembang dengan skala
besar, tetapi juga pengembang skala kecil dan perorangan. Sayangnya, pengembang
dengan skala kecil yang tidak profesional seringkali berusaha meningkatkan pendapatannya
dengan mengorbankan kualitas bangunan dan tidak memberikan sarana prasarana, fasilitas
umum yang memadai. (Anhar, 2007). Dan hal ini tentu akan berimbas pada kepuasan
penghuni yang tinggal di dalamnya.
Salah satu kawasan perumahan yang ada di Bekasi yaitu perumahan Bojong Menteng
Indah. Perumahan ini berlokasi di Jl. Kemuning Raya, Bojong Menteng, Rawa Lumbu,
Bekasi. Lokasi perumahan berjarak + 1,2 km dari jalan raya utama Narogong. Perumahan ini
dibangun oleh pengembang swasta bernama PT. Mangala Persada seitar tahun 2009. Luas
kawasan perumahan yang dikembangkan sekitar + 4 Ha. Perumahan ini termasuk dalam
perumahan yang dikembangkan oleh pengembang skala kecil, dilihat dari luasan lahan yang
tidak terlalu besar dan tipe rumah yang dibangun. Penelitian ini berusaha mengukur tingkat
kepuasan penghuni pada perumahan ini, dan menemukan faktor faktor yang mempengaruhi
kepuasan tinggal penghuni berdasarkan aspek kualitas desain bangunan dan ketersediaan
sarana prasarana pada perumahan tersebut.

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perumahan dan Pemukiman


Menurut UU No. 1 (2011) perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari
permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana,
dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni. Sedangkan
permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan
perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang
kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.

2.2 Desain Bangunan dan Sarana Prasarana


Desain adalah suatu bentuk nyata dari hasil terjemahan (solusi) atas permintaan dan
persyaratan tertentu yang sesuai bagi pengguna atau produksi (Yamit,2003 dalam Fajarwati,
2010). Di dalam arsitektur, hasil desain bangunan yang ada merupakan solusi dari beberapa
permasalahan dan permintaan akan sebuah fungsi bangunan. Tetapi tingkat kepuasan atas
bangunan yang ada, bervariasi bagi tiap kelompok atau individu (Smithies, 1981). Desain
mewujud dalam bentuk fisik bangunan, jadi yang dinilai adalah kepuasan penghuni terhadap
kualitas wujud fisik ini, yaitu seperti kinerja dan ukuran.
Menurut Pamungkas dan Harianto (2012) untuk menciptakan kepuasan penghuni, produk
bangunan dengan seluruh bagiannya haruslah berkualitas. Kualitas inilah yang akan diukur
dalam penelitian ini dengan salah satu cara pengukuran kepuasan, yaitu lewat survei
langsung kepada penghuni terhadap kualitas bangunan yang dihuni (Kotler, 1994 dalam
Daryanto dan Setyobudi, 2014). Elemen elemen fisik penyusun sistem tersebut seperti
terlihat dalam tabel 1 berikut.

2
Tabel 1: Sistem dalam fisik bangunan (Ching dan Adams, 2008)

Sistem Elemen fisik

1 Struktur bangunan  Struktur atas, seperti kolom dan


balok
 Struktur bawah, yaitu pondasi

2 Sistem selubung  Atap


 Dinding ekterior
 Pintu
 Jendela
 Dinding interior

3 Sistem mekanikal  Pasokan air


 Ventilasi dan pengkondisian udara
 Pencahayaan
 Pembuangan limbah

Sarana menurut SNI 03-1733-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahan
di perkotaan (2004) adalah semua fasilitas penunjang yang mendukung kegiatan penghuni
dalam aspek sosial, budaya dan ekonomi. Pengembang kawasan perumahan harus
membangun sarana dan prasarana yang memenuhi persyaratan untuk menigkatkankualitas
penghuni perumahan (Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat no. 32, 2006).
Sedangkan prasarana menurut SNI 03-1733-2004 tentang tata cara perencanaan
lingkungan perumahan di perkotaan (2004) adalah kelengkapan dasar fisik kawasan
perumahan dan bangunan yang mendukung fungsi kawasan perumahan tersebut sebagai
kawasan tempat tinggal.
Di dalam Pedoman Departemen Pekerjaan Umum (1983) dan SNI 03-1733-2004 tentang
tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan (2004) disebutkan bahwa
lingkungan perumahan harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang menunjang
kegiatan penghuni, tetapi pemenuhannya didasarkan pada jumlah jiwa yang dilayani. Jika
jumlah jiwa dibawah standar minimal, maka kawasan perumahan tidak harus membangun
sarana dan prasarana sesuai ketentuan. Sarana tersebut yaitu:

(a) Sarana pendidikan


(b) Sarana kesehatan
(c) Sarana peribadatan
(d) Sarana perbelanjaan
(e) Sarana kebudayaan dan rekreasi
(f) Sarana olahraga dan daerah terbuka
(g) Sarana pelayanan umum
Dan prasarana menurut Pedoman Departemen Pekerjaan Umum (1983) dan SNI 03-
1733-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan (2004) yaitu:

(a) Jaringan jalan


(b) Jaringan drainase
(c) Jaringan air bersih
(d) Jaringan persampahan
(e) Jaringan Listrik
(f) Jaringan telepon
(g) Jaringan transportasi lokal

3
2.3 Kepuasan Penghuni
Menurut Pamungkas (2010), kepuasan penghuni berkaitan dengan harapan penghuni
terhadap kualitas bangunan yang ditempati. Kepuasan penghuni akan tercapai jika harapan
akan kualitas bangunan sama dengan kondisi nyata yang didapatkan dan dirasakan
penghuni. Sehingga harapan penghuni akan tempat hunian, semestinya menjadi suatu
standar bagi pengembang dalam memberikan kawasan hunian yang nyaman.

3 METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di perumahan Bojong Menteng Indah, Bekasi dengan populasi
sebanyak 204 rumah. Jumlah sampel yang ditargetkan sebanyak 67. Metode pengumpulan
data dengan pengisian kuesioner menggunakan skala Likert. Kemudian data tersebut
dianalisa dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan sebaran data serta memberikan
kesimpulan tingkat kepuasan penghuni pada tiap faktor dan pada variabel secara
keseluruhan . Uji chi square dilakukan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara faktor
dengan tingkat kepuasan penghuni. Variabel yang dipakai dalam penelitian ini diambil dari
studi pustaka dan disesuaikan dengan standar jumlah jiwa yang dilayani dan ketersediaan
sarana dan prasarana yang dimaksud di dalam perumahan. Variabel yang digunakan dalam
penelitian, dijelaskan dalam tabel 2 berikut.
Tabel 2: Variabel Penelitian

Variabel Faktor

1 Kualitas Desain Bangunan  Ukuran kamar


 Ukuran ruang pendukung lain (seperti
kamar tamu, kamar mandi, dapur, tempat
cuci, garasi, dll)
 Ukuran halaman rumah
 Desain arsitektur (model bangunan rumah)
 Kebutuhan penerangan alami (sinar
matahari)
 Kebutuhan ventilasi udara
 Kemudahan perawatan unsur-unsur
bangunan.
 Kualitas bahan bangunan yang dipakai
pada bangunan.
 Pengaturan letak ruangan di dalam rumah
(organisasi ruang).
 Tinggi langit-langit

2 Sarana dan Prasarana  Ketersediaan fasilitas umum seperti yang


diberikan oleh pengembang.
 Ketersediaan tempat pembuangan sampah
sementara.
 Jaringan jalan lingkungan / umum
 Ketersediaan penerangan jalan.
 Ketersediaan sarana keamanan
perumahan.
 Saluran air hujan (drainase)
 Penyediaan air bersih.
 Penyediaan jaringan listrik .

4
4 HASIL PENELITIAN

Setelah dilakukan proses editing, jumlah sampel yang dirasa layak untuk perhitungan
adalah sebanyak 34 sampel. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada data yang
diperoleh lalu dilanjutkan dengan analisa. Analisis deskriptif dilakukan untuk beberapa tujuan,
selain untuk mengetahui gambaran data yang didapatkan, analisis ini juga bertujuan untuk
mengetahui tingkat kepuasan penghuni pada tiap faktor, dan mengetahui tingkat kepuasan
penghuni pada tiap variabel secara keseluruhan. Sedangkan uji chi square menguji ada atau
tidaknya hubungan antara faktor dengan tingkat kepuasan penghuni. Hasil analisa deskriptif,
disajikan dalam tabel 3 dan 4.

Tabel 3: Deskripsi Data Variabel Desain Bangunan

No Variabel Frekuensi Data Total


Mean
Item Desain bangunan STS TS N S SS Skor

Tingkat kepuasan terhadap ukuran


A1 0 5 5 20 4 125 3.68
kamar tidur yang ada di dalam rumah.

Tingkat kepuasan terhadap ukuran


A2 0 13 6 13 2 106 3.12
ruangan pendukung yang lain

Tingkat kepuasan terhadap ukuran


A3 0 2 9 19 4 127 3.74
halaman rumah.

Tingkat kepuasan terhadap model


A4 0 10 7 16 1 110 3.24
rumah.

Tingkat kepuasan terhadap


A5 banyaknya cahaya matahari yang 0 3 7 19 5 128 3.76
dapat masuk ke dalam rumah.

Tingkat kepuasan terhadap


A6 0 12 4 15 3 111 3.26
kenyamanan thermal di dalam rumah.

Tingkat kepuasan terhadap kualitas


A7 13 19 0 1 1 60 1.76
bahan yang dipakai pada bangunan.

Tingkat kepuasan terhadap perawatan


A8 5 14 8 6 1 86 2.53
yang mudah pada unsur bangunan.

Tingkat kepuasan terhadap


A9 pengaturan tata letak ruangan di 4 3 12 14 1 107 3.15
dalam rumah.

Tingkat kepuasan terhadap tinggi


A10 4 4 4 20 2 114 3.35
langit-langit rumah.

Jumlah responden (n) = 34 Skor Total 1074

Mean teoritis total (μ) = 30 Mean Skor Total 31.6

Standar Deviasi Skor Total 20.78568

5
Tabel 4: Deskripsi Data Variabel Sarana dan Prasarana

No Variabel Frekuensi Data Total


Mean
Item Sarana dan prasarana STS TS N S SS Skor
Tingkat kepuasan terhadap
B1 ketersediaan fasilitas umum yang 6 10 9 4 5 94 2.76
disediakan oleh pengembang.

Tingkat kepuasan terhadap tempat


B2 pembuangan sampah sementara yang 9 7 5 11 2 92 2.71
ada di perumahan.

Tingkat kepuasan terhadap


B3 penyediaan jaringan jalan yang ada di 1 9 7 14 3 111 3.26
perumahan.

Tingkat kepuasan terhadap lampu


B4 penerangan jalan yang ada di 5 10 4 13 2 99 2.91
perumahan.

Tingkat kepuasan terhadap sistem


B5 1 6 5 18 4 120 3.53
keamanan di perumahan.

Tingkat kepuasan terhadap saluran air


B6 13 12 4 4 1 70 2.06
hujan (drainase) di perumahan.

Tingkat kepuasan terhadap


B7 0 4 9 17 4 123 3.62
penyediaan air bersih di perumahan.

Tingkat kepuasan terhadap besaran


B8 daya listrik yang disediakan pada tiap 1 2 8 21 2 123 3.62
rumah.

Jumlah responden (n) = 34 Skor Total 832

Mean teoritis total (μ) = 24 Mean Skor Total 24.5

Standar Deviasi Skor Total 18.71592

Data yang sudah didapatkan, setelah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya, dilanjutkan
dengan uji chi square untuk melihat ada tidaknya hubungan antara tiap faktor dengan tingkat
kepuasan penghuni. Terlebih dahulu ditentukan hipotesis untuk faktor-faktor tersebut.
H0 = Tidak ada hubungan antara faktor dengan kepuasan penghuni.
H1 = Ada hubungan antara faktor dengan kepuasan penghuni.
Hasil pengujian chi square seperti disajikan pada tabel berikut.

Tabel 5: Hasil Uji Chi Square Variabel Desain Bangunan

Hasil Chi Square Variabel Desain Bangunan (signifikansi 0.05)

Chi square Chi square


Kode Faktor df Kesimpulan
hitung tabel

A1 Ukuran kamar 3 20.824 7.815 H0 ditolak

6
A2 Ukuran ruang pendukung 3 10.471 7.815 H0 ditolak

A3 Ukuran halaman rumah 3 20.353 7.815 H0 ditolak

A4 Model rumah 3 13.765 7.815 H0 ditolak

Cahaya matahari yang


A5 3 18.235 7.815 H0 ditolak
masuk

A6 Kenyamanan thermal 3 12.353 7.815 H0 ditolak

Kualitas material
A7 3 28.588 7.815 H0 ditolak
bangunan
Perawatan unsur
A8 4 13.353 9.488 H0 ditolak
bangunan
Pengaturan tata letak
A9 4 19.824 9.488 H0 ditolak
ruangan

A10 Tinggi langit-langit 4 32.471 9.488 H0 ditolak

Tabel 6: Hasil Uji Chi Square Variabel Sarana dan Prasarana

Hasil Chi Square Variabel Sarana dan Prasarana (signifikansi 0.05)

Chi square Chi square


Kode Faktor df Kesimpulan
hitung tabel
Penyediaan fasilitas
B1 4 3.941 9.488 H0 diterima
umum
Tempat pembuangan
B2 4 7.176 9.488 H0 diterima
sampah sementara

B3 Penyediaan jaringan jalan 4 15.412 9.488 H0 ditolak

B4 Lampu penerangan jalan 4 12.176 9.488 H0 ditolak

B5 Sistem keamanan 4 25.118 9.488 H0 ditolak

B6 Saluran air hujan 4 16.882 9.488 H0 ditolak

B7 Penyediaan air bersih 3 13.294 7.815 H0 ditolak

B8 Besaran daya listrik 4 41.588 9.488 H0 ditolak

Dari hasil uji chi square pada tabel 5 dan 6 di atas, ada 16 item yang H0 nya ditolak, yang
berarti ada hubungan antara faktor tersebut dengan tingkat kepuasan penghuni. Sisanya, ada
dua item yang H0 nya diterima, yang artinya, tidak ada hubungan (hubungannya lemah
sehingga dianggap tidak signifikan) dengan kepuasan penghuni perumahan, yaitu item B1
7
(faktor fasilitas umum) dan item B2 (faktor tempat pembuangan sampah sementara). Tetapi
item B1 dan B2 akan tetap dimasukkan ke dalam perhitungan analisa selanjutnya, dengan
pertimbangan bahwa kedua faktor tersebut secara teori adalah bagian dari variabel sarana
dan prasarana. Hanya saja dalam kasus perumahan ini, kedua faktor tersebut mempunyai
hubungan yang lemah terhadap tingkat kepuasan terhadap penghuni. Sehingga dalam
analisis selanjutnya, kedua faktor tetap dimasukkan ke dalam perhitungan, dengan catatan
kedua faktor tersebut tidak mempunyai kontribusi signifikan terhadap kepuasan penghuni.
Tabel berikut menentukan tingkat kepuasan tiap variabel berdasarkan profil responden.
Untuk menentukan tingkat kepuasan tiap variabel, nilai rata-rata dimasukkan dalam kategori
jawaban tiap responden, yang diperoleh dari selisih nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dari
jawaban kuesioner lalu dibagi jumlah tingkatan kategori yang diinginkan (Harianto dan
Prasetyo, 2010). Kategori dibagi menjadi 3 kelas, sehingga interval kategori didapat dari (5-1)
/ 3 = 1.33. Kriteria penilaian tiap variabel disajikan pada tabel 7.
Table 7: Kriteria penilaian faktor

Interval Kriteria penilaian


1 – 2.33 Tidak puas
2.34 – 3.67 Sedang
3.68 - 5 Puas

Tabel 8: Tingkat Kepuasan Desain Bangunan Berdasarkan Profil Responden

Kualitas Desain Bangunan

Frekuensi Total Rata Tingkat


Profil Responden Skor
STS TS N S SS Responden Rata Kepuasan
2-3
1 5 4 10 10 3 113 3.77 Puas
tahun
3-4
Lama tinggal 11 36 22 54 7 13 400 3.08 Sedang
tahun
di
4-5
perumahan 9 40 29 68 4 15 468 3.12 Sedang
tahun
>5
5 4 7 11 3 3 93 3.1 Sedang
tahun
Total 26 85 62 143 24 26
< SMA 0 1 3 6 0 1 35 3.5 Sedang
SMA 5 20 15 20 0 6 170 2.83 Sedang
Tingkat D3 3 8 3 16 0 3 92 3.07 Sedang
pendidikan
S1 17 52 39 91 21 22 707 3.21 Sedang

S2 1 4 2 10 3 2 70 3.5 Sedang
Total 26 85 62 143 24 26
20-30 3 5 3 9 10 3 108 3.6 Sedang

Umur 30-40 20 64 41 108 7 24 738 3.08 Sedang


(tahun)
40-50 1 14 12 19 4 5 161 3.22 Sedang
> 50 2 2 6 7 3 2 67 3.35 Sedang
Total 26 85 62 143 24 26

8
Tabel 9 Tingkat Kepuasan Sarana Prasarana Berdasarkan Profil Responden

Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Frekuensi Total Rata Tingkat


Profil Responden Skor
STS TS N S SS Responden Rata Kepuasan
2-3
7 2 2 5 8 3 77 2.57 Sedang
tahun
3-4
Lama 18 25 26 33 2 13 288 2.22 Tidak Puas
tahun
tinggal di
4-5
perumahan 6 28 19 55 12 15 399 2.66 Sedang
tahun
>5
5 5 4 9 1 3 68 2.27 Tidak Puas
tahun
Total 36 60 51 102 23 34
< SMA 0 2 3 3 0 1 25 2.5 Sedang
SMA 5 9 18 15 1 6 142 2.37 Sedang
Tingkat D3 7 5 1 9 2 3 66 2.2 Tidak Puas
pendidikan
S1 21 39 28 70 18 22 553 2.51 Sedang

S2 3 5 1 5 2 2 46 2.3 Tidak Puas


Total 36 60 51 102 23 34
20-30 5 3 1 6 9 3 83 2.77 Sedang

30-40 26 41 37 81 7 24 578 2.41 Sedang


Umur
(tahun)
40-50 1 13 11 9 6 5 126 2.52 Sedang

> 50 4 3 2 6 1 2 45 2.25 Tidak Puas


Total 36 60 51 102 23 34

Tabel berikut mengurutkan tingkat kepuasan tiap faktor dari nilai rata-rata tertinggi sampai
faktor dengan nilai rata-rata terendah dalam variabel, berdasarkan tabel deskripsi data (tabel
5 dan 6). Untuk menentukan tingkat kepuasan tiap faktor, nilai rata-rata dimasukkan dalam
kategori jawaban yang sudah ditentukan sebelumnya (tabel 7). Urutan tingkat kepuasan
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 10: Tingkat Kepuasan Faktor dalam Variabel Desain Bangunan

Variabel Desain Bangunan


Tingkat
Faktor Mean Peringkat
Kepuasan
Cahaya matahari yang
3.76 Puas 1
masuk
Ukuran halaman rumah 3.74 Puas 2
Ukuran kamar 3.68 Puas 3
Tinggi langit-langit 3.35 Sedang 4
Kenyamanan thermal 3,26 Sedang 5
Model rumah 3.24 Sedang 6

9
Pengaturan tata letak
3.15 Sedang 7
ruangan
Ukuran ruang pendukung 3.12 Sedang 8
Perawatan unsur
2.53 Sedang 9
bangunan
Kualitas bahan bangunan 1.76 Tidak Puas 10

Tabel 11: Tingkat Kepuasan Faktor dalam Variabel Sarana Prasarana

Variabel Sarana dan Prasarana

Tingkat
Faktor Mean Peringkat
Kepuasan
Penyediaan air bersih 3.62 Sedang 1
Besaran daya listrik 3.62 Sedang 2
Sistem keamanan 3.53 Sedang 3
Penyediaan jaringan jalan 3.26 Sedang 4
Lampu penerangan jalan 2.91 Sedang 5
Fasilitas umum 2.76 Sedang 6
Tempat pembuangan
2.71 Sedang 7
sampah sementara
Saluran air hujan 2.06 Tidak Puas 8

Dari hasil analisa tersebut terlihat faktor dengan tingkat kepuasan paling rendah dari
variabel desain bangunan adalah kualitas bahan bangunan dan faktor dengan tingkat
kepuasan paling rendah dari variabel sarana prasarana adalah saluran air hujan. Sedangkan
untuk menentukan tingkat kepuasan variabel secara keseluruhan menggunakan kategori
berdasarkan signifikansi perbedaan nilai rata-rata teoritis dari skala dan nilai rata-rata sampel
(Azwar, 2000).
∝ 𝑠 ∝ 𝑠
𝜇 − 𝑡 ( , 𝑛 − 1) . ( ) ≤ 𝑋 ≤ 𝜇 + 𝑡 ( , 𝑛 − 1) . ( )
2 √𝑛 2 √𝑛
Keterangan:
𝑋 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
𝜇 = 𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑒𝑡𝑖𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎
∝ 𝛼
𝑡 ( , 𝑛 − 1) = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎𝑟𝑎𝑓 𝑠𝑖𝑔𝑛𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑏𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑛 − 1
2 2
𝑠 = 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑛 = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑢𝑏𝑦𝑒𝑘
Hasil rumus tersebut berupa interval nilai yang digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1: Interval Nilai Berdasarkan Perbedaan Nilai Rata-rata

10
Data-data yang digunakan dalam rumus ini diambil dari tabel deskripsi data yang sudah
dijabarkan sebelumnya (tabel 3 dan 4). Hasil dari perhitungan kategori tiap variabel
menunjukkan bahwa tingkat kepuasan penghuni terhadap variabel desain bangunan dan
sarana prasarana adalah sedang / biasa.
Gambar 2: Interval kategori variabel desain bangunan

Gambar 3: Interval kategori variabel sarana dan prasarana

5 KESIMPULAN

(1) Profil penghuni dari 34 responden kuesioner di perumahan Bojong Menteng Indah
dari segi lama tinggal di perumahan, paling banyak penghuni yang sudah tinggal
sekitar 4 - 5 tahun sebesar 44.1%, sisanya 8.8% sudah tinggal selama 2 -3 tahun,
38.2% sudah tinggal selama 3 – 4 tahun, dan 8.8.% sudah tinggal di perumahan
diatas 5 tahun.

(2) Tingkat kepuasan penghuni terhadap desain bangunan berdasarkan lama tinggal di
perumahan yaitu, penghuni yang sudah tinggal selama 2 – 3 tahun merasa puas,
berbeda dengan penghuni yang sudah tinggal lebih dari 3 tahun, tingkat
kepuasannya hanya berada pada kategori sedang / biasa saja. Sedangkan tingkat
kepuasan penghuni terhadap ketersediaan sarana dan prasarana berdasarkan lama
tinggal di perumahan yaitu, untuk penghuni dengan lama tinggal 2 – 3 tahun dan 4 –
5 tahun merasa sedang / biasa saja, sedangkan penghuni dengan masa tinggal 3 – 4
tahun dan diatas 5 tahun merasa tidak puas.

(3) Profil penghuni dari 34 responden kuesioner di perumahan Bojong Menteng Indah
dari segi tingkat pendidikan akhir paling banyak adalah penghuni yang mempunyai
tingkat pendidikan akhir S1 sebesar 64.7%, sisanya 5.9% sampai tingkat S2, 8.8%
sampai tingkat D3, 17.6% sampai tingkat SMA, dan 2.9% di bawah tingkat SMA.

(4) Tingkat kepuasan penghuni terhadap kualitas desain bangunan berdasarkan tingkat
pendidikan akhir penghuni yaitu sedang / biasa saja untuk semua tingkat pendidikan
akhir. Sedangkan tingkat kepuasan penghuni terhadap ketersediaan sarana dan
prasarana berdasarkan tingkat pendidikan akhir penghuni yaitu sedang / biasa saja
untuk tingkat pendidikan akhir setingkat < (kurang dari) SMA, setingkat SMA, dan
setingkat S1. Sedangkan penghuni dengan tingkat pendidikan akhir setingkat D3 dan
S2 merasa tidak puas.

(5) Profil penghuni dari 34 responden kuesioner di perumahan Bojong Menteng Indah
dari segi umur yaitu penghuni paling banyak berumur sekitar 30-40 tahun sebesar

11
70.6%, sisanya 8.8% berumur 20 – 30 tahun, 14,7% berumur 40 – 50 tahun dan
5,9% berumur diatas 50 tahun.

(6) Tingkat kepuasan penghuni terhadap kualitas desain bangunan berdasarkan umur
penghuni yaitu sedang / biasa saja untuk semua tingkat umur. Tingkat kepuasan
penghuni terhadap ketersediaan sarana dan prasarana berdasarkan umur penghuni
yaitu sedang / biasa saja untuk penghuni dengan umur 20 sampai 50 tahun,
sedangkan penghuni dengan umur diatas 50 tahun merasa tidak puas.

(7) Ada hubungan yang terlihat dari lama tinggal di perumahan dengan tingkat kepuasan
responden, dimana semakin lama tinggal di perumahan, tingkat kepuasan responden
terhadap desain bangunan dan sarana prasarana di perumahan semakin menurun.
Dimana sebagian besar responden berumur 30-40 tahun dan sebagian besar
berpendidikan akhir di tingkat S1.

(8) Hasil analisa tingkat kepuasan penghuni terhadap desain dan kualitas bangunan di
perumahan Bojong Menteng Indah, Bekasi, menyatakan bahwa tingkat kepuasan
penghuni perumahan tersebut terhadap desain dan kualitas bangunan adalah
sedang/ biasa saja.. Nilai skor variabel desain dan kualitas bangunan sebesar 31.6
terletak di kategori tengah/ sedang dalam interval kategori.

(9) Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan penghuni terhadap desain dan kualitas
bangunan adalah (berurutan dari yang mempunyai nilai rata-rata terendah sampai
tertinggi):

(a) Kualitas bahan bangunan yang dipakai


(b) Kemudahan perawatan unsur bangunan
(c) Ukuran ruang pendukung
(d) Pengaturan tata letak ruangan
(e) Model rumah
(f) Kenyamanan thermal (ventilasi)
(g) Tinggi langit-langit
(h) Ukuran kamar
(i) Ukuran halaman rumah
(j) Pencahayaan alami pada rumah

(10) Hasil analisa tingkat kepuasan penghuni terhadap sarana dan prasarana di
perumahan Bojong Menteng Indah, Bekasi, menyatakan bahwa tingkat kepuasan
penghuni perumahan tersebut terhadap sarana dan prasarana adalah sedang/ biasa
saja.. Nilai skor variabel desain dan kualitas bangunan sebesar 24.5 terletak di
kategori tengah/ sedang dalam interval kategori.

(11) Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan penghuni terhadap sarana dan


prasarana adalah (berurutan dari yang mempunyai nilai rata-rata terendah sampai
tertinggi):

(a) Saluran air hujan (drainase)


(b) Tempat pembuangan sampah sementara
(c) Fasilitas umum yang disediakan oleh pengembang
(d) Penerangan jalan
(e) Penyediaan jaringan jalan
(f) Sistem keamanan
(g) Besaran daya listrik pada rumah
(h) Penyediaan air bersih

12
6 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai
berikut: untuk lebih meningkatkan kepuasan penghuni, pengembang harus lebih
memperhatikan kualitas bahan bangunan yang dipakai untuk membangun perumahan. Hal ini
penting karena kualitas bahan yang tidak bagus bisa membahayakan penghuni yang tinggal
didalamnya. Selain itu, dalam mengembangkan kawasan perumahan, pengembang
diharapkan merencanakan lebih detail tentang sistem pembuangan air hujan, dengan
mempertimbangkan ketinggian tanah dan saluran air yang sudah ada, sehingga air di dalam
kawasan tidak menggenang, cepat keluar menuju saluran pembuangan yang sudah ada.

7 REFERENSI

Azwar, S., (2000), Penyusunan Skala Psikologi, 2nd ed., (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).
Badan Standardisasi Nasional, 2004, Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan, SNI 03-1733-2004, Jakarta.
Ching, F.D.K. and Adams, C., (2008), Ilustrasi Konstruksi Bangunan. 3rd ed., (Jakarta:
Penerbit Erlangga).
Daryanto & Setyobudi, I., (2014), Konsumen dan Pelayanan Prima, (Yogyakarta: Gava
Media).
Direktorat Jenderal Cipta Karya, (1983), Pedoman Perencanaan Lingkungan Pemukiman
Kota, (Bandung: Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan).
Harianto, F., & Prasetyo, F. A. (2010). Analisis tingkat kepuasan penghuni rumah di
perumahan Puri Surya Jaya Gedangan Sidoarjo. Seminar Nasional Teknik Sipil VI ITS, ISBN
978 – 979 – 99327 – 5 – 4, C 125 – C 132.
Fajarwati, (2010), Analisis kepuasan pembeli rumah dengan metode hombsat pada
industri perumahan di Yogyakarta. Seminar internasional dan call for papers “towards
excellent small business”, Vol 1, No. 1.
Fauzia, N. A. dan Prakoso, B. S. E., (2012), Kajian Perkembangan Perumahan Terhadap
Kesesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi Tahun 2009-2011. Jurnal Bumi
Indonesia, Vol. 1, No. 3.
Hasan, M.I., (2002), Pokok Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta:
Ghalia Indonesia).
Hikmawati, D., (2004), Analisis Pengukuran Tingkat Kepuasan Konsumen Perumahan
Pada PT. Perkebunan Tanjung Bahagia – Malang. Kesatuan, Vol. 6, No. 1.
Kuswartojo, T., Rosnarti, D., Effendi, V., Eko, R., Sidi, P., (2005), Perumahan dan
Pemukiman di Indonesia, (Bandung: Penerbit ITB).
Pamungkas (2010), Kriteria Kepuasan Tinggal Berdasarkan Respon Penghuni Rusunawa
Cokrodirjan Kota Yogyakarta, Tesis, Program Pascasarjana, Magister Teknik Pembangunan
Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro.
Pamungkas, H. B. E dan Harianto, F., (2012), Analisis Kualitas Perumahan Mutiara
Regency Sidoarjo. IPTEK, Vol. 16, No. 1.

Republik Indonesia. 2011. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman. Sekretariat Negara. Jakarta.

Smithies, K.W., (1981), Principles of Design in Architecture, (Southampton: The Camelot


Press Ltd).

13

You might also like