Professional Documents
Culture Documents
06 Laporan Jurnal Penelitian
06 Laporan Jurnal Penelitian
06 Laporan Jurnal Penelitian
ABSTRAK
Produk perumahan yang tidak dikembangkan dengan baik akan berakibat pada
menurunnya kualitas perumahan dan berimbas pada menurunnya kepuasan penghuni
perumahan. Penelitian ini berusaha mengukur tingkat kepuasan penghuni berdasarkan
aspek kualitas desain bangunan dan ketersediaan sarana prasarana di perumahan Bojong
Menteng Indah, Bekasi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan uji chi square
dengan pengumpulan data lewat kuesioner. Hasilnya adalah tingkat kepuasan penghuni
terhadap desain bangunan dan sarana prasarana adalah sedang / biasa. Faktor yang
berpengaruh terhadap kepuasan penghuni dalam aspek desain bangunan adalah kualitas
bahan bangunan, kemudahan perawatan unsur bangunan, ukuran ruang pendukung,
pengaturan tata letak ruangan, model rumah, kenyamanan thermal, tinggi langit-langit,
ukuran kamar, ukuran halaman rumah dan pencahayaan alami. Faktor yang dirasakan paling
tidak puas adalah kualitas bangunan. Faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan penghuni
dalam aspek sarana dan prasarana adalah saluran air hujan, tempat pembuangan sampah
sementara, fasilitas umum, penerangan jalan, penyediaan jaringan jalan, sistem keamanan,
besaran daya listrik dan penyediaan air bersih. Faktor yang dirasakan paling tidak puas
adalah saluran air hujan.
Kata Kunci: Kepuasan, Penghuni perumahan, Desain Bangunan, Sarana,
Prasarana
1
Mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Mercubuana, Jakarta
2
Dosen Pengajar Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Mercubuana, Jakarta.
1
1 LATAR BELAKANG
2 TINJAUAN PUSTAKA
2
Tabel 1: Sistem dalam fisik bangunan (Ching dan Adams, 2008)
Sarana menurut SNI 03-1733-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahan
di perkotaan (2004) adalah semua fasilitas penunjang yang mendukung kegiatan penghuni
dalam aspek sosial, budaya dan ekonomi. Pengembang kawasan perumahan harus
membangun sarana dan prasarana yang memenuhi persyaratan untuk menigkatkankualitas
penghuni perumahan (Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat no. 32, 2006).
Sedangkan prasarana menurut SNI 03-1733-2004 tentang tata cara perencanaan
lingkungan perumahan di perkotaan (2004) adalah kelengkapan dasar fisik kawasan
perumahan dan bangunan yang mendukung fungsi kawasan perumahan tersebut sebagai
kawasan tempat tinggal.
Di dalam Pedoman Departemen Pekerjaan Umum (1983) dan SNI 03-1733-2004 tentang
tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan (2004) disebutkan bahwa
lingkungan perumahan harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang menunjang
kegiatan penghuni, tetapi pemenuhannya didasarkan pada jumlah jiwa yang dilayani. Jika
jumlah jiwa dibawah standar minimal, maka kawasan perumahan tidak harus membangun
sarana dan prasarana sesuai ketentuan. Sarana tersebut yaitu:
3
2.3 Kepuasan Penghuni
Menurut Pamungkas (2010), kepuasan penghuni berkaitan dengan harapan penghuni
terhadap kualitas bangunan yang ditempati. Kepuasan penghuni akan tercapai jika harapan
akan kualitas bangunan sama dengan kondisi nyata yang didapatkan dan dirasakan
penghuni. Sehingga harapan penghuni akan tempat hunian, semestinya menjadi suatu
standar bagi pengembang dalam memberikan kawasan hunian yang nyaman.
3 METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di perumahan Bojong Menteng Indah, Bekasi dengan populasi
sebanyak 204 rumah. Jumlah sampel yang ditargetkan sebanyak 67. Metode pengumpulan
data dengan pengisian kuesioner menggunakan skala Likert. Kemudian data tersebut
dianalisa dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan sebaran data serta memberikan
kesimpulan tingkat kepuasan penghuni pada tiap faktor dan pada variabel secara
keseluruhan . Uji chi square dilakukan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara faktor
dengan tingkat kepuasan penghuni. Variabel yang dipakai dalam penelitian ini diambil dari
studi pustaka dan disesuaikan dengan standar jumlah jiwa yang dilayani dan ketersediaan
sarana dan prasarana yang dimaksud di dalam perumahan. Variabel yang digunakan dalam
penelitian, dijelaskan dalam tabel 2 berikut.
Tabel 2: Variabel Penelitian
Variabel Faktor
4
4 HASIL PENELITIAN
Setelah dilakukan proses editing, jumlah sampel yang dirasa layak untuk perhitungan
adalah sebanyak 34 sampel. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada data yang
diperoleh lalu dilanjutkan dengan analisa. Analisis deskriptif dilakukan untuk beberapa tujuan,
selain untuk mengetahui gambaran data yang didapatkan, analisis ini juga bertujuan untuk
mengetahui tingkat kepuasan penghuni pada tiap faktor, dan mengetahui tingkat kepuasan
penghuni pada tiap variabel secara keseluruhan. Sedangkan uji chi square menguji ada atau
tidaknya hubungan antara faktor dengan tingkat kepuasan penghuni. Hasil analisa deskriptif,
disajikan dalam tabel 3 dan 4.
5
Tabel 4: Deskripsi Data Variabel Sarana dan Prasarana
Data yang sudah didapatkan, setelah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya, dilanjutkan
dengan uji chi square untuk melihat ada tidaknya hubungan antara tiap faktor dengan tingkat
kepuasan penghuni. Terlebih dahulu ditentukan hipotesis untuk faktor-faktor tersebut.
H0 = Tidak ada hubungan antara faktor dengan kepuasan penghuni.
H1 = Ada hubungan antara faktor dengan kepuasan penghuni.
Hasil pengujian chi square seperti disajikan pada tabel berikut.
6
A2 Ukuran ruang pendukung 3 10.471 7.815 H0 ditolak
Kualitas material
A7 3 28.588 7.815 H0 ditolak
bangunan
Perawatan unsur
A8 4 13.353 9.488 H0 ditolak
bangunan
Pengaturan tata letak
A9 4 19.824 9.488 H0 ditolak
ruangan
Dari hasil uji chi square pada tabel 5 dan 6 di atas, ada 16 item yang H0 nya ditolak, yang
berarti ada hubungan antara faktor tersebut dengan tingkat kepuasan penghuni. Sisanya, ada
dua item yang H0 nya diterima, yang artinya, tidak ada hubungan (hubungannya lemah
sehingga dianggap tidak signifikan) dengan kepuasan penghuni perumahan, yaitu item B1
7
(faktor fasilitas umum) dan item B2 (faktor tempat pembuangan sampah sementara). Tetapi
item B1 dan B2 akan tetap dimasukkan ke dalam perhitungan analisa selanjutnya, dengan
pertimbangan bahwa kedua faktor tersebut secara teori adalah bagian dari variabel sarana
dan prasarana. Hanya saja dalam kasus perumahan ini, kedua faktor tersebut mempunyai
hubungan yang lemah terhadap tingkat kepuasan terhadap penghuni. Sehingga dalam
analisis selanjutnya, kedua faktor tetap dimasukkan ke dalam perhitungan, dengan catatan
kedua faktor tersebut tidak mempunyai kontribusi signifikan terhadap kepuasan penghuni.
Tabel berikut menentukan tingkat kepuasan tiap variabel berdasarkan profil responden.
Untuk menentukan tingkat kepuasan tiap variabel, nilai rata-rata dimasukkan dalam kategori
jawaban tiap responden, yang diperoleh dari selisih nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dari
jawaban kuesioner lalu dibagi jumlah tingkatan kategori yang diinginkan (Harianto dan
Prasetyo, 2010). Kategori dibagi menjadi 3 kelas, sehingga interval kategori didapat dari (5-1)
/ 3 = 1.33. Kriteria penilaian tiap variabel disajikan pada tabel 7.
Table 7: Kriteria penilaian faktor
S2 1 4 2 10 3 2 70 3.5 Sedang
Total 26 85 62 143 24 26
20-30 3 5 3 9 10 3 108 3.6 Sedang
8
Tabel 9 Tingkat Kepuasan Sarana Prasarana Berdasarkan Profil Responden
Tabel berikut mengurutkan tingkat kepuasan tiap faktor dari nilai rata-rata tertinggi sampai
faktor dengan nilai rata-rata terendah dalam variabel, berdasarkan tabel deskripsi data (tabel
5 dan 6). Untuk menentukan tingkat kepuasan tiap faktor, nilai rata-rata dimasukkan dalam
kategori jawaban yang sudah ditentukan sebelumnya (tabel 7). Urutan tingkat kepuasan
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 10: Tingkat Kepuasan Faktor dalam Variabel Desain Bangunan
9
Pengaturan tata letak
3.15 Sedang 7
ruangan
Ukuran ruang pendukung 3.12 Sedang 8
Perawatan unsur
2.53 Sedang 9
bangunan
Kualitas bahan bangunan 1.76 Tidak Puas 10
Tingkat
Faktor Mean Peringkat
Kepuasan
Penyediaan air bersih 3.62 Sedang 1
Besaran daya listrik 3.62 Sedang 2
Sistem keamanan 3.53 Sedang 3
Penyediaan jaringan jalan 3.26 Sedang 4
Lampu penerangan jalan 2.91 Sedang 5
Fasilitas umum 2.76 Sedang 6
Tempat pembuangan
2.71 Sedang 7
sampah sementara
Saluran air hujan 2.06 Tidak Puas 8
Dari hasil analisa tersebut terlihat faktor dengan tingkat kepuasan paling rendah dari
variabel desain bangunan adalah kualitas bahan bangunan dan faktor dengan tingkat
kepuasan paling rendah dari variabel sarana prasarana adalah saluran air hujan. Sedangkan
untuk menentukan tingkat kepuasan variabel secara keseluruhan menggunakan kategori
berdasarkan signifikansi perbedaan nilai rata-rata teoritis dari skala dan nilai rata-rata sampel
(Azwar, 2000).
∝ 𝑠 ∝ 𝑠
𝜇 − 𝑡 ( , 𝑛 − 1) . ( ) ≤ 𝑋 ≤ 𝜇 + 𝑡 ( , 𝑛 − 1) . ( )
2 √𝑛 2 √𝑛
Keterangan:
𝑋 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
𝜇 = 𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑒𝑡𝑖𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎
∝ 𝛼
𝑡 ( , 𝑛 − 1) = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎𝑟𝑎𝑓 𝑠𝑖𝑔𝑛𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑏𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑛 − 1
2 2
𝑠 = 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑛 = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑢𝑏𝑦𝑒𝑘
Hasil rumus tersebut berupa interval nilai yang digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1: Interval Nilai Berdasarkan Perbedaan Nilai Rata-rata
10
Data-data yang digunakan dalam rumus ini diambil dari tabel deskripsi data yang sudah
dijabarkan sebelumnya (tabel 3 dan 4). Hasil dari perhitungan kategori tiap variabel
menunjukkan bahwa tingkat kepuasan penghuni terhadap variabel desain bangunan dan
sarana prasarana adalah sedang / biasa.
Gambar 2: Interval kategori variabel desain bangunan
5 KESIMPULAN
(1) Profil penghuni dari 34 responden kuesioner di perumahan Bojong Menteng Indah
dari segi lama tinggal di perumahan, paling banyak penghuni yang sudah tinggal
sekitar 4 - 5 tahun sebesar 44.1%, sisanya 8.8% sudah tinggal selama 2 -3 tahun,
38.2% sudah tinggal selama 3 – 4 tahun, dan 8.8.% sudah tinggal di perumahan
diatas 5 tahun.
(2) Tingkat kepuasan penghuni terhadap desain bangunan berdasarkan lama tinggal di
perumahan yaitu, penghuni yang sudah tinggal selama 2 – 3 tahun merasa puas,
berbeda dengan penghuni yang sudah tinggal lebih dari 3 tahun, tingkat
kepuasannya hanya berada pada kategori sedang / biasa saja. Sedangkan tingkat
kepuasan penghuni terhadap ketersediaan sarana dan prasarana berdasarkan lama
tinggal di perumahan yaitu, untuk penghuni dengan lama tinggal 2 – 3 tahun dan 4 –
5 tahun merasa sedang / biasa saja, sedangkan penghuni dengan masa tinggal 3 – 4
tahun dan diatas 5 tahun merasa tidak puas.
(3) Profil penghuni dari 34 responden kuesioner di perumahan Bojong Menteng Indah
dari segi tingkat pendidikan akhir paling banyak adalah penghuni yang mempunyai
tingkat pendidikan akhir S1 sebesar 64.7%, sisanya 5.9% sampai tingkat S2, 8.8%
sampai tingkat D3, 17.6% sampai tingkat SMA, dan 2.9% di bawah tingkat SMA.
(4) Tingkat kepuasan penghuni terhadap kualitas desain bangunan berdasarkan tingkat
pendidikan akhir penghuni yaitu sedang / biasa saja untuk semua tingkat pendidikan
akhir. Sedangkan tingkat kepuasan penghuni terhadap ketersediaan sarana dan
prasarana berdasarkan tingkat pendidikan akhir penghuni yaitu sedang / biasa saja
untuk tingkat pendidikan akhir setingkat < (kurang dari) SMA, setingkat SMA, dan
setingkat S1. Sedangkan penghuni dengan tingkat pendidikan akhir setingkat D3 dan
S2 merasa tidak puas.
(5) Profil penghuni dari 34 responden kuesioner di perumahan Bojong Menteng Indah
dari segi umur yaitu penghuni paling banyak berumur sekitar 30-40 tahun sebesar
11
70.6%, sisanya 8.8% berumur 20 – 30 tahun, 14,7% berumur 40 – 50 tahun dan
5,9% berumur diatas 50 tahun.
(6) Tingkat kepuasan penghuni terhadap kualitas desain bangunan berdasarkan umur
penghuni yaitu sedang / biasa saja untuk semua tingkat umur. Tingkat kepuasan
penghuni terhadap ketersediaan sarana dan prasarana berdasarkan umur penghuni
yaitu sedang / biasa saja untuk penghuni dengan umur 20 sampai 50 tahun,
sedangkan penghuni dengan umur diatas 50 tahun merasa tidak puas.
(7) Ada hubungan yang terlihat dari lama tinggal di perumahan dengan tingkat kepuasan
responden, dimana semakin lama tinggal di perumahan, tingkat kepuasan responden
terhadap desain bangunan dan sarana prasarana di perumahan semakin menurun.
Dimana sebagian besar responden berumur 30-40 tahun dan sebagian besar
berpendidikan akhir di tingkat S1.
(8) Hasil analisa tingkat kepuasan penghuni terhadap desain dan kualitas bangunan di
perumahan Bojong Menteng Indah, Bekasi, menyatakan bahwa tingkat kepuasan
penghuni perumahan tersebut terhadap desain dan kualitas bangunan adalah
sedang/ biasa saja.. Nilai skor variabel desain dan kualitas bangunan sebesar 31.6
terletak di kategori tengah/ sedang dalam interval kategori.
(9) Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan penghuni terhadap desain dan kualitas
bangunan adalah (berurutan dari yang mempunyai nilai rata-rata terendah sampai
tertinggi):
(10) Hasil analisa tingkat kepuasan penghuni terhadap sarana dan prasarana di
perumahan Bojong Menteng Indah, Bekasi, menyatakan bahwa tingkat kepuasan
penghuni perumahan tersebut terhadap sarana dan prasarana adalah sedang/ biasa
saja.. Nilai skor variabel desain dan kualitas bangunan sebesar 24.5 terletak di
kategori tengah/ sedang dalam interval kategori.
12
6 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai
berikut: untuk lebih meningkatkan kepuasan penghuni, pengembang harus lebih
memperhatikan kualitas bahan bangunan yang dipakai untuk membangun perumahan. Hal ini
penting karena kualitas bahan yang tidak bagus bisa membahayakan penghuni yang tinggal
didalamnya. Selain itu, dalam mengembangkan kawasan perumahan, pengembang
diharapkan merencanakan lebih detail tentang sistem pembuangan air hujan, dengan
mempertimbangkan ketinggian tanah dan saluran air yang sudah ada, sehingga air di dalam
kawasan tidak menggenang, cepat keluar menuju saluran pembuangan yang sudah ada.
7 REFERENSI
Azwar, S., (2000), Penyusunan Skala Psikologi, 2nd ed., (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).
Badan Standardisasi Nasional, 2004, Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan, SNI 03-1733-2004, Jakarta.
Ching, F.D.K. and Adams, C., (2008), Ilustrasi Konstruksi Bangunan. 3rd ed., (Jakarta:
Penerbit Erlangga).
Daryanto & Setyobudi, I., (2014), Konsumen dan Pelayanan Prima, (Yogyakarta: Gava
Media).
Direktorat Jenderal Cipta Karya, (1983), Pedoman Perencanaan Lingkungan Pemukiman
Kota, (Bandung: Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan).
Harianto, F., & Prasetyo, F. A. (2010). Analisis tingkat kepuasan penghuni rumah di
perumahan Puri Surya Jaya Gedangan Sidoarjo. Seminar Nasional Teknik Sipil VI ITS, ISBN
978 – 979 – 99327 – 5 – 4, C 125 – C 132.
Fajarwati, (2010), Analisis kepuasan pembeli rumah dengan metode hombsat pada
industri perumahan di Yogyakarta. Seminar internasional dan call for papers “towards
excellent small business”, Vol 1, No. 1.
Fauzia, N. A. dan Prakoso, B. S. E., (2012), Kajian Perkembangan Perumahan Terhadap
Kesesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi Tahun 2009-2011. Jurnal Bumi
Indonesia, Vol. 1, No. 3.
Hasan, M.I., (2002), Pokok Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta:
Ghalia Indonesia).
Hikmawati, D., (2004), Analisis Pengukuran Tingkat Kepuasan Konsumen Perumahan
Pada PT. Perkebunan Tanjung Bahagia – Malang. Kesatuan, Vol. 6, No. 1.
Kuswartojo, T., Rosnarti, D., Effendi, V., Eko, R., Sidi, P., (2005), Perumahan dan
Pemukiman di Indonesia, (Bandung: Penerbit ITB).
Pamungkas (2010), Kriteria Kepuasan Tinggal Berdasarkan Respon Penghuni Rusunawa
Cokrodirjan Kota Yogyakarta, Tesis, Program Pascasarjana, Magister Teknik Pembangunan
Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro.
Pamungkas, H. B. E dan Harianto, F., (2012), Analisis Kualitas Perumahan Mutiara
Regency Sidoarjo. IPTEK, Vol. 16, No. 1.
Republik Indonesia. 2011. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman. Sekretariat Negara. Jakarta.
13