Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

KEMAMPUAN POWDER ACTIVATED CARBON DALAM MENURUNKAN

KADAR BESI TOTAL PADA AIR SUMUR BOR DI KECAMATAN ASTAMBUL


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2016

Sahliah, Munawar Raharja, Syarifudin


Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kesehatan Lingkungan
Jl. H. Mistar Cokrokusumo No.1A Banjarbaru Kalimantan Selatan 70714
E-mail: lily.sahliah@gmail.com

Abstract: Powder Activated Carbon Capability In Reducing Total Iron Content In


Borehole Well Water In Astambul District Banjar Regency Year 2016. Borehole well
water in Astambul Regency is proved containing total iron content with physical
characteristics such as the yellow-colored deposits and malodorous smell, then it should be
do water processing first, which one alternative is using powder activated carbon. This
study aims to find out total iron content in borehole well water after given a treatment by
adding powder activated carbon according dose variance and contact time. Dependence
variable of this study (total iron content), independence variable (variance and contact time
with jar test method). This study is true experimental in nature. The study sample is a
resident’s borehole well water in Tambak Danau Village Astambul District Banjar Regency.
Data analysis is using Two-Way Anova statistical test. The study results total iron content in
borehole well water before processing 3.35 mg/L Fe, after processing the decreasing result
to the highest dose variance 0.8 gr/L and contact time 30 minutes results to 0.46 mg/L Fe
with declining percentage is 76.64%. The statistical test result in p-value 0.000 < alpha
value 0.05. It means, there is a difference in the decrease of total iron content due dose
variance and contact time variance. Meanwhile the result of dose*time p-value 0.354 > alpha
value 0.05. It means, there is no difference in the decrease of total iron content due to the
powder activated carbon dose and contact time variance interaction.

Keywords: Total iron content; activated carbon.

Abstrak: Kemampuan Powder Activated Carbon Dalam Menurunkan Kadar Besi Total
Pada Air Sumur Bor Di Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar Tahun 2016. Air
sumur bor di Kecamatan Astambul terbukti mengandung kadar besi total dengan ciri-ciri
fisik yaitu ada endapan berwarna kuning dan berbau amis, maka harus dilakukan
pengolahan air terlebih dahulu, salah satu alternatif menggunakan powder activated carbon.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar besi total pada air sumur bor sesudah
perlakuan penambahan powder activated carbon menurut variasi dosis dan waktu kontak.
Variabel terikat pada penelitian ini (kadar besi total), variabel bebas (variasi dosis dan
waktu kontak). Jenis penelitian ini besrsifat true experimental. Sampel penelitian adalah air
sumur bor salah satu warga di Desa Tambak Danau Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar.
Analisis data menggunakan uji Two Way Anova. Hasil penelitian kadar besi to tal pada air
sumur bor sebelum pengolahan 3,35 mg/L Fe, setelah dilakukan pengolahan hasil
penurunannya yaitu pada variasi dosis tertinggi 0,8 gr/L dan waktu kontak 30 menit
mendapatkan hasil 0,46 mg/L Fe dengan persentase penurunan yaitu 76,64%. Hasil uji
statistik pada nilai p-value 0,000< nilai alpha 0,05. Artinya, Ada perbedaan penurunan kadar
besi total akibat variasi dosis dan variasi waktu kontak. Sedangkan hasil dosis*waktu nilai p-
value 0,354 > nilai alpha 0,05. Artinya, tidak ada perbedaan penurunan kadar besi total
akibat interaksi dosis powder activated carbon dengan variasi waktu kontak.

Kata Kunci: Kadar besi total; activated carbon.


440 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 14 No.1 Januari 2017

PENDAHULUAN berjumlah 643 jiwa. Penduduk Desa


Air merupakan kebutuhan hidup Tambak Danau sebagian besar mata
manusia yang sangat penting. Secara pencariannya adalah petani sesuai dengan
langsung air diperlukan untuk minum, geografis wilayahnya berupa dataran
memasak, mandi, mencuci dan bersuci. rendah yang terdiri atas rawa-rawa, tanah
Secara tidak langsung air dibutuhkan tersebut umumnya digunakan untuk
sebagai bagian ekosistem yang dengannya pertanian, perkebunan, peternakan,
kehidupan di bumi dapat berlangsung[1]. pekarangan dan pemukiman atau
Air bersih menurut Peraturan perumahan[3].
Kepmenkes RI No. 416 Tahun 1990, Hasil survei pendahuluan yang
adalah air yang digunakan untuk dilakukan pada tanggal 16 Februari 2016
keperluan sehari-hari dan akan menjadi di Desa Tambak Danau Kecamatan
air minum setelah dimasak terlebih Astambul Kabupaten Banjar secara umum
dahulu. Sebagai batasannya, air bersih masyarakat masih banyak menggunakan
adalah air yang memenuhi persyaratan air dari sumur bor sebagai air bersih
bagi sistem penyediaan air bersih. Adapun dengan menggunakan pompa mesin.
persyaratan yang dimaksud adalah Untuk membuktikan air sumur bor
persyaratan dari segi kualitas air yang disana mengandung kadar besi maka
meliputi kualitas fisik, kimia, biologi dan dilakukan pengambil sampel salah satu
radiologi, sehingga apabila dikonsumsi air sumur bor warga, lalu dilihat secara
tidak menimbulkan efek samping. Dalam fisik diketahui adanya ciri-ciri air yang
air bersih, kadar besi (Fe) yang mengandung zat besi yaitu air berbau
diperbolehkan yakni 1,0 mg/L[2]. amis, air menimbulkan endapan berwarna
Berdasarkan penelitian Mursinah kemerah bata, serta informasi tentang
(2005), diperoleh hasil kualitas air bersih warga disana bahwa apabila mencuci baju
dari sumur bor di Desa Tambak Danau putih akan menimbulkan bercak-bercak
Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar, kuning pada pakaian, sedangkan hasil
secara fisik yaitu kekeruhan 1-8 NTU dan pemeriksaan sampel air di laboratorium
kimia (pH 6,74-6,98 dan besi (Fe) pada Politeknik Kesehatan sebelum perlakuan
pengambilan pertama berkisar antara adalah 3,35 mg/L Fe, artinya melebihi
1,03-1,67 mg/L sedangkan pada baku mutu yang ditetapkan. Jadi jika ada
pengambilan kedua hasilnya berkisar satu saja parameter yang tidak memenuhi
antara 1,28-1,84 mg/L), sehingga dapat syarat maka air tesebut tidak layak untuk
dikatakan melebihi atau tidak memenuhi digunakan.
persyaratan sebagai air bersih. Ada beberapa proses yang dapat
Desa Tambak Danau termasuk dilakukan untuk menurunkan kadar besi
dalam wilayah Kecamatan Astambul yang tinggi pada air tanah dengan
Kabupaten Banjar. Luas wilayah Desa pengamatan secara fisik, kimia dan alami,
Tambak Danau 19 km2, terdiri daerah contoh secara fisik : dengan cara
permukiman penduduk dan sebagian penyaringan menggunakan karbon aktif,
untuk lahan pertanian. Desa ini termasuk secara kimia dengan penambahan kapur,
dalam wilayah kerja Puskesmas Astambul. dan secara alami dengan didiamkan. Salah
Desa Tambak Danau secara satu alternatif yang dapat dilakukan
geografis memiliki batas-batas wilayah, untuk mengatasi kadar besi yaitu dengan
yaitu: sebelah utara berbatasan dengan proses adsorpsi (penyerapan). Salah satu
Desa Pematang Danau, sebelah selatan sistem adsropsi fisik yang terjadi karena
berbatasan dengan Desa Pasar Jati, gaya Van der Waals . Pada umumnya
sebelah barat berbatasan dengan Desa adsorben yang digunakan adalah karbon
Kaliukan dan sebelah timur berbatasan aktif karena mempunyai permukaan yang
dengan Desa Pematang Hambawang[3]. lebih luas sehingga daya serap yang lebih
Demografis Desa Tambak Danau besar.
Jumlah penduduknya adalah 1.275 jiwa Arang aktif merupakan senyawa
dengan rincian laki-laki 632 dan wanita karbon amorph, yang dapat dihasilkan
Sahliah, Munawar Raharja, Syarifudin. Kemampuan Powder Activated Carbon Dalam 441
Menurunkan Kadar Besi Total Pada Air Sumur Bor di Kecamatan Astambul
Kabupaten Banjar Tahun 2016

dari bahan-bahan yang mengandung peneliti tertarik melakukan penelitian


karbon atau dari arang yang diperlakukan menggunakan powder activated carbon
dengan cara khusus untuk mendapatkan dengan dosis yang telah ditentukan yaitu
permukaan yang lebih luas. Arang aktif (0,4 gr/L, 0,5 gr/L, 0,6 gr/L, 0,7 gr/L, 0,8
dapat mengadsorpsi gas dan senyawa- gr/L) yang judul uji coba kemampuan
senyawa kimia tertentu atau sifat powder activated carbon dalam
adsorpsinya selektif, tergantung pada menurunkan kadar besi total pada air
besar atau volume pori-pori dan luas sumur bor di Desa Tambak Danau
permukaan. Daya serap arang aktif sangat Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar
besar, yaitu 25- 100% terhadap berat tahun 2016.
arang aktif. Karbon aktif tersedia dalam
berbagai bentuk misalnya pelet (0.8-5 BAHAN DAN CARA PENELITIAN
mm) lembaran fiber, bubuk (Powder Desain penelitian yang digunakan
active carbon, 0.18 mm atau US mesh 80) adalah Pretest and Posttest with Control
dan butiran-butiran kecil (Granular Active Group. Karena adanya pemeriksaan kadar
carbon, 0.2-5 mm). Powder active carbon besi total setelah dilakukan pengolahan
lebih mudah dan cepat digunakan dalam air sumur bor menggunakan variasi dosis
pengolahan air dengan sistem powder activated carbon dan variasi
pembubuhan yang sederhana. Sedangkan waktu kontak. Populasi pada penelitian
karbon aktif yang berbentuk Granular ini adalah semua air sumur bor yang ada
perlu waktu yang lebih lama misalnya di Desa Tambak Danau Kecamatan
dengan cara filtrasi. Struktur Powder Astambul Kabupaten Banjar. Yan g
active carbon berpori, semakin kecil pori- menjadi variabel penelitian ini adalah
pori arang aktif, mengakibatkan luas variasi dosis yaitu 0,4 gr/L, 0,5 gr/L, 0,6
permukaan semakin besar. Dengan gr/L, 0,7 gr/L, 0,8 gr/L dan variasi waktu
demikian kecepatan adsorpsi bertambah. kontak yaitu 10 menit, 20 menit, 30 menit.
Untuk meningkatkan kecepatan adsorpsi, Perhitungan yang diteliti adalah tentang
dianjurkan agar menggunakan arang aktif kadar besi total sesudah perlakuan.
yang telah dihaluskan seperti Powder Metode pengumpulan data yaitu data
active carbon 1. umum dan data khusus, data umum
Berdasarkan penelitian sebelumnya meliputi gambaran umum kondisi
Fatriani Universitas Lambung Mangkurat lingkungan sekitar Desa Tambak Danau
tahun 2009 yang meneliti tentang Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar.
pengaruh konsentrasi dan lama Data khusus yaitu hasil kadar besi total.
perendaman arang aktif tempurung Cara penggumpulan data yaitu dengan
kelapa terhadap kadar besi (Fe) dan pH menyalin data umum Desa Tambak Danau
air gambut hasil yang didapat dengan Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar
konsentrasi 0,6 gr/L dengan waktu sesuai dengan keperluaan peneliti dan
perendaman selama 15 menit sudah melakukan pemeriksaan kadar besi total
dapat menurunkan kadar besi 0,3 mg/L. sesudah dilakukan pengolahan air sumur
Untuk mengurangi kadar besi yang bor. Pengolahan data yaitu menggunakan
berlebih terutama dalam masalah air analisis uji Two Way Anova.
tanah, maka perlu dilakukan pengolahan
air tanah/air sumur bor. Contohnya HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
masyarakat di desa Tambak Danau Hasil pemeriksaan sarana kualitas
Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar air bersih yaitu kadar besi total pada air
banyak menggunakan air sumur bor sumur bor salah satu warga di Desa
sebagai air bersih tetapi air nya Tambak Danau Kecamatan Astambul
mengandung kadar besi tinggi dan harus Kabupaten Banjar ini yang dilakukan di
dilakukan pengolahan air secara sedehana laboratorium Kesehatan Lingkungan
dengan menggunakan arang aktif untuk dapat dilihat pada tabel 1.
menurunkan kadar besi. Maka dari itu
442 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 14 No.1 Januari 2017

Tabel 1. Hasil Pengukuran Kadar Besi Total pada Sampel Air Sumur Bor Sebelum
Penambahan Powder Activated Carbon

Kadar Maksimum yang Diperbolehkan


Kode Sampel Kadar Besi Total mg/L Fe
mg/L Fe
Sebelum 3,35 1,0

Dari tabel 1 menunjukkan bahwa Hasil kadar besi total pada setiap
pengukuran kadar besi total pada air pengulangan sesudah dilakukan
sumur bor sebelum pengolahan/penam- pengolahan dengan penambahan Powder
bahan Powder Activated Carbon Activated Carbon dengan variasi dosis (0,4
mendapatkan hasil 3,35 mg/L Fe yaitu gr/L, 0,5 gr/L, 0,6 gr/L, 0,7 gr/L, 0,8 gr/L)
melebihi standar baku mutu yang dan waktu kontak (10 menit, 20 menit, 30
dipersyaratan adalah 1,0 mg/L Fe . menit) dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil Pengulangan dan Rata-rata Pengukuran Kadar Besi Total pada Sampel Air
Sumur Bor Sesudah Penambahan Powder Activated Carbon

Waktu
10 Menit 20 Menit 30 Menit
No
Dosis I II Rata2 I II Rata2 I II Rata2
1 0 gr/L 2,40 2,31 2,35 2,24 2,15 2,19 1,85 2,09 1,97
2 0,4 gr/L 2,36 2,24 2,3 1,85 1,96 1,90 1,77 1,95 1,86
3 0,5 gr/L 1,94 1,87 1,90 1,79 1,50 1,64 1,50 1,81 1,65
4 0,6 gr/L 1,62 1,70 1,66 1,50 1,40 1,45 1,25 1,22 1,23
5 0,7 gr/L 1,34 1,26 1,3 0,95 0,96 0,95 0,86 0,95 0,90
6 0,8 gr/L 1,09 1,06 1,07 0,62 0,68 0,65 0,44 0,48 0,46

Dari tabel 2 dapat dilihat pada menit dengan dosis tertinggi 0,8 gr/L
pengulangan I dan II didapat hasil rata- yaitu 0,46 mg/L Fe.
rata pada waktu kontak 10 menit dengan Hasil persentase (%) penurunan
dosis tertinggi 0,8 gr/L yaitu 1,07 mg/L kadar besi total sesudah penambahan
Fe, pada waktu kontak 20 menit dengan powder activated carbon dengan variasi
dosis tertinggi 0,8 gr/L yaitu 0,65 mg/L dosis dan waktu kontak dapat dilihat pada
Fe, sedangkan pada waktu kontak 30 tabel 3.

Tabel 3. Hasil Persentase(%) Pengukuran Kadar Besi Total Sebelum dan Sesudah
Penambahan Powder Activated Carbon

Waktu Rata-rata Perlakuan Terhadap Penurunan Kadar Besi Total


mg/L
Dosis 10 menit % 20 Menit % 30 Menit %
0 gr/L 2,35 0 2,19 0 1,97 0
0,4 gr/L 2,3 2,12 1,90 13,24 1,86 5,58
0,5 gr/L 1,90 19,14 1,64 25,11 1,65 16,24
0,6 gr/L 1,66 29,36 1,45 33,78 1,23 37,56
0,7 gr/L 1,3 44,68 0,95 56,62 0,90 54,31
0,8 gr/L 1,07 54,46 0,65 70,31 0,46 76,64

Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa dengan dosis tertinggi 0,8 gr/L yaitu
hasil rata-rata persentase (%) penurunan 76,64 %.
pada waktu kontak 10 menit dengan dosis Asumsi uji anova antara lain data
tertinggi 0,8 gr/L yaitu 54,46 %, pada harus normalitas, setelah dilakukan uji
waktu kontak 20 menit dengan dosis normalitas, pada kolom shapiro-wilk
tertinggi 0,8 gr/L yaitu 70,31 % , didapatkan nilai p = 0,239 artinya data
sedangkan pada waktu kontak 30 menit
Sahliah, Munawar Raharja, Syarifudin. Kemampuan Powder Activated Carbon Dalam 443
Menurunkan Kadar Besi Total Pada Air Sumur Bor di Kecamatan Astambul
Kabupaten Banjar Tahun 2016

normal, sehingga uji anova bisa dilakukan Of Variance untuk Perbedaan kadar besi
untuk uji bivariat. total menurut variasi dosis dan waktu
Data hasil analisis statistik kontak pengamatan dapat dilihat pada
menggunakan uji Anova Two Way Analisys tabel 4.

Tabel 4. Kemaknaan Perbedaan Kadar Besi Total Menurut Variasi Dosis dan Waktu Kontak
Pengamatan.

No Variasi Nilai p-value Kemaknaan


1 Dosis 0.000 Bermakna
2 Waktu 0.000 Bermakna
3 Dosis*Waktu 0.354 Tidak Bermakna

Berdasarkan Tabel 4 hasil uji Danau Kecamatan Astambul Kabupaten


statistik pada variasi dosis, waktu, variasi Banjar tersebut tidak memenuhi syarat
dosis dengan waktu kontak adalah : kualitas air sumur bersih ditinjau dari
Variasi dosis powder activated carbon parameter kimia yaitu kadar besi total
nilai p-value adalah 0,000 yaitu (Fe).
menunjukkan bahwa ada perbedaan Kadar besi total pada air
secara nyata karena niai p-value < 0,05. permukaan jarang ditemui sedangkan
Variasi waktu kontak nilai p-value adalah didalam air tanah kadar besi jauh lebih
0,000 yaitu menunjukkan bahwa ada tinggi. Konsentrasi besi yang tinggi ini
perbedaan secara nyata karena niai p- dapat menodai kain dan pekakas dapur 4.
value < 0,05. Interaksi variasi dosis Kelarutan besi dalam air dapat
powder activated carbon dengan variasi disebabkan oleh kedalaman karena air
waktu kontak nilai p-value adalah 0,354 hujan yang turun mengalami infiltrasi
yaitu menunjukkan tidak ada perbedaan kedalam tanah yang mengandung FeO
secara nyata karena niai p-value > 0,05. akan bereaksi H2O dan CO2 dalam tanah
dan membentuk Fe(HCO2) semakin air
PEMBAHASAN tersebut meresap kedalam tanah semakin
Berdasarkan tabel 1 adalah hasil tinggi kelarutan besi karena
uji laboratorium kadar besi total sebelum berkurangnya oksigen didalam air
dilakukan penambahan powder activated tersebut4.
carbon air sumur bor berwarna jernih Air yang digunakan untuk
dan berbau amis menandakan bahwa keperluan sehari-hari harus memenuhi
mengandung kadar besi total, sedangkan persyaratan kesehatan karena air
tabel 5.2 tampilan hasil uji laboratorium merupakan suatu sarana utama untuk
kadar besi total sesudah pengolahan meningkatkan derajat kesehatan
dengan menggunakan powder activated masyarakat, karena air merupakan salah
carbon air berubah menjadi keruh. satu media dari berbagai penularan
Diketahui bahwa sebelum dilakukan penyakit 5.
pengolahan terhadap air sampel yang Proses penurunan kadar besi total
diambil dari sumur bor salah satu warga pada air sumur bor menggunakan powder
Desa Tambak Danau Kecamatan Astambul activated carbon dengan metode jar test
Kabupaten Banjar mendapat hasil 3,35 dapat menurunkan kadar besi total pada
mg/L Fe. air sumur bor di Desa Tambak danau
Bila dibandingkan menurut Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar.
Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor Berdasarkan hasil penurunan
416/MENKES/Per/IX/1990 ( Kadar besi kadar besi total pada variasi waktu
total yang dipersyaratkan adalah 1,0 kontak 10 menit dengan dosis tertinggi
mg/L), maka air sampel yang diambil dari 0,8 gr/L yaitu 1,07 mg/L Fe, pada waktu
sumur bor salah satu warga Desa Tambak kontak 20 menit dengan dosis tertinggi
444 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 14 No.1 Januari 2017

0,8 gr/L yaitu 0,65 mg/L Fe, sedangkan tergantung pada sifat zat padat yang
pada waktu kontak 30 menit dengan dosis mengadsorpsi sifat molekul yang
tertinggi 0,8 gr/L yaitu 0,46 mg/L Fe. diadsorpsi, konsentrasi, tekanan, dan
Semakin lama waktu kontak Powder temperatur. Untuk sejumlah besar
Activated Carbon maka semakin besar adsorben dengan luas permukaan
penurunan kadar besi total pada air tertentu, banyaknya zat yang diadsorpsi
sumur bor. tergantung pada konsentrasi atau tekanan
Powder activated carbon dari zat disekitar adsorben. Semakin
merupakan adsorben yang memiliki tinggi konsentrasi, semakin banyak yang
diameter pori-pori yang sangat kecil diadsorpsi. Proses adsorpsi termasuk
dengan daya serap yang tinggi, adsorpsi pemisahan senyawa dari satu fase yang
dalam arang aktif terjadi secara fisik. terakumulasi atau terkumpul pada
Proses adsorpsi terjadi karena sifat yang permukaan lain. Permukaan karbon yang
dimiliki arang aktif sebagai penyerap, mampu menarik molekul organik
penyaring molekul, katalis, dan penukar misalnya merupakan salah satu contoh
ion. Adsorpsi secara umum adalah proses mekanisme serapan, begitu juga yang
mengumpulkan benda-benda terlarut terjadi pada permukaan air dengan
yang terdapat dalam larutan antara dua udara[7].
permukaan seperti zat padat dan zat cair. Adsorpsi fisika terjadi pada zat
Walaupun proses tersebut dapat terjadi yang bersuhu rendah dengan penyerapan
pada seluruh permukaan benda, maka relatif rendah. Penyerapan secara fisika
yang sering terjadi adalah bahan padat relatif tidak spesifik karena kerjanya
yang mengadsorpsi partikel yang berada lambat terhadap daya tarik antara
di dalam air limbah. Bahan yang akan molekul-molekul. Maka dapat dikatakan
diadsorpsi disebut sebagai adsorbat atau bahwa gaya yang menahan terserapnya
solute sedangkan bahan yang molekul-molekul gas atau cairan oleh zat
mengadsorpsi disebut sebagai adsorben. padat tersebut sama dengan gaya kohesi
Adsorpsi juga merupakan suatu akibat molekul pada fase cair. Adsorpsi fisika
dari medan gaya pada permukaan disebabkan oleh antaraksi gaya Van Deer
padatan (adsorben) yang menarik Waals, yaitu dua atau lebih partikel dalam
molekul-molekul gas atau cair. bentuk suspensi yang masing-masing
Adsorpsi adalah suatu proses memiliki parameter berbeda, kemudian
dimana suatu partikel menempel pada bergabung menjadi satu sehingga bentuk
suatu permukaan akibat dari adanya dan berat molekul gabungan ini menjadi
perbedaan muatan lemah diantara kedua bertambah. Tidak ada redistribusi nyata
benda, sehingga akhirnya akan dari densitas elektron atau pada
membentuk suatu lapisan tipis partikel- permukaan substrat.
partikel halus pada permukaan tersebut. Pada adsorpsi kimia, partikel
Adsorpsi zat dari larutan mirip dengan melekat pada permukaan dengan
adsorpsi gas oleh zat padat. Adsorpsi membentuk ikatan kimia yang meliputi
bersifat selektif yang diadsorpsi hanya zat pengaturan ulang dari densitas elektron
terlarut atau pelarut. Bila dalam larutan yang terbentuk diantara adsorbat dan
ada dua zat atau lebih, zat yang satu akan substrat yang cenderung mencari tempat
diadsorpsi lebih kuat dari zat yang lain. yang memaksimumkan bilangan
Semakin tinggi temperatur, semakin kecil koordinasinya dengan substrat. Adsorpsi
daya adsorpsi. Namun demikian, fisik dan kimia juga dikenali dari
pengaruh temperatur tidak sebesar perubahan panas yang terjadi. Proses
adsorpsi pada gas 6. adsorpsi kimia berada dalam orde panas
Adsorpsi yang terjadi pada reaksi. Sedangkan panas adsorpsi fisika
permukaan zat padat disebabkan oleh khususnya pada campuran gas lebih besar
gaya valensi atau gaya tarik-menarik dari dan mencapai 2-3 kali panas kondensasi
atom atau molekul pada lapisan paling bahan yang diadsorpsi.
luar dari zat padat. Adsorpsi ini
Sahliah, Munawar Raharja, Syarifudin. Kemampuan Powder Activated Carbon Dalam 445
Menurunkan Kadar Besi Total Pada Air Sumur Bor di Kecamatan Astambul
Kabupaten Banjar Tahun 2016

Bila arang aktif ditambahkan dosis adsorben dan pada saat ada
dalam suatu cairan, dibutuhkan waktu peningkatan dosis adsorben maka ada
untuk mencapai keseimbangan. peningkatan persentase penurunan
Pengadukan juga mempengaruhi waktu konsentrasi besi.
singgung. Pengadukan dimaksudkan Bila arang aktif ditambahkan
untuk memberikan kesempatan pada dalam suatu cairan, dibutuhkan waktu
partikel arang aktif untuk bersinggungan untuk mencapai keseimbangan.
dengan senyawa serapan[8]. Pengadukan juga mempengaruhi waktu
Dari hasil uji perlakuan singgung. Pengadukan dimaksudkan
penambahan powder activated carbon, untuk memberikan kesempatan pada
menunjukkan adanya perbedaan kadar partikel arang aktif untuk bersinggungan
besi total antara kontrol dan perlakuan. dengan senyawa serapan[8].
Hal ini disebabkan adanya pengaruh dari Adsorpsi dalam arang aktif terjadi
perlakuan yang diaplikasikan. secara fisik. Proses adsorpsi terjadi
Persentase (%) Penurunan Kadar karena sifat yang dimiliki arang aktif
Besi Total Sesudah Perlakuan mengguna- sebagai penyerap, penyaring molekul,
kan powder activated carbon. katalis, dan penukar ion. Adsorpsi secara
Pada kontrol terjadi penurunan umum adalah proses mengumpulkan
dari hasil sebelum perlakuan karena benda-benda terlarut yang terdapat
adanya perlakuan jar test yaitu dengan dalam larutan antara dua permukaan
terjadinya aerasi saat pengadukan, nilai seperti zat padat dan zat cair[6].
penurunan kadar besi total sebelum Ini membukitikan bahwa powder
penambahan powder activated carbon activated carbon dengan metode jar test
berdasarkan waktu kontak 10 menit dapat menurunkan kadar besi total pada
mendapat hasil 2,35 mg/L dengan air dikarenakan arang yang diproses
persentase penurunan 29,85 %, waktu sedemikian rupa sehingga memiliki daya
kontak 20 menit mendapat hasil 2,19 serap/adsorpsi yang tinggi terhadap
mg/L dengan persentase penurunan bahan yang berbentuk larutan atau
34,62 %, waktu kontak 30 menit uap[1].
mendapat hasil 1,97 mg/L dengan Berdasarkan uji statistik pada
persentase penurunan 41,19 %. variasi dosis powder activated carbon
Sedangkan pada perlakuan penambahan nilai p-value adalah 0,000 yaitu
powder activated carbon nilai penurunan menunjukkan bahwa ada perbedaan
kadar besi total dari dosis yang tertinggi secara nyata akibat variasi dosis (0 gr/L,
0,8 gr/L pada waktu kontak 10 menit 0,4 gr/l, 0,5 gr/L, 0,6 gr/L, 0,7 gr/L, 0,8
yaitu 1,07 mg/L persentase penurunan gr/L) dengan nilai p-value < 0,05. Artinya,
54,46%, dosis yang tertinggi 0,8 gr/L ada perbedaan penurunan kadar besi
pada waktu kontak 20 menit yaitu 1,07 total akibat dosis yang ditambahkan. Ini
mg/L persentase penurunan 70,31%, membuktikan bahwa variasi dosis
dosis yang tertinggi 0,8 gr/L pada waktu powder activated carbon dapat
kontak 30 menit yaitu 1,07 mg/L menurunkan kadar besi total sebelum
persentase penurunan 76,64 %. perlakuan mendapatkan hasil 3,35 mg/L
Pada tabel 3 adalah hasil uji sedangkan sesudah perlakuan dengan
laboratorium penurunan kadar besi total penambahan powder activated carbon
pada perlakuan menggunakan powder hasil kadar besi total pada dosis tertinggi
activated carbon dengan metode jar test 0,8 gr/L dengan waktu kontak 30 menit
pada waktu 10 menit hingga 30 menit mendapatkan hasil 0,46 mg/L Fe.
mengalami penurunan kadar, namun rata- Berdasarkan uji statistik pada
rata penurunan kadar tertinggi terjadi variasi waktu kontak nilai p-value adalah
pada 30 menit begitu juga dengan kontrol. 0,000 menunjukkan bahwa ada
Persentase adsorbsi besi perbedaan secara nyata dengan variasi
bertambah seiring dengan bertambahnya waktu kontak yaitu (10 menit, 20 menit
446 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 14 No.1 Januari 2017

dan 30 menit) karena nilai p-value < 0,05. pada variasi dosis*waktu adalah > 0,05
Artinya, ada perbedaan penurunan kadar sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
besi total akibat variasi waktu kontak ada pebedaan yang bermakna. Analisa
yang dilakukan. Ini membuktikan bahwa lebih lanjut membuktikan hasil kadar
variasi waktu kontak dengan metode jar keseluruhan berbeda dari kadar
test dapat menurunkan kadar besi total sebelumnya. Kadar besi total yang
pada air sumur bor di Desa Tambak berbeda paling besar yaitu pada dosis 0,8
Danau Kecamatan astambul Kabupaten gr/L dalam waktu kontak 30 menit kadar
Banjar. besi total mengalami penurunan secara
Sedangkan hasil uji statistik untuk tajam dari kadar sebelumnya.
interaksi variasi dosis powder activated Dapat di sarankan bagi masyarakat
carbon dengan variasi waktu kontak nilai di Desa Tambak Danau Kecamatan
p-value adalah 0,354 yaitu menunjukkan Astambul Kabupaten Banjar dapat
tidak ada perbedaan secara nyata karena menggunakan powder activated carbon
nilai p-value > 0,05. Artinya, tidak ada sebagai salah satu alternatif untuk
perbedaan penurunan kadar besi total menurunkan kadar besi total pada air
akibat interaksi dosis powder activated sumur bor
carbon dengan variasi waktu kontak,
karena penurunan tidak terlihat berbeda KEPUSTAKAAN
secara nyata antara variasi dosis dengan 1. Alaerts dan Santika, S, S, 1984.
variasi waktu kontak. metode penelitian air, Usaha Nasional,
Surabaya.
KESIMPULAN DAN SARAN 2. Anonim, 2011, Ancaman Polusi Kota
Diketahui kadar besi total sebelum Makassar di Ambang Batas, Berita
perlakuan penambahan powder activated Kota Makassar.
carbon pada air sumur bor di Desa 3. Anzwar, A, 1996. Menjaga Mutu
Tambak Danau Kecamatan Astambul pelayanan Kesehatan, Jakarta
Kabupaten Banjar Tahun 2016 dengan 4. Basuki, K. R., Setiawan, D., dan
hasil 3,35 mg/L Fe. Nurimaniwathy, 2008. Penurunan
Diketahui kadar besi total sesudah Konsentrasi CO dan NO2 pada Emisi
perlakuan penambahan powder activated Gas Buang Menggunakan Arang
carbon dengan variasi dosis (0,4 gr/L, 0,5 Tempurung Kelapa yang disisipi TiO2
gr/L, 0,6 gr/L, 0,7 gr/L, 0,8 gr/L) dan (online), 4(1),
waktu kontak (10 menit, 20 menit, 30 (http://www.digilb.batan.go.id,
menit). Didapat hasil pada waktu kontak diakses 4 Februari 2014).
10 menit dengan dosis tertinggi 0,8 gr/L 5. Data Batas-batas Kecamatan
yaitu 1,07 mg/L Fe, pada waktu kontak Astambul, 2013. Kecamatan
20 menit dengan dosis tertinggi 0,8 gr/L Astambul Kabupaten Banjar.
yaitu 0,65 mg/L Fe, sedangkan pada 6. Depkes RI No. 461/Menkes/IX/1990.
waktu kontak 30 menit dengan dosis Tentang Syarat-syarat dan
tertinggi 0,8 gr/L yaitu 0,46 mg/L Fe. Pengawasan Kualitas Air Bersih.
Diketahui hasil rata-rata persentase 7. Hendra, Dj., Pari, G., 2009. Pembuatan
(%) penurunan dari variasi dosis yang Arang Aktif dari Tandan Kosong
tertinggi 0,8 gr/L dengan waktu kontak Kelapa Sawit, Buletin Penelitian Hasil
30 menit yaitu 1,07 mg/L terjadi Hutan, Jakarta.
persentase penurunan 76,64 %. 8. Data wilayah kerja Puskesmas
Diketahui perbedaan penambahan Astambul, 2014. Puskesmas
powder activated carbon dengan variasi Astambul, kecamatan Astambul
dosis dan waktu kontak dengan uji Kabupaten Banjar.
statistik menunjukkan nilai p-value pada 9. Rahman, 2004. Penyaringan Air
variasi dosis dan waktu adalah < 0,05 Tanah dengan Zeolit Alami untuk
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada Menurunkan Kadar Besi dan Mangan,
pebedaan yang bermakna sedangkan Jurnal MAKARA. Bogor.
Sahliah, Munawar Raharja, Syarifudin. Kemampuan Powder Activated Carbon Dalam 447
Menurunkan Kadar Besi Total Pada Air Sumur Bor di Kecamatan Astambul
Kabupaten Banjar Tahun 2016

10. Sembiring, M. T, 2003. Arang aktif.


Pengenal dan proses pembuatannya.
Sumatra Utara.
448 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 14 No.1 Januari 2017

You might also like