Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 6

Scarlet fever

Definisi :

• Demam scarlet (scarlatina) adalah syndrome yang dicirikan exudative pharyngitis, demam,
exanthema merah cerah. Syndrom ini disebabkan streptococcal pyrogenic exotoxins tipe A, B,
dan C yang diproduksi grup A beta-hemolytic streptococci yang ditemukan di sekresi dan kotoran
dari hidung, telinga, tenggorokan, dan kulit.

Manifestasi klinis :

• Incubation period: 1–7 days (mean: 3 days)

• Acute symptoms: high fever—headache— vomiting—chills

• Signs: severe pharyngitis  hyperemia— edema— exudate—dysphagia

• Sometimes abdominal pain

• Enlargement of lymph node

Typical rash

• Erythroderma diffuse (red sandpaper)

• Reddish macule/papule  blanching on pressure

• Firstly on axilla, groin, and neck  24 hours all of body

• Petechiae can occur

• Rash at chin and forehead (confluence): circumoral palor

• Usually: palms and soles of feet

Toungue

• Tongue: white thick membrane (white strawberry tongue)

• After several days : peeled off papule (red strawberry tongue)

• Pintpoint petechiae in the flexures produce a linear purpuric pattern


(pathognomonic)( Pastia’s lines)

• Desquamation of rash after 1 week, especially in hand and foot

Diagnosis :

 History and physical examination

 Pharyngeal swab: bacterial culture

 Serologic: ASTO/ASLO/ASO

 Complete blood count: leukocytosis


 CRP increased or +: not specific

Komplikasi

 Local spread/per continuitatum:

 Sinusitis – otitis media – mastoiditis

 Retro/parapharyngeal abcess

 Brochopneumonia

 Servical adenitis

 Hematogenic spread

 Meningitis – osteomyelitis – arthritis (septic)

 Non suppurative (late) complications

 Acute rheumatic fever

 Acute glomerulonephritis

Tatalaksana

 Medical care : Antibiotik penicillin 10-14 hari Alternativenya jika alergi penicillin Clindamycin /
erythromycin

 Pencegahan

 Penderita dilarang ke sekolah sampai scarlet fever membaik

 Hand hygiene dan kebersihan lingkungan dijaga

HFMD (hand, foot, and mouth disease)


Definisi

• penyakit tangan kaki mulut adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus.
Spesies enterovirus yang paling sering menyebabkan HFMD adalah Coxsackievirus dan Human
Enterovirus 71 (HEV 71).

Etiologi

- Coxackie virus type 16 (A 16) >>

- Enterovirus 71 encephalitis

- Others: A5, A7, A9, A10, B2, B5

Penyebaran : sekret/cairan hidung, tenggorokan, lesi kulit dan kotoran


Gejala

• umumnya diawali dengan demam, nyeri tenggorokan/menelan, nafsu makan yang menurun, dan
nyeri/tidak enak badan.

• timbul bintik-bintik merah di rongga mulut dan pecah menjadi sariawan.

• 1-2 hari timbul ruam-ruam kulit dan bitnik-bitnik merah di telpak tangan dan kaki

Komplikasi

• Lepasnya kuku pada ektremitas setelah beberapa minggu fase akut

• Lesi dimulut menyebabkan kesulitan makan dan minum sehingga bisa menjadi dehidrasi.

• HFMD meningitis dan ensefalitis

Tatalaksana

• Self-limited disease

• Pengobatan hanya mengatasi gejala. Paracetamol untuk demam dan nyeri

• Pencegahan : penderita HFMD sebaiknya diisolasi untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Kawasaki Disease
Definisi :

 penyakit vaskulitis akut self-limited yang sebagian besar menyerang anak di bawah 5 tahun.
Penyakit dengan etiologi yang belum pasti ini memiliki gambaran klinis utama berupa demam,
perubahan pada ekstremitas, eksantema, konjungtivitis bilateral, perubahan bibir dan kavum
oral, serta limfadenopati servikal.
Epidemiology :

• First described in 1967

• Incidence: 67 cases /100,000 in Japan, 5.6 cases/100,000 in USA

• 85% in children < 5 years (peak 18–24 mo) Rarely occurs in adolescent, adults or children < 6 mo

• M/F ratio 1.4:1

• Occurs often in late winter and spring

• Etiology: Unknown

Manifestasi Klinis

Diagnosis

• Demam lebih dari 5 hari, terdapat 4 dari 5 kriteria ini :

1. Polymorphous rash

2. Bilateral conjunctival injection

3. Satu atau lebih perubahan membrane mukosa :

 Diffuse injection of oral and pharyngeal mucosa

 Erythema or fissuring of the lips

 Strawberry tongue
4. Acute, nonpurulent cervical lymphadenopathy (satu lymph node harus >1.5 cm)

5. One or more of the following extremity changes:

 Erythema of palms and/or soles

 Indurative edema of hands and/or feet

 Membranous desquamation of the fingertips

Tatalaksana

Terapi KD dengan aspirin dan IVIG dalam 10 hari setelah awitan.

- Aspirin :

• Pada fase akut, aspirin diberikan dengan dosis 80-100 mg/kg/hari dalam 4 dosis, dikombinasi
dengan IVIG.
• Saat aspirin dosis tinggi dihentikan, aspirin dosis rendah dimulai (3-5 mg/kg/ hari) dan diberikan
sampai pasien tidak menunjukkan tanda perubahan arteri coroner pada minggu ke-6 sampai ke-
8 setelah awitan penyakit.

- IVIG

 IVIG 2 g/kg dalam infus tunggal bersamaan dengan aspirin. Jika mungkin, IVIG paling baik
diberikan dalam 7 hari pertama.

- Kortikosteroid

 pemberian steroid dibatasi untuk anak yang masih mengalami demam dan inflamasi akut setelah
pemberian ≥2 infus IVIG. Regimen yang digunakan adalah metilprednisolon intravena 30 mg/kg
selama 2-3 jam, diberi 1 kali/hari selama 1-3hari

You might also like