Professional Documents
Culture Documents
Scarlet Fever
Scarlet Fever
Definisi :
• Demam scarlet (scarlatina) adalah syndrome yang dicirikan exudative pharyngitis, demam,
exanthema merah cerah. Syndrom ini disebabkan streptococcal pyrogenic exotoxins tipe A, B,
dan C yang diproduksi grup A beta-hemolytic streptococci yang ditemukan di sekresi dan kotoran
dari hidung, telinga, tenggorokan, dan kulit.
Manifestasi klinis :
Typical rash
Toungue
Diagnosis :
Serologic: ASTO/ASLO/ASO
Komplikasi
Retro/parapharyngeal abcess
Brochopneumonia
Servical adenitis
Hematogenic spread
Acute glomerulonephritis
Tatalaksana
Medical care : Antibiotik penicillin 10-14 hari Alternativenya jika alergi penicillin Clindamycin /
erythromycin
Pencegahan
• penyakit tangan kaki mulut adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus.
Spesies enterovirus yang paling sering menyebabkan HFMD adalah Coxsackievirus dan Human
Enterovirus 71 (HEV 71).
Etiologi
• umumnya diawali dengan demam, nyeri tenggorokan/menelan, nafsu makan yang menurun, dan
nyeri/tidak enak badan.
• 1-2 hari timbul ruam-ruam kulit dan bitnik-bitnik merah di telpak tangan dan kaki
Komplikasi
• Lesi dimulut menyebabkan kesulitan makan dan minum sehingga bisa menjadi dehidrasi.
Tatalaksana
• Self-limited disease
• Pencegahan : penderita HFMD sebaiknya diisolasi untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Kawasaki Disease
Definisi :
penyakit vaskulitis akut self-limited yang sebagian besar menyerang anak di bawah 5 tahun.
Penyakit dengan etiologi yang belum pasti ini memiliki gambaran klinis utama berupa demam,
perubahan pada ekstremitas, eksantema, konjungtivitis bilateral, perubahan bibir dan kavum
oral, serta limfadenopati servikal.
Epidemiology :
• 85% in children < 5 years (peak 18–24 mo) Rarely occurs in adolescent, adults or children < 6 mo
• Etiology: Unknown
Manifestasi Klinis
Diagnosis
1. Polymorphous rash
Strawberry tongue
4. Acute, nonpurulent cervical lymphadenopathy (satu lymph node harus >1.5 cm)
Tatalaksana
- Aspirin :
• Pada fase akut, aspirin diberikan dengan dosis 80-100 mg/kg/hari dalam 4 dosis, dikombinasi
dengan IVIG.
• Saat aspirin dosis tinggi dihentikan, aspirin dosis rendah dimulai (3-5 mg/kg/ hari) dan diberikan
sampai pasien tidak menunjukkan tanda perubahan arteri coroner pada minggu ke-6 sampai ke-
8 setelah awitan penyakit.
- IVIG
IVIG 2 g/kg dalam infus tunggal bersamaan dengan aspirin. Jika mungkin, IVIG paling baik
diberikan dalam 7 hari pertama.
- Kortikosteroid
pemberian steroid dibatasi untuk anak yang masih mengalami demam dan inflamasi akut setelah
pemberian ≥2 infus IVIG. Regimen yang digunakan adalah metilprednisolon intravena 30 mg/kg
selama 2-3 jam, diberi 1 kali/hari selama 1-3hari