Professional Documents
Culture Documents
Studi Letaratur Koreksi Model Matematis Aliran
Studi Letaratur Koreksi Model Matematis Aliran
discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/318963380
CITATIONS READS
0 11
4 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Relationship of Discharge Fluctuation Changes With Velocity of Meandering River Propagation View
project
All content following this page was uploaded by Kuntjoro Kuntjoro on 18 October 2017.
ABSTRAK
Pada umumnya dalam segmen sungai dengan bentuk lengkung struktur alirannya akan
rumit karena adanya ketidak-seragaman aliran ke arah samping (lateral). Analisis dapat
dilakukan dengan menggunakan rata-rata vertikal pada Persamaan– persamaan yang masih
mengandung variasi aliran lateral. Hasil analisis sebelumnya tidak betul–betul valid
mendekati tebing sungai. Koreksi telah dilakukan oleh Ananyan (1953), Rozovskii, 1957)
yang harus diterapkan pada kecepatan radial yang telah ditemukan. Koreksi hanya
berpengaruh pada posisi dekat tebing dalam kasus di mana lebar saluran besar dibanding
dengan kedalamannya. Teori Rozovskii dan Ananyan telah diperiksa dengan sangat seksama
oleh de Fried (1975) untuk aliran laminar atau untuk aliran turbulen dengan viskositas eddy
konstan.
Kata Kunci: aliran, lengkung sungai
1. PENDAHULUAN
Sungai dalam kondisi alamiah hampir 2. RUMUSAN MASALAH
dipastikan tidak mungkin mengalir dalam
Aliran dalam lengkung sungai merupakan
aliran yang lurus sempurna. Tuntutan debit
permasalahan yang rumit untuk dibentuk
dan kondisi topografi akan membentuk
sebagai perumusan matematis. Rumusan
aliran sungai berbentuk lengkung. Pada
masalah aliran aliran dalam lengkung sungai
umumnya dalam segmen sungai dengan
adalah : Bagaimana bentuk umum
bentuk lengkung struktur alirannya akan
perumusan matematis profil aliran dalam
rumit karena adanya ketidak-seragaman
lengkung sungai.
aliran ke arah samping (lateral). Analisis
dapat dilakukan dengan menggunakan rata-
rata vertikal pada Persamaan– persamaan
3. PENURUNAN PERSAMAAN UNTUK
yang masih mengandung variasi aliran
PENYELESAIAN MASALAH ALIRAN PADA
lateral[4]. Ini juga bisa diterapkan untuk
LENGKUNG SUNGAI
aliran yang meluap di bantaran sungai, dll.
3.1. Aliran Tunak
Penyelesaian secara umum harus
menggunakan persamaan secara utuh, yang Dengan menganggap bahwa aliran dalam
mana hal ini akan memerlukan penghitungan kondisi tunak, maka aliran bisa dituliskan
yang rumit yang bisa diselesaikan dengan dengan persamaan:
bantuan metode numerik. Untuk
mendapatkan informasi tentang pokok u v
bahasan ini, bisa dilakukan penyederhanaan 0
x y
misalnya dengan mengasumsikan bahwa
kedalaman air h yang besarnya ditentukan
u u z
mendekati konstan dan 1, 2, 3 = 1. Kondisi u v g w xb 0
yang demikian ini berarti aliran merupakan x y x h (1)
aliran tunak (steady)[7].
u u z
u v g w vb 0
x y y h
Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 9
Volume 9, Nomor 1, Pebruari 2011 Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753X
Halaman 10 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini
Jurnal APLIKASI Volume 9, Nomor 1, Pebruari 2011
ISSN.1907-753X
Perkiraan kecepatan radial dapat diperoleh Setelah itu komponen vertikal w dapat
dengan teori – teori yang relatif sederhana, dicari dengan persamaan kontinuitas.
yang dikembangkan antara lain oleh
Mulai dari bentuk hukum energi (van
Rozovskii (1957) dan van Bendegom (1947).
Benegom, 1947)[3] prosedur ini,
Untuk tujuan ini persamaan gerak
mengasumsikan bahwa v habis/menghilang
ditransformasi ke dalam koordinat silinder s,
setelah mencapai dasar sungai, sehingga
r, z (lihat Gambar 1) dengan pusat lengkung
memberikan persamaan menjadi :
sungai setempat. Yang menunjukkan
komponen-komponen kecepatan yang sesuai v z h n4 1 / n 1 n2
dengan u, v, w (sementara), untuk aliran
tunak maka, [5] u*
gh w u* 2 n 1 / n 2
r r n2 0 1 n
d
rz l
z z z n 2 u*
atau dengan U
Sebagaimana komponen radial dan vertikal v n 1
dan w akan menjadi relatif kecil terhadap u,
pendekatan hubungan menjadi : z w (n 1) 3 U 2
2 (5)
u u v u r n (n 3) gr
sz l 2 rz l 2
z z z z
Dari hubungan yang pertama dan distribusi Satu hasil yang sama dapat diperoleh
tegangan linier dapat disimpulkan bahwa dengan mengintegrasikan persamaan (4),
komponen kecepatan tangensial u memiliki namun gesekan dasar radial harus diketahui.
distrubution yang sama sebagaimana Koeffesien (n + 1)3n-2 (n + 3)-1 selalu lebih
komponen longitudinal pada saluran lurus, dari satu, bervariasi dari 1,12 (n = 4) melalui
yaitu tergantung pada pilihan panjang 1,06 (n = 6) sampai 1,03 (n = 9)[2].
pencampuran. Dengan memasukkan panjang Komponen kecepatan radial, setelah
pencampuran, bersamaan dengan ekspresi beberapa transformasi sekarang menjadi
dari rz,, ke dalam persamaan (4) dan
pengobservasian terlepas dari z, hal ini 1 n(n 1) 2 1 / n n 2 (n 1) 1/ n 1 n 2
r v
2 d
memungkinkan untuk mengintegrasikan dua h U n3 n2 0 1 n
kali persamaan ke arah z, sehingga ................................................(6)
mendapatkan komponen kecepatan radial v.
Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 11
Volume 9, Nomor 1, Pebruari 2011 Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753X
EXPERIMENT
THEORITICAL POWER LAW PROFILE
(n*B)
Gambar 2: Bentuk Grafik Kecepatan Teoritis dan Eksperimen untuk Aliran Lateral di Lengkung
Sungai (setelah Kondrat’ev, 1959)
Halaman 12 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini
Jurnal APLIKASI Volume 9, Nomor 1, Pebruari 2011
ISSN.1907-753X
Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 13
Volume 9, Nomor 1, Pebruari 2011 Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753X
Halaman 14 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini