Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 100

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PADA ORANGE MART

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai


Derajat Sarjana pada Program Studi Manajemen

SISKA DARLELA YUNI

NIM : 13.11.02.97

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


INTERNATIONAL BUSINESS MANAGEMENT INDONESIA
MEDAN
2017
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN


PADA ORANGE MART

OLEH

Nama : Siska Darlela Yuni


NIM : 13.11.0297
Jurusan : S-1 Manajemen

Disetujui Oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

Golda Novatrasio, S.Pd, M.Pd Debbi ChyntiaOvmi, S.Pd, M.Si

Penguji I Penguji II

Maduma Sari Sagala, SE., MM Moraida Hasanah, S.Si, M.Si

Diketahui,

Ketua Jurusan Manajemen

Nurhasanah, S.E., M.M


THE EFFECT OF MARKETING MIX ON PURCHASE DECISION AT
ORANGE MART.

BY:
SISKA DARLELA YUNI
13110297

ABSTRACT

The success of a retail can not be separated from the ability of retail owners
in the field of marketing, especially policy and strategy setting for consumers to
decide to make a purchase. One of them is marketing mix (product variable, price,
location, and promotion). Therefore, with this phenomenon that encourages to
conduct research with the title "The influence of Marketing Mix on Purchase
Decision on Orange Mart".
The method used is quantitative research method. Data collection technique
is done by filling the questionnaire. Sampling was done by sampling saturation ie
sample with all member of population used as sample. Number of respondents as
many as 50 people. Data analysis techniques used are validity test, reliability test,
classical assumption test, multiple regression analysis, partial test, simultaneous
test, and test of determination.
The result of the data shows that the valid and reliable data and the t value of
the product variable (0,299) <t table (2,014) t arithmetic price variables (3.429)>
t table (2.014), promotion variable (0.163) <t table (2.014), t Place count (0.853)
<t table (2.014). The value of f arithmetic (7,868)> f table (2.57). To know the
relation of independent variable to dependent variable used method of analysis of
Multiple Linear Regression that is: Y = 10,152 + 0,049X1 - 0,651X2 + 0,028X3 +
0,124X4 + e. Coefficient value of determination 0,412. So that it can be concluded
that the price variables are partially influential while the product, promotion and
partial variables have no effect on the purchase decision variable and the
product, price, promotion and place variables influence the purchasing decision
and the value of determination 0,412 can explain the product variable, Price,
promotion and place of purchase decision.

Keywords: Marketing Mix and Purchase Decision

ii
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PADA ORANGE MART.

OLEH :
SISKA DARLELA YUNI
13110297

ABSTRAK

Keberhasilan sebuah ritel tidak terlepas dari kemampuan pemilik ritel di


bidang pemasaran, terutama kebijaksanaan dan penetapan strategi agar konsumen
memutuskan melakukan pembelian. Salah satunya yaitu marketing mix (variabel
produk, harga, lokasi, dan promosi). Oleh karena itu dengan adanya fenomena
inilah yang mendorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian pada Orange Mart”.
Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian angket. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara sampling jenuh yaitu sampel dengan semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Jumlah responden sebanyak 50 orang. Teknik
analisa data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik,
analisis regresi berganda, uji parsial, uji simultan, dan uji determinasi.
Hasil data menunjukkan bahwa data valid dan reliabel dan nilai t hitung
variabel produk (0,299) < t tabel (2,014) t hitung variabel harga (3,429) > t tabel
(2,014), variabel promosi (0,163) < t tabel (2,014), t hitung tempat (0,853) < t
tabel (2,014). Nilai f hitung (7,868) > f tabel (2,57). Untuk mengetahui besarnya
hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan metode analisa
Regresi Linear Berganda yaitu: Y = 10,152 + 0,049X1 - 0,651X2 + 0,028X3 +
0,124X4 + e. Nilai koefisien determinasi 0,412. Sehingga dapat disimpulkan
variabel harga secara parsial berpengaruh sedangkan variabel produk, promosi
dan tempat secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel keputusan
pembelian dan variabel produk, harga, promosi dan tempat secara bersama-sama
berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan nilai determinasi sebesar 0,412
dapat menjelaskan variabel produk, harga, promosi dan tempat terhadap
keputusan pembelian.

Kata kunci: Marketing Mix dan Keputusan Pembelian

i
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis mengucapkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat,

hidayah, serta kasih sayang Nya dan mengucapkan terima kasih kepada kedua

Orang tua, Bapak Ismail dan Ibu Alm. Salmawati tercinta, yang selalu

memberikan dukungan, motivasi serta doa yang tidak pernah berhenti untuk

kesuksesan anak-anaknya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian “

(Studi pada Orange Mart)”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi International Business Management Indonesia (STIE

IBMI). Skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak, dengan

tulus dan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si.,selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

International Business Management Indonesia (STIE IBMI).

2. Ibu Nurhasanah, SE, MM., selaku ketua jurusan manajemen Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi International Business Management Indonesia

(STIE IBMI).

3. Ibu Golda Novatrasio, S.Pd.,M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang telah

meluangkan banyak waktunya untuk memberikan arahan serta

kesabarannya selama penulisan skripsi ini.

iii
4. Ibu Debbi Chyntia Ovami, S.Pd., M.Si., selaku dosen pembimbing II yang

telah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan arahan serta

kesabarannya selama penulisan skripsi ini.

5. Ibu Maduma Sari Sagala, SE., MM, selaku dosen penguji I / narasumber I

yang telah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan arahan serta

kesabarannya selama penulisan skripsi ini.

6. Ibu Moraida Hasanah, S.Si., M.Si, selaku dosen penguji II / narasumber II

yang telah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan arahan serta

kesabarannya selama penulisan skripsi ini.

7. Abi Hendri Bahrul Alam, S.H.I., MM., selaku pimpinan Rumah Anak

Madani.

8. Adik-adikku tercinta yang telah memberikan semangat dan doanya,

terkhusus adik Kiki dan Refan.

9. Segenap dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi International Business

Management Indonesia (STIE IBMI) yang telah memberikan ilmu serta

pengalamannya kepada penulis.

10. Abi Amin dan Ummi Sarah yang telah memberikan saran dan nasihat.

11. Teman-teman seperjuangan di STIE IBMI, Lisa, Ilmy, Evvi dan Rumanti

yang saling memotivasi sehingga peneliti semangat untuk menyelesaikan

skripsi tepat pada waktunya.

12. Teman-teman seperjuangan di RAM dan CTF, Anta, Memey dan Cici, CT,

dan Kakak Lisma yang saling memotivasi sehingga peneliti semangat

untuk menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.

iv
13. Teman-teman seperjuangan di Mah’ad Abu Ubaidah, terkhusus Umi

Bahriah yang memberikan dukungan moril, Umi Rahmi, Ukhti Eli, Ukhti

Fifah, Ukhti Rohani, Ukhti Lika dan Jannah, Ukhti Keumala, Kakak Iren,

Ukhti Muslimah, Ukhti Tiara yang saling memotivasi sehingga peneliti

semangat untuk menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................... 6

1.3 Rumusan Masalah .......................................................................... 6

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................ 7

1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TEORITIS

2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................ 9

2.1.1 Pemasaran ............................................................................ 9

2.1.2 Manajemen Pemasaran ....................................................... 10

2.1.3 Strategi Pemasaran .............................................................. 10

2.1.4 Marketing Mix ..................................................................... 11

2.1.4.1 Produk (Product)...................................................... 12

2.1.4.2 Harga (Price)............................................................ 15

v
2.1.4.3 Promosi (Promotion)................................................ 17

2.1.4.4 Lokasi (Place) .......................................................... 19

2.1.5 Keputusan Pembelian ........................................................... 20

2.1.6 Peneltian Terdahulu ............................................................. 23

2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis ......................................................... 26

2.3 Hipotesis ........................................................................................ 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 31

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian...................................................... 31

3.2.1 Populasi Penelitian ............................................................... 31

3.2.2 Sampel Penelitian ................................................................. 31

3.3 Sumber Data Penelitian ................................................................. 32

3.3.1 Data Primer ........................................................................... 32

3.3.2 Data Sekunder ...................................................................... 32

3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 32

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................................... 34

3.5.1 Uji Validitas.......................................................................... 34

3.5.2 Uji Reliabilitas ...................................................................... 35

3.6 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................ 36

3.7 Metode Analisis Data .................................................................... 39

3.7.1 Uji Asumsi Klasik ................................................................ 39

3.7.1.1 Uji Normalitas Data ...................................................... 39

3.7.1.2 Uji Autokerelasi ............................................................ 39

vi
3.7.1.3 Uji Multikolinieritas ...................................................... 40

3.7.1.4 Uji Heteroskedastisitas .................................................. 40

3.7.2 Analisis Regresi Berganda ................................................... 41

3.7.3 Uji Parsial (Uji t) .................................................................. 41

3.7.4 Uji Simultan (Uji F).............................................................. 42

3.7.5 Uji Determinasi .................................................................... 43

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ........................................................ 44

4.1.1 Sejarah Perusahaan ............................................................... 44

4.1.2 Marketing Mix di Orange Mart............................................. 45

4.2 Hasil Penelitian ............................................................................... 46

4.2.1 Data Responden .................................................................... 46

4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................... 49

4.2.2.1 Uji Validitas .................................................................. 49

4.2.2.2 Uji Reliabilitas .............................................................. 50

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................... 51

4.2.3.1 Uji Normalitas Data ...................................................... 52

4.2.3.2 Uji Autokorelasi............................................................ 52

4.2.3.3 Uji Multikolinieritas ..................................................... 53

4.2.3.4 Uji Heterokedasitas ....................................................... 54

4.2.4 Analisis Regresi Berganda ................................................... 54

4.2.5 Uji Parsial (Uji t) .................................................................. 57

4.2.6 Uji Simultan (Uji F).............................................................. 58

vii
4.2.7 Uji Determinasi (R2) ............................................................. 59

4.3 Pembahasan .................................................................................... 60

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .................................................................................... 65

5.2 Saran ............................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 26

Gambar 4.1 Jenis Kelamin Responden .............................................................. 46

Gambar 4.2 Usia Responden .............................................................................. 47

Gambar 4.3 Pekerjaan Responden ..................................................................... 47

Gambar 4.4 Pendidikan Responden ................................................................... 48

Gambar 4.5 Uji Normalitas ................................................................................ 52

Gambar 4.6 Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas .......................................... 54

ix
x
DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Penelitian Terdahulu.......................................................................... 23

Tabel III.1 Kisi-kisi Kuesioner .......................................................................... 33

Tabel III.2 Skala Likert ...................................................................................... 33

Tabel III.3 Tabel Nilai Reliabilitas .................................................................... 36

Tabel III.4 Aspek Pengukuran Penelitian ......................................................... 32

Tabel IV.1 Hasil Uji Validitas ........................................................................... 49

Tabel IV.2 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................ 51

Tabel IV.3 Uji Autokorelasi ............................................................................... 52

Tabel IV.4 Uji Multikolinieritas ........................................................................ 53

Tabel IV.5 Persamaan Regresi ........................................................................... 55

Tabel IV.6 Uji Simultan ..................................................................................... 58

Tabel IV.7 Hasil Koefisien Determinasi ............................................................ 60

x
LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner Penelitian

Lampiran II Tabulasi Nilai Angket

Lampiran III Tabel r Product Moment

Lampiran IV Tabel Durbin Watson

Lampiran V Tabel Distribusi Nilai t tabel

Lampiran VI Tabel Distribusi Nilai F tabel

Lampiran VII Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran VIII Uji Asumsi Klasik

Lampiran IX Regresi Linier

xi
xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ritel sangat pesat di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan

mudahnya kita menemukan minimarket maupun supermarket di lingkungan

sekitar kita. Berdasarkan data yang dilansir dariIkatan Pedagang Pasar

Indonesia (IKAPPI) jumlah ritel pada tahun 2016 telah mencapai lebih dari

36.000 gerai di seluruh Indonesia. Bisnis ini memang tidak asing lagi di mata

masyarakatkarena memberikan peluang yang besaruntuk dapat memenuhi

kebutuhan konsumen.

Bisnis ritel merupakan semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang

atau jasa secara langsung pada konsumen akhir. Setiap organisasi yang

melakukan penjualan langsung kepada konsumen berarti bertindak dalam

proses usaha eceran atau bisnis ritel. Walaupun tampaknya memberikan

peluang yang besar sering juga kita mendengar banyak perusahaan yang

akhirnya collapse dalam menjalankan bisnis ini.

Untuk itu perusahaan harus menerapkan berbagai strategi pemasaran agar

konsumen mau membeli produk-produk yang ditawarkan. Namun pada

kenyataannya hal tersebut sangat sulit, karena perusahaan harus mengetahui

bagaimana cara agar konsumen dapat memutuskan untuk membeli produk

perusahaan dengan berbagai faktor dan proses pengambilan keputusan

tersebut. Salah satu contoh strategi pemasaran yang digunakan misalnya

1
2

mengurangi harga untuk meningkatkan pertumbuhan pasar.Strategi

pemasaran tidak hanya diperuntukkan bagi usaha berskala besar saja. Usaha

kecil juga membutuhkan strategi pemasaran untuk mengembangkan

usahanya, karena sering kali pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah

yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapat masyarakat.

Maka dalam penerapan strategi pemasaran yang harus

diimplementasikan perusahaan adalah marketing mix (bauran pemasaran).

Penerapan marketing mix yang efektif dan tepat sasaran maka akan

memberikan dampak baik bagi peusahaan. Sehingga dengan adanya

implementasi marketing mix juga dapat menghindari hal-hal yang pernah

dialami perusahaan yang pernah collapse khususnya di bidang ritel.

Marketing mix ini terdiri empat komponen yaitu produk, harga, lokasi dan

promosi. Perusahaan yang mengimplementasikan marketing mix harus

memperhatikan bagaimana membuat produk yang bermutu jika di pandang

dari komponen product, harga yang kompetitif dari komponen price, promosi

yang gencar dari komponen promotion dan tempat yang strategis dari

komponen place.

Memilih tempat belanja adalah proses interaksi antara strategi pemasaran

peritel dan karakteristik individual dan situasional dari pembeli. Untuk itu

pemasar harus mengenali kebutuhan dan keinginan konsumen yang

mendorong konsumen memilih atau tidak memilih, memutuskan membeli

atau tidak membeli suatu produk tertentu adalah penting. Bagaimana

produsen mampu menciptakan produk yang dapat memuaskan konsumennya


3

apabila dia tidak tahu keinginan dan kebutuhan konsumen untuk memutuskan

membeli suatu produk.

Orange Mart merupakan usaha yang bergerak di bidang ritel khususnya

dikategorikan ke store ritel (pengecer toko) yang menjual beragam jenis

produk yang dibutuhkan konsumen antara lain alat tulis, peralatan mandi,

pakaian, makanan, minuman, peralatan kebersihan, aksesoris. Dimana dalam

proses operasionalnya membutuhkan kepercayaan dari konsumen agar tetap

menjadi ritel pilihan dibandingan ritel pesaing yang sangat banyak. Agar

pemasar dapat menarik konsumen lebih banyak maka diperlukan upaya atau

strategi dalam bidang pemasaran yang lebih maksimal lagi.

Fenomena-fenomena yang terjadi di Orange Mart berdasarkan

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti antara lain,.walaupun produk yang

ditawarkan sudah beragam tapi belum lengkap. Layanan merupakan salah

satu yang menjadi seseorang memutuskan untuk membeli suatu produk di

perusahaan, termasuk diri kita sendiri apabila suatu perusahaan memberikan

pelayanan yang kurang bagus pasti kita akan enggan untuk berbelanja di

tempat tersebut.

Orange Mart mencoba memberikan pelayanan yang terbaik namun belum

maksimal dikarenakan kurangnya karyawan yang ada dan masih

menggunakan sitem manual dalam proses pembayaran. Ketika konsumen

ramai menyebabkan antri yang panjang dan lama. Variasi merek yang dijual

juga masih kurang beragam, kemudian banyak produk yang tidak diberi label

harga pada rak produk yang dijual. Dari segi promosi plang promosi dipasang
4

di dalam saja sehingga konsumen tidak semua tahu adanya Orange Mart di

kampus Rumah Anak Madani.

Akan tetapi, di luar dari yang dipaparkan di atas. Orange Mart memiliki

beberapa keunggulan, diantaranya Orange Mart memiliki konsumen tetap

karena berada di kawasan kampus, lokasinya strategis, aksesbilitas atau

tempatnya mudah dijangkau oleh transportasi, memiliki tempat parkiran yang

luas, disedikan tempat duduk yang banyak dan luas untuk konsumen yang

ingin berbicang-bincang dan melepas kepenatan. Berdasarkan paparan di atas

dan observasi awal pada Orange Mart, diketahui terdapat beberapa

permasalahan dimana marketing mix belum diterapkan sepenuhnya dalam

operasionalnya sehingga belum tercapai tujuan penerapan dari strategi

pemasaran.

Upaya meneliti perilaku konsumen perlu dilakukan karena pemahaman

terhadap perilaku konsumen merupakan kunci keberhasilan strategi

pemasaran. Melalui pemahaman perilaku konsumen, pihak manajemen

perusahaan dapat menyusun strategi dan program yang tepat dalam rangka

memanfaatkan peluang yang ada dan mengungguli para pesaingnya.

Keputusan konsumen dalam membeli suatu produk tidak bisa terjadi

sendirinya, sebaliknya masalah kebudayaan, sosial, individu, dan psikologis

secara kuat mempengaruhi proses keputusan pembelian tersebut. Hal di atas

memberikan pengaruh dari waktu konsumen menerima rangsangan melalui

perilaku pasca pembelian.


5

Oleh karena itu, dengan adanya fenomena di atas membuat peneliti merasa

tertarik untuk meneliti lebih lanjut permasalahan tersebutdengan judul :

“Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian pada Orange

Mart”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah

daripenelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Orange Mart merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang ritel

yang dikategorikan ke store rltel (pengecer toko) yang menjual berbagai

jenis produk antara peralatan tulis, peralatan mandi, pakaian, makanan,

minuman, peralatan kebersihan, aksesoris dan lain-lain, harus mampu

bersaing dengan ritel yang menjadi saingannya.

2. Bedasarkan observasi peneliti bahwasannya terdapat fenomena-fenomena

yang ada di Orange Mart yang mengindikasikan marketing mix belum

diterapkan secara maksimal antara lain,walaupun produk yang

ditawarkan sudah beragam tapi belum lengkap. Layanan yang diberikan

kurang maksimal dikarenakan jumlah karyawan yang sedikit dan sistem

pembayaran yang masih secara manual. Variasi merek yang dijual juga

masih kurang beragam.

3. Dari segi penetapkan harga, harga pada Orange Mart kurang bersaing

dibandingkan pesaing lainnya, kemudian banyak produk yang tidak

memiliki label harga yang terpasang pada rak produk yang dijual.Dari
6

segi promosi plang promosi dipasang di dalam saja sehingga konsumen

tidak semua tahu adanya Orange Mart di kampus Rumah Anak Madani.

4. Akan tetapi, di luar dari yang dipaparkan di atas. Orange Mart memiliki

beberapa keunggulan, di antaranya Orange Mart memiliki konsumen

tetap karena berada di kawasan kampus, lokasinya strategis, aksesbilitas

atau tempatnya mudah dijangkau oleh transportasi, memiliki tempat

parkiran yang luas, disedikan tempat duduk yang banyak dan luas untuk

konsumen yang ingin ngobrol dan melepas kepenatan.

5. Oleh karena itu, berdasarkan fenomena-fenomena di atas apabila

diterapkan marketing mixsecara efektif dan tepat akan mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen untuk berbelanja di Orange Mart dan

akan memiliki dampak yang besar terhadap keberhasilan Orange Mart.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat dirumuskan

masalah penelitian yaitu:

1. Apakah ada pengaruh produk (product) terhadap keputusan pembelian pada

Orange Mart ?

2. Apakah ada pengaruh harga (price) terhadap keputusan pembelian pada

Orange Mart ?

3. Apakah ada pengaruh promosi (promotion) terhadap keputusan pembelian

pada Orange Mart ?


7

4. Apakah ada pengaruh tempat (place) terhadap keputusan pembelian pada

Orange Mart ?

5. Apakah ada pengaruh produk, harga, promosi dan tempat secara simultan

terhadap keputusan pembelian pada Orange Mart ?

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai latar belakang masalah maka adapun tujuan dilakukannya penelitian

ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh produk (product) terhadap keputusan

pembelian pada Orange Mart

2. Untuk mengetahui pengaruh harga (price) terhadap keputusan pembelian

pada Orange Mart

3. Untuk mengetahui pengaruh promosi (promotion) terhadap keputusan

pembelian pada Orange Mart

4. Untuk mengetahui pengaruh tempat (place) terhadap keputusan pembelian

pada Orange Mart

5. Untuk mengetahui pengaruh produk, harga, promosi dan tempat secara

simultan terhadap keputusan pembelian pada Orange Mart


8

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam hal

pengaruh marketing mix terhadap keputusan pembelian konsumen.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan

dalam mengelola bagian pemasaran khususnya mengenai pengaruh

marketing mix terhadap keputusan pembelian konsumen.

3. Bagi penelitian lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai perbandingan bagi

penelitian selanjutnya.

4. Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi International Business Management

Indonesia (STIE IBMI)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi sekaligus

objek penelitian bagi mahasiswa yang nantinya akan melakukan

penelitian.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA
PEMIKIRAN TEORITIS

2.1 Tinjauan Pustaka


2.1.1 Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu peran yang sangat vital bagi

kelangsungan usaha bisnis untuk berkembang dan memperoleh laba. Namun

tidak banyak masyarakat yang salah mengartikan pemasaran sebagai proses

penjualan barang atau jasa. Padahal istilah itu hanyalah satu bagian dari

kegiatan pemasaran. Arti pemasaran jauh lebih luas dari penjualan jika

memaknai arti pemasaran itu lebih mendalam.

Definisi yang paling luas yang dapat menerangkan secara jelas arti

pentingnya pemasaran dikemukan oleh Stanton (2012:7) yaitu pemasaran

adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan

untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik

kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Sesuai dengan definisi

di atas dapat diambil kesimpulan bahwa aktivitas pemasaran meliputi :

1. Penyusunan konsep

2. Penentuan harga

3. Promosi

4. Distribusi atas sejumlah ide,produk, dan jasa.

9
10

2.1.2 Manajemen Pemasaran

Dari definisi pemasaran yang dikemukakan oleh ahli diatas dapat

diketahuibahwa pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari

kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan

harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat

memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

potensial. Kegiatan pemasaran haruslah dikoordinasikan dan dikelola dengan

baik, makadikenal istilah manajemen pemasaran.

Menurut Kotler (2008:11) : Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu


untuk memilih pasar sasaran sertamendapatkan, mempertahankan, dan
menambah jumlah pelanggan melaluipenciptaan, penyampaian, dan
pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul.

2.1.3 Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan

dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai suatu tujuan

perusahaan. Hal ini didukung oleh pendapat Hermawan (2012:40) bahwa

strategi pemasaran berfokus pada tujuan jangka panjang perusahaan dan

melibatkan perencanaan program-program pemasaran untuk mewujudkan

tujuan perusahaan. Perusahaan tergantung pada strategi pemasaran untuk

mencanangkan lini produk atau jasanya, termasuk produk dan jasa baru.

Strategi pemasaran yang menyatu merupakan rangkaian proses

pemasaran secara lebih maksimal. Tanpa adanya strategi pemasaran yang

teruji, bisa dipastikan pemasaran akan jauh, terlebih apabila muncul berbagai

produk kompetitif yang dikeluarkan oleh rival-rival bisnis. Melalui strategi

ini sebuah proses pemasaran yang baik dapat dipertahankan, memberikan


11

cara-cara yang baru yang membuat para pelanggan senantiasa menemukan

keunikan dalam produk, hal ini merupakan salah satu strategi yang

dibutuhkan dalam pemasaran.

Menurut Tjiptono (2010:70) strategi pemasaran dikelompokkan dalam

empat bagian yaitu :

1. Strategi segmentasi pasar (Market Segmentation)

2. Strategi penempatan pasar (Market Positioning)

3. Strategi untuk memasuki pasar (Market Entry Strategy)

4. Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

2.1.4 Marketing Mix

Marketing mix secara umum merupakan suatu istilah yang

menggambarkan seluruh unsur pemasaran dan yang dikerahkan guna

mencapai sasaran perusahaan misalnya laba, harga, penjualan, bagian pasar

yang akan direbut dan sebagainya. Setiap perusahaan harus memutuskan

sejauh mana menyesuikan strategi pemasarannya dengan kondisi-kondisi

yang ada.

Pada sisi yang satu terdapat perusahaan-perusahaan yang menggunakan

marketing mix yang terstandarisasi secara global di seluruh dunia.

Standarisasi tersebut adalah produk, iklan, distribusi dan biaya rendah. Pada

sisi lainnya terdapat penyesuaian pada marketing mix, dimana produsen

tersebut menyesuaikan elemen-elemen marketing mix untuk masing-masing

pasar sasaran.
12

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:62) :“Dalam bauran pemasaran

terdiri dari empat hal yang biasa disebut dengan 4 P : produk, harga, promosi

dan tempat/distribusi”.

Menurut Assauri (2010:181) : Marketing mix merupakan kombinasi dari

empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran yang dapat

dikendalikan oleh perusahaan. Variabel tersebut antara lain :

1. Product (Produk)

2. Price (Harga)

3. Place (Tempat)

4. Promotion (Promosi)

2.1.4.1 Produk (Product)


Pengertian produk menurut Suliyanto adalah sesuatu yang bisa

ditawarkan untuk mendapatkan perhatian pembelian pemakaian atau

konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk yang

dapat ditawarkan ke pasar berupa barang dan jasa. Pada saat ini perusahaan

tidak hanya bersaing dengan produk yang dihasilkan saja, tetapi semakin

meningkat dalam persaingan pada aspek tambahan dari produknya seperti

aspek pembungkus, servis, iklan, pemberian kredit, pengiriman, dan faktor –

faktor lain yang dapat menguntungkan konsumen.

Menurut Kotler (2009:73) produk diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Bahan yang tidak tahan lama (Nondurable goods)

Adalah barang yang berwujud yang biasa dikonsumsi dalam sekali atau

beberapa kali penggunaan saja.Contoh air minum dan makanan.


13

2. Bahan tahan lama (Durable goods)

Adalah barang yang berwujud yang digunakan berkali-kali.Contohnya

pakaian, barang elektronik, mesin.

3. Jasa (Service)

Jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan dan mudah

habis.Akibatnya, jasa memerlukan lebih banyak pengendalian,

kredibilitas pemasok dan kemampuan penyesuaian. Contohnya jasa

pemotongan rambut dan reparasi.

Daur hidup atau bisa juga disebut siklus hidup produk adalah suatu

konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif

suatu produk.Siklus hidup ini memberikan pemahaman yang mendalam

mengenai dinamika bersaing suatu produk.

1. Perkenalan (introduction), periode pertumbuhan yang lambat saat

produk itu diperkenalkan ke pasar. Pada tahap ini tidak ada laba karena

besarnya biaya-biaya untuk memperkenalkan produk.

2. Pertumbuhan (growth), periode penerimaan pasar yang cepat dan

peningkatan laba yang besar.

3. Kedewasaan (maturity), periode penurunan pertumbuhan penjualan

karena produk itu telah diterima oleh sebagian besar calon pembeli.

Laba akan stabil atau menurun karena persaingan yang meningkat.

4. Penurunan (decline), periode saat penjualan menunjukkan arahyang

menurun dan laba yang menipis.


14

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:62), variabel produk bauran

pemasaran mempunyai beberapa indikator,yaitu:

a. Ragam

b. Kualitas

c. Desain

d. Fitur

e. Nama merek

f. Kemasan

g. Layanan

Berikut penjelasan dari masing-masing indikator produk di atas :

1. Ragam merupakan banyaknya jenis barang yang ditawarkan, dengan

banyaknya jenis barang akan mampu memenuhikebutuhan dan

keinginan konsumen sehingga akan mampu menjaring pasar yang lebih

luas lagi.

2. Kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari

suatu barang atau jasa, dalam hal kemampuan untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan.

3. Desain adalah proses menciptakan produk baru yang akan dijual oleh

perusahaan untuk pelanggannya. .

4. Fitur adalah meliputi karakterisik sekunder yang melengkapi fungsi

dasar produk.
15

5. Nama merek membantu konsumen mengenali produk yang bisa

menguntungkan mereka. Merek juga menyatakan sesuatu tentang

kualitas dan konsistensi produk.

6. Kemasan merupakan aktivitas merancang dan memproduksi wadah atau

pembungkus suatu produk.

7. Layanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu

pihak yang pada dasarnyatidak berwujud dan tidak mengakibatkan

kepemilikan apapun.

2.1.4.2 Harga (Price)

Menurut Basu Swastha (2010:147) : “harga adalah sejumlah uang

(ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk

mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya”.

Berdasarkan definisi ini, harga atau suatu barang atau jasa tidak saja

sejumlah nilai yang tertera di daftar harga atau labelnya, tetapi juga fasilitas

atau pelayanan lain yang diberikan pihak penjual kepada pembeli barang

tersebut, misalnya pelayanan pengantaran barang sampai ke rumah pembeli,

fasilitas garansi jika terjadi kerusakan tertentu dan sebagainya.

Harga sangat berhubungan dengan nilai dasar dari persepsi konsumen

berdasarkan dari keseluruhan unsur bauran ritel dalam menciptakan suatu

gambaran dan pengalaman bertransaksi. Tingkat harga pada suatu toko

dapat memengaruhi cara berfikir konsumen terhadap unsur-unsur lain dari

bauran ritel. Contohnya tingkat harga sering kali dianggap dapat

mencerminkan kualitas dari barang dagangan dan pelayanan yang diberikan,


16

sehingga pada akhirnya juga akan mempengaruhi konsumen dalam

menentukan pilihannya untuk berbelanja.

Tujuan ditetapkan harga pada sebuah produk adalah untuk mencapai hal-

hal sebagai berikut:

a. Mendapatkan posisi pasar. Misal, penggunaan harga rendah untuk

mendapatkan penjualan dan pangsa pasar.

b. Mencapai kinerja keuangan. Harga-harga dipilih untuk membantu

pencapaian tujuan keuangan seperti konstribusi laba dan arus kasa. Harga

yang terlalu tinggi mungkin tidak dapat diterima oleh para pembeli.

c. Penentuan posisi produk. Harga dapat digunakan untuk mengingatkan

citra produk, mempromosikan kegunaan produk, menciptakan kesadaran,

dan tujuan penentuan posisi lainnya.

d. Mempengaruhi persaingan. Manajemen mungkin ingin menghambat para

pesaing yang sekarang untuk tidak dapat masuk kepasar atau untuk tidak

melakukan pemotongan harga.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menetapkan harga sebagai

berikut:

1. Pasar sasaran

2. Pesaing

3. Biaya produk yang akan dijual

4. Aturan harga dalam bauran ritel

5. Karakteristik barang dagangan

6. Pertimbangan-pertimbangan hukum.
17

Adapun indikator dari harga disesuaikan menurut jenis dari bauran

pemasaran menurut Kotler dan Amstromg (2008:62) adalah :

a. Daftar harga

b. Diskon (potongan harga)

c. Periode pembayaran

d. Persyaratan kredit

2.1.4.3 Promosi (Promotion)


Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang

sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan dalam rangka

meningkatkan upaya pemasaran produknya. Promosi merupakan salah satu

faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.

Menurut Swastha (2010:273) : “Promosi adalah arus informasi atau

persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi

kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran”.

Dalam melaksanakan suatu kegiatan, pasti mempunyai tujuan dan

menginginkan suatu manfaat yang dapat diambil dari kegiatan tersebut.

Kegiatan promosi dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan itu

antara lain:

a. Menginformasikan barang/jasa.

Promosi yang baik berisi mengenai informasi barang/jasa yang dijual

secara padat, namun detail serta jelas. Sebuah promosi tidak hanya

untuk menawarkan produk barang/jasa saja, tetapi juga bisa digunakan

untuk menawarkan tempat usaha.


18

b. Menarik konsumen untuk melakukan pembelian.

Sebuah promosi dilakukan dengan tujuan menarik konsumen agar

melakukan pembelian. Untuk itu, promosi harus yang menarik dan unik

agar bisa merangsang rasa penasaran konsumen sehingga tertarik untuk

melakukan pembelian.

c. Mendorong konsumen untuk melakukan pembelian ulang.

Promosi juga bertujuan mendorong konsumen agar melakukan

pembelian ulang. Promosi yang bertujuan agar konsumen melakukan

pembelian ulang ini merupakan promosi berkesinambungan yang dapat

ditempuh dengan cara pemberian kupon berhadiah, permainan, maupun

perlombaan selama periode tertentu mungkin bisa mingguan/bulanan.

d. Mendorong konsumen untuk peningkatan pembelian

Menciptakan suatu variasi promosi yang dapat mendorong konsumen

untuk meningkatkan pembelian. Pemberian kupon hadiah juga

merupakan contoh yang tidak hanya menarik konsumen untuk

melakukan pembelian ulang, tetapi juga bisa menarik konsumen untuk

meningkatkan pembeliannya.

Adapun indikator dari promosi disesuaikan menurut jenis dari marketing

mix menurut Kotler dan Amstrong (2010:62) adalah :

a. Iklan

b. Penjualan pribadi

c. Promosi penjualan

d. Hubungan masyarakat
19

Berikut penjelasan masing-masing dari indikator promosi :

1. Iklan adalah Semua bentuk penyajian non personal, promosi ide-ide,

promosi barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu

yang dibayar.

2. Penjualan pribadi adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara

penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk

kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan

terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan

membelinya.

3. Promosi penjualan adalah aktivitas pemasaran yang mengusulkan nilai

tambah dari suatu produk (untuk mendapatkan lebih dari sekedar yang

ada dari nilai produk) dalam jangka waktu tertentu dalam rangka

mendorong pembelian konsumen, efektivitas penjualan, atau mendorong

upaya yang dilakukan oleh tenaga penjualan (sales force).

4. Hubungan masyarakat adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu

perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap

berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut.

2.1.4.4 Lokasi/Tempat(Place)
Untuk menjalankan kegiatan usaha diperlukan tempat usaha yang

dikenal sebagai lokasi. Lokasi ini penting baik sebagai tempat menjalankan

aktivitas yang melayani konsumen (nasabah/pelanggan, aktivitas produksi,

aktivitas penyimpanan, ataupun untuk mengendalikan kegiatan perusahaan


20

secara keseluruhan. Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat

pula diartikan sebagai tempat untuk memajang barang-barang dagangannya.

Konsumen dapat melihat langsung barang yang diproduksi atau dijual

baik jenis, jumlah maupun harganya. Dengan demikian, konsumen dapat

lebih mudah memilih dan bertransaksi atau melakukan pembelanjaan

terhadap produk yang ditawarkan secara langsung.

Adapun indikator dari tempat disesuaikan menurut jenis dari marketing

mix menurut Kotler dan Amstrong (2008:62) :

a. Saluran

b. Cakupan

c. Pemilahan

d. Lokasi

e. Persediaan

f. Transportasi

g. Logistik

2.1.5 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2011:25) adalah

pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya

bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa

alternatif pilihan.

Pengambilan keputusan terhadap produk yang dilakukan konsumen

berdasarkan beberapa hal yang berbeda, adapun jenis-jenis pengambilan

keputusan pembelian sebagaiberikut :


21

1. Perilaku respon rutin (routine responsive behavior), jenis pengambilan

keputusan yang diperlihatkan oleh konsumen yang sering mengadakan

pembelian, barang dan jasa biaya murah, dan membutuhkan sedikit

pencarian dan waktu keputusan.

2. Pengambilan keputusan terbatas (limited decision making), jenis

pengambilan keputusan yang membutuhkan sejumlah waktu untuk

mengumpulkan dan merundingkan mengenai suatu merek yang tidak

dikenal dalam suatu katagori produk yang sudah dikenal.

3. Pengambilan keputusan ekstensif (extensive decision making),

pengambilan keputusan konsumen yang paling kompleks, digunakan saat

membeli produk yang belum dikenal mahal atau barang yang jarang

dibeli, membutuhkan penggunaan beberapa kriteria untuk mengevaluasi

dan waktu yang panjang untuk memperoleh informasi.

Adapun indikator dari pengambilan keputusan pembelian menurut

Kotler dan Amstrong (2008:179) tahap sebagai berikut :

1. Pengenalan Masalah

2. Pencarian Informasi

3. Evaluasi Alternastif

4. Keputusan Pembelian

5. Perilaku Sesudah pembelian

Berikut penjelasan :

1. Pengenalan Masalah
22

Proses membeli diawali saat pembeli saat pembeli mengenali masalah

atau kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi

sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk

mencari informasi lebih banyak. Jika dengan dorongan konsumen kuat

dan objek yang dapat memuaskan kebutuhan tersedia, maka konsumen

akan membeli objek tersebut.

3. Evaluasi Alternatif

Bagaimana konsumen memproses informasi tentang pilihan produk

untuk membuat keputusan akhir.

4. Keputusan Membeli

Bagaimana konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek

yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga

membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.

5. Perilaku Sesudah Pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen

akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.


23

2.1.6 Penelitian Terdahulu

Tabel II.1
Penelitian Terdahulu

Nama Judul Variabel yang


No Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian Digunakan
1 Herlina Pengaruh Bauran Hasil penelitian
(2015), Bauran Pemasaran menunjukkan
Sekolah Pemasaran Terhadap bahwa terdapat
Tinggi Ilmu Terhadap Keputusan pengaruh bauran
Ekonomi Keputusan Konsumen pemasaran
International Konsumen Pada terhadap
Business PT Kerta Jaya keputusan
Management Pusaka konsumen (Y)
Indonesia pada PT Kerta
(STIE IBMI) Jaya Pustaka
Medan, dengan
persamaan
regresi Y =
10,871 +
0.702X, nilai
thitung>ttabel
yaitu
7,635>2,021,
nilai D = 54,8%
24

2 Erina (2015), Pengaruh Produk. Harga, Hasil penelitian


UIN Marketing Mix Lokasi dan menunjukkan
Walisongo Terhadap Promosi bahwa terdapat
Keputusan terhadap pengaruhmarketi
Pembelian Keputusan ng Mix (X)
Konsumen di Pembelian terhadap
Toko Alat Tulis keputusan
Hadi Sutrisno konsumen (Y) ,
Putra 2 Limpung dengan
persamaan
regresi Y =
0,753 –
0,085X1+0,986
X2+0,030X3+0,
020x4 + e,
(produk)
thitung<ttabel yaitu
-2,376<2,021
, (harga)
thitung>ttabel yaitu
-27,735>2,021,
(promosi)
thitung<ttabel yaitu
1,241<2,021
(tempat)
thitung<ttabel yaitu
-0,608<2,021
nilai D = 95%
25

3 Kalfi (2015), Pengaruh Produk dan Hasil penelitian


Universitas Produk dan Harga terhadap menunjukkan
Taman Siswa Harga terhadap Keputusan bahwa terdapat
Keputusan Pembelian
pengaruh
Pembelian
Perlengkapan produk (X1) dan
Kemping Merek harga (X2)
Eiger di Kota terhadap
Padang Keputusan
Pembelian
Perlengkapan
Kemping Merek
Eiger(Y) dengan
persamaan
regresi Y
=19,138+0,743
X1+
20,469X2+e
,(produk)thitung>tt
abel yaitu
5,379>1,661
(harga)thitung>ttab
el yaitu
3,228>1,661
Fhitung>Ftabel
yaitu
23,171>3,090
, nilai D =
69,1%
Sumber : Data diolah Peneliti (2017)
26

2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis

Pemasaran merupakan salah satu peran yang sangat vital bagi kelangsungan

usaha bisnis untuk berkembang dan memperoleh laba.Dalam pemasaran

diperlukan strategi pemasaran.Tanpa adanya strategi pemasaran yang teruji, bisa

dipastikan pemasaran akan jauh tertinggal, terlebih apabila muncul berbagai

produk kompetitif yang dikeluarkan oleh rival-rival bisnis. Salah satu srategi

pemasran yang diterapkan adalah Marketing Mix yang terdiri dari : Product,

Price, Promotion, Place sebagai variabel independen dan Keputusan Pembelian

sebagai variabel dependen.

Produk (X1)

Harga (X2)

Keputusan
Pembelian
(Y)

Promosi (X3)

9X
Tempat (X4)

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
27

2.2.1 Hubungan Produk terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen membeli tidak hanya sekedar kumpulan atribut fisik suatu

produk, tetapi pada sasarannya mereka membayar sesuatu untuk memuaskan

keinginan.Dengan demikian, bagi suatu perusahaan yang bijaksana bahwa

menjual manfaat (benefit) produk tidak hanya produk saja (manfaat intinya)

tetapi harus merupakan suatu sistem. Apabila seseorang membutuhkan

produk, maka akan membayangkan lebih dulu manfaat produk., setelah itu

baru mempertimbangkan faktor – faktor lain di luar manfaat produk. Faktor –

faktor itulah yang membuat konsumen mengambil keputusan membeli atau

tidak.

2.2.2 Hubungan Harga dengan Keputusan Pembelian

Harga adalah variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Selain

itu harga juga menentukan diterima atau tidaknya suatuproduk oleh

konsumen. Perusahaan perlu memantau harga yang ditetapkan oleh pesaing

agar harga yang ditentukan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi atau

sebaliknya, agar kemudian harga yang ditawarkan dapat menimbulkan

keinginan konsumen untuk melakukan pembelian.

2.2.3 Hubungan Promosi dengan Keputusan Pembelian

Agar perusahaan berhasil menjual produk atau jasa yang ditawarkan,

pemasar harus mampu mengkomunikasikan sejumlah informasi tentang

perusahaan, produk, struktur harga, dan sistem distribusi kepada konsumen,

perantara perdagangan, dan media. Fungsi utama dari suatu strategi promosi

para pemasar adalah untuk meyakinkan target pelanggan bahwa barang dan
28

jasa yang ditawarkan tersebut memiliki keunggulan yang berbeda

dibandingkan pesaing, sehingga hal ini dapat menarik minat konsumen untuk

melakukan pembelian.

2.2.4 Hubungan Tempat terhadap Keputusan Pembelian

Lokasi merupakan tempat melayani konsumen,dapat pula diartikan

sebagai tempat untuk memajang barang-barang dagangannya.Konsumen

dapat melihat langsung barang yang diproduksi atau dijual baik jenis, jumlah

maupun harganya. Dengan demikian, konsumen dapat lebih mudah memilih

dan bertransaksi atau melakukan pembelanjaan terhadap produk yang

ditawarkan secara langsung. Tempat yang mudah dijangkau dan tersedianya

parkir akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian.


29

2.3 Hipotesis

Menurut Erlina dan Mulyani (2010:41) : “Hipotesis adalah proposisi yang

dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris”. Proposisi merupakan

ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji

kebenarannya mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau

memprediksi fenomena-fenomena. Relevan dengan kerangka konseptual

sebelumnya, penulis merumuskan hipotesis dari penelitian ini , yaitu :

a) Ha1 : Ada pengaruh produk (X1) terhadap keputusan pembelian(Y) pada

Orange Mart

H01 : Tidak ada pengaruh produk (X1) terhadap keputusan pembelian (Y)

pada Orange Mart.

b) Ha2 : Ada pengaruh harga (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) pada

Orange Mart.

H02: Tidak ada pengaruh harga (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) pada

Orange Mart.

c) Ha3 : Ada pengaruh promosi (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) pada

Orange Mart.

H03 : Tidak ada pengaruh promosi (X3) terhadap keputusan pembelian (Y)

pada Orange Mart.

d) Ha4 : Ada pengaruh tempat (X4) terhadap keputusan pembelian(Y) pada

Orange Mart

H04 : Tidak ada pengaruh tempat (X4) terhadap keputusan pembelian (Y)

pada Orange Mart


30

e) Ha5 : Ada pengaruh produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan tempat (X4)

terhadap ke

H05 : Ada pengaruh produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan tempat (X4)

keputusan pembelian (Y) pada Orange Mart


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan jenis

penelitian kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2010:188) : Penelitian kuantitatif adalah suatu metode


penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dan menguraikan gambaran
keterikatan antar suatu variabel dengan variabel lainnya mengenai objek yang
diteliti yang dilakukan dengan pengujian statistik.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian


3.2.1 Populasi Penelitian

Jumlah konsumen rata-rata sebanyak 50 orang/perhari sehingga populasi

nya sebanyak 50 orang.“Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek/subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai

kesempatan yang sama untuk dipilih nenjadi anggota sampel”. (Umar,

2010:77) .

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen sebanyak 50 orang

responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan

dengan teknik Total Sampling, dimana Total Sampling merupakan teknik

pengambilan sampel dengan mengambil seluruh populasi menjadi sampel

penelitian (Sugiyono, 2010:105).

31
32

3.3 Sumber Data Penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data Primer

“Data primer merupakan sumber data yanglangsung diperoleh dari

lokasi penelitian atau objekpenelitian” (Sugiyono,2008:8). Dalam hal ini

data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi terhadap

pelanggan dengan menggunakan daftar pertanyaan atau angket yang telah

disediakan peneliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui catatan dan

dokumen resmi perusahaan, tugas dan fungsi setiap bagian dalm struktur

organisasi dan data yang tersedia lainnya yang terkait dengan marketing

mix dan keputusan pembelian konsumen.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan membuat daftar

pernyataan dalam bentuk angketyang ditujukan kepada para pelanggan

Orange Mart dengan menggunakan Skala Likert dengan bentuk checklist

dan manfaatnya untuk menggali teori-teori dasar dan konsep yang telah

ditemukan oleh para peneliti terdahulu.

2. Wawancara adalah tanya-jawab dengan seseorang untuk mendapatkan

keterangan atau pendapatnya tentang suatu hal atau masalah.


33

3. Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut

lingkungan fisiknya atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang

berjalan.

Tabel III.1
Kisi-Kisi Kuesioner

No Uraian Pernyataan
1 Produk (Product) (X1) 4
2 Harga (Price) (X2) 3
3 Promosi (Promotion) (X3) 3
4 Tempat (Place ) (X4) 3
5 Keputusan Pembeliaan (Y) 5
Jumlah Pernyataan 18

Sumber : diolah peneliti (2017)

Tabel III.2
Skala Likert

Pernyataan Bobot

- Sangat Setuju 5
- Setuju 4
- Kurang Setuju 3
- Tidak Setuju 2
- Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2013:94)


34

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas


3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur (kuesioner). Sekiranya peneliti menggunakan

kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang

disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Kriteria pengukuran yang

digunakan adalah :

a. Apabila r hitung > r tabel, maka kesimpulannya item kuesioner tersebut valid.

b. Apabila r hitung < r tabel, maka kesimpulannya item kuesioner tersebut tidak

valid.

Langkah-langkah untuk menguji validitas adalah sebagai berikut:

1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur.

2. Melakukan uji coba pengukur tersebut kepada sejumlah responden. Dalam

penelitian ini kuesioner akan diuji coba pada 50 orang responden, dengan

alasan bahwa jumlah tersebut telah memenuhi syarat minimum.

3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4. Menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total.

Untuk mengukur validitas setiap butir pernyataanya, maka digunakan teknik

korelasi product moment namun peneliti menggunakan program SPSS versi 22

untuk mengukur validitas, teknik korelasi product moment, yaitu :

𝑁 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑅𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑x)2 }{𝑁∑𝑦 2 − (∑y)2 }

Sumber : Sugiyono (2011: 228)


35

Dimana:

X = Skor untuk masing-masing pernyataan

Y = Skor total

N = jumlah responden.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, kemudian kuesioner juga perlu diuji

reliabilitasnya. Realibilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan

yang ditunjukan oleh instrumen pengukuran. Digunakan untuk mengetahui sejauh

mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali

atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang

sama pula. Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 22. Namun

secara manual teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu dengan rumus

Spearman Brown sebagai berikut :

2𝑟𝑏
𝑟1 =
1 + 𝑟𝑏

Sumber : Sugiyono (2013:131)

Dimana :

𝑟1= reliabilitas internal seluruh instrumen

𝑟𝑏 = korelasi product moment antara belahan pertama dengan belahan kedua.

Uji realibilitas menggunakan Alpa Cronbach, jika nilai Alpa Cronbach

melebihi angka 0,6 maka data dikatakan reliabel.


36

Tabel III.3
Tabel Nilai Reliabel

Nilai Cronbach’s Alpha Tingkat Reliabel

0.0 - 0.20 Kurang Reliabel

>0.20 – 0.40 Agak Reliabel

>0.40 – 0.60 Cukup Reliabel

>0.60 – 0.80 Reliabel

>0.80 – 1.00 Sangat Reliabel

Sumber :Hair et al. (2007:125)

3.6 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh marketing mix

terhadap keputusan pembelian konsumen pada Orange Mart, maka terdapat dua

variabel yang dianalisis, yaitu :

1. Marketing mix yang terdiri dari variabel Produk (X1), Harga (X2),

Promosi (X3), dan Tempat (X4) sebagai variabel bebas (X) yang

merupakan suatu istilah yang menggunakan seluruh unsur pemasaran dan

yang dikerahkan guna mencapai sasaran perusahaan misalnya laba, harga,

penjualan, bagian pasar yang akan direbut dan sebagainya.

2. Keputusan pembelian konsumen sebagai variabel terikat (Y) merupakan

kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil


37

tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat

kemungkinan konsumen melakukan pembelian.

Adapun defenisi operasional dan aspek pengukuran variabel dalam penelitian

ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel III.4
Aspek Pengukuran Penelitian

Variabel Defenisi Indikator Skala


Variabel
Bebas
Produk (X1) Produk adalah sesuatu yang 1. Ragam Skala
bisa ditawarkan untuk Likert
2. Kualitas
mendapatkan perhatian
3. Desain
pembelian pemakaian atau
konsumsi yang dapat 4. Fitur
memenuhi keinginan atau
5. Nama merek
kebutuhan.
6. Kemasan

7. Layanan

Harga (X2) Harga adalah sejumlah uang 1. Daftar harga Skala


yang dibutuhkan untuk Likert
2. Diskon
mendapatkan sejumlah
3. Periode
kombinasi dari barang beserta
pelayanannya. pembayaran
38

Promosi Promosi merupakan arus 1. Iklan Skala


(X3) informasi atau persuasi satu Likert
2. Penjualan
arah yang dibuat untuk
pribadi
mengarahkan seseorang atau
organisasi kepada tindakan 3. Promosi
yang menciptakan pertukaran
penjualan
dalam pemasaran

Tempat (X4) Tempat merupakan tempat 1. Cakupan


melayani konsumen, dapat
(Aksesbilitas)
pula diartikan sebagai tempat
2. Lokasi
untuk memajang barang-
barang dagangannya. 3. Transportasi

Variabel

terikat

Keputusan Keputusan Pembelian 1. Pengenalan Skala


Konsumen adalah pemilihan
Pembelian Masalah Likert
dari dua atau lebih alternatif
Konsumen 2. Pencarian
pilihan keputusan
(Y) pembelian,artinya bahwa Informasi
seseorang dapat membuat
3. Evaluasi
keputusan, haruslah tersedia
Alternastif
beberapa alternatif pilihan.
4. Keputusan

Pembelian

5. Perilaku

Sesudah

pembelian

Sumber : Data diolah Peneliti (2017)


39

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data merupakan jawaban dari rumusan masalah yang

akan diteliti apakah variabel bebas (marketing mix) tersebut berpengaruh

terhadap vaiabel terikat (keputusan konsumen) secara parsial. Berikut adalah

teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam

penelitian ini.

3.7.1 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, perlu dilakukan pengujian asumsi

klasik terlebih dahulu, agar data sampel yang diolah benar-benar dapat

mewakili populasi secara keseluruhan. Pengujian meliputi:

3.7.1.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi,variabel dependen maupun variabel independen mempunyai

distribusi normal atau tidak.“Model regresi yang baik adalah yang memiliki

distribusi normal atau mendekati normal” (Ghozali, 2011:28).

3.7.1.2 Uji Autokorelasi

Ghozali (2011:111) menyatakan bahwa “uji autokorelasi bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 sebelumnya”. Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu

sama lain.Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak

bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Pada penelitian ini


40

menggunakan Uji Durbin–Watson (DW test). Dasar pengambilan

keputusan, jika d < dl atau d > 4-dl berarti terdapat autokorelasi, jika du < d

< 4-du, berarti tidak terdapat autokorelasi dan jika dl < d < du atau 4-du < d

< 4-dl maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

3.7.1.3 Uji Multikolinieritas

Tujuan dari uji multikolinieritas adalah untuk menguji adanya kolerasi

antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel-variabel independen

saling berkolerasi,maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi

ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah dengan

cara melihat nilai variance inflation factor (VIF). Jika nilai VIF lebih besar

dari 10, maka terjadi multikolinieritas.

3.7.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas. Model inilah yang diharapkan terjadi. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya berbeda,

maka terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:125).


41

3.7.2 Analisis Regresi Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Analisis Regresi Berganda dengan menggunakan rumus :

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e

Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian Konsumen

a = Konstanta

b1…b4 = Koefisien Regresi

x1 = Produk

x2 = Harga

x3 = Promosi

x4 = Tempat

e = Epsilon atau variabel pengganggu

Pengujian model regresi berganda ini digunakan untuk mengetahui

pengaruh positif atau pengaruh negatif dari variabel bebas X terhadap

variabel terikat Y. Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 22

untuk menganalisis data.

3.7.3 Uji Parsial (Uji t)

Pengujian ini dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas (X) apakah

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y). Hasil uji

dilakukan pada output SPSS versi 22 pada tabel coefficients. Uji t dilakukan

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


42

𝑟 𝑛−2
𝑡=√
1 − 𝑟2

Sumber : Sugiyono (2013:187)

Dimana :

t = nilai t hitung

r = koefisien korelasi

n= jumlah responden

Tahap-tahap :

a. Bentuk Pengujian

Ha :β1 = 0, artinya terdapat hubungan signifikan antara variabel bebas (X)

terhadap terikat (Y).

H0 : β1≠ 0, artinya tidak terdapat hubungan signifikan antara variabel bebas

(X) terhadap terikat (Y).

b. Kriteria pengambilan keputusan

1. Ha diterima jika thitung> ttabel, artinya terdapat pengaruh signifikan antara

marketing mix (produk, harga, promosi, dan tempat) terhadap keputusan

pembelian konsumen.

2. H0 dierima jika thitung< ttabel, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara

marketing mix (produk, harga, promosi, dan tempat) terhadap keputusan

pembelian konsumen.

3.7.4 Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk menguji pengaruh semua variabel independen

secara serentak terhadap variabel dependen.


43

a. Bentuk Pengujian

1. Ho : β1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara

simultan pada masing-masing variabel independen.

2. Ha : β1 > 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan

pada masing-masing variabel independen.

b. Kriteria Pengambilan Keputusan

1. Apabila F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Apabila F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

3.7.5 Uji Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) menunjukkan besarnya presentase pengaruh

semua variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien Determinasi (R2)

merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen dalam suatu persamaan

regresi. Bagaimana kemampuan variabel X (variabel independen)

mempengaruhi variabel Y (variabel dependen). Semakin besar koefisien

determinasi menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y. Uji

Determinasi untuk melihat besarnya kontribusi pengaruh variabel bebas dan

variabel terikat dengan menggunakan rumus :

D = R2 x 100 %

Dimana :

D = Nilai Determinasi

R2 = Koefisien determinasi
BAB IV
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan


4.1.1 Sejarah Perusahaan
Orange Mart dulu dikenal sebagai Kantin Madani, setelah melakukan

perubahan dan modifikasi maka menjadi Orange Mart. Kantin Madani menjadi

awal mula tombak didirikan Orange Mart. Kantin Madani didirikan pada tahun

2006 di kampus Rumah Anak Madani. Rumah Anak Madani merupakan wisma

penampungan anak-anak korban tsunami dan kaum duafa dari provinsi Aceh dan

Sumatera Utara.

Seriringan berjalan waktu, melihat kebutuhan siswa yang ada di Rumah Anak

Madani, para pengurus sepakat untuk mendirikan tempat belanja yang

menyediakan berbagai keperluan para siswa seperti alat tulis, peralatan mandi,

pakaian, makanan, minuman, peralatan kebersihan, aksesoris dll. Para pengurus

merancang tempat belanja yang nyaman dan murah bagi siswa seperti

minimarket. Dana awal untuk pendiri Kantin Madani dari para pengurus harian

Rumah Anak Madani dan juga ada tambahan dana dari yayasan. Sehingga

akhirnya Kantin Madani pun berdiri.

Walaupun pada awalnya Kantin Madani tidak menyediakan semua barang

yang dibutuhkan oleh siswa namun seiring berjalan nya waktu, Alhamdulillah

sekarang Orange Mart sudah mampu menyediakan berbagai kebutuhan yang

diperlukan oleh para siswa, yang sekarang jumlahnya mencapai 300 siswa, belum

44
45

lagi para karyawan dan juga guru. Dan dengan karyawan sebanyak 2 orang

mampu melayani konsumen yang ada di Orange Mart.

Visi Orange Mart :

Visi dari Orange Mart diantaranya bisa memenuhi kebutuhan siswa,

karyawan dan guru yang ada di Rumah Anak Madani dan juga bisa

memenuhi kebutuhan konsumen selain dari kampus Rumah Anak Madani.

Misi Orange Mart :

1. Memberikan produk yang berkualitas, dan up to date.

2. Memberikan pelayanan cepat dan tanggap.

4.1.2 Marketing Mix di Orange Mart

1. Analisis Produk

Orange Mart menyediakan beragam produk mulai dari perlengkapan alat

tulis mulai seperti: buku, pensil warna, penggaris, spidol, dan lainnya. Selain

itu, Orange Mart juga menyediakan peralatan mandi, pakaian, makanan,

minuman, peralatan kebersihan, aksesoris.

2. Analisis Harga

Konsumen membeli produk di Orange Mart ini karena harga yang

ditawarkan oleh Orange Mart ini relatif sesuai standar.

3. Analisis Promosi

Promosi dilakukan pada saat grand opening konsumen diberikan

voucher belanja sehingga konsumen tertarik berbelanja di Orange Mart.


46

4. Analisis Tempat

Orange Mart terletak di kawasan sekolah sehingga lokasinya strategis,

parkir yang disediakan luas dan mudah di jangkau oleh berbagai

transportasi.

4.2 Hasil Penelitian


4.2.1 Data Responden
Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan

mengenai data-data responden yang digunakan sebagai sampel pada Orange Mart

berikut ini:

1. Jenis Kelamin Responden

Adapun data mengenai jenis kelamin responden pada Orange Mart sebagai

berikut:

Perempuan
Laki-laki

Gambar 4.1
Jenis Kelamin Responden
Sumber: Data Primer yang diolah (2017)

Berdasarkan Gambar 4.1, dapat diketahui tentang jenis kelamin responden

pelanggan pada Orange Mart yang diambil sebagai responden dengan jumlah 50
47

orang, responden wanita sebanyak 24 orang, sedangkan responden pria sebanyak

26 orang.

2. Pekerjaan Responden

Adapun data mengenai pekerjaan responden pelanggan pada Orange Mart

adalah sebagai berikut:

Pelajar/Mahasiswa
Pegawai Swasta

Gambar 4.2
Pekerjaan Responden
Sumber: Data Primer yang diolah (2017)

Berdasarkan Gambar 4.2, dapat diketahui tentang pekerjaan responden

pada Orange Mart yang diambil sebagai responden dengan jumlah 50 orang,

mayoritas pembeli adalah pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 49 orang,

sedangkan pegawai swasta 1 orang.

3. Usia Responden

Adapun data mengenai usia responden pelanggan pada Orange Mart adalah

sebagai berikut:
48

<20 tahun
Gambar 4.3 21-30 tahun

Usia Responden

Sumber : Data Primer yang diolah (2017)

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat diketahui tentang usia responden Orange

Mart yang diambil sebagai responden dengan jumlah 50 orang, mayoritas

pembeli adalah usia dibawah 20 tahun yaitu sebanyak 41 orang, kemudian

responden usia 21-30 tahun yaitu 9 orang.

4. Pendidikan Responden

Adapun data mengenai pendidikan responden pelanggan pada Orange Mart

adalah sebagai berikut:

SMA
Perguruan Tinggi

Gambar 4.4
Pendidikan Responden
Sumber: Data Primer yang diolah (2017)
49

Berdasarkan Gambar 4.4, dapat diketahui tentang pendidikan responden

Orange Mart yang diambil sebagai responden dengan jumlah 50 orang,

mayoritas pembeli adalah berpendidikan SMA yaitu sebanyak 41 orang dan 9

orang pendidikan perguruan tinggi.

4.2.1 Uji Validitas dan Relabilitas


4.2.1.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur (kuesioner).

Untuk uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung

dengan nilai r tabel. Jumlah responden ada 50 orang sehingga N= 50 dengan

taraf signifikan 5%. Dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel IV.1
Hasil Uji Validitas

Variabel Item Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan

Pernyataan 1 0,416 0,279 Valid

Pernyataan 2 0,558 0,279 Valid

Pernyataan 3 0,534 0,279 Valid

Pernyataan 4 0,483 0,279 Valid

Marketing Mix Pernyataan 5 0,712 0,279 Valid

Pernyataan 6 0,711 0,279 Valid

Pernyataan 7 0,573 0,279 Valid

Pernyataan 8 0,576 0,279 Valid

Pernyataan 9 0,537 0,279 Valid


50

Pernyataan 10 0,706 0,279 Valid

Pernyataan 11 0,721 0,279 Valid

Pernyataan 12 0,574 0,279 Valid

Pernyataan 13 0,522 0,279 Valid

Pernyataan 14 0,608 0,279 Valid

Pernyataan 15 0,373 0,279 Valid


Keputusan
Pernyataan 16 0,413 0,279 Valid
Pembelian
Pernyataan 17 0,507 0,279 Valid

Pernyataan 18 0.616 0,279 Valid

Sumber : Data primer yang diolah peneliti (2017)

Dari Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa masing-masing item pernyataan

memiliki r hitung > r table (0,279). Dengan demikian seluruh pernyataan

tersebut dinyatakan valid.

4.2.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap

konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala

yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Kriteria

pengukuran yang digunakan adalah :

a. Apabila α > r tabel = reliabel (konsisten)

b. Apabila α < r tabel = tidak reliabel (tidak konsisten)

Hasil uji reliabiltas dapat juga dilihat apabila cronbach alpha > 0,06 maka data

dikatakan reliabel. Berikut hasil uji reliabilitas :


51

Tabel IV.2
Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Croncbach
Variabel r tabel Keterangan
Coefficients Alpha

Produk (X1) 4 item pernyataan 0,698 0,279 Reliabel

Harga (X2) 3 item pernyataan 0,704 0,279 Reliabel

Promosi (X3) 3 item pernyataan 0,602 0,279 Reliabel

Tempat (X4) 3 item pernyataan 0,764 0,279 Reliabel

Keputusan
5 item pernyataan 0,700 0,279 Reliabel
pembelian (Y)

Sumber : Data primer yang diolah peneliti (2017)

Dari keterangan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa croncbach alpha variabel

produk (X1), harga (X2), promosi (X3), tempat (X4) dan keputusan pembelian

(Y) menunjukkan masing-masing variabel memiliki cronbach alpha > 0,6.

dengan demikian variabel (marketing mix dan keputusan pembelian) dapat

dikatakan reliabilitas.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik


Berdasarkan hasil pengujian segala penyimpangan klasik terhadap data

penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :

4.2.3.1 Uji Normalitas


Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal

atau tidak.
52

Gambar 4.5
Uji Normalitas
Sumber : Hasil Olahan SPSS (2017)

Berdasarkan Gambar 4.5 p-plot menunjukkan bahwa terdapat titik-titik

mengikuti dan mendekati garis diagonalnya. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

4.2.3.2 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

periode t-1 sebelumnya.

Tabel IV.3
Uji Autokorelasi
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 .388a .150 -.038 2.31442 1.759

Sumber : Hasil Olahan SPSS (2017)


53

Dari Tabel IV.3 hasil pengujian autokorelasi diketahui bahwa nilai

Durbin-Watson (d) sebesar 1,759, nilai dl dan du diperoleh di tabel Durbin-

Watson dengan melihat jumlah variabel independen dan banyaknya sampel.

Jadi, k= 4, N= 50, sehingga diperoleh nilai dl= 1,3779 dan nilai du = 1,7214.

Hasil Uji Autokorelasi adalah du < d < 4-du =1,7214 < 1,759 < 2,2786,

sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

4.2.3.3 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Tabel IV.4
Uji Multikolinieritas

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

Produk (x1) .858 1.165

Harga (X2) .587 1.702

Promosi (X3) .577 1.733

Tempat (X4) .894 1.119

Sumber: Hasil Olahan SPSS (2017)

Dari Tabel IV.4 hasil pengujian multikolineoritas yang dilakukan

diketahui bahwa nilai variance inflation factor (VIF) keempat variabel, yaitu

variabel produk sebesar 1,165, variabel harga sebesar 1,702, variabel

promosi sebesar 1,733 dan variabel tempat sebesar 1,119 adalah lebih kecil

dari 10, sehingga bisa diduga bahwa antar variabel independen tidak terjadi

persoalan multikoliniearitas.
54

4.2.3.4 Uji Heterokedasitas

Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians. Adapun hasil uji statistik

heterokedasitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sumber: Hasil Olahan SPSS

Gambar 4.6
Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Olahan SPSS (2017)

Berdasarkan Gambar 4.6 scatterplot menunjukkan bahwa terdapat pola

atau titik yang menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada

model regresi.

4.2.4 Analisis Regresi Berganda

Analisis data dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan

regresi linier berganda, untuk menguji sejauh mana pengaruh variabel produk,

harga, promosi, dan tempat terhadap keputusan pembelian pada konsumen di


55

Orange Mart. Pengolahan data menggunakan bantuan program SPSS versi 22

berdasarkan data primer yang telah diperoleh.

Tabel IV.5
Persamaan Regresi
Coefficientsa
Standardized
Model Unstandardized Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 10.152 2.146 4.731 .000

Produk (X1) .049 .164 .042 .299 .766

Harga (X2) .651 .190 .531 3.429 .001

Promosi (X3) .028 .174 .027 .163 .871

Tempat (X4) .124 .146 .122 .853 .398


Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2017)

Dari Tabel 4.5 dapat diketahui hasil analisis regresi diperoleh koefisien regresi

yaitu variabel X1 sebesar 0,049, X2 sebesar 0,651, X3 sebesar 0,028 dan X4

sebesar 0,124 dengan konstanta sebesar 10,152 sehingga model persamaan regresi

yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Y = 10,152 + 0,049X1+ 0,651X2 + 0,028X3 + 0,124X4 + e

Y : Variabel dependen (keputusan pembelian)

X1 : Variabel independen (produk)

X2 : Variabel independen (harga)

X3 : Variabel independen (promosi)

X4 : Variabel independen (tempat)

e : Variabel residu

Berdasarkan persamaan regresi di atas mengenai variabel-variabel yang

mempengaruhi keputusan pembelian, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:


56

a. Konstanta sebesar 10,152 menyatakan bahwa jika Orange Mart tidak

menggunakan variabel produk, harga, promosi dan tempat sebagai indikator

marketing mix, maka keputusan pembeli untuk membeli sebesar 10,152 %.

b. Koefisien regresi variabel produk 0,049, artinya jika jumlah produk ditambah

1 unit maka keputusan pembelian meningkat sebesar 0,049%. Dengan asumsi

variabel lain dianggap konstan.

c. Koefisien regresi variabel harga 0,651, artinya jika harga dinaikkan 1 rupiah

maka keputusan pembelian meningkat sebesar 0,651%. Dengan asumsi

variabel lain dianggap konstan.

d. Koefisien regresi variabel promosi 0,028, artinya jika promosi dijauhkan 1

area lebih jauh maka keputusan pembelian meningkat sebesar 0,028%.

Dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

e. Koefisien regresi variabel tempat 0,124, artinya jika tempat diluaskan 1 area

maka meningkat sebesar 0,124%. Dengan asumsi variabel lain dianggap

konstan.

Dari model tersebut diketahui adanya pengaruh produk , harga, promosi dan

tempat terhadap keputusan pembelian yang dilihat dari koefisien regresi ≠ 0,

namun pengaruh tersebut harus diuji lagi dengan uji F dan uji t.

4.2.5 Uji Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen. Dari hasil perhitungan

dengan menggunakan SPSS versi 22 pada Tabel 4.5 dijelaskan sebagai berikut:
57

Hipotesis :

a. Ho : ß1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial

pada masing-masing variabel independen.

b. Ha : ß1 > 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial pada

masing-masing variabel independen.

Dasar keputusan :

1. Apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Apabila t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Nilai t tabel dengan taraf signifikasi 5% diperoleh t tabel = (α/2 ; n-k-1) =

(0,05/2 ; 50-4-1) = (0,025 ; 45) = 2,014. Dari tabel di 4.5 dapat dilihat bahwa:

a) t hitung variabel produk sebesar 0,299 maka t hitung (0,299) < t tabel (2,014).

Dengan signifikan 0,766.

b) t hitung variabel harga sebesar 3,429 maka t hitung (3,429) > t tabel (2,014).

Dengan signifikan 0,001.

c) t hitung variabel promosi sebesar 0,163 maka t hitung (0,163) < t tabel

(2,014). Dengan signifikan 0,871.

d) t hitung variabel tempat sebesar 0,853 maka t hitung (0,853) < t tabel (2,014).

Dengan signifikan 0,398.

Signifikan masing-masing variabel yaitu variabel produk (0,766) > 0,05,

variabel harga (0,001) < 0,05, variabel promosi (0,871) > 0,05 dan variabel tempat

(0,398) > 0,05. Berarti menunjukkan bahwa variabel harga secara signifikan

berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Orange Mart. Sedangkan produk,

promosi dan tempat yang diberikan Orange Mart adalah bukan tujuan utama
58

konsumen dalam keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t hitung

variabel harga, t hitung > t tabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya

variabel independen (harga) secara parsial berpengaruh terhadap variabel

dependen (keputusan pembelian). Sedangkan variabel produk, promosi dan

tempat t hitung < t tabel sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel

produk, lokasi dan promosi secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel

keputusan pembelian.

4.2.6 Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk menguji pengaruh semua variabel independen secara

serentak terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat dilihat berikut ini.

Tabel IV.6
Uji Simultan

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 130.351 4 32.588 7.868 .000b

Residual 186.369 45 4.142

Total 316.720 49
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2017)

Dari hasil perhitungan menggunakan SPSS versi 22 dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Ho : ß1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara

simultan pada masing-masing variable independen.

b. Ha : ß1 > 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan

pada masing-masing variable independen.


59

Dasar keputusan:

1. Apabila F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Apabila F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Hasil analisis :

Nilai F tabel dengan taraf signifikasi 5% diperoleh F tabel = (k;n-k) = (4;

50-4) = (4;46) sebesar 2,57. Dari tabel diatas diperoleh F hitung sebesar 7,868

dengan signifikasi 0,000 dibawah 0,05, ini menunjukkan F hitung (7,868)> F

tabel (2,57) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel produk, harga,

promosi dan tempat secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

independen (keputusan pembelian).

4.2.7 Uji Determinasi (R2)

Koefisien determinasi yang memiliki fungsi untuk menjelaskan sejauh

mana kemampuan variabel independen (produk, harga, promosi dan tempat)

terhadap variabel dependen (keputusan pembelian).

Tabel IV.7
Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate

1 .642a .412 .359 2.03508


Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017)

Dari Tabel 4.7 di atas diketahui bahwa nilai koefisien determinasi adalah

sebesar 0,412, ini artinya bahwa variabel keputusan pembelian dapat

dijelaskan oleh variabel produk, harga, promosi dan tempat sebesar 41,2%

sedangkan sisanya (100% - 41,2% = 59,8%) dijelaskan oleh variabel lain.


60

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Pada pembahasan ini, penulis akan menjelaskan data yang telah diolah.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel produk, harga, promosi,

dan tempat terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil analisis maka

dilakukan pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Pengaruh variabel produk terhadap keputusan pembelian konsumen.

Menurut Philip Kotler (2011: 84), produk adalah apapun yang dapat

ditawarkan untuk pasar yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan

tertentu. Produk tidak hanya meliputi atribut fisik saja, tetapi juga mencakup

sifat-sifat nonfisik, misalnya harga, nama penjual, semua unsur tersebut

dipandang sebagai alat pemuas kebutuhan. Dalam memilih sebuah produk, ada

konsumen yang memilih produk karena produk yang ditawarkan beraneka

ragam, ada juga karena kemasan produk yang menarik dan juga karena

pelayanannya yang baik.

Berdasarkan perbandingan nilai thitung dan ttabel dinyatakan bahwa

apabila thitung > ttabel maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap

variabel dependen. Nilai thitung untuk variabel produk adalah sebesar 0,299

dengan t tabel dengan tingkat kesalahan 5% yaitu 2,014. Maka t hitung 0,299<t

tabel 2,014 dan nilai signifikansi 0,766 < 0,05 artinya variabel produk (X1)

tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan

penjelasan secara teori dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel

produk tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian


61

konsumen. Hal ini menunjukkan variabel produk bukan tujuan utama

konsumen dalam keputusan pembelian.

Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Setyani (2015) dengan judul “Pengaruh Marketing Mix

terhadap Keputusan Pembelian di Toko Alat Tulis Hadi Sutrisno Putra 2

Limpung”. Dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produk tidak

berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen yang ditunjukkan

dengan besar t hitung = -2,376< t tabel = 2,021 dengan taraf signifikansi 5%.

2. Pengaruh variabel harga terhadap keputusan pembelian konsumen.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008: 439), harga adalah jumlah dari nilai

yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau

menggunakan produk barang/jasa. Harga dapat menciptakan pandangan

konsumen terhadap produk yang dijual di Orange Mart. Contoh, harga produk

yang mahal, pandangan konsumen terhadap produk tetsebut bahwa produk

tersebut memiliki kualitas yang baik walaupun tidak semua produk dengan

harga yang memiliki kualitas yan baik.

Berdasarkan perbandingan nilai thitung dan ttabel dinyatakan bahwa

apabila thitung > ttabel maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap

variabel dependen. Nilai thitung untuk variabel harga adalah sebesar 3,429

dengan ttabel dengan tingkat kesalahan 5% yaitu 2,014. Maka thitung 3,429 >

ttabel 2,014 dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 artinya variabel harga (X2)

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan penjelasan

secara teori dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sesuai dengan
62

hipotesis, variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen. Hal ini terkait dengan harga yang mampu mempengaruhi

psikologis konsumen untuk membeli. Harga yang ditawarkan Orange Mart

sesuai dengan harga yang ada di pasar.

Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Setyani (2015) dengan judul “Pengaruh Marketing Mix

terhadap Keputusan Pembelian di Toko Alat Tulis Hadi Sutrisno Putra 2

Limpung”. Dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga secara

signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen yang

ditunjukkan dengan besar t hitung = 27,735> t tabel = 2,021 dengan taraf

signifikansi 5%.

3. Pengaruh variabel promosi terhadap keputusan pembelian konsumen.

Menurut Swastha (2010:273) : “Promosi adalah arus informasi atau

persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi

kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran”. Strategi

promosi yang dilakukan Orange Mart memberikan kupon belanja pada saat

grand opening.

Berdasarkan perbandingan nilai thitung dan ttabel dinyatakan bahwa

apabila t hitung > t tabel maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap

variabel dependen. Nilai thitung untuk variabel promosi adalah sebesar 0,163

dengan t tabel dengan tingkat kesalahan 5% yaitu 2,014. Maka t hitung 0,163<
63

t tabel 2,014 dan nilai signifikansi 0,002 < 0,05 artinya variabel promosi tidak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Setyani (2015) dengan judul “Pengaruh Marketing Mix

terhadap Keputusan Pembelian di Toko Alat Tulis Hadi Sutrisno Putra 2

Limpung”. Dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel promosi

tidak signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen yang

ditunjukkan dengan besar t hitung = 1,241 < t tabel = 2,021 dengan taraf

signifikansi 5%

4. Pengaruh variabel lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen.

Menurut Lupiyoadi (2013), lokasi (tempat) berarti berhubungan dengan

dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya.

Lokasi (tempat) merupakan salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi

perkembangan suatu bisnis, termasuk minimarket. Lokasi yang strategis akan

mendatangkan banyak konsumen sehingga mampu menaikkan grafik baik

penjualan maupun omzet dari bisnis itu sendiri. Tempat yang memiliki

parkiran yang luas dan mudah dicapai transportasi akan mempengaruhi

konsumen untuk berbelanja di tempat tersebut. Berdasarkan perbandingan nilai

t hitung dan t tabel dinyatakan bahwa apabila t hitung > t tabel maka variabel

bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen. Nilai thitung untuk

variabel tempat adalah sebesar 0,853 dengan ttabel dengan tingkat kesalahan

5% yaitu 2,014. Maka thitung 0,853< 2,014 dan nilai signifikansi (0,398 >
64

0,05) artinya variabel promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian.

Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Setyani (2015) dengan judul “Pengaruh Marketing Mix

terhadap Keputusan Pembelian di Toko Alat Tulis Hadi Sutrisno Putra 2

Limpung”. Dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel promosi

tidak signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen yang

ditunjukkan dengan besar t hitung = -0,608 < t tabel = 2,021 dengan taraf

signifikansi 5%.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dengan melihat hasil penelitian yang telah dibahas, maka dapat ditarik

kesimpulan:

1. Hasil uji validitas dari semua soal dalam kuesioner dinyatakan valid. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai r hitung > r tabel. Hasil uji reliabilitas dari semua

soal diperoleh reliabilitas > 0,6, maka semua soal dalam kuesioner dinyatakan

reliabel.

2. Hasil Uji Normalitas dengan melihat grafik p-plot, grafik p- plot menunjukkan

bahwa terdapat titik-titik mengikuti dan mendekati garis diagonalnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

3. Hasil Uji Autokorelasi adalah nilai d diantara nilai du dan 4-du, sehingga

dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

4. Hasil Uji Multikolinieritas dengan melihat variance inflation factor (VIF)

keempat variabel. VIF keempat variabel adalah lebih kecil dari 10, sehingga

bisa diduga bahwa antar variabel independen tidak terjadi persoalan

multikoliniearitas.

5. Hasil Heterokedasitas tidak terdapat keheterogenan data penelitian.

6. Hasil data menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel harga > t tabel sehingga

Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan t hitung variabel produk < t tabel

65
66

sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, variabel promosi t hitung < t tabel

sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Dan tempat t hitung < t tabel sehingga

Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel harga secara parsial berpengaruh

terhadap keputusan pembelian sedangkan variabel produk, promosi dan

tempat secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel keputusan

pembelian. Variabel yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian

dalam penelitian ini adalah variabel harga. Hal ini sesuai dengan penelitian

terdahulu yaitu penelitian Setyani (2015).

7. Uji F atau uji simultan pada semua variabel independen diperoleh F hitung > F

tabel. Sehingga variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan tempat

(X4) secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y).

8. Uji Determinasi (R square) pada penelitian ini variabel keputusan pembelian

dapat dijelaskan oleh variabel produk, harga, promosi dan tempat.

5.2 Saran

Setelah penulis melakukan penelitian dan pengamatan mengenai pengaruh

marketing mix yaitu produk, harga, promosi dan tempat terhadap keputusan

pembelian konsumen pada Orange Mart penulis ingin menyampaikan beberapa

saran dengan harapan dapat menjadi acuan dalam mewujudkan suatu konsep

pemasaran yang lebih baik, yaitu:

1. Bagi owner Orange Mart senantiasa dapat lebih meningkatkan lagi strategi

marketing mix yang meliputi produk, harga, promosi dan tempat sehingga

dapat semakin tinggi keputusan pembelian di Orange Mart.


67

2. Bagi karyawan hendaknya selalu tanggap dengan segala kebutuhan

pengunjung secara lebih cepat dan tepat, baik dalam memberikan bantuan

yang dibutuhkan, khususnya untuk pengunjung-pengunjung yang kesulitan

dalam mencari produk yang diinginkan agar mereka mendapatkan kepuasan

dan akan kembali untuk melakukan pembelian ulang.

3. Untuk peneliti selanjutnya, hendaknya memperluas penelitian sehingga

diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan pembelian.


DAFTAR PUSTAKA

Adinata, Winata dan Agung Ketut Gede Suasana.Pemasaran Bauran Pemasaran


Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Pada Toko Sekar Sari
di Denpasar.Bali: Universitas Udaya, 2013.
Assauri, Sofyan.Manajemen Pemasarn Suatu Pendekatan Analisis. Edisi
II.Yogyakarta: Balai Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada,
2010.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi V.


Semarang: BPUniversitas Diponegoro, 2011.
Herlina, Riny. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen
Pada PT Kerta Jaya Pusaka. Medan: STIE IBMI,2015.
Hermawan, Agus. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga,2012.

Husein, Umar. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisinis Edisi 10.Jakarta
:PT Raja Grafindo Persada, 2010.

Kalfi. Pengaruh Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Pelengkapan


Kemping merek Eiger di Kota Padang. Padang : Universitas Taman Siswa,
2015.

Kotler dan Amstrong. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid Pertama. Terjemahan


:Bob Sabran. Erlangga:Jakarta, 2008.
Kotler, Philip., and Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua
Belas. Jilid2.Jakarta :PT. Indeks, 2009.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan dan Pengendalian
.Edisi Millenium. Jilid I. Terjemahan : Gunawan Hutahuruk. Jakarta:
Erlangga, 2011.
Schiffman dan Kanuk. Perilaku Konsumen, Edisi ke-sebelas. Jakarta: PT. Indeks,
2011.
Setyani, Erina. Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen di Toko Alat Tulis Hadi Sutrisno Putra 2 Limpung. Semarang:
UIN Walisongo, 2015.
Stanton, William J. Prinsip Pemasaran. Terjemahan : Yohannes Lamanto.
Jakarta: Erlangga, 2012.
Suasana. Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Sepeda
Motor Honda Pada Toko Sekar Sari di Dendapar. Bali : Universitas Udaya
(Unud), 2013.
Sugiyono.Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Penerbit Alfabeta, 2009.

………..Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,


2013.
Suliyanto. Studi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta: Andi, 2010.
Swastha, Basu.Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen. Edisi I.
Yogyakarta: Balai Penerbit Fakultas Ekonomi, 2010.
Tjiptono, Fandy. Asas-asas Marketing. Edisi III. Cetakan Kesatu. Yogyakarta:
Liberty,2010.
Zulfikar, Muhammad Wimman. Analisis pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
Keputusan Pembelian. (Studi kasus pada Oase Batik Pekalongan).Semarang:
Universitas Diponegoro (Undip). 2011.
Lampiran I

Kuesioner Penelitian

I. Identitas Responden

Petunjuk pengisian kuesioner:

Berilah tanda silang (x) pada salah satu kolom pilihan sesuai dengan

jawaban anda.

1. Nama :

2. Alamat :

3. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki

2. Perempuan

4. Pekerjaan : 1. Pelajar/Mahasiswa

2. Pegawai negeri

3. Wiraswasta

4. Pegawai swasta

5. Lainnya......................

5. Usia : 1. Kurang dari 20 tahun

2. 21-30 tahun

3. 31-40 tahun

4. 41-50 tahun

5. lebih dari 51 tahun

6. Pendidikan : 1. SD

2. SMP
3. SMA

4. Perguruan tinggi

II. Ketentuan Umum

1. Lembar angket ini semata-semata bertujuan untuk memperoleh data

sebagai bahan skripsi tentang Pengaruh Marketing Mix Terhadap

Keputusan Pembelian Pada Orange Mart

2. Mengenai jawaban yang diberikan, dijamin kerahasiaannya.

3. Pengisian dengan memberikan tanda centang (√) pada jawaban yang

dianggap sesuai.

Keterangan :

a. SS = sangat setuju

b. S = setuju

c. KS = kurang setuju

d. TS = tidak setuju

e. STS = sangat tidak setuju

Contoh :

Pernyataan SS S KS TS STS

Produk-produk yang ditawarkan Orange Mart √

beraneka ragam /bermacam-macam.


Variabel Produk

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Produk-produk yang ditawarkan Orange Mart

beraneka ragam /bermacam-macam.

2 Produk di Orange Mart mempunyai kualitas

yang baik.

3 Saya memilih produk di Orange Mart karena

kemasan produk yang menarik

4 Orange Mart memberikan pelayanan yang baik.

Variabel Harga

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Daftar harga yang ada di Orange Mart

memudahkan saya dalam memutuskan

pembelian.

2 Harga yang ditawarkan Orange Mart sesuai

harga standar dipasaran.

3 Harga produk di Orange Mart sesuai dengan

kemampuan atau daya beli saya.


Variabel Promosi

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Jingle iklan Orange Mart dapat dipahami dan

mudah diingat oleh konsumen.

2 Dalam melakukan pembelian, komunikasi

langsung dengan penjual memudahkan saya

dalam melakukan pembelian di Orange Mart.

3 Pada saat Grand Opening, Orange Mart

melakukan kegiatan promosi dengan

memberikan kupon belanja.

Variabel Tempat

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Orange Mart memiliki cakupan tempat parkiran

yang aman dan luas.

2 Letak Orange Mart strategis

3 Mudah dicapai dengan berbagai sarana

transportasi.
Variabel Keputusan Pembelian

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Saya memilih produk di Orange Mart karena

sesuai dengan kebutuhan saya.

2 Saya mencari informasi tentang produk di

Orange Mart yang sesuai dengan kebutuhan saya

sebelum membeli

3 Saya telah melakukan evaluasi terhadapproduk

di Orange Mart sebelum membeli.

4 Saya yakin sudah mengambil keputusanyang

tepat saat membeli produk di Orange Mart

5 Saya merasa puas setelah membeli produk

di Orange Mart.
Lampiran III

NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

Taraf Signif Taraf Signif Taraf Signif


N N N
5% 1% 5% 1% 5% 1%

3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345

4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330

5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317

6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306

7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296

8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286

9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278

10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270

11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263

12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256

13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230

14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210

15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194

16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181

17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148

18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128

19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115

20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105

21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097

22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091

23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086

24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081

25 0.396 0.505 49 0.281 0.364

26 0.388 0.496 50 0.279 0.361


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Siska Darlela Yuni


NIM : 1311.0297
Jurusan : Manajemen
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Cunda, 28 Juni 1995
Agama : Islam
Alamat : Jalan Pembangunan Gg. Sitepu
Pendidikan :
- Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Cunda lulus tahun 2007
- Sekolah Menengah Pertama (SMP) Laksamana Martadinata lulus tahun 2010
- Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggulan CT Foundation lulus tahun 2013
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi International Business Management Indonesia
(STIE IBMI)

Medan, Agustus 2017

Siska Darlela Yuni


BIODATA DIRI

Nama Lengkap : Siska Darlela Yuni


Tempat, Tanggal Lahir : Cunda, 28 Juni 1995
NIM : 1311.0297
Jurusan : Manajemen

Nama Orang Tua


Bapak : Ismail
Ibu : Alm. Salmawati
Alamat : Jl. Medan Banda Aceh Gampong Meunasah Mesjid Cunda

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya, untuk dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Medan, Agustus 2017

Siska Darlela Yuni

You might also like