Professional Documents
Culture Documents
Cilkelompok4 Copy 161206083046
Cilkelompok4 Copy 161206083046
Cilkelompok4 Copy 161206083046
PEMERIKSAAN
RADIOGRAFI COLON
IN LOOP
PENGERTIAAN
Colon In Loop merupakan suatu
pemeriksaan radiografi kolon menggunakan
kontras (Barium Sulfat) yang dimasukkan
secara anal.
Bisa berupa pemeriksaan single contrast
bila kontras yang digunakan hanya barium,
bisa juga double contrast bila udara juga
dipompakan ke dalam kolon. Pemeriksaan ini
termasuk barium enema dan memerlukan
persiapan pasien.
Anatomi Fisiologi Colon Manusia
BAGIAN-BAGIAN COLON MANUSIA
1. Sekum
2. Colon Asenden
3. Colon Transversum
4. Colon Desenden
5. Colon Sigmoid
INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI PATOLOGI
COLON MANUSIA
Indikasi
1. Colitis
2. Megakolon congenital atau
Hirschsprung’s Disease
3. Ileus Obstruktif Kontra Indikasi
4. Invaginasi 1. Perforasi
5. Atresia Ani 2. Obstruksi
3. Diare Akut
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop
Persiapan pasien
1. Mengubah pola makanan pasien
2. Minum sebanyak-banyaknya
3. Pemberian obat pencahar
Persiapan Alat dan Bahan
• Persiapan Alat • Persiapan Bahan
1. Pesawat X-ray siap pakai 1. Media kontras, yang sering
2. Kaset dan film sesuai dipakai adalah larutan barium
dengan kebutuhan dengan konsentrasi antara 70 –
80 W/V %. Banyaknya larutan
3. Marker tergantung pada panjang
4. Standar irigator dan pendeknya kolon, kurang lebih
irigator set lengkap 600 – 800 ml.
dengan kanula rectal 2. Air hangat untuk membuat
5. Vaselin dan jelly larutan barium
6. Sarung tangan 3. Vaselin atau jelly, yang
7. Penjepit atau klem digunakan untuk menghilangi
8. Kain kassa rasa sakit saat kanula
dimasukkan kedalam anus.
9. bengkok
Prosedur pemeriksaan
Double contras
Single contras
Proyeksi PA Axial
1. Posisi Pasien
Pasien prone di atas meja
pemeriksaan.
2. Posisi Objek
MSP di pertengahan meja, SIAS
berjarak sama dengan
permukaan meja. Kaset dengan
ukuran yang sesuai diletakkan
di bawah grid. Batas bawah
simpisis pubis.
3. Pengaturan sinar dan eksposi
CR : 30 – 40 derajat caudad
CP : pada MSP tubuh
setinggi iliac creasts
FFD : 100 cm
Eksposi: ekspirasi tahan nafas
Tujuan : untuk melihat rectum
Kriteria Radiograf : rectosigmoid tidak superposisi dibandingkan
dengan gambaran radiograf
Proyeksi RAO
1. Posisi Pasien
Pasien prone di atas meja
pemeriksaan. Tubuh
dirotasikan 35 – 45 derajat
terhadap meja.
2. Posisi Objek
batas atas : proc. Xypoideus,
batas bawah : simp. pubis.
3. Pengaturan sinar dan eksposi
CR : vertical tegak lurus
CP : 1 – 2 inch ke kiri dari
titik tengah kedua krista iliaka
FFD : 100 cm
Eksposi: ekspirasi tahan nafas
Tujuan : untuk memperlihatkan ileosaekal
Kriteria Radiograf :
seluruh kolon, fleksura hepatica sedikit superposisi dibanding PA,
colon ascending, sigmoid dan sekum
Proyeksi RPO
1. Posisi Pasien
pasien tidur diatas meja
pemeriksaan
2. Posisi Objek
Pasien dirotasikan 35 – 45
derajat menuju right dan left
posterion oblique
3. Pengaturan sinar dan eksposi
CR : vertical tegak lurus
CP : setinggi iliac crest dan
sekitar 2,5 cm lateral
menuju garis MSP
FFD : 100 cm
Eksposi: ekspirasi tahan nafas
Tujuan : untuk memperlihatkan fleksura linealis
Kriteria radiograf :
menampakan keseluruhan colon, left colic flexure dan colon
desending
Double contras
Proyeksi LLD
1. Posisi Pasien
Pasien berbaring miring
keseblah kiri.
2. Posisi Objek
Fleksikan kaki pasien agar
nyaman, dan atur sampai MCP
berada di pertengahan kaset
3. Pengaturan sinar dan eksposi
CR : horizontal tegak lurus
CP : berada di MSP tubuh
setinggi iliac creasts
FFD : 100 cm
Eksposi: ekspirasi tahan nafas
Tujuan :
untuk memperlihatkan air fluid level
Kriteria Radiograf :
Menunjukkan bagian atas sisi lateral
dari kolon asenden naik dan bagian
tengah dari kolon desenden saat
terisi udara.
Tujuan Pemeriksaan