Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS

KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI ASAM BASA DI SMA


NEGERI 3 SINJAI SELATAN

Nurpadilla1, Muhammad Danial2, Muris3


1
Guru SMA Negeri 3 Sinjai Selatan
2,3
Dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

ABSTRACT:
This research is a development that is focused on developing Worksheet Students (LKPD)
Based Science Process Skills. The development model used in this study refers to the model
Thiagarajan or 4-D consists of pendefenisian, design phase, the development phase and the
deployment phase. Learning tools which have been developed validated by two experts with
the results of the study are in the category of valid and 2 observers with the assessment
results that are in either category. The test is done in SMA Negeri 3 South Sinjai by the
number of learners as many as 28 people. From the results of field trials showed that the
device effectively meet the criteria, namely: (1) the results of studying chemistry students
meet minimum criteria for completeness of 85.7% so that the classical completeness is also
achieved, (2) the response of students meet the criteria for a positive response. Based on
expert judgment and the trial results showed that the Worksheet Students (LKPD) based
science process skills meet the criteria of validity, practicality and effectiveness.

Keywords: Science Process Skills, Acids and Bases

ABSTRAK:
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang difokuskan untuk mengembangkan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Keterampilan Proses Sains. Model
pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model Thiagarajan atau
4-D yang terdiri dari pendefenisian, tahap perancangan, tahap pengembangan dan tahap
penyebaran. Perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan divalidasi oleh 2 orang ahli
dengan hasil penelitian berada pada kategori valid dan 2 orang pengamat dengan hasil
penilaian berada pada kategori baik. Uji coba dilakukan di SMA Negeri 3 Sinjai Selatan
dengan jumlah peserta didik sebanyak 28 orang. Dari hasil uji coba lapangan menunjukkan
bahwa perangkat memenuhi kriteria efektif, yakni : (1) hasil belajar kimia peserta didik
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 85,7 % sehingga ketuntasan klasikal juga
tercapai, (2) respon peserta didik memenuhi kriteria respon positif. Berdasarkan penilaian
ahli dan hasil uji coba menunjukkan bahwa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis
keterampilan proses sains memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan dan keefektifan.

Kata Kunci: keterampilan proses sains, asam dan basa.

PENDAHULUAN aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga


Pendidikan akan mencapai tujuan secara pengetahuan yang diperoleh lebih bermakna.
maksimal tidak terlepas dari peran pendidik Proses pembelajaran, terutama
dalam melaksanakan pembelajaran. pembelajaran kimia diperlukan adanya
Pembelajaran yang dilakukan sekolah sangat pemberian pengalaman secara langsung
penting untuk meningkatkan kemampuan kepada peserta didik untuk membangun
kognitif, afektif dan psikomotorik peserta pengetahuannya sendiri, tidak hanya terbatas
didik. Peserta didik diarahkan untuk lebih aktif pada transfer pengetahuan dari pendidik ke
dalam pembelajaran, sedangkan peniddik peserta didik. Pengalaman secara langsung
berperan sebagai fasilitator dan motifator. Hal dapat diwujudkan dengan adanya media
tersebut dilakukan agar peserta didik tidak pembelajaran yang berisi panduan untuk
hanya memperoleh ilmu pengetahuan dari peserta didik dalam melaksanakan kegiatan
pendidik saja, melainkan peserta didik dapat ilmiah, atau pemecahan masalah serta latihan

1
soal. Kehadiran media diharapkan dapat Keterampilan Proses Sains yang dapat
mempermudah peserta didik dalam digunakan oleh peserta didik sebagai media
memahami ilmu yang dipelajarinya. Salah satu pembelajaran. Media pembelajaran ini berisi
media pembelajaran adalah Lembar Kerja panduan bekerja ilmiah serta latihan – latihan
Peserta Didik (LKPD). LKPD adalah panduan soal yang dapat mengembangkan
peserta didik yang digunakan untuk melakukan Keterampilan Proses Sains agar ilmu kimia
kegiatan penyelidikan atau pemecahan yang diperoleh dapat diterapkan dalam
masalah (Trianto, 2010 : 111). kehidupan sehari – hari.
Berdasarkan diskusi dengan sebagiaan Keterampilan merupakan kemampuan
peserta didik, mata pelajaran kimia masih menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan
dianggap sulit karena selain banyak konsep secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu
kimia yang harus dipahami, peserta didik juga hasil tertentu, termasuk kreativitas. Proses
harus menguasai teknik perhitungannya. didefinisikan sebagai perangkat keterampilan
Kurangnya latihan soal dan pendalaman materi kompleks yang digunakan ilmuwan dalam
juga menjadi salah satu penyebab kesulitan melakukan penelitian ilmiah. Proses
peserta didik dalam memahami materi. merupakan konsep besar yang dapat diuraikan
Berdasarkan wawancara dengan menjadi komponen-komponen yang harus
beberapa pendidik kimia di SMA Negeri 3 dikuasai seseorang bila akan melakukan
Sinjai Selatan, kehadiran media Pembelajaran penelitian.
sangat dibutuhkan untuk mempermudah Menurut Rustaman (2003), keterampilan
pemahaman peserta didik mengenai ilmu proses adalah keterampilan yang melibatkan
kimia. Selama ini, dalam proses pembelajaran keterampilan-keterampilan kognitif atau
belum menggunakan LKPD sebagai media intelektual, manual dan sosial. Keterampilan
pembelajaran karena belum tersedianya LKPD kognitif terlibat karena dengan melakukan
yang berbasis Keterampilan Proses Sains. keterampilan proses peserta didik
Pembelajaran hanya menggunakan buku paket menggunakan pikirannya. Keterampilan
atau modul saja. Selain itu, peserta didik manual jelas terlibat dalam keterampilan
belum aktif dalam proses pembelajaran, proses karena mereka melibatkan penggunaan
sehingga pembelajaran yang seharusnya alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau
terpusat pada peserta didik belum sepenuhnya perakitan alat. Keterampilan sosial juga terlibat
terwujud. Sebagian peserta didik enggan ketika dalam keterampilan proses karena mereka
diminta untuk mempelajari sendiri materi di berinteraksi dengan sesamanya dalam
dalam buku dan cenderung meminta pendidik melaksanakan kegiatan belajar-mengajar,
untuk menjelaskan materi. Salah satu misalnya mendiskusikan hasil pengamatan.
penyebabnya adalah karena sebagian besar Keterampilan proses perlu dikembangkan
media pembelajaran yang beredar tampilannya melalui pengalaman-pengalaman langsung
kurang menarik sehingga membuat peserta sebagai pengalaman belajar. Melalui
didik jenuh. Selain itu, LKPD yang beredar pengalaman langsung, seseorang dapat labih
tidak banyak membantu peserta didik dalam menghayati proses atau kegiatan yang sedang
keterlibatan secara mendasar pada dilakukan.
pembelajaran. Penerapan soal dalam Keterampilan Proses Sains (KPS) adalah
kehidupan sehari – hari yang terdapat dalam perangkat kemampuan kompleks yang biasa
buku juga masih sangat terbatas dan kurang digunakan oleh para ilmuwan dalam
variatif, sehingga kurang mengembangkan melakukan penyelidikan ilmiah ke dalam
keterampilan berpikir peserta didik. rangkaian proses pembelajaran. Menurut
Keterbatasan ini menjadi salah satu penyebab Dahar (1996), Keterampilan Proses Sains
kurangnya kesadaran peserta didik dalam (KPS) adalah kemampuan peserta didik untuk
menerapkan ilmu kimia yang diperolehnya menerapkan metode ilmiah dalam memahami,
dalam kehidupan sehari–hari. mengembangkan dan menemukan ilmu
Berdasarkan permasalahan di atas, pengetahuan. KPS sangat penting bagi setiap
peneliti bermaksud untuk mengembangkan peserta didik sebagai bekal untuk
suatu produk berupa LKPD berbasis menggunakan metode ilmiah dalam

2
mengembangkan sains serta diharapkan Ujicoba Lembar Kerja Peserta Didik
memperoleh pengetahuan baru atau (LKPD) hasil pengembangan dilaksanakan di
mengembangkan pengetahuan yang telah SMA Negeri 3 Sinjai Selatan pada peserta
dimiliki. didik kelas XI IPA 2 semester genap tahun
Keterampilan berpikir dapat diperoleh pelajaran 2015/2016.
dari Keterampilan Proses Sains dan bekerja Pengembangan perangkat pembelajaran
ilmiah. Keterampilan Proses Sains adalah berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
keterampilan yang digunakan secara umum berbasis Keterampilan Proses Sains mengacu
dalam berbagai kerja ilmiah. Keterampilan pada model 4-D (four-D Model). Model ini
Proses Sains berarti kemampuan bertindak merupakan system pendekatan pengembangan
berdasarkan pengetahuan kimia yang pembelajaran yang meliputi tahap pendefinisan
dimilikinya (Devi, 2013 : 4). (define), tahap perancangan (design), tahap
Salah satu media pembelajaran yang pengembangan (develop), dan tahap
dapat mengubah potensi berpikir pendidik penyebaran (disseminate).
adalah LKPD berbasis Keterampilan Proses Untuk memperoleh informasi tentang
Sains. LKPD seperti ini perlu dikembangkan hasil validasi LKPD berbasis Keterampilan
untuk membantu peserta didik dalam Proses Sains oleh validator/ahli,
memahami mata pelajaran kimia melalui keterlaksanaan LKPD, respon peserta didik
latihan soal dan berbagai kegiatan dan tingkat penguasaan peserta didik terhadap
pembelajaran sehingga peserta didik aktif materi yang telah diajarkan, maka digunakan
dalam proses pembelajaran. Selain itu, LKPD instrument-instrumen sebagai berikut: (1)
juga berfungsi sebagai media pembelajaran Lembar validasi LKPD, (2) Lembar Observasi
alternatif bagi pendidik. Materi kelas XI Keterlaksanaan LKPD, (3) Lembar Angket
semester 2 dipilih karena materi pokok pada Respon Peserta Didik, (4) Tes Hasil Belajar
semester 2 didominasi materi perhitungan, Kognitif.
sehingga membutuhkan banyak latihan soal. Analisis data yang digunakan dalam
Disamping itu, materi tersebut dapat didukung penelitian ini dikelompokkan menjadi tiga,
dengan kegiatan eksperimen yang tersaji yaitu analisis kevalidan, analisis kepraktisan
dalam LKPD kimia. dan analisis keefektifan dengan menggunakan
Berdasarkan latar belakang masalah yang teknik analisis statistic deskriptif.
telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah HASIL PENELITIAN DAN
dalam penelitian ini adalah: Bagaimana profil PEMBAHASAN
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis 1. Hasil Penelitian
keterampilan Proses Sains yang valid, praktis a. Hasil Tahap Pengembangan (Develop)
dan efektif pada materi Asam dan Basa ? Tahap ini merupakan tahapan ketiga dari
Berdasarkan rumusan masalah di atas, model Thiagarajan (4-D). Tahap
maka tujuan dari penelitian ini adalah: untuk Pengembangan (develop) bertujuan untuk
memperoleh profil Lembar Kerja Peserta Didik menghasilkan perangkat pembelajaran yang
(LKPD) berbasis Keterampilan Proses Sains tel;ah direvisi sehingga layak digunakan dalam
pada Materi Pokok Asam dan Basa yang valid, kegiatan pembelajaran di kelas.
praktis dan efektif. 1. Hasil Validasi
METODE PENELITIAN a) Hasil Validasi Ahli
Penelitian ini adalah penelitian Salah satu kriteria utama untuk menilai
pengembangan (Research and Development), suatu perangkat pembelajaran layak atau tidak
berupa pengembangan Lembar Kerja Peserta untuk digunakan adalah berdasarkan hasil
Didik (LKPD) berbasis Keterampilan Proses validasi oleh ahli. Perangkat yang divalidasi
Sains dengan mengadaptasi model oleh ahli meliputi; (1) Lembar Kerja Peserta
pengembangan pembelajaran dari Didik (LKPD), (2) Rencana Pelaksanaan
Thiangarajan yang dikenal dengan 4-D yaitu Pembelajaran (RPP), dan Instrumen yang
yaitu pendefenisian (define), perancangan digunakan dalam mendukung hasil penelitian
(design), pengembangan (develop), dan ini. Penilaian para ahli umumnya berupa
penyebaran (dessiminate).

3
catatan-catatan kecil pada poin yang perlu pembelajaran (RPP) meliputi : kesesuaian
diperbaiki beserta saran-sarannya. tujuan, materi yang disajikan, bahasa, sarana
Adapun nama-nama validator (ahli) yang dan alat bantu pembelajaran, metode dan
memberikan penilaian terhadap perangkat kegiatan pembelajaran serta waktu.
pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 3. Hasil validasi RPP secara lengkap dapat
1) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dilihat pada lampiran (4B). tabel 4.2 berikut
Aspek-aspek yang diamati dalam adalah rangkuman hasil validasi RPP untuk
menvalidasi lembar kerja peserta didik setiap aspek pengamatan.
(LKPD) secara umum adalah ; aktifitas, materi Tabel 4.2. Hasil Validasi RPP.
yang disajikan, bahasa dan waktu. Hasil No Aspek Penilaian 𝑋̅ Keterangan
validasi secara lengkap dapat dilihat pada
Kesesuaian
lampiran (4A). Berikut ini adalah tabel hasil 1. 3,5 Sangat valid
tujuan
validasi lembar kerja peserta didik (LKPD)
Materi yang
untuk setiap aspek pengamatan. 2. 3,5 Sangat valid
disajikan
Tabel 4.1. Hasil Validasi LKPD
3. Bahasa 3,5 Sangat valid
Aspek
No 𝑋̅ Keterangan Sarana dan alat
Penilaian 4. bantu 3,0 Valid
1. Aktifitas 3,3 Valid pembelajaran
Materi yang Metode dan
2. 3,5 Sangat valid
disajikan 5. kegiatan 3,33 Valid
3. Bahasa 3,5 Sangat valid pembelajaran
4. Waktu 3,5 Sangat valid 6. Waktu 3,5 Sangat valid
Rerata total aspek 3,45 Valid Rata-rata total
Sumber : Data pada lampiran 4A 3,389 Valid
penilaian
Hasil analisis yang ditunjukkan pada Sumber : Data pada lampiran 4B.
tabel 4.1 dapat dijelaskan sebagai berikut : Hasil analisis yang ditunjukkan pada
a) Nilai rata-rata kevalidan LKPD untuk tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
aspek konstruksi isi adalah 𝑋̅ = 3,3, a) Nilai rata-rata kevalidan RPP untuk aspek
dinyatakan dalam kategori “valid” (2,5 ≤ keseusian tujuan adalah 𝑋̅ = 3,5,
M ≤ 3,5) dinyatakan dalam kategori “sangat valid”
b) Nilai rata-rata kevalidan LKPD untuk (3,5 ≤ M ≤ 4,0)
aspek materi yang disajikan adalah 𝑋̅ = b) Nilai rata-rata kevalidan RPP untuk aspek
3,5, dinyatakan dalam kategori “sangat materi yang disajikan adalah 𝑋̅ = 3,5,
valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0) dinyatakan dalam kategori “sangat valid”
c) Nilai rata-rata kevalidan LKPD untuk (3,5 ≤ M ≤ 4,0)
aspek bahasa adalah 𝑋̅ = 3,5, dinyatakan c) Nilai rata-rata kevalidan RPP untuk aspek
dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M ≤ bahasa adalah 𝑋̅ = 3,5, dinyatakan dalam
4,0) kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0)
d) Nilai rata-rata kevalidan LKPD untuk d) Nilai rata-rata kevalidan RPP untuk aspek
aspek waktu adalah 𝑋̅ = 3,5, dinyatakan sarana dan alat bantu pembelajaran adalah
dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M ≤ 𝑋̅ = 3,0, dinyatakan dalam kategori “valid”
4,0) (2,5 ≤ M ≤ 3,5)
Berdasarkan uraian hasil analisis di atas, e) Nilai rata-rata kevalidan RPP untuk aspek
nilai rata-rata total kevalidan LKPD adalah 𝑋̅ metode dan kegiatan pembelajaran adalah
= 3,45 dari skor ideal 4. Sesuai kriteria 𝑋̅ = 3,5, dinyatakan dalam kategori “sangat
kevalidan (Nurdin, 2007), nilai ini dinyatakan valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0)
dalam kategori “valid” (2,5 ≤ M ≤ 3,5). Jadi f) Nilai rata-rata kevalidan RPP untuk aspek
ditinjau dari keseluruhan aspek, maka LKPD waktu adalah 𝑋̅ = 3,5, dinyatakan dalam
dinyatakan memenuhi kriteria kevalidan. kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0)
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berdasarkan uraian hasil analisis
Aspek-aspek yang diperhatikan dalam tersebut, nilai rata-rata total kevalidan RPP
proses validasi rencana pelaksanaan

4
adalah 𝑋̅ = 3,389 dari skor ideal 4,0. Sesuai respon peserta didik untuk setiap aspek
kriteria kevalidan (Nurdin, 2007), nilai ini pengamatan dapat dilihat pada Tabel 4.4
“valid” (2,5 ≤ M ≤ 3,5). Jadi ditinjau berikut ini.
keseluruhan aspek, maka RPP dinyatakan Tabel 4.4. Hasil Validasi Angket Respon
memenuhi kriteria kevalidan. Peserta Didik
b) Hasil Validasi Ahli Terhadap Instrumen No Aspek Penilaian 𝑋̅ Keterangan
Penelitian 1. Materi 3,5 Sangat valid
1) Lembar Pengamatan Keterlaksanaan 2. Konstruksi 3,5 Sangat valid
LKPD 3. Bahasa 3,5 Sangat valid
Lembar pengamatan keterlaksanaan
Rata-rata total
LKPD berbasis keterampilan proses sains 3,5 Sangat valid
penilaian
disusun dengan tujuan untuk menilai
Sumber : Data pada lampiran 4D.
kepraktisan LKPD. Instrumen lembar
Hasil analisis pada tabel 4.4
pengamatan keterlaksanaan LKPD ini sebelum
menunjukkan bahwa : (1) rerata total aspek
digunakan pada tahap uji coba, terlebih dahulu
kevalidan angket respon peserta didik adalah 𝑋̅
divalidasi oleh 2 orang ahli. Hasil validasi
= 3,5, dinyatakan dalam kategori “sangat
lembar pengamatan keterlaksanaan LKPD
valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0), (2) karena telah
secara lengkap dapat dilihat pada lampiran
memenuhi nilai kevalidan, maka angket respon
(4C). Rincian analisis hasil validasi lembar
peserta didik menurut validator ahli I dapat
pengamatan keterlaksanaan LKPD untuk
digunakan tanpa revisi. Sedangkan menurut
setiap aspek pengamatan disajikan pada Tabel
validator ahli II dapat digunakan dengan revisi
4.3.
kecil. Data yang diperoleh dengan instrumen
Tabel 4.3. Hasil Validasi Lembar Pengamatan
tersebut digunakan untuk menilai keefektifan
Keterlaksanaan LKPD
LKPD.
No Aspek Penilaian X Keterangan 3) Tes Hasil Belajar
1. Tujuan 3,5 Sangat valid Tes hasil belajar (THB) diberikan untuk
Cakupan unsur- mengetahui tingkat penguasaan peserta didik
2. unsur 3,5 Sangat valid terhadap materi yang telah dipelajari. Tes ini
pembelajaran diberikan pada akhir uji coba, diadakan 1
3. Bahasa 3,5 Sangat valid minggu setelah selesai uji coba berupa 8
Rata-rata total penilaian 3,5 Sangat valid nomor soal essay. Instrumen ini bertujuan
Sumber : Data pada lampiran 4C. untuk menilai keefektifan perangkat yang telah
Hasil analisis pada tabel 4.3 dibuat, sebelum digunakan pada tahap uji coba
menunjukkan bahwa : (1) rerata total aspek terlebih dahulu divalidasi oleh 2 orang ahli.
kevalidan lembar pengamatan keterlaksanaan Hasil validasi tes hasil belajar (THB) secara
LKPD adalah 𝑋̅ = 3,5, dinyatakan dalam lengkap dapat dilihat pada lampiran (4E).
kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0), (2) Rincian hasil analisis validasi tes hasil belajar
karena telah memenuhi nilai kevalidan, maka untuk setiap aspek pengamatan disajikan pada
lembar pengamatan keterlaksanaan LKPD Tabel 4.5.
menurut validator ahli I dapat digunakan tanpa Tabel 4.5. Hasil Validasi Tes Hasil Belajar
revisi. Sedangkan menurut validator ahli II No Aspek Penilaian 𝑋̅ Keterangan
dapat digunakan dengan revisi kecil. Data yang 1. Materi soal 3,5 Sangat valid
diperoleh dengan instrumen tersebut 2. Konstruksi 3,5 Sangat valid
digunakan untuk menilai kepraktisan LKPD. 3. Bahasa 3,5 Sangat valid
2) Angket Respon Peserta Didik
Rata-rata total
Instrumen angket respon peserta didik 3,5 Sangat valid
penilaian
bertujuan untuk menilai keefektifan perangkat
Sumber : Data pada lampiran 4E.
yang telah dibuat. Instrumen ini divalidasi oleh
Hasil analisis pada tabel 4.5
2 orang ahli. Hasil validasi angket respon
menunjukkan bahwa : (1) rerata total aspek
peserta didik secara lengkap dapat dilihat pada
kevalidan tes hasil belajar (THB) adalah 𝑋̅=
lampiran (4D). Rincian hasil analisis validasi
3,5, dinyatakan dalam kategori “sangat valid”

5
(3,5 ≤ M ≤ 4,0), (2) karena telah memenuhi Kegiatan
LKPD
nilai kevalidan, maka angket respon peserta Pembelajaran
didik menurut validator ahli I dan validator % %
ahli II dapat digunakan dengan revisi kecil. 1. Sangat 60,7 71,24
Data yang diperoleh dengan instrumen tersebut positif
digunakan untuk menilai keefektifan LKPD. 2. Positif 39,3 24,6
2. Analisis Hasil Ujicoba 3. Negative 0 0
Kegiatan uji coba dilakukan hanya pada Sumber : Data pada lampiran 5B1 dan 5B2
Kelas XI IPA2 selama 5 kali pertemuan. 3 kali Pada tabel 4.8 terlihat bahwa persentase
pertemuan digunakan untuk proses belajar respon peserta didik yang sangat positif
mengajar, dan 1 kali pertemuan dilaksanakan terhadap LKPD yaitu 60,7 % respon sangat
untuk tes hasil belajar (THB) serta 1 kali positif dan 39,3 % respon positif sedangkan 0
pemberian respon peserta didik % respon negatif. Persentase respon peserta
pelaksanaannya pada tanggal 27 April 2016. didik terhadap penerapan pembelajaran adalah
a) Analisis Kepraktisan LKPD 71,24 % sangat positif dan 24,6 % sedangkan 0
Data kepraktisan LKPD diperoleh dari % respon negative. Data ini menunjukkan
analisis data keterlaksanaan LKPD. Hasil bahwa respon peserta didik terhadap perangkat
ujicoba yang diamati oleh dua orang pengamat pembelajaran berada pada kategori sangat
dapat dilihat pada lampiran (5A). Rangkuman positif dan positif.
hasil analisis data terhadap keterlaksanaan 2) Data Tes Hasil Belajar (THB)
perangkat pembelajaran dapat dilihat pada Data hasil belajar setelah diujicoba
rangkuman tabel 4.7. diperoleh dengan menggunakan instrumen tes
Tabel 4.7. Hasil Analisis Keterlaksanaan hasil belajar yang terdiri dari 8 nomor soal
Lembar Kerja Peserta Didik essay. Tes hasil belajar yang disusun harus
Rata-rata dapat mengukur penguasaan peserta didik
Aspek
No hasil Kategori terhadap materi setelah proses pembelajaran.
Pengamatan
pengamatan Hasil analisis data hasil belajar setelah ujicoba
1. Sintaks 3,4 Baik secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 5C.
Interaksi Rangkuman hasil analisis data hasil belajar
2. 3,4 Baik
social peserta didik disajikan pada Tabel 4.9
3. Prinsip reaksi 3,4 Baik Tabel 4.9 Analisis Hasil Belajar Peserta Didik
Perangkat Sangat Persentase
4. 3,5 No Kategori Frekuensi
pembelajaran Baik (%)
Rata-rata 3,4 Baik 1. Tuntas 24 85,7
Sumber : Data pada lampiran 5A. Tidak
2. 4 14,3
Rata-rata hasil pengamatan tiap aspek tuntas
berdasarkan pengamatan 2 orang observer, M Ketuntasan secara klasikal Tuntas
= 3,4 yang berarti keseluruhan perangkat Sumber : Data pada lampiran 5C.
terlaksana dengan baik (2,5 ≤ M ≤ 3,5). Tabel 4.9 menunjukkan bahwa
b) Analisis keefektifan LKPD presentase kategori ketuntasan hasil belajar
Adapun cakupan hasil analisis data peserta didik adalah 85,7 % dengan frekuensi
keefektifan LKPD setelah diuji coba : 24. Nilai ini menunjukkan bahwa hasil belajar
1) Data Respon Peserta Didik peserta didik mencapai ketuntasan secara
Berdasarkan angket yang diberikan klasikal. Berdasarkan ketentuan ketuntasan
kepada peserta didik setelah mengikuti bahwa seorang peserta didik dinyatakan
pembelajaran berbasis keterampilan proses berhasil secara individual jika memperoleh
sains dapat dilihat pada lampiran (5B1 & 5B2). nilai minimal 65 (KKM yang harus dicapai
Adapun rangkuman data hasil respon peserta peserta didik kelas XI IPA SMAN 3 Sinjai
didik dapat dilihat pada Tabel 4.8. Selatan pada mata pelajaran kimia). Peserta
Tabel 4.8 Hasil angket Respon Peserta Didik didik dikatakan berhasil secara klasikal jika
Respon peserta didik minimal 80 % peserta didik mencapai skor
No Respon
terhadap minimal 65.

6
2. Pembahasan Hasil Penelitian serta hasil validasi keseluruhan instrumen
Pada hasil analisis ujicoba yang telah (lembar pengamatan keterlaksanaan perangkat
dilakukan dapat digunakan sebagai acuan pembelajaran) berada pada kategori valid dan
kelayakan suatu perangkat pembelajaran yang sangat valid. Indikator kepraktisan tersebut
telah dirancang untuk diimplementasikan diperoleh dari hasil analisis uji coba dari
dalam proses belajar mengajar. Perangkat pengamatan pembelajaran berbasis
pembelajaran yang dirancang dievaluasi keterampilan proses sains di kelas berada
berdasarkan nilai kevalidan, nilai kepraktisan dalam kategori sangat baik. Hal ini
dan nilai keefektifan dari perangkat tersebut. menunjukkan bahwa komponen-komponen
Pada bagian ini dikemukakan yang menjadi penilaian dalam LKPD dan RPP
pembahasan hasil penelitian yang meliputi telah terlaksana seluruhnya dengan mencapai
empat hal, yaitu : (1) ketercapaian tujuan kepraktisan digunakan dalam pembelajaran
penelitian, (2) Karakteristik dan kelebihan, (3) berbasis keterampilan sains khususnya pada
Kendala-kendala yang dialami selama materi Asam Basa. Meskpiun secara
penelitian, (4) Keterbatasan yang dialami keseluruhan perangkat sudah dinyatakan
selama penelitian. Pembahasan keempat hal memenuhi kriteria kepraktisan, namun ada
tersebuut di atas dikemukakan sebagai berikut: beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti
a. Kevalidan interaksi social peserta didik dalam bekerja
Menurut Nurfathurrahmah (2012 : 120) secara berkelompok/keaktifan peserta didik
perangkat pembelajaran dikatakan valid, jika dalam kelompok kooperatif, dengan adanya
penilaian ahli menunjukkan bahwa beberapa peserta didik yang cenderung tidak
pengembangan perangkat tersebut dilandasi mendengarkan saat teman kelompoknya
oleh teori yang kuat dan memiliki konsistensi berbicara.
internal, yakni terjadi saling keterkaitan antar c. Keefektifan
komponen dalam perangkat yang Dalam penelitian ini LKPD dikatakan
dikembangkan. Berdasarkan hasil penilaian 2 efektif jika memenuhi 2 kriteria keefektifan
validator ahli, diperoleh hasil bahwa secara yaitu : (1) respon positif peserta didik terhadap
umum keseluruhan perangkat pembelajaran LKPD dan kegiatan pembelajaran, dimana
berbasis keterampilan proses sains berupa lebih 50 % peserta didik memberi respon
LKPD secara umum dinyatakan valid (M = positif terhadap minimal 70 % dari jumlah
3,45), data selengkapnya dapat dilihat pada aspek yang ditanyakan, dan (2) peserta didik
tabel 4.1. LKPD yang dikembangkan dapat berhasil dalam belajar jika ketuntasan belajar
mencapai kriteria kevalidan karena proses peserta didik secara individual minimal 65 dan
pengembangannya berdasarkan pada rasional secara klasikal minimal 80 % terhadap standar
teoritik yang kuat dan memiliki konsistensi ketuntasan minimal.
secara internal. Hal ini sejalan dengan hasil Penilaian umum ahli terhadap instrumen
penelitian Eka Ningsih (2015) yang lembar angket respon peserta didik dan tes
menyatakan bahwa beberapa factor yang hasil belajar (THB) menunjukkan bahwa rata-
menyebabkan perangkat dikatakan valid, salah rata validator memberi penilaian sangat valid
satunya adalah terdapat kesesuaian antara terhadap komponen yang terdapat dalam
komponen-komponen dengan indicator- instrumen tersebut dan dapat digunakan
indikator pembelajaran. dengan revisi kecil. Hasil penilaian ini menjadi
b. Kepraktisan dasar untuk menggunakan lembar pengamatan
Menurut Nurfathurrahmah (2012 : 122) keterlaksanaan LKPD di kelas oleh dua orang
penilaian suatu perangkat pembelajaran pengamat.
dikatakan praktis, jika memenuhi 2 kriteria, Penjelasan tentang data keefektifan
yaitu : (1) perangkat yang dikembangkan dapat LKPD selama diuji coba sebagai berikut :
diterapkan menurut penilaian para ahli, (2) 1. Respon Peserta Didik
perangkat yang dikembangkan dapat Respon yang diberikan peserta didik
diterapkan secara riil di lapangan. Hal ini terhadap perangkat pembelajaran berbasis
didukung oleh hasil validasi untuk setiap keterampilan proses sains dapat dilihat dari
perangkat rata-rata berada pada kategori valid, pencapaian hasil analisis angket respon peserta

7
didik pada tabel 4.8. Perangkat yang dinilai SMA Negeri 3 Sinjai Selatan pada mata
berupa LKPD, selain itu peserta didik pelajaran kimia). Peserta didik dikatakan
diharapkan dapat memberikan penilaian berhasil secara klasikal jika 80 % peserta didik
terhadap kegiatan pembelajaran. Hasil angket mencapai skor minimal 65. Nilai yang didapat
respon peserta didik merupakan pendukung oleh peserta didik tersebut kemudian
keefektifan perangkat pembelajaran yang dihubungkan dengan tingkat pencapaian
digunakan dalam pembelajaran dengan melihat penguasaan materi pelajaran sesuai dengan
respon peserta didik maksimal berada pada tujuan yang telah ditetapkan, hal tersebut sama
kategori positif dan kelas merespon lebih dari dengan penjelasan Depdiknas (2004b : 22)
50 %. Berdasarkan hasil analisis LKPD berada yang menjelaskan bahwa “penilaian belajar
pada kategori sangat positif 60,7 % dan dalam system pembelajaran berbasis
kegiatan pembelajaran 70,4 %. Respon positif kompetensi pada dasarnya merupakan proses
pada LKPD 39,3 % dan kegiatan pembelajaran penentuan untuk memastikan peserta didik
28,6 %. Respon negative untuk kedua apakah sudah kompeten atau belum. Penentuan
komponen ini adalah 0 %. Data ini tersebut dilakukan dengan cara
menunjukkan bahwa respon peserta didik membandingkan bukti-bukti hasil belajar
terhadap kedua komponen ini berada pada (learning evidence) yang diperoleh seorang
kategori sangat positif dan positif. peserta didik dengan kriteria (performance
2. Hasil Belajar Peserta Didik criteria) yang ditetapkan pada standar
Hasil belajar akan mencerminkan kompetensi”.
kemampuan peserta didik dalam memenuhi d. Karakteristik dan kelebihan
suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar, 1) Karakteristik
dalam mencapai suatu kompetensi dasar hasil Setiap produk tentu memiliki
belajar berfungsi sebagai petunjuk tentang karakteristik yang membedakannya dari
eprubahan perilaku yang akan dicapai oleh produk lain. Berdasarkan analisis dan
peserta didik sehubungan dengan kegiatan pengamatan pada produk yang telah
belajar yang dilakukan, sesuai dengan dikembangkan maka karakteristik dari produk
kompetensi dasar dan materi yang dikaji, hasil ini adalah :
belajar ini bisa berbentuk pengetahuan, a) Memuat tujuan pembelajaran
keterampilan dan sikap. Salah satu upaya yang b) Berbasis keterampilan proses sains
dilakukan adalah melalui tes hasil belajar yang c) Materi ditulis dengan ringkas dan jelas
diberikan ke peserta didik pada akhir uji coba d) Gambar disesuaikan dengan materi
(pertemuan keempat), untuk mengetahui e) Terdapat kegiatan praktikum
tingkat penguasaan peserta didik terhadap f) Memuat kolom hasil pengamatan
materi yang telah dipelajari. Tabel 4.9 g) Memuat petunjuk dalam mengerjakan soal
menunjukkan bahwa persentase kategori h) Memuat kolom khusus untuk menuliskan
ketuntasan hasil belajar peserta didik adalah pertanyaan dan jawaban.
85,7 % peserta didik yang mencapai i) Terdapat tabel penilaian, sehingga peserta
ketuntasan klasikal dari 28 peserta didik, akan didik mengetahui nilai yang diperoleh.
tetapi ada 4 orang peserta didik yang tidak 2) Kelebihan
tuntas, hal ini disebabkan kurangnya perhatian Berdasarkan karakteristik dan analisis
peserta didik dalam menerima materi yang terhadap penelitian yang telah dilakukan,
disampaikan oleh pendidik, kurang aktif dalam terdapat kelebihan produk hasil pengembangan
melakukan pengamatan dan menjawab soal- yaitu sebagai berikut :
soal dalam LKPD, kemampuan peserta didik a) Dapat meningkatkan aktifitas dan motivasi
dalam memahami materi kurang, dan kurang belajar peserta didik
siapnya peserta didik dalam belajar. b) Memudahkan peserta didik dalam
Kriteria tersebut mengacu pada syarat memahami materi asam basa
ketuntasan belajar yaitu seorang peserta didik c) Peserta didik memiliki keterampilan dalam
dinyatakan berhasil secara individual jika melakukan praktikum
memperoleh nilai minimal 70 (KKM yang d) Menambah wawasan dan pengetahuan
harus dicapai peserta didik kelas XI IPA 2 peserta didik

8
e) Memperbaiki pola piker dan kepribadian 2) LKPD yang dikembangkan terbatas pada
peserta didik materi asam basa saja
e. Kendala-kendala yang dialami selama 3) Ujicoba hanya dilaksanakan pada satu
penelitian sekolah saja. Padahal karakteristik siswa
Dalam pelaksanaan penelitian ditemukan pada setiap sekolah berbeda-beda, sehingga
beberapa kendala yang dialami selama dampak penerapan LKPD berbasis
kegiatan pengembangan, terutama dalam keterampilan proses sains belum tentu akan
kegiatan uji coba Lembar Kerja Peserta Didik sama.
(LKPD) berbasis keterampilan proses sains. PENUTUP
Kendala-kendala yang dimaksud dikemukakan Kesimpulan
sebagai berikut : Berdasarkan hasil penelitian dan ujicoba
1) Pada awal uji coba, siswa masih terkadang lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis
sulit mengubah kebiasaan belajar selama keterampilan proses sains pada siswa kelas XI
ini yaitu hanya duduk menyaksikan IPA di SMA Negeri 3 Sinjai Selatan diperoleh
gurunya menerangkan. Mereka merasa beberapa kesimpulan sebagai berikut :
kesulitan karena mereka yang harus aktif 1. Profil LKPD Berbasis Keterampilan Proses
dalam pembelajaran. Mereka harus Sains Profil LKPD meliputi : (1) Lembar
menyelesaikan masalah-masalah realistic Kerja Peserta Didik terdiri dari Standar
yang diberikan di LKPD yang telah Kompetensi, Kompetensi Dasar, Tujuan
disediakan. Hal tersebut tidak biasa mereka Percobaan, Materi Singkat, alat dan bahan,
lakukan sehingga pertemuan awal ujicoba Langkah Kegiatan (Proses mengamati,
peneliti merasa kewalahan dalam Proses Menanya, Proses Mengumpulkan
mengarahkan siswa. Informasi, Hasil Pengamatan, Proses
2) Pembentukan kelompok, siswa terkadang Mengasosiasikan atau Menalar dan Proses
cuek pada teman yang lain disebabkan Menarik Kesimpulan). (2) Lembar Kera
karena kurang kerjasama antara satu Peserta Didik (LKPD) yang dikembangkan
dengan yang lain. sesuai dengan RPP dan Metode
3) Perilaku siswa dalam belajar masih Pembelajaran yang digunakan. (3) LKPD
mengarah pada perilaku yang kurang baik. yang dikembangkan berisi tentang
Perilaku tersebut antara lain : (1) kurang kegiatan-kegiatan eksperimen peserta didik
mempersiapkan diri mengikuti pelajaran, terkait dengan konsep materi cahaya. (4)
(2) malas mengajukan pertanyaan, dan (3) LKPD yang dikembangkan memuat
kurang berminat untuk belajar kelompok. tentang indikator-indikator keterampilan
f. Keterbatasan yang dialami selama proses sains yang dilatihkan pada peserta
penelitian didik. Indicator KPS yang dimaksud
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengarah pada indicator keterampilan
menghasilkan LKPD berbasis keterampilan proses sains yang meliputi keterampilan
proses sains pada materi Asam Basa. Model mengamati, mengajukan pertanyaan,
pengembangan dalam penelitian ini keterampilan menggunakan alat/bahan,
menggunakan model 4-D. Melalui prosedur keterampilan melaksanakan
pengembangan model 4-D tersebut dihasilkan percobaan/penyelidikan, keterampilan
perangkat yang dikategorikan baik. Akan mengolah data, keterampilan menarik
96
tetapi dalam penelitian pengembangan ini kesimpulan dan keterampilan
terdapat beberapa keterbatasan, antara lain : mengkomunikasikan hasil eksperimen. (5)
1) Ujicoba lapangan hanya dilakukan pada LKPD berpusat pada peserta didik dan
satu kelas saja dari 3 kelas karena materi dapat mengarahkan peserta didik untuk
asam basa telah diajarkan oleh guru kimia menemukan konsep sendiri.
yang lain. Untuk mendapatkan masukan 2. LKPD memenuhi kriteria kevalidan
yang lebih banyak seharusnya ujicoba Penilaian para pakar tentang Lembar Kerja
lapangan tidak dilakukan hanya pada satu Peserta Didik (LKPD) berbasis
kelas saja akan tetapi diujicobakan pada keterampilan proses sains yakni berada
beberapa kelas. pada kategori sangat valid, dengan

9
demikian LKPD ini dapat digunakan dalam Kualitatif, dan R & D).
proses pembelajaran Bandung:ALFABETA.
3. LKPD memenuhi kriteria Praktis, karena Suradi. 2002. Pembelajaran Matematika
berdasarkan hasil uji coba perangkat di secara Kooperatif. Makalah disajikan
lapangan yang diamati oleh dua orang pada pekan Matematika 2002. Di
observer menunjukkan bahwa perangkat UNISMUH Makassar 17 Maret 2002.
pembelajaran dalam hal ini LKPD yang Tangkas, I Made. 2012. Pengaruh
dikembangkan berada dalam kategori Implementasi Model Pembelajaran
terlaksana dengan baik, Penemuan Terbimbing Terhadap
4. LKPD telah memenuhi kriteria Efektif, Kemampuan Pemahaman Konsep dan
karena telah memenuhi dua kriteria yaitu Keterampilan Proses Sains Peserta
ketuntasan belajar secara klasikal tercapai Didik Kelas X SMAN 3 Amlapura.
dan respon peserta didik terhadap Tesis. Prodi Pendidikan Sains, PPS
pembelajaran positif. Universitas Pendidikan Ganesha.
Tawil, Muh. Liliasari. 2014. Keterampilan-
DAFTAR PUSTAKA keterampilan Sains dan
BSNP.2006. Kurikulum 2006 “Silabus KTSP Implementasinya dalam Pembelajaran
Mata Pelajaran IPA. Direktorat IPA. Badan Penerbit Universitas Negeri
Pembinaan SMP Depdiknas. Jakarta. Makassar.
Devi, P,K. 2013. Keterampilan Proses dalam Tim Pengembang, 2014. Modul Pelatihan
Pembelajaran IPA. Bandung : Implementasi Kurikulum 2013 Tahun
P4TKIPA Ajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan SMA/MA. Badan Pengembangan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Dahar, R.W. (1996). Teori-Teori Belajar. Kebudayaan dan Penjamin Mutu
Jakarta: Erlangga Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dan Kebudayaan.
dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Trianto. 2009. Mendesain Model
Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Pembelajaran Inovatif Progresif
UPI Konsep, Landasan, dan
Hendro Darmojjo dan Jenny R.E Kaligis. Implementasinya pada Kurikulum
1992. Pendidikan IPA II. Depdikbud. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Ibrahim, Muslimin., dan Nur, Mohammad. Jakarta : Kencana Prenada Media
2000. Pembelajaran Kooperatif, Group.
Surabaya, UNESA University Press. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu.
Lie, Anita. 2005. Cooperative Learning : Jakarta : Bumi Aksara.
Mempraktekkan Cooperative Learning Rustaman, N.Y., dkk. (2003). Strategi Belajar
di Ruang-ruang Kelas. Jakarta : Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan
Grasindo. Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
Majid, Abdul. 2013. Perencanaan Zuhdan Kun Prasetyo, dkk. 2011.
Pembelajaran Mengembangkan Pengembangan Perangkat
Standar Kompetensi Guru. Bandung : Pembelajaran Sains Terpadu untuk
PT. Remaja Rosdakarya. meningkatkan Kognitif, Keterampilan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Proses, Kreatifitas serta Menerapkan
Tahun 2007 tentang Standar Proses Konsep Ilmiah Peserta Didik SMP.
Pendidikan. Laporan Penelitian PPs UNY
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008
tentang Guru.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Pendidikan (pendekatan Kuantitatif,

10

You might also like