Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 4

ISSN 2303-1433

KETERKAITAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TINGKAT KECEMASAN


MAHASISWA PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN JIWA

Sucipto, Moh Alimansur


Akper Dharma Husada Kediri
Email: suciptodika@yahoo.com , ali.mansur75@yahoo.co.id

Abstract
Environmental hospital clinic is the only source of greatest anxiety for the students of
nursing (Triyana, 2002). The nursing students in the clinical practice of the hospital will
experience difficulties in the beginning of practice, almost all students experience anxiety
when beginning the practice (Sharif and Masoumi, 2005). Anxiety that occurs in the
student will certainly affect the success of nursing clinical practice mental activity. This
research is a descriptive cross sectional analytic approach. The study population is the
entire third level students who will carry out the Clinical Practice Psychiatric Nursing. The
sample in this study is partially third level students who will carry out the Clinical Practice
Psychiatric Nursing Nursing Academy Dharma Husada Kediri academic year 2013/2014
with a sample size of 90 respondents. Statistical tests used in the study is the Spearman rho
test. The results of the statistical test using the Spearman rho Spearman correlation values
obtained at 0.238 with a p-value = 0.024. This result shows the p-value <o, o5 which
means there is a relationship between anxiety students with student achievement in taking
psychiatric nursing care Course II.

Pendahuluan dikutip Triyana (2002) lingkungan klinik


Program pendidikan Diploma III rumah sakit merupakan satu-satunya
Keperawatan merupakan jenjang sumber kecemasan terbesar bagi kalangan
pendidikan tinggi yang menghasilkan mahasiswa keperawatan. Masih menurut
perawat profesional pemula dengan Sharif dan Masoumi (2005) para siswa
kompetensi 29 kompetensi salah satu keperawatan yang praktik klinik di rumah
kompetensi keperawatan adalah sakit akan mengalami kesulitan-kesulitan
melaksanakan asuhan keperawatan di awal praktik, hampir semua siswa
dengan gangguan jiwa. (Badan mengalami cemas saat diawal praktik.
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Penyebab lain siswa kecemasan dalam
Kesehatan, 2006). Untuk memenuhi pengalaman klinik adalah kekhawatiran
kompetensi tersebut metode pembelajaran siswa tentang kemungkinan
yang digunakan pembelejaran dikelas dan membahayakan pasien melalui kurangnya
pembelajaran praktek klinik di rumah pengetahuan mereka. Kecemasan yang
sakit Jiwa. terjadi pada mahasiswa tentunya akan
Menurut penelitian yang dilakukan mempengaruhi kesuksesan kegiatan
Helena dan Mustikasari (2001), lebih praktik klinik keperawatan jiwa.
separuh (64,3%) mahasiswa yang akan Untuk meningkatkan kemampuan dan
praktek klinik keperawatan jiwa kesiapan mahasiswa dalam melaksanakan
mengalami cemas berat hal ini disebabkan Praktik Klinik Keperawatan Jiwa,
sebagian masyarakat menganggap Rumah mahasiswa harus menyelesaikan mata
sakit jiwa tempat yang menakutkan dan kuliah keperawatan jiwa I yang memiliki
dihindari, mahasiswa merupakan sebagai bobot kredit semester yang tinggi yaitu 4
bagian dari masyarakat sebagian (empat), metode pembelajaran mata
beranggapan seperti masyarakat yang lain. kuliah ini ceramah, diskusi, penugasan
Menurut Sharif dan Masoumi (2005) yang dan pembelajaran di laboratorium

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.3 No. 1 Nopember 2014 82


ISSN 2303-1433

keperawatan jiwa. (Badan Pengembangan


dan Pemberdayaan SDM Kesehatan,
2006), sehingga dari aspek untuk
meningkatkan pengetahuan mahasiswa
dalam kesiapan praktik klinik Hasil Penelitian
Keperawatan Jiwa, peneliti berasumsi Prestasi Belajar
dengan prestasi belajar mata kuliah Tabel 1 : Gambaran Prestasi Belajar
keperawatan jiwa I akan mengurangi Mahasiswa dalam Mata Kuliah
kecemasan mahasiswa dalam praktik. Askep Jiwa II tahun 2014
Yujuan penelitian untuk mengetahui Prestasi Belajar Frequency Percent
hubungan prestasi belajar mata kuliah kurang 8 8.9
cukup 39 43.3
keperawatan jiwa I dengan tingkat
baik 43 47.8
kecemasan dalam menghadapi praktik Total 90 100
klinik keperawatan jiwa mahasiswa
Akademi Keparawatan Dharma Husada Berdasarkan Tabel 1 dapat kita lihat
Kediri tahun 2013. hampir setengahnya atau 43% mahasiswa
mempunyai Prestasi Belajar Baik.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Kecemasan
deskriptif analitik dengan pendekatan Tabel 2 : Gambaran tingkat Kecemasan
secara cross sectional. Dalam penelitian Mahasiswa dalam Mata Kuliah
cross sectional digunakan pendekatan Askep Jiwa II tahun 2014
transversal, dimana observasi terhadap Kecemasan Frequency Percent
variabel bebas (faktor resiko) dan variabel Berat 0 0
terikat (efek) dilakukan hanya sekali pada Sedang 22 24.4
saat yang sama. Populasi penelitian adalah Ringan 68 75.6
Total 90 100.0
seluruh mahasiswa tingkat III yang akan
melaksanakan Praktek Klinik
Keperawatan Jiwa AKPER Dharma Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat
Husada Kediri tahun akademik 2013 / sebagian besar atau 68% dari mahasiswa
2014 . Sampel dalam penelitian ini adalah yang menempuh Askep Jiwa II
sebagian mahasiswa tingkat III yang akan mengalami Kecemasan ringan.
melaksanakan Praktek Klinik
Keperawatan Jiwa AKPER Dharma Tabulasi silang
Husada Kediri tahun akademik 2013 / Tabel 3 : Tabulasi silang serta hasil
2014. Dengan besar sampel 90 yang Pengolahan Analisa hubungan
dihitung dengan rumus seperti dibawah kecemasan dengan prestasi belajar
ini: mahasiswa dalam Mata Kuliah
ASkep Jiwa II tahun 2014.
Prestasi Belajar Jiwa II
kurang cukup baik Total
Kecemasan berat 0 0 0 0
sedang 5 10 7 22
Ringan 3 29 36 68
Total 8 39 43 90
rs =0,238 p-value= 0,024
Variabel dalam penelitian ini meliputi
Prestasi belajar mata kuliah Keperawatan Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat
Jiwa I dan tingkat kecemasan. Uji statistic 36% mahasiswa mempunyai kecemasan
yang digunakan dalam penelitian adalah ringan dengan indeks prestasi baik.. hasil
uji spearman rho. uji statistic dengan menggunakan
Spearman rho didapatkan nilai korelasi

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.3 No. 1 Nopember 2014 83


ISSN 2303-1433

spearman sebesar 0,238 dengan p- Prestasi belajar dengan tingkat kecemasan


value=0,024. Hasil ini menunjukkan nilai praktek klinik keperawatan jiwa.
p-value < o,o5 yang berarti ada hubungan Hal tersebut dimungkinkan karena
antara kecemasan mahasiswa dengan Menurut Kaplan dan Sadock (1997),
prestasi belajar mahasiswa dalam faktor eksternal yang mempengaruhi
menempuh Mata Kuliah Askep Jiwa II. kecemasan diantaran adalah Tingkat
pendidikan dan akses informasi,
Pembahasan Pendidikan pada umumnya berguna dalam
Prestasi belajar Keperawatan Jiwa 1 merubah pola pikir, pola bertingkah laku
Dari diatas menunjukkan bahwa dan pola pengambilan keputusan (Noto
sebanyak 43 responden ( 47,8 %) berada atmodjo, 2000). Tingkat pendidikan yang
pada tingkat prestasi belajar baik , 39 sesuai dan didukung dengan kemampuan
responden ( 43,3 % ) berada pada tingkat prestasi yang baik akan membuat rasa
cukup, 8 responden ( 8,9 % ) berada pada percaya diri mahasiswa yang merupakan
tingkat kurang. perwujudan dirinya untuk bertindak dan
Hal tersebut dimungkinkan oleh mencapai tujuan (Dimyati : 1999).
karena adanya rasa percaya diri dari Tingginya prestasi belajar pada
responden yang merupakan perwujudan responden (mahasiswa) bisa terjadi
dirinya untuk bertindak dan mencapai dengan alasan adanya taraf / tingkat
tujuan (berhasil) (Dimyati : 1999). Intelegensi (IQ) rata-rata (90-110)
Tingginya prestasi belajar pada responden sehingga dengan potensinya tersebut
(mahasiswa) bisa terjadi dengan alasan responden (mahasiswa) berkompetisi
adanya taraf / tingkat Intelegensi (IQ) menunjukkan kemampuan bahwa ia telah
rata-rata (90-110) sehingga dengan mampu memecahkan/ menyelesaikan
potensinya tersebut responden tugas-tugas belajar dengan baik (Ahmad,
(mahasiswa) berkompetisi menunjukkan Supriyono : 1991). Tingkat pendidikan
kemampuan bahwa ia telah mampu yang cukup akan lebih mudah dalam
memecahkan/ menyelesaikan tugas-tugas mengidentifikasi stresor dalam diri sendiri
belajar dengan baik (Ahmad, Supriyono : maupun dari luar dirinya. Tingkat
1991). pendidikan juga mempengaruhi kesadaran
dan pemahaman terhadap stimulus
Kecemasan (Jatman, 2000) Tingkat pendidikan yang
Berdasarkan data diatas 68 cukup akan lebih mudah dalam
mahasiswa yang menempuh praktek klinik mengidentifikasi stresor dalam diri sendiri
keperawatan Jiwa dengan kecemasan maupun dari luar dirinya. Tingkat
ringan, 22 mahasiswa mengalami pendidikan juga mempengaruhi kesadaran
kecemasan sedang dan pemahaman terhadap stimulus
(Jatman, 2000). Praktek klinik
Hubungan Prestasi belajar dengan keperawatan jiwa dilaksanakan di Rumah
tingkat kecemasan mahasiswa dalam Sakit Jiwa (RSJ), Fenomena
menempuh praktik Klinik dimasyarakat bahwa stigma RSJ dan klien
Keperawatan Jiwa. gangguan jiwa sangat kuat sehingga
pengunjung di RSJ dan berinteraksi
Memperhatikan hasil penelitian yang dengan klien gangguan jiwa dapat
menggunakan analisa statistik Uji menimbulkan kecemasan, namun
spearman rho, seperti terlihat pada tabel mahasiswa yang memiliki prestasi baik
3 , di dapatkan nilai korelasi spearman mempunyai kemampuan untuk
sebesar 0,238 dengan taraf kemaknaan P memecahkan masalah dan menyelesaikan
= 0.05. berarti ada hubungan antara permasalahan belajar dengan baik dan
akhirnya kecemasan dapat diminimalisir.

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.3 No. 1 Nopember 2014 84


ISSN 2303-1433

Kesimpulan Maramis,W.E (1998), Catatan Ilmu


Berdasarkan hasil pembahasan penelitian Kedokteran Jiwa, Surabaya: Airlangga
Prestasi belajar Mata Kuliah Keperawatan University Press.
Jiwa I dengan tingkat kecemasan Novy Helena C.D. (20020 Gambaran
mahasiswa dalam menempuh praktik Tingkat Kecemasan Mahasiswa Fakultas
Klinik Keperawatan Jiwa pada mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Akper Dharma Husada Kediri Tingkat III dalam Menghadapi Praktek Klinik di
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Rumah Sakit Jiwa.
htttp://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?
1. Prestasi belajar Mata Kuliah id=76313&lokasi=lokalttp://lontar.ui.ac.id/opac/th
Keperawatan Jiwa I : 47, 8 % baik. emes/libri2/detail.jsp?id=76313&lokasi=lokal,
2. Tingkat kecemasan mahasiswa 75, 6 diakses tanggal 5-12-2013
% ringan.
3. Prestasi belajar baik mempengaruhi Nursalam., & Pariani S. (2001),
tingkat kecemasan mahasiswa dalam Pendekatan Praktis Metodologi Riset
praktek klinik keperawatan jiwa. Keperawatan, Jakarta: Indomedika.

Saran Santoso S. (2000). Latihan Analisis


Bagi Institusi Pendidikan dalam hal ini Statistik dengan menggunakan Program
Pembantu Direktur dan jajarannya: SPSS 11. Jakarta: Elek Media
Komputindo.
1. Perlu ditingkatkan prestasi belajar
mahasiswa terutama dalam Stuart, G W & Laria, MT (2005), Princiles
mempersiapkan praktek klinik and pratice of phschiatric nursing 8th .
keperawatan jiwa, terutama Missouri: Mosby:INC.
difokuskan pada pembelajaran di
laboratorium keperawatan jiwa.
2. Perlu adanya Praktek Pra klinik
keperawatan jiwa, dengan
menggunakan lahan Panti psikotik
di bawah binaan dinas sosial

Daftar Pustaka

Kaplan, H.I & Saddock, B.J. 2005. Sinopsis


Psikiatri. 8th ed. Jakarta: Bina Rupa Aksara,
pp:1-8. Magister

Keliat, B.A. (1999). Penatalaksanaan Stress.


Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC.

Kozier B.,& Erb G. (1991). Fundamentals of


Nursing : Conxcepts and Procedurs, Addition
Wesley – Publishing Company – California

Lutfa U & Maliya A. (2008) Faktor-faktor


yang mempengaruhi kecemasan pasien
dalam tindakan kemoterapi, Berita Ilmu
Keperawatan, ISSN 1979-2697, Vol. 1 No.
4Berita Ilmu Keperawatan, ISSN 1979-
2697, Vol. 1 No. 4

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.3 No. 1 Nopember 2014 85

You might also like