Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

Jakarta will implement a one-fare public transportation system called OK Otrip next

year in an attempt to encourage more people to use public transportation.

Under the system, which is expected to be on a limited trial next year, passengers can
travel across the capital using different modes of transportation for three hours by
paying only Rp 5,000 (36 US cents), said Andri Yansyah, Jakarta’s transportation
agency head.

“For instance, a passenger leaves the first point at 9 a.m. and travels around until 12
p.m. No matter how many modes of transportation are taken, [the passenger’s] total
fare is only Rp 5,000,” said Andri recently, adding that there were no specific
conditions.

Responding to the plan, Organization of Land Transportation Owners chairman


Shafruhan Sinungan said the organization supported the plan and was ready for the
trial next year.

“We basically support the move but we call on the governor to ease the bidding
requirements so that middle-sized enterprises can meet the eligibility,” he added.

Shafruhan further said the administration had told Organda about the trial, which
would be implemented to certain routes in five municipalities.

During the trial, some angkot (public minivan) routes will be changed so that they
only transport passengers to and from neighborhoods and the nearest Transjakarta
shelters

NAMA : HERY KURNIAWAN

NIM : 201510050311168

JUDUL ARTIKEL : Jakarta’s one-fare transportation system to be on trial


next year

DATE : Jakarta | Thu, December 7, 2017 | 05:46 pm

Jumplah kata :

Terkait dengan kebijakn yang di ambil pemerintah yang akan memberikan moda transportasi
terintegrasi atau satu kali bayar yang akan di ujikan dan di laksanakan pada tahun berikutnya 2018
yang lebih di kenal dengan ok trip .

Sarana ini di fungsikan dari jam 9 pagi sampe jam 12 malam dan hanya di kenakan biaya 5000 dan ini
hanya 36 sen dolar tentu sangat rendah dan sngat terjangkau oleh mayarakat . dan tentunya ini juga
di dukukung oleh para pemilik angkutan masal dan bekerja sama dengan organda dan di dukung
penuh serta mendukung secara penuh progam yang di ajukan pemerintah.

Kebijakan ini tentu akan menghasilakn pro dan kotra yang baru apalagi bagi para pemilik moda
tranportasi jakarta yang berada di luar trans jakarta mereka pasti akan berfikir sulit untuk
mendapakan setoran untk harianya, tetapi itu sudah di fikirkan pemerintah daerah pastinya ada
subsidi dari pemerintah dari APBD kota jakarta , namun bangai magaimana untuk mereka yang tidak
mau menerima nya apakah mereka akan diam saja , tentu tidak mereka akan menuntut kebenaranya
dan kejelasan bagai mana sekema yang di keluarkan pemerintah dengan beberapa kali naik dan
hanya membayar 5000, lalu bagai mana mereka para pengusaha angkot di kota jakarta
memeperoleh keuntungan , oke saya mengambil sudut pandang orang yang mememiliki
pengetahuan rendah , otomatis saya tidak akan bergabung dengan pemerintah karena saya anggap
itu adalah sebuah permainan politiklalu bangaimna jikan kita ada beberapa armada yang belum
lunas pasti kita akan bekerja keras untuk memeperolehnya. Yah, semoga saja pemerintah dapat
merangkull semua lapisan masyarakat, untuk bersama sama membantu dan memefasilitasi
masyarakat jakarta yang membutuhkan. Lalu bagaiman dengan angkutan konvensonal dan online
apakah mereka juaga di ikut sertakan saya fikir itu sanagat rumit karena mereka di bangun dan
didirikan dari tujuan dan maksud yang berbeda tadapun yang akan di berdayakan dalm moda
tranportasi ini tentu seperti angkutan kota dan sebangsanya di kemas dengan baik atau
menggunakan aplikasi dalam pembanyaranya , dan selanjutnya pemilik angkutan akan memngklim
pendapatan meraka selama operasi kepada dinas atau lembanga yang di tunjuk untuk mengurusi
ini.

Dari kebijakan yang di ambil oleh pemerintah jakarta sangat baik sekali dan membantu dalam
kebutuhan tranportasi masyarakat jakarta ,tetapi apakah semua bisa di rasakan dan di jalankan
dengan baik ?

You might also like