Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

Kompetisi yang semakin ketat seperti saat ini, tantangan yang dihadapi setiap negara juga semakin

kompleks. Keadaan tersebut harus diantisipasi sejak dini, melalui penyiapan sumber daya manusia
berkualitas yang merupakan modal dan sekaligus kunci keberhasilan menghadapi globalisasi. Globalisasi
dan perkembangan negara merupakan tantangan terhadap kesiapan sumber daya manusia yang
berkualitas.
Menyadari tentang arti pentingnya sumber daya manusia, pendidikan merupakan suatu kelembagaan
yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia. Kelembagaan pendidikan merupakan
struktur yang berjenjang dan terkait satu dengan yang lainnya dalam suatu kesatuan yang utuh. Dengan
de-mikian maka dapat dibayangkan bahwa upaya untuk merencanakan pendidikan merupakan kegiatan
yang rumit dan kompleks. Jumlah siswa SMA/SMK di Indonesia pada tahun 2013/2014 mencapai
5.981.830 siswa meningkat dari tahun 2012/2013 yang mencapai 5.579.876 siswa
(http://203.171.221.242/dapodikmen2013/index.php). Sementara itu di Kabupaten Karawang jumlah
SMK dan SMK dapat dilihat pada tabel 1.2 sebagai berikut:
Bauran Promosi

Promosi menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan


keunggulan produknya dan membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut (Kotler, 2002).
Menurut Hiam dan Schewe (1994), promosi adalah semua teknik yang secara persuasive
mengkomunikasikan informasi positif tentang produk penjual kepada calon pembeli ; meliputi iklan,
penjualan tatap muka, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat.
Definisi definisi lima perangkat (alat-alat) promosi utama adalah sebagai berikut :
1. Pemasangan iklan

Adalah setiap bentuk presentasi dan promosi non-personal yang memerlukan biaya tentang gagasan
barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas.
2. Penjualan personal

Adalah presentasi personal oleh tenaga penjual sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan
transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
3. Promosi penjualan

Adalah intensif-intensif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk
atau jasa.
4. Hubungan masyarakat

Adalah membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan dengan sejumlah cara supaya
memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan
menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan.

Karakteristik Bauran Promosi


Karakteristik dari tiap promotional tools (alat-alat promosi) sebagai berikut :
1. Advertising (Pemasangan Iklan):
a. Persentasi untuk umum
b. Diserap dengan baik karena dapat diulang berapa kali
c. Kesempatan yang lebih baik untuk memberikan arti produk dengan mendramatisir cetakan, suara,
warna
d. Impersonality, hanya monolog bukan dialog
2. Sales Promotion (Promosi Penjualan):
a. Menyampaikan informasi lewat komunikasi
b. Memberikan intensif untuk konsumen

c. Mengundang/mengajak konsumen untuk melakukan transaksi saat itu juga.


3. Direct Marketing (Pemasaran Langsung):
a. Melalui surat langsung telemarketing, electronic marketing dll.
b. Non public, untuk orang tertentu
c. Mengikuti kebiasaan konsumen
d. Up to date
4. Public Relations & Publicty (Hubungan Masyarakat):
a. Kepercayaan yang tinggi
b. Off-guard, mencapai prospek yang lebih baik dari iklan dan salesman
c. Dramatisasi
5. Personal selling (Penjualan Personal):
a. Paling efektif, terutama untuk membangun preferensi, member keyakinan dan tindakan konfrontasi
personal
b. Menanamkan kesan yang dalam di hati konsumen
c. Adanya respon langsung dari konsumen
Menurut Kotler dan Andreasen (1995) ada lima jenis perbedaan karakteristik masing-masing bauran
promosi, yaitu :
1. Periklanan Komersil (Point Advertising) : segala bentuk periklanan dengan membeli sejumlah
ruang atau tempat dalam media komunikasi formal. Biasa dilakukan oleh perusahaan untuk
mempromosikan produknya.
2. Periklanan Sosial (Unpaid Advertising) : pesan yang disampaikan dengan bentuk periklanan ini
biasa disebut iklan layanan masyarakat.
3. Promosi penjualan (Sales Promotion) : intensif jangka pendek yang diberikan untuk mendorong
tindakan pembeli produk barang/jasa menunjukan perilaku tertentu.
4. Pemberitaan (Publicity) : senada dengan periklanan melalui media formal, namun informasi yang
termuat berbentuk laporan berita.

5. Penjualan tatap muka (Personal Selling) : penyampaian informasi secara oral tentang suatu
penawaran kepada sasaran (pasar) dengan tujuan mendorong sasaran melakukan transaksi.
Ada tiga keunggulan penjualan tatap muka jika dibandingkan dengan periklanan, yaitu :
a. Konfrontasi pribadi : melibatkan hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang
atau lebih
b. Perkembangan : memungkinkan terjadi segala jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan yang
tidak terbelit-belit sampai persahabatan pribadi yang mendalam.
c. Respon : membuat audience merasa memiliki tanggung jawab karena telah mendengarkan
wiraniaga bicara atau karena telah menyita waktunya.

2.4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi


Menurut Umar (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi dikelompokan menjadi
tujuh faktor, yaitu :
1. Anggaran Promosi

Menurut Umar (2003), jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar, maka peluangnya untuk
menggunakan bauran promosi bersifat nasional yang juga besar. Sebaiknya jika dana yang tersedia
terbatas, maka perusahaan dapat memilih penjualan personal, promosi penjualan atau iklan di dalam
wilayah local atau regional.
2. Sumber Daya Manusia
Menurut Hasibuan (2005), manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan
organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya organisasi.
3. Komunikasi

Menurut Chandra (2001), dalam merencanakan komunikasi pemasaran yang efektif, setiap pemasar
perlu memahami proses komunikasi secara umum. Karakteristik komunikasi yang efektif adalah
menyediakan informasi yang praktis, berikan fakta bukan kesan, perjelasan dan padatkan informasi,
pernyataan tanggung jawab dengan tepat, dan membujuk orang untuk menawarkan rekomendasi
(thill dan bovee, 2007)
4. Persaingan Pasar

Menurut Sutojo (2003), faktor bisnis eksternal yang dapat mempengaruhi jumlah permintaan produk
adalah perkembangan suasana persaingan pasar. Munculnya produk baru yang menjanjikan lebih
banyak manfaat dapat mempengaruhi laju penjualan produk lama.
5. Etika Bisnis

Menurut Sutojo (2003), etika bisnis adalah pedoman moral untuk membedakan tindakan bisnis yang
baik dan buruk, benar dan salah, serta secara moral menjadi hak dan kewajiban.
6. Produk dan Harga

Menurut Kasali (2007), produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan
atau keinginan pasar yang bersangkutan. Menetapkan harga secara tepat dapat melancarkan proses
pemasaran atau jasa. Sudut panang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indicator nilai
apabila harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.
7. Segmentation, Targeting, and Positioning (STP)

Menurut Rasto dan Suwatno (2003), segmentation adalah tindakan membagi sebuah pasar ke dalam
kelompok-kelompok konsumen yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran
pemasaran terdiri dari bauran pemasaran tersendiri berdasarkan geografis, demografis, psikografis
dan perilaku. Targeting adalah tindakan mengevaluasi dan menyeleksi satu atau lebih dari segmen-
segmen pasar yang akan dimasuki. Positioning adalah tindakan suatu penempatan produk dan merek
yang kompetitif pada benak konsumen berdasarkan persaingan.

2.5. EPIC Model


Efektifitas iklan dapat diukur dengan menggunakan EPIC model, Durianto, et all, (2003). EPIC
Model yang dikembangkan oleh AC Nielsen, salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka
didunia, EPIC Model mencakup empat dimensi kritis yaitu empati, persuasi, dampak dan komunikasi
(Empathy, Persuasion, Impact and Communications EPIC) berikut akan dipaparkan dimensi-dimensi
dalam EPIC model.
a. Dimensi Empathy (Empati)

Dimensi persuasi memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik suatu merek. Empati
merupakan keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasikan dirinya atau merasa
dirinya pada keadaan perasaan atau fikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Empati
melibatkan afeksi dan kognisi konsumen, afeksi dan kognisi mengacu pada dua tipe tanggapan
internal psokologis yang dimilik konsumen terhadap rangsangan lingkungan dan kejadian yang
berlangsung. Dalam bahasa yang lebih sederhana, afeksi melibatkan perasaan, sementara kognisi
melibatkan pemikiran, variasi tanggapan afektif dapat berupa penilaian positif, negatif,
menyenangkan atau tidak menyenangkan, dan konsumen dapat merasakan empat jenis tanggapan
afektif yaitu emosi, perasaan khusus, suasana hati dan evaluasi yang berbeda dalam tingkat intensitas
dan improvisasi.
b. Dimensi Persuation (Persuasi)

Dimensi persuasi menginformasikan apa yang akan diberikan suatu iklan untuk peningkatan dan
penguatan suatu merek, sehingga pemasangan iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan
terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh kemampuan suatu iklan dalam
mengembangkan daya tarik suatu merek. Persuasi adalah perubahan kepercayaan, sikap dan
keinginan perilaku yang disebabkan satu komunikasi promosi. Proses persuasi yang akan dipakai
ditentukan dengan tingkat keterlibatan konsumen dalam pesan produk.

c. Dimensi Impact (Dampak)


Dimensi Impact menunjukan, apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek lain
pada kategori yang serupa apakah suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang
disampaikan. Dampak (Impact) yang diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah pengetahuan produk
(product knowledge) yang disampaikan konsumen melalui tingkat keterlibatan (involvement)
konsumen dengan produk dan atau proses pemilihan.
Konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk (level of product knowledge) yang berbeda-beda
yang dapat digunakan untuk menterjemahkan informasi baru dan membuat pilihan pembelian.
Konsumen dapat memiliki empat tingkat pengetahuan produk, yaitu : kelas produk, bentuk produk,
merek dan model.
d. Dimensi Communication (Komunikasi)

Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan
utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan
tersebut. Perspektif pemrosesan kognitif adalah inti untuk mengembangkan strategi pemasaran yang
berhasil merupakan permasalahan komunikasi. Proses dimulai ketika sumber komunikasi promosi
menentukan informasi apa yang harus dikomunikasikan, kemudian meng-encoding pesan tersebut
dalam simbol-simbol yang paling tepat (menggunakan kata, gambar atau tindakan). Kemudian, pesan
ditransmisikan ke sebuah penerima melalui berbagai media, seperti pertunjukan televisi, penawaran
via pos, billboard, atau majalah.
2.6. Direct Rating Methode
Dalam metode ini terdapat lima peubah yang digunakan. Semakin tinggi peningkat yang diperoleh
suatu iklan untuk setiap peubahnya, semakin tinggi pula kemungkinan iklan tersebut efektif
(Durianto, et all ,2003).

Lima peubah tersebut adalah:


a. Perhatian (attention)

Perhatian didefinisikan sebagai alokasi kapasitas pemrosesan untuk stimulus yang baru masuk.
Faktor-faktor yang menentukan perhatian yang dapat dikelompokan dalam dua kategori utama, yaitu:
determinan (penentu) pribadi dan determinan stimulus.
b. Pemahaman (Readthoughness)
Pemahaman berkaitan dengan penafsiran suatu stimulus. Makna suatu stimulus bergantung
bagaimana suatu stimulus dikategorikan dan diuraikan dengan pengetahuan yang sudah ada.
c. Respon kognitif (Cognitive)

Sifat respon kognitif menetukan penerimaan atau klaim. Hal yang sangat penting adalah respon yang
disebut argument pendukung dan kontra argument. Argument pendukung adalah pikiran penyokong
klaim. KOntra argument adalah pikiran yang menentang kalim dalam pesan.
d. Respon afektif (Affection)

Respon affektif menggambarkan perasaan dan emosi yang dihasilkan sebuah stimulus. Respon
efektif memiliki peran yang sangat penting selama tahap penerimaan dalam proses informasi.
e. Sikap terhadap iklan (Behavior)

Kemampuan iklan untuk menciptakan sikap yang mendukung terhadap suatu produk sering
begantung pada sikap konsumen terhadap iklan itu. Iklan yang disukai atau dievaluasi secara
menguntungkan dapat menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap sautu produk. Alat komunikasi
yang tidak disukai mungkin akan menurunkan evaluasi produk dan sisi konsumen.

DAFTAR PUSTAKA
Ade. 2003. Analisis Consumer Decision Model untuk mengukur Efektifitas Periklanan. Medan (ID):
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 03 No. 01 April 2003.
Chandra, G.2001. Strategi dan Program Pemasaran, Yogyakarta (ID): PT. ANDI.
Durianto, Sugiarto, Widjaja, dan Supratikno. 2003. Invasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif: strategi,
program dan teknik pengukuran, Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga. Database Lembaga Pendidikan Di Kota Bogor (ID) [13
September 2011]
Hasibuan, M.S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): PT. Bumi Aksara.
Hiam, A dan Schewe. 1994. Tools For Executive, Jakarta (ID): PT. Elex Media Komputindo.
http://www.freewebs.com. [18 Oktober2011]
Jefkins. 1993. Periklanan Edisi Ketiga. Jakarta (ID: Erlangga.
Kasali, R. 2007. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta (ID): PT.
Pustaka Utama Grafiti.
Kotler, P dan Andreasen. 1995. Pemasaran Perubahan Sosial Edisi Ketiga. Jakarta (ID): Erlangga.
Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta (ID): Alih Perhalindo
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Edisi Kesebelas Jilid 1, Jakarta (ID): PT
Indeks Kelompok Gramedia.
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Edisi Kesebelas Jilid 2, Jakarta (ID): PT
Indeks Kelompok Gramedia.
Langeveld. 1999. Definisi Pendidikan. http://www.id.Scribd.com. [18 Oktober 2011]
Lovelock, C. H dan L. K Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta (ID): PT. Indeks.

Maria. 2010. Analaisis Efektifitas Bauran Promosi Kelas Tiga SMU Di Lembaga Bimbingan
Pendidikan Primagama Merdeka Bogor. Skripsi Pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi
dan Manajemen. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Muhadjir. 1993. Definisi Pendidikan. Definisi Pendidikan. http://www.id.Scribd.com. [18 Oktober
2011]
Napitulu. 2009. Analisis Efektifitas Bauran Promosi Pada LPP (Lembaga Pendidikan danPelatihan)
Punawarman Bogor. Skripsi Pada Departemen Manajemen, Fakutas Ekonomi dan Manajemen.
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Nugroho, B.A. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS.
Yogyakarta(ID): Penerbit Andi.
Primagama Quantum Kids Bogor Tahun 2012 tentang Perkembangan Jumlah Siswa/Siswi.
Rasto dan Suwatno. 2003. Manajemen Perusahanan Suatu Pendekatan Operatif dan Sistem
Informasi. Bandung (ID): Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Simamora, B. 2004. Riset Pemasaran. Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sutojo, S. 2003. Manajemen Penjualan Yang Efektif. Jakarta (ID): PT. Damar Mulia Pustaka.
Umar, H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis Teknik Menganalisis Rencana Bisnis Secara Komprehensif.
Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama.
Undang-undang no. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional (SISDIKNAS).
www.Akademiwesite.Com. [18 Oktober 2011]
Yudi. 2005. Anaisis Efektifitas Iklan Sebagai salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan Percetakan
dan Penertbitan PT. Rambang. Palembang (ID): Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 3 No. 6 Desember
2005.
Zamroni. 2001. Definisi Pendidikan. Definisi Pendidikan. Definisi Pendidikan.
http://www.id.Scribd.com. [18 Oktober 2011]

Latar Belakang
Sebagai negara berkembang tentu pendidikan merupakan salah satu
hal terpenting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat
Indonesia karena dengan pendidikanlah Indonesia bisa meningkatkan mutu
sumber daya manusianya sesuai dengan salah satu tujuan pendidikan yaitu
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan dan/atau latihan bagi
peran peserta didik di masa yang akan datang. Dari kalimat diatas kita bisa
mengambil kesimpulan bahwa pendidikan sangat penting bagi pembentukan
generasi masa datang dan bagi pembangunan Indonesia.
Dan di jaman yang modern sekarang ini pendidikan harus dapat
dikelola dengan profesional terutama dengan makin ketatnya persaingan yang
ada maka suatu lembaga pendidikan harus bisa mengelola lembaganya agar
konsumen tetap menggunakan jasa mereka tanpa mengurangi kualitas
pendidikan itu sendiri karena para konsumen selalu mencari yang terbaik
untuk kehidupannya dan tentu saja dengan harga yang terjangkau dan dengan
kualitas yang baik pula, hal itulah yang memicu adanya persaingan yang
semakin tajam dan mengharuskan pengelola lembaga pendidikan harus pintar
dalam menjaring siswa agar mereka dapat mempertahankan ektitensinya.
Dan sebaik apapun mutu jasa pendidikan atau sebesar apapun manfaatnya
jika tidak ada orang yang mengetahui keberadaannya maka jasa tersebut tidak
akan pernah dipergunakan, maka dari itu promosi sangatlah diperlukan. Di
dalam promosi sendiri dikenal istilah Promotion Mix atau Bauran Promosi
secara tradisioanal bauran promosi mencangkup empat elemen, yaitu: Iklan
(advertising), promosi penjualan (sales promotion), publikasi/humas dan
personal selling1. Sering kita temui banyaknya sekolah yang tidak menyadari
fungsi penting dari promosi sehingga banyak kita temui sekolah yang tidak
terlalu memperdulikan promosi, untuk sekolah negeri yang memiliki banyak
peminat dan pembiayaannya berasal dari pemerintah mungkin memang tidak
terlalu memusingkan promosi karena tidak sulit untuk menjaring murid baru
namun bagaimana dengan sekolah swasta yang sumber pembiayaannya
berasal dari kantung sendiri dan tiap tahun harus terus berupaya menjaring
dan mempertahankan siswa? Tentu saja kegiatan promosi menjadi kegiatan
yang wajib bagi sekolah swasta. Banyak kita ketahui sekolah swasta yang
sudah melakukan kegiatan promosipun terkadang kurang berhasil dalam
menjaring siswa apalagi sekolah swasta yang tidak melakukan promosi sama
sekali.
Terlebih lagi untuk Sekolah Menegah Kejuruan swasta yang mempunyai
tantangan lebih tinggi karena kita ketahui bahwa peminat SMK lebih sedikit
dibanding dengan SMA sehingga peran promosi ini menjadi lebih penting
bagi SMK swasta dalam menyikapi persaingan dari pihak SMK negeri
maupun SMA negeri dan swasta. Seperti yang kita ketahui pada umumnya
sekolah-sekolah negeri tenang-tenang saja dalam melakukan promosi bahkan
cenderung sama sekali tidak melakukan promosi, di samping biaya tercukupi,
para peminat langsung menyerbu sekolah-sekolah negeri. Sekolah negeri
favorit targetnya bisa langsung terpenuhi dengan kualitas calon yang tak
diragukan, sementara sekolah swasta khususnya SMK swasta harus bekerja
ekstra dalam menjaring siswa Apalagi sumber pembiayaan sekolah swasta
yang berasal dari kantung sendiri alias tanpa subsidi dari pihak lain sehingga
banyak dan sedikitnya siswa di sekolah tersebut akan mempengaruhi
kemampuan keuangan sekolah dalam membayar gaji guru, melengkapi
fasilitas hingga membeli sumber belajar bagi siswa.
1 Morissan, Periklanan, (Jakarta:Prenada Media Group, 2012), h.17.

Pemerintah sendiri sebenarnya juga sudah memberikan perhatian khusus


terhadap perkembangan SMK, hal ini dapat dilihat dari upaya pemerintah
yang memunculkan iklan layanan masyarakat tentang SMK yang sering
muncul dilayar Televisi. Iklan layanan ini berupaya untuk mengedukasi
masyarakat agar mengetahui keberadaan dan pentingnya sekolah kejuruan
sehingga orang tua tertarik menyekolahkan anaknya di SMK. Dengan adanya
iklan layanan masyarakat tentang SMK ini memang sangat membantu pihak
sekolah kejuruan untuk lebih mempromosikan sekolah mereka namun hanya
dengan iklan layanan masyarakat saja tidak cukup bagi pihak sekolah
kejuruan swasta. Seperti yang sudah penulis singgung persaingan sekolah
kejuruan menjadi double karena mendapat saingan bukan hanya dari sekolah
kejuruan negeri namun juga dari sekolah menengah atas baik negeri maupun
swasta. Hal ini kemudian membuat sekolah kejuruan swasta harus melakukan
sebuah upaya agar masyarakat tertarik dengan sekolah mereka dan salah satu
upaya yang bisa dilakukan oleh pihak sekolah kejuruan swasta adalah dengan
melakukan periklanan. Semenjak adanya iklan layanan masyarakat mengenai
SMK, jumlah siswa sekolah kejuruan mengalami peningkatan. Hal ini
menunjukkan bahwa iklan layanan masyarakat mengenai SMK sedikit banyak
mempengaruhi masyarakat untuk memilih SMK sebagai sekolah pilihan untuk
melanjutkan jenjang pendidikannya. Dan dalam hal ini bisa diartikan bahwa
dengan adanya kegiatan periklanan yang dilakukan bisa menarik dan
membujuk masyarakat untuk memilih sekolah kejuruan. Namun kegiatan
periklanan juga tidak hanya serta merta melakukan kegiatan iklan begitu saja
perlu ada planning yang jelas dalam membuat iklan sehingga maksud dari
iklan mampu diserap dan dimengerti oleh masyarakat dan dalam planning
pembuatan iklan juga dibahas mengenai pemilihan dan penggunaan media
iklan yang sesuai karena media iklan yang baik dan sesuai biasanya mampu
membuat konsumen tertarik dan mampu memberikan informasi yang lengkap
dan jelas sehingga konsumen mau membeli atau menggunakan produk atau
jasa yang diiklankan.
Salah satu sekolah kejuruan swasta di Ciputat yang cukup sering
melakukan kegiatan promosi adalah SMK Islamiyah Ciputat di mana sekolah
ini menggunakan cukup banyak media periklanan seperti brosur, pamflet,
spanduk dan media sosial seperti blog dan facebook namun dari pengamatan
penulis pelaksanaan periklanan yang dilakukan oleh sekolah ini tidak terlalu
dilaksanakan dengan baik dapat dilihat dari postingan berita di blog atau dari
akun media sosial yang dimiliki SMK Islamiyah kurang update, juga tidak
adanya staff khusus yang menangani kegiatan promosi di sekolah selain itu
informasi yang diberikan/dilampirkan pada beberapa media yang digunakan
kurang memberkan gambaran spesifik mengenai sekolah sehingga hal ini
menyebabkan kurangnya informasi yang didapat oleh masyarakat mengenai
SMK Islamiyah Ciputat sehingga mempengaruhi jumlah peminat yang ingin
mendaftar di SMK Islamiyah Ciputat. Namun walau kegiatan promosi yang
dilakukan SMK Islamiyah tidak terlalu maksimal nyatanya jumlah murid di
sekolah ini selalu mengalami pergerakan yang dinamis dan setelah penulis
melakukan penelitian awal didapat bahwa sebagian besar siswa tertarik masuk
SMK Islamiyah karena informasi yang terdapat dalam media iklan yang
dikeluarkan SMK Islamiyah mampu membuat mereka tertarik untuk masuk
SMK Islamiyah. Dari situ penulis mendapati ada beberapa media iklan yang
digunakan memang menarik, informatif dan persuasif sehingga menimbulkan
rasa tertarik para calon siswa untuk memutuskan menjadikan SMK Islamiyah
sebagai sekolah lanjutan mereka.
Berdasarkan hal di atas menarik perhatian penulis apakah media iklan
yang digunakan oleh SMK Islamiyah mampu memberikan kontribusi yang
besar untuk membuat para calon siswa baru mau untuk meneruskan
pendidikannya di sekolah ini sehingga penulispun akan melakukan penelitian

Kerangka Pemikiran Teoritis


Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh bauran promosi yang dilakukan oleh PT. Bank Sulselbar yang terdiri dari periklanan,
penjualan perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, informasi dari
mulut ke mulut, dan pemasaran langsung terhadap keputusan konsumen untuk menggunakan produk
jasa TAMPAN, maka penulis menjabarkan kerangka pemikiran teoritis yang akan dijadikan acuan
dan pegangan dalam penelitian ini dalam gambar 2.2 berikut :
Sehingga Bauran promosi merupakan program komunikasi pemasaran total sebuah

perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan

masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan

pemasarannya.

Definisi lima sarana promosi utama adalah sebagai berikut :

a. Periklanan (Advertising) adalah semua bentuk terbayar presentasi nonpribadi dan promosi

ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu. Periklanan merupakan cara yang efektif untuk

menjangkau banyak konsumen yang tersebar secara luas. Periklanan dapat digunakan untuk

membangun citra jangka panjang untuk suatu produk, mempercepat penjualan.

b. Promosi penjualan (Sales Promotion) adalah insentif jangka pendek untuk mendorong

pembelian atau penjualan produk atau jasa.


c. Hubungan Masyarakat (Public Relation) adalah membangun hubungan baik dengan berbagai

kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang

baik, dan menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan.

d. Penjualan Personal (Personal Selling) adalah presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan

untuk tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan pelanggan.

e. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) adalah hubungan langsung dengan konsumen

individual yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respons segera dan membangun

hubungan pelanggan yang langgeng penggunaan surat langsung, telepon, televisi respons

langsung, email internet, dan sarana lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan

konsumen tertentu.

You might also like