Professional Documents
Culture Documents
Oret 2
Oret 2
kompleks. Keadaan tersebut harus diantisipasi sejak dini, melalui penyiapan sumber daya manusia
berkualitas yang merupakan modal dan sekaligus kunci keberhasilan menghadapi globalisasi. Globalisasi
dan perkembangan negara merupakan tantangan terhadap kesiapan sumber daya manusia yang
berkualitas.
Menyadari tentang arti pentingnya sumber daya manusia, pendidikan merupakan suatu kelembagaan
yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia. Kelembagaan pendidikan merupakan
struktur yang berjenjang dan terkait satu dengan yang lainnya dalam suatu kesatuan yang utuh. Dengan
de-mikian maka dapat dibayangkan bahwa upaya untuk merencanakan pendidikan merupakan kegiatan
yang rumit dan kompleks. Jumlah siswa SMA/SMK di Indonesia pada tahun 2013/2014 mencapai
5.981.830 siswa meningkat dari tahun 2012/2013 yang mencapai 5.579.876 siswa
(http://203.171.221.242/dapodikmen2013/index.php). Sementara itu di Kabupaten Karawang jumlah
SMK dan SMK dapat dilihat pada tabel 1.2 sebagai berikut:
Bauran Promosi
Adalah setiap bentuk presentasi dan promosi non-personal yang memerlukan biaya tentang gagasan
barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas.
2. Penjualan personal
Adalah presentasi personal oleh tenaga penjual sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan
transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
3. Promosi penjualan
Adalah intensif-intensif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk
atau jasa.
4. Hubungan masyarakat
Adalah membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan dengan sejumlah cara supaya
memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan
menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan.
5. Penjualan tatap muka (Personal Selling) : penyampaian informasi secara oral tentang suatu
penawaran kepada sasaran (pasar) dengan tujuan mendorong sasaran melakukan transaksi.
Ada tiga keunggulan penjualan tatap muka jika dibandingkan dengan periklanan, yaitu :
a. Konfrontasi pribadi : melibatkan hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang
atau lebih
b. Perkembangan : memungkinkan terjadi segala jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan yang
tidak terbelit-belit sampai persahabatan pribadi yang mendalam.
c. Respon : membuat audience merasa memiliki tanggung jawab karena telah mendengarkan
wiraniaga bicara atau karena telah menyita waktunya.
Menurut Umar (2003), jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar, maka peluangnya untuk
menggunakan bauran promosi bersifat nasional yang juga besar. Sebaiknya jika dana yang tersedia
terbatas, maka perusahaan dapat memilih penjualan personal, promosi penjualan atau iklan di dalam
wilayah local atau regional.
2. Sumber Daya Manusia
Menurut Hasibuan (2005), manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan
organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya organisasi.
3. Komunikasi
Menurut Chandra (2001), dalam merencanakan komunikasi pemasaran yang efektif, setiap pemasar
perlu memahami proses komunikasi secara umum. Karakteristik komunikasi yang efektif adalah
menyediakan informasi yang praktis, berikan fakta bukan kesan, perjelasan dan padatkan informasi,
pernyataan tanggung jawab dengan tepat, dan membujuk orang untuk menawarkan rekomendasi
(thill dan bovee, 2007)
4. Persaingan Pasar
Menurut Sutojo (2003), faktor bisnis eksternal yang dapat mempengaruhi jumlah permintaan produk
adalah perkembangan suasana persaingan pasar. Munculnya produk baru yang menjanjikan lebih
banyak manfaat dapat mempengaruhi laju penjualan produk lama.
5. Etika Bisnis
Menurut Sutojo (2003), etika bisnis adalah pedoman moral untuk membedakan tindakan bisnis yang
baik dan buruk, benar dan salah, serta secara moral menjadi hak dan kewajiban.
6. Produk dan Harga
Menurut Kasali (2007), produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan
atau keinginan pasar yang bersangkutan. Menetapkan harga secara tepat dapat melancarkan proses
pemasaran atau jasa. Sudut panang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indicator nilai
apabila harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.
7. Segmentation, Targeting, and Positioning (STP)
Menurut Rasto dan Suwatno (2003), segmentation adalah tindakan membagi sebuah pasar ke dalam
kelompok-kelompok konsumen yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran
pemasaran terdiri dari bauran pemasaran tersendiri berdasarkan geografis, demografis, psikografis
dan perilaku. Targeting adalah tindakan mengevaluasi dan menyeleksi satu atau lebih dari segmen-
segmen pasar yang akan dimasuki. Positioning adalah tindakan suatu penempatan produk dan merek
yang kompetitif pada benak konsumen berdasarkan persaingan.
Dimensi persuasi memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik suatu merek. Empati
merupakan keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasikan dirinya atau merasa
dirinya pada keadaan perasaan atau fikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Empati
melibatkan afeksi dan kognisi konsumen, afeksi dan kognisi mengacu pada dua tipe tanggapan
internal psokologis yang dimilik konsumen terhadap rangsangan lingkungan dan kejadian yang
berlangsung. Dalam bahasa yang lebih sederhana, afeksi melibatkan perasaan, sementara kognisi
melibatkan pemikiran, variasi tanggapan afektif dapat berupa penilaian positif, negatif,
menyenangkan atau tidak menyenangkan, dan konsumen dapat merasakan empat jenis tanggapan
afektif yaitu emosi, perasaan khusus, suasana hati dan evaluasi yang berbeda dalam tingkat intensitas
dan improvisasi.
b. Dimensi Persuation (Persuasi)
Dimensi persuasi menginformasikan apa yang akan diberikan suatu iklan untuk peningkatan dan
penguatan suatu merek, sehingga pemasangan iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan
terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh kemampuan suatu iklan dalam
mengembangkan daya tarik suatu merek. Persuasi adalah perubahan kepercayaan, sikap dan
keinginan perilaku yang disebabkan satu komunikasi promosi. Proses persuasi yang akan dipakai
ditentukan dengan tingkat keterlibatan konsumen dalam pesan produk.
Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan
utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan
tersebut. Perspektif pemrosesan kognitif adalah inti untuk mengembangkan strategi pemasaran yang
berhasil merupakan permasalahan komunikasi. Proses dimulai ketika sumber komunikasi promosi
menentukan informasi apa yang harus dikomunikasikan, kemudian meng-encoding pesan tersebut
dalam simbol-simbol yang paling tepat (menggunakan kata, gambar atau tindakan). Kemudian, pesan
ditransmisikan ke sebuah penerima melalui berbagai media, seperti pertunjukan televisi, penawaran
via pos, billboard, atau majalah.
2.6. Direct Rating Methode
Dalam metode ini terdapat lima peubah yang digunakan. Semakin tinggi peningkat yang diperoleh
suatu iklan untuk setiap peubahnya, semakin tinggi pula kemungkinan iklan tersebut efektif
(Durianto, et all ,2003).
Perhatian didefinisikan sebagai alokasi kapasitas pemrosesan untuk stimulus yang baru masuk.
Faktor-faktor yang menentukan perhatian yang dapat dikelompokan dalam dua kategori utama, yaitu:
determinan (penentu) pribadi dan determinan stimulus.
b. Pemahaman (Readthoughness)
Pemahaman berkaitan dengan penafsiran suatu stimulus. Makna suatu stimulus bergantung
bagaimana suatu stimulus dikategorikan dan diuraikan dengan pengetahuan yang sudah ada.
c. Respon kognitif (Cognitive)
Sifat respon kognitif menetukan penerimaan atau klaim. Hal yang sangat penting adalah respon yang
disebut argument pendukung dan kontra argument. Argument pendukung adalah pikiran penyokong
klaim. KOntra argument adalah pikiran yang menentang kalim dalam pesan.
d. Respon afektif (Affection)
Respon affektif menggambarkan perasaan dan emosi yang dihasilkan sebuah stimulus. Respon
efektif memiliki peran yang sangat penting selama tahap penerimaan dalam proses informasi.
e. Sikap terhadap iklan (Behavior)
Kemampuan iklan untuk menciptakan sikap yang mendukung terhadap suatu produk sering
begantung pada sikap konsumen terhadap iklan itu. Iklan yang disukai atau dievaluasi secara
menguntungkan dapat menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap sautu produk. Alat komunikasi
yang tidak disukai mungkin akan menurunkan evaluasi produk dan sisi konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Ade. 2003. Analisis Consumer Decision Model untuk mengukur Efektifitas Periklanan. Medan (ID):
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 03 No. 01 April 2003.
Chandra, G.2001. Strategi dan Program Pemasaran, Yogyakarta (ID): PT. ANDI.
Durianto, Sugiarto, Widjaja, dan Supratikno. 2003. Invasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif: strategi,
program dan teknik pengukuran, Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga. Database Lembaga Pendidikan Di Kota Bogor (ID) [13
September 2011]
Hasibuan, M.S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): PT. Bumi Aksara.
Hiam, A dan Schewe. 1994. Tools For Executive, Jakarta (ID): PT. Elex Media Komputindo.
http://www.freewebs.com. [18 Oktober2011]
Jefkins. 1993. Periklanan Edisi Ketiga. Jakarta (ID: Erlangga.
Kasali, R. 2007. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta (ID): PT.
Pustaka Utama Grafiti.
Kotler, P dan Andreasen. 1995. Pemasaran Perubahan Sosial Edisi Ketiga. Jakarta (ID): Erlangga.
Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta (ID): Alih Perhalindo
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Edisi Kesebelas Jilid 1, Jakarta (ID): PT
Indeks Kelompok Gramedia.
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Edisi Kesebelas Jilid 2, Jakarta (ID): PT
Indeks Kelompok Gramedia.
Langeveld. 1999. Definisi Pendidikan. http://www.id.Scribd.com. [18 Oktober 2011]
Lovelock, C. H dan L. K Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta (ID): PT. Indeks.
Maria. 2010. Analaisis Efektifitas Bauran Promosi Kelas Tiga SMU Di Lembaga Bimbingan
Pendidikan Primagama Merdeka Bogor. Skripsi Pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi
dan Manajemen. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Muhadjir. 1993. Definisi Pendidikan. Definisi Pendidikan. http://www.id.Scribd.com. [18 Oktober
2011]
Napitulu. 2009. Analisis Efektifitas Bauran Promosi Pada LPP (Lembaga Pendidikan danPelatihan)
Punawarman Bogor. Skripsi Pada Departemen Manajemen, Fakutas Ekonomi dan Manajemen.
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Nugroho, B.A. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS.
Yogyakarta(ID): Penerbit Andi.
Primagama Quantum Kids Bogor Tahun 2012 tentang Perkembangan Jumlah Siswa/Siswi.
Rasto dan Suwatno. 2003. Manajemen Perusahanan Suatu Pendekatan Operatif dan Sistem
Informasi. Bandung (ID): Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Simamora, B. 2004. Riset Pemasaran. Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sutojo, S. 2003. Manajemen Penjualan Yang Efektif. Jakarta (ID): PT. Damar Mulia Pustaka.
Umar, H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis Teknik Menganalisis Rencana Bisnis Secara Komprehensif.
Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama.
Undang-undang no. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional (SISDIKNAS).
www.Akademiwesite.Com. [18 Oktober 2011]
Yudi. 2005. Anaisis Efektifitas Iklan Sebagai salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan Percetakan
dan Penertbitan PT. Rambang. Palembang (ID): Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 3 No. 6 Desember
2005.
Zamroni. 2001. Definisi Pendidikan. Definisi Pendidikan. Definisi Pendidikan.
http://www.id.Scribd.com. [18 Oktober 2011]
Latar Belakang
Sebagai negara berkembang tentu pendidikan merupakan salah satu
hal terpenting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat
Indonesia karena dengan pendidikanlah Indonesia bisa meningkatkan mutu
sumber daya manusianya sesuai dengan salah satu tujuan pendidikan yaitu
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan dan/atau latihan bagi
peran peserta didik di masa yang akan datang. Dari kalimat diatas kita bisa
mengambil kesimpulan bahwa pendidikan sangat penting bagi pembentukan
generasi masa datang dan bagi pembangunan Indonesia.
Dan di jaman yang modern sekarang ini pendidikan harus dapat
dikelola dengan profesional terutama dengan makin ketatnya persaingan yang
ada maka suatu lembaga pendidikan harus bisa mengelola lembaganya agar
konsumen tetap menggunakan jasa mereka tanpa mengurangi kualitas
pendidikan itu sendiri karena para konsumen selalu mencari yang terbaik
untuk kehidupannya dan tentu saja dengan harga yang terjangkau dan dengan
kualitas yang baik pula, hal itulah yang memicu adanya persaingan yang
semakin tajam dan mengharuskan pengelola lembaga pendidikan harus pintar
dalam menjaring siswa agar mereka dapat mempertahankan ektitensinya.
Dan sebaik apapun mutu jasa pendidikan atau sebesar apapun manfaatnya
jika tidak ada orang yang mengetahui keberadaannya maka jasa tersebut tidak
akan pernah dipergunakan, maka dari itu promosi sangatlah diperlukan. Di
dalam promosi sendiri dikenal istilah Promotion Mix atau Bauran Promosi
secara tradisioanal bauran promosi mencangkup empat elemen, yaitu: Iklan
(advertising), promosi penjualan (sales promotion), publikasi/humas dan
personal selling1. Sering kita temui banyaknya sekolah yang tidak menyadari
fungsi penting dari promosi sehingga banyak kita temui sekolah yang tidak
terlalu memperdulikan promosi, untuk sekolah negeri yang memiliki banyak
peminat dan pembiayaannya berasal dari pemerintah mungkin memang tidak
terlalu memusingkan promosi karena tidak sulit untuk menjaring murid baru
namun bagaimana dengan sekolah swasta yang sumber pembiayaannya
berasal dari kantung sendiri dan tiap tahun harus terus berupaya menjaring
dan mempertahankan siswa? Tentu saja kegiatan promosi menjadi kegiatan
yang wajib bagi sekolah swasta. Banyak kita ketahui sekolah swasta yang
sudah melakukan kegiatan promosipun terkadang kurang berhasil dalam
menjaring siswa apalagi sekolah swasta yang tidak melakukan promosi sama
sekali.
Terlebih lagi untuk Sekolah Menegah Kejuruan swasta yang mempunyai
tantangan lebih tinggi karena kita ketahui bahwa peminat SMK lebih sedikit
dibanding dengan SMA sehingga peran promosi ini menjadi lebih penting
bagi SMK swasta dalam menyikapi persaingan dari pihak SMK negeri
maupun SMA negeri dan swasta. Seperti yang kita ketahui pada umumnya
sekolah-sekolah negeri tenang-tenang saja dalam melakukan promosi bahkan
cenderung sama sekali tidak melakukan promosi, di samping biaya tercukupi,
para peminat langsung menyerbu sekolah-sekolah negeri. Sekolah negeri
favorit targetnya bisa langsung terpenuhi dengan kualitas calon yang tak
diragukan, sementara sekolah swasta khususnya SMK swasta harus bekerja
ekstra dalam menjaring siswa Apalagi sumber pembiayaan sekolah swasta
yang berasal dari kantung sendiri alias tanpa subsidi dari pihak lain sehingga
banyak dan sedikitnya siswa di sekolah tersebut akan mempengaruhi
kemampuan keuangan sekolah dalam membayar gaji guru, melengkapi
fasilitas hingga membeli sumber belajar bagi siswa.
1 Morissan, Periklanan, (Jakarta:Prenada Media Group, 2012), h.17.
perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan
pemasarannya.
a. Periklanan (Advertising) adalah semua bentuk terbayar presentasi nonpribadi dan promosi
ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu. Periklanan merupakan cara yang efektif untuk
menjangkau banyak konsumen yang tersebar secara luas. Periklanan dapat digunakan untuk
b. Promosi penjualan (Sales Promotion) adalah insentif jangka pendek untuk mendorong
kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang
baik, dan menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan.
d. Penjualan Personal (Personal Selling) adalah presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan
individual yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respons segera dan membangun
hubungan pelanggan yang langgeng penggunaan surat langsung, telepon, televisi respons
langsung, email internet, dan sarana lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan
konsumen tertentu.