Professional Documents
Culture Documents
LP Remaja
LP Remaja
OLEH :
HARYANTI
070117A020
A. Latar belakang
Masa remaja sering disebut masa transisi. Sebab, di masa ini seseorang beralih dari
masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini terjadi pada usia belasan. Banyak sekali
perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang perubahan fisik.
Remaja terlibat dalam jaringan teman sebaya yang sangat kuat selama menggali jati
diri mereka. Di masa ini, selain mengalami perubahan pada diri seseorang yang
menginjak remaja, juga terjadi perkembangan-perkembangan terutama dari sisi
psikologis. Pada, tahap perkembangan remaja ini terdapat beberapa teori perkembangan
remaja termasuk konsep, tahap dan karakteristik remaja. Secara keseluruhan, teori-teori
ini membantu untuk melihat keseluruhan mengenai remaja.
B. Tujuan Penulisan
Untuk menjelaskan konsep asuhan keperawatan intervensi trauma dan krisis
kesiapan perkembangan remaja.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Remaja
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat.
Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12
sampai 24 tahun. Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang
digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun
dan belum kawin.Sementara itu, menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan
Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.
Masa remaja atau masa puber, merupakan masa penghubung antara masa anak-
anak dengan dewasa. Pubertas adalah perubahan menjadi dewasa yang ditandai adanya
perubahan fisik dan emosional (psikis). Pertumbuhan dan perkembangan pada masa
remaja sangat pesat, baik fisik maupun psikologis. Perkembangan yang pesat ini
berlangsung pada usia 11–16 tahun pada laki-laki dan 10–15 tahun pada perempuan.
Anak perempuan lebih cepat dewasa dibandingkan anak laki-laki. Perkembangan tubuh
remaja laki-laki dan perempuan berbeda karena pengaruh hormon yang dihasilkan.
Laki-laki menghasilkan hormon androgen, sedangkan perempuan menghasilkan
hormon estrogen. Organ-organ reproduksi pada masa puber telah mulai berfungsi.
Salah satu ciri masa pubertas adalah mulai terjadinya menstruasi pada perempuan.
Adapun pada laki-laki mulai mampu menghasilkan sperma. Ciri-ciri perubahan tubuh
pada masa remaja dapat dibedakan menjadi ciri kelamin primer dan ciri kelamin
sekunder (Sunaryo, 2014)
Secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Masa remaja awal (12-15 tahun)
Pada masa ini individu memulai meninggalkan peran sebagai individu yang
unik dan tidak tergantung pada orang tua.
2. Masa remaja pertengahan (15-18 tahun)
Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berfikir yang baru.
3. Masa remaja akhir (19-22 tahun)
Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang
dewasa.
Masa remaja dikenal sebagai salah satu periode dalam renteang kehidupan manusia
yang memiliki beberapa keunikan tersendiri. Keunikan tersebut bersumber dari
kedudukan masa remaja sebagai periode transisional antara masa kanak-kanak dan
masa dewasa. Kita semua mengetahui bahwa antara anak-anak dan orang dewasa ada
beberapa perbedaan yang selain bersifat bilogis atau fisiologis juga bersifat psikologis.
Pada masa remaja perubahan-perubahan besar terjadi dalam kedua aspek tersebut,
sehingga dapat dikatakan bahwa ciri umum yang menonjol pada masa remaja adalah
berlangsungnya perubahan itu sendiri, yang dalam interaksinya dengan lingkungan
sosial membawa berbagai dampak pada prilaku remaja. Secara ringkas, proses
perubahan tersebut dan interaksi antara beberapa aspek yang berubah selama masa
remaja bisa diuraikan sebagai berikut (Potter, 2011)
Masih banyak hal lain yang terjadi pada remaja, salah satu hal menyakitkan yang
menimpa remaja adalah gangguan jiwa, mengapa remaja bisa terkena gangguan jiwa
dan apa penyebabnya?
a. Sibling rivalry, persaingan dengan saudara kandung, "seorang anak yang
dibandingkan dengan sauadara kandungnya secara terus menerus dan dalam
jangka waktu lama maka dia bisa mengalami gangguan konsep diri harga diri
rendah".
b. Loneliness, kesepian atau kesendirian adalah sebuah situasi dimana anak tidak
memiliki teman, jarang bermain dengan teman sebaya karena berbagai alasan,
diharuskan mengasuh adik, diminta bekerja oleh orang tua, dipekerjakan oleh
orang lain dll, resiko yang mungkin muncul adalah halusinasi.
c. Salah pergaulan, jika anak salah berkumpul dengan grup yang salah maka
mereka bisa melakukan perilaku kekerasan secara kelompok.
d. Karena status orang tua, seorang anak yang memiliki seorang bapak yang
ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi kemudian ditahan maka anak
tersebut akan berusaha menghindar dari sosial atau melakukan isolasi social.
Banyak kejadian yang bisa terjadi pada remaja, peran kita sangat dibutuhkan
untuk mencegah hal - hal negatif terjadi pada remaja - remaja yang kita kenal. Remaja
- remaja yang kelak akan meneruskan tongkat estafet pembangunan, berikan contoh
positif kepada mereka lewat tayangan sinetron yang mendidik, tayangan televisi yang
mendidik, film - film yang mendidik. Karena semakin gencar bentuk - bentuk
penyimpangan memasuki alam bawah sadar maka ledakan emosi dan gangguan jiwa
hanya menunggu waktu. Gejala-gejala gangguan jiwa pada anak-anak atau remaja
berbeda dengan orang dewasa yang mengalami gangguan serupa.
J. Kemungkinan Diagnosa
1. Resiko trauma
2. Gangguan komunikasi verbal
3. Koping individu tidak efektif
4. Perubahan menjadi orang tua
5. Perubahan proteksi
6. Perubahan proses keluarga : Alkoholisme
7. Kesiapan peningkatan perkembangan remaja
K. Intervensi Keperawatan
1. Intervensi generalis :
a. Memfasilitasi remaja untuk mengikuti kegiatan yang posistif dan bermanfaat
b. Tidak membatasi atau terlalu mengekang remaja melainkan membibingnya
c. Menciptakan suasana rumah yang nyaman untuk pengembangan bakat dan
kepribadian diri
d. Menyediakan waktu untuk diskusi, mendengarkan keluhan, harapan dan cita-
cita remaja
e. Tidak menganggap remaja sebagai junior yang tidak memiliki kemampuan
apapun
2. Intervensi spesialis :
a. Terapi kelompok terapeutik : remaja
L. Peran Perawat
1. Pendidik tentang faktor-faktor resiko terhadap kesehatan
2. Pendidik dalam issu pemecahan masalah mengenai alkohol, merokok, diit dan
latihan
3. Fasilitator tentang keterampilan-keterampilan interpersonal dengan remaja dan
orang tua
4. Pendukung, konselor, perujukan langsung pada sumber-sumber kesehatan mental
5. Konselor pada keluarga berencana
6. Perujukan untuk penyakit hubungan seksual
7. Peserta dalam organisasi komunitas pada pengendalian penyakit
DAFTAR PUSTAKA
Glasier, Anna. Ed. 4. 2010. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.
Damaiyanti, Mukhripah. 2009. Komunikasi Terapeutik dalam Praktik Keperawatan.
Bandung:Refika Aditama.
Dorland, W.A. Newman. 2011. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta:EGC.
Potter, Patricia A. 2011. Fundamental Keperawatan Vol.1. Jakarta: EGC.
Sunaryo. 2014. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta:EGC.