Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 2

FIMOSIS

No. : 440- /SOP/


Dokumen PSB/UKP/I/2018
No Revisi : 00
SOP Tanggal
: 19 Januari 2018
PEMERINTAH Terbit
KABUPATEN Halaman : 1/2 Halaman
LANGKAT

UPT PUSKESMAS Kepala UPT Puskesmas


SEI BAMBAN

dr. Endang Toto Kaban


NIP. 19710805 200502 1 003
1. Pengertian Fimosis adalah kondisi dimana preputium tidak dapat diretraksi melewati
glans penis. Fimosis dapat bersifat fisiologis ataupun patalogis.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah untuk melaksanakan
kegiatan fimosis di wilayah kerja UPT Puskesmas Sei Bamban
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Sei Bamban No : 440- /SK/
PSB/I/2018
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat/bahan/Media Alat :
Bahan :
-
Media :
-
6. Langkah-langkah 1. Petugas melakukan anamnesa yang meliputi :
Keluhan umumnya berupa gangguan aliran urin seperti:
1) Nyeri saat buang air kecil
2) Mengejan saat buang air kecil
3) Pancaran urin mengecil
4) Benjolan lunak di ujung penis akibat penumpukan smegma.

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi :


1) Preputium tidak dapat diretraksi ke proksimal hingga ke korona
glandis
2) Pancaran urin mengecil
3) Menggelembungnya ujung preputium saat berkemih
4) Eritema dan udem pada preputium dan glans penis
5) Pada fimosis fisiologis, preputium tidak memiliki skar dan tampak
sehat
6) Pada fimosis patalogis pada sekeliling preputium terdapat lingkaran
fibrotik
7) Timbunan smegma pada sakus preputium

3. Petugas menentukan diagnosa Fimosis berdasarkan anamnesis dan


pemeriksaan fisik

4. Petugas memberikan penatalaksanaan yang sesuai, meliputi :


1) Pemberian salep kortikosteroid (0,05% betametason) 2 kali perhari
selama 2-8 minggu pada daerah preputium.
2) Sirkumsisi

5. Petugas melakukan rujukan apabila terdapat komplikasi dan penyulit


untuk tindakan sirkumsisi maka dirujuk ke layanan sekunder.

7. Bagan alir
Petugas melakukan Petugas melakukan
anamnesa pemeriksaan fisik

Petugas menentukan diagnosa Fimosis


berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik

Petugas memberikan
penatalaksanaan yang sesuai

Petugas melakukan rujukan apabila


terdapat komplikasi dan penyulit untuk
tindakan sirkumsisi maka dirujuk ke
layanan sekunder

8. Hal-hal yang Gunakan bahasa yang mudah di mengerti


perlu
diperhatikan
9. Unit terkait 1. UGD
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
10. Dokumen terkait 1. Buku Rujukan
2. Rekam medik pasien
11. Rekaman historis
No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

You might also like