Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 23

MAKALAH BIOMEDIK 1

PROSES METABOLISME KARBOHIDRAT

Disusun Oleh :

Rusnan Asbandi 61116070

Dosen Pembimbing : Isramilda, SSi, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVESITAS BATAM

2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
limpahan rahmat-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang berjudul “ proses metabolisme karbohidrat”, disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Blok Biomedik 1 , jurusan Pendidikan Dokter Universitas Batam.
Dalam penulisan makalah ini tentunya penulis berterimakasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah ini yaitu ibu isramilda, SSi,M.Si, yang telah
membimbing, memotivasi dan mendampingi kami dalam pembelajaran. Makalah
ini berisi tentang Pengertian metabolisme karbohidrat, proses metabolisme
karbohidarat, tahapan metabolisme karbohidrat, dan metabolisme jalur asam
uronat. Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran semua pihak untuk menyempurnakan makalah ini. Atas perhatian dan
partisipasinya,kami ucapkan terima kasih.

Batam , 20 Juli 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ..................................................................................................................... i

KATAPENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................2

1.3 Tujuan ...............................................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN .......................................................................................3

2.1 Pengertian metebolisme .................................................................................3

2.2 pembagian karbohidrat ....................................................................................3

2.3 Fungsi Karbohidrat .........................................................................................4

2.4 Proses metabolisme Karbohidrat.....................................................................5

a. Glikolisis ......................................................................................................5
b. Glikogenesis .................................................................................................9
c. Glikogenolisis ............................................................................................10
d. Glukoneogenesis ........................................................................................11
e. HMP shunt .................................................................................................14
f. Jalur asam uronat........................................................................................17

BAB III. PENUTUP ..............................................................................................20

Kesimpulan ...................................................................................................21

Daftar pustaka .................................................................................................2

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karbohidrat adalah komponen dalam makanan yang merupakan sumber


energi yang utama bagi organisme hidup. Dalam makanan kita, karbohidrat
terdapat sebagai polisakarida yang dibuat dalam tumbuhan dengan cara
fotosintesis. Tumbuhan merupakan gudang yang menyimpan karbohidrat dalam
bentk amilum dan selulosa. Amilum digunakan oleh hewan dan manusia apabila
ada kebutuhan untuk memproduksi energi. Di samping dalam tumbuhan, dalam
tubuh hewan dan manusia juga terdapat karbohidrat yang merupakan sumber
energi, yaitu glikogen.

Pada proses pencernaan makanan, karbohidrat mengalami proses


hidrolisis, baik dalam mulut, lambung maupun usus. Hasil akhir proses
pencernaan karbohidrat ini ialah glukosa, fruktosa, galaktosa, dan manosa serta
monosakarida lainnya. Senyawa-senyawa ini kemudian diabsorbsi melalui
dinding usus dan dibawa ke hati oleh darah.

Dalam sel-sel tubuh, karbohidrat mengalami berbagai proses kimia. Proses


inilah yang mempunyai peranan penting dalam tubuh kita. Reaksi-reaksi kimia
yang terjadi dalam sel ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dan
saling mempengaruhi. Sebagai contoh apabila banyak glukosa yang teroksidasi
untuk memproduksi energi, maka glikogen dal;am hati akan mengalami proses
hidrolisis untuk membentuk glukosa. Sebaliknya apabila suatu reaksi tertentu
menghasilkan produk yang berlebihan, maka ada reaksi lain yang dapat
menghambat produksi tersebut. Dalam hubungan antar reaksi ini enzi-enzim
mempunyai peranan sebagai pengatur dan pengendali. Proses kimia yang terjadi

1
dalam sel ini disebut metabolisme. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan
dijelaskan satu persatu tentang proses metabolisme karbohidrat, sehingga
pembaca akan lebih mengerti.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja proses metabolisme karbohidrat ?


2. Apa yang dimaksut dengan glikolisis ?
3. Apa yang di maksut dengan glikogenesis ?
4. Apa yang di maksut dengan glikonegenesis ?
5. Apa yang di maksut dengan HMP SHUNT ?
6. Bagagaimana jalur asma uronat ?

1.3 Tujuan

Agar mahasiswa mampu mengetahui mengenai proses metabolisme


mencakupi glikolisis, glikogenesis, glikoneogenesis, gikogenolisis, HMP Shunt
Dan juga jalur alternatif asam uronat

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metabolisme


Metabolisme adalah keseluruhan proses kimiawi dalam tubuh organisme
yang melibatkan energi dan enzim, diawali dengan substrat awal dan diakhiri
produk akhir. Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses
penyusunan yang disebut anabolisme dan proses pembongkaran yang
disebut katabolisme.
Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari
dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Zat makanan ini merupakan
sumber energi bagi organisme heterotrof(makhluk hidup yang memperoleh energi
dari sumber senyawaorganik di lingkungannya). Pada proses pencernaan
makanan, karbohidrat mengalami proses hidrolisis(penguraian dengan
menggunakan molekul air). Proses pencernaan karbohidrat terjadi dengan
menguraikan polisakarida menjadi monosakarida.

2.2 Pembagian Karbohidrat


Berdasarkan gugus gula penyusunnya, karbohidrat terbagi atas:

1. Monosakarida(C6H12O6)
Monosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari satu gugus
gula.Monosakarida ini memiliki rasa manis dan sifatnya mudah larut dalam
air. Contoh dari monosakarida adalah heksosa, glukosa, fruktosa, galaktosa,
monosa, ribose (penyusun RNA) dan deoksiribosa(penyusun DNA).
2. Disakarida(C12H22O11)
Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari dua gugus gula.Sama seperti
monosakarrida,Disakarida juga memiliki rasa manis, dan sifatnyapun mudah

3
larut dalam air.Contoh dari Disakarida adalah laktosa(gabungan antara
glukosa dan galaktosa),sukrosa(gabungan antara glukosa dan fruktosa) dan
maltosa(gabungan antara dua glukosa)
3. Polisakarida(C6H11O5)
Polisakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus gula,dan rata-rata
terdiridari lebih 10 gugus gula.Pada umumnya polisakarida tidak berasa atau
pahit,dan sifatnyasukar larut dalam air. Contohnya dari polisakarida adalah
amilum yang terdiri dari 60-300gugus gula berupa glukosa,glikogen atau gula otot
yang tersusun dari 12-16 gugus gula,danselulosa,pektin,lignin,serta kitin yang
tersusun dari ratusan bahkan ribuan gugus guladengan tambahan senyawa lainnya.

2.3 Fungsi Karbohidrat :

A. Sebagai sumber energi utama.


B. Berperan penting dalam proses metabolisme,menjaga keseimbangan asam
dan basa dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel,jaringan,serta organ
tubuh,
C. Membantu proses pencernaan makanan dalam prose pencernaan,

4
2.4 Proses Metabolisme Karbohidrat

1. Glikolisis

Tahap ini merupakan awal terjadinya respirasi sel. Molekul glukosa akan
masuk ke dalam sel melalui proses difusi. Agar dapat bereaksi, glukosa diberi
energi aktivasi berupa satu ATP. Hal ini mengakibatkan glukosa dalam keadaan
terfosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat yang dibantu oleh enzim heksokinase.
Secara singkat, glukosa-6-fosfat dipecah menjadi 2 buah molekul gliseraldehid-3-
fosfat (PGAL) dengan bantuan satu ATP dan enzim fosfoheksokinase. Proses
selanjutnya merupakan proses eksergonik. Hasilnya adalah 4 molekul ATP dan
hasil akhir berupa 2 molekul asam piruvat (C3). Secara lengkap, proses glikolisis
yang terjadi sebagai berikut

Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi di sitoplasma (sitosol). Glikolisis


terjadi melalui 11 tahapan, yaitu :

1. Heksokinase

5
Tahap pertama proses glikolisis adalah glukosa menjadi glukosa-6-fosfat
dengan reaksi fosforilasi. Gugus fosfat diterima dari ATP dalam reaksi sebagai
berikut. Enzim heksokinase merupakan katalis dalam reaksi tersebut dibantu oleh
ion Mg++ sebagai kofaktor.

2. Fosfoheksoisomerase

Reaksi berikutnya adalah isomerasi, yaitu pengubahan glikosa-6-fosfat


menjadi fruktosa-6-fosfat dengan enzim fosfoglukoisomerase. Enzim ini tidak
memerlukan kofaktor dan telah diperoleh dari ragi dengan cara kristalisasi enzim
fosfoheksoisomerase terdapat pada jaringan otot dan mempunyai berat molekul
130.000.

3. Fosfofruktokinase

Fruktosa-6-fosfat diubah menjadi fruktosa-1,6-difosfat oleh enzim


fosfofruktokinase dibantu oleh ion Mg++ sebagai kofaktor. Dalam reaksi ini
gugus fosfat dipindahkan dari ATP kepada fruktosa-6-fosfat dan ATP sendiri akan
berubah menjadi ADP. Fosfofruktokinase dapat dihambat atau dirangsang oleh
beberapa metabolit, yaitu senyawa yang terlibat dalam proses metabolisme ini.
Sebagai contoh, ATP yang berlebih dan asam sitrat dapat menghambat, di lain
pihak adanya AMP, ADP dan fruktosa-6-fosfat dapat menjadi efektor positif yang
merangsang enzim fosfofruktokinase. Enzim ini adalah suatu enzim alosterik dan
mempunyai berat molekul kira-kira 360.000

4. Adolase

Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah penguraian


molekul fruktosa-1,6-difosfat membentuk dua molekul triosa fosfat, yaitu
dihidroksi aseton fosfat dan D-gliseral-dehida-3-fosfat. Dalam tahap ini enzim
aldolase yang menjadi katalis, telah ditemukan dan dimurnikan oleh Warburg.
Enzim ini terdapat dalam jaringan tertentu dan dapat bekerja sebagai katalis dalam
reaksi penguraian beberapa ketosa dan monofosfat, misalnya fruktosa-1,6-
difosfat, sedoheptulosa-1,7-difosfat, fruktosa-1-fosfat, eritrulosa-1-fosfat, hasil

6
reaksi penguraian tiap senyawa tersebut yang sama adalah dihidroksi aseton
fosfat.

5. Triosafosfat Isomerase

Dalam reaksi penguraian oleh enzim aldolase terbentuk dua macam


senyawa, yaitu D-gliseraldehida-3-fosfat dan dihidroksiasetonfosfat. Yang
mengalami reaksi lebih lanjut dalam proses glikolisis ialah D-gliseraldehida-3-
fosfat. Andaikata sel tidak mampu mengubah dihidroksiasetonfosfat menjadi D-
gliseraldehida-3-fosfat, tentulah dihidroksiaseton fosfat akan bertimbun dalam sel.
Hal ini tidak berlangsung karena dalam sel terdapat enzim triosafosfat isomerase
yang dapat mengubah dihidroksiasetonfosfat menjadi D-gliseraldehida-3-fosfat.
Adanya keseimbangan antara kedua senyawa tersebut dikemukakan oleh
Meyerhof dan dalam keadaan keseimbangan dihidroksiasetonfosfat terdapat
dalam jumlah dari 90%.

6. Gliseraldehida-3-Fosfat Dehidrogenase

Enzim ini bekerja sebagai katalis pada reaksi oksidasi gliseraldehida-3-


fosfat menjadi asam 1,3 difosfogliserat. Dalam reaksi ini digunakan koenzim
NAD+ , sedangkan gugus fosfat diperoleh dari asam fosfat. Reaksi oksidasi ini
mengubah aldehida menjadi asam karboksilat. Gliseraldehida-3-fosfat
dehidrogenase telah dapat diperoleh dalam bentuk Kristal dari ragi dan
mempunyai berat molekul 145.000.

Enzim ini adalah suatu tetramer yang terdiri atas empat subunit yang
masing-masing mengikat satu molekul NAD+ , jadi pada tiap molekul enzim
terikat empat molekul NAD+.

7. Fosfogliseril Kinase

Reaksi yang menggunakan enzim ini ialah reaksi pengubahan asam 1,3-
difosfogliserat menjadi asam 3-fosfogliserat. Dalam reaksi ini terbentuk satu
molekulATP dari ADP dan ion Mg++ diperlukan sebagai kofaktor. Oleh karena

7
ATP adalah senyawa fosfat berenergi tinggi yang dihasilkan leh proses glikolisis
dalam benuk ATP.

8. Fosfogliseril Mutase

Fosfogliseril Mutase bekerja sebagai katalis pada reaksi pengubahan asam


3-fosfogliserat menjadi 2-fosfogliserat. Enzim ini berfungsi memindahkan gugus
fosfat dari satu atom C kepada atom C lain dalam satu molekul. Berat molekul
enzim fosfogliseril mutase yang diperoleh dari ragi ialah 112.000

9. Enolase

Reaksi berikutnya ialah reaksi pembentukan asam fosfoenol-piruvat dari


asam 2-fosfogliserat dengan katalis enzim enolase an ion Mg++ sebagai kofaktor.
Reaksi pembentukan asam fosfoenol piruvat ini ialah reaksi dehidrrasi. Adanya
ion F- dapat menghambat kerjanya enzim enolase, sebab ion F- dengan ion Mg++
dan fosfat dapat membentuk kompleks magnesium flourofosfat, dengan begitu
akan mengurangi jumlah ion Mg++ dalam campuran reaksi dan akibat
berkurangnya ion Mg++ maka efektifitas reaksi berkurang.

10. Piruvat kinase

Piruvat kinase merupakan katalis pada reaksi pemindahan gugus fosfat


dari asam fosfoenolpiruvat kepad ADP sehingga terbentuk molekul ATP dari
molekul asam piruvat. Piruvat kinase telah dapat diperoleh dari ragi dalam bentuk
kristal. Enzim ini adalah suatu tetramer dengan berat molekul 165.000. dalam
reaksi tersebut di atas, diperlukan ion Mg++ dan K+ sebagai aktivator.

11. Laktat Dehidrogenase

Reaksi yang menggunakan enzim laktat dehidrogenase ini ialah reaksi


tahap akhir glikolisis, yaitu pembentukan asam laktat dengan cara reduksi asam
piruvat. Dalam reaksi ini digunakan NADH sebagai koenzim.

8
Walaupun empat molekul ATP dibentuk pada tahap glikolisis, namun hasil
reaksi keseluruhan adalah dua molekul ATP. Ada dua molekul ATP yang harus
diberikan pada fase awal glikolisis. Tahap glikolisis tidak memerlukan oksigen.

2. Glikogenesis

Glikogenesis adalah lintasan metabolisme yang mengkonversi glukosa


menjadi glikogen untuk disimpan di dalam hati.

Lintasan diaktivasi di dalam hati, oleh hormon insulin sebagai respon terhadap
rasio gula darah yang meningkat, misalnya karena kandungan karbohidrat setelah
makan; atau teraktivasi pada akhir siklus Cori. Penyimpangan atau kelainan
metabolisme pada lintasan ini disebut glikogenosis.

Proses glikogenesis adalah sebagai berikut :

9
1. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang
lazim terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir
oleh heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase.
2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan
bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan
mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam
reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat.
3. Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk
membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh
enzim UDPGlc pirofosforilase.
4. Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase
inorganik akan menarik reaksi kearah kanan persamaan reaksi.
5. Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan
glikosidik dengan atom C4 pada residu glukosa terminal glikogen,
sehingga membebaskan uridin difosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim
glikogen sintase. Molekul glikogen yang sudah ada sebelumnya (disebut
glikogen primer) harus ada untuk memulai reaksi ini. Glikogen primer
selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai
glikogenin.

3. Glikogenolisis

10
Glikogenolisis adalah lintasan metabolisme yang digunakan oleh tubuh,
selain glukoneogenosis, untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa di dalam
plasma darah untuk menghindari simtoma hipoglisemia. Pada glikogenolisis,
glikogen digradasi berturut-turut dengan 3 enzim, glikogen fosforilase,
glukosidase, fosfoglukomutase, menjadi glukosa. Hormon yang berperan pada
lintasan ini adalah glukagon dan adrenalin.

Tahap pertama penguraian glikogen adalah pembentukan glukosa 1-fosfat.


Berbeda dengan reaksi pembentukan glikogen, reaksi ini tidak melibatkan UDP-
glukosa, dan enzimnya adalah glikogen fosforilase. Selanjutnya glukosa 1-fosfat
diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim yang sama seperti pada reaksi
kebalikannya (glikogenesis) yaitu fosfoglukomutase.

Tahap reaksi berikutnya adalah pembentukan glukosa dari glukosa 6-fosfat.


Berbeda dengan reaksi kebalikannya dengan glukokinase, dalam reaksi ini enzim
lain, glukosa 6-fosfatase, melepaskan gugus fosfat sehigga terbentuk glukosa.
Reaksi ini tidak menghasilkan ATP dari ADP dan fosfat.

Glukosa yang terbentuk inilah nantinya akan digunakan oleh sel untuk respirasi
sehingga menghasilkan energi, yang energi itu terekam / tersimpan dalam bentuk
ATP.

4. Glukoneogenesis

Glukoneogenesis adalah lintasan metabolisme yang digunakan oleh tubuh,


selain glikogenolisis, untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa di dalam
plasma darah untuk menghindari simtoma hipoglisemia. Pada lintasan
glukoneogenesis, sintesis glukosa terjadi dengan substrat yang merupakan produk
dari lintasan glikolisis, seperti asam piruvat, asam suksinat, asam laktat, asam
oksaloasetat, terkecuali:

11
Fosfopiruvat + Piruvat kinase + ADP → Piruvat + ATP

Fruktosa-6P + Fosfofrukto kinase + ATP → Fruktosa-1,6-BPt + ADP

Glukosa + Heksokinase + ATP → Glukosa-6P + ADP

Enzim glikolitik yang terdiri dari glukokinase, fosfofruktokinase, dan piruvat


kinase mengkatalisis reaksi yang ireversibel sehingga tidak dapat digunakan untuk
sintesis glukosa. Dengan adanya tiga tahap reaksi yang tidak reversibel tersebut,
maka proses glukoneogenesis berlangsung melalui tahap reaksi lain. Reaksi tahap
pertama glukoneogenesis merupakan suatu reaksi kompleks yang melibatkan
beberapa enzim dan organel sel (mitokondrion), yang diperlukan untuk mengubah
piruvat menjadi malat sebelum terbentuk fosfoenolpiruvat.

12
Proses Glukoneogenesis ;

Asam laktat yang terjadi pada proses glikolisis dapat dibawa oleh darah ke hati.
Disini asam laktat diubah menjadi glukosa kembali melalui serangkaian reaksi
dalam suatu proses yang disebut glukoneogenesis (pembentukan gula baru).

Pada dasarnya glukoneogenesis ini adalah sintesis glukosa dari senyawa-senyawa


bukan karbohidrat, misalnya asam laktat danbeberapa asam amino. Proses
glukoneogenesis berlangsung terutama dalam hati.

Walaupun proses glukoneogenesis ini adalah sintesis glukosa, namun bukan


kebalikandari proses glikolisis karena ada tiga tahap reaksi dalam glikolisis yang
tidak reversible, artinya diperlukan enzim lain untuk kebalikannya.

• Glukosa + ATP → heksokinase Glukosa-6-Posfat + ADP

• Fruktosa-6-posfat + ATP fosforuktokinase → fruktosa 1,6 diposfat + ADP

• Fosfoenol piruvat + ADP piruvatkinase → asam piruvat + ATP

Dengan adanya tiga tahap reaksi yang tidak reversible tersebut, maka proses
glukoneogenesis berlangsung melalui tahap reaksi lain, yaitu :

· Fosfoenolpiruvat dibentuk dari asam piruvat melalui pembentukan asam


oksaloasetat.

(a) asam piruvat + CO2+ ATP + H2O asam oksalo asetat +ADP + Fosfat + 2H+

(b) oksalo asetat + guanosin trifosfat fosfoenol piruvat +guanosin difosfat + CO2

· Reaksi (a) menggunakan katalis piruvatkarboksilase dan reaksi (b)


menggunakan fosfoenolpiruvat karboksilase.

· Jumlah reaksi (a) dan (b) ialah : asam piruvat + ATP + GTP + H2O +
fosfoenol piruvat + ADP +GDP + fosfat+ 2H+

13
· Fruktosa-6-fosfat dibentuk dari fruktosa-1,6-difosfat dengan cara hidrolisis
oleh enzim fruktosa-1,6-difosfatase.

· Glukosa dibentuk dengan cara hidrolisis glikosa-6-fosfat dengan


katalisglukosa-6-fosfatase.glukosa-6-fosfat + H2O ↔ glukosa + fosfat.

5. HMP SHUNT

Biasa HMP-Shunto Disebut juga jalur pentosa fosfat / heksosa monofosfat.


Jalur ini menghasilkan NADPH dan ribosa di luar mitokondria. NADPH
diperlukan untuk biosintesis; asam lemak,kolesterol, dan steroid lain.Ribosa untuk
biosintesis asam nukleat.Kepentingan lain HMP-shunt berlangsung dalam
jaringan; hepar, lemak, korteks adrenal, tiroid,eritrosit, kelenjar mammae sedang
laktasi. NADPH juga penting dalam; detoksifikasi obat oleh monooksigenase,
reduksiglutation.HMP-shunt terdiri dari fase:1. Oksidatif (irreversible); glukosa 6-
fosfat ---> ribulosa 5-fosfat2. Non-oksidatif (reversible); ribulosa 5-fosfat --->
ribosa 5-fosfat
Jalur ini aktif dalam hepar, jaringan adiposa (lemak), adrenal korteks,
glandula tiroid, sel darah merah,testes dan payudara yang sedang menyusui.
Dalam otot aktivitas jalur ini rendah sekali.
Fungsi utama jalur ini adalah untuk menghasilkan NADPH, yaitu dengan
mereduksi NADP+. NADPH diperlukan untuk proses anabolik di luar
mitokhondria, seperti sintesis asam lemak dan steroid. Fungsi yang lain adalah
menghasilkan ribosa-5-fosfat untuk sintesis nukleotida dan asam nukleat.
Jalannya reaksi sebagai berikut ( gambar 18-19 ):
-D-glukosa 6-fosfat mengalami oksidasi menjadi 6-fosfoglukonolakton.
Enzimnya adalah glukosa 6-fosfat dehidrogenase (G6PD). Reaksi ini memerlukan
Mg++ atau Ca++ , memakai NADP+ dan menghasilkan NADPH. Insulin
meningkatkan sintesis enzim ini.

14
Selanjutnya 6-fosfoglukonolakton diubah menjadi 6-fosfoglukonat. Reaksi
ini juga memer-lukan Mg++, Mn++ atau Ca++. Enzimnya glukono-lakton
hidrolase. Satu molekul air (H2O) terpakai, ikatan cincin terlepas.
6-fosfoglukonat selanjutnya mengalami dekarboksilasi dan berubah menjadi
riboluse-5-fosfat.
Sebelum dekarboksilasi 6-fosfoglukonat dioksidasi menjadi semyawa
antara 3-keto 6-fosfoglukonat. Ion Mg++, Mn++ atau Ca++ diperlukan.
NADP+ bertindak sebagai hidrogen ekseptor menjadi NADPH. Enzim yang
mengkatalisis reaksi ini adalah 6-fosfoglukonat dehidrogenase. Aktivitas enzim
ini tergantung adanya NADP+. Seperti halnya enzim G6PD enzim 6-fosfoglukonat
dehidrogenase sintesisnya dirangsang oleh insulin. Selanjutnya Ribulosa 5-fosfat
dapat menjadi dua substrat dari dua enzim yaitu:
1. Ribulosa 5-fosfat epimerase, yang membentuk suatu epimer pada karbon
ketiga, yaitu xylulose 5-fosfat (xylulose 5-phosphate).
2. Ribosa 5-fosfat ketoisomerase, yang merubah ribulosa 5-fosfat menjadi ribosa
5-fosfat. Proses selanjutnya akan melibatkan suatu enzim transketolase, yang
dapat memindah dua unit karbon ( C1 dan C2 ) dari suatu ketosa pada
aldehida dari aldosa. Dalam reaksi ini diperlukan suatu koenzim, tiamin difosfat
dan ion Mg++. Dua karbon dari xylulose 5-fosfat dipindah pada ribosa 5-fosfat,
menghasilkan suatu ketosa dengan tujuh karbon yaitu sedoheptulosa 7-fosfat dan
aldosa dengan tiga karbon gliseraldehida 3-fosfat. Sedoheptulosa 7-fosfat dan
gliseraldehida 3-fosfat akan bereaksi dengan bantuan enzim transaldolase dan
membentuk fruktosa 6-fosfat dan eritrosa 4-fosfat.Dalam reaksi ini, transaldolase
memindah tiga karbon "active dihydroxy acetone" (C1-C3) dari keto dengan tujuh
karbon pada aldosa dengan tiga karbon.
Reaksi selanjutnya kembali melibatkan enzim transketolase, dimana
xylulose 5-fosfat menjadi donor "active glycoaldehyde" (C1-C2). Eritrosa 4-fosfat
yang terbentuk dari reaksi sebelumnya, akan bertindak sebagai akseptor
(penerima) C1-C2. Reaksi ini memerlukan tiamin dan ion Mg++ sebagai ko-enzim
dan menghasilkan fruktosa 6-fosfat dan gliseraldehida 3-fosfat.

15
Agar glukosa dapat dioksidasi secara sempurna menjadi CO2, diperlukan
enzim yang dapat mengubah gliseraldehide 3-fosfat menjadi glukosa 6-fosfat.
Untuk ini diperlukan enzim Embden-Meyerhof (glikolisis) yang bekerja kearah
yang berlawanan. Selain itu, juga diperlukan enzim fruktosa 1,6-difosfatase.
Enzim ini mengubah fruktosa 1,6-difosfat menjadi fruktosa 6-fosfat.

Secara keseluruhan proses ini dapat dianggap suatu oksidasi tiga molekul
glukosa 6-fosfat menjadi tiga molekul CO2 dan tiga molekul pentosa fosfat. Tiga
molekul pentosa fosfat diubah menjadi dua molekul glukosa fosfat dan satu
molekul gliseraldehida 3-fosfat. Karena dua molekul gliseraldehide 3-fosfat dapat
diubah menjadi satu molekul glukosa 6-fosfat melalui jalur kebalikan glikolisis,
maka HMP Shunt dapat dikatakan suatu oksidasi glukosa yang komplit
(sempurna) (gambar-20 ).
Enzim 6-fosfoglukonat dehidrogenase mengontrol HMP Shunt. Enzim ini
dapat dihambat oleh NADPH. Reaksi yang dikatalisis enzim ini tidak akan
berjalan apabila NADPH tidak dipakai atau dengan kata lain konsentrasinya tidak
menurun. Perlu diingat bahwa produksi ribosa 5-fosfat tidak tergantung pada
oksidasi glukosa, tapi dapat melewati kebalikan jalur glikolisis.

NADPH yang terbentuk berguna dalam sintesis asam lemak, steroid dan
sintesis asam amino. Sintesis asam amino melalui glutamat dehidrogenase.
Adanya lipogenesis yang aktif ,maka NADPH diperlukan, hal ini mungkin akan
merangsang oksidasi glukosa lewat HMP Shunt. "Fed state", suatu keadaan
dimana seseorang baru saja makan, mungkin dapat menginduksi sintesis enzim-
enzim glukosa 6-fosfat dehidro-genase dan 6-fosfoglukonat dehidrogenase.

HMP Shunt dalam eritrosit berguna sebagai penghasil suatu reduktor


(NADPH). NADPH dapat mereduksi glutation yang telah mengalami oksidasi (
G-S-S-G ) menjadi glutation yang tereduksi (2 G-SH). Enzim yang mengkatalisis
reaksi ini adalah glutation reduktase. Selanjutnya glutation yang tereduksi dapat

16
membebaskan eritrosit dari H2O2dengan suatu reaksi yang dikatalisis oleh enzim
glutation peroksidase.
2 G-SH + H2O2 G-S-S-G + 2 H2O

Reaksi ini penting sebab penimbunan H2O2 memperpendek umur eritrosit.


Telah dibuktikan adanya korelasi terbalik antara aktivitas enzim glukosa 6-fosfat
dehidrogenase dengan fragilitas sel darah merah. Pada beberapa orang yang
mengalami mutasi dimana enzim ini berkurang, maka mereka akan lebih mudah
mengalami hemolisis sel darah merah apabila diberi suatu oksidan seperti
primaquin, aspirin, sulfonamid atau apabila diberi makan "fava bean".

HMP Shunt akan menghasilkan suatu pentosa untuk sintesis nukleotida


dan asam nukleat. Ribosa 5-fosfat akan bereaksi dengan ATP menjadi 5-
fosforibosil-1-pirofosfat (PRPP).

Dalam otot enzim glukosa 6-fosfat dehidro-genase dan 6-fosfoglukonat


dehidrogenase hanya sedikit sekali, namun otot dapat membuat ribosa 5-
fosfat, yaitu dengan kebalikan HMP-Shunt

6. Metabolisme asam uronat

Selain dari jalur yang telah diterangkan di atas, glukosa 6-fosfat dapat
diubah menjadi asam glukoronat (glucoronic acid), asam askorbat (ascorbic acid)
dan pentosa melalui suatu jalur yang disebut "the uronic acid pathway" .Akan
tetapi manusia, primata dan guinea pig tidak bisa membuat asam askorbat. Karena
kekurangan enzim tertentu, maka L-gulonat yang terbentuk tidak bisa diubah
menjadi L-asam askorbat. L-gulonat akan dioksidasi menjadi 3-keto-L-gulonat,
yang kemudian mengalami dekarboksilasi menjadi L-xylulose.
Reaksi lengkapnya adalah sebagai berikut : glukosa-6fosfat akan diubah
menjadi glukosa 1-fosfat. Glukosa 1-fosfat akan bereaksi dengan UTP (uridin
trifosfat) dan membentuk nukleotida aktif UDPG (uridin difosfat glukosa).

17
Selanjutnya UDPG akan mengalami oksidasi dua tahap pada atom karbon yang
keenam. Asam glukoronat (D-glucoronate) yang terbentuk oleh enzim yang
tergantung pada NADPH, direduksi menjadi L-gulonat. L-gulonat merupakan
bahan baku untuk membuat asam askorbat. Pada manusia, primata dan guinea pig
L-gulonat melalui 3-keto L-gulonat akan diubah menjadi L-xylulose (L silulose)
(mungkin lebih baik dipakai istilah bah Ingrisnya, sebab bisa disalah artikan
dengan selulose=cellulose). D-xylulose merupakan bagian dari HMP Shunt.
Untuk bisa masuk ke dalam HMP Shunt,maka L-xylulose harus diubah dulu
menjadi D-xylulose melalui silitol. Dalam proses ini diperlukan NADPH dan
NAD+. Perubahan silitol menjadi D-silulosa dikatalisis enzim silulosa
reduktase. D-xylulose akan diubah menjadi D-xylulose 5-fosfat, ATP bertindak
sebagai donor fosfat. Pada suatu penyakit yang menurun yang disebut "essential
pentosuria" di dalam urinnya banyak didapatkan L-xylulose, diperkirakan enzim
yang mengkatalisis L-xylulose menjadi silitol tidak ada pada penderita penyakit
ini.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Proses metabolisme karbohidrat dimulai dari glukosa diserap di dalam


sitoplasma kemudian mengalami glikolisis menghasilkan ATP, dilanjutkan di
dalam siklus kreb yang digunakan dala sistem couple dan berakhir dengan
pemanfaatan oksigen sebagai penangkapan ion H.Karbohidrat terdiri dari
karbohidrat sedehana dan karbohidrat kompleks. Pembagian karbohidrat terdiri
dari glikolisis, glikogenesis, glikogenolisis, dan glikoneogenesis.

Karbohidrat adalah komponen dalam makanan yang merupakan sumber energi


yang utama bagi organisme hidup. Dalaakanan kita, karbohidrat terdapat sebagai
polisakarida yang dibuat dalam tumbuhan dengan cara fotosintesis. Tumbuhan
merupakan gudang yang menyimpan karbohidrat dalam bentk amilum dan
selulosa. Amilum digunakan oleh hewan dan manusia apabila ada kebutuhan
untuk memproduksi energi. Di samping dalam tumbuhan, dalam tubuh hewan dan
manusia juga terdapat karbohidrat yang merupakan sumber energi

B. Saran

Mempelajari tentang BIOKIMIA tentang metabolisme karbohidrata dan


prosesnya sangatlah penting bagi mahasiswa kedokteran maka dari itu kita harus
lebih mendalami tentang itu untuk lebih mengetahui tentang biokimia dari
karbohidrat itu sendiri.

19
DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2002. Biologi Edisi kelima-jilid 2.Jakarta: Erlangga

Martoharsono, Soeharsono. 1978. Biokimia Jilid I. Yogyakarta: Gadjah


Mada University Press

McKee, Trudy. McKee, James R. 2003. Biochemistry the Molecular Basis


of Life Third Edition. McGraw-Hill, Inc. New York.

Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper,
Edisi XXV, Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC

Poedjiani, Anna. Supriyanti, F. M. Titin. 2006. Dasar-Dasar Biokimia.


Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta

Stryer L, 1996, Biokimia, Edisi IV, Penerjemah: Sadikin dkk (Tim


Penerjemah Bagian Biokimia FKUI), Jakarta: EGC

Murray,robert k. Dkk. 2014. Biokimia harper edisi 29.jakarta:EGC

20

You might also like