Professional Documents
Culture Documents
Makalah Biomedik 1
Makalah Biomedik 1
Disusun Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVESITAS BATAM
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
limpahan rahmat-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang berjudul “ proses metabolisme karbohidrat”, disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Blok Biomedik 1 , jurusan Pendidikan Dokter Universitas Batam.
Dalam penulisan makalah ini tentunya penulis berterimakasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah ini yaitu ibu isramilda, SSi,M.Si, yang telah
membimbing, memotivasi dan mendampingi kami dalam pembelajaran. Makalah
ini berisi tentang Pengertian metabolisme karbohidrat, proses metabolisme
karbohidarat, tahapan metabolisme karbohidrat, dan metabolisme jalur asam
uronat. Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran semua pihak untuk menyempurnakan makalah ini. Atas perhatian dan
partisipasinya,kami ucapkan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................... i
KATAPENGANTAR ............................................................................................. ii
a. Glikolisis ......................................................................................................5
b. Glikogenesis .................................................................................................9
c. Glikogenolisis ............................................................................................10
d. Glukoneogenesis ........................................................................................11
e. HMP shunt .................................................................................................14
f. Jalur asam uronat........................................................................................17
Kesimpulan ...................................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dalam sel ini disebut metabolisme. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan
dijelaskan satu persatu tentang proses metabolisme karbohidrat, sehingga
pembaca akan lebih mengerti.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Monosakarida(C6H12O6)
Monosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari satu gugus
gula.Monosakarida ini memiliki rasa manis dan sifatnya mudah larut dalam
air. Contoh dari monosakarida adalah heksosa, glukosa, fruktosa, galaktosa,
monosa, ribose (penyusun RNA) dan deoksiribosa(penyusun DNA).
2. Disakarida(C12H22O11)
Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari dua gugus gula.Sama seperti
monosakarrida,Disakarida juga memiliki rasa manis, dan sifatnyapun mudah
3
larut dalam air.Contoh dari Disakarida adalah laktosa(gabungan antara
glukosa dan galaktosa),sukrosa(gabungan antara glukosa dan fruktosa) dan
maltosa(gabungan antara dua glukosa)
3. Polisakarida(C6H11O5)
Polisakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus gula,dan rata-rata
terdiridari lebih 10 gugus gula.Pada umumnya polisakarida tidak berasa atau
pahit,dan sifatnyasukar larut dalam air. Contohnya dari polisakarida adalah
amilum yang terdiri dari 60-300gugus gula berupa glukosa,glikogen atau gula otot
yang tersusun dari 12-16 gugus gula,danselulosa,pektin,lignin,serta kitin yang
tersusun dari ratusan bahkan ribuan gugus guladengan tambahan senyawa lainnya.
4
2.4 Proses Metabolisme Karbohidrat
1. Glikolisis
Tahap ini merupakan awal terjadinya respirasi sel. Molekul glukosa akan
masuk ke dalam sel melalui proses difusi. Agar dapat bereaksi, glukosa diberi
energi aktivasi berupa satu ATP. Hal ini mengakibatkan glukosa dalam keadaan
terfosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat yang dibantu oleh enzim heksokinase.
Secara singkat, glukosa-6-fosfat dipecah menjadi 2 buah molekul gliseraldehid-3-
fosfat (PGAL) dengan bantuan satu ATP dan enzim fosfoheksokinase. Proses
selanjutnya merupakan proses eksergonik. Hasilnya adalah 4 molekul ATP dan
hasil akhir berupa 2 molekul asam piruvat (C3). Secara lengkap, proses glikolisis
yang terjadi sebagai berikut
1. Heksokinase
5
Tahap pertama proses glikolisis adalah glukosa menjadi glukosa-6-fosfat
dengan reaksi fosforilasi. Gugus fosfat diterima dari ATP dalam reaksi sebagai
berikut. Enzim heksokinase merupakan katalis dalam reaksi tersebut dibantu oleh
ion Mg++ sebagai kofaktor.
2. Fosfoheksoisomerase
3. Fosfofruktokinase
4. Adolase
6
reaksi penguraian tiap senyawa tersebut yang sama adalah dihidroksi aseton
fosfat.
5. Triosafosfat Isomerase
6. Gliseraldehida-3-Fosfat Dehidrogenase
Enzim ini adalah suatu tetramer yang terdiri atas empat subunit yang
masing-masing mengikat satu molekul NAD+ , jadi pada tiap molekul enzim
terikat empat molekul NAD+.
7. Fosfogliseril Kinase
Reaksi yang menggunakan enzim ini ialah reaksi pengubahan asam 1,3-
difosfogliserat menjadi asam 3-fosfogliserat. Dalam reaksi ini terbentuk satu
molekulATP dari ADP dan ion Mg++ diperlukan sebagai kofaktor. Oleh karena
7
ATP adalah senyawa fosfat berenergi tinggi yang dihasilkan leh proses glikolisis
dalam benuk ATP.
8. Fosfogliseril Mutase
9. Enolase
8
Walaupun empat molekul ATP dibentuk pada tahap glikolisis, namun hasil
reaksi keseluruhan adalah dua molekul ATP. Ada dua molekul ATP yang harus
diberikan pada fase awal glikolisis. Tahap glikolisis tidak memerlukan oksigen.
2. Glikogenesis
Lintasan diaktivasi di dalam hati, oleh hormon insulin sebagai respon terhadap
rasio gula darah yang meningkat, misalnya karena kandungan karbohidrat setelah
makan; atau teraktivasi pada akhir siklus Cori. Penyimpangan atau kelainan
metabolisme pada lintasan ini disebut glikogenosis.
9
1. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang
lazim terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir
oleh heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase.
2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan
bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan
mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam
reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat.
3. Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk
membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh
enzim UDPGlc pirofosforilase.
4. Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase
inorganik akan menarik reaksi kearah kanan persamaan reaksi.
5. Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan
glikosidik dengan atom C4 pada residu glukosa terminal glikogen,
sehingga membebaskan uridin difosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim
glikogen sintase. Molekul glikogen yang sudah ada sebelumnya (disebut
glikogen primer) harus ada untuk memulai reaksi ini. Glikogen primer
selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai
glikogenin.
3. Glikogenolisis
10
Glikogenolisis adalah lintasan metabolisme yang digunakan oleh tubuh,
selain glukoneogenosis, untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa di dalam
plasma darah untuk menghindari simtoma hipoglisemia. Pada glikogenolisis,
glikogen digradasi berturut-turut dengan 3 enzim, glikogen fosforilase,
glukosidase, fosfoglukomutase, menjadi glukosa. Hormon yang berperan pada
lintasan ini adalah glukagon dan adrenalin.
Glukosa yang terbentuk inilah nantinya akan digunakan oleh sel untuk respirasi
sehingga menghasilkan energi, yang energi itu terekam / tersimpan dalam bentuk
ATP.
4. Glukoneogenesis
11
Fosfopiruvat + Piruvat kinase + ADP → Piruvat + ATP
12
Proses Glukoneogenesis ;
Asam laktat yang terjadi pada proses glikolisis dapat dibawa oleh darah ke hati.
Disini asam laktat diubah menjadi glukosa kembali melalui serangkaian reaksi
dalam suatu proses yang disebut glukoneogenesis (pembentukan gula baru).
Dengan adanya tiga tahap reaksi yang tidak reversible tersebut, maka proses
glukoneogenesis berlangsung melalui tahap reaksi lain, yaitu :
(a) asam piruvat + CO2+ ATP + H2O asam oksalo asetat +ADP + Fosfat + 2H+
(b) oksalo asetat + guanosin trifosfat fosfoenol piruvat +guanosin difosfat + CO2
· Jumlah reaksi (a) dan (b) ialah : asam piruvat + ATP + GTP + H2O +
fosfoenol piruvat + ADP +GDP + fosfat+ 2H+
13
· Fruktosa-6-fosfat dibentuk dari fruktosa-1,6-difosfat dengan cara hidrolisis
oleh enzim fruktosa-1,6-difosfatase.
5. HMP SHUNT
14
Selanjutnya 6-fosfoglukonolakton diubah menjadi 6-fosfoglukonat. Reaksi
ini juga memer-lukan Mg++, Mn++ atau Ca++. Enzimnya glukono-lakton
hidrolase. Satu molekul air (H2O) terpakai, ikatan cincin terlepas.
6-fosfoglukonat selanjutnya mengalami dekarboksilasi dan berubah menjadi
riboluse-5-fosfat.
Sebelum dekarboksilasi 6-fosfoglukonat dioksidasi menjadi semyawa
antara 3-keto 6-fosfoglukonat. Ion Mg++, Mn++ atau Ca++ diperlukan.
NADP+ bertindak sebagai hidrogen ekseptor menjadi NADPH. Enzim yang
mengkatalisis reaksi ini adalah 6-fosfoglukonat dehidrogenase. Aktivitas enzim
ini tergantung adanya NADP+. Seperti halnya enzim G6PD enzim 6-fosfoglukonat
dehidrogenase sintesisnya dirangsang oleh insulin. Selanjutnya Ribulosa 5-fosfat
dapat menjadi dua substrat dari dua enzim yaitu:
1. Ribulosa 5-fosfat epimerase, yang membentuk suatu epimer pada karbon
ketiga, yaitu xylulose 5-fosfat (xylulose 5-phosphate).
2. Ribosa 5-fosfat ketoisomerase, yang merubah ribulosa 5-fosfat menjadi ribosa
5-fosfat. Proses selanjutnya akan melibatkan suatu enzim transketolase, yang
dapat memindah dua unit karbon ( C1 dan C2 ) dari suatu ketosa pada
aldehida dari aldosa. Dalam reaksi ini diperlukan suatu koenzim, tiamin difosfat
dan ion Mg++. Dua karbon dari xylulose 5-fosfat dipindah pada ribosa 5-fosfat,
menghasilkan suatu ketosa dengan tujuh karbon yaitu sedoheptulosa 7-fosfat dan
aldosa dengan tiga karbon gliseraldehida 3-fosfat. Sedoheptulosa 7-fosfat dan
gliseraldehida 3-fosfat akan bereaksi dengan bantuan enzim transaldolase dan
membentuk fruktosa 6-fosfat dan eritrosa 4-fosfat.Dalam reaksi ini, transaldolase
memindah tiga karbon "active dihydroxy acetone" (C1-C3) dari keto dengan tujuh
karbon pada aldosa dengan tiga karbon.
Reaksi selanjutnya kembali melibatkan enzim transketolase, dimana
xylulose 5-fosfat menjadi donor "active glycoaldehyde" (C1-C2). Eritrosa 4-fosfat
yang terbentuk dari reaksi sebelumnya, akan bertindak sebagai akseptor
(penerima) C1-C2. Reaksi ini memerlukan tiamin dan ion Mg++ sebagai ko-enzim
dan menghasilkan fruktosa 6-fosfat dan gliseraldehida 3-fosfat.
15
Agar glukosa dapat dioksidasi secara sempurna menjadi CO2, diperlukan
enzim yang dapat mengubah gliseraldehide 3-fosfat menjadi glukosa 6-fosfat.
Untuk ini diperlukan enzim Embden-Meyerhof (glikolisis) yang bekerja kearah
yang berlawanan. Selain itu, juga diperlukan enzim fruktosa 1,6-difosfatase.
Enzim ini mengubah fruktosa 1,6-difosfat menjadi fruktosa 6-fosfat.
Secara keseluruhan proses ini dapat dianggap suatu oksidasi tiga molekul
glukosa 6-fosfat menjadi tiga molekul CO2 dan tiga molekul pentosa fosfat. Tiga
molekul pentosa fosfat diubah menjadi dua molekul glukosa fosfat dan satu
molekul gliseraldehida 3-fosfat. Karena dua molekul gliseraldehide 3-fosfat dapat
diubah menjadi satu molekul glukosa 6-fosfat melalui jalur kebalikan glikolisis,
maka HMP Shunt dapat dikatakan suatu oksidasi glukosa yang komplit
(sempurna) (gambar-20 ).
Enzim 6-fosfoglukonat dehidrogenase mengontrol HMP Shunt. Enzim ini
dapat dihambat oleh NADPH. Reaksi yang dikatalisis enzim ini tidak akan
berjalan apabila NADPH tidak dipakai atau dengan kata lain konsentrasinya tidak
menurun. Perlu diingat bahwa produksi ribosa 5-fosfat tidak tergantung pada
oksidasi glukosa, tapi dapat melewati kebalikan jalur glikolisis.
NADPH yang terbentuk berguna dalam sintesis asam lemak, steroid dan
sintesis asam amino. Sintesis asam amino melalui glutamat dehidrogenase.
Adanya lipogenesis yang aktif ,maka NADPH diperlukan, hal ini mungkin akan
merangsang oksidasi glukosa lewat HMP Shunt. "Fed state", suatu keadaan
dimana seseorang baru saja makan, mungkin dapat menginduksi sintesis enzim-
enzim glukosa 6-fosfat dehidro-genase dan 6-fosfoglukonat dehidrogenase.
16
membebaskan eritrosit dari H2O2dengan suatu reaksi yang dikatalisis oleh enzim
glutation peroksidase.
2 G-SH + H2O2 G-S-S-G + 2 H2O
Selain dari jalur yang telah diterangkan di atas, glukosa 6-fosfat dapat
diubah menjadi asam glukoronat (glucoronic acid), asam askorbat (ascorbic acid)
dan pentosa melalui suatu jalur yang disebut "the uronic acid pathway" .Akan
tetapi manusia, primata dan guinea pig tidak bisa membuat asam askorbat. Karena
kekurangan enzim tertentu, maka L-gulonat yang terbentuk tidak bisa diubah
menjadi L-asam askorbat. L-gulonat akan dioksidasi menjadi 3-keto-L-gulonat,
yang kemudian mengalami dekarboksilasi menjadi L-xylulose.
Reaksi lengkapnya adalah sebagai berikut : glukosa-6fosfat akan diubah
menjadi glukosa 1-fosfat. Glukosa 1-fosfat akan bereaksi dengan UTP (uridin
trifosfat) dan membentuk nukleotida aktif UDPG (uridin difosfat glukosa).
17
Selanjutnya UDPG akan mengalami oksidasi dua tahap pada atom karbon yang
keenam. Asam glukoronat (D-glucoronate) yang terbentuk oleh enzim yang
tergantung pada NADPH, direduksi menjadi L-gulonat. L-gulonat merupakan
bahan baku untuk membuat asam askorbat. Pada manusia, primata dan guinea pig
L-gulonat melalui 3-keto L-gulonat akan diubah menjadi L-xylulose (L silulose)
(mungkin lebih baik dipakai istilah bah Ingrisnya, sebab bisa disalah artikan
dengan selulose=cellulose). D-xylulose merupakan bagian dari HMP Shunt.
Untuk bisa masuk ke dalam HMP Shunt,maka L-xylulose harus diubah dulu
menjadi D-xylulose melalui silitol. Dalam proses ini diperlukan NADPH dan
NAD+. Perubahan silitol menjadi D-silulosa dikatalisis enzim silulosa
reduktase. D-xylulose akan diubah menjadi D-xylulose 5-fosfat, ATP bertindak
sebagai donor fosfat. Pada suatu penyakit yang menurun yang disebut "essential
pentosuria" di dalam urinnya banyak didapatkan L-xylulose, diperkirakan enzim
yang mengkatalisis L-xylulose menjadi silitol tidak ada pada penderita penyakit
ini.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper,
Edisi XXV, Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC
20