Professional Documents
Culture Documents
Lina Bukit
Lina Bukit
Lina Bukit
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa laporan ilmiah baik di dalam negeri atau luar negeri menunjukkan
bahwa angka kejadian alergi dan asma terus meningkat tajam beberapa tahun
penyakit alergi yang tidak ringan adalah asma. Alergi dapat menyerang semua
organ dan fungsi tubuh tanpa terkecuali. Sehingga penderita asma juga akan
kasusnya belum banyak terungkap. Kasus tersebut tampaknya sangat penting dan
sangat berpengaruh terhadap kehidupan, tetapi masih perlu penelitian lebih jauh,
dalam tatalaksanan asma pada anak, dewasa dan lansia yang tidak optimal, baik
penyakit yang dapat menyebabkan sesak napas seperti bronchitis, emfisema, dan
ditangani dengan baik dapat mengganggu kualitas hidup anak berupa hambatan
aktivitas 30 persen,. Banyak kasus asma pada tidak terdiagnosis dini, karena
yang menonjol adalah gejala batuknya, bisa dengan atau tanpa wheezing
(mengi).
2008). Menurut KEMENKES (2008) , 100 hingga 150 juta orang di dunia
menderita asma, jumlah ini diperkirakan akan meningkat sebanyak 18.000 kasus
setiap tahunnya. Setiap negara di dunia memilki kejadian kasus asma yang
berbeda-beda.
mengalami masa yang tidak produktif karena tidak bekerja akibat asma. bisa
penduduk Indonesia..
sebenarnya sudah cukup baik, namun yang masih kurang adalah pengendalian
asma. Kebanyakan pasien asma membiarkan sampai muncul keluhan sesak napas
agar pasien tersebut tidak sesak napas kembali. Sekali saja pasien dirawat di
rumah sakit biayanya lebih besar/sama dengan biaya membeli obat inhaler
selama satu tahun. Penatalaksanaan asma ada enam langkah ; yakni pendidikan
tahun 2013 sebanyak 203 orang,. Pada tahun 2014 dari bulan Januari sampai
dengan bulan april tercatat pasien baru sebanyak 40 orang, pasien lama sebanyak
23 orang. Dari data tersebut diatas dapat dilihat bahwa dari tahun 2013 sampai
dengan april tahun 2014 terjadi peningkatan kasus sebanyak 19.7%. (Rekap data
yang berobat ke Puskesmas tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh
Suela.
B. Rumusan Masalah
yaitu, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi intensitas serangan pasien asma
di Puskesmas Suela.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
3. Bagi Masyarakat
serangan asma.
penderita asma.
33
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Asma Bronkial
1. Pengertian
Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan
penyempitan jalan napas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah, baik
2. Etiologi
Sampai saat ini patogenesis dan etiologi asma belum diketahui dengan
3. Patofisiologi
Pada asma akut, obstruksi bronkus disebabkan oleh kontraksi otot polos
bronkus, meningkatnya sekresi lendir, dan radang saluran napas. Serangan ini
menghirup tepung sari atau bahan kimia, udara dingin, atau kelembaban.
diperantarai saraf vagus atau akibat kerja zat-zat yang dilepaskan oleh sel
mast terhadap otot polos, atau sebagai akibat kedua mekanisme itu.
Sebagian besar pasien dapat kembali normal, baik secara spontan atau
4. Gejala Klinik
Pada penderita yang yang sedang bebas serangan tidak ditemukan gejala
klinik, sedangkan pada waktu serangan tampak penderita bernapas cepat dan
dalam, gelisah, duduk dengan tangan menyangga kedepan serta tampak otot-
otot bantu pernapasan bekerja dengan keras. Gejala yang klasik terdiri atas
batuk, sesak dan mengi (wheezing), pada sebagian penderita disertai nyeri
dada.
33
a. Tingkat pertama, yaitu penderita asma yang secara klinik normal, tanpa
penderita ini timbul gejala asma bila ada faktor pencetus baik secara
laboratorium.
b. Tingkat kedua adalah penderita asma tanpa keluhan dan tanpa kelainan
asmanya.
terserang kembali.
5. Diagnosis
8
8
sebagai berikut :
a. Riwayat penyakit
Pada riwayat penyakit akan dijumpai keluhan batuk, mengi, sesak, atau
rasa berat di dada. Kadang pasien hanya mengeluh batuk saja yang
untuk membedakan asma dengan penyakit paru yang lain yaitu pada
a. Pemeriksaan fisik
dada, pernapasan cepat sampai sianosis dapat dijumpai pada pasien asma.
b. Pemeriksaan penunjang
reversibel.
hiperreaktivitas bronkus.
alkalosis respiratorik.
5) Pemeriksaan radiologi
6) Pemeriksaan sputum
6. Pengobatan
samping.
pemeriksaan uji faal paru dan analisa gas darah sangat diperlukan
2) Pengobatan farmakologis.
2) Mengatasi hipoksemia.
1. Faktor penyebab
b. Alergen
disadari tiap hari memakan berbagai protein, tetapi hanya sedikit yang
akan dapat bersifat alergenik, dan inipun hanya pada orang-orang tertentu
saja. Beberapa contoh alergen yaitu; debu rumah tangga dan kutu
c. Inflamasi
2. Faktor pencetus
penyakit tersebut, dengan kata lain serangan asma memang ada tetapi
penderita saat ini belum menderita penyakit ini, dan dengan meniadakan
faktor pencetus ini, maka serangan juga akan hilang sendiri, dan tak akan
a. Keturunan
33
b. Alergen
bronkus. Saluran napas yang sudah peka ini selanjutnya akan mudah
serangan asma.
d. Ketegangan jiwa/stress
e. Olah raga
Olah raga merupakan salah satu faktor yang dapat mencetuskan serangan
asma, terutama olah raga membutuhkan tenaga fisik yang berat seperti
olah raga lari. Tetapi dengan latihan jasmani ringan jarang pasien asma
hari.
14
14
f. Polutan
g. Obat-obatan
C. Penelitian Terkait
nilai APE (Arus Puncak Ekspirasi) pada penderita asma persisten ringan di klub
sampel 20 orang. Hasil penelitian yaitu ada pengaruh senam asma Indonesia
Faktor-faktor pencetus
terhadap nilai APE yaitu terjadi peningkatan dari 202,78 L/Min menjadi 240,17
- Keturunan
L/Min.
- Alergen
D. Kerangka Teori
- Infeksi saluran
Faktor-faktor penyebab
napas
- Obat-obatan
- Ketegangan/stres
- Alergen
s
- Inflamasi
- Olah raga
- Obat-obatan
33
Hiperresponsif
bronkus
Asma
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Fokus Penelitian
16
16
B. Pertanyaan Penelitian
C. Desain Penelitian
intensitas serangan pada pasien asma. Pendekatan fenomena ini tidak bertujuan
1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien asma yang berada dalam
3. Kriteria sampel
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat dimasukkan atau yang
4. Besar sampel
Dalam penelitian kualitatif tidak ada kriteria baku mengenai besarnya sampel.
Jumlah sampel dapat besar atau kecil, tergantung pada apa yang ingin
diketahui oleh peneliti, serta tersedianya sumber daya dan waktu. Juga
saturasi yaitu saat dimana penambahan data dianggap tidak lagi memberikan
E. Definisi Istilah
tertentu yang akan dapat menimbulkan serangan asma secara tidak langsung.
merupakan suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung
Metode ini digunakan dengan tujuan untuk menggali secara lengkap dan detail
Alat pengumpul data yang paling utama adalah peneliti sendiri, selain itu
yang telah disesuaikan dengan tujuan penelitian. Alat tambahan lain yang
berguna untuk menunjang kelengkapan data seperti: buku catatan sebagai catatan
lapangan (field notes), alat tulis, dan alat perekam. Proses pengumpulan data
1. Tahap orientasi
33
berakhir.
2. Tahap pelaksanaan
pertanyaan sesuai dengan pedoman yang telah disusun. Peneliti mencatat hal-
hal yang penting dan peneliti dapat melakukan focusing apabila ternyata
kategori, dan satuan uraian dasar sehingga ditemukan tema dan dapat dirumuskan
yaitu:
1. Comprehending
20
20
Data yang terkumpul kemudian diberi label pada data yang diperlukan
peneliti. Teori yang didapat dari literatur digunakan sebagai pembanding. Jadi
pada tahap ini peneliti dapat mengenali data yang baru dan menarik yang
2. Synthesizing
3. Theorizing
sistematis dari model-model terpilih ke dalam data. Pada tahap ini model
4. Recontextualizing
Pada penelitian ini data akan dianalisa secara manual dengan langkah-
a. Hasil rekaman baik berupa catatan, maupun dari alat perekam diketik
pengalaman responden.
e. Bila ada kartu yang tidak sesuai dengan kategori maka kartu tersebut
dibuang.
H. Etika Penelitian
dari Program Studi Ilmu Keperawatan Undip yang ditujukan kepada Kepala
1. Informed consent
responden.
2. Anonimity
responden pada lembar alat ukur, tapi hanya mencantumkan kode pada
3. Confidentiality