Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 25

LAPORAN PRAKTIKUM

STATISTIK

Disusun Oleh :

Nama : Ikrar Bagus Islami (41616310052)

Assistant Lab :

1. Annisa Hidayanti

2. Junita Dahra

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MERCUBUANA BEKASI

2018
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ikrar Bagus Islami

Nim : 41616310052

Judul : Laporan Praktikum Stastistik

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan Laporan praktikum ini berdasarkan


hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri, maupun kelompok saya.
Jika terdapat karya orang lain, saya akan mencantumkan sumber yang jelas.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada tekanan dari pihak
manapun.

Bekasi, Juli 2018

Ikrar Bagus Islami


41616310052

I
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia
yang diberikan, sehingga Laporan Praktikum Statistik ini bisa terselesaikan dengan baik.
Adapun laporan ini kami susun sebagai bagian dari tugas mata kuliah Statistik.

Dalam penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terimaksih sebesar-besarnya


kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini. Adapun pihak-
pihak tersebut antara lain:

1. Bapak Agung Hery Nugroho,ST,MM selaku dosen mata kuliah Statistik Industri.
2. Seluruh petugas laboratorium Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jakarta.
3. Orang tua, sahabat, kerabat, dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa penyusun
sebutkan satu persatu.

Kami selaku penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini belumlah dikatakan
sempurna. Untuk itu, kami dengan sangat terbuka menerima kritik dan saran dari
pembaca sekalian. Semoga laporan praktikum ini bermanfaat untuk kita semua.

Bekasi, Juli 2018

II
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ..................................................................................................................I


KATA PENGANTAR ......................................................................................................................II
DAFTAR ISI....................................................................................................................................III
BAB I ................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................2
1.3 Tujuan ...............................................................................................................................2
1.4 Manfaat .............................................................................................................................2
1.5 Batasan Masalah ...............................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................................4
PELUANG SEDERHANA ...............................................................................................................4
2.1 Landasan Teori..................................................................................................................4
2.2 Alat Dan Bahan .................................................................................................................8
2.3 Hasil Dan Pembahasan .....................................................................................................9
2.4 Tugas Sesudah Praktikum .............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 18
LAMPIRAN............................................................................................................................... 19

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peluang adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar
kemungkinan suatu peristiwa terjadi di antara keseluruhan peristiwa yang
mungkin terjadi. Pada banyak percobaan, terjadi suatu kasus yang hasil percobaan
tersebut tidak dapat diramalkan dengan pasti. Seseorang melakukan percobaan di
bawah kondisi yang sama maka hasil yang diperoleh akan tetap sama. Dalam
kehidupan sehari-hari sering mendengar perkiraan terjadinya hujan dalam bentuk
peluang baik secara kualitatif seperti “kemungkinannya kecil akan terjadi hujan
esok hari”, atau dalam bentuk kuantitatif seperti “kemungkinan hujan esok hari
sekitar 30%”. Dengan begitu orang-orang tidak akan yakin dengan perkiraan
tersebut. Gejala seperti ini tidak bisa diambil dari satu sisi saja tetapi dapat
mengambil beberapa variabel yang terkait dengan peristiwa tersebut. Oleh karena
itu, peluang yang berdasarkan teori peluang dapat memberikan tingkat keyakinan
yang lebih tinggi bagi orang yang memerlukannya. Dalam hal ini, akan dipelajari
mengenai peluang bagaimana suatu kejadian dapat diperkirakan hasilnya.
Pembuatan laporan ini ditujukan untuk mengasah kompetensi mahasiswa dalam
hal peluang. Diharapkan pembuatan laporan ini dapat membantu mahasiswa
statistika dalam memahami aplikasi peluang pada data-data yang sudah tersedia.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam
praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Berapa peluang kejadian yang mungkin terjadi dari hasil percobaan
pelemparan satu keping uang logam?
2. Berapa peluang kejadian yang mungkin terjadi dari hasil percobaan
pelemparan dua keping uang logam?
3. Berapa peluang kejadian yang mungkin terjadi dari hasil percobaan
pelemparan satu buah dadu?
4. Berapa peluang kejadian yang mungkin terjadi dari hasil percobaan
pelemparan dua buah dadu?
5. Berapa peluang kejadian yang mungkin terjadi dari hasil percobaan
pengambilan satu buah bola ping-pong?

1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat menjelaskan ruang sampel dari sebuah percobaan.
2. Dapat menghitung peluang dari sebuah kejadian dalam percobaan.

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.Mampu memahami pengertian dan konsep peluang.
2.Mampu mengaplikasikan konsep peluang pada data yang tersedia.
3.Mampu mengetahui ruang sampel yang mungkin terjadi dari percobaan
pelemparan uang logam, pelemparan dadu dan pengambilan bola ping pong.
4.Dapat mengetahui peluang dari masing-masing percobaan.

2
1.5 Batasan Masalah
Berdasarkan tujuan permasalahan yang telah diuraikan, maka batasan
masalah pada praktikum ini adalah data atau sampel yang dikumpulkan berasal
dari percobaan pelemparan satu keping logam,dua keping logam, pelemparan
satu buah dadu, pelemparan dua buah dadu, pengambilan satu bola ping-pong
yang dilakukan sendiri.

3
BAB II

PELUANG SEDERHANA

2.1 Landasan Teori


Untuk peristiwa sederhana, peluang dapat diturunkan baik secara logis,
melalui pengamatan empiris maupun secara subjektif. Ketiga bentuk peluang ini
mempunyai implikasi yang penting bagi para manajer khususnya dalam proses
pengambilan keputusan.

A. Peluang Logis

Semua proses yang bisa diprediksi dan didefinisikan secara lengkap


memungkinkan kita secara deduktif menentukan peluang dari hasil yang terjadi.
Sayangnya banyak para pebisnis yang tidak masuk dalam kategori ini. Sebenarnya
penurunan peluang logis adalah sesuatu yang berharga untuk dikaji, karena
kemampuan memprediksi proses sederhana kerapkali bisa memberikan petunjuk
bagi para manajer untuk memperbaiki tindakan-tindakan dalam menghadapi
situasi yang kompleks atau tidak dapat diprediksi.

Peluang logis sebenarnya didasarnya pada pertimbangan logika semata,


bukan berdasarkan hasil percobaan. Tetapi hasil ini bisa diuji melalui suatu
percobaan. Pelemparan dua buah dadu yang merupakan salah satu upaya keras
tertua dalam pengembangan teori peluang, bisa diambil sebagai contoh dari
penurunan peluang logis ini. Pada pelemparan dua buah dadu kita tahu bahwa
jumlah angka dari kedua dadu yang bisa muncul adalah 2, 3, 4, 5, …, 12 atau ada
11 peristiwa yang berbeda. Berapa peluang munculnya jumlah 5? Meski peristiwa
jumlah 5 ada 1 dari 11 peristiwa, tidak berarti bahwa peluangnya adalah 1/11.
Mengapa demikian, karena kita tidak mempertimbangkan bagaimana berbagai
peristiwa bisa dihasilkan. Perhatikan Tabel 1 yang merupakan matriks dari semua

4
kombinasi peristiwa yang mungkin terjadi dalam pelemparan dua buah dadu. Dari
sini tampak bahwa ada 36 kombinasi yang mungkin. Peristiwa “jumlah 5” adalah
hasil dari kombinasi 4 peristiwa. Berarti peluang munculnya jumlah 5 pada
pelemparan dua buah dadu adalah 4/36 atau sekitar 0,11.

Definisi : Peluang logis dari sebuah peristiwa adalah rasio antara jumlah
peristiwa yang bisa terjadi dengan jumlah semua hasil yang bisa terjadi,
dimana hasil ini dapat diturunkan dari sebuah eksperimen.

Atau secara notasi:

B. Peluang Empiris

Banyak kasus dimana para manajer kurang mengikuti pola-pola peluang


seperti yang dijelaskan di atas. Kemungkinan besar hal ini disebabkan tidak
dipahaminya apa sebenarnya peluang itu. Untuk kasus seperti ini, yang lebih
cocok untuk diacu adalah peluang yang didasarkan pada data pengamatan atau
data empiris. Ambil contoh sebagai berikut.

Dalam memproduksi sebanyak 10.000 unit integrated circuit (IC) merek


tertentu, diperoleh 25 unit diantaranya cacat (bengkok). Berdasarkan hasil ini
maka dapat dikatakan bahwa peluang IC yang cacat adalah 25/10.000 = 0,0025.
Nilai ini juga merupakan peluang terambilnya secara acak 1 unit IC yang cacat.
Demikian pula rata-rata persentase barang cacat dalam suatu batch diperkirakan
sebesar 0,0025. Jika ada pesanan sebanyak 2.000 unit IC dari perusahaan ini kita
berharap 0,0025(2000) = 5 unit IC yang cacat.

5
Meski konsep peluang ini sama seperti peluang logis, akan tetapi peluang
empiris lebih mudah dimengerti dan dipahami. Hampir sebagian besar pengguna
teori peluang setuju dengan definisi peluang objektif sebagai berikut :

Definisi : Jika sebuah eksperimen dilakukan sebanyak N kali dan sebuah


peritiwa A terjadi sebanyak n(A) kali dari N pengulangan ini, maka
peluang terjadinya peristiwa A dinyatakan sebagai proporsi terjadinya
peristiwa A ini.

Atau :

n( A)
P ( A) 
N

C. Peluang Subjektif

Masalah yang umum dihadapi oleh seorang manajer adalah ketika dia tidak
mampu memprediksi proses sebuah peristiwa ditambah lagi dengan tidak
tersedianya data yang memadai. Untuk memecahkan masalah seperti ini biasanya
seorang manajer akan memberikan nilai peluang tertentu kepada peristiwa
tersebut yang didasarkan pada faktor-faktor kualitatif, pengalaman dengan situasi
yang serupa atau bahkan intuisi.
Peluang subjektif muncul ketika seorang pengambil keputusan dihadapkan
oleh pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa dijawab berdasarkan peluang empiris
atau frekuensi empiris. Sebagai contoh “Berapa peluang penjualan barang X
bulan depan akan melebihi 50.000 unit jika dilakukan perubahan kemasan?”.
Sudah barang tentu eksperimen tentang pengaruh perubahan kemasan terhadap
volume penjualan dengan pengulangan yang sangat besar jarang dilakukan
bahkan tidak pernah dilakukan. Meski menggunakan data penjualan bulanan
bukan sesuatu yang musthail, akan tetapi tidaklah efisien jika perusahaan selalu
merubah kemasan setiap bulannya hanya untuk meningkatkan volume penjualan.
Olehkarena itu, biasanya seorang manajer menggunakan intuisi atau perasaannya

6
dalam menentukan nilai peluang ini. Jadi tidaklah heran jika seorang manajer
menyatakan “peluang terjualnya barang X melebihi 50.000 unit pada bulan depan
adalah 0,40”. Apa artinya pernyataan ini? Secara peluang dapat didefinisikan
sebagai berikut.

Definisi : Peluang subjektif adalah sebuah bilangan antara 0 dan 1 yang


digunakan seseorang untuk menyatakan perasaan ketidakpastian tentang
terjadinya peristiwa tertentu. Peluang 0 berarti seseorang merasa bahwa
peristiwa tersebut tidak mungkin terjadi, sedangkan peluang 1 berarti bahwa
seseorang yakin bahwa peristiwa tersebut pasti terjadi.

Definisi ini jelas merupakan pandangan subjektif atau pribadi tentang


peluang. Meski peluang subjektif tidak didasarkan pada suatu eksperimen ilmiah,
namun penggunaannya tetap bisa dipertanggungjawabkan. Dalam menentukan
nilai peluang ini, seorang pengambil keputusan tetap menggunakan prinsip-
prinsip logis yang didasarkan pada pengalaman yang diperolehnya. Seorang
pengambil keputusan sudah mengetahui secara nyata apa faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusannya sehingga dia bisa memprediksi apa kira-kira yang
bakal terjadi dari keputusan yang diambilnya. Yang masih menjadi pertanyaan
adalah apakah peluang subjektif dapat digunakan untuk keperluan analisis
statistika selanjutnya. Kelompok statistika objektif atau klasik menolak
penggunaan peluang subjektif ini, sebaliknya kelompok Bayes menerimanya.
Bukan tujuan kita untuk membahas perdebatan ini, kecuali bahwa penggunaan
peluang subjektif tampak sesuai dalam pengambilan keputusan bisnis. Berbeda
halnya dengan penelitian kimia, pertanian, farmasi, kedokteran atau ilmu eksakta
lainnya yang memang harus menggunakan peluang objektif sebagai dasar
analisisnya. Sampai saat ini pengambilan keputusan berdasarkan peluang
subjektif masih dibilang sebagai salah satu tehnik manajerial yang terbaik.

7
D. Kaidah-Kaidah Peluang
Sebelum membahas berbagai konsep yang menyangkut teori peluang secara
formal, ada baiknya diperkenalkan terlebih dahulu beberapa hal mendasar berikut
ini.
Semua nilai peluang yang dibahas dalam analisis statistika selalu dinyatakan
dalam bentuk pecahan atau desimal. Sedangkan setiap peristiwa dinyatakan
dalam bentuk huruf besar baik menggunakan indeks maupun tidak, seperti A, B,
E, … Ai, Bi, …

Contoh : A = munculnya angka 1 pada pelemparan 1 buah dadu


E = jumlah barang yang cacat
K = jumlah konsumen yang menyukai kemasan plastik

2.2 Alat Dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum probabilitas ini adalah:
1. 2 Buah Koin
2. 2 Buah Dadu
3. 5 Buah bola
4. Alat Tulis

8
2.3 Hasil Dan Pembahasan
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil sebagai berikut
1. Pelemparan Satu Koin Sebanyak 100 kali

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 A A G G G A A G A G
2 G A A A G G A A A G
3 A A G A G G G A G A
4 A G A A A G G G A A
5 A A A G G A A A G G
6 G A G A A G A A G A
7 A G A G G A A G G G
8 G A G A G G G G A A
9 G G A A A A A A A A
10 A G A G A A A A G A
Keterangan: A = Angka.
G = Gambar.
 Pelemparan dengan hasil Angka = 43 kali
 Pelemparan dengan hasil Gambar = 57 kali
Penyelesaian:
𝒏(𝑮) 𝟒𝟑
 p(G) = 𝒏(𝑺) = = 𝟎, 𝟒𝟑
𝟏𝟎𝟎
𝒏(𝑨) 𝟓𝟕
 p(A) = 𝒏(𝑺) = = 𝟎, 𝟓𝟕
𝟏𝟎𝟎

p(G) + p(A) = 0,43 + 0,57 = 1,0

9
Dalam Percobaan diatas disimpulkan dalam tabel dibawah ini :

Kejadian Peluang Menurut Peluang Menurut


Teori Percobaan 100 kali

Peluang A (Angka) 0,5 0,43

Peluang G (Gambar) 0,5 0,57

2. Pelemparan Dua Koin Sebanyak 100 kali

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 AA AG AG GG AA AA AG GG GG AA
2 GG GG AA AA AA AG GG AA AG AA
3 AG AG GA GG AA AG AG AA AG AA
4 AG GG AG AA GG AG AG AA AG AA
5 AG GG AA AG AG AG GG GG AG AG
6 GG AG GG AG GG AG GG AA GG AG
7 AG GG GG AG AG AG AG GG AA GG
8 AG GG GG AG AG AA AG AG AA AG
9 GG AG AA AG AG AG AA AA AG AG
10 AA AG AG GG AG AG AA GG AG AG

Keterangan: AA = Angka Angka


AG = Angka Gambar
GG= Gambar Gambar

10
 Pelemparan dengan hasil Angka Angka = 26 kali
 Pelemparan dengan hasil Angka Gambar = 46 kali
 Pelemparan dengan hasil Gambar Gambar = 28 kali

Penyelesaian:
𝒏(𝑨𝑨) 𝟐𝟔
 p(AA) = = = 𝟎, 𝟐𝟔
𝒏(𝑺) 𝟏𝟎𝟎
𝒏(𝑨𝑮) 𝟒𝟔
 p(AG) = = = 𝟎, 𝟒𝟔
𝒏(𝑺) 𝟏𝟎𝟎
𝒏(𝑮𝑮) 𝟐𝟖
 p(AG) = = = 𝟎, 𝟐𝟖
𝒏(𝑺) 𝟏𝟎𝟎

p(AA) + p(AG)+p(GG) = 0,26 + 0,46+0,28 = 1,0

Dalam Percobaan diatas disimpulkan dalam tabel dibawah ini :

Peluang Menurut Peluang Menurut


Kejadian
Teori Percobaan 100 kali

Peluang AA 0,33 0,26

Peluang AG 0,33 0,46

Peluang GG 0,33 0,28

11
3. Pelemparan Dua Mata dadu Sebanyak 100 kali

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1;4 1;5 2;5 23 45 45 14 54 66 56
2 2;5 3;5 2;2 35 11 11 15 26 15 45
3 1;4 5;5 55 55 16 16 12 11 25 51
4 6;2 3;4 21 33 22 44 61 52 51 52
5 2;1 3;5 42 44 51 54 63 66 42 42
6 2;2 4;6 35 55 63 43 21 51 42 41
7 1;4 6;3 51 63 54 65 54 55 31 53
8 2;4 5;3 55 66 23 22 61 22 52 52
9 5;1 4;1 33 55 23 23 63 22 43 64
10 6;3 6;5 54 33 44 55 32 32 54 45

Hasil Dua Mata Dadu jika di Tambahkan

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 6 7 5 8 9 5 8 12 11
2 7 8 4 8 7 2 6 8 6 9
3 5 9 10 10 5 7 3 2 7 6
4 8 7 3 6 6 8 7 7 6 7
5 3 8 6 8 5 9 9 12 6 6
6 4 10 8 10 9 7 3 6 6 5
7 5 9 6 9 9 11 9 10 3 8
8 6 8 10 12 5 4 7 4 7 7
9 6 5 6 10 5 7 9 4 7 10
10 9 11 9 6 8 10 5 5 9 9

12
 Pelemparan dengan hasil Angka Genap = 50 kali
 Pelemparan dengan hasil Gambar Ganjil = 50 kali

Penyelesaian:
𝒏(𝑮𝒆𝒏𝒂𝒑) 𝟓𝟎
 p(Genap) = = = 𝟎, 𝟓𝟎
𝒏(𝑺) 𝟏𝟎𝟎
𝒏(𝑮𝒂𝒏𝒋𝒊𝒍) 𝟓𝟎
 p(Ganjil) = = = 𝟎, 𝟓𝟎
𝒏(𝑺) 𝟏𝟎𝟎

p(Genap) + p(Ganjil) = 0,50 + 0,50 = 1,0

Dalam Percobaan diatas disimpulkan dalam tabel dibawah ini :

Peluang Menurut Peluang Menurut


Kejadian
Teori Percobaan 100 kali

Peluang Ganjil 0,50 0,50

Peluang Genap 0,50 0,50

4. Pelemparan Satu Mata dadu Sebanyak 60 kali

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 5 5 1 3 5 1 3 1 2
2 4 4 1 1 4 2 4 4 3 6
3 5 4 3 2 3 1 5 4 6 5
4 4 6 2 2 5 4 6 6 3 4
5 2 6 6 3 2 5 1 5 5 6
6 1 5 5 6 5 4 3 4 6 2

13
 Pelemparan dengan hasil Angka 1 = 8 kali
 Pelemparan dengan hasil Angka 2 = 8 kali
 Pelemparan dengan hasil Angka 3 = 8 kali
 Pelemparan dengan hasil Angka 4 = 12 kali
 Pelemparan dengan hasil Angka 5 = 14 kali
 Pelemparan dengan hasil Angka 6 = 10 kali

Penyelesaian:
𝒏(𝟏) 𝟖
 p(1) = 𝒏(𝑺) = = 𝟎,13
𝟔𝟎
𝒏(𝟐) 𝟖
 p(2) = 𝒏(𝑺) = = 𝟎, 𝟏𝟑
𝟔𝟎
𝒏(𝟑) 𝟖
 p(3) = 𝒏(𝑺) = = 𝟎, 𝟏𝟑
𝟔𝟎
𝒏(𝟒) 𝟏𝟐
 p(4) = 𝒏(𝑺) = = 𝟎, 𝟐
𝟔𝟎
𝒏(𝟓) 𝟏𝟒
 p(5) = 𝒏(𝑺) = = 𝟎, 𝟐𝟑
𝟔𝟎
𝒏(𝟔) 𝟏𝟎
 p(6) = 𝒏(𝑺) = = 𝟎, 𝟏𝟕
𝟔𝟎

p(1) + p(2)+ p(3) + p(4)+ p(5) + p(6) = 0,13+ 0,13+ 0,13 + 0,20 + 0,23 + 0,17 = 1,0
Melalui hasil percobaan yang telah di lakukan selama 100 kali maka di dapat hasil :

TITIK SAMPEL TEORI HASIL PERCOBAAN


1 0,16 0,13
2 0,16 0,13
3 0,16 0,13
4 0,16 0,20
5 0,16 0,23
6 0,16 0,17

14
5. Peluang Pengambilan 5 Buah Bola 1 Buah Pengambilan (Angka)

NO 1 2 3 4 5
1 1 3 4 1 5
2 2 2 3 4 3
3 2 4 4 1 2
4 3 5 1 4 3
5 5 2 1 4 1

 Pengambilan Bola dengan hasil Angka 1 = 6 kali


 Pengambilan Bola dengan hasil Angka 2 = 5 kali
 Pengambilan Bola dengan hasil Angka 3 = 5 kali
 Pengambilan Bola dengan hasil Angka 4 = 6 kali
 Pengambilan Bola dengan hasil Angka 5 = 3 kali

Penyelesaian:
𝒏(𝟏) 𝟔
 p(1) = 𝒏(𝑺) = = 𝟎,24
𝟐𝟓
𝒏(𝟐) 𝟓
 p(2) = 𝒏(𝑺) = = 𝟎, 𝟐𝟎
𝟐𝟓
𝒏(𝟑) 𝟓
 p(3) = 𝒏(𝑺) = = 𝟎, 𝟐𝟎
𝟐𝟓
𝒏(𝟒) 𝟔
 p(4) = 𝒏(𝑺) = = 𝟎, 𝟐4
𝟐𝟓
𝒏(𝟓) 𝟑
 p(5) = 𝒏(𝑺) = = 𝟎, 𝟏𝟐
𝟐𝟓

 p(1) + p(2)+ p(3) + p(4)+ p(5) = 𝟎,24+ 𝟎, 𝟐𝟎 + 𝟎, 𝟐𝟎+ 𝟎, 𝟐4+ 𝟎, 𝟏𝟐 =1,0

15
Dalam Percobaan diatas disimpulkan dalam tabel dibawah ini :

Peluang Menurut Peluang Menurut


Kejadian
Teori Percobaan 25 kali

Peluang 1 0,2 0,24

Peluang 2 0,2 0,20

Peluang 3 0,2 0,20

Peluang 4 0,2 0,24

Peluang 5 0,2 0,12

2.4 Tugas Sesudah Praktikum


SOAL DAN JAWABAN

1. Diketahui terdapat 5 orang kandidat untuk mengisi jabatan sebagai ketua dan
sekretaris, Tentukan berapa banyak susunan yang mungkin dibuat !

Jawab : Dengan cara permutasi, ada 5 orang yang dicalonkan, dan ada 2 posisi yang harus
diisi.

Ini bisa dikatakan sebagai 5 permutasi 2, atau bisa ditulis seperti ini => 5P2.

16
2. Dari 7 orang pemain bulu tangkis putra, Tentukan susunan yang bisa dibuat untuk
mengikuti pertandingan ganda putra !

Jawab :

N= 7 r =2

𝟕!
7P2 = (𝟕−𝟐)! = 7.6 = 42 Susunan

3. Berapa peluang muncul huruf ‘i’ pada tulisan ‘ PRAKTIKUMSTATISTIK ‘ ?

Jawab : Peluang huruf (i) pada tulisan PRAKTIKUMSTATISTIK adalah 3 dalam 18


percobaan, maka hasil tersebut dimasukan rumus sebagai berikut :

𝟑
P(i) : 𝟏𝟖 = 0,1667

17
DAFTAR PUSTAKA

 Grustman, Stanley. 1962. Applied Mathematics for the Management, Life, and
Social Science California: H Wadsworth Publishing Company N
 Djumanta, W. 2008. Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika
 Modul Statistika Peluang Sederhana
 http://elib.unikom.ac.id

18
LAMPIRAN

19
20
21

You might also like