Professional Documents
Culture Documents
Bisnis Jual Beli Online (Online Shop) Dalam Hukum Islam Dan Hukum Negara Tira Nur Fitria
Bisnis Jual Beli Online (Online Shop) Dalam Hukum Islam Dan Hukum Negara Tira Nur Fitria
Bisnis Jual Beli Online (Online Shop) Dalam Hukum Islam Dan Hukum Negara Tira Nur Fitria
Abstract
This study aims to find out about online shop (online business shop) in Islamic view (Islamic
law). This research is qualitative descriptive. This study included literature to examine the written
sources such as scientific journals, books referesni, literature, encyclopedias, scientific articles,
scientific papers and other sources that are relevant and related to the object being studied. As for
the object of study of this research is in the form of texts or writings that describe and explain about
the business / online shop (online shopping), which become popular in Indonesia. Results from this
study is Islam do business through online is allowed in accordance with Islamic Shari'a. While there
are elements of usury, injustice, menopoli and fraud. Prophet hinted that buying and selling is
lawful while consensual (Antaradhin), for sale or through an online business as having a positive
impact because it is practical, fast, and easy for the buyer. If the business by via online not in
accordance with the terms and conditions described above, online business is not allowed.
lain menerimanya sesuai dengan perjanjian Muhammad SAW juga seorang pedagang
atau ketentuan yang telah dibenarkan syara’ yang sukses. Adapun jual beli atau muamalat
dan disepakati. Adapun rukun jual beli di dalam islam, ada syari'at atau aturan-aturan
adalah: 1) Ada penjual dan pembeli yang yang harus di penuhi dan di jalankan oleh
keduanya harus berakal sehat, atas kemauan pelaku dagang maupun pembeli.
sendiri, dewasa/baligh dan tidak mubadzir Muhammad bin Abil Mujalid
alias tidak sedang boros. 2) Ada barang atau mengisahkan:
jasa yang diperjualbelikan dan barang “Pada suatu hari aku diutus oleh Abdullah
penukar seperti uang, dinar emas, dirham bin Syaddad dan Abu Burdah untuk bertanya
perak, barang atau jasa. Untuk barang yang kepada sahabat Abdullah bin Aufa. Mereka
berdua berpesan: bertanyalah kepadanya,
tidak terlihat karena mungkin di tempat lain
apakah dahulu sahabat Nabi semasa hidup
namanya salam. 3) Ada ijab qabul yaitu Nabi memesan gandum dengan pembayaran
adalah ucapan transaksi antara yang menjual lunas di muka? Ketika sahabat Abdullah
dan yang membeli (penjual dan pembeli). ditanya demikian, beliau menjawab: Dahulu
kami memesan gandum, sya’ir (satu jenis
Jual Beli di Zaman Rosulullah gandum dengan mutu rendah), dan minyak
Berdagang atau berbisnis merupakan zaitun dalam takaran, dan tempo penyerahan
yang disepakati dari para pedagang Negeri
aktivitas yang sangat dianjurkan dalam ajaran
Syam. Muhammad bin Abil Mujalid kembali
Islam. Bahkan Rasulullah SAW sendiri pun bertanya: Apakah kalian memesan langsung
saat remaja sudah memulai untuk berdagang dari para pemilik ladang? Abdullah bin Aufa
ke negeri Syam. Jual beli merupakan sesuatu kembali menjawab: Kami tidak bertanya
yang diperbolehkan, dengan catatan selama kepada mereka, tentang hal itu.” (HR. Al-
dilakukan dengan benar sesuai dengan Bukhari)
tuntunan ajaran Islam. Jaman dahulu ketika orang membutuhkan
Dahulunya sistem jual beli kita kenal sesuatu/barang maka mereka harus
dengan istilah sistem barter dan transaksi menukarnya dengan barang (barter),
perdagangan dilakukan dengan cara langsung kemudian berkembang dengan memakai uang
dan berhadap-hadapan, namun dalam untuk membeli barang tersebut. Sekarang
perkembangannya di zaman kontemporer ini dengan seiringnya waktu yang terus berjalan
dimana teknologi semakin canggih, orang dan ilmu teknologi yang semakin canggih
bisa melakukan perniagaan dan transaksi maka di kenal jual beli dengan cara online
melalui teknologi yang canggih atau biasa dan kedepan apapun bentuk jual beli, menurut
disebut dengan jual beli online. Dan dalam islam boleh dan halal selama memenuhi
perkembangan zaman saat ini, kita tak dapat aturan-aturan yang telah di tetapkan dalam
mengelak bahwa fenomena jual beli online syari'at islam.
telah tumbuh dan menjamur ditengah-tengah Bisnis, berdagang, atau berjualan sangat
kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
penjualan pakaian jadi, sepatu, tas, buku, dll. Seperti yang disampaikan beliau dalam hadis
Jual dan beli sudah di kenal semenjak bahwa 9 dari 10 pintu rezeki berada dalam
dari jaman kenabian, begitu juga kebanyakan dunia bisnis. Meski demikian perdagangan
dari para istri-istri nabi berprovesi sebagai maupun bisnis yang dilakukan harus dalam
pedagang, contohnya siti khodijah istri Nabi koridor ajaran Islam. Mengenai bisnis online,
ada sebuah hadis yang mengarah padanya.
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03 NO. 01, MARET 2017
54
Jual Beli Online (Online Shop) Dalam
Hukum Islam Dan Hukum Negara ISSN : 2477-6157
“Janganlah kau membeli ikan di dalam air, adalah jual beli yang terjadi dimedia
karena biasanya mengandung kecurangan” elektronik, yang mana transaksi jual beli tidak
(Hadis riwayat Ahmad bin Hambal dan Al mengharuskan penjual dan pembeli bertemu
Bayhaqi dari Ibn Mas’ud). secara langsung atau saling menatap muka
Allah swt mensyariatkan jual beli sebagai secara langsung, dengan menentukan ciri-ciri,
pemberian keluangan dan keleluasaan kepada jenis barang, sedangkan untuk harga nya
hamba-hamba-Nya, karena semua manusia dibayar terlebih dahulu baru diserahkan
secara pribadi mempunyai kebutuhan berupa barangnya. Sedangkan karakteristik bisnis
sandang, pangan, dan papan.Kebutuhan online, yaitu:
seperti ini tak pernah putus selama manusia 1) Terjadinya transaksi antara dua belah
masih hidup. Tak seorang pun dapat pihak;
memenuhi hajat hidupnya sendiri, karena itu 2) Adanya pertukaran barang, jasa, atau
manusia di tuntut berhubungan satu sama informasi;
lainnya. Dalam hubungan ini, taka da satu hal 3) Internet merupakan media utama dalam
pun yang lebih sempurna daripada saling proses atau mekanisme akad tersebut.
tukar, dimana seorang memberikan apa yang Dari karakteristik di atas, bisa di lihat
ia miliki untuk kemudian ia memperoleh bahwa yang membedakan bisnis online
sesuatu yang berguna dari orang lain sesuai dengan bisnis offline yaitu proses transaksi
dengan kebutuhannya masing-masing. (Ihsan, (akad) dan media utama dalam proses
2008: 89). tersebut. Akad merupakan unsur penting
dalam suatu bisnis. Secara umum, bisnis
Jual Beli Online (Bisnis Online) dalam Islam menjelaskan adanya transaksi
Jual beli online di artikan sebagai jual yang bersifat fisik, dengan menghadirkan
beli barang dan jasa melalui media elektronik, benda tersebut ketika transaksi, atau tanpa
khususnya melalui internet atau secara online. menghadirkan benda yang dipesan, tetapi
Salah satu contoh adalah penjualan produk dengan ketentuan harus dinyatakan sifat
secara online melalui internet seperti yang benda secara konkret, baik diserahkan
dilakukan oleh bukalapak.com, berniaga.com, langsung atau diserahkan kemudian sampai
tokobagus.com, lazada.com, kaskus, olx.com, batas waktu tertentu, seperti dalam transaksi
dll. as-salam dan transaksi al-istishna. Transaksi
Menurut Suherman (2002: 179), jual as-salam merupakan bentuk transaksi dengan
beli via internet yaitu” (sebuah akad jual beli sistem pembayaran secara tunai/disegerakan
yang dilakukan dengan menggunakan sarana tetapi penyerahan barang ditangguhkan.
eletronik (internet) baik berupa barang Sedang transaksi al-istishna merupakan
maupun berupa jasa)”. Atau jual beli via bentuk transaksi dengan sistem pembayaran
internet adalah “akad yang disepakati dengan secara disegerakan atau secara ditangguhkan
menentukan ciri-ciri tertentu dengan sesuai kesepakatan dan penyerahan barang
membayar harganya terlebih dahulu yang ditangguhkan.
sedangkan barangnya diserahkan kemudian” Ada dua jenis komoditi yang menjadi
(Urnomo, 2000: 4). objek transaksi online, yaitu barang/jasa non
Berdasarkan pengertian di atas dapat digital dan digital. Transaksi online untuk
disimpulkan bahwa jual beli via internet komoditi non digital, pada dasarnya tidak
1. Pembeli tidak perlu mendatangi toko Menurut, Sofie (2002 : 76), disamping
untuk mendapatkan barang, cukup keuntungan yang didapat penjual dan
terkoneksi dengan Internet, pilih barang pembeli, adapun kerugianya adalah sebagai
dan selanjutnya melakukan pemesanan berikut:
barang, dan barang akan di antar a. Produk tidak dapat dicoba.
kerumah. Dalam jual beli via internet produk
2. Menghemat waktu dan biaya transportasi yang ditawarkan adalah bermacam-macam
berbelanja, karena semua barang dan beragam, dan semua produk tersebut
belanjaan bisa dipesan melalui perantara tidak dapat dicoba, bila pembeli mencari
media internet khususnya situs yang pakaian , terutama pakaian atau yang lain
menjual belikan barang apa yang ingin di maka pembeli tidak bisa mencoba .
beli. Sesungguhnya pengecer online
3. Pilihan yang ditawarkan sangat beragam, menyediakan ukuran. Pembeli harus
sehingga sebelum melakukan pemesanan memberikan pertimbangan terhadap
kita dapat membandingkan semua ukuran yang tercantum di toko berbasis
produk dan harga yang ditawarkan oleh web Tidak dapat berisi kain , tingkat
perusahaan. kehalusan dan sebagainya.
4. Dengan perantara via internet pembeli b. Standar dari barang tidak sesuai
dapat membeli barang di Negara lain Salah satu kerugian yang di dapat
secara online. pembeli dalam jual beli via internet adalah
5. Harga yang ditawarkan sangat komfetitif, barang tidak sama dengan aslinya, di situs
karena tingkat persaingan dari pelaku toko berbasis web yang ditampilkan adalah
usaha melalui media internet sehingga foto / gambar barang yang di tawarkan.
mereka bersaing untuk menarik perhatian Kesamaan dari barang foto / gambar yang
dengan cara menawarkan harga kita lihat di sekitar monitor tidak bisa
serendah-rendahnya (Sunarto, 2009 : 9) seratus persen persis sama. Mungkin yang
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mirip dengan barang awal hanya 75
dapat menyimpulkan bahwa keuntungan jual sembilan puluh persen saja. Sudah sekitar
beli via internet tidak hanya didapatkan oleh pengaruh dari pencahayaan dan memantau
konsumen, penjual pun mendapatkan pembeli komputer.
keuntunggan dimana penjual tidak perlu c. Pengiriman mahal.
susah payah dalam menyewa toko untuk Jual beli via internet yang terjadi
menjual dagangannya, disamping itu penjual melalui media elektronik yang berjauhan
dapat manfaakan teknologi dapat menjangkau tentunya produk yang dibeli tidak selalu
kepada calon pembeli di seluruh dunia, langsung kita dapat mengambil. Pemilik
sehingga biaya promosi akan lebih efesien. Di toko online masih memerlukan jasa
sisi lain, kelebihan yang mendasar yang ada pengiriman, dan yang menentukan
pada transaksi jual beli via internet ini adalah pengiriman produk yang memiliki barang-
si pembeli dan penjual sama-sama memiliki barang tersebut pengiriman jasa JNE,
tingkat kejujuran dan kepercayaan yang tinggi TIKI, Pos Indonesia, dan sebagainya.
sehingga keduanya tidak pernah merasa
dirugikan.
mengharamkan atas suatu kaum untuk online. Terutama masalah yang berkaitan
memakan sesuatu, pasti Ia dengan tingkat amanah kedua belah
mengharamkan pula hasil penjualannya.” pihak.
(HR Ahmad, dan lainnya). Boleh jadi Bisa jadi ada orang yang melakukan
ketika berniaga secara online, rasa pembelian atau pemesanan. Namun setelah
sungkan atau segan kepada orang lain barang Anda kirim kepadanya, ia tidak
sirna atau berkurang. Tapi Anda pasti melakukan pembayaran atau tidak melunasi
menyadari bahwa Allah ‘Azza wa Jalla sisa pembayarannya. Bila Anda sebagai
tetap mencatat halal atau haram pembeli, bisa jadi setelah Anda melakukan
perniagaan Anda. pembayaran, atau paling kurang mengirim
2) Kejelasan Status. Di antara poin penting uang muka, ternyata penjual berkhianat, dan
yang harus Anda perhatikan dalam setiap tidak mengirimkan barang. Bisa jadi barang
perniagaan adalah kejelasan status Anda. yang dikirim ternyata tidak sesuai dengan apa
Apakah sebagai pemilik, atau paling yang ia gambarkan di situsnya atau tidak
kurang sebagai perwakilan dari pemilik sesuai dengan yang Anda inginkan.
barang, sehingga berwenang menjual
barang. Ataukah Anda hanya menawaran Kesimpulan
jasa pengadaan barang, dan atas jasa ini Berbisnis melalui online satu sisi dapat
Anda mensyaratkan imbalan tertentu. memberi kemudahan dan menguntungkan
Ataukah sekadar seorang pedagang yang bagi masyarakat. Namun kemudahan dan
tidak memiliki barang namun bisa keuntungan itu jika tidak diiringi dengan etika
mendatangkan barang yang Anda budaya dan hukum yang tegas akan mudah
tawarkan. terjebak dalam tipu muslihat, saling
3) Kesesuaian Harga Dengan Kualitas mencurangi dan saling menzalimi. Disinilah
Barang. Dalam jual beli online, kerap kali Islam bertujuan untuk melindungi umat
kita jumpai banyak pembeli merasa manusia sampai kapanpun agar adanya
kecewa setelah melihat pakaian yang aturan-aturan hukum jual beli dalam Islam
telah dibeli secara online. Entah itu yang sesuai dengan ketentuan syari’at agar
kualitas kainnya, ataukah ukurang yang tidak terjebak dengan keserakahan dan
ternyata tidak pas dengan badan. kezaliman yang meraja lela. Transaksi bisnis
Sebelum hal ini terjadi kembali pada lewat online jika sesuai dengan aturan-aturan
Anda, patutnya anda mempertimbangkan yang telah disebut di atas akan membawa
benar apakah harga yang ditawarkan kemajuan bagi masyarakat dan negara.
telah sesuai dengan kualitas barang yang Ketika kita terjun ke bisnis online, banyak
akan dibeli. Sebaiknya juga Anda sekali godaan dan tantangan bagaimana kita
meminta foto real dari keadaan barang harus berbisnis sesuai dengan koridor Islam.
yang akan dijual. Maka dari itu kita harus lebih berhati-hati.
4) Kejujuran Anda. Berniaga secara online, Jangan karena ingin mendapat keuntungan
walaupun memiliki banyak keunggulan yang banyak lalu menghalalkan segala macam
dan kemudahan, namun bukan berarti cara. Selama kita berbisnis online sesuai
tanpa masalah. Berbagai masalah dapat dengan prinsip-prinsip Islam dan bermanfaat
saja muncul pada perniagaan secara
bagi orang lain, tentunya keuntungan yang Sofie, Yusuf. 2002. Pelaku Usaha Konsumen
didapat akan berkah. dan Tindak Pidana Korporasi. Jakarta:
Sebagaima telah disebutkan di atas, Galia Ilmu
Suhartono, 2010. Perniagaan online Syariah:
hukum asal mu’amalah adalah al-ibaahah
suatu Kajian dalam prespektif Hukum
(boleh) selama tidak ada dalil yang perikatan Islam. Jurnal Muqtasid
melarangnya. Namun demikian, bukan berarti (Jurnal Ekonomi dan Perbankan
tidak ada rambu-rambu yang mengaturnya. Syari’ah)
Transaksi online diperbolehkan menurut Suherman, Ade Manan. 2009. Aspek Hukum
Islam selama tidak mengandung unsur-unsur Dalam Ekonomi Global. Jakarta: Ghalia
yang dapat merusaknya seperti riba, Indonesia.
Suhrawardi Lubis. 2000. Hukum Ekonomi
kezhaliman, penipuan, kecurangan dan yang
Islam. Sinar Grafika Offset:Jakarta.
sejenisnya serta memenuhi rukun-rukun dan Sunarto, Andi. 2009. Seluk Beluk E-
syarat-syarat didalam jual belinya. Transaksi Commerce. Yogyakarta: Gaya Ilmu.
online dibolehkan menurut Islam berdasarkan Suryodiningrat, R.M. 1996. Perikatan-
prinsip-prinsip yang ada dalam perdagangan perikatan Bersumber Perjanjian.
menurut Islam, khususnya dianalogikan Bandung: Tarsito.
dengan prinsip transaksi as-salam, kecuali Tho’in, Muhammad. 2016. Larangan Riba
Dalam Teks dan Konteks (Studi Atas
pada barang/jasa yang tidak boleh untuk
Hadits Riwayat Muslim Tentang
diperdagangkan sesuai syariat Islam. Pelaknatan Riba. Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam, LPPM STIE AAS
Daftar Pustaka Surakarta. Vol. 2 No. 2, Juli 63-72.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Urnomo, W.A. 2000. Konsumen dan
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Transaksi E-Commerce. Jakarta:
Jakarta: Rineka Cipta Yayasan Lembaga Konsumen
Abdulkadir Muhammad. 1999. Hukum Indonesia.
Perusahaan Indonesia. PT. Citra Aditya
Bakti: Bandung.
Hidayat, Enang. 2015. Fiqih Jual Beli.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ihsan, Ghufron, M.A. 2008. Fiqh Muamalah.
Jakarta : Prenada Media Grup