Professional Documents
Culture Documents
Strategi Psywar Sultan Muhammad II Dalam Menaklukkan Konstantinopel
Strategi Psywar Sultan Muhammad II Dalam Menaklukkan Konstantinopel
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Syahadatu an-Najah
Oleh :
Abdullah Mukhlis Bin Sunardi
NIM : 435.424
i
ABSTRAKSI
ii
MOTTO
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu
sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan
persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang
selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya.”
ب َخ ْد َعة
ُ ال َح ْر
Artinya:
iii
PERSEMBAHAN
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt Rabb semesta alam yang telah mengajarkan kepada
manusia ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabai Muhammad saw sebagai penutup para Rasul.
Hanya dengan pertolongan Allah Swt semata skripsi dengan judul “Strategi psywar
Sultan Sultan Muhammad II dalam menaklukkan Konstantinopel” dapat terselesaikan
tepat pada waktunya. Besar harapan penulis semoga karya in dapat memberikan andil
dan kontribusi ilmiyah kepada kaum muslimin, dan khususnya dalam bidang sejarah.
Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah memberikan bimbingan dan motivasi, baik moril maupun materil, sehingga
penyusun dapat menghadapi berbagai problem yang berkaitan dengan penyusunan
skripsi ini dengan baik.
Oleh karena itu, penyusun tidak lupa menghaturkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
v
mendoakan dengan penuh keikhlasan serta dengan ketulusan memberikan
dukungan baik moril maupun materil. Juga ayundaku Ari Dina Wulandari.
S.Pd, Nurul Hidayah, Sholihah Hamidah, dan kakandaku Fadhil Kamil, dan
semua yang selau memberikan motivasi, cinta, dan kasih sayang serta
nasehatnya.
7. Saudara-saudaraku sealmamater angkatan XII (ANDALAS) yang senantiasa
saling mengingatkan untuk segera menyelesaikan skripsi dan saling
memotivasi.
8. Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas
dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga Allah ta’ala memberikan balasan yang setimpal atas usaha yang telah mereka
kerjakan. Semoga mereka mendapat keridhoan dari Allah ta’ala dan mendapat rizki
yang melimpah, lagi halal demi kelangsungan Islam dan Jihad di bumi Allah ta’ala
ini. Hanya kepada Allah ta’ala tempat kembali dan memohon ampun.
Penulis
Abdullah Mukhlis
vi
BAB I
1.1. Latar Belakang Masalah
Psywar merupakan salah satu strategi dari berbagai macam strategi perang.
Psywar adalah suatu metode komunikasi yang secara berencana dan sistematis
berupaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang atau sekelompok orang
dalam ajang kemiliteran, politik, ekonomi dan lain-lain untuk meraih kemenangan1. Ia
biasa digunakan sebagai proses komunikasi saling melakukan kegiatan propaganda.
Propaganda yang akan menguatkan jajaran sendiri dan melamahkan lawan.
Pemandangan paling menonjol dari kota ini adalah sistem pertahanan yang
merupakan pertahanan terbaik pada masanya. Konstantinopel dilindungi tembok yang
mengelilingi kota dengan sempurna, baik wilayah laut maupun darat . keseluruhan
kota ini nampak seperti benteng kokoh. Nyali seseorang yang ingin menaklukkan kota
ini pun akan ciut tatkala melihat bagian benteng barat, satu-satunya benteng yang
berbatasan dengan daratan. Di sana terstruktur tembok dua lapis dengan dua
tingkatan, yang diperkuat dengan parit besar dan dalam di bagian depannya.
Begitupun dengan rantai yang menjaganya dari serangan laut. Lengkaplah
1
Prof. Drs. Onong U. Efendi MA, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2015), cet 26 hal. 160.
2
Ali Muhammad as-Sholabi, ad-Daulah al-Utsmaniyah, (Daar at-Tawzi’ wa an-Nasyr al-Islami, 1421 H-
2001), cet I hal. 87.
vii
Konstantinopel memiliki gelar yang lain “The City with Perfect Defence”3.
Konstantinopel berhasil bertahan pada kurun waktu seribuan tahun.
Dengan pertahanan yang begitu menakjubkan dan telah terbukti tidak jebol
meski telah banyak ekspedisi untuk menaklukannya membuat orang yang ingin
menginvasinya berpikiran ‘mustahil’ untuk menaklukkannya, mentalnya telah jatuh,
dan membuat orang yang bertahan di dalamnya pun akan berpikir ‘mustahil’ untuk
ditaklukkan sehingga mereka merasa di atas awan. Namun, berlandaskan sebuah janji
Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam "Konstantinopel pasti akan ditaklukkan
kalian, sebaik-baiknya panglima adalah panglima penaklukan itu, dan sebaik-baiknya
pasukan adalah pasukan itu." (HR Ahmad). Hadits Rasulullah tersebut mengobarkan
semangat kaum muslimin mulai dari sahabat, tabiin, tabiut tabiin berlomba dalam
mencapai gelar mulia 'Al-Fatih' - sang penakluk. Diantaranya Abu Ayyub al-Ansari
sang pemegang bendera perang nabi (80th), Yazid bin Muawiyah, Maslamah bin
Abdul Malik (Khilafah Umayyah), Harun Al-Rasyid (Khilafah Abbasiyyah), Sultan
Beyazid, Sultan Murad II (Khilafah Utsmaniyah). Mereka semua gagal atau gugur di
depan gerbang benteng Konstantinopel. Baru pada masa sultan Muhammad II lah
Konstantinopel berhasil ditaklukan.
viii
bergerak layaknya ‘air tenang tanda kedalaman’, maka lawan mulai mengendurkan
kewaspadaan, ternyata tidak hanya lawan kawan pun terkecoh dengan strateginya
terbukti terjadi pemberontakan dalam negeri yang dipimpin oleh Ibrahim Bey
penguasa Karaman, berhasil diredam oleh pasukan Yeniseri yang selanjutnya dengan
kemenangan ini pasukan Yeniseri meminta ‘bagian’ lebih dari kemenangan
menggagalkan niat Ibrahim Bey dan mengancam akan membakar kota bila tuntutan
mereka tidak dipenuhi. Semua tuntutan selalu dipenuhi oleh Sultan Muhammad II
seolah ia tidak memiliki kemampuan dalam memimpin5.
5
Ibid
6
Ali Muhammad as-Sholabi, ad-Daulah al-Utsmaniyah, (Daar at-Tawzi’ wa an-Nasyr al-Islami, 1421 H-
2001), cet I hal. 87.
ix
strategis. Dan tidak ada yang lebih mengagetkan Constantine selain jawaban
Muhammad II kepada utusan kaisar:
Pesan Muhammad II kepada Constantine tidak bisa lebih jelas lagi daripada
itu, dia akhirnya menunjukkan kepada kaisar bahwa gertakan yang dilakukan
Byzntium adalah gertak sambal. Hingga akhirnya rampunglah satu benteng yang
demikian tinggi dan sangat aman. Tingginya sekitar 82 meter. Maka jadilah dua
benteng itu berhadapan yang dipisahkan jarak hanya 660 meter yang mampu
mengendalikan penyeberangan armada laut dari arah timur Boshporus ke arah sebelah
barat. Sedangkan nyala api meriam akan mampu mencegah semua armada laut sampai
ke Konstantinopel dari wilayah-wilayah yang berada di sebelah timurnya, seperti
kerajaan Trabzon dan wilayah-wilayah lain yang memungkinkan untuk memberikan
bantuan saat dibutuhkan. Rasa putus asa mulai menjangkiti penduduk
Konstantinopel,“sekarang kamu bisa mendengar kabar buruk tentang kehancuran
bangsa kita (Konstantinopel). Hari-hari anti Kristus telah datang. Apa yang akan
terjadi pada kita? Apa yang harus kita lakukan?”8. Rumeli Hisari pemotong
tenggorokan.
7
Felix Y. Siauw, Muhammad Al-Fatih 1453, (Jakarta, AlFatih Press, 2013) cet V Hal. 70.
8
Roger Crowley, 1453 The Holy War for Constantinople, penerj: Ridwan Muzir, (Tangerang, PT
Pustaka Alvabet, 2015), cet I hal. 71.
x
meriam Sultan Muhammad, basilica, yang sangat terkenal. Sultan memastikan agar
kabar meriam super itu sampai ke Konstantinopel: meriam ini menjadi senjata
psikologis sekaligus senjata sesungguhnya9.
9
Ibid hal. 120.
10
Ibid hal. 131.
11
Ali Muhammad as-Sholabi, ad-Daulah al-Utsmaniyah, (Daar at-Tawzi’ wa an-Nasyr al-Islami, 1421
H-2001), cet I hal. 87.
xi
Dari laut begitu sengit pertempuran terjadi, pasukan Utsmani kesulitan untuk
menembus rantai penjaga Selat Tanduk Emas. Namun, keajaiban dari strategi perang
sultan yang tak dapat diduga, sultan membuat kapalnya berlayar melewati bukit
Galata. Tepat pada tanggal 22 April 1453 kapal mulai memasuki selat Tanduk Emas.
Membuat pasukan bertahan terheran-heran atas kejadian yang tidak mereka duga
sedikitpun, “inilah akhir dari Konstantinopel” memberikan tekanan yang sangat bagi
pasukan bertahan meskipun belum ditaklukkan12. Akhirnya pada 29 Mei 1453
Konstantinopel jatuh ke tangan kaum Muslim dengan kemenangan yang nyata.
1.4. Kegunaan
Setelah penelitian ini selesai diharapkan mampu memberikan kontribusi yang
bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.
1. Secara teoritis
12
Felix Y. Siauw, Muhammad Al-Fatih 1453, (Jakarta, AlFatih Press, 2013) cet V Hal.182.
xii
dijadikan sebagai paijakan bagi para peneliti untuk melakukan penelitian
lebih lanjut.
2. Secara praktis
xiii
Muhammad II, penulis menyebutkan setiap langkah baik dari pihak
Konstantanipel maupun pihak Utsmani sehingga jatuh kesimpulan wajar
jika Sultan Muhammad II bisa menang.
5. 1453 Detik-Detik Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Muslim, karya
Roger Crowley. Buku dengan judul asli 1453 The Holy War for
Constantinople and the Clash of Islam and the West, ini menceritakan
runtuhnya Konstantinopel ke tangan Muslim dengan memaparkan
pandangan Barat di dalamnya.
6. Penaklukan Konstantinopel, sebuah skripsi ilmiyah karya Riza Nur Fikri
Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta. Sebuah
skripsi yang mengkisahkan penaklukkan Konstantinopel serta analisa
penulis dalam mengorek apa yang menjadi alasan Umat Islam sehingga
tertarik ingin menaklukkan Konstantinopel serta apa makna penaklukan
Konstantinopel bagi Islam dan bagaimana jalannya penaklukkan yang
dilakukan oleh Sultan Muhammad Al-Fatih.
7. Peranan Sultan Muhammad Al-Fatih Dalam Penaklukkan Konstantinopel
1451-1453, karya Deddy Eko Afriyanto, sebuah skripsi ilmiyah
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jember. Dalam skripsi ini penulis memaparkan apa
saja yang melatar belakangi Sultan Muhammad Al-Fatih dalam
penaklukan Konstantinopel, dan memaparkan berbagai macam strategi
yang digunakan Sultan Muhammad Al-Fatih dalam penaklukan
Konstantinopel.
8. Peran Muhammad Al-Fatih dalam Penaklukkan Konstantinopel, sebuah
makalah ilmiyah karya Dian Mardiana, diajukan sebagai salah satu tugas
akhir kuliah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Dalam makalah ini penulis memamaparkan takluknya Konstantinopel
tidaklah lepas dari peran besar Sultan Muhammad II dengan ide dan
strateginya yang cemerlang. Juga memaparkan peristiwa-peristiwa yang
terjadi dan memberikan penilaian akan peristiwa-peristiwa tersebut dengan
pendekatan menurut sudut pandang sosial dan lingkungan pada tokoh yang
dibahas pada penelitian ini.
9. Peranan Muhammad Al-Fatih Dalam Penaklukan Konstantinopel Tahun
1453, sebuah makalah ilmiyah yang disusun oleh: Windianto, Drs.H.
xiv
Marwoto Saiman, dan Drs.H Kamaruddin, M.Si. pendidikan sejarah FKIP
Universitas Riau. Dalam makalah ini para penyusun menyajikan kajian
ilmiyah serta analisa penelitian berupa upaya Muhammad Al-Fatih dalam
menguatkan jajaran, upaya melemahkan pihak lawan, dan akhirnya
jatuhnya Konstantinopel ke tangan kaum Muslimin.
13
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta, Logos Wacana Ilmu, 1997), hal. 1.
14
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2002)
Hal. 194.
15
Dokumentasi adalah satu dari sekian cara dalam teknik pengumpulan data. Beni Ahmad Siebaniy,
Metode Penelitian, (bandung, Pustaka setia, 2009), Hal. 109.
16
Heri Jauhari, panduan Menulis Skripsi Teori dan Aplikasi, (Bandung, Pustaka setia, 2009), Hal. 111-
112.
xv
Untuk meneliti dan menganalisa data-data tersebut, penulis berusaha
menerapkan penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis
dengan pendekatan deduktif, yaitu menggambarkan dan mengananlisis proses
takluknya Konstantinopel.
Sedang pada Bab II yang membahas biografi Muhammad II, kondisi politik
Turki Utsmani, dan kondisi politik Konstantinopel.
Adapun pada Bab III yang merupakan inti penelitian, maka pembahasannya
meliputi psywar Sultan Muhammad II dalam menaklukkan Konstantinopel, ditinjau
dari aspek ideologi, politik, ekonomi, dan kekuatan militer.
xvi
Strategi Psywar Sultan Muhammad II Dalam Menaklukkan
Konstantinopel
1. Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Kegunaan Penelitian
1.5. Kajian Pustaka,
1.6. Metode Penelitian,
1.7. Sistematika Penulisan
2. Bab II Landasan Teori
2.1. Definisi psikologi, perang, dan psywar
2.1.1. Definisi Psikologi
2.1.1.1. Pengaruh Psikologi Sosial
2.1.1.2. Hal-Hal yang Dapat mempengaruhi psikologi
seseorang
2.1.2. Pengertian Perang
2.1.2.1. Macam-Macam Perang
2.1.3. Pengertian psywar
2.1.3.1. Urgensi psywar
2.1.3.2. Macam-Macam psywar
2.2.Biografi Muhammad II
2.2.1. Pendidikan Muhammad II
2.2.2. Kepribadian Muhammad II
2.3. Kondisi Politik Turki Utsmani
2.3.1. Keadaan Teritorial
2.3.2. Faktor Kemenangan Dalam Menaklukkan Konstantinopel
2.4. Kondisi Politik Konstantinopel
2.4.1. Keadaan Teritorial
2.4.2. Faktor Kekalahan Konstantinopel
3. Bab III Analisa keberhasilan psywar sultan Muhammad II dalam
menaklukkan Konstantinopel
3.1. Kekuatan Ideologi
xvii
3.1.1. Penanaman Ideologi kepada Prajurit
3.1.2. Menghidupkan spiritualitas prajurit
3.2. Kekuatan Politik
3.2.1. Membangun Kerjasama Politik dengan Hungaria
3.2.2. Membangun Kerjasama Politik dengan Venesia
3.2.3. Pembangunan Rumeli Hisari
3.2.4. Menolak Tawaran Uang dengan Jawaban Diplomatis yang
Tegas
3.3. Kekuatan Ekonomi
3.3.1. Menguasai Jalur Perdagangan
3.3.2. Membangun Kerjasama Dagang dengan Negara Sekitar
3.3.3. Perhitungan Logistik yang Tepat Selama Pengepungan
3.4. Kekuatan Strategi
3.4.1. Pengepungan Konstantinopel
3.4.2. Memutus Jalur Bantuan maupun Laut
3.4.3. Penggalian Terowongan
3.4.4. Benteng Berjalan
3.4.5. Berlayar di Daratan
3.5. Kekuatan Militer
3.5.1. Pasukan Terbaik
3.5.2. Senjata Terbaik
3.5.3. Armada Terbaik
3.6. Kekuatan Manejemen
3.6.1. Menempatkan Ulama’ pada Posisi yang Tepat
3.6.2. Membagi Divisi Militer Sesuai dengan Kedekatan Fungsi dan
Dikomandoi oleh Orang-Orang yang Kapabel
3.6.3. Menjadikan Musyawaroh Sebagai Sarana Wihdatul Quwah
3.6.4. Sentralisasi Komando pada Diri Sultan
4. Bab IV Penutup
4.1. Kesimpulan dan Saran
4.1.1. Kesimpulan
4.1.2. Saran
xviii