Professional Documents
Culture Documents
Evaluasi Kebijakan Persaingan Usaha Di Indonesia: Asmalidar
Evaluasi Kebijakan Persaingan Usaha Di Indonesia: Asmalidar
Asmalidar
Dosen Politeknik Negeri Medan
ABSTRACT
In new era, the conglomeration business would make Indonesian economic growth was
high. That conglomerations coped the Indonesian economy and their developing was applied by
any facilities such as protection, monopoly right, and deducting of taxes that supported by
Indonesia Government. Even though, cause of the selfish that they owned, they borrowed a lot
of money from the foreign and the world monetary crisis in 1998 made their business
underwent destruction. These industries got the helping from Indonesia Government through
Indonesian obligation paper. Therefore, the monetary crisis become the starting point to create
the regulation of business competation.
IMF had entered the program of compilation of business competation law in letter of
intent. Then, in year 1999, by the regulation No. 5 year 1999 cited that prohibition on the
monopoly practice. The consequency of this rule, the unfear competition in business, can be
deducted little by little for to achieve efficiency, effectiveness, and the public welfare.
78
2009 Asmalidar
itu perlu dibuat kajian tentang kebijakan menyelesaikan permasalahan ini, maka
yang tepat untuk diimplementasikan agar penyelesaiannya adalah melalui kebijakan
secara efektif dapat menciptakan suasana publik untuk kembali meningkatkan
persaingan usaha yang lebih baik. efisiensi dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam struktur pasar, pencapaian efisiensi
tercapai pada pasar persaingan sempurna
(perfect competition). Efisiensi tercapai
PERSAINGAN USAHA DAN
karena pada pasar ini, jumlah pembeli dan
EFISIENSI
jumlah produsen sangat banyak. Dengan
Berbagai pendapat diberikan oleh demikian, untuk tetap eksis dalam pasar,
ekonom tentang persaingan usaha dan produsen atau penjual harus mengikut
efisiensi. Banyak pakar menyatakan bahwa kepada harga pasar (price taker). Tidak ada
persaingan usaha memberi dampak yang campur tangan pemerintah pada pasar ini.
positip antara persaingan usaha dengan Dalam pasar ini, efisiensi akan ditunjukkan
efisiensi dan kesejahteraan masyarakat. jika Marginal Cost (MC) sama dengan
Namun, beberapa di antaranya, berpendapat Marginal Revenue (MR) dan juga harga
sebaliknya, bahwa tidak ada yang salah (P). Dalam pasar persaingan sempurna,
dengan monopoli. Justru monopoli dapat dijelaskan bahwa mekanisme pasar akan
meningkatkan efisiensi dan meningkatkan mengarahkan suatu perusahaan untuk
kesejahteraan konsumen. menggunakan sumber daya yang efisien.
Mankiw (2002) menegaskan bahwa Produsen harus menemukan metode
kondisi pasar yang efisien akan dapat produksi yang paling murah, dengan
tercapai apabila dua asumsi berikut dapat menggunakan sumber daya (tenaga kerja,
dipenuhi. Pertama, pasar harus bersaing kapital, dan input lainnya) secara efisien,
secara sempurna. Namun dalam dunia jika tidak perusahaan tersebut akan
nyata, persaingan masih jauh dari tersingkir dari pasar karena mengalami
sempurna. Pada beberapa pasar, masih ada kerugian.
praktek monopoli, oligopoli dan Namun pasar tidak dapat
monopsoni. Struktur pasar tersebut mengalokasikan sumber daya - sumber daya
memiliki kemampuan untuk mengatur harga secara efisien jika terjadi persaingan tidak
pasar. Kemampuan untuk mengatur harga sempurna (monopoli dan oligopoly).
disebut market power (kekuatan pasar). Perusahaan monopoli berupaya untuk
Produsen yang memiliki market power akan mendapatkan keuntungan yang maksimum.
menyebabkan pasar menjadi tidak efisien, Keuntungan tersebut dapat diperolehnya
karena mereka mengontrol harga dan melalui penentuan jumlah barang yang
produksi di bawah keseimbangan. diproduksi dan harga barang. Umumnya,
Kedua, dampak kegiatan transaksi hanya monopoli akan menjual barang dengan
terjadi pada pembeli dan penjual atau tidak harga yang lebih tinggi dibandingkan pasar
ada eksternalitas. Dalam dunia nyata, persaingan.
dampak kegiatan transaksi di pasar juga Harga yang lebih tinggi dan jumlah
mempengaruhi orang lain, misalnya polusi. barang yang diproduksi lebih sedikit
Pembeli dan penjual tidak dibandingkan pasar persaingan,
memperhitungkan dampak eksternal dari menyebabkan kesejahteraan masyarakat
kegiatan mereka sehingga dapat merugikan menjadi berkurang. Berkurangnya
pihak lain dan selanjutnya menyebabkan kesejahteraan tersebut terlihat dari
ketidakefisienan. terbentuknya area deadweight loss, yakni
Market power dan eksternalitas area surplus konsumen dan produsen yang
merupakan penyebab ketidakefisienan pada hilang.
pasar. Ketika pasar gagal untuk
79
78 - 89 Jurnal Keuangan dan Bisnis November
P
C
M
Pm D C
E
Pc PC = MRC
MRm Dm
Q
Qm QC
Gambar 1. Permintaan Pada Pasar Monopoli dan Pasar Persaingan Sempurna
konsumen, karena perusahaan tersebut dapat dengan harga yang lebih murah.
menekan biaya dan menjual produknya
MCc
E
Pc PC = MRC
Pm D
MCm
MRm D
m
Q
QC Q
Gambar 2. Dampak Inovasi Monopoli
m
terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Tabel 1.
Negara yang Mempengaruhi Pembuatan
Undang-Undang Persaingan Usaha
81
78 - 89 Jurnal Keuangan dan Bisnis November
82
2009 Asmalidar
83
78 - 89 Jurnal Keuangan dan Bisnis November
Tabel 2.
Benchmark Posisi Dominan Secara Kuantitatif
85
78 - 89 Jurnal Keuangan dan Bisnis November
86
2009 Asmalidar
kesempatan bagi panitia tender dalam tabungannya yang semakin kecil. Selain
berhubungan dengan para peserta tender. Di biaya administrasi yang cukup tinggi (lebih
samping itu, banyak dijumpai persyaratan- besar dibandingkan bunga tabungan),
persyaratan yang menuju kepada kartel, nasabah yang memiliki tabungan lebih
yakni dengan persyaratan tertentu sehingga rendah dari batas minimum tabungan akan
hanya beberapa peserta tender saja yang dikenakan denda (biaya tambahan). Dengan
dapat berpartisipasi dalam proses demikian praktek ini jelas bertentangan
pelelangan. Misal dalam persyaratan dengan undang-undang persaingan yang
mengikuti tender harus menjadi keanggotaan bertujuan meningkatkan efisiensi dan
asosiasi tertentu, klasifikasi perusahaan kesejahteraan masyarakat.
tertentu dan lain-lain. Keempat, dalam pasal 9 undang-undang
Kedua, di sektor penerbangan masih no 5 tahun 1999 tentang pembagian wilayah,
dijumpai beberapa hal yang masih dijelaskan bahwa pelaku usaha dilarang
berpotensi terjadi pelanggaran terhadap membuat perjanjian dengan pelaku usaha
undang-undang persaingan usaha. Tarif pesaingnya yang bertujuan untuk membagi
pesawat yang beroperasi di Indonesia wilayah pemasaran. Salah satu jasa profesi
berpatok kepada harga yang ditetapkan oleh yang beroperasi menurut wilayahnya ialah
INACA (Asosiasi Perusahaan Penerbangan notaris dan pejabat pembuat akte tanah
Nasional Indonesia). Padahal dalam pasal 11 (PPAT). Penelitian yang dilakukan Kovacic
UU no. 5 tahun 1999 tentang kartel dilarang. (2007) menemukan bahwa pembatasan
Dalam implementasinya, perusahaan wilayah operasional usaha profesi dapat
penerbangan dapat menetapkan harga tiket menimbulkan kecenderungan harga yang
yang berbeda-beda pada satu jadwal tinggi dan keterbatasan layanan. Pembagian
penerbangan. Hal ini tentunya berpotensi wilayah kerja para notaris ditentukan oleh
untuk melanggar ketentuan pada pasal 6 UU negara berdasarkan undang-undang no. 30
no. 5 tahun 1999, dimana pelaku usaha tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.
dilarang membuat perjanjian yang Memang dalam pasal 50a, jasa profesi
mengakibatkan pembeli yang satu harus notaris dapat dikecualikan karena bertujuan
membayar dengan harga yang berbeda dari melaksanakan perundang-undangan yang
harga yang harus dibayar oleh pembeli lain berlaku. Namun, perlu dipertimbangkan
untuk barang dan jasa yang sama. bahwa pembagian wilayah kerja jasa profesi
Ketiga, di sektor perbankan, walaupun seperti notaris ini dapat menyebabkan
akses kepada bank sudah diperoleh oleh munculnya kesepakatan (perjanjian) antar
usaha mikro dan kecil (UKM) melalui sesama jasa profesi sehingga menyebabkan
berbagai program seperti kredit usaha harga menjadi tinggi. Selain itu, akan terjadi
rakyat, kredit usaha kecil dan lain-lain, serta persaingan yang tidak sehat antar
namun perbedaan pelayanan dan biaya sesame notaris dimana mereka akan
masih dilakukan. KPPU (Komisi Pengawas berupaya melobi pemerintah agar
Persaingan Usaha) perlu membuat peraturan ditempatkan di kota-kota besar.
yang bertujuan menghilangkan perbedaan Dalam pengimplementasian undang-
biaya dan pelayanan oleh perbankan. undang persaingan akan dijumpai berbagai
Sebagai contoh, di perbankan masih tantangan. Joekes dan Evan (2008)
dijumpai perbedaan bunga pinjaman dan menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam
bunga deposito untuk nasabah-nasabah yang pelaksanaan undang-undang persaingan
berbeda. Umumnya untuk nasabah yang antara lain kepastian dan dukungan politik
memiliki deposito besar akan mendapatkan serta dukungan masyarakat, penegakan
bunga lebih tinggi dibandingkan nasabah hukum dengan keterbatasan sumber daya,
kecil. Sebaliknya untuk kredit, nasabah kecil dan masalah-masalah yang berkaitan dengan
akan dikenakan bunga yang lebih besar batas negara seperti masalah kartel
dibandingkan nasabah besar. Di samping itu, internasional. Keterbatasan sumber daya
di perbankan juga ditemukan pengurangan merupakan kendala terbesar dalam
kesejahteraan nasabah kecil. Bagi nasabah mensukseskan pelaksanaan undang-undang
yang memiliki tabungan kecil, secara persaingan. Kebutuhan sumber daya tidak
perlahan-lahan akan mendapati nilai hanya dari sisi finansial, tetapi juga dari
87
78 - 89 Jurnal Keuangan dan Bisnis November
88
2009 Asmalidar
89