NAMA Morfologi/ciri2 Sifat2/penularan Siklus Gejala klinis diagnosis pengobatan tambahan

hidup/pato
Balantidium  Cilia  Transmisi fecal Asimptomatik • Pemeriksaan  Tetrasiklin
Coli  Macro/micronucleus oral - Trofozoit (enzim tinja  Metronidazol
(intestinal  Cytostome(anterior) contaminated hialuronidase) • Biopsi  Iodoquinol
protozoa) Sitopig(post) food and water ulserasi. • Sigmoidoskopi
Balantidiosis  Silium – bulu getar  Hidup di selaput diare kronis, disentri,
 Double walled(cyst) lender usus besar mual, nyeri perut,
 Stdium vegetative kehilangan BB,
and st kista kolitis.

CESTODA  Tubuh: skolek UMUM KLASIFIKASI

(kait2,alat isap), 1) Skolek : alat 1) Ordo pseudo
leher, strobila melekat, batil phyllidea
 Hermafrodit isap a) Diphyllobot
 Bentuk 2) Leher : hrium latum
dorsoventral, pita (pertumbuhan) b) Diphollybot
3) Strobila : bdn hrium
bersegmen (spirometra)
(proglotid) mansoni
2) Ordo
Infeksi>menel an cyclophyllidea
larva infektif,
,menelan telur

Hymenolepis  Dwarf tapeworm  Hospes manusia Eggs hatch in the  Ringan > telur Niklosamid dan
nana  Skolek kecil,4 batil dan tikus duodenum, asimptomatik Hymenolepis Kuinakrin (atabrin)
isap, 20-30 kait  Daerah iklim pns releasing  Berat>(2000ekor nana pada
 Strobila dimulai  Tidak ada oncospheres> ) terjadi akibat pemeriksaan
proglotid immature> perantara Oncospheres autoinfeksi tinja
ke distal melebar develops into a interna dengan
cysticercoids> gejala asthenia,
cysticercoids BB turun,
emerge into the hilangnya nafsu
lumen of the makan, sukar
small tidur, nyeri
intestine(mature) perut, pusing,
 muntah, dan kel
neurologic
 Anak>
anemia
seknder,eos
o 4-16
Hymenolepis  Rat tapeworm  Hospes adalah Tikus gangguan kesehatan Telur pada tinja Kuinakrin
diminuta  Telur > 6 pasang kait dan manusia ringan dan pendek (atabrin
susun spt kipas, lebih  Hosp perantara :
bsr dr nana,kulit pinjal,kumbang
dalam tebal tanpa tepung
filament,luar tipis dgn
garis2,wrna
transparent or kuning
pucat
 Dewasa > spt gada,
xberkait,4 alat isap
Dipylidium  Telur > 6-20 dlm 1  Hospes anjing  Umumnya Tinja Niklosamid per
caninum kantong,2psang kait kucing manusia ringan oral, dosis tunggal
susun btk kipas,Kuning  Hospes  Pada anak : nyeri Perianal kadang 2 g untuk orang
or abu2 pucat perantarapinjl didaerah ditemukan dewasa dan 0.5-1
 Dewasa > skolek bntuk (ctenocephalide epigastrium, kelompok telur mg untuk anak.
belah ketupat, 4 alat s canis n c.felis) diare, reaksi Kuinakrin
isap,30-150 kait alergi

Echinococcus  Larva :  E.granulosus(hda E.granulosa :  skoleks yang -dengan suntikan

e.granulosus> tid disease) – - tumbuh oerlahan dikeluarkan cairan hidatid
(manusia large, , fluid dogs,coyotes,wol - Desakan kista dari cairan - Anti alergi :
stadium larva) filled hollow ves, im: hidatid kista epinefrin atau
bladders sheep,horses,ca -Cairan kista   lab: antihistamin
containing mels,pigs,human reaksi alergi - Tes alergi - albendazol
numerous s -Pecahnya kista, Casoni dosis 10
protoscolices.  E.multilocularis cairan kista masuk ke - Uji serologi mg/kgbb/hari
 E.multicularis. > (alceolar hydatid peredaran darah  -Pemeriksaan atau
cyst grows disease)- mostly rejatan anafilaktik darah tepi mebendazol 40
invasively by foxes, E.vegoli yang dapat dijumpai mg/kgbb/hari 1-
external IM: small rodents menyebabkan eosinofilia 20- 6 bulan
 budding kematian 25%
Adult  Unilocular -Pemeriksaan
 Scolex globular hydatid sinar X
in shape and disease
has a  Kista hidatid
prominent tumbuh seperti
rostellum tumor ganas.
 Dewasa ada 1 Skoleks tersebar ke
progltid seluruh tubuh
mature,1 sehingga gejalanya
imature, 1 lebih berat daripada
gravid E. granulosus

Multicep sp.  Anjing dan - prognosis buruk. tidak tercemar

karnivora lain -Didalam usus, dengan tinja anjing
 Hospes embrio menetas jar yang terinfeksi
perantara: tubuh, jar otak , multiceps.
ternak sumsum tulang
(domba,kambing belakang dan SSP.
-G klinis muncul
karena meningkatnya
tekanan
intrakranium,
kesulitan brbicara
afasia, lumpuh
paraplegia.