Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 25

PENGARUH INDEPENDENSI, DUE PROFESSIONAL CARE DAN

AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT


(Studi Empiris Pada Kantor AkuntanPublik di Kota Padang danPekanbaru)

ARTIKEL

Oleh :
RENI FEBRIYANTI
2010/99996

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014

2
1
Pengaruh Independensi, Due Professional Care danAkuntabilitasTerhadapKualitasAudit
(Studi Empiris Pada Kantor AnkuntanPublik di Kota Padang danPekanbaru)

Reni Febriyanti
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email : Renieka896@gmail.com

ABSTRACT
This study aimed to examine: 1) The effect of independence to audit quality, 2) The effect of due
professional careto audit quality, and 3)The effect of accountability to audit quality on Public Accountant Office at
Padang and Pekanbaru city.This study considered the causative research. The population in this study are auditor
who work at public accountant office in Padang and Pekanbaru city as 76 auditor. A total of 76 auditors were
enrolled in this study,determined by the total sampling method.Respondent in this study were all the staff auditors
which include partners, managers, senior auditrs and junior auditors with the number of 76 respondents. The data
used in this study are primary data. Data collection techniques used quesioner. The method of analysis used is
double regression analysis, with audit quality as dependent variable, independence, due professional care and
accountability as independent variable
The results show that: 1) independence have positive unsignificant effect on the audit quality (Y) with a
significance value of 0.185 is more than the alpha value of 0.05 or t count < t table is 1,344 > 2.0086 and positive β
value, 2) Due professional care have positive significant effect on audit quality with significance value of 0,002 is
less than alpha value of 0.05 or t count < t table is namely 3,217 < 2.0086, positive β value and 3) Accountability
have negative unsignificant effect on the audit quality (Y) with a significance value of 0.418 is more than the alpha
value of 0.05 or t count < t table is -0,817 > 2.0086 and negative β value. Based on the above results, it is suggested:
(1) for auditor actually increase them good personality in developed audit and not influnce with perception from
others as in same profession and then can complete the audit standard is independent in substansif and independent
in fact (2) Auditor must increase them performance and focus in givr them thought for developed audit to get best
performance.
Keyword : Audit Quality, independency, Due professional care and Accountability

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memberikan bukti empiris tentang sejauhmana (1) pengaruh
independensi terhadap kualitas audit, (2) pengaruh due professional care terhadap kualitas audit, (3) pengaruh
akuntabilitas terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di kota Padang dan Pekanbaru. Jenis Penelitian ini
adalah penelitian kausatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh auditor pada Kantor Akuntan Publik di kota
Padang dan Pekanbaru berjumlah 76 auditor. Sampel ditentukan berdasarkan metode total sampling, sebanyak 76
auditor dijadikan sampel. Respondendalampenelitianiniadalahseluruhstaf auditor yang meliputipartner,menejer,
auditor senior dan auditor junior denganjumlah 76 responden. Sumber data adalah data primer. Metode Pengumpulan
data adalah dengan menggunakan kuesioner yang diantar langsung ke Kantor Akuntan Publik di kota Padang dan
Pekanbaru. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda, dengan kualitas audit sebagai
variabel terikat dan variabel independensi, due professional care dan akuntabilitas sebagai variabel bebas.
Hasil Penelitian menyimpulkan bahwa (1) independensi tidak berpengaruh signifikan positif terhadap
kualitas audit, dimana t hitung< t tabel yaitu 1,344 < 2,0086 (sig0,185>0,05) sehingga hipotesis 1 ditolak, (2) due
professionalcare berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas audit, dimana t hitung > t tabel yaitu 3,217 > 2,0086
(sig 0,002<0,05) sehingga hipotesis 2 diterima (3) akuntabilitas tidak berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas
audit, dimana t hitung< t tabel yaitu -0,817 < -2,0086 (sig 0,418>0,05) sehingga hipoesis 3 ditolak. Saran dalam
penelitian ini antara lain (1) Sebaiknya auditor memiliki sikap yang jujur dan tidak terpengaruh oleh tekanan dari
rekan seprofesi sehingga standar audit seorang auditor harus bersikap independen dalam bentuk maupun fakta
terpenuhi, (2) Sebaiknya auditor meningkatkan kinerja dan lebih fokus dalam mencurahkan seluruh daya pikir dalam
melaksanakan audit dan menghasilkan kinerja terbaik.
Kata Kunci : Kualitasaudit, independensi, Due professional care and Akuntabilitas

2
1. PENDAHULUAN dengan independesi, due professional care
Laporan keuangan menyediakan dan akuntabilitas yang dimiliki oleh auditor
berbagai informasi keuangan yang bersifat masih diragukan oleh SEC, dimana hal
kuantitatif dan diperlukan sebagai sarana tesebut harus dimiliki oleh auditor.
pengambilan keputusan baik oleh pihak Kode EtikProfesi menjelaskan
internal maupun pihak eksternal perusahaan. dalammenjalankan tugasnya, anggota
Para pemakai laporan keuangan akan selalu KAPharus selalu mempertahankan
melakukan pemeriksaan dan mencari sikapmental independen di
informasi tentang kehandalan laporan dalammemberikan jasa
keuangan perusahaan. Cara mencari professionalsebagaimana diatur dalam
informasi tersebut andal adalah dengan standarprofessional akuntan publik
mengharuskan dilakukan audit secara (SPAP)yang diterbitkan oleh IAPI. Jika
independen agar informasi yang digunakan auditor tidak mampu menolak tekanan dari
dalam pengambilan keputusan lengkap, klien, seperti tekanan personal, emosional
akurat, dan tidak bias. atau keuangan, maka independensi auditor
Menurut Arens (2011) audit adalah telah berkurang dan bisa mempengaruhi
pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai kualitas audit.
informasi untuk menentukan dan Mulyadi (2002:26-27) menyatakan
melaporkan derajat kesesuaian antara bahwa independensi dapat diartikan sebagai
informasi tersebut dengan kriteria yang telah sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak
ditetapkan. Akuntan publik adalah akuntan dikendalikan oleh pihak lain, tidak
profesional yang menjual jasanya kepada tergantung pada orang lain. Persyaratan lain
masyarakat, terutama dalam bidang yang harus dimiliki oleh seorang auditor
pemeriksaan terhadap laporan keuangan seperti dinyatakan dalam Pernyataan Standar
yang dibuat oleh kliennya dan juga menjual Auditing (SPAP, 2001: 150.1) dalam
jasa sebagai konsultasi pajak, konsultasi di Saripudin (2012) adalah due professional
bidang manajemen, penyusunan sistem care.
akuntansi serta penyusunan laporan Due professional care mengacu pada
keuangan. kemahiran profesional yang cermat dan
Kualitas audit merupakan hal yang seksama. Kemahiran profesional menuntut
penting karena kualitas yang tinggi akan auditor untuk selalu berpikir kritis terhadap
menghasilkan laporan keuangan yang dapat bukti audit yang ditemukannya. Singgih dan
dipercaya sebagai dasar pengambilan Bawono (2010) dalam (Putri,2013)
keputusan. De Angelo (1981) dalam Tjun mendefinisikan due professional care
(2012) menyatakan kualitas audit merupakan sebagai kecermatan dan keseksamaan dalam
segala kemungkinan bahwa auditor akan penggunaan kemahiran profesional yang
menemukan dan melaporkan pelanggaran menuntut auditor untuk melaksanakan
pada sistem akuntansi klien. Seperti kasus skeptisme profesional. Due professional
Enron di Amerika sampai dengan kasus care merupakan hal penting yang harus
Telkom di Indonesia membuat kredibilitas diterapkan oleh para akuntan publik agar
auditor semakin dipertanyakan. Kasus tercapainya kualitas audit yang memadai
Telkom tentang tidak diakuinya KAP Eddy dalam pelaksanaan pekerjaan
Pianto oleh SEC dimana SEC tentu memiliki profesionalnya.
alasan khusus mengapa mereka tidak Menurut Arens (2001) kualitas dari
mengakui keberadaan KAP Eddy Pianto hasil pekerjaan auditor dapat dipengaruhi
(Nirzarul,2007). Hal tersebut bisa saja terkait oleh rasa tanggung jawab (akuntabilitas).
3
Akuntabilitas merupakan dorongan Publik di Padang dan Pekanbaru. Penelitian
psikologis sosial yang dimiliki seseorang ini menjadi penting karena kualitas audit saat
untuk menyelesaikan kewajibannya yang ini menjadi sesuatu yang sangat diperlukan,
akan dipertanggungjawabkan kepada karena kualitas audit digunakan oleh banyak
lingkungan. Auditor dituntut untuk pihak dan untuk mengambil berbagai
mempertahankan kepercayaan yang telah keputusan.
diberikan kepadanya dengan cara menjaga Berdasarkan latar belakang diatas,
dan mempertahankan akuntabilitas. maka penulis merumuskan masalahnya
Kepercayaan masyarakat tentang adalah sebagai berikut:
kualitas audit yang dilakukan akuntan publik 1. Sejauhmana pengaruh independensi
semakin menurun setelah terjadi beberapa terhadap kualitas audit ?
kasus yang berkaitan dengan hasil audit para 2. Sejauhmana pengaruh due
akuntan publik. Hal ini bisa kita lihat pada professional care terhadap kualitas
kasus yang terjadi pada tahun 2009, yaitu audit ?
adanya sanksi pembekuan yang diberikan 3. Sejauhmana pengaruh akuntabilitas
oleh Menteri Keuangan terhadap beberapa terhadap kualitas audit ?
tahun terakhir. Menteri keuangan Sri
Mulyani membekukan izin dua akuntan Berdasarkan perumusan masalah
publik (AP) dan satu akuntan publik diatas maka tujuan penelitian ini untuk
(KAP).KAP tersebut telah dikenai sanksi menganalisis:
peringatan sebanyak 3 kali dalam jangka 1. Pengaruh independensi terhadap
waktu 48 bulan terakhir, pelanggaran yang kualitas audit.
telah dilakukan yaitu tidak menyampaikan 2. Pengaruh due profesinalcare
laporan kegiatan usaha dan laporan terhadap kualitas audit.
keuangan KAP tahun takwin 2004 dan 2007, 3. Pengaruh akuntabilitas terhadap
sehingga berpengaruh cukup signifikan kualitas audit.
terhadap Kualitas audit yang diberikan oleh Penelitian ini diharapkan akan dapat
KAP Atang Djaelani (Feny dan Yohanes, memberikan manfaat:
2012). 1. Bagi Auditor, penelitian ini dapat
Saripudin, Netty dan Rahayu (2012) memberikan manfaat bagi Kantor
melakukan penelitian yang berjudul akuntan Publik khususnya auditor
“Pengaruh independensi, pengalaman, due untuk mengetahui seberapa besar
professional care, dan akuntabilitas terhadap pengaruh independensi, due
kualitas audit (Survei terhadap auditor KAP professional care dan akuntabilitas
di Jambi dan Palembang)”. Penelitian ini terhadap kualitas audit, sehingga
menunjukkan bahwa independensi, kualitas audit yang dihasilkan
pengalaman dan akuntabilitas secara parsial semakin meningkat.
mempengaruhi kualitas audit, akan tetapi 2. Bagi akademisi, penelitian ini dapat
due professional care tidak berpengaruh memberikan sumber informasi atau
pada kualitas audit. Konsisten dengan bahan masukan bagi peneliti yang
penelitian yang dilakukan Saripudin, Netty akan melakukan penelitian tentang
dan Rahayu (2012), variabel due obyek yang sejenis.
professional care akan diuji kembali 3. Bagi Penulis, penelitian ini dapat
pengaruhnya terhadap kualitas audit yang memberikan buktikan secara empiris
memakai variabel lain yaitu independensi bahwa adanya pengaruh
dan akuntabilitas. Penelitian menggunakan independensi, due profesional care
subjek yang berbeda yaitu Kantor Akuntan dan akuntabilitas terhadap kualitas

4
audit kantor akuntan publik pada keterampilan mereka ketika
kota Padang dan Pekanbaru. memberikan jasa profesional.
4. Kerahasiaan.
2. TELAAH LITERATUR DAN Para auditor harus menjaga kerahasian
PENGEMBANGAN HIPOTESIS informasi yang diperoleh selama tugas
Kualitas Audit profesional maupun hubungan dengan
klien.
Kualitas audit merupakan hal penting harus 5. Perilaku Profesional.
dipertahankan oleh para auditor dalam Para auditor harus menahan diri dari
proses pengauditan. De Angelo (1981) setiap perilaku yang akan
dalam Nizarul (2007) mendefinisikan mendiskreditkan profesi mereka,
kualitas audit adalah segala kemungkinan trmasuk melakukan kelalaian.
dimana seorang auditor menemukan dan Dari penjelasan di atas dapat
melaporkan tentang adanya suatu disimpulkan bahwa kualitas audit adalah
pelanggaran dalam sistem akuntansi segala kemungkinan dimana auditor pada
kliennya. Hasil penelitiannya menunjukkan saat mengaudit laporan keuangan klien dapat
bahwa KAP yang besar akan berusaha untuk menemukan pelanggaran yang terjadi pada
menyajikan kualitas audit yang lebih besar sistem akuntansi klien, dan melaporkannya
dibandingkan dengan KAP yang kecil. dalam laporan keuangan auditan.
Pengertian diatas sejalan dengan Berdasarkan Standar Profesional
pengertian kualitas audit oleh Nasrullah Akuntan Publik (SPAP) audit yang
(2009) dalam Riza (2012), dimana kualitas dilaksanakan auditor tersebut dapat
audit merupakan probabilitas seseorang berkualitas jika memenuhi ketentuan atau
auditor atau akuntan pemeriksa menemukan standar auditing. Standar auditing mencakup
penyelewengan dalam sistem akuntansi mutu profesional (profesional qualities)
suatu unit atau lembaga, kemudian auditor independen, pertimbangan
melaporkannya dalam laporan audit. Arens (judgment) yang digunakan dalam
(2011:71) menyatakan ada lima prinsip yang pelaksanaan audit dan penyusunan laporan
harus diterapkan oleh auditor yaitu: auditor.
1. Integritas Menurut Efendi dalam Riza (2012)
Para auditor harus terus terang dan jujur audit yang berkualitas adalah audit yang
serta melakukan praktik secara adil dan dapat ditindaklanjuti oleh auditee. Kualitas
sebenar-benarnya dalam hubungan ini harus dibangun sejak awal pelaksanaan
profesional mereka. audit hingga pelaporan dan pemberian
2. Objektivitas rekomendasi. Dengan demikian, indikator
Para auditor harus tidak berkompromi yang digunakan untuk mengukur kualitas
dalam memberikan pertimbangan audit antara lain kualitas proses, kualitas
profesionalnya karena adanya bias, hasil, dan tindak lanjut hasil.
konflik kepentingan atau karena adanya Independensi
pengaruh dari orang lain yang tidak
semestinya. Kode EtikProfesi menjelaskan dalam
3. Kompetensi profesional dan kecermatan menjalankan tugasnya, anggota KAP harus
Auditor harus menjaga pengetahuan dan selalu mempertahankan sikap mental
keterampilan profesional mereka dalam independen di dalam memberikan jasa
tingkat yang cukup tinggi, dan tekun professional sebagaimana diatur dalam
dalam menerapkan pengetahuan dan standar professional akuntan publik (SPAP)
yang diterbitkan oleh IAPI. Independensi

5
secara umum dapat diartikan sebagai sikap Pada penelitian ini, peneliti
mental yang bebas dari pengaruh, tidak mengukur independensi dengan cara
dikendalikan dan tidak tergantung pada menanyakan lama hubungan dengan klien,
pihak lain. tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor
Mulyadi (2002:26-27) menjelaskan dan pemberian jasa non audit.
bahwa independensi adalah: a) Lama Hubungan Dengan Klien
“Sikap mental yang bebas dari Audit Tenure adalah Masa Perikatan
pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, (keterlibatan) antara Kantor Akuntan
tidak tergantung pada orang lain. Publik (KAP) dan klien terkait jasa audit
Independensi juga berarti adanya kejujuran yang disepakati atau dapat juga diartikan
dalam diri auditor dalam mempertimbangkan sebagai jangka waktu hubungan auditor
fakta dan adanya pertimbangan yang objektif dan klien. Penelitian yang dilakukan oleh
tidak memihak dalam diri auditor dalam Ghosh dan Moon (2003) dalam
merumuskan dan menyatakan pendapatnya”. (Krusharyanti, 2003). Menghasilkan
Selain itu, Independensi (Boynton,2003) temuan bahwa kualitas audit meningkat
adalah dasar dari profesi auditing dimana dengan semakin lamanya audit tenure.
auditor akan bersikap netral dan objektif Temuan ini menarik karena ternyata
terhadap entitas. mendukung pendapat yang menyatakan
Penelitian mengenai independensi bahwa pertimbangan auditor akan lebih
sudah cukup banyak dilakukan baik itu baik seiring dengan masa kerja yang lebih
dalam negeri maupun luar negeri. Lavin lama karena asimetri informasi antara
(1976) meneliti tiga faktor yang auditor dan klien berkurang.
mempengaruhi independensi akuntan publik, Adapun penjelasan perbedaan
yaitu: (1) Ikatan keuangan dan hubungan beberapa penelitian hasil penelitian
usaha dengan klien, (2) Pemberian jasa lain terdahulu dinyatakan sebagai berikut:
selain jasa audit kepada klien, dan (3) “Penugasan audit yang terlalu lama
Lamanya hubungan antara akuntan publik kemungkinan dapat mendorong akuntan
dengan klien, Shockley (1981) meneliti publik kehilangan independensinya
empat faktor yang mempengaruhi karena akuntan publik tersebut merasa
independensi, yaitu (1) Persaingan antar puas, kurang inovasi dan kurang ketat
akuntan publik, (2) Pemberian jasa dalam melaksanakan prosedur audit.
konsultasi manajemen kepada klien, (3) Sebaliknya, penugasan audit yang lama
Ukuran KAP, dan (4) Lamanya hubungan kemungkinan dapat pula meningkatkan
audit. independensi karena akuntan publik
Supriyono (1988) meneliti enam sudah familiar, pekerjaan dapat
faktor yang mempengaruhi independensi, dilaksanakan dengan efisien dan lebih
yaitu: (1) Ikatan kepentingan keuangan dan tahan terhadap tekanan klien“(
hubungan usaha dengan klien, (2) Jasa-jasa Supriyono,1988:6 ) dalam Nur (2011).
lainnya selain jasa audit, (3) Lamanya b) Tekanan dari klien
hubungan audit antara akuntan publik Dalam menjalankan fungsinya,
dengan klien, (4) Persaingan antar KAP, (5) auditor sering mengalami konflik
Ukuran KAP, dan (6) Audit fee. Tjun (2012) kepentingan dengan manajemen
mengukur independensi diukur melalui lama perusahaan. Manajemen mungkin ingin
hubungan dengan klien, tekanan dari klien, operasi perusahaan atau kinerjanya
telaah dari rekan auditor dan pemberian jasa tampak berhasil yakni tergambar melalui
non audit. laba yang lebih tinggi dengan maksud
untuk menciptakan penghargaan. Untuk
6
mencapai tujuan tersebut tidak jarang Tujuannya peer review adalah
manajemen perusahaan melakukan untuk menentukan dan melaporkan
tekanan kepada auditor sehingga laporan apakah KAP yang telah mengembangkan
keuangan auditan yang dihasilkan itu prosedur dan kebijakan yang cukup atas
sesuai dengan keinginan klien (Media kelima elemen pengendalian mutu dan
akuntansi, 1997) dalam Tjun (2012). menerapkannya dalam praktik
Pada situasi ini, auditor mengalami (Arens.et.all, 2011:17) dalam Yossi
dilema. Pada satu sisi, jika auditor (2012). Oleh karena itu, pekerjaan
mengikuti keinginan klien maka ia akuntan publik dan operasi Kantor
melanggar standar profesi. Tetapi jika Akuntan Publik perlu dimonitor dan di
auditor tidak mengikuti klien maka klien “audit“ guna menilai kelayakan desain
dapat menghentikan penugasan atau system pengendalian kualitas dan
mengganti KAP auditornya. Selain itu, kesesuaiannya dengan standar kualitas
persaingan antar kantor akuntan (KAP) yang diisyaratkan sehingga output yang
semakin besar. KAP semakin bertambah dihasilkan dapat mencapai standar
banyak, sedangkan pertumbuhan kualitas yang tinggi. Peer review sebagai
perusahaan tidak sebanding dengan mekanisme monitoring dipersiapkan oleh
pertumbuhan KAP. Terlebih lagi banyak auditor dapat meningkatkan kualitas jasa
perusahaan yang melakukan merjer atau akuntansi dan audit.
akuisisi dan akibat krisis ekonomi di d) Jasa Non Audit
Indonesia banyak perusahan yang Jasa yang diberikan oleh KAP
mengalami kebangkrutan, sehingga KAP bukan hanya jasa atestasi melainkan juga
akan lebih sulit untuk mendapatkan klien jasa nonatestasi (Kusharyanti, 2003). Jasa
baru sehingga KAP enggan melepas klien yang termasuk dalam jasa nonatestasi
yang sudah ada. antara lain adalah konsultasi manajemen
Berdasarkan uraian di atas, maka dan perpajakan serta jasa akuntansi
auditor memiliki posisi yang strategis seperti penyusunan laporan
baik dimata manajemen maupun dimata keuangan.Pemberian jasa selain jasa audit
pemakai laporan keuangan. Selain itu berarti auditor telah terlibat dalam
pemakai laporan keuangan menaruh aktivitas manajemen klien. Jika pada saat
kepercayaan yang besar terhadap hasil dilakukan pengujian laporan keuangan
pekerjaan auditor dalam mengaudit klien ditemukan kesalahan yang terkait
laporan keuangan. Agar dapat memenuhi dengan jasa yang diberikan auditor
kualitas audit yang baik maka auditor tersebut. Kemudian auditor tidak mau
dalam menjalankan profesinya sebagai reputasinya buruk karena dianggap
pemeriksa harus berpedoman pada kode memberikan alternatif yang tidak baik
etik, standar profesi dan standar akuntansi bagi kliennya. Maka hal ini dapat
keuangan yang berlaku di Indonesia. mempengaruhi kualitas audit dari auditor
c) Telaah dari rekan auditor (Peer Review) tersebut (Elfarini, 2007) dalam Tjun
KAP harus mendaftarkan diri (2012).
dalam program pemantauan praktik IAPI Due Professional Care
(Institut Akuntan Publik Indonesia) agar Menurut PSA No. 4 SPAP (2001)
para anggota KAP memenuhi syarat dalam Aulia (2013), kecermatan dan
keanggotaan Dewan Review Mutu. Peer keseksamaan menuntut auditor untuk
review adalah review yang dilakukan melaksanakan skeptisme profesional, yaitu
akuntan publik terhadap ketaatan KAP suatu sikap auditor yang berpikir kritis
pada sistem pengendalian mutu. terhadap bukti audit dengan selalu
7
mempertanyakan dan melakukan evaluasi a) Seberapa besar motivasi mereka untuk
terhadap bukti audit tersebut, serta berhati- meyelesaikan pekerjaan tesebut. Motivasi
hati dalam tugas, tidak ceroboh dalam secara umum adalah keadaan dalam diri
melakukan pemeriksaan dan memiliki seseorang yang mendorong keinginan
keteguhan dalam melaksanakan tanggung individu untuk melakukan kegiatan-
jawab. kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan.
Singgih dan Bawono (2010) dalam b) Seberapa besar usaha (daya pikir) yang
Putri (2013)mendefinisikan due professional diberikan untuk menyelesaikan sebuah
care sebagai kecermatan dan pekerjaan.
keseksamaandalam penggunaan kemahiran Orang dengan akuntabilitas tinggi
profesional yang menuntut auditor mencurahkan usaha (daya pikir) yang
untukmelaksanakan skeptisme profesional. lebih besar dibanding orang dengan
Seorang auditor harus memiliki tingkat akuntabilitas rendah ketika
keterampilan yang umumnya dimiliki oleh menyelesaikan pekerjaan (Cloyd, dalam
auditor pada dan harus menggunakan Diani dan Ria, 2007)
keterampilan tersebut dengan kecermatan c) Seberapa yakin mereka bahwa pekerjaan
dan keseksamaan yang wajar. Untuk itu mereka akan diperiksa oleh atasan.
auditor dituntut untuk memiliki keyakinan Keyakinan bahwa sebuah pekerjaan akan
yang memadai dalam mengevaluasi bukti diperiksa atau dinilai orang lain dapat
audit. meningkatkan keinginan dan usaha
IAI atau II.A dalam Aulia (2013) seseorang untuk menghasilkan pekerjaan
melihat ada lima indikator yang digunakan yang lebih berkualitas. Seseorang dengan
untuk mengukur due professional care akuntabilitas tinggi memiliki keyakinan
antara lain yaitu: yang lebih tinggi bahwa pekerjaan
a) Menggunakan kecermatan dan mereka akan diperiksa oleh
keterampilan dalam bekerja supervisor/manajer/pimpinan
b) Memiliki keteguhan dalam dibandingkan dengan seseorang yang
melaksanakan tanggung jawab memiliki akuntabilitas rendah.
c) Kompeten dan berhati-hati dalam Penelitian Terdahulu
melaksankan tugas Penelitian sebelumnya dilakukan
d) Adanya kemungkinan terjadi kesalahan, oleh Saripudin, Netty Herawaty, Rahayu
ketidakteraturan dan ketidakpatuhan. (2012) Pengaruh Independensi, Pengalaman,
e) Waspada terhadap resiko yang Due Proffessianl Care, dan Akuntabilitas
signifikan yang dapat mempengaruhi terhadap Kualitas Audit pada KAP di Jambi
objektifitas dan Palembang yanng membuktikan Secara
Akuntabilitas parsial variabel due professional care tidak
Tetclock (1984) dalam Diani dan Ria (2007) berpengaruh signifikan terhadap kualitas
mendefinisikan akuntabilitas sebagai bentuk auditor. Peneliti lain yang menemukan due
dorongan psikologi yang membuat seseorang professional care tidak berpengaruh
berusaha mempertanggungjawabkan semua signifikan adalah Achmat Badjuri (2011),
tindakan dan keputusan yang diambil kepada sedangkan Elisha dan Icuk (2010) due
lingkungannya. professional care dan secara parsial
Libby dan Luft (1993), dalam berpengaruh terhadap kualitas audit.
Desyani (2012) melihat ada tiga indikator Nizarul,Trisni, dan Liliek (2007),
yang dapat digunakan untuk mengukur Yossi Septriani (2012) membuktikan bahwa
akuntabilitas individu, yaitu: independensi berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit, sedangkan Lauw
8
Tjun Tjun (2012) menyatakan independensi Due Professional Careadalah sikap
tidak berpengaruh signifikan terhadap mutlak yang lain yang harus dimiliki oleh
kualitas audit. seorang auditor. Ini berarti bahwa seorang
auditor harus memiliki sikap yang cermat
Pengembangan Hipotesis dan sungguh-sungguh dalam menjalankan
Pengaruh independensi terhadap Kualitas profesinya sebagai auditor agar
Audit menghasilkan laporan audit yang
Independensi sering juga disebut berkualitas. Kecermatan dan keseksamaan
sebagai sikap mental yang bebas dari menuntut auditor untuk melaksanakan
pengaruh, tidak dikendalikan dan tidak skeptisme profesional, yaitu suatu sikap yang
tergantung pada pihak lain. Independensi mengharuskan auditor untuk berpikir kritis
auditor adalah salah satu faktor terpenting terhadap bukti audit yang ada dengan selalu
yang sangat mendukung terhadap hasil audit mempertanyakan dan melakukan evaluasi
yang berkualitas. Sikap independensi yang terhadap bukti audit tersebut, berhati-hati
tinggi akan menghasilkan laporan audit yang dalam tugas, serta tidak ceroboh dalam
berkualitas dan dapat melakukan pemeriksaan dan memiliki
dipertanggungjawabkan. Sebaliknya jika keteguhan dalam melaksanakan tanggung
auditor tidak memiliki sikap independensi jawab.
atau kejujuran dalam memeriksa dan Penelitian ini juga di dukung oleh
mempertimbangkan hasil laporan audit maka Dea (2012) yang melakukan pengujiandue
akan berdampak pada kualitas audit itu profesional care berpengaruh terhadap
sendiri. kualitas audit. Hasil pengujian menunjukkan
Nizarul (2007) menyatakan bahwa bahwa terdapat pengaruh terhadap kualitas
independensi auditor yang bekerja di Kantor audit.Semakin tinggi profesionalisme auditor
Akuntan Publik berpengaruh signifikan maka kualitas hasil pemeriksaan juga akan
terhadap kualitas audit yang dilaporkan oleh semakin baik. Apabila seorang auditor
auditor kepada klien. Penelitian ini juga di mempunyai sikap profesionalisme yang
dukung oleh Lilis (2010) yang melakukan tinggi dalam melakukan pekerjaannya akan
pengujianindependensi berpengaruh meningkatkan kualitas audit yang
terhadap kualitas audit. Hasil pengujian dilakukannya.
menunjukkan bahwa independensi H2 : Due Professional
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Careberpengaruh signifikan
kualitas audit. positif terhadap Kualitas Audit
Sikap independensi harus dimiliki
oleh setiap auditor dalam melakukan Pengaruh Akuntabilitas terhadap
pekerjaannya, karena independensi telah Kualitas Audit
menjadi syarat yang mutlak yang harus Akuntabilitas mengindikasikan
dimiliki oleh auditor. Auditor yang adanya dorongan psikologi yang dimiliki
menjunjung tinggi independesinya maka seseoranguntuk mempertanggungjawabkan
akan menghasilkan laporan audit yang lebih sesuatu yang telah mereka kerjakan kepada
baik. lingkungannya atau orang lain. Akuntan
H1 : Independensi berpengaruh memiliki kewajiban untuk menjaga standar
signifikan positif terhadap perilaku etis tertinggi mereka kepada
Kualitas Audit organisasi dimana mereka berlindung,
profesi mereka, masyarakat dan pribadi
Pengaruh Due Professional Care terhadap mereka sendiri dimana akuntan mempunyai
Kualitas Audit tanggung jawab menjadi kompeten dan
9
berusaha menjaga integritas dan obyektivitas kurang dari 100, maka seluruh populasi
mereka. dijadikan sampel yaitu 76 auditor.
Penelitian yang dilakukan oleh Lilis (2010)
menguji akuntabilitas terhadap kualitas Responden
audit. Hasil penelitian ini menunjukkan Responden dalam penelitian ini
bahwa Akuntabilitas berpengaruh signifikan adalah seluruh staf auditor, yang meliputi
terhdapa kualitas audit. Sejalan dengan partner, manajer, auditor senior dan auditor
penelitian yang dilakukan oleh Muliani dan junior yang berada pada Kantor Akuntan
Bawono (2010) dalam Putri (2013) yang Publik (KAP) di kota Padang dan
memberi hasil bahwa akuntabilitas memberi Pekanbaru. Alasannya adalah karena seluruh
pengaruh secara signifikan terhadap kualitas auditor di KAP mempengaruhi hasil audit
audit. yang dilakukannya. Total responden pada
Auditor memiliki kewajiban untuk penelitian ini adalah 76 responden.
menjaga standar perilaku etis mereka kepada Jenis Data
organisasi, profesi, masyarakat, dan pribadi Jenis data dalam penelitian ini adalah
mereka sendiri dimana akuntan publik data subjek.
mempunyai tanggung jawab. Auditor yang SumberData
memiliki akuntabilitas tinggi akan Jenis data dalam penelitian ini adalah
bertanggungjawab penuh terhadap data subjek. Data primer adalah data
pekerjaannya sehingga kualitas audit yang penelitian yang diperoleh langsung dari
dihasilkan pun akan semakin baik. sumber asli tanpa melalui perantara dengan
H3 : Akuntabilitasberpengaruh metode survey. Data tersebut diperoleh
signifikan positif terhadap dengan menggunakan daftar pertanyaan
Kualitas Audit dalam bentuk kuesioner yang telah
terstruktur guna mengumpulkan informasi
3. METODE PENELITIAN dari para responden.
Jenis Penelitian Metode Pengumpulan Data
Berdasarkan rumusan masalah dan Data penelitian ini dikumpulkan
tujuan yang telah dijelaskan pada bab dengan cara menyebarkan kuesioner tertutup
terdahulu, maka penelitian ini tergolong kepada auditor yang berada pada Kantor
penelitian kausatif. Akuntan Publik. Kuesioner diberikan secara
langsung kepada auditor di Kota Padang dan
Populasi, sampel dan Responden Pekanbaru. Pengembalian kuesioner
Menurut Sugiyono (2003:90), dijemput langsung ke Kantor Akuntan
populasi adalah wilayah generalisasi yang Publik tersebut sesuai dengan kesepakatan
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai pengembalian.
kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari Variabel Penelitian
kemudian ditarik kesimpulannya.. Populasi Variabel Terikat (Dependent Variable )
pada penelitian ini adalah Aditor pada Variabel terikat (dependent variable)
Kantor Akuntan Publik di kota Padang dan dalam penelitian ini adalah kualitas audit
Pekanbaru. Jumlah populasi di kota Padang (Y).
ada 6 Kantor Akuntan Publik dengan 49 Variabel Bebas (Independent Variable)
auditor dan Pekanbaru sebanyak 6 Kantor Variabel bebas (Independent
Akuntan Publik dengan 27 auditor. Sampel Variable) dalam penelitian ini adalah
dalam penelitian ini menggunakan metode Independensi (X₁),Due Professional Care
total sampling karena jumlah populasi yang (X₂) dan Akuntabilitas (X₃).
10
Instrumen Penelitian pada penelitian ini. Untuk melihat validitas
Instrumen yang digunakan dalam penelitian dari masing-masing item kuesioner
ini adalah kuesioner. Kualitas audit dapat digunakan Corrected Item-Total
dilihat dari: Correlation.
1. Kualitas proses Untuk melihat validitas dari masing-
2. Kualitas hasil masing item kuesioner digunakan Corrected
3. Tindak lanjut hasil audit Item-Total Correlation. Jika rhitung besar
dari rtabel maka dapat dikatakan valid.
Independensi dilihat dari: Dimana rtabel untuk n = 30 = adalah 0,3739.
1. Lama hubungan dengan klien
2. Tekanan dari klien Uji Asumsi Klasik
3. Telaah dari rekan auditor Uji Normalitas Residual
Uji normalitas dilakukan dengan
4. Pemberian jasa non audit.
metode kolmogorov smirnov, dengan
Due Professional Caredilihat dari: melihat nilai signifikansi pada 0,05. Jika
nilai signifikansi yang dihasilkan > 0,05
a) Menggunakan kecermatan dan maka data berdistribusi normal.
keterampilan dalambekerja Uji Heterokedastisitas
b) Memiliki keteguhan Untuk mendeteksi adanya gejala
dalam melaksanakan tanggung jawab heteroskedastisitas, maka dilakukan uji
c) Kompeten dan berhati-hati dalam gletser. Data yang tidak heteroskedastisitas
melaksankan tugas adalah data yang nilai signifikansinya diatas
d) Adanya kemungkinan terjadi kesalahan, tingkat kepercayaan 0,05 (>5 %).
ketidakteraturan dan ketidakpatuhan Uji Multikolinearitas
e) Waspada terhadap resiko yang Korelasi antar variable independen
signifikan yang dapat mempengaruhi ini dapat dideteksi dengan menggunakan
objektifitas Variance Inflation Factor (VIF). Untuk
Dan Akuntabilitas dapat dilihat dari: menguji adanya multikolinearitas dapat
1. Motivasi Auditor untuk dilihat melalui nilai Variance Inflation
menyelesaikan tugas audit Factor (VIF).
2. Besarnya usaha (daya pikir) yang
diberikan untuk menyelesaikan
pekerjaan Teknik Analisis Data
3. Keyakinan auditor atas tugas yang Koefisien Determinasi
dilaksanakan akan diperiksa atasan Dilihat dari adjusted R square yang
Uji Validitas dan Reabilitas artinya seberapa besar kontribusi variable
Sebelum dibagikan kuesioner kepada terikat.
responden, peneliti terlebih dahulu Analisis Regresi Berganda
melakukan uji pendahuluan (pilot test), yang Untuk melihat pengaruh evaluasi
dilakukan pada 30 orang mahasiswa anggaran dan kejelasan tujuan anggaran
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri terhadap kinerja aparat pemerintah daerah
Padang yang telah mengambil mata kuliah kota Padang digunakan alat analisis regresi
pemeriksaan akuntansi 1 dan 2 karena linear berganda.
mereka telah mengerti audit. Bentuk umum dari perumusan regresi linear
Hasil Uji Coba Instrumen berganda dalam penelitian ini adalah :
Hasil pengujian ini bertujuan untuk melihat
seberapa kuat butir-butir variabel yang ada Y = a + b 1.X1 + b 2.X2 + b 3.X3 +
11
pihak lain yang terkait dengan tugas
Keterangan: audityang dilaksankannya.
3. Due professional care
Y = Kualitas Audit Due professional care memiliki arti
X1 = Independensi sikap cermat dan seksama.kecermatan dan
X2 = Due Professional Care keseksamaan menuntut auditor untuk
X3 = Akuntabilitas melaksanakan skeptisme profesional, yaitu
a = Konstanta suatu sikap auditor yang berpikir kritis
e = Error atau variable gangguan terhadap bukti audit dengan selalu
b1, b2, b3 =Koefisien regresi mempertanyakan dan melakukan evaluasi
terhadap bukti audit tersebut. Penggunaan
Uji F (F – test)
dengan cermat dan seksama memungkinkan
Uji F pada dasarnya menunjukkan
auditor untuk memperoleh keyakinan
apakah semua variabel bebas dalam model
memadai bahwa laporan keuangan bebas
berpengaruh secara bersama-sama terhadap
dari salah saji material, baik yang
variabel terikat. Dengan tingkat kepercayaan
disebabkan oleh kekeliruan maupun
untuk pengujian hipotesis adalah 95% atau
kecurangan.
(α) = 5% (0.05).
4. Akuntabilitas
Uji hiotesis (t – test)
Akuntabilitas adalah bentuk dorongan
Uji hipotesis bertujuan untuk menguji
psikologi yang membuat sesorang berusaha
pengaruh secara parsial antara variabel bebas
mempertanggungjawabkan semua tindakan
terhadap variabel tidak bebas dengan
dan keputusan yang diambil kepada
variabel lain dianggap konstan, dengan
lingkungannya.
asumsi bahwa jika signifikan nilai t hitung
yang dapat dilihat dari analisa regresi 4. HASIL PENELITIAN DAN
menunjukkan kecil dari α = 5%, berarti PEMBAHASAN
variabel independen berpengaruh terhadap Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian
variabel dependen. 1. Uji Validitas
Definisi Operasional Untuk melihat validitas dari masing-
1. Kualitas Audit masing item kuesioner, digunakan Corrected
Kualitas audit adalah segala Item-Total Colleration. Jika rhitung > rtabel,
kemungkinan dimana auditor pada saat maka data dikatakan valid, dimana rtabel
mengaudit laporan keuangan klien dapat untuk N = 57 adalah 0,2656. Berdasarkan
menemukan pelanggaran yang terjadi dalam hasil pengolahan data didapatkan bahwa
sistem akuntansi klien dan melaporkannya nilai Corrected Item-Total Colleration untuk
dalam laporan audit. Auditor tersebut dapat masing-masing item variabel X1, X2,X3dan Y
berkualitas jika memenuhi ketentuan atau semuanya di atas rtabel. Maka dapat dikatakan
standar auditing. Standar auditing mencakup bahwa seluruh item pernyataan variabel X1,
mutu profesional auditor independen, X2,X3dan Y adalah valid.Dari Tabeldapat
pertimbangan yang digunakan dalam dilihat nilai terkecil dari Corrected Item-
pelaksanaan audit dan penyusunan laporan Total Correlation untuk masing-masing
auditor. instrumen. Untuk instrumen
2. Independensi Independensidiketahui nilai Corrected Item-
Independensi adalah kebebasan Total Correlation terkecil 0,289, untuk
posisi auditor baik dalam sikap maupun instrumen Due professional care nilai
penampilan dalam hubungannya dengan terkecil 0,326, untuk instrumen

12
Akuntabilitas 0,348 dan untuk instrumen 3. Uji Heterokedastisitas
Kualitas Audit nilai terkecil 0,294. Untuk menguji apakah dalam sebuah
2. Reabilitas model regresi terjadi ketidaksamaan varian
Uji reliabilitas dilakukan untuk dari residual satu pengamatan ke
mengetahui sejauhmana hasil penelitian pengamatan lain. Untuk mendeteksi adanya
tetap konsisten. heterokedastisitas pada penelitian ini
Keandalan konsistensi antar item menggunakan uji glejser. Pada uji ini apabila
atau koefisien keandalan hasilnya sig > 0,05 maka tidak terdapat
Cronbach’sAlphayang terdapat pada tabel di gejala heterokedastisitas. Model yang baik
atas yaitu untuk instrumen Kualitas Audit adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas.
(Y) 0,678, untuk instrumen Independensi
(X1) 0,818, untuk instrumen Due Berdasarkan tabel di atas, dapat
professional care (X2) 0,703, dan untuk dilihat tidak ada variabel yang signifikan
instrumen Akuntabilitas (X3) 0,702. Data ini dalam regresi dengan variabel AbsUt.
menunjukkan nilai berada pada kisaran Tingkat signifikansi > α 0,05, sehingga dapat
diatas 0,6, dengan demikian semua disimpulkan bahwa model regresi yang
instrumen penelitian dapat dikatakan digunakan dalam penelitian ini terbebas dari
reliabel. heteroskedastisitas.
Uji Model
Uji Asumsi Klasik 1. Uji Koefisien Determinasi
1. Uji Normalitas Koefisien Determinasi bertujuan
Tujuan dari uji normalitas ini adalah untuk melihat seberapa kuat model yang
untuk menguji dalam sebuah model regresi, dihasilkan dari variabel penelitian ini. Nilai
variabel dependen dan variabel independen Adjusted R Square menunjukkan 0,172. Hal
terdistribusi secara normal atau tidak. ini mengindikasikan bahwa keterlibatan
Pengujian normalitas data dalam penelitian variabel independensi, due professional
ini dilakukan dengan menggunakan one care, akuntabilitas auditor terhadap kualitas
sample kolmogorov-smirnov test, yang mana audit sebesar 17,2% sedangkan 82,8% lagi
jika nilai asymp.sig (2-tailed) > 0.05 maka ditentukan oleh variabel lain diluar model.
distribusi data dikatakan normal.
2. Analisis Regresi berganda
Dari hasil pengolahan SPSS versi 16
Analisis regresi berganda dilakukan dengan
didapat bahwa nilai seluruh variabel dari
membandingkan t hitung dengan t tabel dan
kolmogorov smirnov > 0,05, yaitu 0,806.
nilai sig dengan α yang diajukan yaitu 95%
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
atau α = 0,05.
data berdistribusi secara normal.
2. Uji Multikolinearitas KA = 15,356+ 0,063 I + 0,558 D - 0,165A
Uji multikolinearitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan Dimana :
adanya kolerasi antar variabel bebas atau
independen. Untuk menguji adanya KA = Kualitas Audit
multikolinearitas dapat dilihat melalui nilai I = Independensi
Variance Inflantion Factor (VIF) dan D = Due professional Care
tolerance value untuk masing-masing A = Akuntabilitas
variabel independen. Apabila tolerance
value di atas 0,10 dan VIF < 10 maka Dari persamaan diatas dapat dilihat
dikatakan tidak terdapat gejala bahwa terdapat nilai konstanta sebesar
multikolinearitas. 15,356 yang berarti bahwa adanya

13
independensi, due professional care dan terhadap kualitas audit. Nilai t tabel pada a =
akuntabilitas auditor pada Kantor Akuntan 0,05 adalah 2,0086 Nilai t hitung untuk
Publik di Sumatera Barat dan Riau berada variabel indpendensi (X1) adalah 1,344
pada 15,356 satuan. dengan nilai β 0,063, maka dapat diketahui
Nilai koefisien dari variabel X1 bahwa t hitung< t tabel yaitu 1,344 < 2,0086
adalah sebesar 0,063 ini berarti bahwa (sig0,185 > 0,05). Hal ini menujukkan
dengan meningkatnya independensi satu bahwa independensi tidak berpengaruh
satuan, maka akan meningkatkan kualitas secara signifikan terhadap kualitas audit,
audit sebesar 0,063. satuan dan bentuk dengan demikian hipotesis pertama ditolak.
pengaruh X1 terhadap Y adalah positif. Nilai b. Hipotesis 2
koefisien X2 adalah sebesar 0,558. berarti Hipotesis kedua adalah Due professional
bahwa dengan meningkatnya due care auditor berpengaruh signifikan positif
professional care satu satuan maka akan terhadap kualitas audit. Nilai t tabel pada a =
meningkatkan kualitas audit sebesar 0,558 0,05 adalah 2,0086 Nilai t hitung untuk
satuan dan bentuk pengaruh X2 terhadap Y variabel due profesional care (X2) adalah
adalah positif. Nilai koefisien X3 adalah 3,217. Dengan demikian dapat diketahui
sebesar 0,165 berarti bahwa dengan bahwa t hitung> t tabel yaitu 3,217 > 2,0086 (sig
meningkatnya akuntabilitas satu satuan akan 0,002 < 0,05) dengan nilai β 0,558. Hal ini
meningkatkan kualitas audit sebesar 0,165 menujukkan bahwa due professional care
satuan dan bentuk pengaruh X3 terhadap Y auditor berpengaruh secara signifikan positif
adalah negatif. terhadap kualitas audit, dengan demikian
hipotesis kedua diterima.
3. Uji F c. Hipotesis 3
Uji F dilakukan untuk menguji apakah Hipotesis ketiga adalah
secara serentak variabel independen mampu Akuntabilitas berpengaruh signifikan positif
menjelaskan variabel dependen secara baik terhadap kualitas audit. Nilai t tabel pada a =
atau untuk menguji apakah model yang 0,05 adalah 2,0086 Nilai t hitung untuk
digunakan telah fix atau tidak. Untuk variabel Akuntabilitas (X3) adalah – 0, 817.
menguji hipotesis ini, maka dilakukan uji F Dengan demikian dapat diketahui bahwa t
dengan membandingkan nilai F hitung dengan hitung< t tabel yaitu – 0,817 < -2,0086 (sig
F tabel pada level signifikansi 0,05 adalah 0,418 > 0,05) dengan nilai β – 0,165. Hal
1,5994. Hasil pengolahan statistik analisis ini menujukkan bahwa akuntabilitasauditor
regresi menunjukkan nilai F = 4, 678 dan tidak berpengaruh secara signifikan
signifikan pada level 0,006. Jadi F hitung> F terhadap kualitas audit, dengan demikian
tabel yaitu 4,678 > 1,5994 (sig. 0,006< 0,05). hipotesis ketiga ditolak.
Hal ini menunjukkan bahwa model regresi
dapat digunakan untuk menguji pengaruh Pembahasan
variabel independen terhadap variabel 1. Pengaruh Independensi terhadap
dependen, yaitu Dari hasil analisis data yang Kualitas Audit
diperoleh tentang independensi, due Berdasarkan hasil analisis statistik
professional care, dan akuntabiltas dalam penelitian ditemukan bahwa hipotesis
berpengaruh terhadap kualitas audit. pertama (H1) independensi mempunyai
4. Uji Hipotesis pengaruh tidak signifikan positif terhadap
Uji t (t-test) kualitas auditor. Hasil penelitian peneliti
a. Pengujian Hipotesis 1 menunjukkan bahwa independensi tidak
Hipotesis pertama adalah berpengaruh signifikan positif terhadap
independensi berpengaruh signifikan positif kualitas audit. Ini berarti bahwa hubungan

14
antara independensi dengan kualitas hasil 2. Pengaruh Due Professional Care
audit tidak berpengaruh. Hal ini menolak terhadap Kualitas Audit
hasil penelitian Aulia (2013) yang Berdasarkan analisis statistik dalam
menyatakan independensi berpengaruh penelitian ini ditemukan bahwa hipotesis
terhadap kualitas audit pada BPK RI kedua (H2) due profesional care mempunyai
perwakilan Provinsi Riau pengaruh signifikan positif terhadap kulaitas
Menurut Widhiarso (2011) ada audit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tujuh penyebab mengapa uji statistik tidak due professional care auditor berpengaruh
signifikan, yakni : 1) adanya outliers; 2) signifikan positif terhadap kualitas audit. Ini
model yang tidak sesuai; 3) ukuran sampel berarti bahwa hubungan due professional
kecil; 4) pengaruh variabel intervening; 5) care auditor searah dengan kualitas audit
pra-syarat analisis yang tidak terpatuhi; 6) tersebut. Hasil penelitian ini didukung oleh
perbedaan konteks; 7) alat ukur yang teori yang dinyatakan M. Guy (2002), yang
kurang valid dan reliabel. menyatakan bahwa standar auditing
Berdasarkan ketujuh alasan yang merupakan standar otorisasi yang harus
dikemukakan Widhiarso (2011), alasan yang dipenuhi auditor pada saat melaksanakan
dapat diterima untuk penyebab hasil analisis penugasan audit. Menurut PSA No. 4 SPAP
yang tidak signifikan dalam penelitian ini (2001) dalam Aulia (2013), kecermatan dan
adalah uji statistik yang menyatakan tidak keseksamaan menuntut auditor untuk
signifikan. melaksanakan skeptisme profesional, yaitu
Berdasarkan fenomena yang terjadi suatu sikap auditor yang berpikir kritis
menurut analisis penulis penyebab tidak terhadap bukti audit dengan selalu
signifikannya adalah dikarenakan penelitian mempertanyakan dan melakukan evaluasi
yang dilakukan pada Kantor Akuntan Publik, terhadap bukti audit tersebut. laporan
yang seharusnya tidak perlu diragukan lagi keuangan bebas dari salah saji material, baik
ke-independennya karena mereka memang yang disebabkan oleh kekeliruan maupun
lembaga independen yang berdiri tanpa kecurangan.
pengaruh dari pihak manapun. Terbukti Hasil penelitian ini sejalan dengan
dalam hasil penelitian independensi tidak penelitian yang dilakukan oleh Putri (2013)
berpengaruh terhadap kualitas hasil audit yang menguji pengaruh independensi,
yang disampaikan KAP yang menjadi pengalaman, due professional care,
responden peneliti. akuntabilitas, kompleksitas audit dan time
Hasil penelitian ini didukung oleh budget pressure terhadap kualitas audit.
Tjun (2012) yang menyimpulkan bahwa Putri melakukan penelitian pada auditor
independensi tidak mempunyai hubungan KAP di Jawa Tengah dan DIY.
dengan kualitas audit karena ketika mengukur Respondennya yaitu seluruh auditorKAP di
independensi auditor tidak diturunkan dari Jawa Tengah dan DIY. Hasil penelitiannya
sikap mental auditor. Menurut Erna dan menunjukkan bahwaindependensi,
Rahmat (2010), peneliti yang tertarik pengalaman, due professional care,
melakukan penelitian tentang kualitas audit akuntabilitas, dan time budget pressure secara
sebaiknya mempertimbangkan penggunaan parsial mempengaruhi kualitas audit,
ukuran kualitas yang diturunkan dari sikap sedangkan kompleksitas audit tidak
mental auditor. Variabel independensi dalam berpengaruh pada kualitas audit.
penelitian ini sebaiknya diproksikan dengan 4
sub variabel yaitu lama hubungan dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) di
klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan kota Padang dan Pekanbaru menerapkan
auditor, dan jasa non audit. kecermatan yang memadai dalam

15
pekerjaannya dalam mencapai kualitas audit Hasil penelitian ini menolak teori
yang baik, diperlukan kecermatan dalam yang dikemukakan oleh Arens (2001) bahwa
bidang tersebut sehingga mengahsilkan kualitas audit dapat dipengaruhi oleh
kualitas yang baik juga. Hal ini dapat akuntabilitas. Akuntabilitas adalah dorongan
dibuktikan oleh nilai TCR yang baik, ketika psikologis dorongan psikologis sosial yang
seorang auditor telah memiliki sikap cermat dimiliki seseorang untuk menyelesaikan
dalam mengaudit laporan keuangan maka kewajibannya yang akan
memungkinkan pemeriksa untuk dipertanggungjawabkan kepada lingkungan.
mendapatkan keyakinan yang memadai Auditor dituntut untuk mempertahankan
bahwa salah saji material atau kepercayaan yang telah diberikan kepadanya
ketidakakuratan yang signifikan dalam data dengan cara menjaga dan mempertahankan
akan terdeteksi sehingga akan mendorong akuntabilitas. Sama halnya dengan
tercapainya kualitas audit. Ketika seorang independensi, akuntabilitas adalah hal yang
auditor telah berpengalaman, independensi harus dimiliki oleh auditor secara parsial
dan kecermatan dalam menjalankan mereka tidak dapat mempengaruhi kualitas
pekerjaannya maka setiap pekerjaan yang hasil audit, tetapi jika diuji secara simultan
dikerjakan oleh orang yang ahli dengan mereka mampu mempengaruhi hasil audit
standar yang jelas dan tidak ada keraguan sesuai dengan uji F statistik hasil analisis
lagi keraguan pengguna terhadap kualitas data yang diteliti menunjukkan sig 0,006.
audit yang dihasilkan, hal ini dibuktikan
dengan nilai TCR yang baik. Oleh karena itu, sebaik-baiknya
3. Pengaruh Akuntabilitas terhadap seorang auditor mempunyai independensi
Kualitas Audit bila tidak memiliki akuntabilitas dan due
Berdasarkan analisis statistik dalam professional care maka tidak akan
penelitian ini ditemukan bahwa hipotesis menghasilkan kualitas audit yang baik, jadi
ketiga (H3) akuntabilitas tidak mempunyai sebaiknya independensi seorang auditor
pengaruh signifikan positif terhadap kualitas harus dilengkapi dengan sikap akuntabilitas
audit dengan arah negatif.Hal ini berarti juga, sehingga dapat memaksimalkan
bahwa hasil penelitian ini tidak sesuai kualitas hasil audit yang disampaikan.
dengan hipotesis yang penulis kemukakan
sebelum dilakukannya penelitian.Hal ini 5. PENUTUP
berarti bahwa hasil penelitian ini tidak sesuai Kesimpulan
dengan hipotesis yang penulis kemukakan Penelitian ini bertujuan untuk melihat
sebelum dilakukannya penelitian. Meski sejauhmana pengaruh independensi,, due
diketahui bahwa nilai dari TCR akuntabilitas professional care dan akuntabiltas auditor
dikategorikan baik tetapi hipotesis ketiga terhadap kualitas audit Kantor Akuntan
dari penelitian ini ditolak, dimana Publik (KAP) di Provinsi Sumatera Barat
akuntabilitas tidak memiliki pengaruh yang dan Riau. Berdasarkan hasil penelitian dan
signifikan terhadap kualitas audit.Hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan,
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian maka hasil penelitian dapat disimpulkan
Dea (2012) yang menyatakan bahwa sebagai berikut :
akuntabilitas auditor tidak berepengaruh 1. Independensi tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit. Kondisi itu terjadi signifikan positif terhadap kualitas audit
karena kurang efektif dan efisiennya pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di
pelayanan jasa audit terhadap kualitas hasil Provinsi Sumatera Barat dan Riau
audit yang disampaikan. 2. Due profesional Care berpengaruh
signifikan positif terhadap kualitas audit

16
pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di
Provinsi Sumatera Barat dan Riau Anwar Sanusi,. 2011. Metedologi Penelitian
3. Akuntabilitas tidak berpengaruh Bisnis. Jakarta Selatan: Salemba
signifikan terhadap kualitas Audit pada Empat.
Kantor Akuntan Publik (KAP) di
Provinsi Sumatera Barat dan Riau Aren, A. Alvin, Randal J. Elder, & Mark S.
Beaslay. 2001. Auditing dan
Saran Pelayanan Verifikasi. Jakarta: Indeks.
Berdasarkan pembahasan dan
kesimpulan diatas, maka peneliti Arens, et al. 2011. Jasa Audit dan
menyarankan bahwa : Assurance. Terjemahan. Amir Abdi
1. Sebaiknya auditor memiliki sikap yang Jusuf. Jakarta: Salemba Empat.
jujur dan tidak terpengaruh oleh tekanan
dari rekan seprofesi sehingga standar Aulia Agustin. 2013. Pengaruh pengalaman,
audit seorang auditor harus bersikap Independensi, dan Due Professional
independen dalam bentuk maupun fakta Care Auditor terhadap Kualitas Audit.
terpenuhi. Jurnal Akuntansi. Vol. 1 No. 1.
2. Sebaiknya auditor meningkatkan Padang.
kinerja dan lebih fokus dalam
mencurahkan seluruh daya pikir Boyton, William C. 2003. Modern Auditing.
dalam melaksanakan audit dan Jakarta: Erlangga. 2002. Modern
menghasilkan kinerja terbaik. Auditing. Jakarta: Erlangga.
3. Penelitian ini juga bisa dilanjutkan
dengan menambahkan variabel- Lilis Aridin. 2010. Pengaruh Kompetensi,
variabel lain yang dapat Independensi, Akuntabilitas, dan
mempengaruhi kualitas audit, Motivasi terhadap Kualitas Audit.
seperti pengalaman, sikap mental, Majalah Ekonomi. Tahun XX No. 3
kepuasan kerja, gender, keahlian Desember: Surabaya.
dan sebagainya.
Dea Arisanti, dkk. 2012. “Pengaruh
DAFTAR PUSTAKA Independensi, Pengalaman Kerja, Due
Professional Care, Akuntabilitas dan
Achmat Badjuri. 2011. Faktor-Faktor yang
Kompetensi terhadap Kualitas Audit”.
Berpengaruh terhadap Kualitas Audit
Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi.
Auditor Independen pada Kantor
Universitas Bung Hatta: Padang.
Akuntan Publik (KAP) di Jawa
Tengah. Dinamika Keuangan dan
Desyani Umar. 2012. “Pengaruh
Perbankan. Vol. 3 No. 2 November:
Akuntabilitas Auditor terhadap
182-197.
Kualitas Laporan Audit”. Skripsi.
Universitas Negeri Padang.
Afridian, dkk. 2011. Pengaruh Kompetensi
dan Independensi Pemeriksa terhadap
Diani Madisar dan Ria Nelly Sari. 2007.
Kualitas Hasil Pemeriksaan dalam
Pengaruh Akuntabilitas dan
Pengawasan Keuangan Daerah: Studi
Pengetahuan terhadap Kualitas hasil
pada Inspektorat Pasaman. Jurnal
Kerja Audit. SNA X. Makassar.
akuntansi dan Manajemen. Vol. 6 No.
2 Desember: 63-73.

17
Erna dan Rahmat. 2010. Pengukuran Ekonomika dan Bisnis Universitas
Kualitas Audit: Sebuah Esai. Jurnal Diponegoro: Semarang.
Ilmiah Akuntansi dan Bisnis. Vol. 5
No. 2 Juli. Saripudin, Netty dan Rahayu. 2012.
Pengaruh Independensi,Pengalaman,
Feny Ilmiyati dan Yohanes Suhardjo. 2012. Due Professional Care dan
Pengaruh Akuntabilitas dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit.
Kompetensi Auditor terhadap Kualitas e-Jurnal Binar Akuntansi. Vol. 1 No. 1
Audit. Juraksi. Vol. 1 No. 1 Januari. September.

Guy, et al. 2002.Auditing. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian


Administrasi. Bandung: CV. Alfabeta.
Husein Umar, 2008. Metode Penelitian
untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta: Tjun, Lauw Tjun. 2012. Pengaruh
Rajawali Pers. Kompetensi dan Independensi auditor
terhadap Kualitas Audit. Jurnal
Krusharyanti. 2003. Temuan Penelitian Akuntnsi. Vol. 4 No. 1 Mei: 33-56.
Mengenai Kualitas Audit dan
Kemungkinan Topik Penelitian di Yossi Septriani. 2012. Pengaruh
Masa Datang. Akuntan dan Independensi dan Kompetensi Auditor
Manajemen (Desember): 25-60. terhadap Kulitas Audit. Jurnal
Akuntansi dan Manajemen. Vol. 7 No.
Mudrajad Kuncoro. 2003. Metode Riset 2 Desember: 78-100.
Untuk bisnis dan Ekonomi. Jakarta:
Erlangga. Riza Nofiyanti. 2012. ”Pengaruh
Kompetensi, Independensi, dan
Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Skeptisme Profesional terhadap
Empat. Kualitas Audit Aparat Inspektorat
dalam Pengawasan keuangan Daerah”.
Nizarul, Trisni dan Liliek. 2007. Pengaruh Skripsi. Universitas Negeri Padang
Kompetensi dan Independensi
terhadap Kualitas Audit dengan Etika
sebagai Variabel Moderasi. SNA X.
Makassar.

Nur Irawati. 2011. Pengaruh Kompetensi


dan Independensi Auditor terhadap
Kualitas Audit. Skripsi-S1. Universitas
Hasanudin: Makassar.

Putri Nirmala Arsika. 2013. “Pengaruh


Independensi, Pengalaman, Due
Professional Care, Akuntabilitas,
Kompleksitas Audit, dan Time
BudgetPressureterhadap Kualitas
Audit”. Skripsi-S1. Fakultas

18
KUESIONER

Identitas Responden

Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i mengisi daftar pertanyaan berikut:

1. Nomor Responden : (diisi oleh peneliti)

2. Nama Responden :

3. Umur : Tahun

4. Jenis Kelamin : Perempuan Laki-Laki

5. Jenjang Pendidikan : SMA D3 S1

S2 S3 Lainnya

6. Jabatan : Partner Manajer

Auditor Senior Auditor Junior

7. Masa Kerja : < 5 Tahun 5-10 tahun >10 Tahun

8. Banyaknya penugasan audit yang ditangani :

Petunjuk Pengisian Kuesioner

Bapak/ Ibu diminta untuk menjawab pertanyaan dibawah ini, kemudian dimohonkan

menjawab pernyataan tersebut dengan memberikan tanda check list ( ) satu dari lima alternative

jawaban yang terdapat dalam pernyataantersebut:

SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

19
Daftar Pernyataan
1. Kualitas Audit
Alternative Jawaban
NO. Pernyataan SS S KS TS STS
1. Saya menjamin temuan audit saya
akurat. Saya bisa menemukan
sekecil apapun kesalahan/
penyimpangan yang ada.
2. Saya tidak pernah melakukan
rekayasa. Temuan apapun saya
laporkan apa adanya.
3. Rekomendasi yang saya berikan
dapat memperbaiki penyebab dari
kesalahan/penyimpangan yang
ada.
4. Laporan hasil audit saya dapat
dipahami oleh auditee.
5. Audit yang saya lakukan akan
dapat menurunkan tingkat
kesalahan/penyimpangan yang
selama ini terjadi.
6. Hasil audit saya dapat
ditindaklanjuti oleh auditee.
7. Saya terus memantau tindak lanjut
hasil audit

2. Independensi
Alternative Jawaban
NO. Pernyataan SS S KS TS STS
1. Auditor sebaiknya memiliki hubungan
dengan klien yang sama paling lama 3
tahun.
2. Saya berupaya tetap bersifat independen
dalam melakukan audit walaupun telah
lama menjalin hubungan dengan klien.
3. Tidak semua kesalahan klien yang saya
temukan saya laporkan karena lamanya
hubungan dengan klien tersebut.
4. Agar tidak kehilangan klien, kadang-
kadang saya harus bertindak tidak jujur.
5. Tidak semua kesalahan klien saya laporkan
karena saya mendapat peringatan klien.
6. Saya tidak berani melaporkan kesalahan
klien karena klien dapat mengganti posisi
saya dengan auditor lain.
7. Jika audit fee dari satu klien merupakan
sebagian besar dari total pendapatan suatu

20
kantor akuntan maka hal ini dapat merusak
independensi akuntan publik.
8. Fasilitas yang saya terima dari klien
menjadikan saya sungkan terhadap klien
sehingga kurang bebas dalam melakukan
audit.
9. Saya tidak membutuhkan telaah dari rekan
auditor untuk menilai prosedur audit saya
karena kurang dirasa manfaatnya.
10. Saya bersikap jujur untuk menghindari
penilaian kurang dari rekan seprofesi
(sesama auditor) dalam tim.
11. Selain memberikan jasa audit, suatu kantor
akuntan dapat pula memberikan jasa-jasa
lainnya kepada klien yang sama.

3. Due Professional Care


Alternative Jawaban
NO. Pernyataan SS S KS TS STS
1. Dalam melakukan pekerjaan auditor
bekerja penuh kecermatan dan mempunyai
keterampilan dalam mengaudit laporan
keuangan.
2. Auditor memiliki keteguhan, kesungguhan
serta bersikap energik.
3. Auditor memiliki kemampuan teknik untuk
melaksanakan prosedur audit dan
melakukannya dengan berhati-hati.
4. Auditor perlu mewaspadai kecurangan
yang terjadi dalam mengaudit laporan
keuangan.
5. Auditor mewaspadai kecurangan dan
ketidakefektifan.
6. Dalam melakukan pekerjaan auditor selalu
waspada terhadap resiko yang signifikan
yang dapat mempengaruhi objektifitas
pemeriksaan.

4. Akuntabilitas
Alternative Jawaban
NO. Pernyataan SS S KS TS STS
1. Auditor memiliki motivasi yang tinggi
untuk melaksanakan pekerjaan dengan
baik.
2. Auditor mencurahkan seluruh usaha, daya
pikir dalam melaksanakan pekerjaan.
21
3. Auditor sangat yakin bahwa pekerjaan
yang dilakukan akan diperiksa oleh
atasan.
4. Dalam setiap penugasan audit, auditor
selalu melaksanakan tahap-tahap
auditor secara lengkap.
5. Auditor memberikan respon yang tepat
dan melaporkan keputusan yang lebih
realistis dalam penyusunan audit.

HASIL OLAHAN DATA PENELITIAN

Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 57
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.70188121
Most Extreme Differences Absolute .166
Positive .107
Negative -.166
Kolmogorov-Smirnov Z 1.254
Asymp. Sig. (2-tailed) .086
a. Test distribution is Normal.

Uji Multikoloneritas

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Independensi .997 1.003
Due professional care .623 1.606
Akuntabilitas .622 1.607
a. Dependent Variable: Kualitas Audit

22
Uji Heterokedasitas

Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error t Sig.
1 (Constant) -2.913 2.676 -1.089 .282
Independensi -.041 .029 -1.427 .160
Due professional care .049 .106 .464 .645
Akuntabilitas .218 .124 1.766 .084
a. Dependent Variable: ABSUT

Uji F

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 43.813 3 14.604 4.678 .006a
Residual 156.113 50 3.122
Total 199.926 53
a. Predictors: (Constant), Akuntabilitas, Independensi, Due professional care
b. Dependent Variable: Kualitas Audit

Uji Adjust R

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .468a .219 .172 1.76699
a. Predictors: (Constant), Akuntabilitas, Independensi, Due
professional care
b. Dependent Variable: Kualitas Audit

Uji Hipotesis

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 15.356 4.381 3.505 .001
Independensi .063 .047 .168 1.344 .185
Due professional care .558 .173 .510 3.217 .002
Akuntabilitas -.165 .203 -.129 -.817 .418

23
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 15.356 4.381 3.505 .001
Independensi .063 .047 .168 1.344 .185
Due professional care .558 .173 .510 3.217 .002
Akuntabilitas -.165 .203 -.129 -.817 .418
a. Dependent Variable: Kualitas Audit

24

You might also like