U-shaped Palatal Connector

From both the patient’s standpoint and a mechanical standpoint, the U-shaped palatal
connector is the least desirable of maxillary major connectors. It should never be used arbitrarily.
When a large inoperable palatal torus exists, and occasionally when several anterior teeth are to
be replaced, the U-shaped palatal connector may have to be used (Figure 5-25). In most
instances, however, other designs will serve more effectively. The following are the principal
objections to use of the U-shaped connector:
1. Its lack of rigidity (compared with other designs) can allow lateral flexure under occlusal
forces, which may induce torque or direct lateral force to abutment teeth.
2. The design fails to provide good support characteristics and may permit impingement of
underlying tissue when subjected to occlusal loading.
3. Bulk to enhance rigidity results in increased thickness in areas that are a hindrance to the
tongue.
Many maxillary partial dentures have failed for no other reason than the flexibility of a
U-shaped major connector (Figure 5-26). To be rigid, the U-shaped palatal connector must have
bulk where the tongue needs freedom the most—the rugae area. Without sufficient bulk, the U-
shaped design leads to increased flexibility and movement at the open ends. In distal extension
partial dentures, when tooth support posterior to the edentulous area is nonexistent, movement is
particularly noticeable and is traumatic to the residual ridge. No matter how well the extension
base is supported or how harmonious the occlusion, without a rigid major connector the residual
ridge suffers. The wider the coverage of a U-shaped major connector, the more it resembles a
palatal plate–type connector with its several advantages. But when used as a narrow U design,
the necessary rigidity is usually lacking. A U-shaped connector may be made more rigid with
multiple tooth support through definite rests. A common error in the design of a U-shaped
connector, however, is its proximity to, or actual contact with, gingival tissue. The principle that
the borders of major connectors should be supported by rests in prepared rest seats or should be
located well away from gingival tissue has been stated previously. Most U-shaped connectors
fail to do either, with resulting gingival irritation and periodontal damage to the tissue adjacent to
remaining teeth.
U-Shaped Palatal Connector
Dari sudut pandang pasien dan sudut pandang mekanikal, U-shaped palatal connector
adalah hal yang paling tidak diperlukan dari konektor utama maksila. U-shaped palatal connector
tidak bisa digunakan sembarangan. Bila torus palatine besar dan akan menggani beberapa gigi
anterior, U-shaped palatal connector mungkin harus digunakan (gambar 5.25). Namun dalam
banyak gal, desain lainnya akan lebih efektif. Berikut ini prinsip utama penggunaan U-shaped
palatal connector:
1. tidak adanya kekakuan (dibandingkan desain lainnya) dapat mengakibatkan fleksi lateraldi
bawah kekeatan oklusal yang dapat menyebabkan torsi atau gaya lateral langsung terhadap gigi
penyangga
2. desain gagal memberikan karakteristik pendukung yang baik dan memungkinkan
melampiaskannya ke jaringan dibawahnya jika diberikan beban oklusal yang berlebihan
3. bulk untuk meningkatkan kekakuan mengakibatkan ketebalan yang meningkat di daerah yang
merupakan panghalang ke lidah
Banyak gigi tiruan sebagian rahang atas atas gagal karena tidak ada fleksibilitas dari U-
shaped palatal connector (gambar 5-26). Agar kaku, konektor palatal berbentuk U harus
memiliki bulk dimana lidah yang paling membutuhkan kebebasan - daerah rugae. Tanpa bulk
yang cukup, U-shaped palatal connector meningkatkan fleksibilitas dan pergerakan di tempat
terbuka. Pada gigi tiruan sebagian distal, bila dukungan gigi yang berada di belakang area
edentulous tidak ada, gerakan sangat terlihat dan traumatis pada residual ridge. Tidak peduli
seberapa baik dasar penyangga didukung atau seberapa serasinya oklusi, tanpa konektor utama
yang kaku, residual ridge akan sakit. Semakin luas cakupan konektor utama berbentuk U,
semakin menyerupai konektor tipe plat palatal dengan beberapa kelebihannya. Tapi bila
digunakan sebagai desain U yang sempit, rigid yang diperlukan biasanya berkurang. Konektor
berbentuk U dapat dibuat lebih kaku dengan banyak dukungan gigi melalui celah yang pasti.
Kesalahan umum dalam desain konektor berbentuk U adalah kedekatannya dengan atau kontak
sebenarnya dengan jaringan gingiva. Prinsip bahwa batas konektor utama harus didukung dengan
bersandar rest yang sudah disiapkan atau harus ditempatkan jauh dari jaringan gingiva telah
dinyatakan sebelumnya. Sebagian besar konektor berbentuk U gagal melakukan keduanya,
dengan iritasi gingiva dan kerusakan periodontal pada jaringan yang berdekatan dengan gigi
yang tersisa.
Figure 5-25. U-shaped palatal connector is probably the least rigid type of maxillary major
connector and should be used only when a large inoperable palatal torus prevents the use of
palatal coverage or combination anterior-posterior palatal strap–type designed framework.

Figure 5-26. Removable partial denture design that uses an objectionable U-shaped palatal major
connector. Such a connector lacks necessary rigidity, places bulk where it is most objectionable
to the patient, and impinges on gingival tissue lingual to remaining teeth.
Gambar 5-25. Konektor palatal berbentuk U mungkin adalah tipe konektor utama maxillary yang
paling kaku dan harus digunakan hanya bila torus palatal besar yang tidak dapat dioperasi
mencegah penggunaan cakupan palatal atau kombinasi kerangka kerja anterior-posterior palatal
strap-type.

Gambar 5-26. Desain gigi tiruan sebagian lepasan yang menggunakan konektor utama berbentuk
palatal berbentuk U. Konektor seperti itu tidak memiliki rigid yang diperlukan, menempatkan
sebagian besar hal yang paling tidak baik pada pasien, dan menimpa jaringan gingiva secara
lingual pada gigi yang tersisa.
Single Palatal Bar
To differentiate between a palatal bar and a palatal strap, a palatal connector component
less than 8 mm in width is referred to as a bar in this textbook. The single palatal bar is perhaps
the most widely used and yet the least logical of all palatal major connectors. It is difficult to say
whether the bar or the U-shaped palatal connector is the more objectionable of palatal
connectors. For a single palatal bar to have the necessary rigidity for cross-arch distribution of
stress, it must have concentrated bulk, which, unfortunately, is all too often ignored.
For a single palatal bar to be effective, it must be rigid enough to provide support and
cross-arch stabilization and must be centrally located between the halves of the denture.
Mechanically, this practice may be sound enough. However, from the standpoint of patient
comfort and alteration of palatal contours, it is highly objectionable.
A partial denture made with a single palatal bar is often too thin and flexible or too bulky
and objectionable to the patient’s tongue. The decision to use a single palatal bar instead of a
strap should be based on the size of the denture-bearing areas that are connected and on whether
a single connector located between them would be rigid without objectionable bulk.
Combination Anterior and Posterior
Palatal Bar–type Connectors
Structurally, this combination of major connectors exhibits many of the same disadvantages as
the single palatal bar (Figure 5-27). To be sufficiently rigid and to provide needed support and
stability, these connectors could be too bulky and could interfere with tongue function.
Beading of the Maxillary Cast
Beading is a term used to denote the scribing of a shallow groove on the maxillary master cast
outlining the palatal major connector exclusive of rugae areas (Figure 5-28).
The purposes of beading are as follows:
1. To transfer the major connector design to the investment cast (Figure 5-29, A and B)
2. To provide a visible finishing line for the casting (Figure 5-30)
3. To ensure intimate tissue contact of the major connector with selected palatal tissue
Beading is readily accomplished by using an appropriate instrument, such as a cleoid
carver. Care must be exercised to create a groove not in excess of 0.5 mm in width or depth
(Figure 5-31).
Single Palatal Bar
Untuk membedakan antara palatal bar dan palatal strap, komponen konektor palatal
kurang dari 8 mm disebut sebagai bar dalam buku teks ini. Single Palatal Bar mungkin adalah
konektor mayor yang paling banyak digunakan namun paling tidak masuk akal dari semua
palatal mayor. Sulit untuk mengatakan apakah palang atau konektor palatal berbentuk U adalah
konektor palatal yang lebih tidak menyenangkan. Untuk palatal palatal tunggal memiliki
kekakuan yang diperlukan untuk distribusi tekanan lengkung silang, ia harus berkonsentrasi
dalam jumlah besar, yang sayangnya terlalu sering diabaikan.
Untuk single palatal bar menjadi efektif, ia harus cukup kaku untuk memberikan
dukungan dan stabilisasi lengkung silang dan harus dipusatkan di antara bagian gigi tiruan.
Secara mekanis, latihan ini mungkin terdengar bagus. Namun, dari sudut pandang kenyamanan
pasien dan perubahan kontur palatal, sangat tidak disukai.
Gigi tiruan sebagian dibuat dengan single palatal bar seringkali terlalu tipis dan fleksibel
atau terlalu besar dan tidak sesuai dengan lidah pasien. Keputusan untuk menggunakan single
palatal bardan bukan strap harus didasarkan pada ukuran daerah bantalan gigi tiruan yang
terhubung dan pada apakah satu konektor yang berada di antara keduanya akan kaku tanpa bulk
yang tidak diinginkan.
Kombinasi Anterior Posterior
Palatal Bar-type Connector
Secara struktural, kombinasi konektor utama ini menunjukkan banyak kelemahan yang
sama seperti single palatal bar (Gambar 5-27). Agar cukup kaku dan memberikan dukungan dan
stabilitas yang dibutuhkan, konektor ini bisa terlalu besar dan bisa mengganggu fungsi lidah.
Beading dari Maxilary cast
Beading adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan alur alur dangkal pada
maksila cast yang menguraikan konektor utama palatal yang tidak ada di daerah rugae (Gambar
5-28). Tujuan dari beading tersebut adalah
1. Untuk mentransfer desain konektor utama ke investment cast (Gambar 5-29, A dan B)
2. Untuk memberikan garis finish yang terlihat untuk casting (Gambar 5-30)
3. Untuk memastikan kontak jaringan dari konektor utama dengan jaringan palatal yang dipilih
Figure 5-27. Combination anterior-posterior palatal bar. To be sufficiently rigid to provide
required support and stability, these major connectors must be excessively bulky. Because of its
bulk and location, the anterior bar often interferes with the tongue.

Figure 5-28. Framework design on master cast before preparation for duplication in refractory
investment. A shallow groove (0.5 mm) has been scribed on the outline of anterior and posterior
borders of the major connector. The anterior outline follows the valleys of rugae. Beading is
readily accomplished with a cleoid carver. A slightly rounded groove is preferred to a V-shaped
groove
Beading mudah dilakukan dengan menggunakan instrumen yang sesuai, seperti cleoid carver.
Perhatian harus dilakukan untuk menciptakan alur yang tidak melebihi lebar atau kedalaman 0,5
mm (Gambar 5-31).

Gambar 5-27. Kombinasi palatal anterior-posterior palatal. Agar cukup kaku untuk memberikan
dukungan dan stabilitas yang dibutuhkan, konektor utama ini harus sangat besar. Karena bulk
dan lokasinya, bar anterior sering mengganggu lidah.

Gambar 5-28. Kerangka desain pada master cast sebelum persiapan duplikasi investment
refraktori. Groove dangkal (0,5 mm) telah digambarkan pada garis batas anterior dan posterior
konektor utama. Garis anterior mengikuti rugae. Beading mudah dicapai dengan cleoid carver.
Groove yang sedikit membulat lebih disukai ke alur berbentuk V.
 .
Figure 5-29. A, Refractory cast. Note the definitive outline of the major connector indicated by
beading lines that were transferred in duplicating the master cast. B, The wax pattern for the
major connector is accurately executed by following the beading lines. The major connector is
confined to previously scribed beading.

Figure 5-30. Cast and framework showing metal margin produced by the 0.5-mm beading line
scribed on the cast. Such a margin is easily finished in the lab and provides intimate tissue
contact, preventing food from easily dislodging the prosthesis. Care should be exercised in
adapting such a beaded margin to noncompressible tissue, such as the median palatal raphe.
Gambar 5-29. A. Refractory cast. Perhatikan garis besar definitif dari konektor utama yang
ditunjukkan oleh beading yang ditransfer dalam menduplikasi master cast. B. Pola lilin untuk
konektor utama dieksekusi secara akurat dengan mengikuti garis beading. Konektor utama
terbatas pada beading yang telah digambar sebelumnya.

Gambar 5-30. Cast dan kerangka kerja yang menunjukkan margin logam yang dihasilkan oleh
garis beading 0,5 mm yang digambarkan pada cast. Margin seperti itu dapat diselesaikan di lab
dan memberikan kontak jaringan yang pas, mencegah makanan dari kotoran yang mudah
terlepas dari prostesis. Perhatian harus dilakukan ketika mengadaptasi margin beading tersebut
ke jaringan yang tidak menekan, seperti median palatal raphe.
Minor Connectors
Minor connectors are those components that serve as the connecting link between the major
connector or the base of a removable partial denture and the other components of the prosthesis,
such as the clasp assembly, indirect retainers, occlusal rests, or cingulum rests. In many
instances, a minor connector may be continuous with some other part of the denture. For
example, an occlusal rest at one end of a linguoplate is actually the terminus of a minor
connector, even though that minor connector is continuous with the linguoplate. Similarly the
portion of a partial denture framework that supports the clasp and the occlusal rest is a minor
connector, which joins the major connector with the clasp proper. Those portions of a removable
partial denture framework that retain the denture bases are also minor connectors.
Functions
In addition to joining denture parts, the minor connector serves two other purposes.
1. Transfers functional stress to the abutment teeth. This is a prosthesis-to-abutment function of
the minor connector. Occlusal forces applied to the artificial teeth are transmitted through the
base to the underlying ridge tissue if that base is primarily tissue supported. Occlusal forces
applied to the artificial teeth are also transferred to abutment teeth through occlusal rests. The
minor connectors arising from a rigid major connector make possible this transfer of functional
stress throughout the dental arch.
2. Transfers the effects of the retainers, rests, and stabilizing. components throughout the
prosthesis. This is an abutment- to-prosthesis function of the minor connector. Thus forces
applied on one portion of the denture may be resisted by other components placed elsewhere in
the arch for that purpose. A stabilizing component on one side of the arch may be placed to resist
horizontal forces that originate on the opposite side. This is possible only because of the
transferring effect of the minor connector, which supports that stabilizing component, and the
rigidity of the major connector.
Minor Connectors
Konektor minor adalah komponen yang berfungsi sebagai penghubung antara konektor
utama atau dasar tiruan sebagian dilepas dan komponen prostesis lainnya, seperti clasp, indirect
retainer, oklusal rest, atau cingulum rest. Dalam banyak kasus, konektor minor mungkin
berlanjut dengan bagian lain dari gigi tiruan. Misalnya, oklusal rest di salah satu ujung
linguoplate sebenarnya adalah ujung dari konektor minor, meskipun konektor minor itu
berhubungan dengan linguoplate. Demikian pula bagian dari kerangka kerja tiruan parsial yang
mendukung gesper dan oklusal rest adalah konektor kecil, yang menghubungkan konektor utama
dengan clasp yang tepat. Bagian-bagian dari kerangka kerja gigi tiruan sebagian lepasan yang
mempertahankan basis gigi tiruan juga merupakan konektor kecil.
Fungsi
Selain bergabung dengan bagian gigi tiruan, konektor minor ini mempunyai dua tujuan
lainnya.
1. Transfer tekanan fungsional ke gigi abutment. Ini adalah fungsi prostesis-ke-abutment dari
konektor minor. Gaya oklusal yang diterapkan pada gigi tiruan disebarkan melalui pangkal ke
jaringan ridge yang mendasarinya jika basis itu terutama jaringan yang didukung. Gaya oklusal
yang diberikan pada gigi tiruan juga disebarkan ke gigi abutment melalui oklusal. Konektor
minor yang timbul dari konektor utama yang kaku memungkinkan pemindahan tekanan
fungsional ini ke lengkung gigi.
2. Transfers efek dari retainer, rest, dan stabilisasi. komponen di seluruh prostesis. Ini adalah
fungsi abutment-to-prosthesis dari konektor minor. Dengan demikian gaya yang diterapkan pada
satu bagian gigi tiruan dapat dilawan oleh komponen lain yang ditempatkan di tempat lain di
lengkungan untuk tujuan itu. Komponen stabilisasi di satu sisi lengkungan dapat ditempatkan
untuk menahan gaya horisontal yang berasal dari sisi yang berlawanan. Hal ini dimungkinkan
hanya karena efek pengalihan konektor minor, yang mendukung komponen penstabil, dan
kekakuan konektor utama.
Figure 5-31. A, Tissue side of casting. Note slightly elevated ridges outlining anterior, posterior,
and midpalatal opening regions of this anterior-posterior palatal strap major connector. B,
Casting finished to a demarcated outline and seated on the master cast showing intimate
adaptation.

Figure 5-32. In an embrasure space, the minor connector is tapered

to the tooth to avoid bulk and to accommodate the tongue.
Gambar 5-31. A. Tissue side of casting. Perhatikan sedikit peningkatan tinggi yang menguraikan
daerah pembukaan anterior, posterior, dan midpalatal dari konektor utama palatal anterior
posterior ini. B, Casting selesai menjadi garis besar dan terletak di master cast yang
menunjukkan adaptasi yang pas.

Gambar 5-32. Di embrasure space, konektor minor diruncingkan ke

gigi untuk menghindari bulk dan untuk menampung lidah.
Figure 5-33. The minor connector that contacts the guiding plane is part of a clasp assembly. It
can be separate from the other parts, or, as in this case, it can be connected to the lingual
stabilizing portion of the clasp assembly. The proximal plate minor connector contact is about
one-half the distance between tips of adjacent buccal and lingual cusps of the abutment tooth,
and it extends gingivally, contacting an area of the abutment from the marginal ridge to two-
thirds the length of the enamel crown. Viewed from above, it is triangular, the apex of the
triangle being located buccally and the base of the triangle being located lingually. Less
interference with the arrangement of the adjacent artificial tooth is encountered with minor
connectors so shaped.

Figure 5-34. Finishing line at the junction of the ladderlike minor connector and the major
connector blends smoothly into the minor connector contacting the distal guiding plane on the
second premolar. The framework is feathered toward tissue anterior to the finishing line to avoid
as much bulk in this area as possible without compromising the strength of the butt-type joint.
Gambar 5-33. Konektor minor yang menghubungi guiding plane adalah bagian dari clasp
assembly. Hal ini dapat terpisah dari bagian lain, atau, seperti dalam kasus ini, dapat
dihubungkan ke bagian stabilisasi lingual dari clasp assembly. Kontak konektor plat minor
proksimal berjarak sekitar setengah jarak antara ujung-ujung cangkokan bukal dan lingual yang
berdekatan pada gigi abutment, dan meluas secara gingivally, menghubungi area abutment dari
punggungan marjinal sampai dua pertiga panjang enamel mahkota. Dilihat dari atas, itu adalah
segitiga, puncak segitiga yang terletak secara bukal dan dasar segitiga terletak secara lingual.
Kurangnya gangguan dengan pengaturan gigi tiruan yang berdekatan ditemui dengan konektor
kecil sehingga berbentuk.

Gambar 5-34. finishing persimpangan konektor kecil seperti ladder dan konektor utama menyatu
dengan mulus ke konektor minor yang menghubungkan guiding plane distal pada premolar
kedua. Kerangka ini bersambung ke arah jaringan anterior ke garis finish untuk menghindari
sebanyak mungkin bulk di area ini tanpa mengurangi kekuatan dari butt-type joint.
Form and Location
Like the major connector, the minor connector must have sufficient bulk to be rigid;
otherwise the transfer of functional stresses to the supporting teeth and tissue will not be
effective. At the same time, the bulk of the minor connector should not be objectionable.
A minor connector that contacts the axial surface of an abutment should not be located on
a convex surface. Instead it should be located in an embrasure (Figure 5-32), where it will be
least noticeable to the tongue. It should conform to the interdental embrasure, passing vertically
from the major connector so that the gingival crossing is abrupt and covers as little of the
gingival tissue as possible. It should be thickest toward the lingual surface, tapering toward the
contact area (Figure 5-33).
The deepest part of the interdental embrasure should have been blocked out to avoid
interference during placement and removal, and to avoid any wedging effect on the contacted
teeth.
A modification of the conventional removable partial denture minor connector has been
proposed. This application was suggested to be limited to the maxillary arch, with the minor
connector located in the center of the lingual surface of the maxillary abutment tooth.
It is suggested that this modification reduces the amount of gingival tissue coverage,
provides enhanced guidance for the partial denture during insertion and removal, and increases
stabilization against horizontal and rotational forces. However, because of its location, such a
design variation could encroach on the tongue space and create a greater potential space for food
entrapment. The proposed variation should be used with careful application.
When a minor connector contacts tooth surfaces on either side of the embrasure in which
it lies, it should be tapered to the teeth. This avoids sharp angles, which could hinder tongue
movement, and eliminates spaces that could trap food (Figure 5-34).
Form dan Lokasi
Seperti konektor utama, konektor minor harus memiliki bulk yang cukup untuk menjadi
kaku; Jika tidak, perpindahan tekanan fungsional ke gigi dan jaringan pendukung tidak akan
efektif. Pada saat bersamaan, sebagian besar konektor minor harus pas.
Konektor kecil yang menghubungkan permukaan aksial abutment tidak boleh
ditempatkan pada permukaan cembung. Sebagai gantinya harus ditempatkan dalam embrasure
(Gambar 5-32), di tempat yang paling tidak terlihat di lidah. Ini harus sesuai dengan embrasure
interdental, melewati secara vertikal dari konektor utama sehingga persimpangan gingiva
mendadak dan hanya mencakup jaringan gingiva sesedikit mungkin. Ini harus paling tebal
menuju permukaan lingual, meruncing ke arah area kontak (Gambar 5-33).
Bagian terdalam dari embrasure interdental seharusnya diblokir untuk menghindari
gangguan saat penempatan dan pemindahan, dan untuk menghindari efek terjepit pada gigi yang
dikontak.
Modifikasi dari konektor denture minor sebagian lepasan konvensional telah diusulkan.
Aplikasi ini disarankan untuk dibatasi pada lengkung maksila, dengan konektor minor terletak di
tengah permukaan lingual gigi abutment maksila.
Disarankan agar modifikasi ini mengurangi jumlah cakupan jaringan gingiva,
memberikan panduan peningkatan gigi tiruan parsial selama penyisipan dan pemindahan, dan
meningkatkan stabilisasi melawan gaya horisontal dan rotasi. Namun, karena lokasinya, variasi
desain semacam itu bisa mengganggu ruang lidah dan menciptakan ruang potensi jebakan
makanan yang lebih besar. Variasi yang diusulkan harus digunakan dengan aplikasi yang hati-
hati.
Bila konektor kecil menghubungkan permukaan gigi di kedua sisi embrasur tempat ia
berada, seharusnya melancip ke gigi. Ini menghindari sudut tajam, yang bisa menghambat
gerakan lidah, dan menghilangkan ruang yang bisa menjebak makanan (Gambar 5-34).
 It is a minor connector that contacts the guiding plane surfaces of the abutment teeth,
whether as a connected part of a direct retainer assembly or as a separate entity (see Figure 5-33).
Here the minor connector must be wideenough that the guiding plane can be used to fullest
advantage. When it gives rise to a clasp arm, the connector should be tapered to the tooth below
the origin of the clasp. If no clasp arm is formed (as when a bar clasp arm originates elsewhere),
the connector should be tapered to a knife-edge the full length of its buccal aspect.
When an artificial tooth will be placed against a proximal minor connector, the minor
connector’s greatest bulk should be toward the lingual aspect of the abutment tooth. This way
sufficient bulk is ensured with the least interference with placement of the artificial tooth. Ideally
the artificial tooth should contact the abutment tooth with only a thin layer of metal intervening
buccally. Lingually the bulk of the minor connector should lie in the interdental embrasure—the
same as between two natural teeth.
As was stated previously, those portions of a denture framework by which acrylic-resin
denture bases are attached are minor connectors. This type of minor connector should be so
designed that it will be completely embedded within the denture base.
The junctions of these mandibular minor connectors with the major connectors should be
strong butt-type joints but without appreciable bulk (see Figure 5-34). Angles formed at the
junctions of the connectors should not be greater than 90 degrees, thus ensuring the most
advantageous and the strongest mechanical connection between the acrylic-resin denture base
and the major connector.
An open latticework or ladder type of design is preferable and is conveniently made by
using preformed 12-gauge half-round and 18-gauge round wax strips. The minor connector for
the mandibular distal extension base should extend posteriorly about two-thirds the length of the
edentulous ridge and should have elements on both lingual and buccal surfaces. Such an
arrangement not only will add strength to the denture base but may minimize distortion of the
cured base from its inherent strains caused by processing. The minor connector must be planned
with care so that it will not interfere with the arrangement of artificial teeth (Figure 5-35).
 Ini adalah konektor kecil yang menghubungkan guiding plane ke gigi abutment, baik
sebagai bagian yang terhubung dari direct retainer atau sebagai kesatuan yang tepisah (lihat
Gambar 5-33). Di sini konektor minor harus lebar meskipun guiding plane bisa digunakan untuk
keuntungan maksimal. Saat itu menimbulkan lengan clasp, konektornya harus diruncingkan ke
gigi di bawah asal clasp. Jika tidak ada lengan clasp yang dibentuk (seperti ketika lengan
gantungan bar berasal dari tempat lain), konektor harus diruncingkan knife-edge sepanjang
panjang aspek bukalnya.
Bila gigi tiruan akan ditempatkan pada konektor minor proksimal, sekat terbesar konektor
minor harus mengarah ke aspek lingual gigi abutment. Cara ini cukup banyak dijamin dengan
sedikit gangguan dengan penempatan gigi tiruan. Idealnya, hubungan gigi tiruan dan gigi
abutment dengan hanya lapisan tipis logam yang melakukan intervensi secara bukal. Biasanya
sebagian besar konektor minor harus terletak pada embrasure interdental- sama seperti di antara
dua gigi asli.
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, bagian kerangka kerja gigi tiruan dimana
basis gigi tiruan akrilik dipasang adalah konektor minor. Konektor minor jenis ini harus
dirancang sedemikian rupa sehingga benar-benar tertanam dalam basis gigi tiruan.
Sambungan dari konektor minor mandibula dengan konektor utama harus berupa
sambungan tipe butt yang kuat namun tanpa bulk yang cukup besar (lihat Gambar 5-34). Sudut
yang terbentuk di persimpangan konektor tidak boleh lebih dari 90 derajat, sehingga memastikan
koneksi mekanik yang paling menguntungkan dan terkuat antara basis gigi tiruan akrilik-resin
dan konektor utama.
Sebuah kisi terbuka atau tipe desain tangga lebih disukai dan mudah dibuat dengan
menggunakan preformed 12-gauge half-round dan 18-gauge round wax strips. Konektor minor
untuk basis ekstensi distal mandibula harus melebar di posterior sekitar dua pertiga panjang
punggungan edentulous dan harus memiliki elemen pada permukaan lingual dan bukal.
Pengaturan semacam itu tidak hanya akan menambah kekuatan pada basis gigi tiruan namun
dapat meminimalkan distorsi basis yang disembuhkan dari strain yang melekat yang disebabkan
oleh pemrosesan. Konektor minor harus direncanakan dengan hati-hati agar tidak mengganggu
pengaturan gigi tiruan (Gambar 5-35).
 A means to attach acrylic-resin individualized trays to the mandibular framework when a
corrected impression is planned must be arranged when the framework pattern is being
developed. Three nailhead minor connectors fabricated as part of the denture base minor
connector serve this purpose well. Unless some similar arrangement is made, the resin trays may
become detached or loosened during impression-making procedures. Minor connectors for
maxillary distal extension denture bases should extend the entire length of the residual ridge and
should be of a ladderlike and loop design (Figure 5-36).
 Upaya untuk meletakan sendok cetak individual resin akrilik ke kerangka mandibula
ketika cetakan tekanan yang benar direncanakan harus disusun saat pola kerangka
dikembangkan. Tiga konektor kecil nailhead yang dibuat sebagai bagian dari konektor dasar
gigitiruan melayani tujuan ini dengan baik. Kecuali beberapa pengaturan serupa dibuat, tray
resin bisa terlepas atau dilonggarkan selama prosedur impression-making. Konektor minor untuk
basis gigi tiruan distal maksila harus diperpanjang di seluruh panjang residual ridge dan harus
berupa desain ladderlike dan loop (Gambar 5-36).